Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH

SITTI HUSNIAH
NIM : 0063.01.52.2020

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2020

STRUKTUR KEUANGAN

Struktur keuangan terdiri dari utang jangka pendek, utang jangka panjang, dan
dana pemegang saham yaitu, seluruh sisi kiri Neraca Perusahaan. Sruktur modal terdiri
dari hutang jangka panjang dan dana pemegang saham.
Yang selalu berbeda diantara industri ialah terdapat dalam struktur keuangan
pada sisi utang di neraca. Struktur modal perusahaan yang optimal akan meminimalkan
biaya modal dan meningkatkan kekayaan pemegang saham. Tingkat pengem- balian
pemegang saham meningkat bila laba operasi tinggi. Tetapi akan jelek bila perusahaan
mempunyai laba operasi yang rendah. Akhirnya dibahas komponen biaya dari
bermacam sumber keuangan agar struktur modal optimal.

Leverage Keuangan

 Struktur keuangan adalah cara bagaimana perusahaan membiayai aktivanya, yang


terdiri dari utang jangka pendek, utang jangka panjang, dan modal pemegang saham.
 Struktur modal atau kapitalisasi perusahaan adalah pembiayaan permanen yang
terdiri dari utang jangka pendek, utang jangka panjang, saham preferen dan modal
pemegang saham.

A. Sumber Dana Jangka Pendek


1. Pentingnya Pendanaan Jangka Pendek
Manajemen modal kerja membutuhkan pembiayaan modal kerja yang
bersifat sementara dan dapat dibiayai dengan sumber pendanaan jangka pendek.
Sumber dana jangka pendek pada prinsipnya merupakan bentuk pendanaan
yangharus dilunasi dalam jangka waktu satu tahun. Masalah yang paling penting
yangharus diperhitungkan dalam menentukan pilihan sumber dana jangka
pendekadalah tersedianya dana pada saat diperlukan dan biaya dana paling efektif.
Salah satu dari tujuan perencanaan jangka pendek adalah untuk menjaga likuiditas
perusahaan. Perusahaan yang dalam keadaan likuid akan memiliki kewenangan
untuk membayar kewajiban yang sudah jatuh tempo akan mendukung aktifitas
operasional perusahaan. Hal ini disebabkan perusahaan memiliki dana yang cukup
untuk memenuhi kebutuhan jangka pendeknya, seperti membayar hutangyang jatuh
tempo,gaji karyawan, pajak dan kewajiban jangka pendek lainnya yang harus
segera dibayar. Dan yang memiliki hubungan erat dengan kemampuanmemenuhi
likuiditas tersebut adalah kebijakan pendanaan jangka pendek yangditerapkan oleh
perusahaan. Pemenuhan keuangan jangka pendek, juga dibutuhkan untuk
membiayai aktifitas perusahaan terutama yang berkaitan dengan kebutuhan modal
kerja perusahaan. Perencanaan keuangan jangka pendek kita kenal dengan nama
pendanaan jangka pendek dikenal juga dengan nama pembelanjaan jangka pendek.
Dalam pendanaan jangka pendek dikenal pembelanjaan atau pendanaanyang bersifat
spontan dan tidak spontan. Bersifat spontan artinya pendanaan ini dilakukan untuk
hal-hal yang bersifat jangka waktu singkat dan segera harusdipenuhi serta tidak
terlalu banyak persyaratan, misalnya hutang dagang.
Sementara itu pendanaan yang tidak spontan seperti kredit atau pinjaman
perbankan dan Commercial paper (surat hutang/promes) pinjaman bank
memerlukan jaminan tertentu, sedangkan commercial paper tidak memerlukan
jaminan, kecuali nama baik atau reputasi perusaha. Dengan demikian, pendanaan
jangka pendek di samping digunakanuntuk memenuhi kebutuhan likuiditas juga
untuk membiayai perkembanganoperasi perusahaan, membayar kewajiban, dan
menandai sebagian perkembangan aktif perusahaan. Dalam praktiknya pendanaan
jangka pendek berkaitan erat dengan pembiayaan aktiva lancer. Karakteristik
pendanaan jangka pendek terutama untuk membiayai modal kerja neto, antara lain
sebagai berikut :
1) Setiap ragam sumber pendanaan jangka pendek memiliki keunggulan dan
kelemahan dari masing-masing sumber tersebu.
2) Pendanaan jangka pendek dibutuhkan hanya dalam satu tahun atau beberapa
tahun saja.
3) Pendanaan jangka pendek dipergunakan secara musiman dan fluktuasi waktu
tertentu di dalam posisi pendanaan korporasi yang dibutuhkan dalam
mengantisipasi perkembangan bisnis.
4) Sebagai contoh pendanaan jangka pendek dipergunakan untuk menambah modal
kerja (extra) misalnya untuk membiayai aktiva lancar atau pendanaan untuk
proyek jangka panjang.
5) Apabila dibandingkan dengan pendanaan jangka panjang, pendanaan jangka
pendek memiliki beberapa kelebihan, sebagai contoh: mudah untuk diatur, tidak
terlalu mahal biayanya dan hanya membutuhkan agunan yang sifatnya fleksibel.
6) Pengembalian pendanaan jangka pendek sangat tergantung kepada fluktuasi
tingkat bunga, digunakan sebagai pendanaan baru apabila dibutuhkan dalam
frekuensi kegiatan bisnis yang semakin meningkat.
7) Sumber utama jangka pendanaan jangka pendek adalah kredit dagang" pinjaman
dari bank" surat-surat berharga, piutang, dan persediaan barang dagangan.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan di dalam seleksi dari sumber pendanaan


jangka pendek antara lain :
1) Biaya (cost)
2) Efek dari kredit rating. Beberapa sumber mungkin efeknya negati$e biladilihat
dari credit rating korporasi.
3) Risiko (risk)korporasi harus mampu memberikan jaminan bahwa pendanaan itu
dapat menghasilkan.
4) Keterbatasan (restrictions) harus dibatasi sesuai dengan kebutuhanminimum dari
modal kerja neto.
5) Fleksibilitas (flexibility) kebutuhan pendanaan jangka pendek harus disesuaikan
secara periodic, menjaga kesinambungan modal kerja.
6) Sangat tergantung kondisi pasar uang (expected money market)
7) Sangat tergantung pada tingkat inflasi.
8) Kemampuan korporasi untuk menghasilkan laba dan posisi tingkat likuiditas
korporasi.
9) Stabilitas operasional korporasi.

2. Sumber Pendanaan Jangka Pendek


Berikut ini beberapa jenis pendanaan jangka pendek yang tersedia, yaitu:

1) Kredit perdagangan
2) Beban yang masih harus dibayar (gaji dan pajak)
3) Kredit pasar uang
4) Pinjamanan jangka pendek
5) Wesel (draft)
6) Akseptasi bank (banker’s acceptance)
7) Surat hutang (promes)
8) Pinjaman jangka pendek tanpa jaminan
9) Menjaminkan piutang dan persediaan
10) Anjak piutang (factoring)

Dana jangka pendek bisa dikelompokkan menjadi dua tipe, yaitu:

1) Pendanaan spontan
2) Pendanaan yang memerlukan negosiasi
B. Pembelanjaan Jangka Panjang
1. Sumber Pendanaan Jangka Panjang
Pendanaan jangka panjang merupakan salah satu jenis pendanaan yang
bisa dimanfaatkan oleh perusahaan dalam jangka waktu yang relatif lebih
lamadibandingkan dengan alternatif jenis pendanaan lainnya dalam
memenuhikebutuhan pembelanjaan perusahaan. Jenis pendanaan jangka panjang
yang umumkita kenal antara lain : Kredit investasi, hipotek (mortgage), Obligasi
dan saham.

Terdapat beberapa alternatif sumber dana jangka panjang yang tersedia


bagi suatu perusahaan, di antaranya: saham biasa, saham istimewa, utang jangka
panjang dan leasing.

a. Saham biasa (Common stock)

Saham biasa merupakan surat bukti penyertaan modal pada


suatu perusahaan (perseroan terbatas) dan sekaligus sebagai bukti
kepemilikan perusahaan tersebut. Saham biasa memiliki ciri-ciri yang
berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut:

1) Hak-hak umum pemegang saham biasa.


Hak-hak para pemegang saham biasa tunduk pada hukum dan
peraturan di negara tempat perusahaan tersebut terdaftar serta
anggaran dasar perusahaan.
2) Hak-hak kolektif.
Hak-hak kolektif merupakan hak yang dapat dimanfaatkan bersama-
sama dengan pemegang saham lainnya, yang meliputi:
- Mengubah anggaran dasar perusahaan dengan persetujuan
pejabat yang berwenang dinegara tersebut.
- Membuat dan mengubah anggaran rumah tangga perusahaan.
- Memilih direksi perusahaan.
- Menyetujui dan mengesahkan penjualan aktiva tetap perusahaan.
- Mengubah jumlah saham biasa.
- Mengemisikan saham istimewa, obligasi dan lain-lain.c.Hak-hak khusus
atau pribadi.
3) Hak-hak pribadi merupakan hak yang dapat dimanfaatkan oleh
masing-masing pemegang saham, yang meliputi:
- Hak suara sesuai dengan anggaran dasar perusahaan.
- Hak untuk menjual sertifikat saham yang dimiliki.
- Hak untuk memeriksa pembukuan perusahaan.
- Hak untuk memperoleh pembagian hasil penjualan aktiva sisa
perusahaan apabila perusahaan dilikuidasi.
- Hak atas laba perusahaan
- Hak pengendalian perusahaan
- Hak pembagian risiko

Evaluasi saham biasa sebagai suatu sumber dana bagi perusahaan,


ditinjau dari sudut pandang perusahaan yang menerbitkan saham biasa

Keunggulan:

- Saham biasa tidak memberikan dividen yang tetap.


- Saham biasa tidak memiliki tanggal jatuh tempo tertentu.
- Penjualan saham biasa akan meningkatkan kredibilitas perusahaan,
karena meningkatkan jaminan bagi pihak kreditur.
- Saham biasa pada saat tertentu dapat dijual lebih mudah, karena
dapat memberikan pendapatan yang lebih tinggi daripada utang dan
ikut serta sebagai pemilik perusahaan.

Kelemahan:

- Penjualan saham biasa dapat meningkatkan hak suara atau hak


pengendalian yang dimiliki pemegang saham.
- Saham biasa lebih banyak memberi hak untuk memperoleh laba
kepada pemilik perusahaan.
- Biaya penanggungan (underwriting) dan pendistribusian lebih mahal
daripada utang.
- Perusahaan yang lebih banyak menggunakan saham biasa
dibandingkan dengan utang mempunyai biaya modal yang lebih
mahal.
- Dividen saham biasa tidak bisa digolongkan sebagai biaya untuk
mengurangi pajak.
b. Saham istimewa ( Preference stock )

Saham istimewa mempunyai hak atau klaim di atas saham biasa,


tetapi dibawah obligasi. Keistimewaan saham ini berkaitan dengan hak
atas pendapatan perusahaan dan hak atas aktiva perusahaan apabila perusahaan
dilikuidasi. Terdapat beberapa persyaratan dalam emisi saham istimewa baik
yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus, di antaranya:

1) Persyaratan umum emisi saham istimewa


- Prioritas terhadap labadan aktiva, hal ini dimaksudkan untuk
mengurangi risiko bagi pihak pembeli.
- Nilai nominal, merupakan jumlah uang yang akan diterima
pemegang saham istimewa jika perusahaan dilikuidasi dan dividen
saham istimewa dinyatakan sebagai prosentase tertentu dari nilai
nominal.
- Dividen komulatif, artinya seluruh dividen saham istimewa yang
belum dilunasi harus dibayar lebih dahulu sebelum perusahaan
membayar dividen saham biasa.
- Konversi saham istimewa, artinya saham istimewa pada umumnya
dapat ditukar dengan saham biasa

2) Persayaratan khusus.
Persyaratan ini tidak harus ada pada setiap saham istimewa, yaitu:
- Hak suara.
- Hak berpartisipasi
- Dana cadangan untuk pelunasan saham istimewa
- Tanggal jatuh tempo
- Opsi untuk menarik kembali saham istimewa (call option).
- Tingkat dividen yang fleksibel.Evaluasi saham istimewa dari
sudut pandangan perusahaan yang menerbitkan saham istimewa

Keunggulan:

- Perusahaan yang ingin memperluas usahanya karena labanya cukup


tinggi, dapat memberikan laba yang lebih tinggi kepada pemegang
saham biasa dengan menjual saham istimewa yang pendapatannya
terbatas.
- Manajer keuangan dapat menghindari pembagian laba yang
merata.
- Dapat menghindari beralihnya pengendalian perusahaan.
- Perusahaan tidak perlu harus menyediakan dana cadangan
pelunasan.

Kelemahan:

- Harga saham istimewa lebih tinggi dari harga obligasi


- Dividen saham istimewa tidak bisa dikurangkan atas laba kena
pajak

c. Utang Jangka Panjang

Ada beberapa macam utang jangka panjang yang dapat dipakai


sebagai alternatif sumber dana bagi suatu perusahaan, di antaranya :

1) Obligasi ( Bond).Obligasi adalah suatu promes ( surat janji ) untuk


membayar sejumlah uang pada saat jatuh tempo, yang sifatnya jangka
panjang.
2) Hipotik ( Mortage).Hipotik merupakan utang jangka panjang yang
pembayarannya dijamin dengan harta tidak bergerak, seperti tanah, gedung
dan sebagainya.
3) Debenture
Debenture merupakan obligasi jangka panjang yang tidak dijamin dengan
harta tidak bergerak tertentu.
4) Indenture.Indenture merupakan dokumen yang memuat hubungan
jangka panjang antara dibitur dengan kreditur dari sebuah promes jangka
panjang.

Evaluasi utang jangka panjang sebagai alternatif sumber dana bagi


perusahaan ditinjau dari sudut pandang perusahaan debitur.

Keunggulan:

- Biaya utang terbatas.


- Kreditur tidak ikut dalam mengendalikan perusahaan.
- Bunga dapat dikurangkan atas laba kena pajak.
- Fleksibilitas dalam struktur pembelanjaan dapat dicapai dengan
mencantumkan syarat call option.

Kelemahan:

- Utang memiliki biaya tetap.


- Leverage keuangan yang tinggi dapat mendorong turunnya harga saham.
- Utang memiliki masa jatuh tempo.
- Utang jangka panjang merupakan ikatan yang relatif lama, sehingga
risikonya cukup tinggi.
- Persyaratan utang jangka panjang lebih berat dari utang jangka pendek.
- Ada batasan tertentu perusahaan menggunakan utang jangka
panjang.

d. Pembelanjaan Dengan Sewa Guna ( Leasing )

Leasing adalah suatu kontrak di mana pemilik suatu aktiva


(lessor)memberikan kepada pihak lain (lessee) hak istimewa untuk
menggunakan aktiva tersebut, biasanya untuk periode tertentu dengan
membayar sewa ssesuai dengan kesepakatan. Terdapat beberapa jenis
pembelanjaan dengan leasing, yaitu:
a. Sale and leaseback
Dalam sale and leaseback, perusahaan menjual aktivanya kepada
lembaga keuangan tertentu, lalu mengikat perjanjian untuk me-lease
kembali aktiva tersebut dalam jangka waktu tertentu dengan
persyaratan tertentu.
b. Direct lease atau financial lease
Dalam direct lease, perusahaan yang membutuhkan aktiva tertentu
memilih aktiva tersebut dan melakukan negosiasi harga langsung
dengan produsen atau distributor aktiva tersebut. Perusahaan
selanjutnya menghubungi lembaga keuangan untuk membeli aktiva
tersebut dari produsen atau distributor dan sekaligus membuat
perjanjian untuk me-lease aktiva tersebut.
c. Leveraged lease
Dalam leveraged leaseada tiga pihak yang terlibat, yaitu perusahaan
yang membutuhkan aktiva (lessee), perusahaan yang memiliki aktiva
(lessor), dan pemberi pinjaman (lender). Ditinjau dari sudut pandang
perusahaan (lessee) leveraged leasetidak berbeda dengan leaselainnya.
Dalam leveraged leasepihak lessor hanya membelanjai sebagian saja
aktiva yang di-lease-kan, sedangkan sisanya dibelanjai dengan pinjaman.
d. Operating lease
Dalam operating lease, pihak perusahaan (leassee) diberikan hak untuk
menggunakan ativa yang dibutuhkan selama jangka waktu tertentu,
tetapi tidak semua manfaat dan risiko yang terkait dengan aktiva
tersebut diberikan kepada perusahaan (lessee).

C. EKUITAS
Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua
kewajiban. Berbagai sumber yang lain mendefinisikan ekuitas yang tidak berbeda
dengan definisi diatas dimana ekuitas didefinisikan sebagai hak residual untuk
menunjukan bahwa ekuitas bukan kewajiban. Ini berarti ekuitas bukan pengorbanan
sumber ekonomik masa datang. Karena didefinisi atas dasar aset dan kewajiban, nilai
ekuitas juga bergantung pada bagaimana aset dan kewajiban diukur.
Secara sederhana Ekuitas diformulasikan sebagai total aktiva dikurangi total
pasiva. Ekuitas merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan yaitu selisih antara
aktiva dan kewajiban yang ada, dan dengan demikian tidak merupakan ukuran nilai jual
perusahaan tersebut. Pada dasarnya ekuitas berasal dari investasi pemilik dan hasil
usaha perusahaan. Ekuitas akan berkurang terutama dengan adanya penarikan kembali
penyertaan oleh pemilik, pembagian keuntungan atau karena kerugian.

Ekuitas memiliki contoh-contoh diantaranya sebagai berikut:

1. Modal saham

2. Agio saham

3. Laba ditahan

4. Akumulasi pendapatan komprehensif lain

5. Saham treasury

6. Kepentingan non pengendali

Nilai Buku dari modal pemegang saham (Equitas = E)

- terdiri dari saham biasa, modal disetor, atau surplus modal dan akumulasi laba
ditahan
- Saham Preferen dan Saham Biasa disebut kekayaan bersih (net worth) perusahaan.

Faktor Leverage adalah rasio antara nilai buku seluruh utang (debt = D) terhadap total
aktiva (total assets = TA)

D. Biaya Modal Keseluruhan (Weighted average cost of capital/ WACC)


Biaya modal secara keseluruhan merupakan biaya modal yang
memperhitungkan seluruh biaya atas modal yang digunakan oleh perusahaan. Biaya
modal yang diperhitungkanmerupakan biaya modal dari seluruh jenis modal yang
digunakan. Karena biaya modal darimasing-masing sumber dana berbeda-beda, maka
untuk menetapkan biaya modal dari perusahaan secara keseluruahn perlu dihitung biaya
modal rata-rata tertimbangnya (Weightedaverage cost of capital / WACC).

Sebagai unsur penimbanngnya adalah proporsi dana bagisetiap jenis atau sumber modal
yang digunakan dalam investasi proyek tersebut.

Weighted Average Cost of Capital

Jika pembiayaan suatu investasi berasal dari berbagai sumber pendanaan, maka
biayamodal dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang.

Rumus :

WACC = [Wd x Kd (1- tax)] + [Wp x Kp] + [Ws x (Ks atau Ksb)]

WACC = biaya modal rata-rata tertimbang

Wd = proporsi hutang dari modal

Wp = proporsi saham preferen dari modal

Ws = proporsi saham biasa atau laba ditahan dari modal

Kd = biaya hutang

Kp = biaya saham preferen

Ks = biaya laba ditahan

Ksb = biaya saham biasa baru.

Anda mungkin juga menyukai