Nim : 3402190407
Kelas : Manajemen Karyawan A
Matkul : Seminar Manajemen Keuangan
“Sumber extern” adalah sumber yang berasal dan luar perusahaan, dan
sebagaimana diuraikan di muka, bahwa metode pembelanjaan di mana usaha
pemenuhan kebutuhan modalnya diambilkan dan sumber-sumber modal yang berada di
luar perusahaan dinamakan “pembelanjaan dan luar perusahaan (external financing)”.
Dana yang berasal dan sumber extern adalah dana yang berasal dan para kreditur
dan pemilik, peserta atau pengambil bagian didalam perusahaan. Modal yang berasal
daRI para kreditur adalah merupakan hutang bagi perusahaan yang bersangkutan dan
modal yang berasal dan para kreditur tersebut ialah apa yang disebut “Modal Asing”.
Metode pembelanjaan dengan menggunakan modal asing disebut “pembelanjaan
asing” atau “pembelanjaan dengan hutang” (Debt financing). Dana yang berasal dari
pemilik, peserta atau pengambil bagian di dalam perusahaan adalah merupakan dana
yang akan tetap ditanamkan dalam perusahaan yang bersangkutan, dan dana ini dalam
perusahaan tersebut akan menjadi “Modal Sendiri”. Metode pembelanjaan dengan
menggunakan dana yang berasal dan pemilik atau calon pemilik disebut “pembelanjaan
sendiri” (Equity financing).
Dengan demikian maka pada dasarnya dana yang berasal dan sumber extren
adalah terdiri dan “modal asing” dan “modal sendiri”. Dalam hubungannya dengan
modal asing dan modal sendiri Curt Sanding dalam bukunya yang berjudul :
“Finanzierung mit Fremd.-kapital” mengemukakan perbedaan antara kedua bentuk
tersebut, antara lain sebagai berikut :
Modal Asing Modal Sendiri
1. Modal yang terutama memperhatikan 1. Modal terutama dan berkepentingan
kepada kepentingannya sendiri, yaitu terhadap kontinuitas kelancaran dan
kreditur keselamatan perusahaan.
2. Modal yang tidak mempunyai pengaruh 2. Modal yang dengan kekuasaannya
terhadap penyelenggaraan perusahaan dapat mempengaruhi politik
3. Modal dengan beban bunga yang perusahaan.
tetap, tanpa memandang adanya 3. Modal yang mempunyai hak atas
keuntungan atau kerugian. laba sesudah pembayaran bunga
4. Modal yang hanya sementara turut kepada modal asing
bekerjasama di dalam perusahaan 4. Modal yang digunakan di dalam
5. Modal yang dijamin modal yang perusahaan untuk waktu yang tidak
mempunyai hak didahulukan (hak terbatas atau tidak tertentu lamanya.
preferent) sebelum modal sendiri di 5. Modal yang menjadi jaminan dan
dalam likuidasi. haknya adalah sesudah modal asing di
dalam likuidasi.
Pada umumnya modal asing dalam perusahaan yang terbesar adalah dan hutan
bank. Pihak bank meskipun memberikan pinjaman pada perusahaan tidak mempunyai
pengaruh/wewenang untuk campur tangan dalam perusahaan. Oleh sebab itu pihak bank
harus hati-hati dalam memberikan kredit/hutan, dengan cara meneliti secara seksama
kinerja perusahaan. Resiko dan bank adalah perusahaan tidak mampu membayar angsuran
dan bunga sesuai dengan kesepakatan/perjanjian yang ada.
Dari pihak perusahaan hutang bank mempunyai akibat perusahaan harus membayar
angsuran pinjaman dari bunga secara tetap, tidak peduli laba-rugi. Oleh sebab itu
keputusan hutang kepada bank harus didasarkan perhitungan yang cermat terhadap
kemampuan perusahaan rnembayar dan biasanya dikaitkan dengan kinerja produksi,
pemasaran dll yang berpengaruh terhadap aspek financial. Modal asing hanya sementara
ikut bekerjasama dengan perusahaan dalam arti apabila perusahaan diatas sudah membayar
pinjaman dan bunganya secara lunas kepada bank dan selanjutnya tidak perlu lagi
pinjaman/hutang maka bank tidak ada lagi kerjasama/ikut dalam perusahaan.
Dalam keadaan perusahaan bangkrut dan akhirnya dilikuidasi, maka apabila aktiva
tetap yang ada dijual, maka pihak bank mempunyai hak didahulukan yaitu hasil penjualan
aktiva tersebut untuk niembayar hutang kepada bank yang belum dibayar sebelumnya.
Modal sendiri biasanya berasal dari pemilik perusahaan yang dalam perusahaan bentuk PT
(Perseroan Terbatas) adalah pemegang saham. Modal saham yang ditanamkan oleh pemilik
mempunyai harapan jangka panjang dan bahkan perusahaan dapat berjalan lancar dan
lestari.
Dalam perusahaan PT pemegang kekuasaan tertinggi adalah RUPS (Rapat Umum
Pemegang Saham). RUPS mempunyai wewenang mengangkat dan memperhentikan
direksi perusahaan. Apabila suatu perusahaan direksinya korupsilmenyeleweng dan
kinerjanya kurang baik, dapat dialkukan RUPS dan membuat keputusan memecat atau
mengganti direksi. Disamping itu sesuai dengan PT untuk mengawasi jalannya perusahaan
para pemegang saham menduduki jabatan komisaris perusahaan.
Dalam RUPS dapat dibuat keputusan financial misalnya menyangkut labah ditahan
dan pembagian dividend. Selain itu dalarn RUPS suara pemegang saham ditentukan oleh
prosentasi besarnya saham. Misalnya ada pemegang saham mayoritas (>80%), maka
pemegang saham ini mempunyai hak suara yang lebih dalam hal membuat keputusan
(voting). Dalam hal hak pemegang saham deviden, perusahaan hanya wajib
membayar/memberikan deviden apabila perusahaan mendapatkan laba/keuntungan
(berbeda dengan hutang bank). Selanjutnya apabila karena sesuatu hal perusahaan
bangkrut dan dilikwidasi, maka hak pemegang saham merupakan kesempatan berikkutnya
sesudah hak bank (modal asing) dalam hal pembayaran kewajiban perusahaan.