Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 3, No.

1, 2008 ISSN : 1907 - 9958

PERANAN ANGGARAN BIAYA PRODUKSI DALAM MENUNJANG


EFEKTIFITAS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI
(Studi kasus pada PT Bineatama Kayone Lestari Tasikmalaya)

Euis Rosidah
(Staf Pengajar Jurusan Akuntansi FE Universitas Siliwangi Tasikmalaya)
Cepi Krisnandi
(Alumni Jurusan Akuntansi FE Universitas Siliwangi)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk a) mengetahui anggaran biaya produksi, b)


mengetahui efektifitas pengendalian biaya produksi, c) mengetahui peranan anggaran biaya
produksi dalam menunjang efektifitas pengendalian biaya produksi di PT Bineatama
Kayone Lestari Tasikmalaya. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode studi
kasus, dimana data yang dibutuhkan terdiri dari data sekunder dan data primer. Data
sekunder diperoleh dari teori-teori dan literatur-literatur, sedangkan data primer diperoleh
melalui observasi, dokumentasi, dan melakukan sejumlah wawancara dengan pihak terkait.
Rancangan analisis data yang dilakukan penulis adalah menggunakan metode kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa diperoleh tingkat efektivitas pengendalian
biaya produksi tidak melebihi standar efektivitas yang telah ditentukan oleh perusahaan,
yaitu 10%. Yang menyatakan bahwa anggaran biaya produksi berperan terhadap efektivitas
pengendalian biaya produksi.

Kata kunci : anggaran biaya produksi dan pengendalian biaya produksi

I. Pendahuluan kegiatan dari seluruh bagian yang ada


Setiap perusahaan, terutama dalam perusahaan. Dan sebagai alat
perusahaan yang berorientasi pada laba pengawasan terhadap realisasi dan rencana
akan berusaha untuk mempertahankan tersebut di waktu yang akan datang.
keberadaannya dan terus berkembang Dengan adanya suatu rencana , maka
untuk jangka waktu yang panjang dengan kegiatan-kegiatan seluruh bagian dalam
melakukan usaha – usaha yang sesuai perusahaan akan saling menunjang, bahu-
dengan keadaan perusahaan. Salah satu membahu secara bersama menuju ke
usaha yang dapat dilakukan perusahaan sasaran yang telah ditetapkan.(Munandar,
adalah dengan menciptakan suatu sistem 2001 : 1-4 ) . Fungsi pengendalian
pengendalian manajemen sehingga berhubungan dengan pengarahan kegiatan
perusahaan dapat beroperasi secara efesien perusahaan sehingga berjalan sesuai
dan efektif. dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Fungsi manajemen yang terutama Kedua fungsi ini saling berkaitan dan
dalam menciptakan sistem pengendalian saling menunjang, karena pengendalian
yang baik adalah fungsi perencanaan (P) yang efektif dapat dilaksanakan jika
dan fungsi pengendalian (C). Fungsi terdapat perencanaan yang baik.
perencanaan berhubungan dengan kegiatan Bagi perusahaan industri, yang
perusahaan di masa datang. Rencana kegiatan utamanya menghasilkan atau
diperlukan oleh perusahaan sebagai menciptakan suatu produk. Proses produksi
pedoman kerja di waktu yang akan datang merupakan kegiatan yang sangat penting.
sebagai alat pengkoordinasian kegiatan- Pada hakekatnya produksi itu merupakan

8
Euis Rosidah dan Cepi Krisnandi ISSN : 1907 - 9958

panciptaan atau penambahan faedah diperuntukan untuk ekspor. Mengenai


bentuk, waktu dan tempat atas faktor- masalah penetapan anggaran biaya
faktor produksi sehingga lebih bermanfaat produksi dan keefektifan-nya, di
bagi pemenuhan kebutuhan manusia. perusahaan ini yang menjadi dasar
Proses transformasi atau perubahan bentuk penetapan anggaran biaya produksi masih
faktor-faktor peroduksi tersebut disebut perlu ditinjau kembali sesuai dengan jenis-
proses produksi. Proses produksi dapat jenis biaya yang akan dikeluarkan agar
juga merupakan cara ,metode, teknik pengalokasian-nya tidak melebihi
pelaksanaan produksi dengan anggaran yang telah ditetapkan.
memanfaatkan faktor-faktor produksi Pengendalian aktivitas di perusahaan
tersebut. ( Sukanto Reksohadi Projo dan merupakan antisipasi agar tidak terjadi
Indiro Gito Sudarno, 1999:1) penyimpangan antara biaya produk yang
Fungsi perencanaan dan dianggarkan dengan biaya produk yang di
pengendalian yang dilakukan manajemen keluarkan.
terlihat dalam anggaran. Dilihat dari sudut Identifikasi Masalah
pandang manajemen, anggaran merupakan Bertitik tolak dari latar belakang
alat perencanaan dan juga alat penelitian di atas, maka penulis
pengendalian. Anggaran merupakan mengidentifikasikan permasalahan yang
rencana manajemen yang dinyatakan akan dibahas sebagai berikut :
dalam satuan uang untuk periode tertentu, 1. Bagaimana anggaran biaya produksi
biasanya satu tahun. pada PT. Bineatama Kayone Lestari,
Anggaran suatu pusat Indihiang Tasikmalaya.
pertanggungjawaban menjadi penting 2. Bagaimana Efektivitas Pengendalian
karena digunakan untuk mengendalikan biaya produksi pada PT. Bineatama
kegiatan, yaitu membandingkan anggaran Kayone Lestari.
yang telah ditetapkan terlebih dahulu 3. Sejauh mana anggaran biaya produksi
dengan pelaksanaannya. Kemudian apabila berperan dalam menunjang efektivitas
terdapat penyimpangan, maka pengendalian biaya produksi.
penyimpangan tersebut dianalisis agar
diketahui penyebab – penyebabnya dan II. Tinjauan Pustaka
dapat dilakukan perbaikan – perbaikan di Perusahaan merupakan suatu
masa yang akan datang. Hal ini organisasi yang dapat dikatakan mencari
memungkinkan tercapainya efektifitas keuntungan dan dapat dipandang sebagai
seluruh kegiatan perusahaan. Keefektifan suatu system yang memproses suatu bentuk
dalam pencapaian tiap tujuan harus dinilai masukan untuk kemudian menghasilkan
sehingga manajemen memiliki gambaran suatu bentuk keluaran yang telah
yang jelas akan efektifitas operasi . ditentukan. Pada perusahaan manufaktur
beberapa perusahaan mengukur efektifitas kegiatan tersebut dilakukan melalui proses
dengan menganalisis satu atau lebih faktor produksi. ada beberapa hal yang dapat
sukses, apakah faktor faktor tersebut dapat membuat suatu proses produksi dapat
membantu tercapainya biaya operasi yang berjalan. Diantaranya adalah bahan baku
diinginkan, atau tidak. yang menunjukan berapa banyak
PT. Bineatama Kayone Lestari Yang barang/bahan-bahan yang dibutuhkan
terdapat di wilayah Indihiang Tasikmlaya untuk mengolah produk yang
adalah perusahaan manufaktur yang dianggarakan, tenaga kerja langsung yang
bergerak di bidang industri pengolahan menunjukan berapa harga yang diperlukan
kayu. Dan Perdagangan umum. sebagian untuk membiayai para pembuat produk,
besar sebagian besar pemasaran-nya dan Biaya overhead pabrik.
meliputi daerah dalam negeri dan sebagian

Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 3, No. 1, 2008 9


Euis Rosidah dan Cepi Krisnandi ISSN : 1907 - 9958

Proses produksi merupakan panjang yang di tetapkan dalam proses


kegiatan yang sangat penting. Karena penyusunan program”.
mengandung berbagai macam bentuk Dalam suatu penyusunan anggaran
manfaat dan tanggung jawab bagi di dalam suatu perusahaan, sangat penting
perusahaan yang menjalankan-nya. Proses dan harus benar-benar diperhatikan karena
produksi berbicara mengenai besarnya untuk memudahkan manajemen guna
biaya yang harus dikeluarkan, sedangkan melakukan pengendalian. Anggaran yang
hasil produksi di harapkan dapat menarik baik dapat digunakan sebagai alat
minat konsumen yang di targetkan. Dengan pengawasan kerja. Tanpa anggaran , dalam
demikian proses produksi dapat dikatakan jangka pendek perusahaan akan berjalan
suatu sebagai awal dari sebuah perusahaan tanpa arah dengan pengorbanan sumber
dalam perjalanannya berkompetisi dengan daya yang tidak terkendali
perusahaan sejenis /kompetitor. Diperlukan Demikian pula halnya dengan
berbagai macam fungsi manajemen agar anggaran biaya produksi
proses produksi dapat berjalan sesuai Menurut Welsch et al yang dialih
dengan yang diharapkan. Terutama fungsi bahasakan oleh purwatiningsih (2000:181)
Perencanaan dan fungsi pengendalian. mengemukakan anggaran produksi yaitu :
Perencanaan berhubungan dengan segala “Anggaran produksi adalah langkah
kegiatan yang akan dilakukan perusahaan awal dalam pelaksanaan penyusunan
di masa yang akan datang. Pengendalian anggaran produksi. Sebagai tambahan
diperlukan agar kegiatan yang pada anggaran produksi, tiga anggaran
dilaksanakan perusahaan tidak lain yang relevan dengan produksi :
menyimpang dari rencana yang telah (1) anggaran bahan langsung dan suku
ditetapkan sebelumnya dan memungkinkan cadang yang dibeli, yang merinci
dilakukannya tindakan perbaikan terhadap kebutuhan barang dan suku cadang
penyimpangan yang terjadi secepat yang direncanakan, (2) anggaran
mungkin sehingga diharapkan perusahaan tenaga kerja langsung ,yang
tidak mengalami kerugian yang terlalu menunjukan kuantitas dan biaya yang
besar. direncanakan dari tenaga kerja
Fungsi perencanaan dan fungsi langsung, dan (3) anggaran biaya
pengendalian tidak dapat dipisahkan produksi atau biaya over head pabrik,
karena keduanya saling berkaitan. Suatu yang meliputi rencana semua biaya
rencana akan dapat terlaksana dengan baik pabrik selain biaya biaya bahan
dengan adanya pengendalian. langsung dan tenaga kerja langsung”.
Alat perencanaan dan juga alat Sedangkan Munandar (20001:134-
pengendalian yang dapat digunakan 157) mengemukakan pengertian anggaran
manajemen dalam kegiatan sehari – hari produksi pada masing-masing biaya
adalah anggaran. produksi, yaitu sebagai berikut :
Adapun pengertian anggaran 1. Anggaran biaya bahan baku ,
menurut Mulyadi (2001:488) adalah adalah anggaran yang
sebagai berikut : merencanakan secara lebih
“anggaran merupakan suatu rencana terperinci tentang biaya bahan baku
kerja yang dinyatakan secara kualitatif, untuk produksi selama periode
yang diukur dalam satuan moneter yang akan datang.
standard dan satuan yang lain, yang 2. Anggaran biaya tenaga kerja
mencakup jangka waktu satu tahun. langsung adalah anggaran yang
Anggaran merupakan suatu rencana merencanakan secara lebih
kerja jangka pendek yang disusun terperinci tentang upah yang akan
berdasarkan rencana kegiatan jangka dibayarkan pada para tenaga kerja

Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 3, No. 1, 2008 10


Euis Rosidah dan Cepi Krisnandi ISSN : 1907 - 9958

langsung selama periode yang akan pelaksanaannya sehingga dapat ditentukan


datang. penyimpangan yang timbul apakah sudah
menjadi tanda bahawa bagi organisasi atau
3. Anggaran biaya over head pabrik
unit-unit lainnya. penyimpangan tersebut
adalah anggaran yang
digunakan dasar evaluasi atau penilaian
merencanakan secara lebih
prestasi dan umpan balik untuk perbaikan
terperinci tentang beban biaya
di masa yang akan datang
pabrik tidak langsung selama
(Supriyono,2000:43)
periode yang akan datang.
Dalam setiap kegiatan yang James D.Wilson dan Jhon B.
dilakukan organisasi atau perusahaan Campbell yang dialih bahasakan oleh
memiliki suatu tujuan yang sangat penting Tjintjin Fenix Tjendra (1997:241)
dan harus ditetapkan sebelum perusahaan mengemukakan sebagai berikut :
atau organisasi mengambil suatu “pengendalian(control)
tindakan/strategi. Tujuan dapat memberi mengasumsikan bahwa telah
pengarahan dengan menggambarkan ditetapkan suatu rencana tindakan
keadaan masa yang akan datang yang atau standar untuk mengukur
sangat diharapkan untuk menjadi prestasi pelaksana”.
kenyataan. Disamping itu pula tujuan dapat
dijadikan alat untuk menilai efektifitas Sedangkan menurut Henry
perusahaan dalam menjalankan operasi- Simamora (2002:329) adalah sebagai
operasinya, efektifitas perusahaan diukur berikut :
dari dari tingkat sejauh mana perusahaan “pengendalian biaya (cost
mampu untuk mewujudkan tujuannya. control) adalah perbandingan kerja
Soekanto (1999:271) berpendapat actual dengan kinerja standar,
mengenai efektifitas bahwa : penganalisaan selisih-selisih yang
”Efektifitas adalah pencapaian tujuan timbul guna mengidentifikasikan
akan hasil yang dikehendaki tanpa penyebab-penyebab yang dapat
menghiraukan faktor-faktor dikendallikan dan pengambilan
tenaga,waktu, biaya, pikiran, alat- tindakan untuk dapat membenahi
alat, dan lain-lain yang telah atau menyesuaikan perencanaan
dikeluarkan atau digunakan” dan pengendalian pada masa yang
akan datang”.
Berdasrkan pengertian diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa efektifitas James D.Wilson dan Jhon
merupakan suatu keadaan dimana B.Campbell yang dialih bahasakan oleh
perrusahaan mampu mewujudkan tujuan tjintjin felix tjendra (1997:83)
yang telah ditetapkan atau direncanakan mengemukakan proses pengendalian
sebelumnya. Adapun indikator yang meliputi empat langkah dasar sebagai
menentukan efektifitas pengendalian biaya berikut :
produksi yaitu perbandingan biaya 1. menetapkan standar pengukuran
produksi yang sesungguhnya dengan yang (anggaran).
dianggarkan sebelumnya dan selisih 2. membandingkan realisasi dengan
perbandingan antara anggaran dengan standar (anggaran )
realisasi. 3. mencari sebab-sebab terjadinya
Pencapaian sebuah nilai efektifitas penyimpangan (analisis Varians).
berawal dari bagaimana sebuah perusahaan 4. mengambil tindakan koreksi
menjalankan suatu pengendalian. (perbaikan).
Pengendalian pada dasarnya adalah
membandingkan antara rencana dengan

Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 3, No. 1, 2008 11


Euis Rosidah dan Cepi Krisnandi ISSN : 1907 - 9958

Berdasarkan uraian di atas, maka menafsirkan,dan menuliskan suatau


penulis lebih menekankan perhatian pada keadaan atau peristiwa yang kemudian
anggaran biaya produksi sebagai salah satu dianalisis dan diolah serta diambil suatu
alat perencanaan dan alat pengendalian simpulan umum dari masalah yang
jangka pendek, agar anggaran tersebut dibahas. (Mohammad Nazir 2000 : 66)
dapat dipakai membantu manajemen Data yang telah diperoleh dari penelitian
dalam membawa perusahaan sedekat kemudian dibandingkan dengan teori yang
mungkin dengan tujuan yang telah telah dipelajari penulis.
ditetapkan, yaitu dengan menggunakan
Teknik Analisis data
anggaran biaya produksi sebagai salah Setelah data diperoleh dan
satu tolok ukur dalam pengendalian biaya dikumpulkan, kemudian dilakukan analisis
produksi. dengan menggunakan metode kualitatif,
Pengendalian biaya produksi yaitu membandingkan teori-teori atau
bertujuan untuk memperoleh sejumlah konsep-konsep yang ada dengan fakta riil
produk / hasil yang sebesar – besarnya di lapangan. Penyusunan ini berdasarkan
dengan kualitas yang dikehendaki, dari fakta yang diperoleh dari hasil penelitian,
pemakaian sejumlah bahan tertentu, tenaga yang maksudnya untuk memperoleh
kerja, usaha / fasilitas yaitu memperoleh keterangan yang benar dalam pembahasan
hasil yang sebaik – baiknya dengan biaya dan pengambilan keputusan. Setelah data
yang sekecil mungkin dalam kondisi yang terukur dan variabel terkumpul, maka
ada. untuk selanjutnya dianalisis mengenai
Untuk mengetahui apakah telah peranan dan implikasinya kemudian
terjadi penyimpangan dalam anggaran dijadikan bahan untuk di perbandingkan.
biaya produksi, dapat dilakukan
pengendalian dengan membandingkan data Menurut Lexy J Moeloeng ( 1999 :
hasil pengamatan berupa catatan realisasi 103), yang dimaksud dengan analisis data
biaya produksi dengan dengan data yang ialah sebagai berikut :
diharapkan. yang dalam hal ini berarti “Analisis data adalah proses
adalah anggaran biaya produksi yang telah pengorganisasian dan mengurutkan
disusun / ditetapkan sebelumnya. setelah data dalam pola, kategori, dan satruan
dilakukan perbandingan maka akan uraian dasar sehingga ditemukan tema
diketahui berapa jumlah selisih secara dan dapat dirumuskan hipotesis
keseluruhan antara relisasi biaya produksi seperti yang disarankan oleh data”.
dan anggaran biaya produksi. Selisih
tersebut kemudian di cocokan dengan Setelah data yang terkumpul dianalisis,
standar ukuran efektifitas. Dengan maka selanjutnya penulis akan mengambil
demikian dapat diketahui sejauh mana suatu kesimpulan dengan
efektifitas pengendalian yang telah mempertimbangkan dan analisis logis yang
dilakukan. didasarkan pada teori-teori yang diperoleh
dari study kepustakaan.
III. Metode penelitian
IV. Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Metode penelitian yang digunakan Anggaran bagi PT. Binetama
penulis dalam melakukan penyusunan ini Kayone Lestari merupakan rencana kerja
yaitu metode penelitian Analisis Deskriptif perusahaan yang dinyatakan dalam satuan
dengan pendekatan studi kasus.dimana unit moneter, bersifat formal dan
penelitian dilakukan dengan cara sistematis, disusun berdasarkan suatu
membahas masalah dengan cara program kerja dan ditetapkan untuk waktu
mengumpulkan, memaparkan, tertentu.

Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 3, No. 1, 2008 12


Euis Rosidah dan Cepi Krisnandi ISSN : 1907 - 9958

Dalam proses penyusunan anggaran. Lingkungan tersebut diantaranya keadaan


Khususnya anggaran biaya produksi. PT. pasar, keadaan perekonomian.
Bineatama Kayone Lestari melibatkan Hasil analisis tersebut kenudian di
semua bagian yang terkait yang telah diberi informasikan kepada penyusun anggaran
wewenang dan tanggung jawab biaya produksi, selanjutnya manajemen
merumuskannya. Hal ini merupakan suatu puncak merumuskan strategi atas biaya
proses gabungan yang memerlukan yang akan digunakan para pelaksana
kerjasama antara semua bagian yang terkait anggaran untuk mencapai tujuan atas
dalam proses penyusunan anggaran biaya anggaran yang telah ditetapkan.
produksi. Kerjasama ini dilakukan dengan Adapun pihak-pihak yang terkait
tujuan agar anggaran biaya produksi yang dalam penyusunan anggaran biaya
telah disusun dalam pelaksanaanya dapat produksi PT. Bineatam Kayone Lestari
dicapai dengan baik. Oleh karenanya adalah : Bagian produksi, bagian
penyusunan anggaran biaya produksi administrasi dan umum, bagian keuangan
memerlukan pertimbangan dari semua dan bagian akuntansi.
bagian sebagai masukan dalam penyusunan Adapun anggaran biaya produksi
anggaran. pada PT Bineatama Kayone Lestari setiap
Anggaran disusun atas dasar sebagai tahunnya dari tahun 2001 sampai dengan
berikut : 2006 mengalami kenaikan anggaran
1. Realisasi penggunaan biaya tahun anggaran biaya produksi yang diakibatkan
sebelumnya. oleh kebijakan perusahaan dalam
2. Produksi atau Operasi yang akan penambahan kuantitas produksi. Kenaikan
dilaksanakan. nominal ini didominasi oleh anggaran
3. perkiraan kenaikan atau penurunan biaya bahan baku.
biaya yang akan datang. Proses pengendalian biaya produksi
4. pengumpulan data dari setiap unit dilaksanakan dengan tahap-tahap sebagai
kerja. ( cos center ) berikut :
5. kondisi terakhir yang menyangkut 1. Menetapkan suatu standar pengukuran
masalah financial maupun non Sebelum perusahaan melakukan
financial seperti tingkat inflasi, keadaan kegiatan operasional, terlebih dahulu
pasar dan lain-lain perusahaan menetapkan anggaran.
.Dengan adanya dasar penyusunan Diantaranya anggaran biaya produksi.
anggaran diatas maka dapat dikatakan Perusahaan mengharapkan dengan
bahwa anggaran PT. Bineatama Kayone diterapkannya anggaran biaya produksi
Lestari telah disusun berdasarkan tersebut maka akan terdapat suatu
pemikiran yang memadai, dimana pedoman pengendalian biaya produksi
didalamnya terdapat unsur-unsur yang yang lebih baik.
dirumuskan sedemikian rupa dengan 2. Membandingkan pelaksanaan yang
pertimbangan masa lalu, keadaan masa sebenarnya terhadap norma standar
kini, dan kondisi masa yang akan datang. Dalam pelaksanaannya anggaran biaya
Penyusunan anggaran diawali produksi tersebut harus diawasi, dan
dengan analisis manajemen puncak atas apabila telah selesai dilaksanakan maka
informasi masa lalu, standarisasi dan harus dibuat laporan kepada bagian
perubahan lingkungan luar yang dirasa yang lebih tinggi, tujuan pengawasan
mempunyai pengaruh terhadap kehidupan dan pelaporan realisasi anggaran biaya
perusahaan yaitu melalui analisis kekuatan, produksi PT Bineatam Kayone Lestari
kelemahan, ancaman, dan peluang yang adalah untuk mengetahui apakah target
dimiliki organisasi dan lingkungan. biaya produksi yang telah dutetapkan
dapat dicapai dengan baik. Untuk

Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 3, No. 1, 2008 13


Euis Rosidah dan Cepi Krisnandi ISSN : 1907 - 9958

mengendalikan biaya produksi yang Untuk membandingkan antara


terjadi pada PT Bineatama Kayone anggaran biaya produksi dengan
Lestari dilakukan perbandingan antara realisasinya penulis sajikan dalam table
realisasi dengan anggaran biaya berikut ini :
produksi yang telah ditetapkan
sebelumnya

Anggaran Biaya Produksi Dengan Realisasi Biaya Produksi Pt.Bineatama Kayone


Lestari Tahun 2003-2007

TAHUN ANGGARAN BIAYA REALISASI SELISIH


PRODUKSI

2003 Rp. 12.111.800.000 Rp. 11.360.868.400 6,20 %


2004 Rp. 12.250.300.000 Rp. 11.637.785.000 5.00 %
2005 Rp. 13.504.400.000 Rp. 12.937.215.200 4,20 %
2006 Rp. 15.404.600.000 Rp. 14.652.855.520 4,88 %
2007 Rp. 16.625.400.000 Rp. 15.715.990.620 5,47 %

( Sumber PT. Bineatama Kayone Lestari) Diolah penulis

Dari tabel tersebut dapat diketahui sebelumnya diamana realisasi


besarnya selisih dan prosentase yang periode sebelumnya tersebut
terjadi antara Anggaran biaya produksi dianggap sebagai dasar.
dengan realisasi menunjukan selisih lebih 2) Membandingkan antara realisasi
anggarannya, yaitu pada tahun 2002 dengan anggaran dimana anggaran
sebesar 6,20 %, kemudian terjadi digunakan sebagai dasar.
penurunan selisih pada tahun 2003 selisih
lebih sebesar 5,00 %. Tahun 2004 Dengan dilakukannya analisis
kembali terjadi penurunan selisih sebesar tersebut,perusahaan dapat mengetahui
4,20 %, tahun 2005 terjadi peningkatan apakah penyimpangan yeng terjadi
produksi yang dikarenakan oleh menguntungkan atau tidak bagi
pertambahan pesanan, maka selisih lebih perusahaan, selainitu pula perusahaan
anggaran meningkat menjadi 4,88 %. dapat mengetahuifakto-faktor yang
Kemudian tahun 2006 karena kesalahan menyebabkan terjadinya selisih tersebut
dalam aktivitas perusahaan yang bisa saja terjadi karena adanya sasaran
mengakibatkan adanya sasaran produksi produksi yang belum tercapai, adanya
yang belum dicapai sehingga diperoleh kenaikan harga, adanya perubahan
selisih lebih anggaran sebesar 5,47 %. ekonomi masyarakat yang meningkatkan
3. Mencari sebab-sebab Terjadinya atau menurunkan jumlah konsumen, dan
penyimpangan atau Varian lain sebagainya.
Setelah dilakukan perbandingan 4. Mengambil tindakan koreksi atau
antara anggaran dengan realisasi, maka perbaikan.
dapat diketahui adanya selisih yang Pada PT. Bineatama Kayone Lestari,
timbul. Selisih yang timbul dapat berupa tindakan yang mengakibatkan
selisih positif dan selisih negative, dan hal timbulnya selisih kemudian
tersebut dianalisis dengan cara : ditindaklanjuti salah satunya yaitu
1) Menyelidiki realisasi periode yang dengan cara bagian produksi
berjalan dengan realisasi periode melakukan seleksi terhadap jumlah

Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 3, No. 1, 2008 14


Euis Rosidah dan Cepi Krisnandi ISSN : 1907 - 9958

produk yang dihasilkan kemudian sendiri kebijakan tolok ukur bagi


melakukan tindakan sebaik mungkin penilaian efektivitas pengendalian biaya
dengan memperbaiki kinerja. Selain produksi yang sudah dijalankan, dalam
dari itu dilakukan pula pengawasan hal ini perusahaan menentukan tolok ukur
terhadap aktifitas kerja perusahaan efektivitas sebesar 10 % dari anggaran
dan dilakukan evaluasi atas hasil yang yang telah ditetapkan. Jika Selisih lebih
diperoleh perusahaan. anggaran dengan realisasi dibawah angka
Untuk menunjuk tingkat efektivitas 10% maka perusahaan menetapkan
pengendalian biaya produksi, maka bahwa pengendalian yang telah
dilakukan dengan perhitungan dilaksanakan berjalan efektiv. Sebaliknya
berdasarkan persentase selisih. Hal ini jika selisih anggaran dengan realisasi
diambil karena dengan perhitungan melebihi 10% dari anggaran maka
persentase akan memudahhkan dalam pengendalian dinilai tidak efektif
melihat efektifitas dari biaya produksi Untuk melihat efektivitas
yang dikeluarkan. pengendalian biaya produksi yang
Perusahan sebelum menetapkan dilakukan PT. Bineatama Kayone Lestari
anggaran maupun menjalankan proses penulis sajikan dalam table berikut ini :
produksi terlebih dahulu menentukan

Prosentase Selisih Anggaran Biaya Produksi Dengan Realisasi Biaya Produksi


Pt.Bineatama Kayone Lestari Tahun 2003-2007

TAHUN ANGGARAN BIAYA REALISASI SELISIH SELISIH


PRODUKSI (Rp) (%)

2002 Rp. 12.111.800.000 Rp. 11.360.868.400 Rp.750.931.600 6,20 %


2003 Rp. 12.250.300.000 Rp. 11.637.785.000 Rp 612.515.000 5.00 %
2004 Rp. 13.504.400.000 Rp. 12.937.215.200 Rp.567.184.800 4,20 %
2005 Rp. 15.404.600.000 Rp. 14.652.855.520 Rp.751.744.480 4,88 %
2006 Rp. 16.625.400.000 Rp. 15.715.990.620 Rp.909.409.380 5,47 %

( Sumber PT. Bineatama Kayone Lestari) Diolah penulis

Berdasar table diatas , dari tahun bagian administrasi dan umum, bagian
2003sampai dengan 2007, selisih keuangan, serta bagian akuntansi.
anggaran biaya produksi dengan realisasi Kemudian tahapan pembahasan anggaran
tidak melebihi batas standar penilaian biaya produksi yang telah disusun oleh
efektivitas pengendalian yang telah setiap bagian yang terkait dengan
ditetapkan sebelumnya. penyusunan anggaran biaya produksi,
Dari hasil penelitian yang telah sampai adanya tahapan pengesahan
dilakukan pada PT Bineatama Kayone anggaran biaya produksi oleh manajemen
Lestari dapat dikatakan bahwa puncak menjadi anggaran biaya produksi
penyusunan anggaran biaya produksi resmi.
pada perusahaan telah berjalan dengan Selain itu dapat dikatakan pula
baik, hal ini terbukti dengan telah bahwa anggran biaya produksi PT
dilakukan-nya tahapan-tahapan dalam Bineatama Kayone Lestari telah disusun
penyusunan anggaran biaya produksi berdasarkan pemikiran yang memadai,
yang meliputi adanya tahap perumusan dimana dalam proses penyusunannya
dan pengkoordinasian penyusunan terdapat unsur-unsur yang yang
anggaran biaya produksi dari berbagai menunjang terhadap kememadaian
bagian yang terkait yaitu bagian produksi, anggaran seperti pertimbangan masa lalu,

Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 3, No. 1, 2008 15


Euis Rosidah dan Cepi Krisnandi ISSN : 1907 - 9958

masa kini, dan asumsi kondisi di masa tidak melebihi standarisasi tersebut.
yang akan datang. Dengan demikian pengendalian biaya
Adapun dari tahun ke tahun produksi yang dilakukan PT. Bineatama
anggaran biaya produksi di PT Bineatama Kayone Lestari telah efektiv. Hal ini
Kayone Lestari terus mengalami tercermin dalam table 4.2
peningkatan, salah satu penyebab hal ini Begitu pula halnya pada proses
dikarenakan perusahaan pengendalian ,Pada dasarnya
mempertimbangkan adanya kenaikan pengendalian yang dilakukan PT
bahan baku dan pertambahan produksi. Bineatama Kyone Lestari sudah cukup
Dengan demikian penyusunan baik dilihat dari telah dilaksanakannya
anggaran biaya produksi PT Bineatama tahap-tahap pengendalian yang sistematis
kayone lestari sudah cukup baik, karena dan tahap-tahap yang dilakukan telah
dalam penyusunannya terjadi kerjasama memenuhi persyaratan yang telah
antara beberapa bagian yang terkait. ditetapkan
Penyusunan anggaran biaya produksi Pada PT Bineatama Kayone Lestari
yang melibatkan beberapa bagian yang proses pengendalian biaya produksi
terkait telah tepat, hal ini dimaksudkan dilakukan tahap-tahap sebagai berikut :
agar semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan anggaran biaya produksi 1. Menetapkan suatu norma standar
merasakan bahwa rencana yang akan pengukuran
dilaksanakan merupakan rencana yang Berdasarkan hasil penelitian yang
disusun oleh keputusan bersama. dilakukan oleh penulis, PT Bineatama
Sehingga dalam pelaksanaannya di selalu Kayone Lestari telah menetapkan
disertai oleh rasa tanggung jawab yang standar pengukuran (anggaran Biaya
tinggi. Anggaran yang dibuat harus produksi) dan tolok ukur efektivitas (
realistis sehingga memungkinkan 10%) Yang dijadikan sebagai
pelaksana anggaran dapat mencapainya pedoman dalam pengendalian biaya
dengan usaha yang optimal. produksi.
Setelah pelaksanaan anggaran Penyusunan anggaran biaya produksi
biaya produksi, manajer sebagai pimpinan merupakan langkah awal proses
melaporkan sampai sejauh mana realisasi pengendalian, oleh karena itu
biaya produksi yang telah dikeluarkan anggaran harus dibuat dengan baik.
perusahaan dan laporan tersebut oleh Artinya tidak terlalu ketat dan tidak
manajer dapat dijadikan peluang untuk terlalu longgar. Hal lain yang perlu
melakukan tindakan korektif jika terjadi diperhatikan adalah dalam
penyimpangan-penyimpangan sebagai penyusunan anggaran perlu
bentuk pengendalian. melibatkan semua bagian yang terkait
Pengendalian Biaya produksi Pada yang berwenang terhadap aktivitas
PT. Bineatama Kayone Lestari sudah operasi perusahaan. Selain dari pada
dapat dikatakan efektiv. Hal ini dilihat itu pelaksanaan yang sebenarnya dari
dari prosentase selisih yang ditimbulkan anggaran harus selalu dicatat atau
perbandingan anggaran biaya produksi dilaporkan. Dalam hal ini PT.
dengan selisih yang ditimbulkannya Bineatama kayone lestari yang
kemudian selisih tersebut kembali bertugas untuk melakukan pencatatan
dibandingkan dengan standarisasi atau transaksi dan membuat laporannya
tolok ukur efektivitas pengendalian yang adalah bagian akuntansi.
telah ditetapkan sebelumnya yaitu
sebesar 10%. Dari tahun 2003 sampai
dengan 2007 selisih yang ditimbulkan

Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 3, No. 1, 2008 16


Euis Rosidah dan Cepi Krisnandi ISSN : 1907 - 9958

2. Membandingkan pelaksanaan oleh perusahaan berkurang ataupun


sebenarnya dengan norma standar. bertambah, peningkatan volume
Untuk melakukan pengendalian produksi seiring dengan
biaya dan untuk menemukan perlu meningkatnya jumlah pesanan
tidaknya suatu tindakan koreksi, maka konsumen sehingga biaya yang
anggaran biaya produksi yang telah dikeluarkan bertambah.
disusun oleh panitia anggaran 4. Mengambil tindakan koreksi yang
kemudian dibandingkan dengan dianggap perlu
relisasi biaya produksi yang terjadi. Tindakan perbaikan harus
Dengan membandingkan antara dilakukan apabila terjadi
anggaran dengan pencapaian realisasi penyimpangan. Agar penyimpangan
kerja, dapat dinilai apakah perusahaan yang diakibatkan oleh faktor yang
dan akan memudahkan dalam sama yang sifatnya merugikan,
melakukan analisis. tahap ini untuk ditahun yang akan datang dapat
menilai sejauh mana pelaksanaan dihindari. Namun demikian meskipun
anggaran sesuai dengan rencana yang selisih yang terjadi nilainya positif hal
telah ditetapkan. Perbandingan dalam ini tidak berarti tindakan koreksi tidak
hal ini tercermin dalam tabel 4.2 perlu dilakukan. Tindakan koreksi
yang penulis sajikan. perlu tetap perlu dilakukan agar
3. Mencari sebab-sebab terjadinya penyusunan anggaran di tahun yang
penyimpangan. akan datang lebih baik dan lebih
Dari hasil perbandingan tersebut akurat.
akan diketahui apakah timbul selisih PT. Bineatam Kayone Lestari
yang merugikan atau menguntungkan. dalam hal ini melihat perlu
Dengan adanya selisih tersebut dilakukannya tindakan perbaikan
perusahaan mengetahui pula faktor- sehubungan dengan penyimpangan-
faktor yang menyebabkan selisih. penyimpangan yang timbul. Yaitu
Faktor-faktor yang menyebabkan seringkalinya perusahaan mengalami
selisih perlu dilaporkan guna kinerja produksi yang tidak tercapai,
mengetahui penyebab selisih tersebut dalam hal ini tindakan perbaikan
sehingga selisih yang menguntungkan anggaran perusahaan untuk anggaran
dapat dijadikana acuan di masa yang tahun berikutnya menetapkan
akan datang dan selisih yang kebijakan pengurangan kinerja
merugikan dapat dilakukan perbaikan. produksi. Kebijakan ini setelah
Dari hasil perbandingan tersebut jika mempertimbangkan kapasitas
terjadi selisih yang menguntungkan, produksi perusahaan dalam satu
maka dapat dikatakan selisih tersebut periode anggaran.
bersifat positif, artinya realisasi biaya Dengan dilaksanakannya tahap-
produksi tidak melebihi anggaran tahap pengendalian terhadap biaya
biaya produksi yang telah ditetapkan. produksi di PT Bineatama Kayone
Faktor-faktor yang Lestari, dapat dikatakan bahwa PT
menyebabkan selisih tersebut Bineatama Kayone Lestari telah
diantaranya : adanya peningkatan melaksanakan pengendalian anggaran
produksi karena perusahaan biaya produksi dengan baik.
melakukan kegiatan promosi atas
produk yang dihasilkan, adanya
sasaran produksi yang belum tercapai,
kenaikan harga bahan baku. sehingga
berimbas pada biaya yang dikeluarkan

Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 3, No. 1, 2008 17


Euis Rosidah dan Cepi Krisnandi ISSN : 1907 - 9958

Peranan Anggaran Biaya Produksi 2. Anggaran merupakan gambaran


Dalam Menunjang Efektivitas aktifitas yang akan dilaksanakan
pengendalian Biaya Produksi. perusahaan dimasa yang akan
Pengendalian anggaran biaya datang.
produksi pada PT Bineatama Kayone 3. Anggaran berfungsi sebagai alat
Lestari Tasikmalaya telah dapat dikatakan komunikasi intern yang
memadai karena telah didukung oleh menghubungkan berbagi unit
unsur-unsur dari pengendalian biaya organisasi dalam perusahaan dan
produksi itu sendiri seperti : penentuan yang menghubungkan manajer
standar anggaran, perbandingan selisih, bawah dengan manajer atas.
pencarian penyebab penyimpangan, dan 4. Anggaran berfungsi sebagai tolak
perbaikan. ukur yang dipakai sebagi
Begitu pula dengan anggaran biaya pembanding hasil operasi
produksi pada PT Bineatama Kayone sesungguhnya.
Lestari tasikmalaya karena anggaran yang 5. Anggaran berfungsi sebagi alat
telah dibuat telah melewati tahapan- pengendalian yang memungkinkan
tahapan dan faktor-faktor yang manajemen menunjukan bidang
mendukung terhadap kememadaian yang kuat yang lemah bagi
anggaran biaya produksi sehingga perusahaan.
menciptakan suatu informasi yang 6. Anggaran berfungsi sebagi alat
penting dalam proses pelaksanaan-nya. untuk mempengaruhi dan
seperti proses penyusunan anggaran biaya memotifasi manajer dan karyawan
produksi yang melibatkan semua bagian agar senantiasa bertindak secara
yang terkait yang telah diberi wewenang efektif dan efisien sesuai dengan
dan tanggung jawab merumuskannya, tujuan organisasi.
disamping itu penyusunan anggaran biaya 7. untuk digunakan sebagai landasan
produksi selalu mempertimbangkan: yuridis formal dalam memilih
Realisasi penggunaan biaya tahun sumber dan penggunaan dana.
sebelumnya, Produksi atau Operasi yang 8. Untuk mengadakan pembatasan
akan dilaksanakan. perkiraan kenaikan jumlah dana yang dicari dan
atau penurunan biaya yang akan datang. digunakan.
pengumpulan data dari setiap unit kerja, 9. Untuk merinci Jenis sumber dana
kondisi terakhir yang menyangkut yang dicari maupun jenis
masalah finansial maupun non finansial penggunaan dana sehinga dapat
seperti tingkat inflasi, keadaan pasar dan mempermudah pengawasan.
lain-lain. 10. Untuk merasionalisasikan summber
Maka dapat dikatakan bahwa dana dan penggunaan dana agar
anggaran biaya produksi berperan dapat mencapai hasil yang
terhadap efektifitas pengendalian biaya maksimal.
produksi yang diterapkan oleh PT 11. Untuk menyempurnakan rencana
Bineatama Kayone Lestari Tasikmalaya, yang telah disusun, karena dengan
karena anggaran biaya produksi yang anggaran lebih dan nyata terlihat.
diterapkan oleh PT Bineatama Kayone 12. Untuk menampung dan
Lestari Tasikmalaya telah memenuhi menganalisa serta memutuskan
fungsi dan tujuan anggaran itu sendiri setiap usulan yang berkaitan
yaitu : dengan karyawan.
1. Anggaran merupakan alat
pengendalian dan hasil akhir proses
penyusunan kerja

Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 3, No. 1, 2008 18


Euis Rosidah dan Cepi Krisnandi ISSN : 1907 - 9958

5. Simpulan dan Saran telah ditetapkan. Serta pengawasan


Simpulan yang dilakukan manajemen dapat
Berdasarkan hasil penelitian yang menciptakan suatu pengendalian yang
penulis lakukan pada PT Bineatama efektif dan efisien
Kayone Lestari dan didukung oleh teori- 3. Anggaran biaya produksi yang
teori dari berbagai leteratur yang penulis disusun dengan baik merupakan
pelajari serta pembahasan yang penulis langkah pengendalian yang
lakukan, maka dapat ditarik kesimpulan memberikan informasi dan standar
sebagai berikut : pengukuran yang jelas sehingga dapat
1. Anggaran biaya produksi yang memudahkan manajemen dalam
disusun oleh PT Bineatama Kayone melakukan pengendalian biaya
Lestari Tasikmalaya dapat dikatakan produksi yang efektif dan dapat
memadai, karena dalam proses kembali dijadikan acuan dalam
penyusunan-nya melibatkan berbagai pembuatan anggaran tahun berikutnya
pihak yang terkait dan dengan lebih baik lagi. Dalam hal ini
mempertimbangkan banyak faktor- Anggaran biaya produksi yang
faktor yang mendukung terhadap disusun PT. Bineatama Kayone
kememadaian anggaran diantaranya : Lestari memiliki peranan terhadap
Realisasi penggunaan biaya tahun tercapainya target standarisasi kinerja
sebelumnya, Produksi atau Operasi efektivitas anggaran biaya produksi.
yang akan dilaksanakan, perkiraan .
kenaikan atau penurunan biaya yang Saran
akan datang, pengumpulan data dari Berdasar kesimpulan diatas, maka
setiap unit kerja, kondisi terakhir yang penulis akan memberi saran yang
menyangkut masalah financial diharapkan dapat dijadikan bahan
maupun non financial seperti tingkat pertimbangan bagi perusahaan, yaitu :
inflasi, keadaan pasar dan lain-lain ¾ Proses penyusunan anggaran biaya
2. Pengendalian Biaya produksi yang produksi yang dilakukan oleh PT
dilakukan PT Bineatama Kayone Bineatama Kayone Lestari pada
Lestari Tasikmalaya dikatakan efektiv dasarnya cukup baik. Agar lebih
dan memadai karena disamping telah baik, perusahaan sebaiknya
tercapainya target terhadap standar menentukan kebijakan yang lebih
penilaian efektifitas yang telah besar dalam penganggaran,
ditetapkan (dalam hal ini standarisasi khususnya target produksi yang akan
efektivitas yang telah ditetapkan dianggarkan baiknya
sebesar 10% dari anggaran yang telah mempertimbangkan kapasitas
ditentukan.), pengendalian yang produksi perusahaan itu sendiri dan
dilakukan memiliki Unsur-unsur anggaran biaya bahan baku, untuk
pengendalian biaya produksi ( menghadapi fluktuasi harga bahan
penetapan standar pengukuran, baku yang sering kali terjadi dalam
perbandingan selisih, pencarian tiap tahunnya. Meskipun pada
penyebab penyimpangan, melakukan pelaksanaannya tidak terjadi
tindakan koreksi ) telah diterapkan fluktuasi harga. Selisih yang terjadi
oleh manajemen perusahaan untuk tidak akan mengakibatkan kerugian
menciptakan lingkungan kerja / bagi perusahaan tetapi sebaliknya
keadaan dimana setiap pegawai dianggap sebagai selisih yang
melakukan pekerjaannya dengan menguntungkan.
sungguh-sungguh, melaksanakan
urutan kegiatan sesuai dengan yang

Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 3, No. 1, 2008 19


Euis Rosidah dan Cepi Krisnandi ISSN : 1907 - 9958

DAFTAR PUSTAKA

Glenn A Welsh, Ronald W. Hilton, dan


Paul N. Gordon, alih bahasa oleh
Purwatiningsih dan Maudy
Warouw. 2000 Anggaran
perencanaan dan pengendalian
laba, Buku satu. Jakarta : Salemba
empat
Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri,
2003. Anggaran Perusahaan, Buku
Satu, edisi 2003/2004. Yogyakarta :
BPFE
Henry Simamora 2002. Akuntansi
Manajemen. Jakarta : Salemba
Empat.
James D. Wilson dan John B. Campbell,
Alih bahasa oleh Tjintjin Fenix
Tjendra. 1997. Controllership tugas
akuntan manajemen, edisi ketiga
Jakarta : Erlangga.
Mas’ud Mahfoedz. 1999. Akuntansi
Manajemen. Buku pertama edisi
ke Dua. Yogyakarta: BPFE.
Mulyadi 2005. Akuntansi Biaya, edisi ke
Lima cetakan ke Tujuh. Yogyakarta
: Unit penerbitan dan percetakan
Akademi Manajemen perusahaan
YKPN.
Munandar 2001. Budgeting perencanaan
kerja, pengkoordinasi kerja,
pengawasan kerja. Edisi pertama.
Yogyakarta : BPFE
Nafarin. 2004 Penganggaran
Perusahaan, Edisi Revisi. Jakarta :
Salemba empat.
Sukanto Reksohadiprodjo dan Indriyo
Gito sudarmo. 1999. Manajemen
produksi, edisi ke Empat.
Yogyakarta : BPFE
Supriyono 2001. Sistem Pengendalian
Manajemen, Edisi Pertama,
Yogyakarta : BPFE

Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 3, No. 1, 2008 20

Anda mungkin juga menyukai