Anda di halaman 1dari 4

Nama : Aditya Budi Pratama

NPM : 20110092

Kelas : Karyawan ( Konversi )

Akuntansi Keuangan Menengah

----------------------------------------------------------------------

1. Apa yang dimaksud dengan:

a. Obligasi
Obligasi adalah surat utang jangka panjang yang diterbitkan oleh perusahaan atau
pemerintah dengan nilai nominal dan waktu jatuh tempo tertentu.
Obligasi adalah surat utang jangka menengah maupun jangka panjang yang dapat
diperjualbelikan. Obligasi berisi janji dari pihak yang menerbitkan Efek untuk
membayar imbalan berupa bunga (kupon) pada periode tertentu dan melunasi
pokok utang pada akhir waktu yang telah ditentukan, kepada pihak pembeli obligasi
tersebut. Obligasi merupakan salah satu investasi Efek berpendapatan tetap yang
bertujuan untuk memberikan tingkat pertumbuhan nilai investasi yang relatif stabil
dengan risiko yang relatif lebih stabil juga, dibandingkan dengan saham.

b. Keuntungan dan kelebihan perusahaan menerbitkan obligasi


Keuntungan Investasi Obligasi
1) Memperoleh bunga atau yang dikenal dengan istilah kupon dalam investasi
obligasi. Keuntungan bunga yang diperoleh bersifat periodik, bisa setiap bulan,
per tiga atau enam bulan. Tingkat bunga didapat di atas bunga Bank Indonesia.
2) Mendapat keuntungan Capital Gain atau keuntungan yang di dapat dari selisih
harga jual setelah dikurangi harga beli.
3) Cocok dijadikan tabungan jangka panjang. Umumnya jatuh tempo dari surat
utang berada di kisaran 5 tahun ke atas.
4) Lebih aman dan tepercaya terlebih jika memilih obligasi pemerintah.
5) Risiko lebih rendah ketimbang investasi lain seperti saham yang pergerakannya
sangat fluktuatif.
6) Tersedia dalam banyak opsi pilihan seri efek utang yang dapat dipilih di pasar
sekunder.

Kerugian Investasi Obligasi


1) Tingkat bunga pada investasi obligasi bergantung pada bunga pasar keuangan.
Jika harga obligasi naik maka tingkat bunga akan turun begitupun sebaliknya.
2) Meski dinilai aman, investasi obligasi tetap memiliki risiko gagal bayar, terlebih
jika peminjam tidak mampu membayar bunga dan pokok utang
3) Perusahaan yang mengeluarkan obligasi berpotensi melakukan penarikan
sebelum masa jatuh tempo apabila terdapat persyaratan tersebut dalam
kontrak perjanjian.

2. Kapan saat terjadinya kenaikan dan penurunan ekuitas


Kenaikan terjadi pada saat:
a. Adanya kenaikan sektor modal. Baik modal yang berasal dari laba maupun adanya
pengeluaran modal saham atau tambahan investasi dari pemilik perusahaan yang
mengakibatkan modal kerja akan bertambah.
b. Adanya pengurangan atau penurunan aktiva tetap yang diimbangi dengan
bertambahnya aktiva lancar karena adanya penjualan aktiva tetap maupun melalui
proses depresiasi. Dengan begini modal kerja akan bertambah
c. Ada penambahan hutang jangka panjang baik dalam bentuk obligasi, hipotek, atau
hutang jangka panjang lainnya yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar,
maka modal kerja akan bertambah

Penurunan terjadi pada saat:

a. Perusahaan menderita kerugian. Baik kerugian normal maupun kerugian exidentil.


b. Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan-tujuan tertentu
dalam jangka panjang.
c. Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap.
d. Pengambilan uang atau barang yang dilakukan oleh pemilik perusahaan untuk
kepentingan pribadi.

Apakah memungkinkan ekuitas disuatu perusahaan minus


Iya bisa atau mungkin saja terjadi. Ekuitas minus (negative) dapat terjadi karena perusahaan
membukukan kerugian terus menerus. Saldo laba minus yang dicatatkan dalam laporan
keuangan akan mengikis ekuitas perusahaan.

Kemudian jelaskan mengenai struktur kepemilikan saham


Struktur kepemilikan saham adalah proporsi kepemilikan manajemen,institusional, dan
kepemilikan publik, dan struktur kepemilikan merupakan suatu mekanisme untuk
mengurangi konflik antara manajemen dengan pemegang saham.

Dapat kita simpulkan bahwa struktur kepemilikan adalah jumlah saham yang dimiliki orang
dalam (insider/ manajerial) dengan jumlah saham investor (institusional/publik). Struktur
kepemilikan saham mampu mempengaruhi jalanya perusahaan yang pada akhirnya
berpengaruh pada kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu
memaksimalkan nilai perusahaan. Hal ini disebabkan karena adanya kontrol yang dimiliki
oleh para pemegang saham.

Jenis jenis struktur kepemilikan saham


a. Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan manajerial (managerial ownership) adalah suatu kondisi di mana manajer
mengambil bagian dalam struktur modal perusahaan atau dengan kata lain manajer
berperan ganda sebagai manajer sekaligus pemegang saham di perusahaan. Dalam
laporan keuangan, keadaan ini dipresentasikan oleh besarnya persentase kepemilikan
oleh manajer.

b. Kepemilikan Instusional
Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki oleh
institusi atau lembaga seperti perusahaan asuransi, bank, perusahaan investasi dan
kepemilikan institusi lain.
Menurut kalian apakah kepemilikan saham manajerial harus ada didalam perusahaan,
jelaskan
Ya harus ada.
Sujoko dan Soebiantoro (2007) menyatakan bahwa kepemilikan manajerial akan mendorong
manajemen untuk meningkatkan kinerjanya, karena mereka ikut memiliki perusahaan.

Kepemilikan manajemen adalah proporsi pemegang saham oleh pihak manajemen yang
secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan. Kepemilikan saham oleh pihak
manajemen akan menjadikan nilai perusahaan meningkat karena manajemen melaksanakan
dan selalu mengawasi perkembangan perusahaan sekaligus memperhitungkan kebijakan
yang terbaik.

Semakin besar kepemilikan saham oleh manajerial, maka manajerial akan bekerja lebih
proaktif dalam mewujudkan kepentingan pemegang saham dan akan meningkatkan
kepercayaan, kemudian nilai perusahaan akan naik.

3. Jelaskan dan berikan contoh mengenai pengakuan pendapatan untuk penjualan tunai,
penjualan angsuran, dan penjualan konsinyasi

a. Pengakuan Pendapatan untuk Penjualan Tunai


Pendapatan yang berasal dari penjualan diakui pada tanggal terjadinya transaksi.
Biasanya diartikan sebagai tanggal penyerahan barang kepada pembeli

b. Pengakuan Pendapatan untuk Penjualan Angsuran


Menggunakan Metode Pengakuan Laba Kotor, ada dua (2) pendekatan pengakuan
Laba Kotor Penjualan Angsuran, yaitu:
1) Pada saat terjadi penjualan. Sama seperti pada penjualan regular, laba
kotor diakui ketika terjadi penjualan, saat barang ditukar dengan tuntutan
(claim) yang dapat dipaksakan terhadap pelanggan.
2) Pada saat uang diterima. Penerimaan kas, bukan saat penjualan, menjadi
criteria pengakuan pendapatan

c. Pengakuan Pendapatan untuk Penjualan Konsinyasi


Penjualan konsinyasi adalah salah satu strategi penjualan dengan cara menitipkan
barang kepada pihak lain untuk dijual dengan ketentuan yang telah disepakati dalam
perjanjian antara pihak consignor dengan pihak consignee.

Jenis kesepakatan penjualan yang melibatkan hubungan antara principal dan agen
juga bisa dilakukan dalam bentuk penjualan konsinyasi. Dalam kesepakatan
penjualan konsinyansi, consignor (produsen atau wholesaler) mengirimkan barang
kepada consignee (diler), yang bertindak sebagai agen dalam menjual produk yang
dimiliki oleh consignor. Consignor mengakui pendapatan penjualan sedangkan agen
mengakui komisi penjualan.

4. Jelaskan mengapa perusahaan menerapkan adanya laba ditahan kemudian jelaskan juga
faktor faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen yang dilakukan oleh perusahaan
Laba ditahan memegang keuntungan besar dari perusahaan yang masih belum dibagikan
sehingga populer dengan tambahan ditahan atau tertahan.

Laba ditahan mengalami penahanannya bukan hanya karena kemauan perusahaan atau
pemilik modal. Namun diterapkan sesuai perjanjian pemilik perusahaan dengan pemilik
saham atau modal.

Dan Laba ditahan biasanya memang ditahan untuk tujuan tertentu dan disesuaikan dengan
kebutuhan perusahaan untuk mengelola operasional kerja.

Faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden yang dilakukan oleh perusahaan:

1. Likuiditas
Sitanggang (2012) mengemukakan bahwa likuiditas menjadi ukuran kinerja dari
kemampuan perusahaan guna memenuhi kewajiban keuangan lancar yang segera harus
dilunasi yaitu kewajiban keuangan dengan jatuh tempo hingga satu tahun.
2. Profitabilitas
Rasio Profitabilitas diartikan sebagai rasio untuk penilaian kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan keuntungan dari proses penjualan, pengelolaan asset dan
penggunaan modal dari saham tertentu. Sehingga rasio ini memberikan gambaran atau
sebagai ukuran tingkat efektivitas manajemen perusahaan.
3. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah salah satu indikator yang berpengaruh terhadap risiko bisnis
dengan pengukuran menggunakan total dari aset perusahaan, penjualan dan ekuitas.

---------------------------

Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai