JURNAL ILMIAH
Disusun oleh :
Bahwa artikel Jurnal tersebut dibuat sebagai persyaratan ujian skripsi yang
dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 3 Februari 2015
ABSTRAK
Branchless banking atau bank tanpa kantor cabang yang terdiri dari berbagai layanan
perbankan seperti ATM, CDM, internet banking, mobile banking, dan lain – lain merupakan salah
satu teknologi yang membantu banyak pihak terutama perbankan dalam menjalankan tugas
pengelolaan transaksi dan keuangan nasabah. Oleh karena itu, peninjauan mengenai seberapa jauh
nasabah merasakan kepuasan merupakan hal yang sangat penting agar layanan ini benar – benar
efektif. Maka dari itu penelitian ini akan menggali data dari nasabah melalui instrumen kuesioner
skala likert, yang menilai kepuasan dari anggaran nasabah dan atribut dari layanan seperti
pemanfaatan waktu, kepraktisan, kelengkapan layanan, dan tingkat keamanan. Dari hasil yang
diperoleh, terdapat 2 faktor terkuat yang memengaruhi kepuasan nasabah secara positif yakni
kepraktisan dan tingkat keamanan, dan faktor lain berpengaruh kecil terhadap kepuasan nasabah dan
ditemukan pula bahwa justru pemanfaatan waktu dan kelengkapan layanan berbanding negatif
dengan kepuasan nasabah.
A. PENDAHULUAN
Seiring berkembangnya waktu dan teknologi, masyarakat semakin akrab dengan berbagai inovasi
kehidupan dalam semua aspek. Dalam hal ini, aspek keuangan merupakan salah satu aspek terpenting
yang ada dalam kehidupan sehari hari. Membicarakan soal keuangan tidak lepas dari system – system
pembayaran serta simpan dan pinjam. Maka dari itu terciptalah sebuah lembaga yang menangani
kebutuhan keuangan yang disebut bank.
Di Indonesia masyarakat mengenal dengan baik tentang bank hampir dari semua kalangan.
Namun faktanya, penelitian dari Mandiri Institute (2014) menyatakan bahwa dari jumlah 249 juta jiwa,
rasio orang dewasa seluruh Indonesia yang bertransaksi di bank hanya sebesar 20%, dan 48%
penduduk Indonesia belum memiliki akses ke layanan keuangan. Diantara berbagai macam kendala
perbankan adalah ketersediaan dan keterjangkauan kantor cabang tertentu, serta mahalnya pembukaan
kantor cabang baru. Diluar kendala tersebut, ditemukan fakta bahwa menurut analisis lembaga
inteligen Amerika Serikat, CIA, (2013) Indonesia tercatat memiliki sebesar 236,8 (urutan ke-5 dunia)
dan disambung dengan riset dari Lembaga AC Nielsen mencatat 95% pengguna seluler atau ponsel di
Indonesia memanfaatkannya untuk layanan internet. Hasil tersebut banyak menginspirasi pihak
perbankan untuk memulai penciptaan alat transaksi baru yang dikenal Branchless banking atau bank
tanpa kantor cabang yang sebagian dari produknya menggunakan ponsel dan internet.
Dari bentuk bentuk layanan dan teknologi inilah diadakan penelitian ini, dimana memilih
Bank CIMB Niaga untuk dilakukan pengujian. Alasan memilih bank tersebut untuk dilakukan
pengujian adalah dimana Bank CIMB Niaga termasuk salah satu dari lima bank di Indonesia untuk
melaksanakan program Branchless banking dan salah satu bank yang memiliki program Branchless
banking terbanyak yakni sebanyak 9 program umum dan 1 program nasabah prioritas. Dari beragam
layanan branchless banking yang diciptakan oleh CIMB Niaga, tujuan utama tetaplah untuk memenuhi
kebutuhan dari nasabah dengan sebaik mungkin serta membantu masyarakat secara lebih luas untuk
dapat menggunakan layanan perbankan tanpa harus melalui jarak yang panjang menuju satu kantor
cabang. Nasabah menjadi penentu apakah layanan branchless banking ini layak atau tidak untuk terus
dikembangkan. Berangkat dari pemikiran tersebut, maka pengetahuan mengenai sejauh mana nasabah
berhasil menerapkan branchless banking dan seberapa jauh nasabah merasakan kepuasan adalah fokus
penting yang juga harus dibangun oleh pihak perbankan maupun pemerintah yang secara bersama –
sama mengupayakan pembangunan layanan bank tanpa kantor cabang ini agar dapat diterima oleh
pengguna dengan baik. Informasi dari analisis kepuasan nasabah ini juga dapat membantu pihak yang
mewenangi perbankan Indonesia, dimana hasil dari penelitian ini juga dapat memberikan gambaran
yang mencerminkan kondisi hubungan antara perilaku nasabah dengan layanan branchless banking.
B. LANDASAN TEORI
Terdapat beberapa teori utama yang menjadi dasar utama penelitian dan beberapa poin penguat
penelitian.
Teori dan Perilaku Konsumen sebagai Landasan Penelitian
Dalam ilmu ekonomi, Konsumen merupakan pembeli barang – barang yang dihasilkan oleh
produsen atau perusahaan (Khusaini, 2013), dimana teori konsumen digunakan untuk menjelaskan &
meramalkan produk-produk yang akan dipilih oleh konsumen (rumah tangga) pada tingkat pendapatan
& harga tertentu. Dalam ilmu ekonomi, Pendekatan yang digunakan dalam menganalisis penentuan
pilihan dan preferensi kepuasan konsumen ada 3, yakni
1. Pendekatan Utilitas
Menurut Khusaini (2013), pada pendekatan kardinal beranggapan bahwa guna dapat diukur dengan
bilanngan pokok. Dalam hal ini dapat diilustrasikan kepuasan seperti berat badan manusia, dimana
100kg adalah 2 kali lebih berat dari 50kg. Begitu pula dengan utilitas sebesar 200 adalah lebih
besar 2 kali dari utilitas 100.
2. Pndekatan Kurva Indiferen
Pendekatan kurva indiferen beranggapan bahwa tingkat kepuasan seorang konsumen tidak dapat
dihitung dengan uang atau angka satuan lainnya, tetapi daat dikatakan lebih tinggi atau lebih
rendah (Khusaini, 2013). Contoh penghitungan dalam pendekatan ini dapat dianalogikan pada
tingkat kecerdasan seseorang (IQ), dimana seseorang dengan tingkat IQ 150 lebih cerdas dari
seseorang dengan IQ 75. Tapi tidak bisa dikatakan bahwa IQ 150 dua kali lebih cerdas dari IQ 75.
Dalam pendekatan ini cukup dipahami bahwa salah satu lebih besar atau lebih kecil tapi tidak bisa
dilipat gandakan layaknya menggunakan satuan angka.
3. Pendekatan Atribut
Apabila pendekatan lain lebih mengacu pada produknya, teori ini lebih menjelaskan konsumen
lebih mengacu pada atribut yang dimiliki suatu produk. Pendekatan atribut diperkenalkan oleh
Kevin Lancaster pada tahun 1966. Atribut sendiri merupakan semua yang dihasilkan oleh
penggunaan dan atau pemilikan barang tersebut (Reksoprajitno, 1993).
Dalam penelitian ini, pendekatan yang dianggap paling efektif untuk mengukur sebuah kepuasan
nasabah terhadap pelayanan bank adalah pendekatan atribut, dimana mengandung unsur – unsur yang
yang lebih terperinci mengenai faktor yang mempengaruhi kepuasan, dalam hal ini adalah kepuasan
terhadap layanan branchless banking CIMB Niaga.
Maka dari itu jika dikaitkan pada penelitian yang menggunakan nasabah dan layanan sebagai
komponen utamanya, akan sangat erat sekali kaitannya dengan penilaian nasabah terhadap unsur –
kunsur atau kualitas yang terkandung dalam layanan perbankan.
Anggaran dari Nasabah dalam Memenuhi Kebutuhan Transaksi dengan Branchless banking
Dalam penelitian ini, anggaran dibedakan dari biaya dari layanan perbankan branhless banking
namun anggaran yang akan dikeluarkan ketika akan mengakses layanan ini, dan anggaran dalam
penelitian ini akan dirasa penting karena setiap keputusan mengambil pelayanan di bank tetap
menggunakan anggaran paling tidak seperti biaya akses, biaya internet, maupun pulsa untuk mobile
banking.
Anggaran merupakan sejumlah uang yang dimiliki oleh seseorang dan kemudian disusun secara
sistematis untuk pengalokasian pengeluaran pada periode atau waktu tertentu (Arianty dan Rohmana,
2012). Dimana semakin tinggi anggaran yang diberikan nasabah dalam urusan transaksi, maka
semakin bebas nasabah dalam menentukan pilihan.
C. METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah nasabah bank CIMB Niaga seluruh
Indonesia, dengan sampel menggunakan teknik purposive sampling, dimana pengambilan sampel
mensyaratkan kriteria tertentu yakni merupakan nasabah CIMB Niaga lebih dari 1 tahun dan pernah
menggunakan jasa perbankan branchless banking dan kantor cabang. Untuk ukuran sampel yang
digunakan adalah sebesar 100 orang berdasarkan ukuran sampel menurut Roscoe dalam Uma Sekaran
(2006) yang mana salah satunya adalahjumlahnya lebih dari 30 sampai 500 sampel dan jumlah sampel
minimal 10 kali labih banyak dari jumlah variabel.
Variabel yang digunakan dalam penelitian terdiri dari variabel dependen (Y) yakni kepuasan
nasabah, dan anggaran (X1), pemanfaatan waktu (X2), kepraktisan (X3), kelengkapan layanan (X4),
dan tingkat keamanan (X5). Semua variabel diukur melalui kuesioner dengan indikator skala likert 5
skala yang terdiri dari sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Jenis data yang
digunakan adalah data primer yang berupa kuesioner, juga dibantu dengan observasi, dan wawancara
tidak terstruktur. Data sekunder juga diperlukan sebagai pendukung atau sebagai referensi untuk
penelitian.
Untuk proses analisis data, dimulai dengan menguji intrumen penelitian kuesoner dengan uji
validitas untuk melihat kevalidan butir pernyataan dalam kuesioner dan uji reliabilitas untuk melihat
apakah hasil daat diandalkan atau tidak. Selanjutnya adalah analisis deskriptif dan dilanjutkan dengan
uji regresi binary logistic dimana variabel Y akan diubah menjadi variabel dikotomi sehingga lebih
sesuai dengan konsep penelitian dengan instrumen kuesioner.
Kesimpulan
Berdasarkan seluruh rangkaian penelitian, dapat disimpulkan bahwa:
1. anggaran dari nasabah, memiliki pengaruh positif dengan kepuasan yang dirasakan
nasabah yang menggunakan layanan ini, dimana apabila nasabah memiliki anggaran
yang lebih sehingga lebih leluasa memilih layanan branchless banking manapun
2. kepraktisan dari layanan branchless banking memiki pengaruh positif signifikan terhadap
kepuasan nasabah, dimana semakin praktis dan mudah dimengerti suatu produk layanan,
maka kepuasan nasabah akan meningkat.
3. Tingkat keamanan memiliki hubungan positif signifikan, jadi apabila keamanan menjadi
perhatian utama dari bank dalam pemeliharaan layanan ini, maka kepuasan yang
dirasakan nasabah akan semakin besar.
4. Sedangkan pada pemanfaatan waktu yang dirasakan oleh nasabah ketika menggunakan
layanan branchless banking, justru memiliki arah negatif namun tidak signifikan, Hal ini
dikarenakan dalam penelitian ini dan dengan jawaban responden yang telah diteliti,
pemanfaatan waktu dan efisiensi yang diberikan oleh bank pada nasabah mendapat
respon yang sangat personal dan berbeda – beda tiap nasabah, ditambah hasil observasi
dan wawancara bahwa selama ini tanpa mengupayakan efisiensi waktu dari pihak bank
pun, tetap tidak ada kendala yang berarti dalam nasabah melakukan transaksi.
5. Kelengkapan layanan juga memiliki arah hubungan yang negatif terhadap kepuasan dari
nasabah. Dimana semakin banyaknya layanan justru semakin tidak efektif ketika layanan
yang baru mengusung presedur baru dan nasabah juga memiliki kecenderungan memilih
layanan yang paling mudah digunakan untuk transaksi pada umumnya.
Kepraktisan dan tingkat keamanan juga menjadi faktor yang mendominasi dalam kepuasan
nasabah. Dapat dimengerti karena nasabah dari berbagai kalangan selalu menginginkan
layanan yang mudah dan cepat serta dengan tingkat keamanan yang baik.
Saran
Dalam penciptaan sebuah layanan atau inovasi baru di bidang perbankan seperti branchless
banking, sangat erat sekali kaitannya dengan nasabah sebagai pengguna utamannya, maka dari itu
salah satu cara dalam mengetahui tanggapan nasabah adalah melalui penelitian dengan tema ini,
dan dari hasil penelitian yang didapatkan, maka saran yang dapat diberikan antara lain:
1. Dengan jumlah lebih dari 10 layanan branchless banking, pihak CIMB Niaga
kedepannya hendaknya lebih kepada memperbaiki layanan atau meng-upgrade produk
yang ada menuju layanan yang lebih sederhana dan mudah digunakan dimana apabila
dibandingkan dengan layanan branchless banking dari bank lain, layanan dari CIMB
Niaga termasuk layanan yang begitu kompleks namun lebih sulit dalam pengoperasian
khususnya untuk produk branchless banking seperti internet banking atau inovasi terbaru
seperti rekening ponsel. Dengan simbol inovasi yang diusung bank CIMB Niaga,
hendaknya, inovasi tersebut tidak hanya sekedar sesuatu yang baru, namun juga sesuatu
yang dapat menjawab segala kebutuhan yang terjadi di masa mendatang.
2. Diharapkan pada penelitian serupa yang akan datang, dapat diteliti lebih beragam dalam
pengambilan sampelnya. Mengingat dalam penelitian ini masih terdapat keterbatasan
dalam keberagaman sampel seperti usia maupun pekerjaan responden.
DAFTAR PUSTAKA
Arianty, Dewi dan Yana Rohmana. 2012. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen
Provider Indosat di Perguruan Tinggi Negeri Kota Bandung. Jurnal Ekonomi dan Koperasi,
Volume 7, No 2.
Hidayat, Rachmad. 2009. Pengaruh Kualitas Layanan, Kualitas Produk dan Nilai Nasabah Terhadap
Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Bank Mandiri. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan,
Volume 11, No 1.
Jannah, Kurniasih Miftakhul. 2014. Nyaris Separuh Penduduk Indonesia Tak Miliki Akses Keuangan.
www.okezone.com. Diakses 12 September 2014
Khusaini, Muhammad. 2013. Ekonomi Mikro Dasar – Dasar Teori. Malang: UB Press
Kristo, Fino Yurio. 2013. Posisi Indonesia di Percaturan Teknologi Dunia. www.detik.com. Diakses
12 September 2014
Paliati, Alida. 2007. Pengaruh Nilai Pelanggan, Kepuasan Terhadap Loyalitas Nasabah Tabungan
Perbankan di Sulawesi Selatan. Jurnal Manajemen dan Kewirausahan, Vol 9, No 1.
Purwati, Yenny, Rosaly Fransisca, dan Paskah Ika Nugroho. 2014. Strategi Peningkatan Kemampuan
Adopsi Teknologi Branchless banking Untuk Memperluas Inklusi Keuangan di Masyarakat
Pedesaan. Publikasi Ilmiah UMS Seminar Nasional dan Call for Paper (Sancall 2014):
Research Methods and Organizational Studi
Reksoprajitno, Soedijono. 1993. Pengantar Ekonomi Mikro Perilaku Harga Pasar dan Konsumen.
Jakarta: Penerbit Gunadarma
Syafina, Dea Chadiza. 2014. Separuh Penduduk Indonesia Belum Tersentuh Perbankan.
bisniskeuangan.kompas.com. Diakses 12 September 2014
Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat