PERTEMUAN 16
PRODUKTIVITAS
A TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi pada pertemuan ini yang menjelaskan mengenai
produktivitas, mahasiswa mampu menciptakan Produktivitas Kerja Yang Baik dan
merumuskan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Ke a.
B. URAIAN MATERI
1. PRODUKTIVJT AS
a. Deflrilsl Produk.tlvltas
Secara umum, produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil
nyata maupun fisik dengan masukan yang sebenamya (ILO,1979).Greenberg
yang dikutip oleh Sinungan (1985) mengartikan produktivitas sebagai
perbandingan antara tQtalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut.
Pengertian lain produktivitas adalah sebagai tingkatan efisiensi dalam
memproduksi barang-barang atau jasa-jasa: " "Produktivita.s mengutarakan
cars pemanfaatan secara baik terhadap sumber-sumber dalam memproduksi
barang-barang."
Produktivitas juga diartikan sebagai :
1) Perbandingan ukuran harga bagimasukan dan hasil.
2) Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang
dinyatakan dalam satu- satuan (unit) umum.
Dalam berbagai referensi terdapat banyak sekali pengertian mengenai
produktivitas,yang dapat kita kelompokkan menjadi tiga,yaitu :
1) Rumusan tradisionalbagikeseluruhan produktivita.s tidak lain ialah ratio dari
pada apayang dihasilkan (out put) terhadap keseluruhan peralatan produksi
yang dlpergunakan (Input).
2) Produktivitas pads dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu
mempunyaipandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik dari pada
kemarin, dan harl esok leblh balk dar1 harllnl.
3) Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor
esensial, yakni: investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi
serta rlset; manajemen; dan tenaga ke a.
b. Konsep Produktlvttas
Peningkatan produktivitas dan efisiensi merupakan sumber pertumbuhan
utama untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Sebaliknya,
pertumbuhan yang tinggi dan berkelanjutan juga merupakan unsur panting
dalam menjaga kesinambungan peningkatan produktivitas jangka panjang.
Dengan demikian, pertumbuhan dan produktivitas bukan dua halyang terpisah
atau memiliki hubungan satu arah, melainkan keduanya adalah saling
tergantung dengan pola hubungan yang dinamis, tidak mekanistik, non linear
dan kompleks.Secara makro, sumber pertumbuhan dapat dikelompokkan
kedalam unsur berikut:.Pertama, peningkatan stok modal sebagai hasil
akumulasi dari proses pembangunan yang terus ber1angsung. Proses
akumulasi ini merupakan hasil dari proses investasi.Kadua, peningkatan
jumlah tenaga kea juga memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan
ekonomi.Ketlga, peningkatan produktivitas merupakan sumber pertumbuhan
yang bukan disebabkan oleh peningkatan penggunaan jumlah dari input atau
sumber daya, melainkan disebabkan oleh peningkatan kualitasnya. Dengan
jumlah tenaga kea dan modal yang sama, pertumbuhan output akan
menlngkat leblh cepat apablla kualltas dar1 kedua sumber days tersebut
meningkat.
Walaupun secara teoritis faktor produksi dapat dirinc,i pengukuran
kontrtbuslnya terhadap output darl suatu proses produksl sertng dlhadapkan
pads berbagai kesulitan. Disamping itu, kedudukan manusia, baik sebagai
tenaga keda kasar maupun sebagai manajer, dari suatu aktivitas produksi
tentunya juga tldak sama derigan meslri atau alat produksl lalnnya. Sepertl
diketahuibahwa output dan setiap aktivitas ekonomitergantung pada manusia
yang melaksanakan aktivitas tersebut. maka sumber days manusia rrierupakan
sumber days utama dalatn petnbangunan. Sejalan dengan fenomena lnl,
konsep produktlvltas yang dlmaksud adalah produktlvltas tenaga ke a. Tentu
saja, produktivitas tt:Jnaga kerja ini dipengaruhi, dikondisikan atau bahkan
ditentukan oleh ketersediaan faktor produksikomplementemya seperti alat dan
mesin. Namun demikian korisep produktivitas adalah mengacu pada konsep
produktivitas sumber days manusia.Secara umum konsep produktivitas adalah
suatu perbandingan antara keluaran (out put) dan masukan (input) persatuan
waktu. Produktlvltas dapat dlkatakan menlngkat apablla:1. Jumlah
produksilkeluaran meningkat dengan jumlah m asukan/sumber daya yang
Karena itu sudah saatnya kita membicarakan alasan mengapa kita harus
mengukur produktivitas.
d. Mengukur Produktivitas
Pada tingkat sektoral dan nasional, produktivitas menunjukkan
kegunaannya dalam membantu evaluasi penampilan, pemcanaan. kebijakan
pendapatan, upah dan harga melalui identifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi distribusipendapatan,membandh'lgkan sektor-sektor ekonomi
yang berbeda untuk menentukan prioritas kebijakan bantuan, menentukan
tingkar pertumbuhan suatu sektor atau ekonomi, mengetahui pengaruh
perdagangan intemasionalterhadap perkembangan ekonomi dan seterusnya.
Pada tingkat perusahaan, pengukuran produktivitas terutama digunakan
sebagai sarana manajemen untuk menganalisa dan memdorong efisiensi
produksi.
Pertama, dengan pemberitahuan awa,l instalasi dan pelaksanaan suatu sistem
pengukuran,akan meninggikan kesadaran pegawai dan minatnya pada tingkat
dan rangkaian produktivitas.
Kedua,diskusitentang gambaran-gambaran yang berasaldarimetoda-metoda
yang relatlf kasar ataupun dar1 data yang kurang memenuhlsyaratsekallpun,
temyata memberi dasar bagi penganalisaan proses yang konstruktif atas
produktif.
Manfaat lain yang dlperoleh dan pengukuran produktlvltas mungkln
terlihat pada penempatan perusahaan yang te:tap seperti dalam menentukan
target/sasaran tujuan yang nyata dan perlukaran informasi antara tenaga ke a
dan manajemen seeara per1odlk terhadap masalah -masalah yang saling
berkaitan. Pengamatan etas perubahan-perubahan dari gambaran d.ata yang
diperoleh sering nilaidiagnostik yang menunjuk pada kemacetan dan rintangan
dalam menlngkatkan penampllan .oraganlsas.l Satu keuntungan darl
pengukuran produktlvltas adalah pembayaran staf.Gambaran data melengkapl
suatu dasar bagiandilmanfaat atas penmpilan yang ditingkatkan.
e. Metode-Metode Pokok Pengukuran Produktivitas
Secara umum pengukuran produktivitas berarti perbandingan yang dapat
dibedakan dalam tiga janis yang sangat berbeda:
1) Perbandingan-perbandingan antara pelaksanaan sekarang dengan
pelaksanaan secara hlstorls yang tldak menunjukkan apakah pelaksanaan
bahan,
energi) tehadap totalkeluaran harus diperhitungkan.
Prouktivitas Total= Output Agregat /Input Agragat
2) Produktivitas parsial adalah perbandingan dari keluaran dengan satu
jenls masukan atau Input persatuan waktu, sepertl upah tenaga ke a.
kapital, bahan, energi,beban ke a. dll.
Prouktivitas Parsial=Output/ Biaya Tenaga ke a
serta manajemen yang lebih baik, dengan kata lain melalui sumber -sumber
manusia dan material. Faktor-faktor lingkungan seperti siklus perdagangan,
ekonorniskala serta kondisimelaluitenaga kerja (pekerja lapangan dan pekerja
kantor tata usaha maupun manajemennya) dan modal.
Jadi peningkatan produktivitas terutama berkaitan dengan tiga janis
sumber:
1) Modal(Perlengkapan,material, energi,tanah dan bangunan)
2) Tenaga ke a.
3) Manjemen dan organisasi.
h. Angkatan Kelja
Salah satu area potensial tertinggi dalam peningkatan produktivitas
adalah mengurangi jam kea yang tidak efektif. Lamanya buruh beke a. dan
proporsi penempatan waktu yang produktif sangat tergantung kepada cara
pengaturan, latihan, pengaturan dan motivasinya. Beberapa penyelidikan
menunjukkan bahwa waktu yang produktif berkisar 25% sampai 30%
sedangkan yang tidak produktif karena kejelekan manajemennya kadang-
kadang mencapai50% lebih dan sisanya disebabkan adanya pekerjaan yang
sia-sia ataupun karena silmp peke aannya.
1) Struktur Waktu Kerja
Analisa dan studi yang berhati-hati terhadap semua komponen dan
penggunaan waktu yang tidak efektif menyebabkan manajemen dan
pengawasan mampu mengurangi sebab-sebab utama darl kerugian waktu
serta membantu merencanakan teknik-teknik peningkatan produktMtas bagi
kepentingan individu atau kelompok pelaksanaan.
2) Peningkatan Efektifrtas DariWaktu Kerja
Masalah berlkutnya adalah cars melaksanakan teknlk penlngkatan
produktivitas menggunakan manajemen, penambahan material,
perencanaan dan organisasi kerja yang lebih baik, latihan dan pendidikan,
kepuasan tugas serta faktor-faktor lain yang mempengaruhlkualltas tenaga
kerja maupun memanfaatkan cadangan-cadangan.
Kesempatan utama dalam meningkatkan produktivitas manusia
terletak pada kemampuan lndlvldu slkap lndlvidu dalam bekerja serta
manajemen maupun organisasi kerja dengan kata lain, dalam mengkaji
produktivitas pekerja individual paling sedikit kita harus menjawab dari
pertanyaai"' pokoknya: mampukah buruh bekerja leblh balk dan tertarlkkah
pekerja untuk bekerja leblh glat? Untuk menjawab klta harus mengecek dua
kelompok syarat bagi produktivitas perorangan yang tinggi yang pertama
sedikitnya meliputi:
a) Tingkat pendidikan dan keahlian.
b) Janis teknologidan hasil produksi.
c) Kondisikerja.
d) Kesehatan, kemampuan flslk dan mental.
i. lnsentif (Perangsang)
Yang paling panting,program peningkatan produktivitas yang berhasil itu
ditandai dengan adanya andil yang luas dari keuangan dan tunjangan-
tunjangan lain diseluruh organisasi. Setiap pembayaran kepada perorangan
harus ditentukan oleh andilnya bagi produktivitas, sedangkan kenaikan
pembayaran harus dianugerahkan teruatama berdasarkan hasilproduktivitas.
Untuk m mjadiseorang motivator yang efektif pemberian bonus haruslah
dihubungkan secara langsung dengan tujuan pencapaian malalui cara yang
sederhana mungkin, sehingga penerima segera dapat mengetahui berapa
rupiah yag dla peroleh darl upayanya. Bentuk pemberlan bonus yang
berorientasi pada penampilan adalah proyek pemberian bonus, dimana hasil
kerja yang baik segera diberi hadiah dengan bonus yang se.suai. Haltersebut
leblh aktlf dlbandlngkan menunggu berapa bulan tanpa pemberttahuan yang
nyata sampal saat pemberlan bonus dlakhlr tahun ketlka suasana semua
menrima akan membuang semua pengaruh motivasi selama tahun berjalan.
Penghargaan serta penggunaan motivator yang tepat akan menlmbulkan
suasana kondutif atau berakibat kepada produktivitas yang lebih tinggi. Semua
itu mencakup sistem pemberian insentif dan usaha-usaha manambah
kepuasab kerja melaluisarana yang beraneka macam. "
dan tidak akan melepaskan diri dengan karyawan lain dalam organisasiitu.Dalam
sebuah organisasi,yang menjadipematian utama adalah bagaimana menciptakan
keharmonisan dan keserasian dalam setiap pelaksanaan kegiatan atau aktivitas
kerja tersebut. Keharmonisan dan keserasian tersebut dapat tercipta jika sistem
kerja dibuat rukun dan kompak sehingga tercipta iklim yang kondusif.Halini akan
membuat para karyawan tennotivasi untuk bekerja dengan optimal yang pada
akhimya tujuan organisasi dapat terwujud dengan tingkat efisien dan efektivitas
yang tinggi.
Seseorang cenderung bekea dengan penuh semangat apabila kepuasan
dapat diperolehnya dari peke aannya dan kepuasan kerja karyawan merupakan
kunci pendorong moral, kedisiplinan, dan prestasi kerja karyawan dalam
mendukung terwujudnya tujuan perusahaan {Hasibuan, 2003:203). Kepuasan
kerja yang tinggi atau baik akan membuat karyawan semakin loyal k epada
perusahaan atau organisasi.Semakin termotivasi.dalam bekerja,bekerja dengan
resa tenang, dan yang lebih penting lagi kepuasan kerja yang tinggi akan
memperbesar kemungkinan tercapainya produktivitas dan motivasi yang tinggi
pula.Karyawan yang tidak merasa puas terhadap peke aannya, cenderung akan
melakukan penar1kan atau penghlndaran dlrl darl sltuasi pekerjaan balk yang
bersifat fiSik maupun psikologis.
Dari uraian di atas menunjukkan adanya hubungan antara kepuasan dan
motJvaslker:Ja terhadap produktlvltas kerja karyawan.Jlka memblcarakan masalah
produktivitas muncullah situasi yang bertentangan karena belum adanya
kesepakatan umum dari para ahli tentang maksud pengertian produktivitas serta
krlterlanya dalam menglkutl petunjuk-petunjuk produktlvltas. Secara umum
produktivitas diartikan atau dirumuskan sebagai perbandingan antara keluaran
(output) dengan masukan (input) Hasibuan (203:126).
Apablla produktlvltas nalk hanya dlmungklnkan oleh adanya penlngkatan
eflslensl (waktu, bahan, tenaga) dan slstem kerja, teknlk produksl, dan adanya
peningkatan keterampilan tanaga ke a. Menurut Blunchor dan Kapustin yang
dikutip oleh Sinungan (1987: 9),produktivitas kadang-kadang dipandang sebagai
p nggunaan intensif temadap sumber-sumber konversi seperti tenaga kerja dan
mesin yang diukursecara tepat dan benar-benar menunjukkan suatu penampilan
yang efisiensi. Konsep produktivitas kerja dapat dilihat dar:i dua dimensi, yaitu
dlmensllndivldu dan dUnenslorganlsaslan.Dlmensllndlvldu mellhat produktlvltas
dalam kaitannya dengan karakteristik-karakteristik kepribadian individu yang
dan penerapan sistem umpan balik yang objektif, rasional, baku, dan
validitas yang tinggi. Objektif dalam artididasarkan pada norma-norma yang
telah disepakati bukan atas dasar emosi, senang.atau tidak senang pada
seseorang. rasional dalam arti dapat diterima oleh akal sehat. Jika
seseorang harus dikenakan sangsi disiplin, status berat-ringannya
disesuaikan dengan jans
i pelanggarannya. Validitas yang tinggi, dalam arti
siapapun yang melakukan penilaian atas kinea karyawan didasarkan pada
tolok ukur yang menjadiketentuan.
4) Motivasi
Setiap tenaga ke a per1u diberikan motivasi dalam usaha
meningkatkan produktivitas. Motivasi menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia {KBBI) adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu,
atau usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau sekelompok
orang tertentu bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan
yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan atas perbuatannya.Supardi
dan Anwar (2004:47) mengatakan motivasi adalah keadaan dala m plibadi
seseorang yang mendorong kelnglnan lndlvidu untuk melakukan
kegiatankegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Motivasi yang ada pada
sescorang akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan
mencapal sasaran kepuasan. Jadl, motlvasl bukanlah yang dapat dlamatJ
tetapi adalah hal yang dapat disimpulkan adanya karena sesuatu perilaku
yang tampak.
Slaglan (2002:255), menyatakan bahwa yang dllnglnkan seseorang
dari pekerjaannya pada umumnya adalah sesuatu yang mempunyai arti
penting bagi dirinya sendiri dan bagi iristansi. Menurut Heidjachman dan
Husnan (2003:197), motlvasl merupakan proses untuk mencoba
mempengaruhl seseorang agar melakukan sesuatu yang klta lnglnkan.
Untuk membangun produktivitas dan motivasi pekerja ada dua hal yang
harus dilakukan: pertama, carilah pembayaran peke aan individual
seseorang; dan kedua,bantu mereka mencapai pembayaran untuk setiap
tugas tambahan yang diberikan sehingga baik kebutuhan instansi maupun
individu tercapai(Timpe,1999:61).
Menurut Haslbuan {2003:92) moUvasl berasal dart kata latin movere
yang berarti 'dorongan atau daya penggerak'. Motivasi ini hanya diberikan
8) Penerapan teknologl
Kemajuan teknologi sangat mempengaruhi produktivitas, karena itu
penerapan teknologiharus berorientasimempertahankan produktivitas. "
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Apa yang dlmaksud dengan produkUvltas?
2. Apa faktor-faktor yang mempengan,Jhi produk:tivitas ke a?
3. Apa ukuran-ukuran penilaian kinerja?
4. Bagalmana strategl menlngkatkan produktlvltas kelja?
5. Apa yang dlmaksud dengan ManaJemen Perubahan
D. DAFTAR PUSTAKA
Prof.Dr.H.Hadari Nawawi, RPerencanaan SDM Untuk Organisasi Yang Kompetitif",
Gajah Mada University Press.
Prof.Dr. Sondang. P.Slaglan,"Manajsmsn Sumber Daya Manusia" , BumI Aksara.
Dr.A.A. Anwar Prabu Mangkunegara , Drs., M.SI.Psi.,"Manajemen Sumbsr Daya
Perusahaan", PT Remaja Rosda Karya.
Marwansyah,"Manajemen Sumber Daya Manus/a•, Alfabeta.
Drs.H.Malayu S.P.Haslbuan. •ifAana)emen Sumber Daya Manus/a". PT.Bumi
Aksara
Husein UmaR
r:isst Sumber Daya manusia·. PT.Grameclia Pustaka Utama.
M.SyamsulMa'arif."Manajemen Kinerja SDM". PT.Penerbit IPB Press.
BudiRismaya. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Karyawan (Studi
Kasus pada CV Mitra Bersama Lestari Tahun 2014)". Jurnal Manajemen & Bisnis
Vol. 1.No.1.Thn. 2015. ISSN 2528-0597.
http://reoository.ubpkarawang.ac.id/files/disk1/2/123-budirismay-93-1-{aktorv-