Adapaun pendanaan yang bersumber pada penerbitan saham dan obligasi baru sering
disebut sebagai pendanaan ekstern, sedangkan yang bersumber pada laba ditahan disebut
sebagai pendanaan intern. Adapun keputusan pendanaan akan menyangkut penentuan
kombinasi yang optimal dari penggunaan berbagai sumber dana yang pada dasarnya
dapat dibagi menjadi dua yaitu:
a. Supplier
b. Bank
Bank adalah lembaga kredit yang mempunyai tugas utama memberikan kredit di
samping pemberian jasa-jasa lain dibidang keuagan. Pemberian kredit oleh bank
bisa jangka pendek (kurang dari satu tahun), jangka panjang (lebih dari 1 tahun
kurang dari 10 tahun) dan jangka panjang (lebih dari 10 tahun).
c. Pasar modal (capital market)
Pasar modal merupakan sumber dana ektern bagi suatu perusahaan, dimana
pasar modal didefinisikan adalah suatu pengertian abstrak yang mempertemukan
dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang kepentingannya saling
mengisi, yaitu investor disatu pihak dan emiten yang membutuhkan dana jangka
menengah ataupun jangka panjang dilain pihak, atau dengan kata lain adalah
tempat (dalam artian abstrak) bertemunya penawaran dan permintaan dana jangka
menengah atau jangka panjang. Dimaksudkan dengan pemodal adalah perorangan
atau lembaga yang menanamkan dananya dalam efek, sadangkan emiten adalah
perusahaan yang menerbitkan efek untuk ditawarkan kepada masyarakat.
Fungsi pasar modal adalah mengalokasikan secara efisien arus dana dari unit
ekonomi surplus tabungan (saving surplus unit) kepada unit ekonomi yang
mempunyai defisit tabungan (saving deficit unit). Dalam pasar modal dibedakan
antara pasar perdana dan pasar sekunder. Dimaksudkan dengan pasar perdana
adalah pasar bagi efek yang ertama kali diterbitkan dan ditawaran dalam pasar
modal, sedangkan pasar sekunder adalah pasar bagi efek yang ada dan sudah
diperdagangkan dalam bursa efek.
Dalam bursa efek, pemodal besar dan kecil, baik perorangan maupun
lembaga-lembaga seperti dan pensiunan,perusahaan asuransi, ataupun
perusahaan-perusahaan lainnya dapat membeli maupun menjual saham atau efek-
efek lainnya. Harga dari saham atau efek-efek lain berubah-ubah sesuai dengan
perubahan keseimbangan antara penawaran dan permintaan terhadap efek yang
bersangkutan. Harga dari efek sebenarnya juga merupakan barometer dari
pandangan mereka mengenai masa depan industri dan ekonomi pada umunya.
1. Term loan
Merupakan salah satu jenis pembiayaan jangka menengah. Term loan ini biasanya
disediakan oleh bank komersial, peruahaan asuransi, dana pensiun, lembaga
pembiayaan pemerintah dan supplier perlengkapan. Dipandang dari biaya modalnya,
term loan ini memiliki biaya yang lebih rendah dari pada modal saham ataupun
obligasi. Hal ini disebabkan karena jika perusahaan harus mengeluakan saham atau
obligasi, maka harus membayar biaya emisi, pendaftaran dan biaya lainnya yang
berakaitan dengan pengeluaran saham atau obligasi. Selain itu tidak semua perusahaan
memenuhi persyaratan untuk menjual saham dan obligasi.
Dibandingkan dengan hutang jangka pendek, term loan ini lebih baik karena tidak
segera jatuh tempo dan peminjam memberikan jaminan pembayaran secara periodik
yang mencakup bunga dan pokok pinjaman. Bagi kreditur jamina atas pembayara
secara periodik ini dapat diperjual belikan kepada pihak lain biasanya lembaga
pengumpul piutang. Dalam term loan biasanya perjanjian mensyaratkan bahwa pokok
pinjaman dan bunganya dibayar dengan jumlah yang sama secara periodik.
2. Equipment loan
Equipment loan merupakan pembiayaan yang dipergunakan untuk pengadaan
perlengkapan baru. Equipment loan biasanya diberikan untuk perlengkapan yang
dengan mudah diperjual belikan, bukan perlengkapan yang terspesialisasi. Peminjaman
biasanya menanggung beban lebih tinggi dari harga perlengkapan tersebut dan
selisihnya antara harga perlengkapan dan beban total merupakan margin of safety bagi
kreditur. Besar kecilnya margin of safety berkisar antara dua puluh hingga tiga puluh
persen dari perlengkapan.
Equipment loan biasanya diberikan oleh bank komersial, penjual perlengkapan,
perusahaan asuransi, dana pensiun dan lembaga pembiayaan lainnya. Ada dua
instrumen yang dapat dipergunakan untuk membiayai equipment ini yaitu melalui
kontrak penjualan kondisional dan hipotek barang bergerak. Apabila perusahaan
menggunakan kontrak penjualan kondisional untuk membiayai pembelian
perlengkapan, penjual akan menahan sebagian sampai pembeli melunasi keseluruhan
pembayaran sesuai dengan kontrak. Jadi pada saat perlengkapan dikirim biasanya
penjual menerima down payment dan pembeli bersedia untuk melunasi secara periodik.
Pada saat pelunasan berakhir maka penjual akan menyerahkan perlengkapan yang
ditahan atau mungkin surat-surat perlengkapan tersebut. Yang kedua adalah hipotek
barang bergerak, hipotek ini lebih umum digunakan oleh bank komersial. Hipotek ini
sama halnya dengan pembelian gadai, dimana pemberian pinjaman memiliki atau
menguasaihak gadai atas suatu perlengkapan dan peminjam akan melunasinya untuk
jangka waktu tertentu. Apabila kemudian hari peminjam gagal untuk membayar
pinjamannya, maka pihak pemberi pinjaman akan menjual perlengkapan yang ditahan
tersebut.
3. Leasing
Leasing merupakan suatu kontrak antara pemilik aktiva yang disebut dengan lessor
dan pihak yang memanfaatkan aktiva tersebut disebut lessee untuk jangka waktu
tertentu. Salah satu manfaat leasing yaitu lessee dapat memanfaatkan aktiva tersebut
tanpa harus memiliki aktiva tersebut. Sebagai kompensasi manfaat yang dinikmati,
maka lessee mempunyai kewajiban membayar secara periodik sebagai sewa aktiva
yang digunakan. Manfaat lain bahwa lessee tidak perlu menanggung biaya perawatan,
pajak, asuransi. Bentuk-bentuk leasing adalah.
a. Sale and lease back
Dimana perusahaan yang memiliki aktiva seperti tanah,bangunan dan
peralatan pabrik menjual kativa tersebut kepada perusahaan lain dan sekaligus
menyewa kembai aktiva tersebut untuk periode tertentu. Manfaat dari sale and
lease back adalah penjual atau lessee menerima pembayaran segera sebagai
tambahan dana yang dapat diinvestasikan keinvestasi lain dan bersamaan dengan
itu lesse masih menggunakan aktiva yang dijualnya selama dalam dangka waktu
perjanjian leasing. Lessee mempunyai kewajiban membayar secara periodik
sebesar harga jual ditambah dengan tingkat keuntungan yang disyaratkan lessor.
b. Operating leases
Jenis ini pihak lessor menyediakan pendanaan sekaligus biaya perawatan yang
keseluruhannya tercakup dalam pembayaran leasing. Ciri utama bentuk leasing ini
yaitu harga perolehan aktiva tersebut sebagai obyek leasing tidak diamortasikan
secara penuh. Dengan kata lain pembayaran yang disyaratkan tidak cukup untuk
menutup keseluruhan harga perolehan dan biaya perawatan aktiva. Namun
demikian jangka waktu operating leass ini biasaya lebih pendek dari pada umur
ekonomis yang diharapkan. Sehingga lessor berharap dapat menyewakan kembali
kepada pihal lain atau menjual aktiva tersebut untuk menutup harga perolehan,
biaya perawatan dan tingkat keuntungan yang disyarakan.
c. Financial and capital leases
Dalam bentuk leasing ini lessor tidak menanggung biaya perawatan, tidak dapat
dibatalkan, dan diamortasikan secara penuh. Dengan demikian lessor menerima
pembayaran sebesar harga perolehan aktiva di tambah tingkat keuntungan yang
disyaratkan. Pada umumnya lesse juga juga harus membayar pajak dan asuransi
aktiva objek leasing tersebut. Perbedaan utama pada financial leases dengan
operating leases adalah perusahaan memperoleh aktiva yang baru bukan aktiva
yang selama ini digunakan. Seringkali dalam bentuk leasing ini melibatkan pihak
ketiga yaitu pemberi pinjaman. Pihak ketiga ini memberi pinjaman kepada lessor
untuk membeli aktiva, misalnya 80%dibiayai dengan hutang sedangkan
selebihnya dari modal sendiri. Sebagai pemilik aktiva, lessor berhak
mengalokasikan harga perolehan aktiva sebagai depresiasi. Sementara itu lessor
juga dapat membebankan pembayaran bunga sebagai pengurangan pajak.
4. Modal vetura
Merupakan bentuk pembiayaan penyertaan modal yang bersifat sementara kedalam
perusahaan pasangan usaha (PPU). Setelah PPU tersebut mandiri baik segi pasar,
pengelolaan, sertatelah memiliki modal usaha yang cukup,maka saham PPU yang
dimiliki oleh perusahaan modal ventura akan dijual kembali kepada PPU pihak lain.
Karakteristik modal ventura yaitu:
3. Sumber dana jangka panjang
Sumber dana jangka panjang adalah sumber dana yang tertanam dalam perusahaan
lebih dari 10 tahun. Terdapat berbagai jenis sumber dana jangka panjang yang tersedia
bagi perusahaan seoerti misalnya long term debt, saham preferen dan saham biasa.
Utang jangka panjang ini dapat diperoleh melalu pinjaman bank atau dengan cara
menjual obligasi. Obligasi dan saham preferen merupakan sumber dana dengan
memberikan pendapatan yang tetap kepada pemiliknya, sementara saham biasa
merupakan surat berharga dengan memberikan penghasilan tidak tetap kepada
pemegangnya.Yang termasuk alternatif hutang jangka panjang yaitu:
1. Long term loan
Yaitu suatu bentuk perjanjian antara peminjam dengan kreditur dimana
kreditur bersedia memberikan pinjaman sejumah tertentu dan peminjam bersedia
untuk membayar secara periodik yang mencakup bunga dan pokok pinjaman.
Hutang jangka panjang ini dapat diperoleh melalui bank, perusahaan asuransi,
atau dapat juga kedana pensiun. Hutang janga panjang ini mempunyai tiga
karakteristik yaitu cepat, fleksible dan biaya yang rendah. Hal ini disebabkan
karena pinjama ini dinegosiasikan langsung antara peminjam dengan kreditur.
Biaya administrasi yang menjadi relatif kecil dan diperlukan adanya persetujuan
dengan pengawasan pasar modal seperti halnya jika perusahaan mengeluarkan
obligasi.
2. Obligasi
Yaitu surat tanda hutang yang dikeluarkan oleh perusahaan sejumlah tertentu
dan akan jatuh tempo paa waktu tertentu dan memberikan pendapatan sebesar
bunga tertentu. Jatuh tempo obligasi umumnya 10 sampai 30 tahun, tetapi ada
juga obligasi yang jatuh tempo 7 sampai 10 tahun.obligasi sebenarnya sama
dengan hutang jangka panjang ynag diperoleh bank, hanya saja obligasi ini
penjualnya dipublikasikan dan dijual dengan investor langsung. Tingakat bunga
obligasi biasanya tetap dan dibayarkan satu tahun sekali atau dua kali dalam satu
tahun.
3. Saham preferen
Saham preferen sebagai hutang jangka panjang perusahaan, saham preferen
memberikan pendapatan yang relatif konstan disamping itu biaya modal saham
preferen cenderung lebih tinggi dari pada biaya hutang, karena resiko yang
dihadapi pemegang saham preferen lebih besar dari resiko pemegang obligasi.
Pemegang saham preferen memliki prioritas dalam pembayaran dividen.
4. Saham biasa
Merupaka sumber dana yang permanen, karena akan tertanam dalam
perusahaan untuk jangka waktu yang tidak terbatas selama perusahaan masih
menjalankan kegiatan operasi. Pemegang saham biasa merupakan pemilik
perusahaan yang sesungguhnya. Pendapatan yang diterima oleh pemegang saham
biasa adalah laba setelah dikurangi pajak dan dividen saham prefeen secara
teoritis.
Aktiva terdiri atas utang (debt = D) dan modal sendiri (equity = E), berarti A=D+E sehingga
persamaan (10.2) dapat ditulis kembali sebagai berikut.
EBIT = rA (D+E)
Setelah mengurangi pembayaran bunga (interest expenses) dari EBIT, maka akan diperoleh
laba sebelum pajak (Earning Before Taxes, EBIT), dimana jumlah pembayaran bunga (i)
dikalikan dengan jumlah utang (D). Artinya, EBT adalah:
EBT = EBIT – iD
Untuk memperoleh laba setelah pajak, jumla pajak dikurangkan dari EBT, dimana jumlah
pajak itu adalah tarif pajak (t) dikalikan dengan EBT itu sendiri. Artinya, laba setelah pajak
(Earning After Taxes, EAT), adalah
= (1 – t) EBT
Oleh karena renta bilitas modal sendiri (rE) itu dihitung dengan cara membagi EAT dengan
jumlah modal sendiri E, maka persamaan rentabilitas modal sendiri (rE) adalah:
rE = EAT/E
Manfaat yang diperoleh dari cara penghitungan ini membentuk suatu fungsi renatbilitas
modal sendiri dengan mengikuti persamaan linier sederhana artinya persamaan :
Dimana:
Y= rE = rentabilitas modal sendiri yang dapat dianggap sebagai variabel yang
dijelaskan.
d(rE) = (1-tA)(r-i)=0...............................................................(10.8)
d(D/E)
Sedangkan penilaian dari David Durand terdapat dua pendekatan untuk melakukan
penilaian terhadap Leverage, yakni:
Struktur modal akan digambarkan oleh pertimbangan antara utang obligasi dan saham yang
disebut dengan istilah debt to equty ratio. Untuk mengerahkan pembahasan mengenai
struktur modal dalam hubungannya dengan tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang
saham, maka beberapa asumsi berikut dapat dijasikan pegangan antara lain:
c. Harapan investor didasarkan atas arus pendapatan masa datang yang di gambarkan
melalui rata-rata pendapatan E(x) dan varian dari pendapatan (O2x).
1. Total nilai pasar perusahaan atau notasi V dapat dihitung sebagai berikut:
V = S + D
= x - iD + iD
ke ke
0,1 0,05
= Rp 23.000
V Rp 23.000
S Rp 17.000
PT ANUGERAH seperti disebutkan dalam contoh diatas mempunyai utang Rp. 6.000 dengan
bunga 5% dan EBIT+ 2.000 sementara Overall Cost of Capitaltetap sebesar k0=10%. Dengan
demikian nilai perusahaan dapat dihitung sebagai berikut:
K0 0,01
S V-D Rp.20.000 – Rp.6.000
S Rp. 14.000
1. Keutusan mengenai struktur modal itu harus dapat menjami keamanan kerja manajer.
2. Manajer akan merasa pekerjaannya terjamin apabila rasio D/S dalam jangka penjang
tidak menyimpang dari rasio D/S industri sejenis.
4. Dalam pencarian dana utang, manajer memperhatikan sifat dan sikap para kreditor,
sebab kreditor akan memperhatikan deft-capacity perusahaan, besar aktiva, pertumbuhan
potensal untuk waktu yang akan datang, variabilitas pendapatan dan lain-lain.
3) Besarnya aktiva
4) Pertumbuhan aktiva perusahaan
5) Stabilitas earning
7) Divided-payout ratio
10) Biaya utang
Selain itu penentuan struktur modal juga perlu mempertimbangkan beberapa hal sebagai
berikut:
a. Tujuan perusahaan
e. Batas kredit
f. Besarnya perusahaan
h. Stabilitas earning
n. Struktur aktiva
KESIMPULAN
Keputusan pendanaan adalah keputusan yang berhubungan dengan penentuan sumber dana
yang akan digunakan, penentuan perimbangan pendanaan yang optimal, dan perusahaan
menggunakan sumber dana dari dalam perusahaan atau akan mengambil dari luar perusahaan.
Sumber – sumber dana perusahaan dibagi menjadi dua bagian yaitu sumber modal ditinjau
dari asalnya dan juga sumber modal ditinjau dari waktunya. Dari kedua sumber pendanaan
tersebut terdapat sisi buruk pendanaan lewat hutang.
Secara sepintas istilah leverage itu digunakan untuk menyebutkan derajat penggunaan
utang, ataupun untuk menyatakan struktur modal dari suatu perusahaan. Sebenarnya, leverage
merupakan bagian atau porsi dari biaya tetap menunjukkan risiko perusahaan. Sehubungan
dengan leverage sebagai indikator, maka leverage akan terbagi menjadi 2, yaitu:
1. Operating leverage
2. Financial leverage
Penentuan struktur modal juga perlu mempertimbangkan beberapa hal antara
lain: Tujuan perusahaan, Tingkat leverage perusahaan yang sama dalam satu
industry,Kemampuan dana intern, Pemusatan pemilikan dan pengendalian suara, Batas
kredit,Besarnya perusahaan, Pertumbuhan aktiva perusahaan, Stabilitas earnings, Biaya
modal sendiri, Biaya utang, Tarif pajak, Perkiraan tingkat inflasi, Kemampuan dana sumber
utang, Kebiasaan umum di pasar modal dan Struktur aktiva.
DAFTAR PUSTAKA
Ekonomister.blogspot.in/2010/1