Kelompok 10
1. Peranan Dan Tujuan Fungsi Keuangan
Fungsi Keuangan :
1. Pembelanjaan Spontan
(1) Open Account , penjual mengirimkan barang yang dipesan pembeli dilengkapi dengan faktur
yang menyebut barang yang dikirim, harga kesatuan, harga keseluruhan dan syarat-syarat
pembayaran.
(2) Notes Payable (Hutang Wesel), pembeli menandatangani perjanjian yang menyatakan
hutangnya kepada penjual. Dalam hal ini disebutkan kapan pembeli akan melunasi hutangnya.
(3) Trade Acceptance , penjual menarik draft kepada pembeli yang berarti pembeli bersedia
membayar draft itu pada suatu saat tertentu. Barang tidak akan dilepaskan penjual, kecuali
pembeli bersedia menerima Time Draft tersebut. Pembeli yang menerima draft. Pembeli yang
menerima draft selanjutnya menunjukan suatu menunjuk suatu bank yang akan membayar
draft tersebut sesudah jatuh tempo. Pada saat seperti ini, maka draft tersebut sudah menjadi
Trade Acceptance.
Sumber pembelanjaan jangka pendek yang tidak spontan, umumnya berbentuk pinjaman
jangka pendek dapat berupa pinjaman kepada lembaga keuangan atau pengeluaran Kertas
Dagang ( Commercial Paper ).
Ada 3 sumber utama kredit jangka pendek, dapat berupa pinjaman kepada lembaga keuangan
atau pengeluaran Kertas Dagang, yaitu:
1. Kredit perdagangan antar perusahaan
Adalah suatu sumber keuangan tidak spontan yang biasa diberikan dalam transaksi perusahaan.
2. Pinjaman dari Bank Komersial
Suatu pinjaman diperoleh dengan menandatangani sehelai promes, yaitu: dimana pembayaran
kembali dilakukan pada tanggal jatuh dari promes itu, dalam suatu jumlah atau dengan cicilan
selama jangka waktu pinjaman.
3. Kertas Dagang ( Commercial Paper )
Suatu surat pernyataan hutang yang menyebutkan berapa jumlah yang akan dibayar pada saat
tertentu.
b. Sumber Dana Jangka Panjang
Sumber dana jangka panjang adalah pendanaan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan yang
pengembaliannya dalam jangka waktu yang lama dan manfaat yang akan dirasakan dalam
waktu yang lama juga.
1. Kebutuhan dana dalam jumlah besar yang dibutuhkan untuk investasi perusahaan
2. Laba ditahan peruahaan tidak mencukupi atau tidak ada untuk memenuhi kebutuhan
pendanaan perusahaan.
Misalnya sebuah perusahaan yang ingin melakukan pengembangan usaha seperti ingin
membeli aset tetap berupa tanah, mesin atau pembangunan pabrik baru akan memerlukan
tambahan dana segar dalam jumlah yang besar
Pendanaan jangka pendek tentu tidak akan sanggup mengatasinya karena jumlahnya yang
relatif kecil. Maka dibutuhkan sumber dana jangka panjang untuk memenuhinya.
1. Kredit Investasi
2. Hipotik
3. Obligasi
# Kredit Investasi
Kredit investasi merupakan salah satu alternatif sumber dana jangka panjang yang difasilitasi
oleh lembaga perbankan.
Ada beberapa hal yang akan diperhatikan oleh perbankan sebagai kreditur dalam memutuskan
pengajuan kredit investasi diterima atau tidak.
# Hipotik
Hipotik adalah salah satu jenis pendanaan jangka panjang berbentuk utang yang mewajibkan
adanya jaminan atau agunan berupa aktiva tetap perusahaan. Aktiva tetap yang dijaminkan
contohnya tanah, gedung, pabrik bahkan kapal.
Dana yang dipinjam dalam jumlah yang besar, umumnya senilai 70 hingga 90 % dari nilai pasar
aktiva tetap yang dijaminkan perusahaan.
Ada beberapa hal menarik yang membuat perusahaan memilih opsi pendanaan jangka panjang
dari hipotik:
Perusahaan masih bisa menggunakan aktiva tetap yang dijaminkan. Tapi tidak boleh mengubah
dan menjualnya.
Umumnya bunga hipotik lebih rendah dari instrumen pendanaan jangka panjang yang lain
(karena ada jaminan)
Perusahaan bisa memilih skema suku bunga hipotik. Bunga tetap atau bunga mengambang.
Masing masing memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri.
Tempo pembayaran yang relatif lama. Dan bisa mengajukan perpanjangan waktu pembayaran.
Walaupun begitu, ada beberapa hal yang dipertimbangkan yang menjadi kelemahan dari
hipotik seperti:
Adanya biaya yang cukup besar dalam perjanjian utang hipotik. Selain biaya bunga hipotik, ada
lagi biaya yang harus ditanggung seperti biaya asuransi aktiva tetap yang dijaminkan, biaya
appraisal untuk menilai aktiva tetap yang dijaminkan, biaya administrasi, dan biaya notaris yang
jika digabungkan akan menjadi nominal yang bahkan lebih besar dari aktiva yang dijaminkan.
Aktiva yang dijaminkan memang bisa digunakan, tapi ada batasan batasan seperti tidak boleh
mengubah, menyewakan dan menjual aktiva tetap.
# Obligasi
Adalah surat tanda hutang yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendapatkan sejumlah
dana besar.
Ada 3 jenis obligasi yaitu:
Obligasi Biasa (Bonds)
Obligasi Pendapatan (Income Bonds)
Obligasi yang Dapat Dilakukan (Convertible Bonds)
.
(2.) Sumber Intern
1. Laba Ditahan
2. Penerbitan Saham
# Laba Ditahan
Laba ditahan bisa menjadi opsi alternatif dalam mendapatkan sumber dana jangka panjang
perusahaan. Laba ditahan merupakan sumber dana jangka panjang yang berasal dari internal
perusahaan.
Laba ditahan adalah bagian atau seluruh laba yang dihasilkan perusahaan diperiode
sebelumnya yang digunakan kembali untuk membiayai kebutuhan perusahaan.
Laba ditahan bisa dipilih apabila manajemen dan pemegang saham tidak menginginkan
perusahaan tersebut mengadakan utang ataupun menambah saham baru.
Laba ditahan dalam jumlah yang besar bisa digunakan untuk aktivitas investasi perusahaan
dalam jangka panjang. Atau paling tidak laba ditahan bisa mengurangi dana yang dibutuhkan
untuk melakukan kegiatan jangka panjang perusahaan. Sehingga kebutuhan dana dari sumber
pendanaan yang lain tidak terlalu besar.
# Penerbitan Saham
Saham adalah surat berharga atau sekuritas yang merupakan penyertaan modal pada sebuah
perusahaan. Perusahaan bisa menerbitkan saham, kemudian saham tersebut dibeli oleh
investor, pembeli tersebut otomatis akan menjadi bagian dari pemilik perusahaan.
Bertambahnya pemilik perusahaan berarti struktur modal perusahaan juga akan berubah.
Struktur modal perusahaan akan berubah sesuai dengan persentase kepemilikan saham baik
pemilik baru atau pemilik lama.
Penerbitan saham berarti mengajak orang lain "join" berbisnis dengan perusahaan. Tidak utang.
Jadi tidak ada kewajiban perusahaan untuk melunasi dan membayar bunga seperti pendanaan
dari utang.
Karena join usaha ini, maka laba yang dihasilkan akan dibagikan kepada pemegang saham
secara adil melalui pembagian dividen (jika dibagikan). Pemegang saham berhak mendapatkan
bagian laba perusahaan.
Selain itu, pemegang saham bisa menjual saham tersebut kembali ke pasar modal dan berharap
bisa mendapatkan capital gain atau selisih harga jual yang lebih tinggi dari harga beli saham.
3. Prinsip-prinsip Keuangan
a. Likuiditas adalah suatu rasio yang digunakan dalam analisis laporan keuangan yang
bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi utang jangka
pendek.
n RASIO LIKUIDITAS
n AktivaLancar
n Current ratio = --------------------- x 100 %.
n HutangLancar
n
n Kas + Efek
n Cash ratio = --------------------- x 100 %.
n HutangLancar
n
n AktivaLancar - Persediaan
n Acid test ratio / = ---------------------------------- x 100 %.
n Quick Ratio HutangLancar
n
n AktivaLancar - Persediaan
n Working Capital = ----------------------------------- x 100 %.
to Total Assets Ratio Total Aktiva
b. Solvabilitas adalah suatu rasio yang digunakan dalam analisis laporan keuangan yang
bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi utang jangka
panjang.
n
n Total Hutang
n Total Debt to Equity Ratio = ------------------ x 100 %.
n Modal sendiri
n
n Total Hutang
n Total Debt to capital Assets = ------------------- x 100 %.
n Total Aktiva
n
n HutangJangkaPanjang
n Long Term Debt to = -------------------------------- x 100 %
n Equity Ratio Modal Sendiri
c. Rentabilitas adalah suatu rasio yang digunakan dalam analisis laporan keuangan yang
bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan memperoleh keuntungan
(profit) setiap modal maupun aset yang ada
d. Soliditas adalah tingkat rasio yang dimiliki perusahaan yang menunjukkan tingkat
kepercayaan konsumen terhadap perusahaan tersebut
4. Kebutuhan dana untuk aktiva lancar
1.Modal Kerja
Menurut Jumingan (2011:66) modal kerja yaitu :
“ Modal kerja yaitu jumlah dari aktifa lancar. Jumlah ini merupakan modal keja bruto (gross
working capital ).definisi ini bersifat kuantitatif karena menunjukan jumlah dana yang
digunakan untuk maksud- maksud operasi jangka pendek. Waktu tersedianya modal kerja akan
tergantung pada macam dan tingkat likuiditas dari unsur-unsur aktiva lancar misalnya kas,
surat-surat berharga,piutang dan persdiaan.
Sedangkan pengertian modal kerja menurut Kasmir (2012:250) yaitu :
” Pengertian modal kerja merupakaan modal yang digunakaan untuk melakukan kegiatan
operasi perusahaan. Modal kerja diartikan sebagai investasi yang ditanamkan dalam aktiva
lancar atau aktiva jangka pendek, seperti kas, bank, surat-surat berharga,piutang,persediaan
dan aktiva lancar .”
2.Kas
Kas adalah sistem pengelolaan kas perusahaan agar tersedia kas yang memadai, tidak terlalu
banyak (agar keuntungan tidak berkurang terlalu besar) tetapi tidak terlalu sedikit yang bisa
mengganggu likuiditas perusahaan.
Kas adalah bentuk aktiva yang paling likuid yang bisa digunakan segera untuk memenuhi
kewajiban finansial perusahaan.
3.Dana Persediaan
Mungkin perlu bagi sebuah perusahaan untuk mengetahui jumlah persediaan barang ketika
catatan persediaan perpetual tidak dibuat dan penghitungan fisik persediaan tidak praktis
untuk dilakukan.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan yang menggunakan sistem persediaan periodik mungkin
memerlukan laporan laba rugi bulanan, tapi penghitungan fisik persediaan setiap bulan
mungkin sangat memakan biaya.
Di suatu perusahaan investasi dalam aktiva tetap diperlukan untuk dapat meningkatkan
produktifitas dan mengambil kemajuan teknologi. Penanaman investasi aktiva tetap untuk
penambahan kapasitas cukup memberikan harapan baik untuk memperoleh keuntungan yang
lebih besar di masa yang akan datang. Investasi aktiva tetap yang bernilai cukup besar
mempunyai konsekuensi tidak ditemukan dalam pengeluaran sehari-hari perusahaan.
Dana yang dikeluarkan untuk belanja pengadaan aktiva tetap memakan waktu lama. Pada
dasarnya tujuan investasi adalah memperoleh baik keuangan maupun non keuangan di
kemudian hari. Sebelum melakukan investasi, setiap perusahaan harus melakukan investasi,
setiap perusahaan harus melakukan kajian investasi yang akan dilakukan supaya kegiatan
perusahaan dapat berjalan dengan baik.
Investasi dilakukan perusahaan memiliki tujuan untuk memperoleh laba. Biasanya disamping
mencari laba, tujuan perusahaan juga mencakup :
1. Pertumbuhan yang terus menerus.
2. Kelangsungan hidup.
3. Kesan positif di mata publik.
Untuk mencapai tujuan ini manajemen sebagai pihak yang diserahi hak dan tanggung
jawab memiliki atau menguasai faktor-faktor produksi yang diramu seperti money, man,
material, dan method. Proses ini sering disebut juga disebut proses produksi. Proses ini
dimaksudkan untuk menghasilkan penerimaan kas melalui penjualan produksi tersebut yang
menjadi salah satu sumber dana utama bagi pelaksanaan kegiatan perusahaan.
Untuk menghasilkan produk ini maka peranan aktiva tetap sangat besar, seperti lahan
sebagai tempat berproduksi bagi usaha pertambangan, pertanian, perkebunan, dan perikanan.
Bangunan sebagai tempat pabrik, kantor, dan kegiatan lainnya. Mesin dan peralatan sebagai
alat untuk berproduksi. Kendaraan pengangkutan sebagai alat untuk mengangkut produk atau
hasil lainnya. Inventaris berupa inventaris kantor, perabot, meja, kursi, lemari dan lain-lain
sebagai alat yang mendukung kegiatan perusahaan semuanya.
Bahkan ada aktiva tetap yang tidak berwujud tapi yang sangat penting dalam kegiatan
produksi dan tanpa aktiva ini barangkali perusahaan tidak dapat beroperasi misalnya, HPH (Hak
Penguasaan Hutan), HGU (Hak Guna Usaha), HGB (Hak Guna Bangunan), Patent, Frenchise, Hak
Cipta, dan lain-lain.
Peranan aktiva tetap ini sangat besar dalam perusahaan baik ditinjau dari segi fungsinya,
dari segi jumlah dana yang diinvestasikan, dari segi pengolahannya yang melibatkan banyak
orang, dari segi pembuatannya yang sering jangka panjang, maupun dari segi pengawasannya
yang agak rumit.
Setiap perusahaan pasti memiliki aktiva tetap baik yang berwujud maupun yang tidak
berwujud. Namun jenis aktiva tetap yang dimiliki mungkin satu sama lainnya dapat berbeda
seperti perusahaan jasa, aktiva tetapnya berbeda dengan aktiva tetap perusahaan perkebunan,
perkapalan, perminyakan, perdagangan, dan lain-lain. Namun yang jelas masing-masing
mempunyai aktiva tetap.
Dalam memutuskan suatu proyek dapat kita terima atau kita tolak, pada arus kas bebas
memiliki manfaat yang besar pengaruhnya bagi kelangsungan perusahaan. Dalam hal ini
perusahaan harus menentukan seberapa besar pengaruhnya terhadap arus kas yang dihasilkan
oleh suatu proyek dan berfungsi pada suatu penentuan apakah proyek dapat diterima? Dalam
hal tersebut perusahaan harus menguji apakah yang terkait dengan arus kas dan bagaimana
cara untuk mengukurnya untuk mendapatkan suatu keputusan.
Secara khusus investasi melibatkan pengeluaran kas yang besar dan mengikat
perusahaan pada tindakan tertentu pada periode yang relative lama, jika suatu keputusan
penganggaran modal dilakukan dengan tidak teliti maka akan canderung menimbulkan biaya
yang mahal. Sebagian metode ini mengambil perhitungan nilai waktu dari uang. Dalam hal ini
perusahaan lebih sering memakai metode NPV yang membandingkan nilai sekarang dari arus
kan masuk dan arus kas keluar.
Pengembalian dana atas investasi aktiva tetap tercermin dari lamanya masa penggunaan
aktiva tetap tersebut. Semakin pendek umur aktiva tetap maka semakin cepat dana yang
diinvestasikan akan kembali. Pengembalian nilai investasi atas aktiva tetap berasal dari
depresiasi (penyusutan) aktiva tetap yang secara kontinyu yaitu tiap tahun dilakukan
perhitungan depresiasi. Besarnya depresiasi yang terkumpul atau akumulasi penyusutan tiap
tahun jumlahnya semakin besar sampai mencapai nilai yang sama dengan investasi pada akhir
umur ekonomis aktiva tetap tersebut.
Suatu investasi baru yang menyangkut aktiva tetap harus diperhitungkan secara seksama.
Sebab apabila investasi yang telah dilakukan tetapi kemudian terjadi kekeliruan pada
perhitungannya maka akan sulit menarik kembali dana yang telah tertanam. Dengan demikian
menilai ekonomis tidaknya suatu investasi dapat digunakan beberapa metode yang sering
dipakai.
Sebagai contoh suatu aktiva tetap memiliki harga perolehan Rp. 100 juta, taksiran umur
ekonomis 5 tahun tanpa nilai residu. Apabila metode penyusutan yang digunakan adalah
Straight Lines Method (metode garis lurus) maka besarnya depresiasi adalah Rp. 20 juta
pertahun dan pada akhir tahun ke lima akumulasi penyusutan mencapai Rp. 100 juta sesuai
dengan nilai investasi.
Dalam penilaian proyek investasi ada beberapa metode penilaian investasi yang biasa
digunakan diantaranya :
1. Payback Period
2. Net Present Value (NPV)
3. Internal Rate of Return (IRR)
4. Accounting Rate of Return (ARR)
Sebagai dasar perhitungan dalam menganalisis usulan untuk metode Accounting Rate of
Return menggunakan keuntungan / laba setelah pajak (Earning After Tax), sedangkan untuk
ketiga metode lainnya menggunakan aliran kas (cash flow) atau “Procceds” sebagai dasar
perhitungannya,
Contoh 1:
Dibeli tunai sebuah mesin Rp. 125.000.000 biaya angkut Rp. 5.000.000 ongkos
pemasangan/penyetelan Rp. 2.500.000 dari informasi tersebut maka besarnya nilai investasi
adalah:
Jawab:
Nilai investasi/nilai perolehan = Harga mesin + Biaya angkut + Biaya pemasangan
Rp. 125.000.000 + Rp. 5.000.000 + Rp. 2.500.000 = Rp. 132.500.000
Contoh 2:
Sebuah mesin yang dibeli 4 tahun yang lalu memiliki nilai buku Rp. 250 juta sisa umur ekonomis
5 tahun. Perusahaan menginginkan mengganti mesin lama tersebut dengan mesin baru harga
tunai Rp. 500 juta diperkirakan berumur 5 tahun residu 20%. Penyusutan menggunakan
metode garis lurus dan pajak rata rata 20%.
Hitunglah :
1. Nilai investasi jika mesin lama laku dijual Rp. 225 juta
2. Nilai investasi jika mesin lama laku dijual Rp. 250 juta
3. Nilai investasi jika mesin lama laku dijual Rp. 280 juta
Jawab :
Contoh 3:
PT “PRIMA” merencanakan membeli mesin harga tunai Rp. 300 juta, biaya angkut dan
pemasangan Rp. 20 juta dibayar tunai. Mesin tersebut dapat pula dibeli secara kredit dengan
syarat: uang muka (Down Payment) Rp. 50 juta, sisanya diangsur tiap tahun selama 5 angsuran
masing masing angsuran Rp. 62 juta.
Hitunglah :
1. Nilai investasi
2. Biaya bunga
Jawab :
Apabila hasil analisis menyatakan bahwa usul investasi ini diterima maka bagian
akuntansi akan mencatat/menjurnal sebagai berikut :
Uraian D K
Mesin Rp. 320.000.000
Biaya Bunga/Bunga ditangguhkan Rp. 60.000.000
Kas Rp. 70.000.000
Hutang Rp. 310.000.000
Hubungannya antara pembayaran angsuran dengan biaya bunga yang ditangguhkan
(Piutang Bunga) adalah bila perusahaan membayar angsuran sebesar Rp. 62 juta maka pada
akhir tahun biaya bunga ditangguhkan (Piutang Bunga) dikurangi sebesar Rp. 12 juta. Peristiwa
ini berlangsung terus menerus sampai dengan pembayaran angsuran ke 5 (terakhir).
Berakhirnya kewajiban mengangsur maka akan habis pula nilai biaya bunga yang ditangguhkan
tersebut dan pada awal tahun ke 6, maka rekening Biaya Bunga Ditangguhkan bersaldo nihil.
Hubungannya antara pembayaran angsuran dengan cash flow adalah bahwa angsuran
sebesar Rp 62 juta tersebut didalamnya sudah termasuk bunga Rp.12 juta Karena pada saat
dilakukan pembayaran angsuran oleh perusahaan di jurnal :
Uraian D K
Utang Rp. 50.000.000
Biaya Bunga/Bunga ditangguhkan Rp. 12.000.000
Kas Rp. 62.000.000
dengan demikian pembayaran utang tanpa bunga Rp. 50 juta dan Biaya bunga Rp. 12
juta sudah masuk dalam perhitungan rugi laba, dan telah masuk pula dalam aliran cash out,
sehingga tidak perlu meragukan EAT maupun Proceeds.
F. Aplikasi Metode Penilaian Usul Investasi
Usulan investasi yang secara langsung berorientasi pada tujuan memperoleh profit. Perusahaan
umumnya sering menghadapi lebih dari satu usulan proyek investasi, tetapi karena perusahaan
mengalami keterbatasan dan budgeting constraint yang dimiliki maka manajemen akan
memutuskan untuk memilih satu atau beberapa usulan proyek. Penerapan metode penilaian
usul investasi dipakai dalam beberapa contoh permasalahan dibawah ini :
Contoh 4:
PT “PRIMA” merencanakan membeli mesin harga tunai Rp. 300 juta, biaya angkut dan
pemasangan Rp. 20 juta dibayar tunai. Perusahaan menetapkan bahwa mesin dibeli secara
tunai. Informasi selanjutnya bahwa, mesin tiap tahun akan menghasilkan penjualan senilai Rp.
400 juta, Harga Pokok Penjualan Rp. 220 juta, Biaya Operasional Rp. 89 juta Jumlah biaya
operasional ini belum termasuk biaya depresiasi mesin, pajak (rata rata) 20% dan tingkat suku
bunga 10%. Mesin ditaksir berumur 5 tahun tanpa residu.
Hitunglah :
Analisis usulan investasi, apakah usul investasi diterima atau ditolak (diasumsikan penjualan
secara tunai)
1. Menggunakan Payback Period
2. Menggunakan Net Present Value (NPV) & Profitability Index
3. Menggunakan Accounting Rate of Return (ARR)
Jawab :
Uraian Accounting Cash Flow
Hasil Penjualan Rp. 400.000.000 Rp. 400.000.000
Harga Pokok Penjualan Rp. 220.000.000 (Rp. 220.000.000)
Laba Kotor Rp. 180.000.000
Biaya Operasional (Rp. 89.000.000) (Rp. 89.000.000)
Depresiasi mesin (Rp. 64.000.000)
Laba sebelum pajak Rp. 27.000.000
Pajak 20% (Rp. 5.400.000) (Rp. 5.400.000)
Laba setelah pajak Rp. 21.600.000
Proceeds Rp. 85.600.000
Depresiasi mesin tiap tahun adalah sebesar Rp. 320.000.000 : 5 = Rp. 64.000.000
Proceeds dapat pula dihitung dari laba setelah pajak ditambah depresiasi mesin, karena pada
dasarnya depresiasi adalah biaya yang tidak mengeluarkan uang kas sehingga aliran kas akan
lebih tinggi daripada laba setelah pajak. Proceeds = Rp. 21.600.000 + Rp. 64.000.000 = Rp.
85.600.000,-
Ini artinya bahwa investasi yang ditanam sebesar Rp. 320.000.000 akan kembali seluruhnya
dalam kurun waktu 3 tahun 9 bulan Jika tidak ada persyaratan lain , oleh karena masa
penggunaan aktiva ( 5 tahun ) lebih lama dibandingkan dengan masa kembalinya investasi ( 3
tahun 9 bulan); Kesimpulannya adalah bahwa usul pembelian mesin dapat diterima.
Tetapi apabila perusahaan telah menetapkan payback period maksimum yang dapat diterima,
maka setelah dapat dihitung payback period selanjutnya diperandingkan dengan paybck period
maksimumnya.
Jika payback period suatu investasi yang diusulkan lebih pendek dari payback maksimum maka
usulan investasi dapat dilaksanakan atau disetujui, dan sebaliknya apabila payback period suatu
investasi yang diusulkan lebih panjang daripada payback maksimum maka usulan investasi
ditolak.
Apabila dalam kasus ini perusahaan menetapkan payback maksimumnya adalah 3 tahun, maka
usulan investasi tidak diterima atau ditolak.
2. Metode NPV
Perhitungan PV
Tahun DF (10%) Proceeds PV
1 0,909091 Rp. 85.600.000 Rp. 77.818.189,60
2 0,826446 Rp. 85.600.000 Rp. 70.743.777,60
3 0,751315 Rp. 85.600.000 Rp. 64.312.564,00
4 0,683013 Rp. 85.600.000 Rp. 58.465.912,80
5 0,620921 Rp. 85.600.000 Rp. 53.150.817,60
Total PV Rp.324.491.281,60
Investasi Rp.320.000.000
NPV Rp. 4.491.281,60
Dari hasil perhitungan ternyata diperoleh NPV Positif ( sebesar 4.491.281,60 ) Oleh karena NPV
Positif maka usul investasi dengan membeli mesin dapat dilaksanakan.
Kadang kadang pendekatan Present Value digunakan Profitability Index (PI) sebagai ukurannya
Jika hal ini digunakan maka PI dapat dihitung dengan cara membandingkan antara total PV
Proceeds dengan PV dari out lay (nilai investasi) Ketentuannya adalah apabila PI lebih besar
daripada nilai 1 (satu) maka usul investasi dapat diterima, sebaliknya jika nilai PI kurang dari 1
(satu) maka usul investasi harus ditolak.
Dari hasil analisis diperoleh PI sebesar 1,014 Oleh karena PI lebih besar daripada 1 (satu) maka
usul investasi dapat diterima.
4. Metode ARR
Metode Accounting Rate of Return (ARR) perhitungannya didasarkan pada keuntungan
yang dilaporkan dalam buku, yaitu dari keuntungan / laba netto setelah pajak (earning after tax)
berbanding dengan nilai investasi atau nilai rata rata investasi. Dalam analisannya metode ini
menggunakan data accounting yang telah tersedia. Setelah rate of returnnya dihitung langkah
selanjutnya adalah membandingkan dengan ARR minimum yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.
Jika hasil perhitungan ARR lebih besar daripada ARR minimum yang ditetapkan oleh
perusahan tersebut, maka usul investasi dapat diterima atau dapat dilaksanakan, tetapi jika
perhitungan ARR lebih kecil daripada ARR minimum yang telah ditetapkan oleh perusahaan
maka usulan investasi ditolak.
Berdasarkan contoh soal diatas maka akan diperoleh :
Contoh 5:
Suatu perusahaan akan melakukan investasi dengan membeli sebuah aktiva tetap,
berdasarkan hasil survey dan analisis terdapat dua merk aktiva yang diperkirakan
menguntungkan dengan informasi selengkapnya sebagai berikut :
Hitunglah :
1. NPV aktiva A dan NPV aktiva B
2. Apakah usul investasi diterima ?
3. Dari analisis tersebut jika usul diterima, aktiva manakah yang dianggap paling
menguntungkan? buktikan dengan perhitungan
wab:
Untuk menjawab soal tersebut perlu dibuat PV aktiva A dan PV aktiva B sebagai berikut:
NPV Aktiva B
wab no.2
Hasil analisis untuk aktiva A menghasilkan NPV Positif Rp 6.453.452,63
sehingga usul pembelian aktiva A dapat diterima. Demikian pula untuk aktiva B menghasilkan NPV
Positif sebesar Rp 9.132.914,42 yang mengisyaratkan bahwa pembelian aktiva B dapat
diterima/dilaksanakan.
Jawab no.3
Untuk memilih aktiva yang akan dibeli (aktiva A atau aktiva B) maka dapat digunakan rumus
Profitability Index, ketentuannya yaitu yang dipilih adalah aktiva yang memiliki PI yang paling
besar.
Kedua aktiva tersebut dapat dihitung PI masing masing sebagai berikut :
Aktiva A = 46.453.452,63 / 40.000.000 = 1,16
Aktiva B = 69.132.914,42 / 60.000.000 = 1,15
h karena PI aktiva A (1,16) lebih besar daripada PI aktiva B (1,15) maka yang dipilih adalah aktiva A
Dari hasil analisis diatas dihasilkan IRR sebesar 12,50 % yang mengandung makna bahwa
proceed / hasil investasi menghasilkan tingkat rate ( bunga efektif ) sebesar 12,50% per tahun
Usul investasi diterima atau ditolak sangat tergantung dari kebijakan manajemen, artinya jika
manajemen menghendaki return invensmennya kurang dari IRR (umpama 12 %) maka usul
investasi diterima. Dan sebaliknya jika manajemen menghendaki kembalian investasi lebih dari
IRR (umpama 13%) maka usul inventasi ditolak.
Atau dapat pula dibandingkan dengan suku bunga tabungan di bank, jika IRR lebih tinggi dari
bunga bank maka usul investasi diterima.
Tetapi jika untuk investasi tersebut dananya dipinjam dari bank, tentunya IRR harus
dibandingkan dengan bunga pinjaman/kredit bank. Yaitu jika IRR lebih tinggi dari suku bunga
pinjaman, berarti usul investasi dapat diterima dan sebaliknya.
buktian :
Untuk membuktikan bahwa IRR benar benar 12,50 % maka kita menganalisis Proceeds pada
tingkat bunga 12,50 %
Apabila Total PV jumlahnya sama besar (atau mendekati) dengan nilai investasi maka IRR
tersebut hitungannya benar
Pembuktian IRR
Penjelasan :
Dari analisa diatas, dihasilkan total PV Rp. 106.648.500 yang sama besar dengan nilai
investasinya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa IRR atas investasi adalah sebesar
12,50 %