Anda di halaman 1dari 7

STRUKTUR MODAL

Resume Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan

Dosen Pengampu : Dra. Endang Tri Widyarti, M.M.

Oleh :
Indah Mutiara Dani
12030118120053

DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Tidak sedikit perusahaan di Indonesia dalam menjalankan
usahanya mebutuhkan bantuan dalam hal pendanaan,biasanya sebuah
perusahaan bekerjasama dan didanai oleh pihak ketiga dalam hal ini
adalah investor maupun hutang bank. Modal berarti hutang perusahaan
kepada pemiliknya yang menjadi sebab penempatan modal. Modal sangat
penting dalam menjalankan perusahaan dan untuk kelangsungan
perusahaan dalam menjalankan aktivitas. Dengan demikian modal yang
dipergunakan perusahaan selalu memiliiki biaya. Biaya tersebut dapat
bersifat eksplisit (nampak dan dibayar perusahaan) atau implisit (tidak
nampak,bersifat opportunistic,dan disyaratkan oleh pemodal). Bagi dana
yang berasal dari hutang maka dapat diidentifikasi yaitu biaya
bunganya,sedangkan jika modal sendiri biaya dananya tidak nampak.
Komponen ini disebut dengan struktur modal dimana jika dilakukan
dengan baik dapat memaksimumkan nilai perusahaan atau harga saham
begitupun sebaliknya.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan struktur modal?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi struktur modal?
3. Teori apa saja yang mendasari struktur modal?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi struktur modal
2. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi struktur
modal
3. Untuk mengetahui teori yang mendasari struktur modal
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi Struktur Modal

Struktur modal (capital structure) merupakan komposisi dan proporsi utang jangka
panjang dan ekuitas (saham biasa dan saham preferen) yang telah ditetapkan oleh
perusahaan. Dengan demikian struktur modal adalah struktur keuangan dikurangi dengan
utang jangka pendek. Utang jangka pendek tidak dapat diperhitungkan dalam struktur
modal karena utang jenis ini bersifat spontan (berubah sesuai perubahan penjualan).
Sementara itu,utang jangka panjang bersifat tetap selama janagka waktu yang relatif
panjang (lebih dari satu tahun) sehingga keberadaannya perlu lebih dipikirkan. Maka dari
itu mengapa struktur modal hanya terdiri dari utang jangka panjang dan ekuitas. Selain
itu,struktur modal didefinisikan sebagai rasio yang digunakan oleh perusahaan dalam
menentukan kebijakan yang berhubungan dengan modal. Kebijakan itu berupa:

a. Jenis sekuritas yang akan diterbitkan berupa saham ekuitas, saham preferensi dan
pinjaman jangka panjang.
b. Rasio relatif dari sekuritas dapat ditentukan oleh proses capital gearing. 

2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal


1. Perdagangan ekuitas (trading on equity)
Perdagangan ekuitas berarti mengambil keuntungan dari modal saham
ekuitas untuk meminjam dana secara wajar. Perdagangan ekuitas
mengacu pada laba tambahan yang diperoleh pemegang saham karena
penerbitan surat utang dan saham preferen.
2. Tingkat kontrol (degree of control)
Dalam sebuah perusahaan, tingkat kontrol adalah direksi yang menjadi
perwakilan terpilih dari pemegang saham. Anggota-anggota ini telah
mendapatkan hak suara maksimum dalam suatu fokus perhatian
dibandingkan dengan pemegang saham preferen dan pemegang surat
hutang.
3. Fleksibilitas rencana keuangan (financial plan flexibility)
Dalam suatu perusahaan, struktur modal harus sedemikian rupa sehingga
ada kontraksi maupun relaksasi dalam rencana. Hutang dan pinjaman
dapat dikembalikan kembali sesuai waktu yang diperlukan.
Sementara modal ekuitas tidak dapat dikembalikan pada titik mana pun
yang memberikan kekakuan pada rencana. Oleh karena itu, untuk
memungkinkan struktur modal, perusahaan harus melakukan penerbitan
surat utang dan pinjaman lainnya. Semua itu tergantung pada tingka
fleksibilitas rencana keuangan.
4. Pilihan terhadap investor (choice of investor)
Kebijakan perusahaan umumnya memiliki berbagai kategori investor
untuk sekuritas. Oleh karena itu, struktur modal harus memberikan
pilihan yang cukup bagi semua jenis investor untuk berinvestasi. Investor
yang berani dan berjiwa petualang biasanya menggunakan saham ekuitas
dan pinjaman serta surat utang umumnya dibesarkan dengan mengingat
investor yang sadar.
5. Kondisi pasar modal (capital market condition)
Dalam kehidupan perusahaan, harga pasar saham telah mendapat
pengaruh penting. Selama periode depresi, struktur modal perusahaan
umumnya terdiri dari surat hutang dan pinjaman. Sementara dalam
periode obligasi dan inflasi, modal perusahaan harus terdiri dari modal
saham umumnya saham ekuitas.
6. Periode pembiayaan (period of financing)
Ketika perusahaan ingin mengumpulkan dana untuk jangka waktu
pendek, itu berlaku untuk pinjaman dari bank dan lembaga lain;
sementara untuk jangka waktu yang panjang berlaku untuk penerbitan
saham dan surat utang.
7. Biaya pendanaan (cost of financing)
Dalam struktur modal, perusahaan harus melihat faktor biaya ketika
sekuritas dinaikkan. Terlihat bahwa surat utang pada saat perolehan laba
perusahaan terbukti menjadi sumber keuangan yang lebih murah
dibandingkan dengan saham ekuitas di mana pemegang saham ekuitas
menuntut bagian tambahan dalam laba.
8. Stabilitas penjualan (stability of sales)
Ketika penjualan tinggi, keuntungannya juga tinggi dan perusahaan
berada dalam posisi yang lebih baik untuk memenuhi komitmen tetap
seperti bunga pada surat utang dan dividen pada saham preferensi. Jika
perusahaan memiliki penjualan yang tidak stabil, maka perusahaan tidak
dalam posisi untuk memenuhi kewajiban tetap. Jadi, modal ekuitas
terbukti aman dalam kasus seperti itu.
9. Ukuran perusahaan (sizes of company)
Struktur bisnis perusahaan kecil biasanya terdiri dari pinjaman dari bank
dan laba ditahan. Sementara di sisi lain, perusahaan besar yang memiliki
itikad baik, stabilitas dan laba yang mapan dapat dengan mudah pergi
untuk penerbitan saham dan surat hutang serta pinjaman dan pinjaman
dari lembaga keuangan. Semakin besar ukurannya, semakin besar total
kapitalisasi.

2.3. Teori Struktur Modal


1. Struktur modal pada pasar modal sempurna dan tidak ada pajak
Pasar modal sempurna adalah pasar modal yang sangat kompetitif.
Dalam pasar ini tidak dikenal biaya kebangkrutan,biaya transaksi,bunga
simpanan dan pinjaman sama yang berlaku unuk semua pihak.
Adapun teori struktur modal pada pasar ini :
1.Pendekatan tradisional
Pendekatan ini mengasumsikan bahwa dalam pasar modal yang
sempurna tidak ada pajak,nilai perusahaan bisa dirubah dengan
cara merubah struktur modalnya.
2.Pendekatan modigliani dan miller
Dalam pendekatan ini,kemungkinan munculnya proses arbitrase
yang akan membuat harga saham atau nilai perusahaan yang
menggunakan atau tidak menggunakan hutang akhirnya sama.

2. Struktur modal pada pasar modal sempurna dan ada pajak


Dalam keadaan ada pajak,MM berpendapat bahwa keputusan pendanaan
menjadi relevan. Hal ini disebabkan karena pada umumnya bunga yang
dibayarkan karena menggunakan hutang bisa dipergunakan untuk
mengurangi penghasilan yang dikenakan pajak. Dengan kata lain jika ada
dua perusahaan yang memperoleh laba operasi yang sama tetapi yang
satu menggunakan hutang dan yang satu tidak maka perusahaan yang
membayar bunga akan membayar pajak penghasilan lebih kecil.
Contoh :

PT D PT E
Laba operasi 10.000.000 10.000.000
Bunga (0) (4.000.000)
Laba sebelum pajak 10.000.000 6.000.000
Pajak (misal 25%) (2.500.000) (1.500.000)
Laba setelah pajak 7.500.000 4.500.000

Dalam hal ini terdapat penghematan pajak yang dihitung dengan :



1.000 .000
PV penghematan pajak=∑
n=1 (1+ i)n

3. Personal Tax
Uraian pada struktur modal yang dikenai pajak,itu hanya memperhatikan
faktor pajak dari sisi pajak penghasilan yang ditanggung oleh
perusahaan. Sedangkan bagi para pemodal,penghasilan bersih yang
mereka terima dari investasi yang dilakukan merupakan pembayaran dari
perusahaan dan hasil penjualan investasi mereka,setelah dikurangi pajak
pribadi. Faktor personal tax ini yang belum diperhatikan.
Sebagai contoh :
Personal tax 25%. Dengan demikian bagi para pemegang saham PT. E
kalau laba yang diperoleh dibagikan seluruhnya sebagai dividen,maka
mereka tidak akan menerima secara keseluruhan sebesar 4.500.000 tetapi
hanya (1-0,25)(4.500.000) = 3.375.000 begitu pun jika pemodal memiliki
obligasi dan sewaktu PT E membayar bunga obligasi sebesar 4.000.000
memiliki penghitungan yang sama.

4. Pecking Order Theory


Teori ini menjelaskan mengapa perusahaan akan menentukan hierarki
sumber dana yang disukai. Teori ini mendasarkan diri atas informasi
asimetrik atau istilah yang menunjukkan bahwa manajemen mempunyai
informasi yang lebih banyak (tentang prospek,risiko,dan nilai
perusahaan) daripada pemodal publik. Informasi asimetrik ini
mempengaruhi pilihan antara sumber dana internal (dana hasil dari
operasi perusahaan) ataukah eksternal dan antara penerbitan utang atu
ekuitas baru. Karena itulah maka teori ini disebut dengan pecking order
theory karena investasi akan dibiayai dengan dana internal terlebih
dahulu kemudian baru diikuti penerbitan utang baru dan berakhir dengan
penerbitan ekuitas baru.Model pecking order theory memfokuskan diri
pada motivasi manajer korporat, bukan pada prinsip-prinsip penilaian
pasar modal. Pecking order theory mencerminkan persoalan yang
diciptakan oleh asimetrik informasi. Secara ringkas,pecking order theory
menyatakan sebagai berikut (Brealey and Myers,1996,p.500) :
a. Perusahaan lebih menyukai pendanaan internal
b. Perusahaan akan berusaha menyesuaikan rasio pembagian
dividen dengan kesempatan investasi yang dihadapi dan
berupaya untuk tidak melakukan perubahan pembayaran dividen
yang terlalu besar.
c. Pembayaran dividen yang cenderung konstan dan fluktuasi laba
yang diperoleh mengakibatkan dana internal kadang-kadang
berlebih atau kurang investasi.
d. Apabila pendanaan eksternal diperlukan maka perusahaan akan
menerbitkan sekuritas yang paling aman terlebih dahulu.
Penerbitan sekritas akan dimulai dari penerbitan obligasi yang
dapat dikonversikan menjadi modal sendiri baru akhirnya
menerbitkan saham baru.
Sesuai dengan teori ini tidak ada target rasio hutang karena ada dua jenis
modal sendiri yang preferensinya berbeda yaitu laba ditahan dan
penerbitan saham baru.

DAFTAR PUSTAKA
Hasnan,Suad dan Enny Pudjiastuti,Dasar-Dasar Manajemen Keuangan,Edisi keempat,
UPP AMP YKPN : Yogyakarta

https://www.studimanajemen.com/2019/03/struktur-modal-pengertian-faktor-
mempengaruhi-manajemen-keuangan.html

Anda mungkin juga menyukai