Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembiayaan sering digunakan untuk menunjukkan aktivitas utama BMT,


karena berhubungan dengan rencana memperoleh pendapatan. Berdasarkan UU No. 7
tahun 1992, yang dimaksud pembiayaan adalah: “Penyediaan uang atau tagihan yang
dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan tujuan atau kesepakatan pinjam
meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk
melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu ditambah dengan sejumlah bunga,
imbalan atau pembagian hasil.” Sedangkan menurut PP No. 9 tahun 1995, tentang
pelaksanaan simpan pinjam oleh koperasi, pengertian pinjaman adalah: “Penyediaan
uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan tujuan atau
kesepakatan pinjam meminjam antara koperasi dengan pihak lain yang mewajibkan
pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
disertai pembayaran sejumlah imbalan”.
Pembiayaan agribisnis di dalamnya berhubungan dengan soal-soal keuangan
disektor pertanian. Sektor terakhir ini pada gilirannya termasuk sektor ekonomi yang
bersama-sama dengan sektor industri dan sektor jasa di suatu Negara merupakan
sektor ekonomi nasional negara tersebut. Keuangan pertanian berhubungan dengan
permintaan, penawaran, pengaturan dan permohonan modal di sektor pertanian,
sedangkan pembiayaan perusahaan agribisnis berhubungan dengan semua keperluan
dan pengaturan serta pengontrolan keuangan untuk membiayai status
perusahaan/kegiatan di sektor pertanian. Perusahaan di sektor pertanian disebut
usahatani, selama semua hasil usahatani tersebut ditujukan untuk pasaran, walaupun
peringkat usahanya masih tradisional dan sederhana, masih subsisten, maupun sudah
moderan dan komersil.
Modal pertanian dalam arti makro adalah faktor produksi modal yang
disalurkan, dikelola dan dikontrol di dalam kegiatan ekonomi di sektor pertanian.
Modal usahatani dalam arti mikro adalah faktor produksi modal yang disediakan,

1
diolah dan dikontrol di dalam suatu usahatani perusahaan agribisnis maupun suatu
usahatani yang masih sederhana. Modal dapat berupa modal investasi dan modal
operasional. Penggunaan modal tersebut bertujuan agar perusahaan
agribisnis/usahatani dapat berjalan dan berproduksi untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat tani.
Pembiayaan agribisnis memiliki kaitan dengan manajemen sumber daya
manusia seperti manajemen personalia yang berhubungan dengan perencanaan,
pengerahan dan seleksi pegawai, pendidikan, uraian tugas, pelatihan dan
pengembangan, serta pemeliharaan sumber daya manusia yang bertujuan untuk
membantu tercapainya tujuan, baik itu tujuan individu, perusahaan, maupun
masyarakat.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dasar dalam pembiayaan agribisnis
2. Untuk mengetahui tentang manajemen sumber daya manusia
1.3 Manfaat
1. Dapat mengetahui konsep dasar dalam pembiayaan agribisnis
2. Dapat mengetahui manajemen sumber daya manusia

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Dalam Pembiayaan Agribisnis


2.1.1 Pengertian Pembiayaan
Pembiayaan atau financing adalah pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak
kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik
dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain pembiayaan adalah pendanaan
yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan.
Menurut UU No. 10 tahun 1998 tentang perbankan menyatakan pembiayaan
adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu
tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
Sedangkan menurut Kasmir 2002. Pembiayaan adalah penyediaan uang atau
tagihan yang dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk
mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan
imbalan atau bagi hasil.
2.1.2 Sumber Daya Keuangan
Ada tiga sumber untuk memperoleh dana yang diperlukan guna
mengoprasikan agribisnis:
1. Investasi atau penanaman modal oleh para pemilik
2. Peminjaman
3. Dana yang berasal dari laba penyusutan
2.1.3 Jenis-Jenis Modal Dan Pinjaman
Pada dasarnya ada empat jenis tipe modal:
1. Pinjaman Jangka Pendek (1 tahun atau kurang)
Pinjaman jangka pendek didefenisikan sebagai pinjaman yang akan jatuh
tempo dalam satu tahun atau kurang dan digunakan apabila kebutuhan akan dana
tambahan bersifat sementara.

3
2. Pinjaman Jangka Menengah (1-5 tahun)
Biasanya digunakan untuk menyediakan modal dalam waktu 1-5 tahun.
Pinjaman seperti ini hampir selalu diamortisasi, artinya dicicil selama jangka
waktu pinjaman. Tujuannya adalah untuk menyediakan sumber modal agribisnis
yang memungkinkan pertumbuhan atau modernisasi tanpa memaksa “pemilik”
untuk melepaskan haknya untuk mengendalikan bisnis.
3. Pinjaman Jangka Panjang (lebih dari 5 tahun)
Pinjaman jangka panjang mempunyai masa pakai lebih dari 5 tahun.
Umumnya, pinjaman jangka panjang juga mematok sesuatu seperti suku bunga
atau tingkat pengembalian yang akan tetap berlaku untuk seluruh pinjaman.
4. Modal Ekuitas (tidak dibatasi waktu)
Modal ekuitas dapat digunakan untuk keperluan yang sama seperti halnya
dana yang dipinjam, tetapi ada perbedaan penting yaitu modal ekuitas tidak dapat
dibayar kembali. Modal ekuitas bisa diperoleh dengan menanamkan kembali laba
usaha atau dengan meminta para penanam modal agar mau menambah
investasinya dalam bisnis.
2.1.4 Modal Asing Dan Modal Sendiri
Dalam konteks akuntansi modal diartikan sebagai kekayaan bersih atau
ekuitas pemilik dalam bisnis. Ada dua tipe modal yaitu modal asing dan modal
sendiri.Modal asing dan modal sendiri dapat dibedakan sebagai berikut:

4
Tabel 1. Perbedaan Modal Asing dan Modal Sendiri
No Modal Asing Modal Sendiri
.
Modal ini terutama memerhatikan Modal ini berkepentingan terhadap
kepentingannya sendiri, yaitu kesinambungan, kelancaran, dan
kepentingan kreditor. keselamatan perusahaan.
2. Modal ini tidak berpengaruh Modal yang dengan kekuasaannya
terhadap penyelanggaraan mampu mempengaruhi politik
perusahaan. perusahaan.
3. Modal ini mempunyai beban Modal ynag berhaka atas laba sesudah
bunga tetap, tanpa memandang pembayaran bunga kepada modal asing.
adanya keuntungan atau tidak.
4. Modal ini hanya turut sementara Modal yang digunakan dalam
waktu bekerja sama dalam perusahaan untuk jangka waktu yang
perusahaan. tidak terbatas atau tidak tertentu
lamanya.
5. Modal ini mempunyai hak untuk Modal yang menjadi jaminan, dan
didahulukan (prefferent right) haknya adalah setelah modal asing di
sebelum modal sendiri di dalam dalam likuidasi.
likuidasi.

2.1.5 Biaya Modal


Besarnya biaya riil yang harus ditanggung perusahaan tergantung pada
besarnya bunga, persyaratan jangka waktu pelunasan, pengendalian usaha yang tidak
bebas berupa saldo minimal, dan tarif pajak. Adapun beberapa faktor lain yang
mempengaruhi biaya bersih dari modal yang dipinjam:
1. Persyaratan dan jangka waktu pelunasan pinjaman.
2. Pengendalian usaha yang tidak bebasyaitu keharusan untuk menyediakan
jaminan tertentu berupa saldo perkiraan, saham modal.
3. Jenjang tarif pajak penghasilan perusahaan Jangka Waktu Pelunasan Pinjaman
Persyaratan dan jangka waktu pelunasan pinjaman mempengaruhi langsung
suku bunga yang benar-benar dibayar.

5
2.1.6 Sumber Penawaran Modal
Pembelanjaan di satu pihak dipandang sebagai masalah penarikan modal, dan
lain pihak dapat dipandang sebagai masalah penggunaan modal. Bagi perusahaan
yang membutuhkan dana, perusahaan yang meminta atau menarik modal, masalahnya
ialah bagaimana perusahaan tersebut dapat memperoleh modal yang dibutuhkan
dengan syarat-syarat yang paling menguntungkan. Menurut Bambang Riyanto
(2001), sumber-sumber modal ditinjau dari dua aspek, yaitu:
1. Ditinjau Dari Asalnya
Sumber penawaran modal ditinjau dari asalnya dapat dibedakan menjadi:
a) Sumber Internal (Internal Resource) Modal atau dana yang dibentuk atau
dihasilkan sendiri di dalam perusahaan berupa laba yang ditahan (retained
earning) dalam akumulasi penyusutan.
b) Sumber Ekstenal (External Resource) Sumber modal yang berasal dari luar
perusahaan dapat berasal dari kreditur dan pemilik, peserta atau pengambila
bagian di dalam perusahaan. Modal yang berasal dari kreditur adalah yang
merupakan hutang bagi perusahaan yang bersangkutan dan disebut dengan
modal asing. Sedangkan dana yang berasal dari pemilik, peserta atau
pengambil bagian di dalam perusahaan adalah merupakan dana yang akan
tetap ditanamkan dalam perusahaan yang bersangkutan dan disebut dengan
modal sendiri.
2. Ditinjau Dari Cara Terjadinya
Menurut cara terjadinya, sumber-sumber penawaran modal dapat diperoleh
melalui:
a) Tabungan dari subjek-subjek ekonomi tabungan merupakan pendapatan yang
tidak dikonsumsi. Tabungan digunakan untuk keperluan konsumsi dan dapat
pula dipergunakan untuk investasi. Tabungan yang digunakan untuk
kepentingan konsumsi tidak memperbesar dana modal, sedangkan tabungan
yang digunakan untuk investasi dapat memperbesar dana modal. Suatu
perusahaan dapat dikatakan mengadakan tabungan bila perusahaan tersebut
menyisihkan sebagian dari keuntungan yang diperoleh untuk pembentukan

6
cadangan yang bertujuan antara lain memperkuat basis keuangan atau
investasi di kemudian hari.
b) Penciptaan atau kreasi uang oleh bank yang dapat menciptakan uang bukan
hanya bank sirkulasi tapi juga bank-bank dagang dengan menciptakan uang
giral.
c) Intensifikasi penggunaan modal Bank meminjamkan kembali uang-uang yang
dipercayakan atau disimpan kepadanya. Perusahaan produksi pun dapat
mengintensifkan penggunaan uang yang sementara kepada perusahaan lain
yang membutuhkan atau untuk digunakan sendiri di dalam perusahaan untuk
ekspansi.

2.2 Manajemen Sumber Daya Manusia


2.2.1 Menajemen personalia
Manajemen personalia adalah jenis manajemen yang berhubungan dengan
perencanaan, pengerahan dan seleksi pegawai, pendidikan, uraian tugas, pelatihan
dan pengembangan, serta pemeliharaan sumber daya manusia yang bertujuan untuk
membantu tercapainya tujuan, baik itu tujuan individu, perusahaan, maupun
masyarakat. Manajemen personalia juga tidak selalu tentang kompetensi karyawan
yang kita miliki, tapi juga bagaimana kita bisa menumbuhkan rasa “memiliki”
seorang karyawan terhadap perusahaan. Jika suatu organisasi menguasai manejemen
ini maka organisasi tersebut akan dapat menjalankan fungsi perusahaan dengan baik,
mulai dari perekrutan tenaga kerja, mengadakan training, hingga memotivasi
karyawan untuk bekerja maksimal.
2.2.2 Pengelolaan sumber daya manusia dalam agribisnis
Pembinaan sumberdaya manusia pada sektor agribisnis saat ini merupakan
konsekuensi dari semakin disadarinya ketertinggalan Indonesia dalam hal mutu
sumberdaya manusia (SDM).
Strategi Pembinaan mutu SDM agribisnis pada empat unsur utama yakni
kognisi, psikomotor, afeksi, dan intuisi. Peter Thigpen (1991) dalam Pfeffer (1996)
Pembinaan mutu SDM Agribisnis dapat dilakukan dengan

7
- Pembinaan unsur kognitif yang meliputi pengetahuan dasar tentang
agribisnis, teknologi agribisnis, dan manajerial dibidang agribisnis
serta bidang pendukungnya seperti keuangan, pemasaran operasi
produksi dan lain-lain
- Pembinaan unsur psikomotorik mencakup upaya-upaya untuk
membina dan meningkatkan keahlian dan keterampilan spesifik dari
penjabaran bidang-bidang kognitif seperti keterampilan bidang
manejerial, keterampilan bidang produksi, keterampilan bidang
teknologi;
- Pembinaan unsur afeksi, yakni sikap mental, moral, dan
etika.Pembinaan unsur intuisi, merupakan kombinasi antara unsur
kognisi, psikomotor, serta afeksi yang dimilikinya.
Empat komponen strategis yang bertindak sebagai subyek atau pelaku
pembangunan pertanian yang ditingkatkan kualitasnya adalah:Petani yang merupakan
pelaku utama usaha pertanian dan kelembagaan ekonomi petani,Pengusaha dan
pedagang yang bergerak dalam bidang pertanian, baik pada agroinput (penyediaan
sarana produksi) maupun agro- industri (pengolahan dan pemasaran hasil); Aparat
dan kelembagaan pertanian, baik struktural (teknis dan adminstrasi) maupun
fungsional (penyuluh, peneliti, guru, dosen, dan tenaga funsinal lainnya);
danKelembagaan pertanian yang tangguh yang meliputi kelembagaan pengaturan dan
pelayanan termasuk penelitian, pedidikan dan penyuluhan
Kondisi dimana pelaku utama pembangunan pertanian telah berusia lanjut,
perlu adanya kaderisasi dan menumbuhkan minat generasi muda untuk bekerja di
sektor pertanian dan sekaligus mencegah second lost generationPetani memerlukan
kemampuan yang memadai tentang pengetahuan, sikap maupun ketrampilan untuk
mengantisipasi berbagai perubahan strategis baik ditingkat lapang, nasional, maupun
internasional.
Petani memerlukan penyesuaian substansi materi penyuluhan untuk
mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan, global warning, persaingan
globalisasi (perdagangan bebas) atau perubahan lingkungan.Aktor pendukung

8
pembangunan agribisnis perlu pembinaan kemampuan aspek bisnis, manajerial dan
berorganisasi bisnis serta peningkatan wawasan agribisnis. Dalam hal ini perlu
reorientasi peran penyuluhan pertanian yang merupakan lembaga pembinaan SDM
petani. Oleh karena itu perlu peningkatan pendidikan penyuluh baik melalui
pendidikan formal, kursus singkat, studi banding
2.2.3 Seleksi dan rekrutmen sumber daya manusia
Rekrutmen
Rekrutmen adalah proses pencarian atau mengundang calon-calon tenaga kerja yang
mempunyai kemampuan sesuai dengan rencana dan kebutuhan organisasi di waktu
tertentu,untuk melamar kerja
Seleksi
Seleksi adalah proses memilih seseorang dari kelompok pelamar yang paling
cocok/mampu menduduki posisi tertentu dan untuk organisasi.
Jenis Rekrutmen
 Rekrutmen Internal
Proses untuk mendapatkan tenaga kerja atau SDM yang dibutuhkan dengan
mempertimbangkan tenaga kerja yang sudah ada atau yang sudah dimiliki oleh
perusahaan
 Rekrutmen Eksternal
Perusahaan mendapatkan tenaga kerja atau SDM yang akan ditempatkan pada suatu
jabatan tertentu dengan memperolehnya dari luar perusahaan atau seringkali
dinamakan dengan outsourcing
Keuntungan Rekrutmen Internal
 Biaya relatif murah, karena tidak perlu proses seleksi seperti rekrutmen
eksternal.
 Organisasi mengetahui pekerja yang memiliki kemampuan untuk jabatan yang
kosong.
 Pekerja memiliki motivasi yang tinggi karena mengetahui kemungkinan
peningkatan
 Pengembangan karier jelas

9
 Pekerja telah memahami secara baik kebijakan, prosedur, ketentuan dan
kebiasaan organisasi.
Kerugian Rekrutmen Internal
 Tidak selalu memberikan perspektif baru
 Pekerja yang dipromosikan akrab dengan bawahannya sehingga sulit
menjalankan kewenangan dan kekuasaannya.
Rekrutmen Eksternal
 Media: koran, jurnal perdagangan, radio, TV
 Badan penyalur tenaga kerja: Pemerintah, Swasta/outsourcing agency
 Lembaga pendidikan: mahasiswa magang, iklan, kampus
 Organisasi karyawan
 Organisasi profesi
 Rekomendasi karyawan
 Open house/Job Fairs
 Online
Keunggulan Rekrutmen Eksternal
 Memiliki gagasan dan pendekatan baru
 Bekerja mulai dengan lembaran bersih dan memperhatikan spesifikasi
pengalaman
 Tingkat pengetahuan dan keahlian tidak tersedia dalam perusahaan yang
sekarang.
Kelemahan Rekrutmen Eksternal
 Moral dan komitmen karyawan rendah
 Periode penyesuaian yang relatif lama.

Seleksi

10
Seleksi adalah usaha pertama yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh
karyawan yang kualifikasi dan kompeten yang akan menjabat serta mengerjakan
semua pekerjaan pada perusahaan
Mengapa Seleksi itu Penting?
 Kinerja organisasi selalu tergantung dari kenerja dari orang-orang yang ada di
bawahnya
 Biaya merekrut dan mempekerjakan karyawan itu mahal
Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Proses Seleksi
 Pertimbangan hukum : persentase wanita, nondiskriminasi, peraturan tenaga
kerja
 Waktu yang dimiliki untuk mengambil keputusan (pendek, waktu panjang)
 Hirarki organisasi
 Tipe organisasi: pemerintah, swasta, LSM
 Jumlah, komposisi dan ketersediaan tenaga kerja (ekonomi sosial politik,
undersupply vs oversupply tenaga kerja, dan unqualifed vs qualified
employee)
 Rasio seleksi = pelamar yang diterima dibagi dengan total pelamar
3 Cara Seleksi
 Interview
 Test
 Assessment Centres
Konsep Tes
Keandalan
 Konsistensi nilai skor yang diperoleh oleh orang yang sama ketika diuji ulang
dengan tes yang sama atau setara.
 Apakah hasil tes stabil dari waktu ke waktu?
Ketepatan
 Akurasi dengan yang tes, wawancara, dan sebagainya untuk mengukur
kesesuaian dengan permintaan.

11
 Apakah tes benar-benar mengukur apa yang dibutuhkan dengan benar?
Jenis Tes
Tes kemampuan kognitif
 Tes kecerdasan yaitu tes kemampuan intelektual umum yang mengukur
berbagai kemampuan, termasuk memori, kosa kata, kefasihan lisan, dan
kemampuan numerik.
 Tes bakat yaitu tes yang mengukur kemampuan mental tertentu, seperti
induktif dan deduktif penalaran, pemahaman verbal, memori, dan kemampuan
numerik.

 Tes kemampuan motorik yaitu tes yang mengukur kemampuan motorik,
seperti ketangkasan jari, ketangkasan manual, dan waktu reaksi. (cont'd)
 Tes kemampuan fisik yaitu tes yang mengukur kekuatan statis, kekuatan
dinamis, koordinasi tubuh, dan stamina. (cont'd)
Tipe Interviw
 Individual Interview
 Interviewing Panels
 Selection Boards
Keuntungan Wawancara
 Memberikan kesempatan bagi pewawancara untuk bertanya/menyelidiki
kandidat secara langsung Mengeksplorasi sejauh mana kompetensi kandidat
sesuai dengan pekerjaan
 Memungkinkan pewawancara untuk menggambarkan pekerjaan dan
organisasi
 Memberikan kesempatan bagi kandidat untuk bertanya tentang pekerjaan dan
untuk memperjelas prospek karir, organisasi dan kondisi pekerjaan.
Kekurangan Wawancara
 Kurang valid sebagai sarana untuk memrediksi kinerja
 Kurangan andal dalam arti mengukur hal yang sama untuk calon yang berbeda

12
 Mengandalkan keterampilan pewawancara
 Dapat menyebabkan penilaian yang bias/ subjektif oleh pewawancara
Pendekatan Wawancara
 Wawancara Biografi
 Wawancara direncanakan dengan mengacu spesifikasi seseorang
(pengetahuan, keterampilan keahlian, akademik / kualifikasi profesional)
 Wawancara terstruktur berdasarkan situasional

13
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Pembiayaan adalah pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak
lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri
maupun lembaga. Pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung
investasi yang telah direncanakan. Dalam pembiayaan terbagi atas beberapa aspek
seperti: sumber keuangan, jenis-jenis modal, modal asing dan modal sendiri, biaya
modal, dan sumber penawaran modal serta harus memperhatikan manajemen sumber
daya manusia seperti manajemen personalia, pengololaan sumber daya manusia serta
selaksi dan rekrutmen sumber daya manusia.

14
DAFTAR PUSTAKA

Firdaus, Muhammad. 2007. Manajemen Agribisnis. Bumi Aksara: Jakarta.


Ismawan, Bambang. 2002. Pembiayaan Agribisnis. Jurnal Ekonomi Rakyat
Kasmir. 2002. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Muhammad. 2002. Manajemen Bank Syariah Edisi revisi. Yogyakarta: UPP AMP
YKPN
Veithzal Rivai, et al. 2010. Islamic Banking. Jakarta: PT. Bumi Aksara
http://stikomsurabaya29.blogspot.com/2017/03/rekrutmen-dan-seleksi-msdm.html
https://sarilgunawan79.wordpress.com/2015/09/16/pembiayaan-agribisnis/

15

Anda mungkin juga menyukai