Anda di halaman 1dari 61

Tujuan Pembelajaran

Penyempurnaan bab ini akan memungkinkan Anda untuk:

- Mengidentifikasi berbagai sumber keuangan eksternal yang tersedia untuk suatu


organisasi dan sumber internal, seperti laba ditahan, kredit perdagangan, dan
keuntungan dari lebih banyak manajemen modal kerja yang efektif.
- Bandingkan penggunaan keuangan jangka pendek eksternal perusahaan dengan
keuangan jangka panjang.
- Jelaskan karakteristik unik dan hak keuangan ekuitas (saham biasa) dan keuangan
hutang (pinjaman).
- Menguraikan pentingnya dividen, masalah hak, masalah scrip (bonus), pembagian
saham, dividen scrip, dan bagikan buy-back kepada perusahaan dan investor.
- Menjelaskan penggunaan saham preferensi sebagai sumber modal saham jangka panjang.
- Menghargai kisaran pembiayaan utang yang tersedia bagi perusahaan, misalnya,
pinjaman, surat hutang, dan obligasi.
- Mengevaluasi perbedaan antara surat utang yang dapat ditebus dan pinjaman yang
tidak dapat ditebus.
- Mampu menguraikan semakin pentingnya pembiayaan hutang internasional dan
penggunaan Eurobonds.
- Jelaskan apa yang dimaksud dengan keuangan hybrid, yang mencakup preferensi
konversi saham, obligasi konversi, waran, dan utang mezzanine.
- Pertimbangkan bagaimana perusahaan dapat menggunakan leasing sebagai sumber
jangka menengah dan pendek keuangan.
- Menguraikan cara di mana perusahaan dapat memperoleh manfaat dari Pemerintah
Inggris dan Sumber keuangan Eropa.
- Jelaskan apa yang dimaksud dengan pasar modal primer dan sekunder, dan pasar modal
mereka penting bagi perusahaan dan investor.
- Menguraikan berbagai cara di mana perusahaan dapat mengeluarkan keuangan ekuitas
baru, dan kelebihan dan kekurangan mereka.
- Menjelaskan peran Bursa Efek dan Pasar Investasi Alternatif (AIM).
- Mmapu membuat garis besar peran lembaga keuangan, seperti bank, bank dagang,
pensiun dana, dan perusahaan asuransi.
- Mengakui meningkatnya pertumbuhan perbankan Islam dan keuangan Islam di Inggris
dan di seluruh dunia, sebagai alternatif dari perbankan gaya Barat tradisional.
- Menghargai dampak krisis keuangan global yang dimulai pada 2008, siapa itu
mempengaruhi, dan bagaimana hal itu terjadi.

MODAL PASAR DAN SUMBER KEUANGAN/PENDANAAN

Pendahuluan

Tujuan pembelajaran dalam bab ini adalah untuk mengidentifikasi, membandingkan,


menjelaskan, dan mengevaluasi berbagai macam sumber pendanaan eksternal maupun
internal yang tersedia dan sesuai untuk kebutuhan jangka pendek sampai jangka panjang
dalam bisnis organisasi /perusahaan, beserta penggunaannya dalam keberlangsungan bisnis
perusahaan.

Sumber pendanaan internal

Pendanaan internal bisa didapatkan dari sumber seperti pendapatan/keuntungan, piutang


dagang berjangka, serta peningkatan kas muncul dari proses manajamen yang lebih efektif.
(Gambar 7.1)
 Laba ditahan

Laba ditahan adalah sisa pendapatan setelah dikurangi pembiayaan bisnis dan
operasional, bunga pinjaman, pajak perusahaan, serta pembagiaan dividen, yang
tercantumkan dalam laporan neraca keuangan perusahaan.

 Piutang dagang berjangka

Skema jangka waktu pembayaran beserta biayanya bisa dinegosiasikan dengan supllier.
Skema perpanjangan piutang dagang biasanya sudah termasuk penambahan biaya yang
dimasukkan dalam harga suatu produk atau jasa. Sebagai contoh, diskon 1% diberikan
untuk pembayaran awal satu sampai dua belas bulan (12% per tahun). Dengan begitu
harga jual dari supllier juga menyesuaikan dengan adanya penambahan biaya tersebut.
Beberpa perusahaan memiliki kebijakan yang kurang etis dengan melakukan penundaan
pembayaran supllier mereka untuk meningkatkan dan mempercantik arus kas
perusahaan, khususnya pada supllier kecil yang dianggap kurang penting.

 Manajemen modal kerja

Semakin efektif manajemen mengelola operasional perusahaan akan semakin besar


tambahan nilai bagi sumber pendanaan internal perusahaan. Secara umum, tidak seperti
sumber pendanaan internal lainnya yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, efisiensi
manajamen modal kerja lebih tidak terkait dengan faktor-faktor lain dan akan
memudahkan perusahaan untuk lebih bebas mengalokasikan pendanaan untuk
keperluan investasi.

Sumber pendanaan eksternal jangka pendek

Keputusan perusahaan untuk menggunakan pendanaan jangka pendek atau jangka


panjang seharusnya ditentukan dari tujuan penggunaan dana tersebut. Profil risiko dan
keuntungan dari tujuan penggunaan harus sesuai dengan profil risiko dan penggunaan
dari sumber pendanaan tersebut. Pendanaan untuk akuisisi aset jangka panjang harus
menggunakan pinjaman jangka panjang.

Pendanaan jangka pendek lebih cocok digunakan untuk penambahan modal kerja,
sebagaimana sifat dan karakteristik masing-masing. Pendanaan jangka pendek memiliki
sifat dan karakteristik yang cenderung mahal, memiliki nilai bunga tinggi daripada jangka
panjang, tetapi juga lebih fleksibel dan biasanya tidak membutuhkan jaminan tertentu.
Oleh karena itu pendanaan jangka pendek lebih sesuai digunakan untuk penambahan
modal kerja, yang bersifat produktif dan memiliki kemampuan pengembalian yang
cepat. Sumber pendanaan jangka pendek bisa berupa penarikan/pinjaman cek
(overdrafts), hutang, ataupun sewa. (Gambar 7.2)

 Overdrafts

Penarikan/pinjaman (overdrafts) bank adalah peminjaman dari bank berdasarkan nilai


atau jumlah akun yang ada di dalam bank. Nilai maksimal dari pinjaman tersebut
biasanya bisa dinegosiasikan dan disetujui. Mayoritas dari bisnis dibiayai oleh model
pembiayaan semacam ini. Overdraft bersifat fleksibel namun cenderung berisiko. Risiko
tersebut biasanya muncul pada perusahaan yang melakukan pendanaan selain pada
modal kerja namun tidak mampu memperoleh pinjaman jangka panjang.

 Sewa dan pinjaman jangka pendek

Perusahaan mungkin beberapa kali melakukan pinjaman ke bank atau lembaga lain yang
terlunasi dalam jangka waktu 1 tahun, dimana itu disebut pinjaman jangka pendek.
Bagaimanapun, pada umumnya pinjaman merupakan sumber pendanaan jangka
panjang. Alasan dibalik memasukkan topik ini di dalam pembahasan mengenai
pendanaan jangka pendek adalah untuk menampilkan current liabilities dalam laporan
kas perusahaan.
Sumber pendanaan eksternal jangka panjang

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, profil risiko dan keuntungan dari tujuan penggunaan
harus sesuai dengan profil risiko dan penggunaan dari sumber pendanaan tersebut.
Pendanaan jangka panjang semesetinya digunakan untuk mengakuisi aset tidak tetap jangka
panjang, seperti tanah, bangunan, mesin produksi dan peralatan. Sumber pendanaan
eksternal jangka panjang (gambar 7.3) meliputi:

 Ordinary shares
 Preference shares
 Loan capital
 Bonds
 Eurobonds
 Hybrid finance
 Leasing
 UK government funding
 European funding

2 sumber utama pendanaan jangka panjang bagi suatu perusahaan, yang keduanya
merupakan pendanaan eksternal adalah:

 Equity shares capital


 Utang jangka panjang

Setiap pendanaan tersebut memiliki sifat dan karakteristik yang unik, yang dapat dilihat
dalam gambar 7.4
Dalam memilih tipe sumber pendanaan eksternal jangka panjang, keputusan perusahaan
biasanya didasarkan dari beberapa faktor:

 Tipe perusahaan (PT, CV)


 Kondisi keuangan perusahaan
 Kemampuan perusahaan untuk menjaga kondisi keuangan
 Biaya dari masing-masing sumber pendanaan
 Struktur modal perusahaan

 Ordinary / Equity shares

Ekuitas perusahaan meliputi modal saham dan akumulasi laba yang disimpan hingga saat ini
dan sejak bisnis memulai perdagangan. Modal saham terdiri dari saham biasa dan saham
preferen (lihat di bawah). Saham biasa memberikan hak kepada para pemegang saham pada
keuntungan yang tersisa setelah semua biaya sebelumnya lainnya, termasuk bunga
pinjaman,
pajak perusahaan, dan misalnya dividen saham preferensi, telah dipenuhi. Ketika sebuah
bisnis terbentuk angka maksimum saham yang kemungkinan besar dibutuhkan perusahaan
ditentukan sejak awal dalam memorandum asosiasinya dan tingkat ini disebut modal saham
resminya. Jumlah saham yang benar-benar diterbitkan pada suatu titik waktu biasanya pada
tingkat bagi perusahaan untuk memenuhi perkiraan persyaratan. Saham-saham ini disebut
modal saham yang dikeluarkan perusahaan yang, ketika semua pemegang saham telah
membayar mereka, disebut sebagai modal saham yang disetor penuh. Modal saham biasa
yang telah diterbitkan merupakan modal jangka panjang yang disediakan oleh pemilik
perusahaan.

 Dividen
Pengembalian yang diharapkan oleh investor dalam sekuritas berisiko tinggi, saham biasa,
terdiri dari apresiasi modal dalam bentuk kenaikan harga saham dan pendapatan dalam
bentuk dividen. keputusan dividen, atau keputusan retensi laba, secara strategis sangat
penting bagi perusahaan sehubungan dengan lima bidang utama:
 Pandangan dan harapan pemegang saham
 Tingkat laba yang dihasilkan perusahaan
 Penggunaan laba untuk mendanai investasi baru
 Tingkat uang tunai perusahaan
 Cara penggunaan dana surpulus, digunakan jika peluang investasi yang sesuai tidak
tersedia

 Masalah hak
Perusahaan memiliki kewajiban untuk menawarkan pertama kali kepada pemegang saham
mereka atas saham baru yang mereka keluarkan. Istilah masalah hak digunakan untuk
menggambarkan masalah seperti saham baru, yang biasanya untuk kelipatan saham yang
dimiliki, misalnya dua saham baru untuk setiap satu saham dipegang.
'Hak' untuk membeli saham baru biasanya ditentukan dengan harga diskon sekitar 10% ke
20% di bawah harga pasar saat ini. Pemegang saham yang tidak ingin mengambil rights issue
mungkin menjual hak. Diskon ditawarkan untuk menarik pemegang saham yang ada.
Pengumuman tentang penawaran rights issue oleh perusahaan dapat segera mengubah
harga saham perusahaan, yang kemudian disebut harga saham cum rights. Harga saham
cum rights awalnya akan meningkat untuk merefleksikan hak untuk mengajukan saham baru
dengan harga lebih kecil dari harga pasar. Harga saham akan tetap cum rights untuk
beberapa waktu
sampai waktu yang ditentukan usai, selama perioede waktu itu siapapun pemegang saham
memiliki hak untuk menerima atau menjual haknya. Pada saat tanggal penawaran hak
ditutup, harga saham menjadi hak ex. Semuanya menjadi sama, dan saham akan dibagikan.

 Scrip atau masalah bonus


Telah dibahas sebelumnya, bagaimana laba dapat digunakan sebagai sumber pendanaan
oleh perusahaan. Labar bisa juga dikonversikan sebagai modal saham dan dibagikan secara
merata pada pemegang saham tanpa biaya. Masalah seperti saham baru bisa disebut
masalah scrip atau masalah bonus, dan tidak diperlukan biaya bagi pemegang saham. Jumlah
saham yang dikeluarkan meningkat tetapi total modal yang dimiliki perusahaan tetap tidak
berubah; hanya komposisinya yang berubah. Masalah scrip biasanya dibuat oleh perusahaan
yang harga sahamnya relatif tinggi dan oleh karenanya mengalami keterbatasan di
perdagangan. Bagaimanapun harga saham bisa turun karena pelemahan pendapatan.

 Pemisahan / pembagian saham


Ketika perusahaan melakukan pemisahan saham atau share splits ini akan meningkatkan
jumlah saham yang dikeluarkan tapi juga otomatis akan menurunkan nilai dari saham
tersebut. Dalam neraca keuangan, nilai total saham setelah dipisah tidak mengalami
perubahan dan tetap seperti sebelum dipisah.
Penggunaan masalah isu dan pemisahan saham memiliki alasan yang sama:
o Rekonstruksi saham dapat menandakan kepercayaan dalam investasi dimana
laba yang disimpan dapat digunakan sebagai pendanaan
o Pengurangan nilai saham secara teoritis meningkatkan likuiditas, namun masih
diragukan mengingat biaya transaksi yang lebih tinggi dengan volume
perdagangan yang lebih rendah.
o Persepsi bahwa pemecahan saham dapat meningkatkan kekayaan para
pemegang saham dimana perusahaan dianggap mampu membayar dividen yang
lebih besar di masa depan.

 Saham dividen
Dividen berbagi adalah cara lain dimana perusahaan mengeluarkan bentuk ekuitas baru
tanpa meningkatkan keuangan tambahan. Dividen berbagi dikenakan pajak, kecuali para
pemegang saham dibebabskan dari pembayaran pajak. Keuntungan dari penggunaan
saham berbagi
adalah tidak diperlukannya uang tunai untuk membayar seperti halnya saham biasa dan
biaya yang dibutuhkan juga kecil.

 Pembelian Kembali Saham (Share Buy-Backs)


Di Inggris, perusahaan dapat membeli kembali sahamnya dari pemegang sahamnya selama
diizinkan dan disepakati dalam RUPS. Hal ini dapat dilakukan melalui pasar saham ataupun
tender kepada seluruh para pemegang sahamnya. Pembelian saham kembali ini merupakan
salah satu cara perusahaan untuk mendapatkan uang tunai kembali serta untuk
pembayaran/pengembalian kembali dividen kepada pemegang saham. Akan tetapi metode
ini terbatas hanya pada saham yang sudah didistribusikan sebelumnya tidak termasuk saham
yang baru diterbitkan.
Berikut beberapa alasan Perusahaan membeli kembali saham yang telah dibagikan, antara
lain:
 Merupakan metode pengembalian modal kepada para pemegang saham
 Merupakan metode peningkatan nilai kesanggupan
 Meningkatkan harga saham, ketika kesanggupan perusahaan meningkat maka risiko
keuangan menurun. Pembelian kembali atas saham dimiliki juga merupakan salah
satu taktik pertahanan terhadap isu pengambilalihan perusahaan (takeover).
 Jumlah saham yang beredar berkurang sehingga nilai perolehan saham meningkat
 Modal yang digunakan berkurang begitu juga pengembalian modal yang digunakan
menjadi meningkat
Pembelian kembali saham memberi keuntungan sendiri bagi para pemegang saham, selain
uang tunai kembali, mereka dapat menginvestasikan atau menggunakan modal dengan cara
yang lebih efektif.
Bagi Perusahaan, metode ini dapat digunakan untuk mengelola struktur modalny, biaya
modal rata-rata tertimbang (WACC) serta perusahaan dapat mengalokasikan kembali
modalnya untuk investasi-investasi baru atau yang sebelumnya tertunda dikarenakan nilai
kesanggupan keuangannya kurang. Keuntungan lain bagi perusahaan adalah Eps dan ROCE
meningkat.

 Saham Preferensi
Para pemegang saham preferensi menerima pembayaran dividen pada nominal yang tetap
sesuai dengan kesepakatan diawal terkait dividen yang dibayarkan berdasarkan perhitungan
awal keuntungan perusahaan, dimana mereka berhak mengklaim pembayaran dividen
sesuai dengan kesepakatan awel tadi bilaman perusahaan dinyatakan tutup. Hal ini berbeda
dengan
pembayaran dividen para pemegang saham biasa, yang pembayaran dividen berdasarkan
pendapatan keuntungan tahun berjalan, oleh karena itu dividen pemengang saham biasa
dibayarkan setelah dividen pemegang saham preferensi dibayarkan penuh. Dalam hak
pengambilan suara di RUPS, para pemegang saham preferensi tidak memilikinya. Tingat
risiko saham preferensi jauh lebih rendah saham biasa namun lebih tinggi jika dibandingkan
dengan modal hutang, meskipun tetap menghadapi permasalahan investor pada umumnya.
Modal hutang memiiki risiko lebih rendah daripada saham preferensi dikarenakan:
 Beban bunga pinjaman harus dibayarkan sebelum dividen saham preferensi
dibayarkan
 Pemegang hutang memiliki hak diatas saham preferensi terkait pengembalian modal
bilamana perusahaan bangkrut/tutup
 Hutang modal memiliki keamanan atas satu atau lebih asset yang dimiliki
perusahaan, sedangkan saham preferensi tidak.
Saham preferensi merupakan saham preferensi kumulatif yang memberikan hak pada
pemegang saham untuk mendapatkan nilai saham yang tetap, termasuk hak untuk menagih
tunggakan kepasda perusahaan terkait dividen yang dibayarkan tanpa melihat tingkat
keuntungan perusahaan.
Berikut pembagian kelas saham preferensi, yaitu:
1. Saham preferensi yang berpartisipasi memberikan keuntungan bagi pemegangnya
yaitu nilai dividen yang tetap, selain itu juga berhak atas laba surplus setelah
pembayaran dividen pemegang biasa.
2. Pemegang Saham preferensi tingkat nol, tidak menerima dividen sepanjang umur
saham
3. Pemegang saham preferensi tingkat dividen variabel memiliki nilai dividen yang
disepakati pada presentasi tetap.
4. Saham preferensi yang dapat ditebus terbatas oleh penerbit pada kurun waktu yang
telah ditentukan (tanggal jatuh tempo) baik atas kebijakan penerbit atau pemegang
saham.
5. Saham preferensi konversi dimana memiliki syarat dan ketentuan berlaku yang
memperbolehkan pemegang sahamnya merubah menjadi saham biasa pada tanggal
yang telah ditentukan sebelumnya.
Ada kelebihan dan kekurangan dalam penggunaan preferensi bagi perusahaan dan investor.
Seperti halnya saham biasa, perusahaan tidak harus membayarkan dividen sesuai preferensi
apabila laba tidak mencukupi, namun dengan alasan inilah mengapa pengembalian dividen
saham preferensi ditetapkan lebih tinggi daripada saham biasa. Namun tidak pada saham
preferensi kumulatif, dimana dividen pada akhirnya harus dibayar. Terkait pajak perusahaan,
seperti halnya saham biasa, saham preferensi juga tidak boleh dikenai pajak. Kerugian
perusahaan adalah karena saham preferensi menanggung resiko lebih tinggi dibanding
modal hutang dan tidak memiliki perlindungan pajak, maka biaya modall saham preferensi
lebih tinggi dari modal hutang.

 Pinjaman Jangka Panjang


Secara umum, perusahaan harus mencoba dan mencocokan pembiayaan jangka panjang
mereka dengan tujuan yang ditetapkan serta jenis asset yang membutuhkan pembiayaan,
meliputi:
 Aset tidak lancar
 Proyek jangka panjang
Hutang jangka panjang lebih sesuai untuk pembiayaan akuisisi asset tidak lancar yaitu aset
jangka panjang dimana diharapkan dapat mendatangkan manfaat selama beberapa waktu
kedepan. Biasanya lebih mahal dan tidak fleksibel namun minim risiko bagi investor jika
dibandingkan dengan hutang jangka pendek.
Sedangkan dividen yang dibayarkan pada saham merupakan alokasi laba dan karenanya
dibayrkan dari laba setelah dikurangi pajak perusahaan, bunga terhutang atas pinjaman
jangka panjang (dan jangka pendek dan overdraft) juga termasuk biaya. Bunga pinjaman dan
Bunga overdraft diambil dari laba sebelum dikurangi pajak, oleh karena itu beban bunga
efektif dikurangi dengan jumlah tersebut dari tariff pajak korporasi.
Jumlah dimana beban bunga berkurang karena pajak korporasi disebut perlindungan pajak.
Setiap jenis hutang jangka panjang membutuhkan pembayaran bunga dan pelunasan modal
sebesar pinjaman, bunga pinjaman biasanya dibayarkan sekali atau dua kali dalam setahun
sehingga termasuk biaya dalam neraca keuangan (harus dibayar setelah satu tahun tanggal
neraca). Modal hutang bisa dalam berbagai bentuk: panjaman, surat hutang, hipotek dll.
Namun meski modal utang terbebani dengan beban bunga yang tetap, metode ini
merupakan bentuk pembiayaan yang efisien dalam segi pajak karena pembayaran beban
bunga merupakan pengurangan yang diijinkan bagi pajak perusahaan sedangkan dividen
tidak.

 Surat Hutang (Debentures)


Surat hutang yang merupakan jenis ikatan, lebih khusus mengacu pada pengakuan tertulis
dari suatu hutang oleh perusahaan, biasanya diberikan dibawah materai dan berisi ketentuan
tentang pembayaran bunga dan ketentuan pembayaran pokok. Di Inggris nilai surat hutang
dan pinjaman jangka panjang memiliki nominal atau nilai £ 100 dan memiliki harga pasar
dimana ditentukan oleh permintaan pasar yang terkait dengan tingkat risiko, suku bunga dan
periode penerbitan. Seringkali surat hutang (debentures) disamakan dengan obligasi.
Pinjaman jangka panjang bisa jadi tanpa jaminan dan atau dengan jaminan dari beberapa
atau seluruh asset yang dimiliki perusahaan. Pihak yang memberikan pinjaman menerima
bunga dan dibayarkan setiap tahun atau setengah tahun pada kisaran harga tertentu yang
disebut harga kupon.
Suatu surat hutang dapat dijaminkan dengan sebagian atau seluruh asset perusahaan dan
anak perusahaan.
Akta surat hutang yang terpercaya mencakup rincian berikut:
 Periode pinjaman
 Jaminan untuk pinjaman
 Kuasa untuk menunjuk penerima
 Suu bunga dan ketentuan pembayaran
 Kelengkapan laporan keuangan
 Prosedur penebusan
 Perjanjian yang membatasi
Jaminan untuk surat hutang dimungkinkan menggunakan biaya mengambang (floating
charge) tanpa lamoiran spesifik asset di seluruh bisnis. Biaya mengambang (floating charge)
adalah bentuk perlindungan yang diberikan kepada kreditor berkaitan dengan asset
perusahaan yang sifatnya berubah dikemudian hari. Seringkali asset lancar seperti piutang
dagang atau inventaris menjadi subjek dari jenis biaya ini. Dalam hal perusahaan tidak dapat
memenuhi kewajibannya, maka pemberi pinjaman mengambil langkah menetapkan yang
tadinya biaya mengambang menjadi tetap dan melekat pada asset lancar seperti piutang
dagang atau persediaan. Peningkatan biaya mengambang dilakukan klaim sebelumnya
apabila perusahaan mengalami likuidasi.
Jaminan untuk surat hutang awalnya dalam bentuk biaya tetap asset spesifik seperti tanah
dan bangunan. Biaya tetap adalah bentuk perlindungan yang diberikan kepada kreditor
berkaitan dengan asset spesifik perusahaan. Biaya tersebut memberikan kreditor hak untuk
mendesak asset yang diidentifikasi dalam hal terjadi gagal bayar, sehingga pemberi pinjaman
dapat menggunakan asset tersebut sebagai pengganti untuk memenuhi hutang yang gagal
terbayar (terhutang). Biaya tetap menduduki urutan prioritas jika perusahaan mengarah ke
likuidasi.
Surat hutang adalah jenis investasi yang relative memiliki risiko rendah bagi investor, maka
dari itu pengembalian menjadi lebih rendah dibandingkan pemegang saham ekuitas.
Merupakan metode hemat pajak untuk pembiayaan perusahaan, dimana berarti bahwa
bunga terhutang atas pinjaman merupakan pengurangan yang diijinkan dalam perhitungan
laba kena pajak dan nilainya cenderung relative rendah. Namun semakin tinggi proporsi
hutang yang dimiliki perusahaan maka semakin tinggi pula tingkat risiko yang dihadapi,
karena harus membayar bunga dan adanya kemungkinan para pemberi hutang mengambil
asset perusahaan atau menghentikan bisnis dalam hal perusahaan kesulitan dalam
membayar kembali pinjaman.
Suatu perusahaan dapat melakukan usaha mengurangi beban penebusan dalam beberapa
cara, yaitu sbb:
1. Dimasukkan dalam akta kepercayaan pilihan terkait penbusan awal oleh perusahaan
setiap saat ke tanggal penukaran, dengan atau tanpa kompensasi kepada pemegang
hutang.
2. Membiayai kembali melalui penggantian hutang yang akan ditebus dengan
penerbitan hutang baru yang memiliki tanggal penebusan nanti, menggunakan apa
yang disebut ikatan rollover.
3. Menciptakan dana cadangan, dimana uang disisihkan secara berkala dan
diinvestasikan untuk memberikan pengembalian bersama dengan pokok dan
menghasilkan jumlah yang diperlukan pada tanggal penebusan.
Pemberi pinjaman dapat mengantisipasi ketidakmampuan perusahaan untuk memenuhi
komitmen pembayaran bunga dan modal dengan mencegah perubahan pada profil risiko
perusahaan, melalui perjanjian dalam akta surat hutang dimana memasukkan beberapa poin
tertentu seperti:
 Rasio lancar minimum (asset lancar dibagi dengan kewajiban lancar) atau rasio cepat
(asset lancar dikurangi persediaan, dibagi dengan kewajiban lancar) harus
ditampilkan dalam lembar neraca keuangan perusahaan/ saldo neraca perusahaan
 Kondisi yang berkaitan dengan penghilangan asset tidak lancar.
 Pembatasan untuk mengambil hutang tambahan dan atau ekuitas dan pemeliharaan
pada level tertentu dari keuangan.
Pembatasan jumlah dividen yang harus dibayarkan, sehingga jika perusahaan tidak dapat
memenuhi perjanjian maka kreditur memiliki hak untuk mencari pembayaran segera
sepenuhnya.
 Beban Bunga – Fixed & Floating Rates
Perusahaan dapat mengambil pinjaman, pinjaman disini ada yang
memiliki bunga dengan tarif tetap atau mengambang. Suku buka mengambang
biasanya dikaitkan dengan LIBOR (London Offer Rate ) atau rate dari bunga.
Misalnya bunga dapar dibayarkan pada LIBOR ditambah 2%. Apabila perusahaan
sudah memprediksi bahwa bunga akan naik di kemudian hari, maka perusahaan
dapat mengantisipasinya dengan pinjaman yang memiliki bunga tetap.
Namun apabila tetap mengambil pinjaman dengan bunga
mengambang dan ternyata di kemudian hari bunga tersebut turun maka menjadi
biaya peluang tersendiri bagi perusahaan dikarenakan bukan menggunakan
pinjaman tetap.
Apabila perusahaan memperkirakan bahwa beban bunga akan turun
di kemudian hari, maka perusahaan dapat memperhitungkan untuk mengambil
beban bunga dengan biaya mengambang untuk mengambil keuntungan di masa
depan apabila beban bunga menjadi lebih rendah.
Lain halnya dengan pemberi pinjaman, untuk mengantisipasi jatuhnya
biaya beban bunga di masa yang akan datang, mereka lebih memilih memberikan
pinjaman dengan biaya beban bunga tetap., namun jika pemberi pinjaman
berekspektasi bahwa suku bunga di masa depan dapat lebih tinggi maka mereka
akan cenderung memilih pinja,an dengan suku bunga mengambang agar sesuai
dengan suku bunga pasar.

 Obligasi – Medium Term & Long Term Debt Capital


Ada banyak jenis instrument hutang, dimana obligasi merupakan yang paling popular.
Dikatakan sebagai instrument hutang, biasanya menawarkan suku bunha tetap dengan
periode waktu yang tetap serta memiliki nilai tebus yang tetap. Surat hutang sering disebut
sebagai obligasi.
Tingkat risiko yang berkaitan dengan obligasi, dalam hal pembayaran beban bunga dan
pelunasan biaya pokok diukur oleh beberapa organisasi dengan mengacu pada indeks
standar risiko tertentu. Beberapa perusahaan seperti Standard & Poor’s and Moody’s
melakukan analisis keuangan perusahaan secara terperinci, dimana telah menerbitkan
obligasi terkait perkiraan kinerja keuangan perusahaan, analisis ekonomi umu dan analisis
pasar keuangan. Peringkat keuangan yang ditampilkan diindikasikan dengan obligasi yang
menunjukkan tingkat kualitas dan risiko keuangan mereka. Sebagai contoh, Moody’s
memberikan rating
tertinggi pada obligasi tertentu dengan nilai Aaa dan rating terendang adalah C. peringkat
pada obligasi apabila mengalami penurunan akan memiliki dampak negatif yang signifikan
terhadap nilai pasarnya.
Obligasi adalah instrument hutang tang dapat dinegosiasikan, dimana pada umumnya
memiliki tiga jenis bentuk yaitu:
1. Obligasi domestic
2. Obligasi luar negeri
3. Eurobond
Obligasi domestik adalah obligasi dimana yang menerbitkan adalah Negara tempat
peminjam berdomisili. Obligasi ini adalah instrument hutang yang dapat di negosiasikan
dalam bentuk mata uang Negara asal dan pada dasarnya hanya tersedia untuk distribusi
domestik.
Obligasi asing adalah obligasi yang diterbitkan di Negara selain dari tempat peminjam
berdomisili. Obligasi ini adalah instrument hiutang yang dapat dinegosiasikan dalam mata
uang local penerbit, tapi tersedia untuk distribusi internasional.
Eurobond adalah obligasi yang diterbitkan di luar Negara dengan mata uangnya. Beberapa
obligasi mungkin dapat diterbitkan oleh peminjam di hamper semua Negara dan
memungkinkan juga untuk diakuisisi oleh investor yang berdomisili di hamper semua Negara.
Obligasi dan pinjaman dapat berupa hutang yang dapat ditebus dalam hal ini adalah biaya
pokoknya (nominal asli dari jumlah yang dipinjam) yang harus dilunasi pada tanggal tertentu
yang telah ditentukan. Obligasi yang tidak dapat ditebus secara umum jarang, karena lebih
banyak obligasi yang dapat ditebus. Obligasi yang tidak dapat ditagih adalah obligasi yang
tidak memiliki tanggal penukaran. Nilai obligasi yang tidak dapat ditebus (V 0) dapat dihitung
dengan cara yang sama dengan penilaian selamanya, yaitu dengan membagi jumlah tahunan
sebesar bunga terhutang atas hutang (i) dengan tingkat pengembalian pasar atas hutang yang
diharapkan oleh investor (Rd).

Nilai hutang tang dapat ditebus (V 0) dapat ditentukan dengan menggunakan metode DCF
untuk menghitung nilai prosentase nilai sekarang dari beban bunga di masa yang akan
datang ditambah dengan nilai sekarang dari nilai pengembalian hutang setelah n tahun (Vn),
dimana
biasanya nilai nominalnya menggunakan harga pasar dari tingkat pengembalian hutang yang
diharapkan dari investor (R d)

Ada berbagai jenis obligasi, beberapa diantaranya telah dijelaskan, paling popular adalah
sebagai berikut:
1. Obligasi dengan tingkat bunga tetap
2. Obligasi tanpa kupon
3. Obligasi suku bunga mengambang – yaitu obligasi yang diterbitkan dengan diskon
besar atas nilai nominalnya, dimana tidak ada beban bunga yang dibayarkan dan hal
ini menarik bagi investor yang mencari keuntungan modal dibanding dengan
pendapatan yang berasal dari bunga.
4. Obligasi dari penenggelaman dana
5. Obligasi rollover
6. Obligasi konversi – bentuk hutang dimana dapat dikonversikan ke ekuitas di
kemudian hari.

 International Debt Finance & Eurobonds


Ketika perdagangan global dan kebutuhan akan keuangan internasional meningkat, maka
penggunaan instrument hutang internasional seperti halnya obligasi adalah bidang yang
semakin penting bagi manajemen keuangan internasional. Sebuah perusahaan mungkin saja
membiayai pinjaman anak perusahaan di luar negeri, dengan menggunakan mata uang lokal
dimana anak perusahaan itu berada atau mata uang lokal lainnya jika dirasakan bahwa
kenaikan bunganya lebih rendah sehingga memiliki peluang lebih besar untuk mengalami
risiko kerugian yang disebabkan oleh fluktuasi nilai tukar. Eurobond termasuk hutang jangka
panjang yang memfasilitasi pinjaman luar negeri tersebut.
Pasar Eurocurrency seperti yang dijelaskan oleh Buckley (Buckley, A (2004) Multinasional
Finance, London: FT/Prentice Hall) adalah pasar dimana Eurobanks menerima setoran dan
memberikan pinjaman dalam mata uang lain selain dari Negara tempat bank berada. Sebuah
Eurobond adalah jenis obligasi pembawa, diterbitkan dalam mata uang Eurocurrency,
biasanya US $ dengan jangka waktu 5 tahun sampai dengan 5 tahun. Obligasi pembawa
adalah obligasi yang dapat dinegosiasikan atau keamanan kepemilikannya tidak
didaftarkan oleh
penerbit, sehingga dapat menimbulkan asumsi kebohongan atas kepemilikan fisik obligasi
tersebut.
Eurobond mengalami penurunan nilai daripada mata uang lain dimana eurobond
diterbitkan. Oleh karena itu dapat diperjualbelikan di negara berbeda oleh pemerintah dan
perusahaan setempat.

Selama 25 tahun ini eurobond menjadi begitu menarik bagi para peminjam dan penyewa
untuk beberapa alasan:

o Tidak terlalu banyak regulasi dalam pasar eurobnd


o Fleksibilitas
o Relatif mudah naik

Sebagai akibatnya, pasar Eurobond telah tumbuh secara substansial dalam ukuran pada
periode yang sama. Keuntungan dari pasar Eurobond untuk peminjam dan pemberi
pinjaman muncul karena ukuran pasar yang substansial, kemampuannya untuk menyerap
masalah yang sering terjadi, dan kerangka institusionalnya yang sudah mapan. Keuntungan
tersebut meliputi:
 Biaya pinjaman yang lebih rendah di pasar eurobond
 Suku bunga simpanan yang lebih tinggi di pasar eurobond
 Konvertibilitas eurobond yang semakin mudah
 Keberadaan pasar yang tidak hanya pasar primer, juga pasar sekunder
yang cukukp aktif bagi penyewa dan peminjam.

Pasar Eurobond, yang diperdagangkan dalam obligasi yang diterbitkan dalam mata uang
Euro, perlu dibedakan dari Obligasi Euro baru yang diperdebatkan pada tahun 2012. Obligasi
Euro yang baru adalah obligasi dikeluarkan oleh negara berdaulat, misalnya Yunani, tetapi
pembayaran kupon dan pokoknya pembayaran ditanggung oleh semua negara Uni Eropa.
Ikatan ini karenanya merupakan hutang kolektif, menghasilkan obligasi yang diterbitkan oleh
negara-negara Uni Eropa yang lemah secara finansial lebih menarik bagi para investor
sebagaimana halnya obligasi tersebut didukung secara kolektif oleh negara-negara Uni Eropa
yang lebih kuat.
Faktor-faktor kunci yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan internasional ketika
menjajaki kemungkinan meningkatkan modal utang internasional dan menentukan
kebijakan utang sama dengan banyak faktor-faktor yang relevan dengan perusahaan
domestik. Namun, faktor-faktor ini dan jenis yang berbeda modal hutang yang tersedia harus
dipertimbangkan dalam konteks internasional.
Faktor kunci yang dibutuhkan perusahaan untuk mengembangkan strategi peminjaman dan
kebijakan utang dapat dibedakan menjadi 2 kelompok:
o Faktor eksternal, atau faktor yang berhubungan dengan persepsi eksternal atas
perusahaan
o Faktor internal, atau faktor yang berhubungan dengan kebijakan internal
perusahaan yang berkiatan dengan struktur perusahaan

Penekanan atas 2 faktor tersebut tergantung dari kondisi alam, level dam komposisi
pinjaman yang diinginkan oleh perusahaan, apakah jangka pendek (kurang dari 1 tahun),
jangka menengah (antara 1-10tahun), dan jangka panjang (lebih dari 10 tahun), atau
kombinasi dari ketiganya. Secara umum faktor eksternal meliputi:
 Profil risiko dari bisnis perusahaan secara keseluruhan
 Kemampuan layanan hutang perusahaan
 Batasan peminjaman perusahaan yang diberikan oleh peminjam, regulasi pemerintah dan
aturan legal
 Standar gearing perkiraan untuk industri tersebut.

Faktor internal:
 Kematangan level hutang perusahaan
 Dampak dari penambahan hutang pada kondisi finansial
 Nilai bunga dari penggabungan hutang berjalan dan hutang baru
 Adanya jaminan keamanan dari hutang tambahan
 Dampak potensial dari perubahan nilai bunga, baik dari hutang berjalan maupun
hutang baru.

Untuk memastikan keselarasan tekananan yang timbul antara faktor internal dan faktor
eksternal, perusahaan harus memasikan bahwa:
 Kematangan profil level hutang perusahaan dari hutang berjalan harus sesuai
dengan kematangan profil aset perusahaan
 Dimana letak kemungkinan untuk keseimbangan kombinasi antara bunga tetap dan
mengambang dari hutang tersebut.
 di mana kemungkinan jatuh tempo utang tumpang tindih untuk menghindari arus
kas keluar yang berlebihan atau masalah-masalah likuiditas
Pendanaan Campuran – Konversi, Jaminan, Dan Hutang Mezzanine
Hutang biasanya dibutuhkan perusahaan seiring mereka berkembang dalam periode growth.
Hutang tersebut biasanya dibutuhkan untuk pembiayaan akuisisi atau proyek. Beberapa
kerugian penggunaan hutang daripada modal adalah:
 meningkatkan risiko finansial, sebagai hasil berkurangnya nilai modal dibandingkan
dengan hutang
 pembayaran bunga fix selama beberapa tahun
 kebutuhan uang tunai untuk membayar hutang jatuh tempo
singkatnya, jika peningkatan modal digunakan untuk pendanaan semacam ini, maka yang
terjadi adalah pelemahan secara finansial.

Bagaimanapun, beberapa sumber pendanaan tidak harus sepenuhnya hutang atau modal,
tetapi bisa gabungan yang memiliki karakteristik hutang maupun modal. Semacam
pendanaan campuran, seperti hutang yang bisa dikonversi ataupun saham yang bisa
dikonversi.

 Hutang yang bisa dikonversi

Pinjaman konversi adalah instrumen keuangan 'dua tahap'. Ini mungkin merupakan hutang
bunga, yang dapat dikonversi menjadi saham biasa perusahaan atas pilihan pemberi
pinjaman. Oleh karena itu keuntungan per saham tidak akan melemah sampai tanggal
tertentu. Hak untuk mengkonversikan dapat dilakukan setiap tahun berdasar kenaikan nilai
konversi sampai tanggal tertentu, dimana pada waktu itu hutang harus ditebus jika tidak
dikonversikan. Nilai atau suku konversi dapat dinyatakan sebagai:

 Harga konversi (jumlah hutang yang dapat dikonversikan menjadi satu saham biasa)
 Rasio konversi (jumlah saham biasa yang dapat dikonversi dari satu unit pinjaman)

Harga atau rasio konversi akan ditentukan di awal dan dapat berubah selama jangka waktu
pinjaman. Nilai konversi sama dengan harga konversi dikalikan dengan rasio konversi dan
adalah nilai pasar dari saham biasa di mana pinjaman dapat dikonversi. Nilai konversi berada
di bawah nilai penerbitan pinjaman ketika dikeluarkan, dan sebagai konversi mendekati
tanggal mereka harus meningkat jika harga saham biasa telah meningkat sehingga investor
ingin mengonversi. Perbedaan antara nilai konversi dan harga pasar pinjaman disebut premi
konversi. Harga pasar pinjaman, dan karenanya pasar premium ditentukan oleh:
 kemungkinan investor mengkonversi sesuai dengan ekspektasi pasar
 nilai konversi saat ini dan yang diharapkan
 jumlah waktu yang tersisa untuk konversi.

Ada dua aspek penilaian valuasi obligasi konversi:


 Nilai konversi obligasi konversi setelah n tahun (Vn) harus berada pada tingkat yang
dibuat konversi menarik bagi investor, dan nilainya tergantung pada perkiraan
berapa harga saham biasa pada saat konversi
nilai saat ini dari obligasi konversi (V0) tergantung pada nilai konversi di masa depan. Jika
tingkat pertumbuhan persentase tahunan yang diharapkan dari harga saham adalah g dan
jumlah saham biasa yang akan diterima pada konversi adalah N, maka nilai konversi dari
obligasi konversi (Vn) dapat dihitung sebagai:

Nilai pasar saat ini dari obligasi konversi (V0) dapat ditemukan dengan menggunakan
metode DCF untuk menghitung nilai sekarang dari bunga tahunan masa depan (i) ditambah
nilai sekarang dari nilai konversi obligasi setelah n tahun (Vn), menggunakan tingkat
pengembalian pasar pada obligasi yang diharapkan oleh investor (Rd):

Ketika utang konversi diterbitkan pertama kali, nilai pasarnya akan sama dengan nilai
tebusannya. Nilai konversi awalnya akan lebih kecil dari nilai penebusan, tetapi sebagai
harga saham biasa harganya akan semakin meningkat dan dapat dapat meningkat lebih
besar daripada nilai tebusannya. Selama periode konversi, nilai pasar dari hutang akan lebih
besar daripada nilai konversi, karena investor mengharapkan harga saham akan meningkat
lebih jauh di masa depan, walaupun dikonversikan berdasar nilai konversi pada saat tanggal
konversi.
Hutang dan obligasi pada umumnya, oleh investor dianggap berisiko lebih kecil daripada
ragam investasi lainnya.
Oleh karena itu, Oleh karena itu, keuntungan bagi investor dalam obligasi konversi adalah
bahwa pada awalnya mereka dapat membuat investasi berisiko rendah di perusahaan dan
memantau kinerjanya selama periode waktu sebelumnya memutuskan untuk mengonversi
obligasi mereka di kemudian hari menjadi saham biasa yang berisiko lebih tinggi. Jika kinerja
perusahaan tidak terlalu bagus dan harga saham tidak terlalu meningkat, maka investor
memutuskan tidak akan melakukan konversi. Ini mungkin kerugian bagi perusahaan jika
sampai waktu jatuh tempo, maka obligasi konversi harus ditebus dengan uang tunai.
Sebaliknya, jika kinerja perusahaan bagus dan harga saham meningkat, maka pada tanggal
konvesri, pemegang saham dapat memilih untuk mengkonversikan obligasi ke saham biasa.
Bagi perusahaan, keuntungan besar dari obligasi konversi dibandingkan dengan hutang
adalah dalam situasi normal, maka mereka tidak perlu menebusnya dengan uang tunai.
Konversi meningkatkan gearing perusahaan ke level yang lebih tinggi sebagaimana harapan
investor. Meskipun obligasi konversi pada akhirnya dapat dikonversi menjadi modal ekuitas,
sampai tanggal yang dtentukan, perusahaan menggunakan modalnya untuk membayar bunfa
dengan biaya yang lebih rendah daripada biaya ekuitas dan yang diperbolehkan untuk pajak
perusahaan, yang menurunkan biaya modal efektifnya lebih jauh. Jika perusahaan merasa
bahwa pada saat itu sedang mencari peningkatan modal baru, harga saham dinilai terlalu
rendah, dan perusahaan dinilai terlalu rendah, maka obligasi konversi menjadi alternatif ideal
untuk mengatasi masalah modal.
Konversi memungkinan untuk membayar bunga lebih rendah dibandingkan dengan hutang,
dimana ini efektif untuk mendorong pemberi pinjaman untuk mengkonversikan ke saham
biasa. Mereka juga membayar bunga fix. Oleh karena itu, mereka juga berperan dalam
pembiayaan arus kas perusahaan, dan memfasilitasi pembayaran bunga. Bagaimanapun,
adanya peningkatan hutang perusahaan akan meningkatkan gearin dan pembayaran bunga,
dimana akan mengurangi keuntungan dan oleh karena itu mengurangi keuntungan per
saham. Peningkatan gearing juga meningkatkan level risiko keuangan yang dihadapi oleh
perusahaan selama periode konversi. Level kontrol oleh pemegang saham dan keuntungan
per saham juga melemah selama periode konversi.

Jaminan
Masalah obligasi terkadang dibuat termasuk didalamnya yang disebut surat jaminan, atau
hak untuk membeli saham biasa yang baru pada sebuah perusahaan di kemudian hari
dengan harga saham yang tetap dimana disebut dengan harga pelaksanaan. Surat jaminan
didefinisikan sebagai instrument keuangan yang membutuhkan penerbit untuk menerbitkan
saham (baik bergantung atau tidak) dan tidak memuat kewajiban bagi penerbitnya untuk
memberikan manfaat ekonomi (FRS 25 dan IAS 32).
Surat jaminan itu sendiri dapat dianggap terpisah dari obligasi dan dapat diperdagangkan.
Alasan mengapa surat jaminan dianggap terkait dengan permasalahan obligasi adalah untuk
lebih menarik perhatian investor, yang kemudian dapat mengurangi biaya investasi mereka
dengan menjual surat jaminan yang dimaksud. Oleh karena itu, bagi investor permasalahan
obligasi disertai surat jaminan dapat memberikan investasi yang hemat biaya dan rendah
risiko jika dibandingkan saham biasa.
Keuntungan yang diperoleh perusahaan dari obligasi disertai surat jaminan yaitu bea beban
bunga yang ditawarkan akan lebih rendah dibandingkan dengan pinjaman langsung. Tingkat
tambahan saham biasa sebagai hasil dari pelaksanaan jaminan sendiri biasanya akan kurang
jika dibandingkan dengan saham konversi, dimana hal ini berarti memiliki dampak yang lebih
sedikit pada neraca dan pendapatan per saham. Dengan memasukkan obligasi dengan surat
jaminan diharapkan dapat lebih menarik perhatian investor. Ini akan dapat menjadi masalah
ektika perusahaan tidak dapat mendukung tingkat keamanan yang normalnya dibutuhkan
saat melakukan pinjaman yang serupa.
Perhitungan dengan yang disebut nilai intrinsik dari Jaminan (V w) adalah harga saat ini dari
saham biasa (S), dikurangi harga pelaksanaan (E) dikalikan dengan jumlah saham (N) berasal
dari masing-masing jaminan:

Vw = (S – E) x N

Nilai pasar dari sebuah surat jaminan sebenarnya lebih tinggi dari nilai instrinsiknya dimana
disebut dengan Nilai Waktu, karena memiliki kemungkinan untuk bertumbuh pada harga
saham.

Nilai Intrinsik + nilai waktu = nilai pasar dari sebuah jaminan

Surat jaminan juga memiliki gearing, yang berkaitan dengan hubungan antara pergerakan
pada nilai jaminan dan pergerakan pada harga saham.

Mezzanine Debt
Jenis lain dari hutang keuangan hibrida adalah keuangan mezzanine. Sistem keuangan
mezzanine termasuk jenis pembiayaan hutang yang tidak aman tetapi memiliki profil
risiko/pengembaliannya berada di antara hutang dan ekuitas. Tingkat risiko yang dimiliki
lebih tinggi dari pinjaman dengan sekuritas, namun lebih rendah dibandingkan saham biasa
serta lebih rendah posisinya pada daftar prioritas pembayaran daripada hutang langsung,
apabila perusahaan masuk pada pengawasan kurator ataupun likuidasi. Oleh karena itu
beban bungan dari hutang mezzanine relative tinggi, biasanya sekitar 5% atau lebih
ditambah LIBOR. Hutang
mezzanine biasanya disediakan oleh bank dan dapat dikonversikan ke saham biasa atau
termasuk jaminan sebagai pilihan untuk membeli saham baru.
Hutang mezzanine sering diggunakan untuk membiayai pengambilalihan sebuah perusahaan
dan juga MBOs (pembelian kembali manajemen). Alasan untuk ini adalah agar dapat
memberikan kesempatan bagi investor untuk memperoleh modal/ keuntungan dalam
bentuk uang yang berasal dari pelaksanaan jaminan atau konversi apabila pembelian
kembali sukses dilaksanakan dengan kinerja baik dan peningkatan pada nilai saham.
Bagaimanapun, terkait resiko yang ditimbulkan oleh hutang mezzanine harus dihadapi oleh
kedua pihak baik investor maupun perusahaan.

Leasing
Sewa adalah kontrak yang dijalankan oleh pemberi sewa dengan penerima sewa untuk
melakukan sewa pada asset tertentu. Ada 2 (dua) jenis sewa, yaitu sewa operasi dan sewa
keuangan. Dikatakan sebagai sumber pembiayaan jangka panjang yaitu dikaitkan dengan
perlakukan akuntansi system keuangannya di kemudian hari. Dari kedua jenis tersebut,
pemberi sewa tetap mempertahankan kepemilikan asset tetapi memberikan hak kepada
penyewa untuk menggunakan asset selama periode yang disepakati sebagai imbalan atas
pembayaran tertentu sesuai dengan IAS 17 (Standar Akuntansi Internasional 17: sewa).
Istilah sewa adalah periode dimana penyewa mengontrak untuk menyewakan asset dengan
ketentuan-ketentuan dimana penyewa dapat terus menyewa asset tanpa pembayaran lebih
lanjut.
Sewa Operasi adalah sewa selain sewa pembiayaan. Hal ini adalah perjanjian sewa untuk
sebuah asset, dimana dapat disewakan oleh satu penyewa dalam satu periode, kemudian
periode lainnya untuk penyewa lain begitu seterusnya. Periode sewa biasanya lebih kurang
dari nilai ekonomis dari asset itu sendiri dan biaya sewa dikenakan sebagai biaya dalam
laporan laba rugi pada periode keuangan perjanjian tersebut serta aset tidak dimasukkan
pada neraca keuangan penyewa, oleh sebab itu sewa operasi dikatakan sebagai metode
pembiayaan off balance sheet. IAS 17 mengharuskan perusahaan untuk memperlihatkan
pada neraca terkait pembayaran sewa yang harus dibayarkan pada periode akuntansi
berikutnya. Pemberi sewa bertanggung jawab untuk melakukan perawatan rutin terkait aset
seperti mesin fotokopi atau peralatan komputer. Oleh karena itu pemberi sewa tetap
menanggung sebagian besar risiko dan manfaat kepemilikan.
Sewa pembiayaan adalah perjanjian yang tidak dapat dibatalkan antara pemberi sewa
dengan penyewa, dan ini berkaitan pada aset dimana nilai sekarang dari total harga sewa
yang harus
dibayarkan paling tidak 90% dari harga normal pasar pada awal sewa. Biasanya penyewa
bertanggungjawab atas seluruh pemeliharaan dan layanan aset. Jangka waktu sewa
disesuaikan dengan umur ekonomis dari aset yang disewakan. Periode utama dari sewa
pembiayaan berkaitan dengan periode utrama dari masa sewa dimana pemberi sewa
memperoleh kembali modal atas aset, ditambah pengembalian dari sewa pembiayaan yang
dilakukan oleh penyewa. Selama periode sekunder dari sewa pembiayaan, penyewa
memungkinkan untuk melanjutkan sewa atas aset dengan nilai nominal yang disebut
peppercorn rent.
Dalam sewa pembiayaan, hak legal atas aset tetap berada pada pihak pemberi sewa, tetapi
berbeda dalam perlakuan akuntansinya, sebagaimana didefinisikan oleh iAS 17 bahawa
pembiayaan sewa dikapitalisasi dalam lembar neraca penyewa. Nilai dari pembiayaan sewa
ditunjukkan pada kolom aset tidak lancar, berdasarkan perhitungan atas nilai sekarang dari
bagian modal (tidak termasuk biaya keuangan) pada pembayaran sewa dimasa yang akan
datang dan sewa di masa depan dapat ditampilkan pada neraca keuangan sebagai kreditor
jangka pendek dan jangka panjang. Penyewa dalam sewa pembiayaan, walaupun bukan
sebagai pemilik legal tapi secara substansial tetap memiliki risiko dan manfaat kepemilikan
atas aset yang disewa.
Perbedaan utama antara Sewa Operasi dengan Sewa Pembiayaan antara lain:
 Sewa operasi adalah sewa atas aset untuk periode waktu tertentu untuk tujuan
tertentu sedangkan sewa pembiayaan mencakup umur ekonomis dari aset.
 Sewa operasi dapat dengan mudah dihentikan sedangkan sewa pembiayaan tidak
dapat dibatalkan
 Pada sewa operasi Risiko keusangan ditanggung oleh pemberi sewa, namun pada
sewa pembiayaan ditanggung oleh penyewa.
 Sewa operasi cenderung lebih mahal dibanding sewa keuangan.
Di Inggris sebelum era pertengahan 1990an, faktor utama perkembangan populernya bisnis
sewa adalah manfaat yang diperoleh dari perlakuannya untuk segi perpajakan. Sebelum
1984 tidak ada perbedaan antara sewa pembiayaan dengan sewa operasi, dimana keduanya
dianggap sebagai pembiayaan pada neraca keuagan. Pada tahun 1984 insentif perpajakan
dikurangi namun penyewaan tetap disukai untuk beberapa alasan lain. Pada bulan April
1984 SSAP 21 membedakan lebih jelas lagi antara sewa operasi dengan sewa pembiayaan,
yang mengharuskan sewa pembiayaan dikapitalisasi dalam neraca keuangan perusahaan.
Poin ini juga dibuat dalam IAS 17 dimana dikeluarkan pada tahun 1997.
Baik keduanya, sewa operasi ataupun sewa pembiayaan menyediakan sumber keuangan
bagi perusahaan yang memiliki kekurangan likuiditas dimana ini berarti bahwa perusahaan
belum dapat menyediakan keseluruhan pembiayaan untuk pembelian aset di awal
pembentukannya. Sekalipun melakukan pinjaman adalah sebuah pilihan, beberapa
perusahaan khususnya perusahaan start up yang mungkin memiliki sedikit aset dengan
kualitas memadai sebagai jaminan atas pinjaman. Persewaan mungkin saja dapat
memberikan manfaat perpajakan apabila situasi perpajakan antara pemberi sewa dan
penyewa berbeda.
Selain sebagai sumber pendanaan, persewaan dapat juga digunakan oleh perusahaan untuk
meningkatkan arus kas atau meringakan permasalahan arus kas. Aser dapat dijual kepada
perusahaan persewaan lalu disewa kembali dari mereka.
Sewa operasi merupakan jawaban bagi permasalahan terkait keusangan suatu aset, seperti
misalnya computer yang dapat disewa satu periode saja, kemudian ditukar dengan model
terbaru pada masa sewa berikutnya dengan perjanjian baru. Sewa operasi dapat tidak
dimunculkan pada neraca keuangan perusahaan.
Perusahaan dapat membeli aset sekaligus dengan cara tunai, yaitu alternatifnya dengan
meminjam dana untuk membeli atau sewa. Keputusan untuk berinvestasi dalam
mengakuisisi aset adalah satu keputusan, yaiti keputusan investasi; meminjam dari
persewaan sebagai sumber keuangan adalah keputusan terpisah, keputusan pembiayaan.
Keputusan investasi dan keputusan pembiayaan dapat dibuat secara terpisah atau
gabungan, dan harus mempertimbangkan beberapa faktor sebagai berikut:

- Harga pembelian aset dan nilai akhir dari aset

- Jumlah nilai sewa dan jangka waktu pembayarannya

- Pembiayaan terkait pemeliharaan dan pelayanan

- Pajak : harga modal atas pembelian aset tidak lancar dan pajak yang dikenakan atas
biaya sewa

- PPN (terkait pembelian aset dan sewa guna usaha)

- Beban suku bungan (tingkay umum dari kisaran pembiayaan yang bersaing)
Proses evaluasi keputusan persewaan termasuk melibatkan investasi pada aset itu sendiri,
baik itu membeli langsung atau sewa, dan evaluasi terhadap proses sewa adalah metode
pembiayaan, dimana untuk mencapai hasil yang optimal harus mempertimbangkan tiga cara
sebagai berikut:
1. Pertama-tama membuat keputusan, kemudian menemukan metode pembayaan
yang optimal, tetapi dalam kasus ini sebuah investasi mungkin saja ditolak yang
sebaliknya dapat diterima apabila memasukkan pertimbangan pembiayaan yang
rendah.
2. Mengevaluasi secara bersama-sama metode pembiayaan dan investasi- dengan
melibatkan teknik penilaian dan pembiayaan investasi yang terdepan.
3. Membuat keputusan pembiayaan, kemudian mengevaluasi investasi – keduanya
dilakukan terpisah dan untuk mengevaluasi pembiayaan dapat diasumsikan bahwa
keputusan investasi telah dibuat kemudian dan antara persewaan dan peminjaman
dapat dibandingkan dengan menggunakan DCF, kesesuaian nilai diskon menjadi
biaya pinjaman penyewa.

Pendanaan Pemerintah Uk & Eropa


Bisnis yang terlibat dalam industri tertentu atau berlokasi di wilayah geografis tertentu di
Inggris dari waktu ke waktu dapat memenuhi syarat untuk mendapatkan bantuan terkait
keuangan/ pembiayaan. Bantuan ini bisa dalam bentuk hibah, jaminan pinjaman, dan
konsultasi bersubsidi. Pendanaan dapat berbasos nasional atau regional dari beberapa
sumber Pemerintah Inggris atau Uni Eropa.
Sesuai sifatnya, beberapa inisiatif pembiayaan tersebut terus mengalami perubahan bentuk
dan fokusnya. Di Inggris misalnya, bantuan dana telah tersedia dalam satu bentuk atau
beberapa untuk UKM, industry Pertanian, pariwisata, bekas areapertambangan batubara
dan baja dan sebagian wilayah Wales.
Jenis pendanaan ini dapat mencakup untuk beberapa hal berikut ini:
 Bisnis starts-up
 Pabrik baru
 Area kerja atau peralatan pemesinan baru
 Penelitian dan pengembangan
 Pengembangan berbasis teknologi informasi
Terdapat banyak contoh skema pendanaan yang saat ini digunakan di Inggris, sebagai contoh
Pemerintah Inggris melalui Departemen Bisnis, Inovasi, dan Keterampilan dapat
menyediakan jaminan bagi peminjam dari bank atau institusi keuangan lainnya untuk usaha
kecill yang mungkin saja tidak mendapatkan keamanan melalui pinjaman konvensional.
Melalui berbagai lembaga keuangan daerah, mereka juga dapat memberikan bahntuan
keuangan yang selektif dalam bentuk hibah atau pinjaman untuk bisnis yang bersedia
berinvestasi pada “daerah yang
dibantu”. BIS dan situs weblink Bisnis Pemerintah memberikan informasi terkini terkait
kegiatan pendanaan saat ini.
Penggunanan Dana Struktural Eropa (ESF) daro komunitas Welsh membantu bisnis dalam
komunitas Welsh. Misalnya melalui skema yang dinamakan pencocokan dana, dimana
bantuan diberikan tergantung pada jenis kegiatan bisnis dengan lokasinya. ESF dapat
berkontribusi hingga 50% dari proyek pendanaan. Saldo dana diberikan dari sumber daya
bisnis sendiri atau lainnya yang berasal dari sektor public atau swasta.

PASAR MODAL
Pasar modal merupakan sarana yang mempertemukan antara investor dengan perusahaan,
pemerintah nasional dan pemerintah local terkait kebutuhan akan keuangan jangka panjang.
Keuangan jangka panjang yang dimaksud seperti pinjaman, surat hutang, obligasi dan
sekuritas pemerintah atau ekuitas (saham biasa). Informasi yang tersedia pada pasar modal
biasanya terkait dividend an perkiraan laba, laporan sementara dan akhir tahun perusahaan,
ekonomi umum dan informasi keuangan yang berkaitan dengan tingkat inflasi, besaran
bunga saat ini, perkiraan harga serta pasar indeks.
Pasar modal dimana modal baru dan modal hutang yang dimunculkan pertama kali oleh
perusahaan dari investor disebut pasar modal primer.
Masalah saham yang didaftarkan di bursa disebut penawaran umum perdana (IPO). Investor
termasuk perorangan dan lembaga keuangan seperti dana pension dan perusahaan asuransi.
Terdapat 5 (lima) metode lain yang digunakan di Inggris dimana dana yang dikumpulkan
melalui penerbitan saham biasa:
1. Penempatan
2. Penawaran perantara
3. Penawaran untuk penjualan
4. Diterbitkan melalui tender
5. Pengenalan/ pengantar
Pasar modal juga menyediakan sarana untuk mengalihkan ekuitas atau hutang antara
investor satu dengan lainnya. Pasar sekurder termasuk bursa saham dan saham pasar
berbasis seluruh dunia, dimana menyediakan sekuritas local dan internasional dapat
diperjualbelikan. Bursa saham memiliki oersan pasar sekunder dan juga primer.
Dalam perusahaan skala kecil dengan jumlah pemegang saham sedikit, mekanisme pemilik
saham untuk menjual dan mengganti sahamnya agak sedikit rumit. Pertama-tama mereka
harus menemukan pembeli saham mereka yang potensial seperti pemegang saham lain yang
ada, kerabat atau teman. Kemudia mereka selanjutnya perlu mendapatkan penilaian bisnis
terkait dengan penghitungan nilai saham yang mereka miliki. Ini berarti beberapa saha tidak
mudah untuk dipindahtangankan dan kesulitan ini seringkali muncul dengan rendahlan
harga saham dibandingkan jika saham mereka mudah dipindahtangankan.
Untuk perusahaan besar dengan banya pemegang saham tidak mudah dipraktekkan, dan
perusahaan itu sendiri tidak memiliki dana cadangan dalam kaitannya
pengembalian/menebus jaminan investor. Oleh karena itu pasat sekunder sangat penting
bagi investor sebagai tempat yang mudah untuk menjual investasi mereka serta untuk
menambah investasi kepemilikan mereka. Hal ini berarti jaminan yang terdaftar di bursa
efek memiliki tingkat likuiditas yang tinggi yang tercermin dalam nilainya. Pasar sekunder
juga menyediakan fasilitas bagi investor dimana organisasi ingin menambah dana jangka
panjang.
Sekuritas jangka panjang yang paling penting, dimana diperjualbelikan di pasar modal adalah
sebagai berikut:
 Saham biasa atau ekuitas
 Saham preferensi
 Pinjaman jangka panjang
 Surat hutang
 Obligasi
 Eurobonds
 Obligasi konversi
Surst berharga pemerintah, seperti surat berharga benilai emas dan surat berharga UK
Treasury juga diperdagangkan di Pasar modal Inggris.
Idealnya pasar modal harus mencerminkan harga yang adil serta harus menjadi pasar yang
efisien. Efisiensi pasar diukur dari segi jumlah dan kualitas data [pasar yang tersedia bagi
investor dan calon investor serta dampaknya bagi harga pasar itu sendiri.

Penerbitan Baru

Initial Public Offerings (IPOs)

Dalam memulai bisnis kebanyakan saham biasanya di miliki oleh pendiri bisnis, keluarga dan
teman atau dimungkinkan investor lain (mungkin Venture Capitalists, mencari keuntungan
nilai mereka sebagai bisnis berkembang). Sebagai perusahaan yang berkembang mungkin
perlu membuat keputusan penting mengenai :
 Meningkatkan modal saham ekuitas lebih lanjut, untuk pertumbuhan keuangan,
pada level yang cukup tinggi dari pendiri bisnis atau teman mereka dan keluarga
mau dan mampu

atau

 Menawarkan saham tersebut untuk di jual dengan membuat tersedia untuk umum
dan perdagangan bebas, untuk mewujudkan pertumbuhan nilai mereka untuk
pendiri dan pemodal lainnya.

Cara dimana bisnis dapat mengambil keputusan ini adalah untuk pergi menjadi unquoted
company menjadi quoted company. Itu yang terjadi karena “Going Public” – dengan
membuat Initial Public Offering (IPO) dari saham pada perusahaan. Ini artinya saham
tersebut di tawarkan untuk dijual pada masyarakat umum dan institusi keuangan yang mana
kemudian terdaftar dan diperdagangkan pada bursa efek – di UK, London Stock Exchange
(LSE) atau Alternative Invesment Market (AIM). Penawaran umum pada regulasi sekuritas
1995 mengendalikan penerbitan saham baru dari perusahaan yang tidak terdaftar di UK.

Perusahaan mencari penasihat, sponsor dan makelar yang faham tentang IPO,
sebagai contoh bank dagang, untuk mengelola proses listing. Tanggung jawab dari sponsor
atau makelar (yang dalam prakteknya mungkin organisasi yang sama) termasuk :

 Saran mengenai harga penawaran saham


 Waktu penerbitan
 Menyiapkan dan menerbitkan prospektus
 Berhubungan dengan bursa saham
 Masalah pemawaran saham kepada investor pribadi dan institusi

Tidak ada jaminan bahwa “going public” dengan penerbitan saham baru akan berjaya. Itu
sangat tergantung pada keadaan saat ini dari pasar keuangan tetapi juga pada catatan masa
lalu perusahaan terkait penjualan dan keuntungan, dan potensi pertumbuhannya, dan
kredibilitas dan pengalaman manajer dan direkturnya. Perusahaan yang mencari daftar
lengkap di LSE harus mematuhinya sejumlah kriteria penting, yang termasuk dalam apa yang
disebut dengan Purple Book, yang utama adalah :

 menerbitkan prospektus yang mencakup perkiraan kinerja keuangan dan informasi


lainnya dibutuhkan oleh calon investor
 minimal 25% saham harus dimiliki oleh publik setelah listing
 pemegang saham pengendali tidak boleh ikut campur dalam pengambilan keputusan
independen perusahaan dan operasi
 perusahaan harus telah melakukan penjualan setidaknya selama tiga tahun hingga
tanggal pencatatan dari aktivitas bisnis independen
 seharusnya tidak ada perubahan signifikan dalam direksi dan manajer senior bisnis
selama tiga tahun sebelumnya
 penggunaan sebagai modal pasar minimum £ 700.000
 akun perusahaan yang diaudit harus disediakan selama tiga tahun terakhir.

Penempatan dan penawaran perantara

Suatu perusahaan dapat menawarkan untuk menerbitkan sahamnya kepada investor


institusi terpilih seperti perusahaan asuransi dan dana pensiun menggunakan penempatan.
Lembaga- lembaga tersebut didekati oleh perusahaan sponsor, bank dagang atau pialang
saham, sebelum masalah terjadi ketika saham berada ditawarkan dengan harga tetap.
Sponsor perusahaan menanggung masalah ini dan karena itu mengambil saham yang tidak
ditempatkan. Metode ini juga memiliki keuntungan dari biaya yang lebih rendah daripada
metode penerbitan lainnya.

Investor institusi dan individu lainnya dan masyarakat umum tidak dapat membeli saham
yang telah ditempatkan sampai setelah pendaftaran dan transaksi resmi terjadi. Karena itu
penempatan digunakan secara khusus oleh perusahaan sebagai metode penerbitan saham
mereka ke institusi dan sebagainya penyebaran kepemilikan saham pada awalnya lebih
sempit daripada dengan metode penerbitan saham lainnya.

Tawaran perantara secara efektif sama dengan penempatan, tetapi dalam hal ini
pembagiannya ditempatkan dengan perantara keuangan seperti pialang saham. Para pialang
selain memberi nasihat perusahaan mungkin setelah itu dapat menerima alokasi saham,
yang kemudian dapat mereka bagikan kepada klien mereka. Karena itu, metode ini
memungkinkan penyebaran kepemilikan saham yang lebih luas daripada penempatan.

Menawarkan untuk dijual dan menerbitkan dengan tender

Jika perusahaan mencari daftar untuk pertama kalinya dan ini merupakan penerbitan saham
besar maka metode penerbitan yang digunakan biasanya merupakan penawaran untuk
dijual.
Ini adalah metode yang harus digunakan untuk penerbitan saham senilai £ 30 juta atau lebih.
Pialang dan sponsor perusahaan memberi tahu perusahaan tentang masalah harga, yang
sudah ditetapkan sebelum penawaran dan harus pada tingkat yang akan menarik investor
tetapi juga pada tingkat yang cukup untuk tingkatkan dana yang dibutuhkan untuk sejumlah
saham tertentu. Saham tersebut awalnya dijual kepada perusahaan sponsor, yang
merupakan rumah penerbit seperti bank dagang, yang juga menjamin penerbitan. Ini berarti
bahwa mereka akan mengambil bagian apa pun yang mungkin tidak diambil oleh institusi
dan investor individu. Rumah penerbit juga dapat mengatur penerbitan pengganti
penjaminan dengan lembaga keuangan lain untuk memastikan bahwa perusahaan
menerima dana yang dibutuhkan dan dihindari risiko rumah penerbit harus mengambil
sejumlah besar saham itu sendiri.

Saham ditawarkan untuk dijual dengan harga tetap oleh rumah penerbit kepada investor
institusi dan individu dengan mengirimkan prospektus dan berbagi formulir aplikasi. Di
Inggris, prospektus harus dipublikasikan di media nasional dan harus menyertakan rincian
kinerja masa lalu perusahaan dan harapan masa depan dan perincian lengkap tentang
perusahaan seperti yang dipersyaratkan oleh peraturan LSE sesuai dengan Yellow Book.

Menerbitkan dengan tender adalah variasi pada penawaran untuk dijual dan dapat
digunakan sebagai alternatif penawaran untuk dijual. Dalam hal ini tidak ada harga saham
tetap sebelumnya. Calon investor terdiri masyarakat umum dan investor institusi diundang
untuk menawar saham dengan harga berapa pun yang dipilih, di atas harga saham minimum
yang ditetapkan dan dijamin oleh rumah penerbit. Hasil harga yang mencolok adalah harga
di mana saham tersebut kemudian dijual, yang ditentukan oleh volume aplikasi dengan
berbagai harga. Saham yang ditawarkan dialokasikan untuk semua investor yang telah
menawar harga yang mencolok atau lebih tinggi untuk memastikan bahwa semua saham
yang telah ditawarkan sudah terjual. Pengembalian dana dibayarkan kepada investor yang
penawarannya lebih tinggi dari harga yang ditetapkan.

Menerbitkan dengan tender dapat digunakan jika sulit untuk menetapkan harga penerbitan
saham yang sesuai. Namun, menerbitkan dengan tender adalah metode penerbitan saham
yang paling mahal.

Pengenalan
Jika suatu perusahaan memiliki kepemilikan saham yang sangat besar dan tersebar luas di
mana jumlah sahamnya dipegang oleh masyarakat umum lebih dari 25% (dan tetap
demikian setelah fluktuasi) kemudian listing dapat diperoleh dengan pengenalan Bursa Efek.
Tidak ada keuangan baru dinaikkan dan tidak ada saham baru 342 Bab 7 Sumber keuangan
dan pasar modal di perusahaan dijual. Oleh karena itu, pengenalan adalah metode untuk
memperoleh listing Bursa Efek daripada metode penerbitan saham baru.

Alasan perusahaan menggunakan pengenalan Bursa Efek untuk listing adalah untuk:

 mendapatkan akses ke pasar modal


 memastikan nilai pasar untuk sahamnya
 meningkatkan dan memperluas pemasaran saham

Dengan pengenalan Bursa Efek, saham tidak harus dipasarkan, dan tidak perlu untuk
ditanggung. Karenanya, pengenalan adalah listing Bursa Efek yang paling murah metode.

Penerbitan Obligasi

Ada beberapa cara di mana pembiayaan utang dapat dinaikkan oleh perusahaan. Obligasi
mungkin dikeluarkan langsung ke lembaga keuangan dan publik dengan memasang iklan di
media keuangan. Atau, mereka dapat dijual sebagai penerbitan baru di pasar primer melalui
bank dagang bertindak sebagai rumah penerbit. Perusahaan juga dapat meminta agar bank
menggunakan penempatan (seperti dengan modal ekuitas) dengan mengalokasikan obligasi
dengan sejumlah pelanggan institusional yang lebih besar sebelum tanggal penerbitan.

Bursa Efek

Bursa efek adalah pasar modal terdaftar untuk berurusan dengan sekuritas; itu adalah
tempat sekuritas dari plcs dapat dibeli dan dijual. Otoritas Jasa Keuangan (FSA), dalam
perannya sebagai otoritas yang berkompeten untuk listing efek, disebut sebagai UK Listing
Authority (UKLA), yang mengatur London Stock Exchange (LSE) berdasarkan Financial
Services and Markets Act 2000. UKLA bertanggung jawab untuk mengatur sponsor untuk
masalah baru dan untuk daftar semua sekuritas dan mempertahankan listing Resmi.
Mungkin juga, dalam keadaan luar biasa, menunda listing.
Jumlah penerbitan baru sekuritas (sekuritas yang ditawarkan untuk dijual oleh perusahaan
untuk pertama kali) pada LSE meningkat lagi sepanjang 2005, 2006, dan 2007 setelah
melambat antara tahun 2001 dan 2004. Namun pada tahun 2008, tahun yang merupakan
awal dari krisis keuangan global, jumlahnya turun lagi, tetapi mereka agak pulih pada tahun
2011.
Tingkat lebih lanjut

penerbitan sekuritas juga turun antara tahun 2001 dan 2004 dan setelah peningkatan
selama tahun 2005 hingga 2007 mereka juga mundur karena alasan serupa dengan
penerbitan baru dari 2008, tetapi kembali pulih pada 2011 (lihat Gambar 7.5 dan 7.6,
sumber: London Stock Exchange).

Alternative Investment Market (AIM)

Alternatif untuk LSE dan dioperasikan oleh LSE adalah Alternative Investment Market (AIM).
Sejak 1995 AIM telah ada untuk perusahaan kecil, dengan kapitalisasi pasar sebesar kurang
dari £ 100 juta dan biasanya sekitar £ 20 juta, untuk mendapatkan listing. AIM adalah primer
dan pasar modal sekunder untuk sekuritas organisasi. Keuntungannya adalah ketika
perusahaan mengajukan permohonan untuk daftar di AIM mereka tidak harus memiliki 25%
atau lebih saham dimiliki di tangan publik dan tidak harus melaporkan kinerja perdagangan
tiga tahun atau lebih.

Jumlah fluktuasi pada AIM dapat berfluktuasi dalam menanggapi kondisi ekonomi.
Seperti yang diilustrasikan oleh kutipan pers di bawah ini, pengurangan jumlah fluktuasi
pada tahun 2011 semakin terlihat persaingan ketat antara perusahaan akuntansi yang
membantu perusahaan dengan listing mereka. Ini mengakibatkan biaya fluktuasi yang lebih
rendah bagi perusahaan yang memutuskan untuk go public di AIM.

AIM dapat menjadi sumber yang kuat untuk mengumpulkan dana lebih lanjut bagi
perusahaan terdaftar di pasar. Namun, listing dapat menjadi taruhan dan rencana mungkin
serba salah dengan perusahaan tidak dapat menaikkan tingkat pendanaan yang dibutuhkan.
Seperti yang bisa kita lihat dari kutipan pers yang sama, Investor Anggur (dana kelolaan yang
dibentuk untuk berinvestasi dalam anggur) memiliki kesulitan besar dalam meningkatkan
dibutuhkan £ 30 juta untuk berinvestasi dalam beberapa anggur Bordeaux berkualitas tinggi.
Pada bulan Desember 2010 kami melihat beberapa contoh lebih lanjut dari masalah ini
ketika PeerTV, seorang spesialis televisi Internet Israel, bergabung dengan AIM. Ketika
mengumumkan niatnya untuk diapungkan pada Oktober 2010, ia berencana untuk
meningkatkan menjadi £ 6 juta tetapi investor sangat terkesan oleh perusahaan sehingga
akhirnya mengumpulkan kurang dari £ 2 juta ketika diapungkan.
Fakta bahwa perusahaan mungkin tidak dapat memperoleh Full Listing di LSE mungkin
menyiratkan bagi calon investor bahwa investasi semacam itu mungkin lebih berisiko
daripada investasi di perusahaan dengan Full Listing. Namun, AIM telah terbukti sangat
sukses untuk bisnis yang kecil, bertumbuh, yang biasanya dimiliki keluarga atau MBO
(pembelian oleh manajemen), untuk meningkatkan keuangan dan menciptakan pasar
untuk saham mereka.
Biaya untuk mendapatkan listing di AIM lebih murah daripada listing LSE dan menyediakan
sarana bagi investor seperti pemodal ventura merealisasikan investasi mereka (lihat Bab 18).

Lembaga Keuangan

Kami telah membahas sejumlah lembaga keuangan ketika kami melihat berbagai sumber
keuangan dan masalah baru hutang dan ekuitas. Kisaran lembaga keuangan diilustrasikan
pada Gambar 7.7.

Bank-bank di Inggris adalah bagian dari sistem kliring, yang mereka gunakan untuk
menghapus cek untuk pembayaran dan memastikan bahwa mereka dibayarkan dari akun
pembayar dan diterima oleh akun penerima pembayaran. Bank-bank Inggris menyediakan
satu atau lebih cabang di sebagian besar kota besar dan kecil untuk berbagai layanan
perbankan, termasuk menerima cek dan uang tunai ke dalam rekening giro dan rekening
deposito yang mengandung bunga, dan melakukan pembayaran dengan uang tunai, transfer
elektronik, transfer surat, Internet dll., atau dengan apa pun cara lain yang diminta
pelanggan.

Perusahaan harus memiliki rekening bank untuk memproses transaksi keuangannya.


Beberapa bisnis hanya menggunakan satu bank dan sebagian besar perusahaan
menggunakan layanan banyak bank. Besar, multinasional perusahaan akan memiliki
sejumlah besar bank yang berbeda, bukan hanya karena kapasitasnya tetapi karena
keragaman transaksi dan kesepakatan mereka. Meskipun ini mungkin suatu keharusan dan
baik praktik bisnis itu memang memberlakukan beban tambahan pada perusahaan yang
harus mengelola itu sejumlah besar hubungan.
Bank menyediakan berbagai layanan untuk perusahaan, termasuk fasilitas overdraft,
pinjaman jangka panjang, bunga dan fasilitas transaksi valuta asing, tetapi juga saran dan
dukungan. Bank tidak suka hubungan yang dijaga oleh bisnis kecil dan besar. Untuk
pengembangan hubungan perbankan yang kuat penting bagi perusahaan untuk benar-benar
terbuka dan jujur dengan manajer banknya. Ini membutuhkan pertemuan tatap muka secara
teratur dan penyediaan pasokan keuangan reguler dan informasi non-keuangan mengenai
perusahaan:

 financial performance
 financial position
 strategic plans
 budgets
 new investment
 progress of new projects
 risks.

Penting untuk memberikan informasi reguler kepada bank tentang berita buruk serta kabar
baik. Hanya dari posisi kepercayaan bahwa bank dapat merasa mampu memberikan bantuan
seperlunya bagi perusahaan haruskah itu menghadapi perlambatan sementara atau masa
resesi yang berkelanjutan.

Ketika perusahaan ingin meningkatkan modal baru melalui ekuitas atau hutang,
seperti yang telah kita lihat, berbagai lembaga keuangan mungkin perlu terlibat. Pinjaman
dapat dibuat oleh bank dengan keamanan, atau tanpa keamanan. Perusahaan kecil di
Inggris, misalnya, dapat memperoleh tanpa jaminan pinjaman bank dari bank dengan
bantuan Pemerintah dalam bentuk jaminan pinjaman. Area utama pinjaman oleh bank ritel
high street di Inggris adalah overdraft, pinjaman, dan hipotek. Beberapa tahun mereka telah
mengambil sebagian besar bisnis pinjaman hipotek dari membangun masyarakat, yang
merupakan institusi yang secara tradisional digunakan untuk meminjam untuk pembelian
properti, di Indonesia Selain peran mereka sebagai peminjam untuk menyediakan investor
dengan membangun rekening tabungan masyarakat. Menyusul deregulasi sektor jasa
keuangan, banyak masyarakat membangun juga sekarang semakin memberikan sebagian
besar layanan yang disediakan oleh bank dan juga perbedaannya sendiri dan bank perlahan
menghilang.

Kami telah membahas sebelumnya bagaimana meletakkan penerbitan mengatur


penerbitan ekuitas baru atau hutang untuk perusahaan. Meletakkan penerbitan biasanya
adalah bank dagang. Bank dagang adalah bagian dari perbankan sektor grosir dan anggota
Asosiasi Peletakan Penerbit, yang bertanggung jawab untuk fluktuasi saham pertukaran.
Peran bank dagang dalam masalah ekuitas dan utang baru lebih dari itu bertindak sebagai
peletakan penerbit, dengan juga bertindak sebagai broker atau penasihat perusahaan dalam
penerbitan baru.

Bank dagang memiliki peran lain selain tanggung jawab mereka dalam perusahaan
baru pembiayaan. Mereka juga semakin aktif dalam mengembangkan turunan seperti opsi
dan swap (lihat Bab 12), dan memberikan saran dalam merger dan akuisisi (M&A) dan
perusahaan reorganisasi dan restrukturisasi, dan saran mengenai pertahanan strategis
terhadap perseteruan M&A (lihat Bab 16, 17, dan 18). Bank dagang juga memiliki peran
pengelolaan dana mengelola portofolio investasi lembaga keuangan lain seperti, misalnya,
asuransi perusahaan, investasi dan unit penjagaan, dana pensiun, dan juga beberapa badan
amal. Satu unit kepercayaan adalah sindikat yang didirikan berdasarkan akta perwalian, yang
mengumpulkan dana investor ke dalam investasi portofolio, dan yang penyebaran harga beli
dan jualnya mencerminkan nilai efek dalam portofolio. Kepercayaan investasi biasanya
adalah perusahaan terbatas yang dikutip secara publik, yang berinvestasi dalam surat
berharga, yang harga sahamnya mencerminkan nilai portofolio surat berharga dan
permintaan untuk sahamnya, dan yang biasanya lebih rendah dari nilai aset bersih.

Jika perusahaan penerbitan baru tidak berhasil dalam mengumpulkan dana yang
dibutuhkan perusahaan, maka perusahaan dapat dibiarkan dengan saham yang tidak terjual.
Ini akan menjadi berita buruk bagi perusahaan, tidak hanya karena itu akan menghasilkan
dana yang tidak mencukupi, tetapi karena kredibilitasnya akan berubah dan masalah
berikutnya akan lebih sulit dan lebih mahal. Karena itu perusahaan menunjuk penjamin
emisi untuk mengambil saham, atau hutang, yang tidak dijual selama penerbitan baru. Oleh
karena itu perusahaan dijamin untuk mengumpulkan dana yang dibutuhkan. Penjamin
penerbitan baru mungkin bank dagang tetapi lebih cenderung menjadi dana pensiun atau
perusahaan asuransi.

Pertumbuhan popularitas leasing di Inggris hingga pertengahan 1980-an mengalami


peningkatan pendirian perusahaan pembiayaan, yang berspesialisasi dalam berbagai bentuk
leasing dan sewa beli. Seperti yang telah kita lihat, penyewaan memberikan penggunaan
aset oleh penyewa selama periode waktu yang berbeda-beda di mana kepemilikan aset
tetap pada orang yang menyewa. Dengan hak hukum perjanjian sewa beli lewat ketika
angsuran terakhir telah dibayarkan. Perusahaan pembiayaan juga menyediakan sarana yang
populer pembiayaan di sektor ritel, misalnya untuk mobil, komputer, televisi dan perekam
DVD, dan
peralatan sehari-hari. Perusahaan pembiayaan itu sendiri pada umumnya adalah anak
perusahaan spesialis dari bank.

Perbankan Syariah dan keuangan Syariah

Selama beberapa tahun terakhir di Inggris dan di seluruh dunia telah terjadi peningkatan
penggunaan perbankan Syariah, yang secara luas didasarkan pada ajaran Al-Qur'an dan
melarang pengenaan bunga dan terlibat dalam bisnis seperti alkohol dan perjudian. Bank
Syariah pertama adalah dibuka pada awal 1960-an di Mesir dan disebut Bank Tabungan Mit
Ghmar. Pada 1970, di Uni Emirat Arab, Dubai Islamic Bank dibuka, yang merupakan salah
satu yang terbesar dan bank syariah yang paling lama berdiri. Sejak itu, bank syariah telah
didirikan di banyak negara-negara lain dengan pusat utama adalah Arab Saudi, Bahrain,
Pakistan, dan Malaysia.

Banyak bank Barat sekarang menyediakan fasilitas perbankan Syariah di negara mereka
sendiri dan luar negeri. Manfaat dari sistem pembiayaan syariah dapat dilihat dari yang
kurang tergantung pada akun perusahaan konvensional daripada sistem tradisional, dan
dalam memiliki volume dokumentasi yang lebih rendah dengan kompleksitas lebih rendah.
HSBC Amanah di Inggris, divisi keuangan syariah HSBC, diluncurkan pada tahun 1998. Pada
bulan Juli 2003, ini memperkenalkan pelanggan Inggris ke jalan raya pertama Syariah skema
pembelian rumah dan rekening berjalan. Sejak saat itu, HSBC telah melihat pasar perbankan
syariah UK tumbuh semakin menguat.

Terlepas dari dimulainya krisis keuangan global pada tahun 2008, telah terjadi peningkatan
peluang potensial untuk pembiayaan syariah. Daya Saing Perbankan Syariah Dunia Ernst &
Young Laporan 2011 memperkirakan bahwa bank syariah di seluruh dunia akan mengelola
aset senilai US $ 1,1 triliun pada akhir 2012, mewakili peningkatan 33% dari level 2010
mereka US $ 826milyar. Bukti lebih lanjut tentang hal ini dapat dilihat dalam kutipan pers di
bawah ini, terutama dengan berkaitan dengan sukuk (lihat bagian selanjutnya tentang
sukuk). Laporan pada saat yang sama oleh Deutsche Bank mengindikasikan bahwa ketika
krisis global mendorong lembaga untuk mencari alternatif daripada metode pinjaman
tradisional mungkin ada peningkatan aset yang dikelola berdasarkan pembiayaan syariah
sebesar US $ 1,8 triliun pada tahun 2016.
Semakin pentingnya pembiayaan syariah juga tercermin dalam fakta bahwa ACCA
(Association of Chartered Certified Accountants) kini telah memasukkan Keuangan Syariah
ke dalam Silabus pemeriksaan Manajemen Keuangan F9 mereka, yang topiknya dibahas di
seluruh bagian ini.
Tujuan dari ekonomi tradisional adalah alokasi sumber daya yang efisien sementara Tujuan
ekonomi syariah adalah penghapusan kemiskinan. Ini adalah fundamental yang penting
prinsip dan harus dipertimbangkan setiap kali instrumen keuangan baru diperkenalkan untuk
membenarkan keberadaannya. Perbankan Syariah didasarkan pada undang-undang ekonomi
di dalam Syariah, yang mewakili aturan Allah yang datang sebagai wahyu dari Allah kepada
nabi Mohamed. Sumber-sumber Syariah adalah Al-Qur'an (Kitab Suci Islam), Sunnah (Cara
Nabi), dan Ijmaa (hal-hal yang disetujui oleh para cendekiawan Islam), dengan Alquran
menjadi pengaruh yang utama. Karena Islam mewakili universalitas, ideologi perbankan
syariah dan lembaga keuangan menjadikannya lembaga universal tanpa batasan mengenai
lokalitas dan kebangsaan. Keuangan syariah didirikan dengan dasar sebagai berikut:

 kekayaan harus diciptakan dari perdagangan yang sah dan investasi berbasis aset
 Investasi harus memiliki manfaat sosial dan etika yang lebih luas
 risiko harus dibagikan
 semua aktivitas yang menurut hukum Syariah dianggap berbahaya (haram) harus
dihindari.

Karenanya, ini melarang riba dan investasi dalam bisnis yang terlibat misalnya alkohol, judi,
pornografi, narkoba, dan spekulasi.

Persyaratan pembiayaan yang sesuai dengan Syariah juga mencegah investasi di perusahaan
yang memiliki banyak hutang (biasanya didefinisikan memiliki utang lebih dari 33% dari
saham perusahaan nilai pasar selama 12 bulan sebelumnya) dan dalam situasi di mana
ketidakpastian risiko ekstrem ada. Spekulasi di pasar berjangka dan opsi dan penjualan
sesuatu yang dilakukan orang oleh karena itu juga dilarang tidak dimiliki. Ini menciptakan
kesulitan ketika, misalnya, membuat kontrak dengan memproduksi produk untuk pelanggan,
karena pada saat itu produk tidak ada dan karenanya tidak bisa dimiliki. Namun, seperti yang
akan kita lihat ada instrumen pembiayaan yang membuatnya mungkin. Tetapi fokus
keuangan syariah adalah melarang riba dan bunga. Ini dilakukan tanpa merusak atau
bertentangan dengan agama, budaya, sistem ekonomi dan keuangan lainnya, dan mencegah
ketidakadilan dengan mengidentifikasi secara terpisah apa yang sah menurut hukum dari
apa yang dilarang.

Syariah membutuhkan redistribusi kekayaan dan pendapatan untuk menyediakan setiap


Muslim standar hidup yang adil dan terjamin. Ini dicapai dari pungutan pajak syariah yang
disebut zakat, yang harus dihitung oleh setiap Muslim secara individual. Pembayaran zakat
adalah wajib pada setiap Muslim pria dan wanita dewasa yang stabil secara mental, bebas,
dan mampu secara finansial, untuk mendukung Muslim yang miskin atau membutuhkan.
Saat
ini ditafsirkan sebagai pungutan 2,5% pada sebagian besar barang berharga dan tabungan
diadakan selama setahun penuh, asalkan nilai total lebih dari dasar minimum dikenal
sebagai nisab (3 ons, atau 87,48 gram emas). Bank syariah mempertahankan dana zakat
untuk mengumpulkan pajak dan mendistribusikannya kepada orang-orang yang
membutuhkannya baik secara langsung atau melalui lembaga keagamaan.

Tema utama ekonomi syariah adalah larangan riba, atau bunga. Ini bukan berbeda dengan
agama Kristen dan Yahudi yang juga menentang riba, dan banyak yang memimpin filsuf,
seperti Aristoteles, juga menolak riba. Minat memiliki implikasi sosial yang berbahaya karena
mendorong akumulasi lebih banyak dan lebih banyak uang untuk kepentingannya sendiri
daripada untuk mendukung perdagangan atau investasi nyata. Riba mutlak dilarang oleh
agama Islam.

Sifat tradisional dari uang adalah:

 satuan pengukuran
 alat tukar
 penyimpan nilai.

Ekonom syariah menerima dua sifat pertama tetapi tidak menganggap uang sebagai
penyimpan nilai. Ekonomi syariah mengatakan bahwa uang itu sendiri tidak memiliki nilai,
tetapi menahannya hanya memungkinkan pembelian suatu saat nanti. Sistem syariah
mengidentifikasi sejumlah implikasi Berkenaan dengan pengenaan bunga:

 bunga tidak mencerminkan penciptaan kekayaan nyata dan hanya meningkatkan


modal uang tanpa peningkatan serupa dalam pasokan barang - ekonomi syariah
membutuhkan modal baru untuk datang dari kegiatan komersial nyata bukan hanya
transaksi moneter
 Bunga mengganggu kekuatan pasar
 larangan bunga berarti bahwa pinjaman non-komersial dihilangkan karena pemberi
pinjaman tidak punya insentif untuk meminjamkan uang Perbankan syariah dan
keuangan syariah 351
 jika pembiayaan kegiatan non-komersial dihilangkan, tekanan inflasi berkurang
menghasilkan lebih sedikit volatilitas dan lebih stabil dalam nilai uang
 karena pinjaman sektor publik dianggap tidak dapat dibenarkan dan juga tidak etis
kecuali jika dilakukan mengakuisisi aset fisik, maka pengeluaran saat ini harus
diadakan di negara yang tersedia sumber daya
 jika pemerintah dilarang meminjam dana tanpa batas untuk memenuhi pengeluaran
saat ini kemudian pembiayaan defisit dicegah (secara teori)
 jika pembiayaan hanya didukung oleh aset transaksi komersial maka itu tidak
menciptakan beban utang untuk generasi mendatang karena aset dapat dilikuidasi
untuk membayar utang.

Dalam sistem ekonomi syariah, pengembalian dihasilkan melalui perdagangan aset dari
kegiatan komersial, dan biasanya dibagi atas dasar yang telah ditentukan antara para pihak.
Sementara Bank syariah bertujuan untuk melindungi aset klien mereka dan memaksimalkan
pengembalian investasi, mereka tidak berkewajiban untuk membayar pengembalian setoran
tetap atau membebani biaya tetap klien sebesar peminjaman. Tujuan utama mereka adalah:

 menarik dana dengan memberikan pengembalian investasi yang kompetitif


 mempromosikan pertumbuhan ekonomi dengan mengarahkan dana ke produksi
dan kegiatan komersial
 memastikan bahwa investasi menghasilkan distribusi kekayaan yang adil, melalui
ketentuan dukungan keuangan yang etis dan adil, serta keahlian teknologi dan
manajemen untuk peluang menciptakan nilai
 mendorong munculnya dan pengembangan wirausaha melalui persyaratan keahlian
teknis alih-alih keamanan sebagai dasar untuk pembiayaan, menghasilkan lapangan
kerja, penciptaan kekayaan, dan pertumbuhan, tetapi juga menghilangkan
kebutuhan akan konglomerat besar
 secara efisien menyediakan layanan perbankan lainnya untuk klien yang sesuai
dengan Syariah Islam.

Bank tradisional mengeksploitasi ketidaksempurnaan pasar untuk memaksimalkan kekayaan


pemegang saham. Bank syariah adalah hanya perantara, dan mereka memberikan
keseimbangan antara kepentingan pemegang saham, deposan, peminjam, dan masyarakat
pada umumnya. Bank syariah melakukan fungsi kepercayaan dan penasehat dan dana klien
mereka semuanya fidusia, kecuali untuk giro. Karena hubungan mereka dengan deposan
mereka, bank syariah relatif kurang berisiko daripada bank tradisional karena sejumlah
alasan:

 deposito selain dari giro tidak dihitung sebagai kewajiban bank, oleh karena itu
mereka lebih rendah dari bank tradisional
 tidak ada jaminan pembayaran pokok pinjaman ditambah keuntungan
 klien yang menyetor dana terlibat erat dalam operasinya, jadi jika ada ekonomi
penurunan bank tidak mungkin mengalami pelarian deposito
 pinjaman langsung tidak terjadi - pinjaman dilakukan dalam bentuk pembayaran di
muka dan karenanya ada tidak ada dampak pada rasio hutang terhadap ekuitas dan
hutang terhadap aset.

Ini semua sangat berbeda dari sistem perbankan tradisional, yang biasanya memiliki
ketidakmanfaatan berikut ini:

 Kendala ditempatkan pada pelanggan karena tingkat kewajiban dan kesanggupan


mereka.
 Cadangan bank tidak selalu cukup untuk menghindari pelarian pada bank karena
kewajibannya jangka pendek, sedangkan sebagian besar asetnya adalah jangka
panjang.
 Pelunasan pokok pinjaman ditambah pengembalian dijamin di masa mendatang,
keduanya Oleh karena itu kewajiban bank, dan karena itu pemberi pinjaman
mengambil risiko bahwa aset bank akan memberikan nilai yang cukup untuk
melakukan pembayaran kembali pada tanggal jatuh tempo.

Bank syariah diatur dan beroperasi sejalan dengan semua peraturan perusahaan yang sesuai
itu berlaku di mana pun mereka beroperasi. Mereka diorganisasikan dengan dewan direksi di
mana kepala eksekutif dan komite manajemen melaporkan, tetapi juga komite audit dan
dewan agama, yang merupakan otoritas tertinggi. Setiap operasi, dokumentasi, produk, dan
layanan diajukan ke dewan Syariah oleh manajemen bank untuk persetujuan sebelum
mereka dapat digunakan atau ditawarkan kepada klien. Oleh karena itu dewan agama
memiliki kekuatan wajib untuk memastikan bahwa semua operasi, produk, layanan, dan
dokumentasi sepenuhnya mematuhi Syariah Islam.

Karena bank syariah melarang bunga, mereka diharapkan untuk melakukan aktivitas hanya
pada dasar dari berbagai jenis pengaturan pembagian laba dan rugi. Berikut instrumen
keuangannya terutama terdiri dari dua pilar utama perbankan Islam:

Mudaraba (Pembiayaan Kredit)

Ini adalah perjanjian yang dibuat antara dua pihak: yang satu menyediakan 100% dari modal
untuk proyek dan pihak lain, yang dikenal sebagai modarib, mengelola proyek menggunakan
keterampilan kewirausahaannya. Keuntungan yang timbul dari proyek didistribusikan sesuai
dengan rasio yang telah ditentukan tetapi tidak dijamin. Kerugian ditanggung oleh penyedia
modal, yang tidak memiliki kendali atas manajemen proyek.
Musharaka (Pembiyaan Kemitraan)

Ini adalah teknik pembiayaan yang melibatkan kemitraan antara dua pihak yang sama-sama
menyediakan modal untuk pembiayaan proyek. Kedua belah pihak berbagi rasio keuntungan
berdasarkan yang disepakati sebelumnya, tetapi kerugian dibagi berdasarkan partisipasi
ekuitas. Manajemen proyek dapat dilakukan oleh kedua belah pihak atau hanya dengan satu
pihak. Ini adalah kemitraan yang sangat fleksibel pengaturan di mana pembagian
keuntungan dan manajemen dapat dinegosiasikan dan disetujui sebelumnya oleh semua
pihak.

Konsep mudharabah telah diperluas dalam praktiknya mencakup tiga pihak:

 deposan sebagai pemodal


 bank sebagai perantara
 pengusaha yang membutuhkan dana

Ketika bank menerima dana dari deposan, ia bertindak sebagai pengusaha. Ketika bank
memberikan dana kepada pengusaha yang bertindak sebagai pemodal. Karena itu bank
mengoperasikan dua tingkat sistem di mana ia bertindak berkaitan dengan tabungan dan
portofolio investasi. Untuk deposan, bank syariah mengelola dana mereka untuk
menghasilkan laba sesuai dengan aturan mudharabah. Bank kemudian dapat menggunakan
dana deposan berdasarkan mudharabah sebagai tambahan untuk metode pembiayaan
lainnya, termasuk mark-up, pembelian leasing, dan pinjaman untuk kebajikan (Lihat di
bawah).

Mudharabah dan musyarakah sepenuhnya mematuhi prinsip-prinsip syariah dan merupakan


yang utama cara di mana dana mengalir keluar dari bank. Namun, ada metode penggunaan
penting lainnya dana yang diterapkan oleh bank syariah, yang mencakup delapan metode
yang mengikuti.

Istisna’a (Pabrik)

Istisna’a adalah kontrak untuk pembelian barang dengan spesifikasi atau pesanan, di mana
harganya dibayar semakin sesuai dengan kemajuan penyelesaian suatu pekerjaan. Ini
digunakan, misalnya, untuk pembelian rumah yang akan dibangun di mana pembayaran
dilakukan kepada pengembang atau pembangun didasarkan pada tahap pekerjaan selesai.
Dalam kasus bai al salam (dijelaskan di bawah) pembayaran penuh dilakukan di muka
kepada penjual sebelum pengiriman barang.

Bai Al Salam

Bai al salam adalah kontrak untuk pembelian barang, di mana harga dibayar di muka dan
barang dikirim di masa depan.

Murabaha (mark up atau pembiayaan biaya tambahan)

Ini adalah kontrak penjualan untuk pengaturan pembagian laba dan rugi antara bank dan
kliennya untuk penjualan barang dengan harga yang termasuk margin keuntungan yang
disepakati oleh kedua belah pihak. Sebagai Teknik pembiayaan itu melibatkan pembelian
barang oleh bank seperti yang diminta oleh kliennya. Barangnya dijual ke klien dengan mark-
up. Pelunasan, biasanya dalam angsuran, ditentukan dalam kontrak.

Bai bithaman ajil

Kontrak ini mengacu pada penjualan barang berdasarkan pembayaran yang ditangguhkan.
Peralatan atau barang itu telah diminta oleh klien, dibeli oleh bank, yang kemudian menjual
barang kepada klien dengan harga yang disepakati yang mencakup mark-up (laba) bank.
Klien mungkin diizinkan untuk menyelesaikan dengan angsuran dalam periode yang
disepakati sebelumnya, atau secara sekaligus. Bai bithaman ajil adalah penjualan kredit dan
mirip dengan kontrak murabahah.

Qard ul hasan (pinjaman kebajikan atau baik)

Qard ul hasan adalah pinjaman tanpa bunga, kebajikan yang diberikan baik untuk tujuan
kesejahteraan atau untuk menjembatani persyaratan pendanaan jangka pendek. Peminjam
diharuskan untuk membayar kembali hanya jumlah yang dipinjam.

Ijara (leasing)
Ijara adalah kontrak di mana bank membeli dan kemudian menyewakan peralatan kepada
klien untuk disetujui sewa dan untuk jangka waktu yang disepakati. Kepemilikan peralatan
tetap berada di tangan bank.

Ijara wa-iqtina (sewa beli)

Ijara wa-iqtina sangat mirip dengan ijara, kecuali disepakati sebelumnya bahwa klien
melakukan untuk membeli peralatan dari bank dengan harga yang disepakati pada akhir
periode sewa. Persewaan biaya yang telah dibayarkan merupakan bagian dari harga.

Sukuk

Salah satu instrumen keuangan Islam yang paling banyak digunakan adalah sukuk, yang
secara efektif adalah kesetaraan syariah dengan obligasi tradisional.

Sukuk adalah sekuritas yang mematuhi Syariah dan prinsip-prinsip investasinya, yang
melarang membebankan, atau pembayaran bunga. Syariah mensyaratkan bahwa
pembiayaan hanya harus dinaikkan untuk memperdagangkan, atau membangun, aset
spesifik dan dapat diidentifikasi. Perdagangan dalam 'hutang' dilarang dan sehingga masalah
pendapatan tetap tradisional, obligasi berbunga tidak akan sesuai.

Awalnya, sukuk merujuk pada dokumen apa pun yang mewakili kontrak atau
penyerahan hak, kewajiban atau uang yang dilakukan sesuai dengan Syariah. Diyakini bahwa
sukuk itu luas digunakan selama Islam abad pertengahan untuk mentransfer kewajiban
keuangan yang berasal dari perdagangan dan kegiatan komersial lainnya. Dalam keuangan
syariah hari ini, esensi sukuk adalah dalam konsep monetisasi aset, atau sekuritisasi yang
dicapai melalui proses penerbitan sebuah sukuk. Sukuk disusun secara paralel dengan
akuisisi aset fisik. Pendapatan aliran dari, misalnya, jalan, bandara, pelabuhan, utilitas,
gedung baru, pembangkit listrik, dan fasilitas minyak digunakan untuk membayar untung
pada sukuk. Semua pengembalian sukuk dan arus kas ditautkan ke aset yang dibeli atau yang
dihasilkan dari aset yang pernah dibangun dan tidak hanya dianggap sebagai pendapatan
yang berbasis bunga. Sukuk dapat diterbitkan atas aset yang ada serta aset itu mungkin
tersedia di masa mendatang.

Produk yang sesuai dengan Syariah harus disetujui oleh seorang sarjana Syariah yang
tersertifikasi untuk mengeluarkan fatwa (Keputusan Islam). Saat ini tampaknya kurang dari
20
sarjana dengan keterampilan seperti itu di seluruh dunia, yang karenanya menambah waktu
yang dibutuhkan untuk menyetujui produk seperti sukuk. Saat ini sebagian besar sukuk dibeli
dan ditahan, dan hingga saat ini cenderung tidak menjadi pasar sekunder yang aktif.

Ada beberapa perdebatan besar baru-baru ini tentang apakah bank-bank Barat
seharusnya diizinkan untuk terlibat dalam keuangan syariah terutama karena banyak bank
Barat sekarang mengeluarkan Instrumen keuangan syariah. Selain HSBC, Deutsche Bank,
Barclays Capital, dan Citi juga semua yang terlibat dalam keuangan syariah seperti yang
digambarkan oleh mini case di bawah ini.

Menurut Standard & Poor's, London - sebagai salah satu pusat keuangan utama yang
harus ditangani Transaksi syariah- telah menjadi satu-satunya pesaing pasar non-Muslim
alami di Dubai, Kuala Lumpur, dan Bahrain. Pemerintah Inggris menunjukkan komitmennya
dalam UU Keuangan tahun 2007 dengan memperkenalkan langkah-langkah baru untuk
sukuk, memungkinkan mereka untuk diterbitkan, dimiliki dan diperdagangkan dengan cara
yang sama seperti obligasi korporasi.

Mini case :

Banyak bank dan rumah investasi menghargai kebutuhan untuk mengembangkan yang
sesuai dengan paket keuangan syariah dalam rangka menarik bisnis baru dan
mengembangkan pasar dengan klien syariah. Pasar untuk instrumen pembiayaan syariah
adalah alternatif yang sangat layak untuk Metode pembiayaan Barat dan volume sukuk Islam
pada awal 2012 adalah bukti yang jelas dari kekuatan pasar.

Pasar tradisional untuk keuangan syariah telah menjadi sektor penerbangan, yang sedang
tumbuh sangat baik di Timur Tengah. Emirates Airlines yang berbasis di Dubai
mengumpulkan US $ 265 juta di pembiayaan syariah untuk membayar dua jet Boeing yang
dikirim pada tahun 2011. Transaksi ini melibatkan sewa 12 tahun untuk pesawat Boeing 777-
300ER. Boeing Capital (anak perusahaan pembiayaan yang sepenuhnya dimiliki oleh
perusahaan pesawat Boeing) mengumumkan pada akhir 2011 bahwa mereka sedang
menjajaki peluang untuk keuangan syariah di sektor penerbangan. Itu melihat kemungkinan
menggunakan pasar sukuk syariah untuk pembiayaan pesawat terbang di mana portofolio
pembiayaan pesawat udara akan dijamin oleh sebuah instrumen yang dikenal sebagai
Sertifikat peningkatan kepercayaan peralatan. Perusahaan memperkirakan bahwa maskapai
penerbangan Timur Tengah akan membutuhkan 2.520 pesawat baru selama 20 tahun ke
depan untuk armada pembaruan dan pertumbuhan, dan sebagai konsekuensinya
pengembangan paket pembiayaan syariah bisa
sangat menguntungkan bagi Boeing. Pada Januari 2012, Otoritas Umum Penerbangan Sipil
Saudi mengumpulkan 15 miliar riyal Saudi (US $ 4 miliar) - salah satu sukuk terbesar yang
pernah tercatat.

Industri penerbangan bukan satu-satunya sektor bisnis di mana instrumen keuangan syariah
mendapatkan posisi yang kuat. Penerbitan sukuk berkembang dengan luar biasa tingkat
dalam industri infrastruktur yang menguntungkan. Pada 28 Maret 2012 Saudi British Bank,
cabang lokal HSBC, mengumpulkan 1,5 miliar riyal Saudi (US $ 400 juta) dari penempatan
pribadi obligasi syariah dan hari sebelumnya milik Perusahaan Listrik Saudi milik negara telah
mengangkat isu sukuk dual-tranche US $ 1,75 miliar, yang terdiri dari sukuk US $ 500 juta
dengan jatuh tempo lima tahun dan sukuk US $ 1,25 miliar dengan jatuh tempo 10 tahun. Ini
telah membantu Arab Saudi menjadi penerbit sukuk terbesar di wilayah Teluk untuk kuartal
pertama 2012 dengan total masalah sebesar US $ 6,4 miliar (15% dari masalah sukuk dunia).

Hingga April 2012, total penerbitan sukuk global untuk sektor pemerintah dan korporasi
diperkirakan mencapai US $ 44 miliar untuk tahun ini. Malaysia dengan mudah memegang
posisi peringkat teratas di dunia dengan 71 persen atau mendekati US $ 31 billion. Ini
dibandingkan dengan total penerbitan sukuk global pada tahun 2011 sebesar US $ 26,5
miliar.

Instrumen keuangan syariah yang telah kita lihat di atas adalah kontrak yang komersial
transaksi dapat didasarkan. Transaksi internasional biasanya menggunakan letter of credit,
seperti halnya bank tradisional. Perbedaannya adalah bahwa bank syariah memiliki barang
sampai pembayaran penuh diterima dari importir selama waktu itu importir diberikan hak
untuk kliring barang atau produk sebagaimana disepakati dalam kontrak. Bank syariah
sebenarnya berurusan dengan barang sedangkan bank tradisional hanya berurusan dengan
dokumen. Dalam kasus gagal bayar, bank syariah berada di banyak posisi hukum yang lebih
baik untuk memulihkan kerugian karena hak belum diserahkan kepada importir sehingga
mereka lebih mampu mengendalikan kredit. Dalam perbankan tradisional, hak legal atas
barang seharusnya diteruskan ke importir, dan karenanya pemulihan kerugian akan
tergantung pada jaminan atau asuransi.

Bank syariah memiliki modal sendiri dan mengandalkan dua sumber dana utama:

 transaksi deposito, yang bebas dari risiko tetapi tidak menghasilkan pengembalian
 deposito investasi, yang membawa risiko kerugian modal sebagai imbalan atas janji
variabel kembali.
Ada empat jenis utama rekening bank syariah:

 giro - deposan dijamin pelunasan dana mereka, tetapi mereka tidak menerima
pengembalian karena dana tidak akan digunakan untuk usaha bagi hasil dan
pembagian kerugian seperti dana ini hanya dapat digunakan untuk
menyeimbangkan kebutuhan likuiditas bank
 rekening tabungan - deposan mendapatkan penghasilan, yang merupakan premi
yang dibayarkan oleh bank di perusahaan kebijaksanaan, tergantung pada hasil
keuangan bank
 akun investasi - penyedia dana, mudarib atau mitra aktif, memiliki absolut
kebebasan dalam pengelolaan investasi. Akun investasi berbeda dari tabungan akun
karena:
o mereka memiliki jumlah setoran minimum tetap yang lebih tinggi
o mereka memiliki jangka waktu deposit yang lebih lama dan yang paling
penting
o deposan dapat kehilangan sebagian atau seluruh dana mereka jika bank
merugi
 akun investasi khusus - deposan biasanya adalah investor atau institusi besar, dan
akun beroperasi berdasarkan prinsip mudharabah. Perbedaan antara akun-akun ini
dan akun investasi adalah:
o dana tersebut terkait dengan proyek tertentu
o investor memiliki pilihan untuk berinvestasi langsung dalam proyek-proyek
yang dilakukan oleh bank.

Karena hubungan dengan deposan mereka didasarkan pada bagi hasil, bank syariah perlu
untuk memiliki pengungkapan keuangan yang lebih lengkap daripada bank tradisional.
Perkembangan akuntansi standar untuk bank syariah karenanya sangat penting. Pada awal
1990-an seperangkat pedoman akuntansi yang diterbitkan didirikan oleh Accounting and
Auditing Organisation for Islamic Financial Institutions (AAOIFI), yang hingga 2012
mengeluarkan 85 standar tentang akuntansi, audit, tata kelola, etika, dan kepatuhan Syariah,
termasuk pernyataan tentang kecukupan modal. Standar-standar ini baik wajib atau
digunakan sebagai pedoman oleh regulator di negara-negara seperti Bahrain, Sudan,
Yordania, Malaysia, Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Libanon, dan Suriah, dan
penggunaannya yang luas terus meningkat.

Aspek penting dari manajemen bank atas produk yang sesuai dengan Syariah adalah
Dewan Syariah. Dewan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua produk dan
layanan yang ditawarkan masuk sesuai dengan hukum Syariah. Dewan tersebut terdiri dari
komite cendekiawan Islam dan sebagai tambahan untuk pengawasan semua produk yang
ditawarkan dewan juga akan membuat penilaian pada semua kasus merujuknya misalnya
memastikan bahwa proposal bisnis pelanggan potensial sesuai dengan hukum Syariah.
Keputusan dewan bank dikeluarkan dalam bentuk fatwa. Selain itu, kegiatan dewan Syariah
bank pada gilirannya diawasi oleh Internasional Asosiasi Bankir Islam dan Dewan Agama
Agungnya meninjau fatwa yang dikeluarkan oleh dewan bank untuk menentukan apakah
mereka mematuhi hukum Syariah.

Kami telah melihat bahwa ada sejumlah keuntungan dan manfaat yang diberikan
oleh perbankan syariah. Namun, perlu dicatat bahwa ada juga sejumlah masalah dan
tantangan yang dihadapi sistem perbankan syariah karena memiliki:

 tidak ada pemberi pinjaman pilihan terakhir


 posisi sangat likuid dipertahankan oleh sebagian besar bank
 tidak ada pasar modal sekunder
 tidak ada pasar uang konvensional
 sedikit inovasi produk
 tidak ada patokan harga selain LIBOR atau padanan lokalnya (yang hanya digunakan
sebagai indikator daripada tingkat bunga).

Krisis Keuangan Global

Krisis keuangan global saat ini dimulai di AS pada awal 2000-an dan kemudian menyebar ke
Inggris dan banyak bagian lain dunia. Krisis keuangan global atau 'krisis kredit' adalah
subjeknya telah menghasilkan sejumlah besar pendapat tentang penyebabnya dan
kemungkinan solusinya. Itu datang ke kepala di 2008 dan kami masih bertahun-tahun
kemudian menghadapi masalah keuangan global dalam skala besar.

Krisis keuangan global adalah sesuatu yang mana semua dari kita, dan khususnya
mereka yang bekerja di dalamnya Peran keuangan perusahaan perlu dipahami, dan
merupakan alasan bahwa topik ini termasuk dalam buku ini dengan memperkenalkan isu-isu
dasar seputar krisis. Tapi siapa yang terkena dampak krisis ini dan bagaimana itu terjadi?

Krisis keuangan awal berkembang dari hubungan antara dua kelompok orang:
pemilik rumah dan investor. Pemilik rumah meminjam uang, hipotek, untuk membeli rumah.
Investor, lembaga keuangan besar seperti dana pensiun, dana pemerintah (yang didukung
pemerintah), saling menguntungkan dana, dan perusahaan asuransi memiliki uang yang
ingin mereka investasikan. Kelompok-kelompok ini dibawa bersama-sama melalui sistem
keuangan, bank dan broker yang terdiri dari Wall Street di AS dan Kota London di Inggris.
Bank- bank ini terkait erat dengan pasar perumahan.

Jika kita melihat USA pada tahun 2007/2008 (ketika krisis dimulai) institusional
investor umumnya memiliki sejumlah besar uang untuk diinvestasikan dan memperoleh
pengembalian terbaik. Secara tradisional investor ini pergi ke Federal Reserve AS di mana
mereka berinvestasi di Treasury tagihan, diyakini sebagai investasi teraman (dinilai AAA)
untuk pengembalian yang wajar atas uang mereka.

Namun, beberapa hal terjadi pada awal 2000-an yang secara dramatis mengubah
iklim ekonomi Amerika: ledakan gelembung dot.com; World Trade Center dihancurkan oleh
teroris pada 11 September 2001. Peristiwa-peristiwa ini memiliki dampak yang sangat besar
terhadap perekonomian AS. Setelah bangun dari ini, ketua Federal Reserve saat itu Alan
Greenspan menurunkan suku bunga menjadi hanya 1% untuk mencoba dan menghasilkan
kembali ekonomi AS. Pada saat yang sama semua ini terjadi di AS, yang lain ekonomi seperti
Cina dan Timur Tengah menghasilkan surplus besar, yang juga menghasilkan pengurangan
suku bunga. Semua faktor ini bersama-sama memunculkan kelimpahan global kredit murah.

Meskipun penurunan suku bunga di AS menyebabkan pengembalian 1% pada


Treasury yang rendah tagihan yang investor tidak senang menerima, itu juga berarti bahwa
bank Wall Street bisa meminjam dari Federal Reserve sebesar 1%. Biaya pinjaman sangat
rendah dan kredit sangat tinggi mudah tersedia sehingga sangat mudah bagi bank untuk
meminjam uang dengan sangat murah, yang mereka lakukan dalam skala besar. Tingkat
leverage yang tinggi ini, atau pinjaman, pada tingkat bunga yang rendah memungkinkan
bank untuk melipatgandakan jumlah bisnis yang dapat mereka transaksikan dan karenanya
sangat gandakan jumlah uang di atas dan di atas apa yang biasanya mereka hasilkan.

Bagaimana mereka menggunakan leverage untuk melakukan ini? Nah, jika Anda
mengambil contoh dari transaksi normal di mana seseorang dengan £ 10 membeli item
seharga £ 10 dan kemudian menjualnya kepada orang lain dengan harga £ 11, mereka
membuat keuntungan yang adil sebesar £ 1. Namun, jika seseorang dengan £ 10 meminjam
lebih lanjut £ 990 mereka kemudian memiliki £ 1.000 untuk dibeli 100 item seharga £ 10
masing-masing. Mereka kemudian menjual 100 barang ini kepada orang lain dengan harga £
11 masing-masing dengan total £ 1.100. Setelah membayar kembali £ 990 yang dipinjam
ditambah bunga katakanlah £ 10, dan mengurangi yang asli £ 10, mereka dibiarkan dengan
laba sebesar £ 90. Leverage telah meningkatkan laba mereka dari £ 10 menjadi £ 90.

Ini adalah cara utama di mana bank menghasilkan uang mereka. Bunga rendah dan
kredit mudah Skenario yang telah kami jelaskan, bank Wall Street dapat mengambil kredit
besar-besaran dan meminjam sejumlah uang dalam skala yang belum pernah terjadi
sebelumnya untuk membiayai transaksi yang membuat mereka sangat luar biasa kaya.

Investor melihat apa yang sedang terjadi dan mereka juga menginginkan tindakan.
Ini memberi Wall Street ide menghubungkan investor ke pasar kepemilikan rumah melalui
hipotek yang mereka anggap dapat memberikan hasil yang baik. Jika Anda
mempertimbangkan keluarga yang ingin beli rumah yang biasanya mereka simpan untuk
uang muka dan kemudian hubungi broker hipotek (yang dibayar dengan komisi) yang
menghubungkan mereka dengan pemberi pinjaman hipotek yang memberi mereka
pinjaman, hipotek. Keluarga itu kemudian membeli rumah dan menjadi pemilik rumah. Ini
masuk akal karena harga rumah selalu naik di masa lalu.

Dalam skenario bunga rendah, Wall Street dan investor melihat hipotek sebagai
peluang untuk pengembalian yang baik, sehingga bankir investasi ingin membeli hipotek dari
pemberi pinjaman hipotek, yang menjualnya untuk biaya. Bankir investasi meminjam uang
dalam jumlah besar dan membeli ribuan lebih banyak hipotek. Setiap bulan para bankir
investasi menerima uang tunai dari pembayaran dari semua hipotek pemilik rumah.

Bankir investasi kemudian mengemas hipotek dan memotong paket ke dalam irisan:
irisan atas adalah hipotek yang aman; irisan tengah adalah hipotek risiko rata-rata; irisan
bawah adalah hipotek berisiko tinggi, di mana ada risiko gagal bayar. Bankir investasi
kemudian dikemas ulang irisan dan menyebutnya sebagai kewajiban hutang yang dijaminkan
(CDO).

CDO adalah produk yang dikembangkan oleh lembaga keuangan untuk mengemas
bersama-sama utang yang tidak terkait instrumen, seperti obligasi dan hipotek, dan
kemudian bagian dari paket itu dijual kepada investor. Hingga krisis keuangan 2007/2008,
miliaran dolar dan poundsterling didukung oleh hipotek sekuritas digabungkan menjadi CDO
yang sangat kompleks, menghasilkan keuntungan besar bagi bank.

CDO berfungsi seperti tiga 'nampan' yang mengalir. Ketika uang datang dari pemilik
rumah membayar hipotek mereka pertama mengisi nampan atas, hipotek aman, dan
kemudian tumpah ke tengah nampan, hipotek risiko rata-rata, dan apa pun yang tersisa
tumpah ke baki bawah, hipotek berisiko tinggi. Jika beberapa pemilik rumah tidak membayar
dan default pada hipotek mereka maka lebih sedikit uang yang datang masuk dan nampan
bawah mungkin tidak terisi. Untuk mengimbangi risiko yang lebih tinggi, nampan bawah
menerima tingkat pengembalian yang lebih tinggi, katakanlah 10%, sedangkan nampan atas
menerima yang lebih rendah, katakanlah 4%, masuk akal kembali. Nampan tengah
menerima katakanlah 7%. Untuk membuat nampan atas lebih aman, bank dapat
mengasuransikannya untuk biaya kecil, katakan 1%, yang disebut swap default kredit,
sehingga laba bersih turun menjadi 3%. Credit default swap adalah bentuk asuransi kredit di
mana satu pihak membayar pihak lain melindunginya dari risiko gagal bayar pada instrumen
utang tertentu. Jika itu instrumen hutang (untuk misalnya hipotek) wanprestasi, perusahaan
asuransi mengkompensasi tertanggung atas kehilangannya.

Bank investasi tingkat bunga yang berbeda untuk tiga tingkat bunga dan lembaga
pemeringkat kredit memberi peringkat pada baki AAA teratas, investasi pelaut mungkin, dan
tertinggi Peringkat teraman ada. Baki tengah risiko rata-rata berhak peringkat BBB dan
masih cukup baik. Risiko tinggi baki tidak diberi peringkat. Karena peringkat AAA, bankir
dapat menyimpan brankas CDO untuk investor yang hanya memerlukan investasi yang
aman, CDO risiko rata-rata untuk bank lain, dan CDO risiko tinggi untuk lindung nilai dana
dan pembelian risiko lainnya. Para bankir berinvestasi menghasilkan banyak jutaan dolar
dengan cara ini, dan para investor sangat senang, setelah menemukan investasi yang baik
yang memberikan pembayaran jauh lebih baik dari pembayaran Perbendaharaan 1%.

Ketika situasi ini berlanjut, para investor sangat senang bahwa mereka
menginginkan lebih banyak CDO, demikian pula halnya bankir investasi berusaha membeli
lebih banyak hipotek dari pemberi pinjaman hipotek. Pada gilirannya, pemberi pinjaman
hipotek mencoba untuk mendapatkan lebih banyak hipotek dari broker hipotek. Tapi
situasinya telah mencapai titik di mana pialang hipotek tidak dapat menemukan hipotek
baru - semua orang yang memenuhi syarat untuk hipotek sudah memilikinya. Ini memberi
pemberi pinjaman hipotek ide: ketika pemilik rumah tidak melunasi hutang pada hipotek
pemberi pinjaman mendapat rumah dan nilai rumah selalu meningkat; karena mereka
dilindungi, jika pemilik rumah tidak melunasi hutang maka pemberi pinjaman hipotek harus
dapat menambah risiko pada hipotek baru dengan tidak memerlukan uang muka, dan tidak
memerlukan bukti penghasilan. Jadi itulah yang dilakukan pemberi pinjaman hipotek.
Mereka mulai meminjamkan lebih sedikit peminjam yang bertanggung jawab menggunakan
apa yang disebut hipotek sub-prime (berbeda dari yang disebut prime) hipotek kepada
pemilik rumah yang bertanggung jawab).
Inilah titik baliknya. Apa yang terjadi di AS adalah bahwa broker hipotek terhubung
keluarga yang kurang bertanggung jawab dengan pemberi pinjaman hipotek, yang kembali
membuat komisi. Keluarga-keluarga ini memperoleh hipotek dan mampu membeli rumah
besar. Peningkatan pinjaman hipotek di sub-prime kategori tidak berasal dari bank tetapi
dari pemberi pinjaman hipotek non-bank, perusahaan yang menyediakan hipotek tetapi
bukan bank terdaftar. Ini non-bank, biasanya pemberi pinjaman swasta dan perusahaan
keuangan, target bisnis hipotek perumahan dan karena mereka beroperasi di daerah di luar
perbankan normal mereka sering dipandang sebagai sumber hipotek bagi orang-orang yang
tidak bisa mendapatkan pembiayaan dari bank.

Seperti sebelumnya, pemberi pinjaman hipotek menjual hipotek kepada para bankir
investasi yang mengubahnya ke dalam CDO dan menjual irisan kepada investor dan lainnya.
Itu bekerja dengan baik untuk semua orang dan membuatnya semua sangat kaya. Tidak ada
yang khawatir jika pemilik rumah gagal karena segera setelah masing-masing institusi
menjual hipotek ke institusi berikutnya maka itu menjadi masalah mereka, dan mereka
semua menghasilkan jutaan. Ini adalah 'bom waktu' yang menunggu untuk meledak.
Sayangnya, kepercayaan pada CDO baru meningkat berlebihan oleh boom spekulasi properti
dan tingkat hutang rumah tangga mulai mencapai tingkat yang tidak berkelanjutan, seperti
ditunjukkan pada Gambar 7.8, tidak hanya di AS tetapi juga Inggris dan Eropa.

Ben S Bernanke, yang saat itu ketua Federal Reserve, mencatat tren di sub-prime
kegagalan hipotek. Dalam sebuah pidato di sebuah konferensi pada bulan Mei 2007,
ia mengidentifikasi kesulitan yang dihadapi terlihat di pasar sub-prime dan memberikan
peringatan dini tentang apa yang akan terjadi. Pada akhir 2007 pasar hipotek sub-prime
telah tumbuh ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Banyak dari ini hipotek
memiliki suku bunga mengambang, atau fleksibel dan pada tahun 2006 suku bunga
mulai naik.
Sebanyak peminjam berjuang untuk mempertahankan atau melanjutkan pembayaran
hipotek mereka sejumlah hipotek yang tidak dilunasi menghasilkan AS seperti yang bisa kita
lihat dari Gambar 7.9.

Hampir tidak dapat mengejutkan ketika pemilik rumah yang kurang bertanggung
jawab mulai melakukan tidak melunasi hutang pada hipotek mereka, yang pada saat itu
dimiliki oleh para bankir dan investor lainnya dalam bentuk CDO. Namun, para bankir bisa
menyita pemilik rumah dan mereka pembayaran bulanan diubah menjadi rumah. Awalnya
ini tidak dilihat sebagai masalah karena para bankir bisa menjual rumah-rumah itu. Namun,
semakin banyak bulanan para bankir.

pembayaran berubah menjadi rumah. Begitu banyak rumah muncul untuk dijual
sehingga pasar diciptakan di mana ada lebih banyak pasokan daripada permintaan, sehingga
harga rumah tidak hanya berhenti naik tetapi bahkan jatuh tajam. Ini menciptakan masalah
menarik bagi banyak pemilik rumah yang masih membayar hipotek. Karena semua rumah di
lingkungan mereka naik untuk dijual setelah penyitaan, yang Nilai rumah mereka turun
sehingga mereka bertanya-tanya ‘Mengapa kami membayar kembali US $ 250.000 kami
hipotek ketika rumahnya sekarang hanya bernilai US $ 75.000? 'Meskipun mereka mampu
membayar, sejumlah besar pemilik rumah memutuskan bahwa tidak masuk akal untuk terus
melunasi mereka hipotek dan mereka berjalan pergi dari rumah mereka meninggalkan
mereka dengan bank.

Meningkatnya tingkat hipotek menyebabkan perubahan besar dalam sikap untuk


meminjamkan hasil bahwa harga rumah mulai menurun cepat yang mengakhiri ledakan
properti tidak hanya di Amerika Serikat tetapi juga di Inggris, seperti yang dapat kita lihat dari
Gambar 7.10.

Ketika harga rumah terus turun, gagal bayar hipotek melanda Amerika Serikat dan
harga rumah jatuh lebih jauh. Ini berarti bahwa bankir investasi memegang portofolio yang
tidak berharga rumah. Mereka mencoba menjual CDO mereka tetapi para investor pada saat
itu jelas tidak tertarik untuk membeli. Mereka tahu bahwa aliran uang ke dalam 'nampan' itu
bahkan tidak lagi menggiring bola. Ini adalah masalah besar bagi bankir investasi karena
mereka telah meminjam jutaan dan kadang-kadang miliaran dolar untuk mendanai transaksi
ini.

Bankir investasi bukan satu-satunya yang bermasalah. Investor sudah membeli


ribuan dan ribuan CDO yang sekarang tidak berharga. Pemberi pinjaman hipotek tidak dapat
menjual hipotek ke bank. Broker hipotek menjadi pengangguran.

Seluruh sistem keuangan AS menjadi beku karena begitu banyak bisnis menjadi
bangkrut. Itu bahkan lebih buruk bagi pemilik rumah ketika lembaga keuangan mengatakan
kepada mereka bahwa mereka investasi juga tidak berharga.

Dari siklus yang telah kami jelaskan di atas, kita dapat melihat bagaimana krisis
keuangan berkembang. Dua utama, organisasi swasta yang disponsori oleh pemerintah AS
untuk memfasilitasi hipotek, Freddie Mac dan Fannie Mae, harus diselamatkan oleh
pemerintah pada tahun 2008 yang menghasilkan 80% kepemilikan pemerintah. Namun, itu
mungkin keruntuhan 2008 Lehman Brothers yang memicu dari krisis keuangan dunia.
Setelah itu, antara Desember 2008 dan Februari 2011, 35 bank AS kolaps yang telah diawasi
oleh Federal Reserve.
Tetapi tentu saja sistem keuangan AS tidak beroperasi secara terpisah. Bank,
investasi bank, dan lembaga keuangan lainnya adalah bisnis global yang beroperasi di
seluruh dunia. Penyebaran krisis ini terlihat pada runtuhnya bank-bank besar berikutnya di
Inggris dan Eropa. Di Inggris pada 2008, misalnya, bank Northern Rock dinasionalisasi oleh
Pemerintah Inggris karena masalah keuangan masalah yang disebabkan oleh krisis hipotek
sub-prime (kelompok Virgin kemudian diselesaikan kesepakatan untuk membeli bank pada
Januari 2012). Royal Bank of Scotland dan Lloyds TSB bank akan ditalangi oleh Pemerintah
Inggris dan masih sangat didukung. Krisis juga terjadi menyebar ke Eropa dengan masalah
keuangan utama di Yunani, Spanyol, Italia, Portugal, dan Irlandia.

Pada bulan Maret 2009, Turner Review diterbitkan di Inggris, telah ditugaskan pada
bulan Oktober 2008 untuk meninjau penyebab krisis keuangan. Ini menunjukkan bahwa
sebagian besar kerugian yang muncul tidak ada dalam buku-buku investor akhir yang berniat
untuk memegang aset hingga jatuh tempo, tetapi pada buku-buku bank yang sangat
berpengaruh dan lembaga seperti bank. Dampaknya terlihat tidak hanya dalam peningkatan
utang rumah tangga; itu terlihat juga di lembaga keuangan besar-leverage yang telah
membeli instrumen keuangan yang baru dikembangkan menggunakan utang, untuk
kemudian menjualnya institusi lain yang juga membelinya dengan hutang. Seperti Gambar
7.11 menunjukkan, ada yang cukup besar pertumbuhan dalam ukuran relatif dari sektor
keuangan di AS dan Inggris pada periode tersebut mengarah ke krisis keuangan bersama
dengan peningkatan besar-besaran dalam utang di lembaga keuangan.

Banyak pelajaran berharga harus dipelajari dari krisis keuangan global saat ini dan
sementara banyak yang menyalahkan kegagalan itu sebagai masalah regulasi yang tidak
memadai, Turner Review mengepalai daftar rekomendasinya dengan peringatan kuat
tentang ketidakcukupan modal di perbankan dan sistem non-perbankan dan bahaya
kelebihan leverage.
Sistem perbankan di seluruh dunia dan penggunaan hutang (pengungkit) yang luas
tentunya berada di jantung krisis keuangan global.

Peraturan yang tidak memadai, dan penurunan standar perbankan, dan budaya di
mana ada adalah kurangnya standar etika, dan kurangnya kompas moral telah menjadi
faktor yang sangat berpengaruh. Bankir tentu sekarang dipegang dengan harga terendah
oleh masyarakat umum dan bisnis masyarakat. Seperti yang dikatakan Mark Twain ‘seorang
bankir adalah orang yang meminjamkan Anda payungnya ketika matahari bersinar, tetapi
menginginkannya kembali begitu matahari mulai turun '. Selama periode sejak 2008, bankir
telah menambah bahan bakar ke api dengan memicu eskalasi besar budaya bonus (yang
diharapkan tidak akan berlanjut), dengan para bankir dan sektor keuangan sebagai
pemenang. Yang kalah adalah bisnis manufaktur, ritel, dan jasa, masyarakat umum dan
ekonomi secara umum. Juga, pada 28 Juni 2012, BBC News melaporkan bahwa bank-bank
besar sedang diselidiki untuk memperbaiki suku bunga. Barclays Bank, yang telah ditebus
secara tidak langsung selama krisis, adalah bank pertama yang didenda (total £ 290 juta)
untuk praktik ini di AS dan Inggris. Antara 2005 dan 2008, staf Barclays yang mengajukan
estimasi pinjaman antar bank mereka sendiri, LIBOR, harga sering dilobi oleh pedagang
derivatif mereka untuk memasukkan angka yang akan manfaatkan posisi perdagangan
mereka, untuk menghasilkan keuntungan bagi bank (keuntungan bonus mana akan dibayar).
Antara 2007 dan 2009, selama puncak krisis keuangan global, Barclays karyawan
memasukkan angka yang sangat rendah, untuk menghindari kecurigaan bahwa bank berada
di bawah ambang batas keuangan dan karenanya harus meminjam pada tingkat yang jauh
lebih tinggi daripada pesaingnya.

Banyak komentator keuangan merekomendasikan pengetatan regulasi perbankan


sistem sangat penting untuk mencoba dan menghindari krisis keuangan di masa depan.
Peraturan juga dapat memastikan hal itu bank (dan semua organisasi lain) membentuk
pembayaran atas ke bawah yang adil dan transparan struktur dan hilangkan budaya bonus.
Mereka selanjutnya merekomendasikan reformasi perbankan sistem melalui pemisahan
sektor perbankan menjadi ritel tradisional dan perbankan investasi.

Bisnis bergantung pada bank sebagai sumber utama keuangan karena hutang
semakin meningkat menjadi sumber utama modal baru untuk ekspansi bisnis. Sementara
meningkatkan, atau meningkat proporsi hutang yang diambil oleh suatu organisasi, tentu
memperbesar potensi imbalannya, itu juga meningkatkan risiko finansial, dan risiko ini tidak
dilindung nilai ketika gelembung properti meledak 2007/2008, meninggalkan bank dengan
modal atau likuiditas tidak mencukupi yang menyebabkan kegagalan mereka.

Tetapi mengapa bisnis menggunakan utang untuk membiayai ekspansi? Seperti yang
kita lihat di Bab 4, itu karena utang relatif murah dan bunga pinjaman diizinkan untuk pajak,
dan karenanya, sesuai tingkat hutang perusahaan meningkatkan biaya modal rata-rata
perusahaan dapat dikurangi. Tetapi pengembalian bersih yang lebih tinggi pada proyek
investasi mungkin tidak memungkinkan untuk risiko tidak dibayarnya bunga, atau risiko
kegagalan membayar kembali pinjaman itu sendiri yang mendukung investasi semacam itu.
Pinjaman relatif mudah diakses dan dapat diperoleh dengan cukup segera. Oleh karena itu,
proyek investasi baru dapat memulai dan menyelesaikan lebih cepat daripada dengan
menunggu lebih lama untuk pendanaan alternatif, sehingga memuaskan tujuan pemegang
saham jangka pendek pengembalian cepat. Karena itu, negara maju menjadi sangat
bergantung pada hutang dan sistem perbankan saat ini, bersama dengan risiko keuangannya
yang tinggi.

Banyak ekonom percaya bahwa penekanan pada pendanaan ekuitas untuk ekspansi
bisnis dari bank, lembaga keuangan lain, dan individu, mungkin dapat mengurangi
ketergantungan pada bisnis utang yang tinggi, yang akan mengurangi risiko finansial, dan
risiko kebangkrutan. Ini mungkin tercapai melalui, misalnya, insentif pajak terkait dengan
pembiayaan ekuitas dan dividen, dan mungkin laba ditahan, dan untuk mendorong
kepemilikan bisnis yang lebih luas oleh karyawan, mungkin sepanjang garis Kemitraan John
Lewis.

Perspektif moral dan etika lebih sulit untuk dihadapi dan sebagian besar tergantung
pada perilaku individu.

Penguatan, dan memberi gigi kepada, praktik tata kelola perusahaan yang
dikembangkan ekonomi dapat memiliki dampak besar pada menghindari krisis keuangan di
masa depan. Di Inggris, misalnya, ada kemungkinan bahwa Kode Tata Kelola Perusahaan
Inggris 2010 dapat diperkuat melalui undang-undang untuk lebih melindungi kepentingan
pemegang saham dan karyawan. Mungkin kemerdekaan dan kekuatan direktur non-
eksekutif belum apa yang semula dimaksudkan oleh Komite Cadbury? Mungkin struktur yang
lebih efektif seperti sistem papan dua tingkat Jerman dapat memberikan pengawasan dewan
yang mungkin termasuk orang dengan minat tertentu, misalnya karyawan, pemegang
saham, perwakilan bank, dan pemberi pinjaman. Ini akan memiliki kekuatan veto atas
keputusan
dewan eksekutif, dan mampu berdiri melawan Fred Goodwins dan Robert Maxwells dari
dunia ini.

Kesimpulanya, adalah pandangan kami bahwa masalah mendasar dari krisis keuangan global
adalah:

 ketergantungan ekonomi negara maju pada pasar perumahan


 terlalu bergantung pada hutang, atau pengaruh
 suku bunga rendah
 kredit murah dan mudah
 menurunkan standar perbankan
 kurangnya standar etika dan moral
 instrumen keuangan yang baru dikembangkan.

Pertumbuhan popularitas perbankan syariah baru-baru ini mungkin bagian dari hasil
keinginan untuk pembiayaan yang tunduk pada peraturan yang lebih koheren daripada
banyak produk yang dipasarkan oleh bank-bank Barat tradisional.

Anda mungkin juga menyukai