Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA PENDANAAN HUTANG JANGKA

PANJANG DENGAN LEASING DALAM PENGADAAN AKTIVA TETAP


(Studi Pada PT. Pion Berkah Sejahtera Malang)
Atika Damayanti
Moch. Dzulkirom, AR
Achmad Husaini
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
Email: atikadamayanti46@gmail.com

ABSTRACT
Fixed assets is an important part in the activities of production companies, mainly vehicles in service
companies such otobus. Busses being the only fixed assets used in the activities of the company to
generate revenue through the tourist bus rental services. Research carried out in PT. Pion Berkah
Sejahtera Malang which the company will perform additional one unit of tourist buses which requires
substantial funds and should seek alternative sources of financing long term debt or leasing for the
company internal resources are not sufficient to make the purchase in cash so that the company hattush
seek external funding sources. The present value calculation results indicate long term debt and leasing
of Rp.1.083.394.326,00 of Rp.1.163.462.880,00. The ratio between the long term debt by leasing shows
the difference of Rp.80.068.554,00. The decision shows an alternative long term debt has the smallest
compared with a cash outflow and the leasing company can save costs by Rp.80.068.554,00.

Key word : fixed assets, long term debt, leasing, NPV

ABSTRAK
Aktiva tetap merupakan bagian terpenting dalam kegiatan produksi perusahaan, terutama kendaraan
dalam perusahaan jasa seperti perusahaan otobus. Bus pariwisata menjadi satu-satunya aktiva tetap yang
digunakan dalam kegiatan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan melalui jasa penyewaan bus
pariwisata tersebut. Penelitian dilakukan di PT. Pion Berkah Sejahtera Malang, yang mana perusahaan
akan melakukan penambahan satu unit bus pariwisata yang membutuhkan dana yang besar sehingga
harus mencari alternatif sumber pendanaan hutang jangka panjang atau leasing karena sumber dana
intern perusahaan tidak mencukupi untuk melakukan pembelian bus baru secara tunai sehingga
perusahaan harus mencari sumber dana ekstern.. Hasil perhitungan menunjukkan nilai present value
cash outflow hutang jangka panjang sebesar Rp.1.083.394.326,00 dan leasing sebesar
Rp.1.163.462.880,00. Perbandingan antara hutang jangka panjang dengan leasing menunjukkan selisih
sebesar Rp.80.068.554,00. Hasil keputusan menunjukkan alternatif hutang jangka panjang memiliki
cash outflow terkecil dibandingkan dengan leasing dan perusahaan dapat menghemat biaya sebesar
Rp.80.068.554,00.

Kata kunci : aktiva tetap, hutang jangka panjang, leasing, NPV

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 37 No. 1 Agustus 2016| 114


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
A. PENDAHULUAN tetap PT. Pion Berkah Sejahtera dihadapakan
Penilaian investasi aktiva tetap yang telah kebutuhan dana yang cukup besar sehingga
dianggap layak, mengharuskan perusahaan perusahaan harus mencari alternatif sumber dana
menganalisis sumber dana yang akan digunakan yang dapat dipilih untuk pengadaan aktiva tetap
dalam penambahan aktiva tetap. Sumber dana yang tersebut. Alternatif yang akan digunakan oleh
dapat diperoleh untuk pendanaan ada dua alternatif perusahaan untuk pengadaan aktiva tetap adalah
yaitu sumber dana intern dan ekstern. Dana yang sumber dana hutang jangka panjang dengan
berasal dari para kreditur adalah hutang bagi leasing.
perusahaan yang disebut sebagai dana pinjaman. Tujuan penelitian ini yaitu untuk
Pengadaan aktiva tetap yang memerlukan dana mengetahui perbandingan antara pendanaan hutang
yang besar memungkinkan sumber dana intern jangka panjang dengan leasing pada pengadaan
tidak dapat mencukupi, sehingga perusahaan dapat aktiva tetap perusahaan bagi PT. Pion Berkah
memilih sumber dana ekstern. Sumber dana Sejahtera Malang.
ekstern diperoleh melalui alternatif hutang jangka
panjang dan leasing. B. KAJIAN PUSTAKA
Sumber pendanaan hutang jangka panjang 1. Dana
maupun leasing menjadi alternatif yang dapat Dana merupakan bagian terpenting dalam
dipilih oleh perusahaan dalam pengadaan aktiva kegiatan perusahaan, apabila suatu perusahaan
tetap karena memiliki karakteristik aliran kas (cash mengalami kesulitan dana maka kemungkinan
flow) yang hampir sama, aliran kas keduanya kegiatan perusahaan tersebut akan terganggu. Dana
bersifat anuitas (pembayaran angsuran yang dapat berupa kas ataupun net working capital yang
dilakukan secara berkala dalam jumlah yang sama) keduanya dibutuhkan oleh perusahan untuk
tetapi memiliki pengaruh pajak yang berbeda. menjalankan kegiatan perusahaan dan tanpa
Sumber pendanaan hutang jangka panjang adanya dana maka kegiatan perusahaan dapat
memiliki biaya yang relatif rendah, selain itu biaya terganggu.Sumber dana dibedakan menjadi sumber
hutang bersifat mengurangi pembayaran pajak (tax dana internal dan sumber dana eksternal.
saving). Sumber pendanaan leasing memiliki Sumber dana internal adalah sumber dana
beban pajak yang ditanggung oleh perusahaan tetap yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri
sama karena leasing tidak mempengaruhi pajak berasal dari laba ditahan dan depresiasi. Sedangkan
yang dibayarkan oleh perusahaan. Analisis sumber dana eksternal adalah sumber dana yang
pemilihan alternatif pendanaan antara hutang berasal dari luar perusahaan seperti emisi saham
jangka panjang dengan leasing dalam pengadaan baru, menerbitkan obligasi dan kredit dari bank.
aktiva tetap dilakukan menggunakan metode NPV
(Net Present Value). 2. Hutang Jangka Panjang
Pemilihan alternatif pendanaan dilakukan Hutang jangka panjang adalah semua
dengan membandingkan antara net present value kewajiban perusahaan yang jatuh temponya lebih
arus kas keluar hutang jangka panjang dengan net dari satu periode akuntansi, pelunasannya
present value arus kas keluar leasing. menggunakan sumber-sumber yang bukan
Perbandingan tersebut disimpulkan dengan digolongkan sebagai aktiva lancar. Pelunasan
alternatif yang memiliki nilai net present value hutang jangka panjang biasanya dilunasi secara
terkecil sebagai alternatif pendanaan yang efisien periodik yang disebut angsuran. Angsuran jangka
bagi perusahaan. Aktiva tetap berwujud seperti panjang yang akan jatuh tempo dalam jangka
kendaraan sangatlah penting terutama dalam waktu satu tahun harus diklasifikasikan sebagai
perusahaan penyedia jasa transportasi khususnya kewajiban lancar sedangkan jumlah sisa
dalam persewaan bus pariwisata. Salah satu angsurannya yang akan jatuh tempo lebih dari satu
perusahaan yang menyediakan jasa bus pariwisata tahun harus diklasifikasikan sebagai kewajiban
adalah PT. Pion Berkah Sejahtera. Aktiva tetap jangka panjang.
berupa kendaraan pada PT. Pion Berkah beralamat Jenis hutang jangka panjang ada term loans
di Jalan Raya Watu Dakon 140 Kendalpayak, atau hutang berjangka, obligasi, obligasi tanpa
Malang. PT. Pion Berkah Sejahtera berencana kupon, obligasi bersifat put option (portable
melakukan penambahan 1 unit bus. Hal ini bonds), obligasi sampah (junk bonds).
dilakukan agar perusahaan dapat memenuhi jumlah
permintaan konsumen yang ada, sehingga realisasi 3. Leasing
permintaan dan pendapatan PT. Pion Berkah Leasing ialah setiap kegiatan pembiayaan
Sejahtera dapat maksimal. Penambahan aktiva perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 37 No. 1Agustus2016| 115
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
barang modal untuk digunakan oleh suatu 2. Fokus penelitian
perusahaan untuk satu jangka waktu tertentu, Fokus penelitian bertujuan untuk
berdasarkan pembayaran-pembayaran secara membatasi studi penelitian sehingga obyek yang
berkala disertai dengan hak pilih (optie) bagi akan diteliti tidak meluas, adanya pemecahan
perusahaan tersebut untuk membeli barang-barang permasalahan yang telah ditetapkan.
modal yang bersangkutan atau memperpanjang a. Perbandingan pendanaan antara hutang jangka
jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa yang panjang dengan leasing dalam pengadaan
telah disepakati bersama (Nurwidiatmo, 2011:8). aktiva tetap
Jenis-jenis leasing ada Capital Lease atau 1. Pengadaan dengan hutang jangka panjang
Financial Leasing, operating lease, sales type 1) Jumlah angsuran hutang jangka
lease (lease penjualan), leverage lease, dan cross panjang
border lease. 2) Skedul pembayaran hutang jangka
panjang
4. Aktiva Tetap 3) Present value arus kas keluar hutang
Aktiva tetap adalah aset berwujud yang jangka panjang
dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau 2. Pengadaan dengan leasing
penyediaan barang atau jasa untuk direntalkan 1) Jumlah angsuran leasing
kepada pihak lain, atau untuk administratif dan 2) Skedul pembayaran leasing
diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu 3) Present value arus kas keluar leasing
periode (SAK, 2011:16.2). “Aktiva tetap adalah b. Pemilihan sumber pendanaan
aktiva yang menjadi milik perusahaan dan dapat Pemilihan alternatif sumber pendanaan yang
dipergunakan secara terus menerus dalam kegiatan menguntungkan bagi perusahaan yaitu
operasional perusahaan dalam menghasilkan menggunakan analisis NPV.
barang dan jasa” (Harahap, 2002:20). Aktiva tetap
dibedakan menjadi dua yaitu aktiva tetap berwujud 3. Lokasi penelitian
dan tidak berwujud (Baridwan, 2008:271). Lokasi penelitian adalah tempat dimana
“Depresiasi adalah alokasi jumlah suatu penelitian dilakukan untuk mengumpulkan data
aktiva yang disusutkan selama masa manfaat yang maupun mendapatkan informasi yang berkaitan
diestimasi, dibebankan ke pendapatan baik secara dengan data yang dibutuhkan atau permasalahan
langsung maupun tidak langsung” (PSAK No. 17 penelitian. Penelitian dilakukan pada perusahaan
dalam Baridwan, 2008:305). “Depresiasi adalah jasa transportasi yaitu PT Pion Berkah Sejahtera di
salah satu komponen biaya tetap yang timbul Jalan Raya Watu Dakon 140, Kendalpayak Kota
karena digunakannya aktiva tetap, dimana biaya Malang.
tersebut dapat dikurangkan dari revenue
penghasilan” (Syamsuddin, 2011:24). Ada empat 4. Analisis Data
metode untuk menghitung depresiasi (Soemarso, Tahap-tahap analisis data dalam penelitian
2003: 25) yaitu: ini adalah:
1. Metode Garis Lurus (Straight Line Method) 1. Analisis aktita tetap perusahaan
2. Metode Saldo Menurun (Declining Balance a. Jumlah dan jenis bus baru
Method) b. Membuat rincian kebutuhan dana dalam
3. Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of The Years pengadaan bus
Digit Method) 1) Menghitung jumlah investasi awal yang
4. Metode Unit Produksi (Unit of Production dibutuhkan perusahaan dalam pengadaan
Method) aktiva tetap kendaraan
2) Menghitung beban depresiasi

C. METODE PENELITIAN Depres = Harga Perolehan – Nilai Residu


1. Jenis penelitian Umur Ekonomis
Jenis penelitian yang digunakan pada (Baridwan, 2008:308)
penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang
memberikan gambaran atau uraian mengenai suatu 2. Analisis kebijakan perusahaan dalam
kondisi, fenomena, atau peristiwa yang dipaparkan menentukan sumber pendanaan
dengan jelas mengenai objek penelitian tersebut a. Menentukan jumlah angsuran pokok
secara sistematis pinjaman dan bunga untuk alternatif

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 37 No. 1Agustus2016| 116


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
pendanaan menggunakan hutang jangka = Rp. 25.000.000,-
panjang dan leasing
1) Hutang jangka panjang = RP.8.750.000,00 + Rp.25.000.000,00
=Rp. 33.750.000,-
PAn = A x (𝑃𝑉𝐼𝐹𝐴𝑖,𝑛 )(i + i)
1−(1+𝑖)−𝑛 Sumber Dana Intern=1.250.000.000,x 30%
PAn = Ax( ) (1 + 𝑖)
𝑖
𝑃𝐴𝑛
A = =375.000.000,00
𝑃𝑉𝐼𝐹𝐴(𝑖,𝑛)(1+𝑖)
Pokok Hutang=Harga Perolehan – Dana Intern
(Sumber: Syamsuddin, 2011:400) Perusahaan
=1.250.000.000 – 375.000.000
2) Leasing =875.000.000,00
Nilai aktiva bersih yang dilease Dep/bulan=1.250.000.000-125.000.00
120
PAn = A x (𝑃𝑉𝐼𝐹𝐴𝑖,𝑛 )(1 + i) =9.375.000
1−(1+𝑖)−𝑛
PAn = Ax( ) (1 + 𝑖) Dari perhitungan pokok hutang diketahui
𝑖
𝑃𝐴𝑛 pokok hutang perusahaan sebesar Rp.
A = 875.000.000,00. Hasil tersebut selanjutnya akan
𝑃𝑉𝐼𝐹𝐴(𝑖,𝑛)(1+𝑖)
(Sumber: Syamsuddin, 2011:400) dijadikan dasar perhitungan angsuran per bulan
yaitu:
b. Membuat skedul pembayaran angsuran 1−(1+𝑖)−𝑛
PAn = A x 𝑖
pokok pinjaman dan bunga untuk alternatif
pendanaan menggunakan hutang jangka 1−(1+0,00875)−60
panjang 875.000.000 = A x 0,00875
c. Analisis total present value terhadap aliran
kas keluar pada alternatif pendanaan hutang 875.000.000 = A x 46,52482716
jangka panjang dan leasing A = 18.807.162,83
d. Analisis alternatif sumber pendanaan
Metode NPV (net present value) Besarnya angsuran setiap bulannya adalah
digunakan untuk mengetahui alternatif sebesar Rp.18.807.162,83. Besarnya depresiasi
pendanaan yang menguntungkan pada kendaraan tersebut setiap bulan adalah Rp.
penelitian dengan membandingkan antara total 9.375.000,00. Akumulasi depresiasi masa 5 tahun
present value arus kas keluar hutang jangka = 60 bulan x Rp. 9.375.000,00 = Rp.
panjang dengan total present value arus kas 562.500.000,00 sehingga nilai buku pada akhir
keluar leasing. Diantara kedua alternatif yang tahun kelima:
memiliki total present value arus kas keluar = 1.250.000.000 – 562.500.000
yang paling kecil maka alternatif pendanaan = 687.500.000
yang lebih menguntungkan bagi perusahaan
dalam pembelanjaan aktiva tetap tersebut yang Tingkat diskonto yang digunakan untuk
dipilih. mendiskontokan arus kas setelah pajak adalah
tingkat bunga pajak disesuaikan dengan pajak.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN Tingkatdiskonto yang digunakan untuk
1. Penentuan besarnya kebutuhan dana mendiskontokan arus kas setelah pajak adalah
Dana yang dibutuhkan untuk menambah tingkat bunga pinjaman yang berlaku yaitu sebesar
satu unit bus pariwisata merk aHino tipe RKZ26 10,50% per tahun (0,875%/bulan) dengan tingkat
sebesar Rp. 1.250.000.000,00. Uang muka yang pajak sebesar 25%.
harus disertakan 30% dari harga aktiva sebesar Rp. Tingkat diskonto = tingkat bunga x (1 – t)
375.000.000,00, sehingga kebutuhan dana sebesar =0,875% x (1 – 0,25)
Rp. 875.000.000,00. =0,00875 x 0,75
=0,00656 atau 0,656%
2. Analisis hutang jangka panjang
Biaya provisi = Rp. 875.000.000,00 x 1% 3. Leasing
= Rp. 8.750.000,- Biaya administrasi = 500.000
Premi asuransi = 1.250.000.000x2%
premi asuransi = Rp.1.250.000.000,00 x 2%
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 37 No. 1Agustus2016| 117
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
= 25.000.000 dari kedua alternatif tersebut. Perbedaan besaran
=500.000+25.000.000 present value cash outflow dipengaruhi oleh
=25.500.000 beberapa faktor diantaranya perbedaan angsuran,
Uang muka = 1.250.000,000 x 30% perbedaan pengaruh pajak, perbedaan kewajiban
= 375.000.000,00 perusahaan membayar nilai residu pada akhir masa
PV nilai residu = 375.000.000 x (1,008-60) kontrak yang telah disepakati dengan pihak lessor.
= 222.340.411,00 Tabel 25 menunjukkan besarnya present value
cash outflow leasing Rp. 1.163.462.880,00 lebih
Nilai Bersih aktiva = nilai aktiva – PV Nilai residu besar dibandingkan hutang jangka panjang yang
yang dilease sebesar Rp.1.083.394.326,00.
=Rp.875.000.000,00 - Rp.222.340.411,00 Pengambilan keputusan terhadap alternatif
=Rp.652.659.589,00 pendanaan berdasar total present value cash
outflow jatuh pada alternatif hutang jangka panjang
Biaya lease akhir tahun karena perusahaan dapat menghemat sebesar
Rp.80.068.554,00. Pemilihan alternatif sumber
1−(1+𝑖)−𝑛
PAn = A x ( ) pendanaan akan sangat dipengaruhi seberapa besar
𝑖
1−(1+0,008)−60 nilai sekarang arus kas keluar (present value cash
652.659.589 = Ax( ) outflow) untuk suatu keputusan pemilihan
0.008
652.659.589,00 = A x 47,50421418 alternatif, sumber pendanaan dengan present value
A = Rp. 13.738.983,00 cash outflow terkecil yang akan dipilih. Dalam
kasus ini hutang jangka panjang lebih
Jadi besarnya biaya lease per bulan yang harus menguntungkan daripada pendanaan leasing
dibayar oleh PT. Pion Berkah Sejahtera adalah namun, pada beberapa kasus dimana present value
sebesar Rp 13.738.983,00. cash outflow leasing lebih tinggi dan keputusan
Tingkat diskonto = tingkat bunga x (1 – t) pendanaan yang dipilih tetaplah leasing.
=0,875% x (1 – 0,25) Perhitungan biaya pemeliharaan meliputi
=0,00875 x 0,75 pembelian sparepart sebesar Rp. 321.035.802,00
=0,00656 atau 0,656% dan servis kendaraan sebesar Rp.259.578.913,00.
Total biaya pemeliharaan yang akan ditanggung
Tarif diskonto menggunakan dasar bunga sebesar Rp. 580.614.715,00. Keputusan pemilihan
pinjaman sehingga sebesar 10.50% per tahun atau alternatif pendanaan berdasar perhitungan Present
0,875% per bulan. Nilai residu aktiva tetap pada value cash outflow hutang jangka panjang
akhir masa kontrak sebesar Rp. 375.000.000,00 menunjukkan hasil yang lebih kecil dibandingkan
dikalikan tarif diskonto pada akhir tahun kelima dengan present value cash outflow leasing, namun
menghasilkan angka sebesar Rp. 253.271.591,00. perlu dipertimbangkan pula jika memilih alternatif
Nilai tersebut akan ditambahkan dengan PV Cash hutang jangka panjang dengan present value cash
Outflow pada akhir kontrak leasing karena outflow sebesar Rp.1.083.394.326,00, perusahaan
perusahaan akan menggunakan hak opsi untuk juga harus mengeluarkan biaya pemeliharaan
memiliki kendaraan yang di-lease. kendaraan sebesar Rp. 580.614.715,00. Perusahaan
akan menghemat biaya sebesar Rp. 500.546.161,00
jika memilih alternatif sumber pendanaan leasing.
4. Penentuan alternatif sumber pendanaan Tingkat bunga hutang jangka panjang yang lebih
Tabel 1 Perbandingan Total Present Value Cash
tinggi yaitu sebesar 10.50% per tahun
Outflow Hutang Jangka Panjang dengan
Leasing
dibandingkan dengan leasing yaitu sebesar 9,6%
Total Present Value Cash per tahun tidak serta merta menjadikan alternatif
Sumber Pendanaan hutang jangka panjang lebih besar pembiayaannya.
Outflow
Hutang Jangka Rp.1.083.394.326,00 Hasil analisis menggunakan metode NPV
Panjang menunjukkan bahwa pembiayaan hutang jangka
Leasing Rp.1.163.462.880,00 panjang memang lebih murah sehingga
Selisih Rp. 80.068.554,00 menguntungkan dibandingakan dengan
Sumber: Data diolah pembiayaan leasing. Namun, pada alternatif
hutang jangka panjang perusahaan harus
Selisih antara hutang jangka panjang dengan menanggung biaya pemeliharaan kendaraan yang
leasing menunjukkan perbedaan yang cukup besar cukup besar sedangkan untuk leasing perusahaan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 37 No. 1Agustus2016| 118


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
tidak perlu lagi mengeluarkan biaya pemeliharaan perusahaan harus mengeluarkan biaya
kendaraan. pemeliharaan kendaraan yang cukup besar
untuk perawatan armada bus karena berbeda
E. KESIMPULAN DAN SARAN dengan leasing yang mana biaya pemeliharaan
1. Kesimpulan ditanggung oleh lessor.
a. Besar kebutuhan dana dalam pengadaan aktiva
tetap melalui hutang jangka panjang sebesar 2. Saran
Rp. 875.000.000,00 dengan tingkat suku a. PT. Pion Berkah Sejahtera sebaiknya lebih
bunga kredit yang berlaku 10,50% per tahun cermat dalam memilih alternatif pendanaan
atau 0,875% per bulan. Jangka waktu dalam pengadaan aktiva tetap. Seperti halnya
pinjaman selama 5 tahun dan pembayaran hutang jangka panjang dengan leasing dengan
angsuran dilakukan setiap akhir bulan atau metode NPV menunjukkan hutang jangka
sejumlah 60 kali pembayaran. Umur ekonomis panjang lebih menguntungkan dibanding
bus tersebut selama 8 tahun, dengan nilai leasing namun sesungguhnya leasing lebih
residu sebesar 10 % dari harga perolehan dan murah karena hutang jangka panjang harius
disusutkan dengan metode garis lurus. Tingkat menanggung biaya pemeliharaan sehingga
pajak yang diperhitungkana sebesar 25 % alternatif leasing justru menghemat dana
sehingga hasil nilai present value cash outflow perusahaan dalam pengadaan aktiva tetap
hutang jangka panjang sebesar Rp. perusahaan berupa bus pariwisata sehingga
1.083.394.326,00 penambahan armada dapat memenuhi
b. Besar kebutuhan dana yang diperlukan untuk permintaan penyewaan bus oleh konsumen
alternatif pendanaan leasing adalah sebesar dan meningkatkan pendapatan.
Rp. 875.000.000,00 dengan uang muka b. Pemilihan perusahaan leasing ataupun bank
sebesar 30% dari harga perolehan. Tingkat pemberi pinjaman harus diperhatikan karena
bunga yang disyartakan sebesar 9,6% per perubahan penawaran seperti besarnya bunga
tahun atau 0.8% per bulan dengan masa dan sistem pengenaan bunga sangat
kontrak leasing 5 tahun dan tingkat pajak yang berpengaruh pada hasil analisis total present
diperhitungkan sebesar 25%. Pembayaran value cash outflow. Besarnya bunga pada
dilakukan diakhir bulan dengan nilai residu leasing mempengaruhi besar kecilnya present
sebesar Rp. 375.000.000,00, sehingga value cash outflow sedangkan tehadapa hutang
diperoleh hasil present value cash outflow jangka panjang besarnya bunga dan depresiasi
pendanaan leasing sebesar Rp. sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya
1.163.462.880,00. nilai present value csh outflow. Sebaiknya PT.
c. Analisis perbandingan sumber pendanaan Pion Berkah Sejahtera mencermati dan
aktiva tetap antara hutang jangka panjang memilih alternatif pendanaan yang lebih
dengan leasing dengan menggunakan metode menguntungkan dan memiliki present value
Net Present Value (NPV) yang mana cash outflow terkecil.
keputusan diambil dengan membandingkan c. PT. Pion Berkah Sejahtera sebaiknya
total present value cash outflow hutang jangka membuka kantor cabang pelayanan konsumen
panjang sebesar Rp.1.083.394.326,00 dengan diluar wilayah kantor pusat untuk
total present value cash outflow leasing memudahkan pelayanan kepada konsumen
sebesar Rp.1.163.462.880,00. Altrenatif yang yang akan menyewa bus, sehingga konsumen
lebih menguntungkan yaitu alternatif yang tidak perlu jauh-jauh datang ke kantor pusat.
memiliki cash outflow terkecil. Sumber
pendanaan yang memiliki cash outflow
terkecil dan paling menguntungkan adalah DAFTAR PUSTAKA
alternatif hutang jangka panjang, karena PT. Atmaja, Lukas Setia. 2008. Manajemen Keuangan
Pion Berkah Sejahtera dapat menghemat ed Revisi. Yogyakarta: Penerbit Andi
sebesar Rp. 80.068.554,00. Yogyakarta. Baridwan, Zaki. 2008.
d. Biaya pemeliharaan kendaraan juga harus Intermediate Accounting ed 8. Yogyakarta:
dipertimbangkan dalam memilih alternatif BPFE.
hutang jangka panjang, walau hasil metode
NPV menunjukkan bahwa hutang jangka Fess, Warren Reeve. 2005. Accounting. Alih
panjang memiliki cash outflow terkecil dan bahasa: Aria Farahmita, Amanugrahani,
menguntungkan namun selanjutnya
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 37 No. 1Agustus2016| 119
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
dan Taufik Hendrawan. 2005. Pengantar Executives (Manajemen Keuangan Bagi
Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat. Eksekutif Non Keuangan). Jakarta: PT.
Damar Mulia Pustaka.
Hadi, Sutrisno. 2004. Metodologi Research (untuk
Penulisan Laporan Skripsi, Thesis, dan Sutrisno, 2007. Manajemen Keuangan.
disertasi) Jilid 2. Yogyakarta: Penerbit Yogyakarta: penerbit Ekonisia.
Andi. Syamsuddin, Lukman. 2011. Manajemen
Halim, Abdul, 2015. Analisis Investasi dan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT
Aplikasinya. Jakarta: Salemba Empat. RajagrafindoPersada.
Harahap, Sofyan Syafri. 2002. Akuntansi Aktiva Usman, Husaini dan Setiady Purnomo. 2006.
Tetap (Akuntansi, Pajak, Revaluasi, Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: PT.
Leasing). Jakarta: PT. Raja Grafindo Bumi Aksara.
Persada. Van Horne, J dan John M. Wachowicz, JR. 2013.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2002. Standar Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan
Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba (Edisi 12 Buku 2). Jakarta: Salemba Empat.
Empat.
Keown, Arthur J., John D Martin, J. Wiliam Petty,
Internet:
dan David F. Scott, Jr. 2011. Manajemen
keuangan. Edisi Kesepuluh. Dialih Badan Pusat Statistik. 2015, diakses pada tanggal 1
bahasakan oleh Marcus Prihminto Widodo, Desember 2015 dari http://www.bps.go.id
M.A. Jakarta: Indeks. Kementerian Perhubungan. 2015, diakses pada
Kieso, Weygandt dan Warfield. 2008. Akuntansi tanggal 1 Desember 2015 dari
Intermediate Jilid 3. Jakarta: Erlangga. http://www.dishup.go.id
Madura, Jeff. 2001. Pengantar Bisnis. Jakarta: Piontransport. 2015, diakses pada tanggal 10
Penerbit Salemba Empat. November 2015 dari
http://www.piontransport.com.
Mardiasmo. 2012. Akuntansi Keuangan Dasar.
Yogyakarta: BPFE.
Nazir, Moh. 2009. Metode Penelitian. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Nurwidiatmo.2011. Kompilasi Bidang Hukum
tentang Leasing. Jakarta: Badan Pembinaan
Hukum Nasional.
Pabundu, Moh. 2006. Metodologi Riset Bisnis.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Purba,Marisi P. 2013. Akuntansi Keuangan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Riyanto, Bambang. 2010. Dasar-dasar
Pembelanjaan Perusahaan Edisi Keempat.
Yogyakarta: BPFE.
Sartono, Agus. 2012.Manajemen Keuangan.
Yogyakarta: BPFE.
Simamora, Henry. 2011. Akuntansi (Basis
Pengambilan Keputusan Bisnis). Jakarta:
Salemba Empat.
Sudana, I Made. 2009. Manajemen Keuangan.
Surabaya: Airlangga University Press.
Sutojo, Siswanto dan F. Kleinteuber. 2004.
Financial Management for Non Financial

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 37 No. 1Agustus2016| 120


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai