Anda di halaman 1dari 9

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS USAHA MELALUI MOTIVASI

Andi Marlinah *)

Abstract : Productivity means the comparison between the output and the input, while the
motivation is the inisiative process done by the aware action to achieve the purpose .
Most researchers of motivation have develop different theories to predict motivation, one of the
theories that has been developed is expectancy theory regarded as the best tool which explains
that human behaviour is influenced by probability attached by someone to the company needed to
achieve the purpose, performance and esteem which satisfy personal aim. So, principally the
motivation is given by company in any form, it means to increase employees’ poductivity.

Keyword : Productivity, motivation

Masyarakat adalah penopang jasa yang dihasilkan. Akan tetapi banyak


utama seluruh kegiatan sosial ekonomik. pula pandangan menyatakan bahwa
Produktivitas sebagai penggerak utama produktivitas bukan hanya kuantitas, tetapi
proses ini dipengaruhi oleh kualitas juga kualitas produk yang dihasilkan.
masyarakat untuk mencapai kemampuan Yang harus juga dipakai sebagai pertim-
penuh dan berjuang untuk memperbaiki bangan untuk mengukur tingkat
kehidupannya. Banyak faktor seperti ling- produktivitas.
kungan, pendidikan, teknologi, sumber Jadi, dalam menentukan produk-
daya, distribusi dan lain-lainnya memberi tivitas tidak hanya dilihat faktor kuantitas
dampak kepada produktivitas dan saja, tetapi juga faktor kualitasnya.Sebagai
dipengaruhi oleh produktivitas. Dalam contoh, jika seseorang menghasilkan 20
perspektif yang lebih luas, produktivitas unit produk bulan lalu, dan sekarang
dipersepsi sebagai proses untuk menentu- dihasilkan 23 unit, maka dikatakan
kan dimensi guna melaksanakan perbaikan produktivitasnya meningkat 15%. Jika
kualitas hidup. seseorang menghasilkan 20 unit produk
Jadi, pada dasarnya bahwa perbai- bulan lalu dan sekarang tetap 20 unit,
kan produktivitas merupakan salah satu tetapi dalam kualitas yang lebih baik,
sarana untuk meningkatkan kemakmuran. maka dikatakan produktivitasnya juga
Sehingga perlu ditanamkan pada masyara- meningkat.
kat atau karyawan suatu organisasi untuk Melihat hal tersebut di atas, maka
memiliki suatu himpunan nilai-nilai yang produktivitas dapat diukur menurut tiga
membentuk tata laku produktivitas untuk tingkatan , yaitu :
meningkatkan taraf hidupnya. 1. Individu
2. Kelompok
PENGERTIAN PRODUKTIVITAS 3. Organisasi
Hal ini dapat digambarkan sebagai
Produktivitas adalah jumlah yang berikut :
dihasilkan setiap pekerja dalam jangka
waktu tertentu. Produktivitas tergantung
pada perkembangan - perkembangan tek-
no-logi, alat-alat produksi, organisasi dan
manajemen, syarat-syarat kerja dan factor-
faktor lain (Ranupandojo dan Husnan,
1999:133). Atau ada pula yang hanya
menyatakan bahwa produktivitas ialah
kuantitas atau volume dari produk atau

93
Ketiga kelompok di atas yang terdapat Namun, ukuran produktivitas yang
dalam organisasi bisnis dapat diukur diperoleh dari suatu perhitungan tidak akan
produktivitasnya. Ada tiga ukuran produk- dapat menyampaikan informasi apa pun
tivitas yang harus dipertimbangkan dalam jika hanya berdiri sendiri (satu periode).
mengelola organisasi, yaitu : Agar dapat memberikan suatu informasi
1. Untuk tujuan Strategi; apakah organi- bermanfaat, ukuran produktivitas suatu
sasi sudah benar sesuai dengan apa periode harus diperbandingkan dengan
yang telah digariskan. ukuran produktivitas periode sebelumnya,
2. Efektifitas; sampai tingkat manakah agar dapat diukur perubahan produktivitas-
tujuan itu sudah dicapai dalam arti nya. Periode sebelumnya merupakan
kuantitas dan kualitas. periode dasar (base period) yang ukuran
3. Efisiensi; bagaimana perbandingan produktivitasnya dipakai sebagai standar
output terhadap input, dimana peng- untuk mengukur kenaikan atau penurunan
ukuran output termasuk didalamnya produktivitas yang terjadi dalam jangka
kuantitas dan kualitas. waktu tertentu.
Selanjutnya untuk mengukur
produktivitas dapat dilakukan untuk setiap VARIABEL YANG MEMPENGARUHI
masukan secara terpisah atau secara total PRODUKTIVITAS
untuk keseluruhan masukan yang diguna-
kan untuk menghasilkan keluaran. Peng- Ada beberapa variabel yang
ukuran produktivitas untuk satu masukan mempengaruhi tingkat produktivitas suatu
pada suatu saat disebut dengan peng- usaha atau organisasi. Perhatikan gambar
ukuran produktivitas parsial (partial berikut :
productivity measurement), dan peng-
ukuran produktivitas untuk seluruh
masukan pada suatu saat disebut dengan
pengukuran produktivitas total (total
productivity measurement).
Menurut Hasibuan (2000:120)
Produktivitas dapat diartikan sebagai
perbandingan antara yang dihasilkan
(output) dengan apa yang dimasukkan
(input). Formula untuk menghitung
produktivitas sebagai berikut :

Output Dari gambar tersebut terlihat ada tiga


Produktivitas = kekuatan internal yang berpengaruh pada
Input produktivitas, yaitu : managerial
processes, managerial leadership, dan
Jika keluaran dan masukan yang motivation.
digunakan dalam formula tersebut a. Managerial Processes; menyangkut
dinyatakan dalam kuantitas fisik, maka perihal merencanakan organisasi,
ratio produktivitas yang dihasilkan berupa mengintegrasikan, dan mengawasi
ukuran produktivitas operasional (operatio- segala kegiatan. Dengan demikian
nal productivity measure), dan jika yang pekerjaan dapat dijalankan dengan
digunakan keluaran dan masukan dalam lancar dan sempurna. Jika organisasi
rupiah, maka rasio produktivitas yang strukturnya tidak benar, pekerjaan
dihasilkan berupa ukuran produktivitas semrawut, pengawasan lemah, maka
keuangan (financial productivity measure). tingkat produktivitasnya akan
menurun.

94
b. Managerial Leadership; berhubungan Disinilah ciri-ciri dan prilaku/sifat
dengan tujuan perusahaan penyediaan wirausaha diuji dan dilaksanakan segenius
kondisi kerja, ruangan, ventilasi, mungkin, yaitu dalam menghadapi per-
peralatan, yang dapat mendorong kembangan peraturan pemerintah,
pekerja bekerja lebih giat dan memiliki pandangan jauh ke depan, serta
semangat. dalam menghadapi kumpulan karyawan.
c. Motivation; yaitu faktor-faktor yang Seorang wirausaha harus mampu bekerj-
dapat memotivasi karyawan untuk asama dan memotivasi mereka, dan yang
bekerja lebih produktif, meningkatkan paling penting ialah gaya kepemimpinan
prestasi, mengurangi kesalahan, dan yang dibawakan oleh wirausaha, bagai-
meningkatkan efisiensi. mana ia mampu memotivasi karyawannya
Kemudian ada tiga kekuatan untuk meningkatkan produktivitas.
eksternal yang mempengaruhi produk- Suatu organisasi sebaiknya
tivitas, yaitu : menerapkan Manajemen partisipatif,
a. Government regulation; yaitu per- dimana terdapat komunikasi vertikal dan
aturan-peraturan yang dibuat oleh horisontal secara bebas di dalam orga-
pemerintah. Hal ini dapat menurunkan nisasi. Hal ini perlu direalisasikan untuk
produktivitas, maupun meningkatkan mewujudkan kepercayaan dan keter-
produktivitas. ukaan. Dalam hal keterbukaan ini, tiap
b. Union; yaitu organisasi karyawan, orang perlu menghormati kerahasiaan
serikat pekerja. Hal ini juga dapat pribadi pihak lain. Selanjutnya keterbuka-
menurunkan produktivitas maupun an perlu dilaksanakan sepenuhnya, apabila
meningkatkan produktivitas. Dalam menyangkut nilai tambah yang capai oleh
hal ini harus dijaga bagaimana terjalin organisasi dan bagaimana nilai tambah
hubungan harmonis antara manajemen tersebut didistribusikannya.
dengan karyawan melalui serikat Apabila organisasi berhasil me-
pekerjanya. nanamkan nilai-nilai tersebut di kalangan
c. Inovation; ini menyangkut penemuan seluruh anggota organisasi dari tingkat
baru dalam bidang teknologi yang puncak hingga karyawan di tingkat bawah,
menyebabkan alat produksi lama men- maka organisasi tersebut telah mencipta-
jadi kuno, tidak efisien, ketinggalan kan iklim untuk meningkatkan kualitas
mode. Siapa yang lebih cepat menerap- dan produktivitasnya. Tetapi hanya nilai-
kan teknologi baru, biasanya akan nilai saja tidaklah cukup. Disamping itu
mendahului para saingannya dan dapat tiga prinsip perlu dipatuhi, yaitu :
memenangkan persaingan yang terjadi Prinsip pertama berkisar pada cara
di pasar. untuk meningkatkan produktivitas.
Dari uraian di atas, jelas bahwa Apabila produktivitas merupakan ukuran
produktivitas tidak hanya masalah bagai- rasio ”Output” terhadap ”Input”, maka
mana karyawan harus bekerja keras saja, peningkatan produktivitas dapat dilakukan
tetapi yang penting bekerja sama dengan dengan lima cara sebagai berikut :
manajemen, dengan pemimpin yang luwes - Output tetap, Input diturunkan
(smarter), membuat pekerjaan lebih - Output ditingkatkan, Input diturunkan
mudah, sederhana, cepat dan efisien. - Output diturunkan, Input lebih banyak
Seorang wirausaha yang berhasil diturunkan
harus mempertimbangkan semua kompo- - Output ditingkatkan, Input tetap
nen produktivitas yang tersebut di atas, - Output banyak ditingkatkan, Input juga
serta mengantisipasinya lebih dini, agar ditingkatkan.
kegiatan wirausaha dapat berjalan dengan Tiga cara pertama biasanya berbentuk
sukses dan mencapai kemajuan. usaha pengurangan biaya, dan satu-
satunya sumber daya yang rawan dalam

95
hal ini adalah tenaga kerja, sehingga tidak untuk mencapai tujuan tertentu. Disinilah
mengherankan apabila karyawan pada letaknya peran penting dari motivasi.
umumnya tidak setuju dengan cara ter- Motivasi adalah kemauan untuk
sebut. Bagi sebagian besar negara ber- berbuat sesuatu, sedangkan motif adalah
kembang, cara keempat terutama cara kebutuhan, keinginan, dorongan atau
kelima merupakan yang paling efektif impuls. Motivasi seseorang tergantung
untuk meningkatkan produktivitas, sehing- pada kekuatan motifnya. Motif dengan
ga selalu diusahakan untuk dilaksanakan. kekuatan yang sangat besarlah yang akan
Prinsip kedua dalam peningkatan menentukan perilaku seseorang. Motif
produktivitas adalah tidak seorangpun yang kuat ini seringkali berkurang apabila
kehilangan pekerjaannya karena produk- telah mencapai kepuasan ataupun karena
tivitas ditingkatkan. Kemungkinan bahwa menemui kegagalan.
orang dapat kehilangan pekerjaannya Jadi kekuatan motif ini dapat
karena proses peningkatan produktivitas berubah karena :
akan menyebabkan karyawan tidak mau a. Terpuaskannya kebutuhan; Bila
berpartisipasi dalam proses tersebut. kebutuhan telah terpuaskan maka motif
Prinsip ketiga dalam program akan berkurang, dan beralih kepada
peningkatan produktivitas secara berhasil kebutuhan lain dan seterusnya.
adalah bahwa semua stakeholders perlu b. Karena adanya hambatan, maka orang
memperoleh manfaat dari penambahan mencoba mengalihkan motifnya ke
kekayaan yang diperoleh. arah lain.
Dalam hal ini, penyandang modal Adanya frustasi memberikan bebe-
harus mendapatkan keuntungan yang wajar rapa kemungkinan terhadap kekuatan
dari investasinya, dan customer juga perlu motif. Pertama bisa menimbulkan patah
mendapatkan kualitas dan pelayanan yang semangat, dan tidak mau mencoba lagi,
lebih baik dengan harga yang lebih rendah. akibatnya produktivitas atau prestasi kerja
Selanjutnya para karyawan juga harus dari karyawan akan menurun. Namun ada
memperoleh manfaat dari model tersebut pula karyawan yang karena frustasi
dalam hal kondisi kerja dan gajinya, memberikan balikan yang sangat positif,
sehingga para karyawan termotivasi untuk lalu dia akan mencoba lagi sekuat tenaga.
meningkatkan produktivitas usaha. Motivasi adalah proses prakarsa
Kemampuan manajemen meng- dilakukannya suatu tindakan secara sadar
gunakan sumber-sumber secara maksimal dan bertujuan. Dari aspek perilaku,
dan menciptakan sistem kerja/lingkungan motivasi bersangkutan dengan sesuatu
kerja yang optimal, serta perbaikan- yang mendorong orang untuk berperilaku
perbaikan di bidang pengupahan dan dengan cara tertentu.
jaminan sosial dapat menumbuhkan Dalam pengelolaan perusahaan,
motivasi kerja karyawan. Hal dapat pula manajemen menetapkan sasaran yang akan
menjadi faktor penentu tinggi rendahnya di capai dimasa yang akan datang dalam
produktivitas karyawan. proses yang disebut perencanaan. Pelak-
sanaan rencana memerlukan alokasi sum-
PENGERTIAN MOTIVASI ber daya secara efisien. Disamping itu
Produktivitas suatu pekerjaan perencanaan pelaksanaan rencana memer-
sangat tergantung kepada kemauan para lukan pengendalian agar efektif dalam
karyawan untuk bekerja lebih giat. Agar mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
karyawan lebih giat melakukan pekerjaan, Pelaksanaan rencana dapat ditempuh
maka mereka perlu diberi motivasi dengan dengan cara tangan besi, dengan ancaman
berbagai cara. Pada umumnya tingkah terhadap pelaksanaan, agar mematuhi
laku manusia dilakukan secara sadar, perilaku standar untuk mencapai sasaran
artinya selalu didorong oleh keinginan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan ren-

96
cana dengan cara ini dapat menjamin lindungan dari bahaya, ancaman dan
pencapaian sasaran organisasi secara perampokan ataupun pemecatan dari
efektif dan efisien. Namun, cara pencapai- pekerjaan.
an tujuan ini akan mengakibatkan moral 3. Sosial (affiliation); Merupakan ke-
kerja karyawan menjadi rendah. butuhan akan rasa cinta dan kepuasan
Akan berbeda kondisi moral dalam menjalin hubungan dengan
karyawan jika pengelolaan perusahaan orang lain, kepuasan dan perasaan
didasarkan atas maksimisasi motivasi memiliki serta diterima dalam satu
karyawan dalam mencapai sasaran orga- kelompok, rasa kekeluargaan, per-
nisasi. Maksimisasi motivasi karyawan sahabatan dan kasih sayang.
berarti membangkitkan dorongan dalam 4. Penghargaan (recognition); Merupakan
diri setiap karyawan untuk mengerahkan kebutuhan akan status dan kedudukan,
usahanya dalam mencapai sasaran yang kehormatan diri, reputasi dan prestasi.
telah ditetapkan oleh organisasi. Jika setiap 5. Aktualisasi Diri (self actualization);
karyawan memahami sasaran yang ditetap- Merupakan kebutuhan pemenuhan diri,
kan oleh perusahaan dan setiap karyawan untuk mempergunakan potensi diri,
melaksanakan internalisasi sasaran per- pengembangan diri semaksimal mung-
usahaan sebagai sasaran peribadinya, maka kin, kreativitas, ekspresi diri dan
kesesuaian tujuan individu karyawan melakukan apa yang paling cocok,
dengan sasaran perusahaan secara kese- serta menyelesaikan pekerjaannya
luruhan akan terjadi. Kesesuaian sasaran sendiri.
individu karyawan dengan sasaran Bila satu tingkat kebutuhan sudah
perusahaan inilah yang akan memotivasi terpenuhi, maka akan muncul tingkat
karyawan untuk mencapai sasaran kebutuhan yang lebih tinggi. Namun ini
organisasi. tidak berarti tingkat kebutuhan yang lebih
Para peneliti motivasi telah rendah harus terpenuhi 100 % atau sangat
mengembangkan berbagai teori untuk memuaskan. Bisa saja kebutuhan lebih
memprediksi motivasi, antara lain: rendah belum memuaskan sekali, sudah
muncul tingkatan yang lebih tinggi. Hal
Teori Motivasi Hirarki Kebutuhan ini terasa sekali pada negara yang sedang
Maslow berkembang, yang masyarakatnya ingin
Teori motivasi yang sangat populer cepat sekali memenuhi tingkat kebutuhan
ialah teori hirarki kebutuhan yang yang lebih tinggi, yang kemudian merupa-
dikemukakan oleh Abraham Maslow. kan gejala demonstration effect.
Beliau berpendapat bahwa hirarki kebutuh-
an manusia dapat dipakai untuk melukis- Teori Motivasi Hawthorne
kan dan meramalkan motivasinya. Teori- Pada tahun 1924, Elton Mayo
nya tentang motivasi didasarkan oleh dua mengadakan penelitian di Hawthorne
asumsi. Pertama, kebutuhan seseorang ter- Illinois, mengenai pengaruh lampu
gantung dari apa yang telah dipunyainya, penerangan terhadap karyawan. Mayo
dan kedua, kebutuhan merupakan hirarki menduga bahwa produktivitas akan
dilihat dari pentingnya. Menurut Maslow meningkat dengan peningkatan penerang-
ada lima kategori kebutuhan manusia, an. Dua kelompok diuji, disamakan fasi-
yaitu : litasnya kecuali penerangannya. Namun,
1. Fisiologis (Physiological); merupakan ternyata dari hasil yang diperoleh kedua
kebutuhan dasar yang harus dipenuhi kelompok tersebut produktivitasnya
oleh manusia, seperti rasa lapar, haus, meningkat.
seks, perumahan, tidur dan sebagainya. Kemudian Mayo dan asosiasinya
2. Keamanan (security); merupakan diminta untuk mengetahui sebab-sebab-
kebutuhan akan keselamatan dan per- nya. Selama 1,5 tahun Mayo dan rekan-

97
rekannya mengadakan penelitian dengan an. Inilah tugas manajer, yaitu membang-
mengadakan perubahan jadwal periode kitkan daya kreasi para pekerja.
istirahat, makan siang di perusahaan, dan Kedua teori ini jangan disimpulkan
kerja dalam seminggu diperpendek di bahwa teori X jelek dan teori Y baik.
perusahaan itu. Hasilnya mencengangkan, Teori X dan Y hanya memberikan kira-
produksi meningkat setiap waktu, kira arah atau kecenderungan orang.
mengapa ? Orang yang menganut teori Y untuk hal
Setelah diteliti, ternyata bukan tertentu, namun ia juga harus memimpin
karena aspek yang dieksprimenkan, dan mengawasi para pekerja menurut teori
melainkan karena ”aspek-aspek manusia”. X.
Mereka merasa diperlakukan seperti orang
penting pada bagian perusahaan itu. Teori Expectancy (harapan) dari
Mereka dapat berhubungan satu sama lain, Vroom
dan tidak lagi merasa terisolasi, perasaan Teori ini pertama kali dikembang-
berafiliasi, kompeten dan berprestasi mulai kan oleh Lewin dan dilanjutkan oleh teori
bertunas di dalam hati mereka. Mereka Motivasi Vroom. Teori ini mendasarkan
bebas bicara tentang apa yang mereka pemikirannya pada dua asumsi :
anggap penting. a. manusia biasanya meletakkan nilai
Suatu hal yang sangat berarti dan kepada sesuatu yang diharapkan dari
sangat penting ditemukan bahwa untuk hasil karyanya, oleh karena itu ia
meningkatkan prestasi kerja karyawan, mempunyai urutan kesenangan (pre-
perlu adanya faktor human relation. Jika ference) diantara sekian banyak hasil
karyawan mendapat perhatian khusus yang ia harapkan. Artinya ada sesuatu
secara pribadi terhadap dirinya dan juga yang dia harapkan.
terhadap kelompoknya, maka produk- b. Selain mempertimbangkan hasil yang
tivitasnya akan meningkat. Oleh sebab itu dicapai, juga mempertimbangkan
seorang wirausaha harus pandai mendekati keyakinan orang tersebut bahwa yang
dan memperhatikan pekerjaan yang sedang dikerjakannya itu akan memberikan
dikerjakan karyawan. Beri mereka pujian sumbangan terhadap tercapainya
spontan, atau tepuk bahunya, sebagai tanda tujuan yang diharapkan.
kebanggaan pimpinan memiliki karyawan Berdasarkan asumsi-asumsi di atas,
seperti dia. Inilah yang dikenal sebagai Vroom mengusulkan suatu teori tentang
”Manajemen Tepuk” yang memberikan motivasi : Motif seseorang untuk melaku-
andil dalam meningkatkan produktivitas. kan sesuatu pekerjaan adalah fungsi nilai
dan kegunaan dari setiap hasil yang
Teori X dan Teori Y (Douglas Mc. mungkin dapat dicapai/ ekspektasi dengan
Gregor) persepsi kegunaan suatu perbuatan dalam
Teori X mengasumsikan bahwa usaha tercapainya hasil tersebut
kebanyakan orang lebih suka dipimpin , Untuk mengetes teori Vroom ini
tidak punya tanggung jawab dan ingin telah banyak dilakukan penelitian. Ada
selamat saja, ia dimotivasi oleh uang, dua hal penting yang ditemukan dalam
keuntungan dan ancaman hukuman. penelitian tersebut, yaitu :
Manager yang menganut teori X akan 1. Perbedaan antara imbalan intrinsik dan
menganut sistem pengawasan dan disiplin ekstrinsik
yang ketat terhadap para pekerja. 2. Spesifikasi dari suatu keadaan, di mana
Sedangkan Teori Y mengasumsikan ekspektasi dan nilai mempengaruhi
bahwa orang itu malas bukan karena bakat kualitas pekerjaan seseorang.
atau pembawaan sejak lahir. Semua orang Pada penelitian-penelitian awal
sebenarnya bersifat kreatif, yang harus tidak dibedakan apakah hadiah itu datang
dibangkitkan atau dirangsang oleh pimpin- dari luar subyek atau dari dalam subyek.

98
Tetapi pada penelitian selanjutnya ditemu- Mc Clelland, Atkinson dan kawan-
kan bahwa usaha yang berhasil itu sendiri kawan telah melakukan penelitian yang
sudah merupakan hadiah yang menyebab- ekstensif dalam mengembangkan teori
kan kepuasan. Disamping itu ditemukan prestasi. Pada dasarnya motivasi seseorang
pula dua kondisi yang harus dipenuhi agar ditentukan oleh tiga kebutuhan:
ekspektasi dan kepuasan itu dapat mem- 1. Kebutuhan akan kekuasaan (need for
pengaruhi penampilan, yaitu : power)
a. Persepsi yang tepat tentang peranan 2. Kebutuhan akan afiliasi (need for
seseorang dalam organisasi affiliation)
b. Kemampuan yang memadai untuk 3. Kebutuhan akan keberhasilan (need for
terlaksananya tugas. achievement)
Penelitian lebih lanjut dari teori Teori ini berusaha menjelaskan
Vroom ini dilakukan oleh Porter dan tingkah laku yang berorientasi kepada
Lawyer. prestasi (achievement-oriented behaviour)
yang didefinisikan sebagai tingkah laku
Teori Motivasi Model Porter dan yang diarahkan terhadap tercapainya
Lawyer standard of excellent. Menurut teori ter-
Model Porter dan Lawyer menyata- sebut, seseorang yang mempunyai need for
kan bahwa upaya (kekuatan dari motivasi achievement yang tinggi selalu mem-
dan energi yang dicurahkan) tergantung punyai pola pikir tertentu, ketika ia meren-
pada nilai imbalan serta probabilitas untuk canakan untuk melaksanakan sesuatu,
memperoleh imbalan itu. Persepsi upaya selalu mempertimbangkan apakah pekerja-
dan probabilitas imbalan itu sebaliknya an yang akan dia lakukan itu cukup
dipengaruhi juga oleh hasil penampilan menantang atau tidak. Seandainya pekerja-
sesungguhnya (actual performance). Jelas an itu cukup memberikan tantangan, maka
bahwa bila seseorang tahu dia mampu kemudian ia memikirkan kendala-kendala
mengerjakan suatu tugas atau pernah apa yang mungkin dihadapi dalam pen-
mengerjakannya maka dia memiliki per- capaian tujuan, strategi apa yang dapat
kiraan yang lebih baik mengenai upaya digunakan untuk mengatasi kendala dan
yang dibutuhkan dan mengetahui lebih mengantisipasi konsekuensinya. Ciri lain
baik probabilitas imbalannya. Penampilan dari need for achievement tinggi ialah
sesungguhnya dalam suatu pekerjaan kesediaannya untuk memikul tanggung
ditentukan oleh upaya yang dicurahkan jawab sebagai konsekuensi usahanya,
serta dipengaruhi oleh kemampuan untuk berani mengambil resiko yang sudah di-
melaksanakan dan persepsinya tentang perhitungkan, kesediaannya untuk mencari
tugas. Penampilan, sebaiknya dilihat dari informasi untuk mengukur kemajuannya,
imbalan instrinsik (seperti rasa keber- dan ingin kepuasan dari apa yang telah
hasilan dan aktualisasi diri) dan imbalan dikerjakannya.
ekstrinsik (seperti kondisi kerja dan Diantara teori motivasi yang
status). Setelah imbalan dianggap seim- dikembangkan tersebut, expectancy theory
bang, maka terjadilah kepuasan. merupakan alat terbaik untuk memprediksi
Dalam organisasi bisnis, para motivasi dan kinerja. Menurut teori ter-
wirausahawan harus menilai struktur sebut, perilaku seseorang dipengaruhi oleh
imbalan dengan hati-hati melalui peren- probabilitas yang dilekatkan orang tersebut
canaan yang teliti, dan uraian yang jelas terhadap hubungan berikut ini :
tentang tugas-tugas. 1. Usaha yang diperlukan untuk men-
capai tujuan
Teori Prestasi (Achievement Theory) 2. Kinerja dan penghargaan
dari Mc Clelland 3. penghargaan yang memuaskan tujuan
pribadi

99
Motivasi seseorang untuk men- apapun, dimaksudkan untuk meningkatkan
capai sasaran yang telah ditetapkan produktivitas karyawan, dan memper-
ditentukan oleh persepsi orang tersebut tahankan karyawan yang berprestasi untuk
terhadap hubungan antara usaha dengan tetap berada dalam perusahaan. Sehingga
tujuan yang hendak dicapai. Jika untuk semakin tinggi produktivitas karyawan
mencapai sasaran yang ditetapkan diper- semakin besar pula motivasi yang
lukan usaha yang besar, sasaran ini mem- diterima.
berikan tantangan bagi orang untuk men-
capainya. Dengan demikian, sasaran yang KESIMPULAN
memberikan tantangan akan memotivasi
orang, selama sasaran tersebut dirasakan Produktivitas dapat diartikan
adil dan realistis. Suatu sasaran yang sebagai perbandingan antara yang
mudah dicapai mengakibatkan berkurang- dihasilkan (output) dengan apa yang
nya motivasi orang untuk mencapainya, dimasukkan (input).
karena orang akan menganggap pencapai- Produktivitas dipengaruhi oleh
an sasaran tersebut tidak berharga. kekuatan internal, yaitu : Managerial
Jika orang merasakan bahwa ter- processes, managerial leadership, dan
dapat kemungkinan yang tinggi suatu motivation, serta kekuatan eksternal,
kinerja yang baik akan mendapatkan peng- yaitu: Government regulation, Union dan
hargaan, motivasi orang untuk berusaha Inovation.
mencapai sasaran yang telah ditetapkan Motivasi adalah proses prakarsa
akan tinggi. Sebaliknya, jika terdapat dilakukannya suatu tindakan secara sadar
kemungkinan yang rendah suatu kinerja dan bertujuan. Dimana seorang karyawan
memperoleh penghargaan, motivasi orang apabila secara sadar merasakan bahwa
untuk mencapai sasaran yang telah ditetap- sasaran perusahaan ada kesesuaian dengan
kan akan rendah pula. Motivasi yang sasaran/tujuan pribadinya, maka akan
rendah ini akan terwujud dalam bentuk termotivasi untuk bekerja lebih giat untuk
kurangnya kepedulian karyawan terhadap mencapai sasaran tersebut.
pekerjaannya, tidak masuk kerja, dan Ada beberapa peneliti motivasi
tingginya tingkat perputaran karyawan. yang telah mengembangkan berbagai teori
Dalam model aspek perilaku dalam untuk memprediksi motivasi, dan diantara
motivasi individu menurut Porter-Lawler, teori motivasi yang dikembangkan ter-
penghargaan tidak serta merta memotivasi sebut, expectancy theory merupakan alat
individu untuk mencapai sasaran yeng terbaik untuk memprediksi motivasi,
telah ditetapkan. Untuk dapat memotivasi karena menurut teori tersebut, perilaku
individu, penghargaan harus dirasakan adil seseorang dipengaruhi oleh probabilitas
oleh individu tersebut. Jika penghargaan yang dilekatkan orang tersebut terhadap
yang diterima oleh seseorang dirasakan hubungan berikut ini : usaha yang
adil, maka penghargaan ini akan memberi- diperlukan untuk mencapai tujuan, kinerja
kan kepuasan bagi orang tersebut. dan penghargaan, serta penghargaan yang
Kepuasan yang tinggi berarti bahwa tujuan memuaskan tujuan pribadi.
individu dapat dipuaskan melalui usaha Jadi, pada dasarnya motivasi yang
pencapaian sasaran perusahaan. Dengan diberikan oleh perusahaan dalam bentuk
demikian, penghargaan harus dirancang apapun, dimaksudkan untuk meningkatkan
untuk memenuhi kebutuhan setiap produktivitas karyawan.
individu, agar memotivasi individu dalam
mencapai sasaran yang ditetapkan Daftar Pustaka
perusahaan.
Jadi, pada dasarnya motivasi yang Alma, Buchari. 2005. Kewirausahaan.
diberikan oleh perusahaan dalam bentuk Penerbit Alfabeta, Bandung.

100
Halim, Abdul, Ahchmad Tjahjono, dan Mulyadi, 2001. Akuntansi Manajemen.
Muh. Fakhri Husein. 2000. Konsep, Manfaat, &
Sistem Pengendalian Rekayasa. Penerbit Salemba
Manajemen. UPP AMP Empat. Edisi 3. Jakarta.
YKPN, Yogyakarta.
Nawawi, H. 1998. Manajemen Sumber
Hardjosoedarmo, Soewarso. 1996. Total Daya manusia untuk Bisnis
Quality Management. Penerbit yang Kompetitif. Gajah Mada
Andi, Yogyakarta. University Press, Yogyakarta.

Hasibuan, M.S.P. 2000. Manajemen Sinungan, M. 1995. Produktivitas, Apa


Kepegawaian Indonesia. Ají dan bagaimana. Penerbit
Masagung, Jakarta. Bumi Aksara, Jakarta.

Husnan, S dan Ranupandojo, H. 1999. Usman, H. Burhanuddin. 2006.


Manajemen Personalia. Produktivitas sebagai
Cetakan Pertama, Penerbit pengukur Kinerja. Jurnal
BPFE, Yogyakarta. Ilmiah AkMen, Vol. 3, No. 3.
Penerbit STIE Nobel
Martoyo, Susilo. 1999. Manajemen Indonesia Makassar.
Sumber Daya Manusia. Edisi
kedua, Penerbit BPFE, *) Dosen Tetap Yayasan STIE Nobel
Yogyakarta. Indonesia Makassar

101

Anda mungkin juga menyukai