Anda di halaman 1dari 11

1.

Buatlah sebuah contoh studi kasus yang relevan terkait siklus penerimaan
kas/pengeluaran kas (pilih salah satu) yang belum terdokumentasi dengan baik
sehingga mengakibatkan adanya kekeliruan pencatatan ataupun kerugian dalam
perusahaan. Setelah itu buatlah pengembangan siklus penerimaan kas sesuai dengan
permasalahan yang terjadi.

Jawab:
Studi Kasus pada Siklus Penerimaan Kas penjualan Tiket Wisata Alam
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS)

Siklus Penerimaan Kas yang ada (lama)


Prosedur penerimaan kas tiket wisata alam yang terdapat pada taman
nasioanl bromo tengger semeru sebagai berikut:
a. Ticketing
1. Melayani pembelian tiket kepada wisatawan
2. Setelah transaksi tiketing mencatat dalam laporan harian (dicatat sesuai
dengan tiket yang terjual)
3. Setiap hari bagian tiketing menyerahkan uang hasil penjualan, laporan
hasil penjualan tiket dan sisa sobekan tiket (bonggol tiket) kepada petugas
Administrasi dan Keuangan.
b. Administrasi dan keuangan
1. Menerima uang hasil penjualan, laporan harian penjualan dan bonggol
tiket.
2. Tiap akhir bulan membuat laporan penjualan bulanan 2 rangkap (rangkap
1 untuk bendahara umum, rangkap 2 untuk di arsip)
3. Menyetorkan uang ke bank, kemudian mendapat 2 rangkap slip setoran
(slip pertama untuk bendahara umum, slip kedua untuk di arsip)
4. Pada akhir bulan menyerahkan bonggol tiket, laporan keuangan
penjualan, dan slip setoran dari bank kepada Bendahara Umum
c. Bendahara Umum
1. Menerima bonggol tiket, laporan keuangan penjualan, dan slip setoran
bank dari petugas Administrasi dan Keuangan.
2. Mengecek bonggol tiket dan laporan keuangan, apakah jumlah tiket yang
terjual sesuai dengan laporan keuangan (jika tidak sesuai maka akan
dikembalikan kepada petugas Administrasi dan keuangan)
3. Bendahara Umum membuat menjurnal, membuat buku besar, dan
membuat laporan keuangan.
4. Selesai melakukan penjurnalan, buku besar, dan laporan keuangan maka
akan diberikan kepada Kepala BBTNBTS untuk di otorisasi.

Kebijakan Umum Siklus Penerimaan Kas


Kebijakan umum siklus penerimaan kas pada BBTNBTS memuat kebijakan
kebijakan yang telah ditetapkan bersama. Adapun kebijakan umum tersebut
diantaranya :
1. Pembayaran tiket masuk wisata pada kawasan TNBTS dilakukan secara tunai
2. Bagian tiketing membuat laporan penjualan harian untuk disetorkan kepada
bagian administrasi dan keuangan, selanjutnya admin membuat laporan
penjualan tiap bulan dan disetor kepada bendahara umum paling lambat setiap
tanggal 25

Kebijakan Akuntansi Siklus Penerimaan Kas


Kebijakan akuntansi siklus penerimaan kas pada BBTNBTS memuat tentang
kebijakan-kebijakan terkait pengakuan, pencatatan, dan metode pendapatan. Adapun
kebijakan akuntansi siklus pendapatan pada BBTNBTS adalah :
1. Metode pengakuan pendapatan yang digunakan adalah accrual basis
2. Metode pembayaran untuk tiket wisata adalah tunai
3. Penjurnalan dilakukan secara terkomputerisasi menggunakan aplikasi

Dokumen yang Digunakan


Dokumen yang dipergunakan dalam siklus penerimaan kas Balai Besar
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru adalah sebagai berikut:
1. Tiket
Bukti pembayaran wisatawan untuk memasuki kawasan wisata TNBTS
2. Laporan penjualan harian
Dokumen yang digunakan untuk mencatat hasil penjualan tiket perhari.
3. Laporan penjualan bulanan
Dokumen yang digunakan untuk mencatat hasil penjualan tiket selama satu bulan
4. Bukti setoran bank
Dokumen yang digunakan sebagai bukti telah disetorkannya hasil penjualan tiket
wisata selama satu bulan
Analisa dan usulan Siklus Penerimaan Kas yang baru
Petugas Ticketing memegang uang tunai cukup lam yaitu sampai paling lambat setiap tanggal 25.
Dikhawatirkan uang tunai tersebut hilang karena petugas ticketing tidak memiliki brankas.
Hilang pada saat disimpan dan dalam perjalanan menyerahkan ke bag. Administrasi
Maka di usulkan agar petugas menyetorkan uang sendiri ke bank pada hari yang sama.

Bagian administrasi tidak lagi menerima uang tunai, melainkan bukti setoran bank
disertai laporan harian penjualan dan bonggol tiket.

Siklus Penerimaan Kas dengan usulan (baru)


a. Ticketing
1. Melayani pembelian tiket kepada wisatawan
2. Setelah transaksi tiketing mencatat dalam laporan harian (dicatat sesuai
dengan tiket yang terjual)
3. Setiap hari bagian tiketing menyetorkan uang hasil penjualan ke bank
4. Setiap bulan, paling lambat tanggal 25 setiap bulannya, bagian tiketing menyerahkan
bukti setoran ke bank, laporan hasil penjualan tiket dan sisa sobekan tiket
(bonggol tiket) kepada bag. Administrasi dan keuangan

b. Administrasi dan keuangan


1. Menerima uang hasil penjualan, laporan harian penjualan dan bonggol
tiket.
2. Tiap akhir bulan membuat laporan penjualan bulanan 2 rangkap (rangkap
1 untuk bendahara umum, rangkap 2 untuk di arsip)
3. Menyetorkan uang ke bank, kemudian mendapat 2 rangkap slip setoran
(slip pertama untuk bendahara umum, slip kedua untuk di arsip)
4. Pada akhir bulan menyerahkan bonggol tiket, laporan keuangan
penjualan, dan slip setoran dari bank kepada Bendahara Umum
c. Bendahara Umum
1. Menerima bonggol tiket, laporan keuangan penjualan, dan slip setoran
bank dari petugas Administrasi dan Keuangan.
2. Mengecek bonggol tiket dan laporan keuangan, apakah jumlah tiket yang
terjual sesuai dengan laporan keuangan (jika tidak sesuai maka akan
dikembalikan kepada petugas Administrasi dan keuangan)
3. Bendahara Umum membuat menjurnal, membuat buku besar, dan
membuat laporan keuangan.
4. Selesai melakukan penjurnalan, buku besar, dan laporan keuangan maka
akan diberikan kepada Kepala BBTNBTS untuk di otorisasi.
Petugas Ticketing Bank Administrasi dan Keuangan Bendahara Umum

Mulai Sisa Sobekan Sisa Sobekan


Rp
Tiket Laporan
(Bonggol Tiket Laporan
(Bonggol
Tiket)Penjualan Tiket)Penjualan
Melayani
Bukti Setoran Bukti Setoran
Harian
Bank Harian
Bank
Penjualan Bukti Setoran
Tiket Bank

Rp
Membuat
Laporan Menjurnal
Penjualan
Sisa Sobekan
Bulanan
Tiket (Bonggol
Tiket)
Jurnal

Sisa Sobekan
Tiket
Laporan
(Bonggol
Mengisi Penjualan
Tiket) Bukti Setoran
Laporan Harian
Bank Memposting
Penjualan
Harian

Buku
Laporan
Penjualan
Besar
Harian

Selesai

Menyetor
uang hasil
penjualan ke
bank

Bukti Setoran
Bank

Menyerahkan
pd admin dan
keuangan

Sisa Sobekan
Tiket
Laporan
(Bonggol
Penjualan
Tiket) Bukti Setoran
Harian
Bank
Petugas Ticketing Bank Administrasi dan Keuangan Bendahara Umum

Mulai Sisa Sobekan Sisa Sobekan


Rp
Tiket (Bonggol
Laporan Tiket (Bonggol
Laporan
Penjualan Harian
Bukti Setoran Penjualan Harian
Bukti Setoran
Melayani
Penjualan Bank Bank
Bukti Setoran
Tiket Bank

Rp
Membuat
Laporan Menjurnal
Penjualan
Sisa Sobekan Bulanan
Tiket (Bonggol
Jurnal

Sisa Sobekan
TiketLaporan
(Bonggol
Mengisi Penjualan Harian
Bukti Setoran
Laporan Bank Memposting
Penjualan
Harian

Buku
Laporan
Penjualan Harian
Besar

Selesai
Menyetor
uang hasil
penjualan ke
bank

Bukti Setoran
Bank

Menyerahkan
pd admin dan
keuangan

Sisa Sobekan
Laporan
Tiket (Bonggol
Penjualan Harian
Bukti Setoran
Bank
2. Jelaskan alur informasi dalam siklus produksi

Arus informasi yang yang masuk ke siklus produksi dari siklus lain, yaitu:

Siklus pendapatan menyediakan informasi mengenai order customer dan perkiraan penjualanuntuk
digunakan dalam perencanaan produksi dan persediaan.
Siklus pengeluaran menyediakan informasi untuk memperoleh bahan mentah dan mengontrol
pengeluaran lain yang termasuk overhead pabrik.
Siklus penggajian menyediakan informasi tentang biaya karyawan dan ketersediaannya,

Arus informasi yang datang dari siklus pengeluaran adalah

Siklus pengeluaran menerima informasi tentang kebutuhan akan bahan mentah.


Siklus pendapatan menerima informasi dari siklus produksi tentang barang jadi yang tersedia untuk
dijual.
Siklus penggajian menerima informasi tentang tersedianya tenaga kerja.
Buku besar dan sistem pelaporan menerima informasi tentang harga pokok produksi.
3. Gambarkan skema aktivitas siklus produksi dengan melampirkan contoh studi kasus
yang relevan!

Siklus Produksi mencakup :


1. Siklus Pendapatan
2. Siklus Pengeluaran
3. Pencatatan sistem di buku besar dan membuat laporan
4. Siklus Penggajian/ SDM
5. Melibatkan Manajemen Perusahaan

1. Siklus Pendapatan adalah proses yang menerima pesanan pelanggan


kemudian melakukan penjualan berupa barang jadi.

2. Siklus Pengeluaran adalah proses pembelian bahan baku untuk proses produksi
setelah menerima pesanan pelanggan pada siklus pendapatan

3. Semua transaksi dicatat dalam sistem informasi berisi jurnal-jurnal dan buku besar
kemudian membuat laporan keuangan setiap akhir bulan

4. Siklus Penggajian adalah proses mencari tenaga kerja untuk bekerja agar proses
produksi dapat berjalan dengan baik, tenaga kerja tersebut harus mendapatkan
upah yang sesuai.

5. Semua kegiatan dalam siklus produksi di awasi oleh Manajemen Perusahaan


Analisa
Dengan menjajarkan kedua flow diagram, dapat terlihat jelas perbedaan di Bag. Akuntansi
Pada flow yang baru, Bag. Akuntansi telah memiliki Data Base Sistem Akuntansi
yang mana data base tersebut berarti melakukan pencatatan dengan menggunakan komputer

Bagian kasir menggunakan Faktur untuk menerima dan mengeluarkan uang.


Faktur-faktur tersebut nanti nya akan dikirimkan ke Bag. Akuntansi untuk di rekap dan membuat
laporan keuangan.

Bag. Akuntansi menerima faktur-faktur tersebut kemudian mencatat nya dalam data base sistem
Akuntansi.
Setelah mencatat, Bag. Akuntansi akan melakukan penghitungan (penjumlahan dan pengurangan)
Karena sudah menggunakan komputer, maka nilai dari penghitungan tersebut akan lebih akurat
dibandingkan
manual dengan menggunakan tulisan tangan dan bantuan kalkulator saja.
Bag Akuntansi pun akan lebih efisien dalam bekerja dan menghemat waktu untuk membuat laporan.
Soal no.4
Gambar 1 menunjukkan arus dokumen yang terjadi pada sistem lama akuntansi, dimana semua
dokumen transaksi dari bagian kasir diserahkan ke bagian akuntansi yang selanjutnya dilakukan
pencatatan dan proses akuntansi dengan cara manual, sampai akhirnya menjadi dokumen informasi
laporan yang diserahkan ke pihak manajemen perusahaan. Proses ini berlangsung tidak efektif,
rentan kesalahan dan lambat dalam penyampaian informasi laporan keuangan. Menganalisa proses
di atas, maka diusulkan sistem baru yang diharapkan pekerjaan yang dilakukan lebih cepat dan dapat
menghindari kesalahan dalam input maupun output data, juga dalam proses perhitungan data. Selain
itu, dapat menjadikan pekerjaan lebih efektif dan akurat. Usulan sistem baru ditunjukkan pada
gambar 2.

Pertanyaan : Buatlah analisis terhadap Flow Diagram yang terjadi pada sistem yang lama sehingga
mengharuskan perusahaan untuk membuat Flow Diagram dengan sistem yang baru. Jelaskan secara
detail menurut pemahaman anda!
5. Apakah setiap perusahaan diharuskan untuk melakukan audit terhadap sistem
informasi? Bagaimana proses audit yang seharusnya dilaksanakan sesuai dengan
kriteria yang telah ditetapkan?

Audit terhadap sistem informasi adalah keharusan yang dilakukan oleh setiap perusahaan
Karena Audit Sistem Informasi adalah proses mengumpulkan dan mengevaluasi fakta untuk
memutuskan apakah sistem komputer yang merupakan aset bagi perusahaan terlindungi, integritas
data terpelihara, sesuai dengan tujuan organisasi untuk mencapai efektifitas dan efisiensi dalam
penggunaan sumber daya.

Proses Audit yang seharusnya dilaksanakan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan
Proses audit adalah metodologi penyelenggaraan audit yang jelas untuk membantu auditor
dalam mengumpulkan bahan bukti pendukung yang kompeten.
Adapun tahapan dalam proses audit:
1. Tahap Pemeriksaan Pendahuluan
Sebelum auditor menentukan sifat dan luas pengujian yang harus dilakukan, auditor harus
memahami bisnis perusahaan yang di audit (kebijakan, struktur organisasi, dan praktik yang
dilakukan). Setelah itu, analisis risiko audit merupakan bagian yang sangat penting.
Ini meliputi review atas pengendalian intern. Dalam tahap ini, auditor juga mengidentifikasi
aplikasi yang penting dan berusaha untuk memahami pengendalian terhadap transaksi yang
diproses oleh aplikasi tersebut. pada tahap ini pula auditor dapat memutuskan apakah audit
dapat diteruskan atau mengundurkan diri dari penugasan audit.
2. Tahap Pemeriksaan rinci
Pada tahap ini auditnya berupaya mendapatkan informasi lebih mendalam untuk memahami
pengendalian yang diterapkan dalam sistem komputer klien. Auditor harus dapat
memperkirakan bahwa hasil audit pada akhirnya harus dapat dijadikan sebagai dasar untuk
menilai apakah struktur pengendalian intern yang diterapkan dapat dipercaya atau tidak.
Kuat atau tidaknya pengendalian tersebut akan menjadi dasar bagi auditor dalam
menentukan langkah selanjutnya.
3. Tahap Pengujian Kesesuaian
Dalam tahap ini, dilakukan pemeriksaan secara terinci saldo akun dan transaksi. Informasi
yang digunakan berada dalam file data yang biasanya harus diambil menggunakan software
CAATTs. Pendekatan basis data menggunakan CAATTs dan pengujian substantif untuk
memeriksa integritas data. Dengan kata lain, CAATTs digunakan untuk mengambil data
untuk mengetahui integritas dan keandalan data itu sendiri.
4. Tahap Pengujian Kebenaran Bukti
Tujuan pada tahap pengujian kebenaran bukti adalah untuk mendapatkan bukti yang cukup
kompeten,. Pada tahap ini, pengujian yang dilakukan adalah (Davis at.all. 1981) :
1. Mengidentifikasi kesalahan dalam pemrosesan data
2. Menilai kualitas data
3. Mengidentifikasi ketidakkonsistenan data
4. Membandingkan data dengan perhitungan fisik
5. Konfirmasi data dengan sumber-sumber dari luar perusahaan.
6. Tahap Penilaian seacara umum atas hasil pengujian

Anda mungkin juga menyukai