Buatlah sebuah contoh studi kasus yang relevan terkait siklus penerimaan
kas/pengeluaran kas (pilih salah satu) yang belum terdokumentasi dengan baik
sehingga mengakibatkan adanya kekeliruan pencatatan ataupun kerugian dalam
perusahaan. Setelah itu buatlah pengembangan siklus penerimaan kas sesuai dengan
permasalahan yang terjadi.
Jawab:
Studi Kasus pada Siklus Penerimaan Kas penjualan Tiket Wisata Alam
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS)
Bagian administrasi tidak lagi menerima uang tunai, melainkan bukti setoran bank
disertai laporan harian penjualan dan bonggol tiket.
Rp
Membuat
Laporan Menjurnal
Penjualan
Sisa Sobekan
Bulanan
Tiket (Bonggol
Tiket)
Jurnal
Sisa Sobekan
Tiket
Laporan
(Bonggol
Mengisi Penjualan
Tiket) Bukti Setoran
Laporan Harian
Bank Memposting
Penjualan
Harian
Buku
Laporan
Penjualan
Besar
Harian
Selesai
Menyetor
uang hasil
penjualan ke
bank
Bukti Setoran
Bank
Menyerahkan
pd admin dan
keuangan
Sisa Sobekan
Tiket
Laporan
(Bonggol
Penjualan
Tiket) Bukti Setoran
Harian
Bank
Petugas Ticketing Bank Administrasi dan Keuangan Bendahara Umum
Rp
Membuat
Laporan Menjurnal
Penjualan
Sisa Sobekan Bulanan
Tiket (Bonggol
Jurnal
Sisa Sobekan
TiketLaporan
(Bonggol
Mengisi Penjualan Harian
Bukti Setoran
Laporan Bank Memposting
Penjualan
Harian
Buku
Laporan
Penjualan Harian
Besar
Selesai
Menyetor
uang hasil
penjualan ke
bank
Bukti Setoran
Bank
Menyerahkan
pd admin dan
keuangan
Sisa Sobekan
Laporan
Tiket (Bonggol
Penjualan Harian
Bukti Setoran
Bank
2. Jelaskan alur informasi dalam siklus produksi
Arus informasi yang yang masuk ke siklus produksi dari siklus lain, yaitu:
Siklus pendapatan menyediakan informasi mengenai order customer dan perkiraan penjualanuntuk
digunakan dalam perencanaan produksi dan persediaan.
Siklus pengeluaran menyediakan informasi untuk memperoleh bahan mentah dan mengontrol
pengeluaran lain yang termasuk overhead pabrik.
Siklus penggajian menyediakan informasi tentang biaya karyawan dan ketersediaannya,
2. Siklus Pengeluaran adalah proses pembelian bahan baku untuk proses produksi
setelah menerima pesanan pelanggan pada siklus pendapatan
3. Semua transaksi dicatat dalam sistem informasi berisi jurnal-jurnal dan buku besar
kemudian membuat laporan keuangan setiap akhir bulan
4. Siklus Penggajian adalah proses mencari tenaga kerja untuk bekerja agar proses
produksi dapat berjalan dengan baik, tenaga kerja tersebut harus mendapatkan
upah yang sesuai.
Bag. Akuntansi menerima faktur-faktur tersebut kemudian mencatat nya dalam data base sistem
Akuntansi.
Setelah mencatat, Bag. Akuntansi akan melakukan penghitungan (penjumlahan dan pengurangan)
Karena sudah menggunakan komputer, maka nilai dari penghitungan tersebut akan lebih akurat
dibandingkan
manual dengan menggunakan tulisan tangan dan bantuan kalkulator saja.
Bag Akuntansi pun akan lebih efisien dalam bekerja dan menghemat waktu untuk membuat laporan.
Soal no.4
Gambar 1 menunjukkan arus dokumen yang terjadi pada sistem lama akuntansi, dimana semua
dokumen transaksi dari bagian kasir diserahkan ke bagian akuntansi yang selanjutnya dilakukan
pencatatan dan proses akuntansi dengan cara manual, sampai akhirnya menjadi dokumen informasi
laporan yang diserahkan ke pihak manajemen perusahaan. Proses ini berlangsung tidak efektif,
rentan kesalahan dan lambat dalam penyampaian informasi laporan keuangan. Menganalisa proses
di atas, maka diusulkan sistem baru yang diharapkan pekerjaan yang dilakukan lebih cepat dan dapat
menghindari kesalahan dalam input maupun output data, juga dalam proses perhitungan data. Selain
itu, dapat menjadikan pekerjaan lebih efektif dan akurat. Usulan sistem baru ditunjukkan pada
gambar 2.
Pertanyaan : Buatlah analisis terhadap Flow Diagram yang terjadi pada sistem yang lama sehingga
mengharuskan perusahaan untuk membuat Flow Diagram dengan sistem yang baru. Jelaskan secara
detail menurut pemahaman anda!
5. Apakah setiap perusahaan diharuskan untuk melakukan audit terhadap sistem
informasi? Bagaimana proses audit yang seharusnya dilaksanakan sesuai dengan
kriteria yang telah ditetapkan?
Audit terhadap sistem informasi adalah keharusan yang dilakukan oleh setiap perusahaan
Karena Audit Sistem Informasi adalah proses mengumpulkan dan mengevaluasi fakta untuk
memutuskan apakah sistem komputer yang merupakan aset bagi perusahaan terlindungi, integritas
data terpelihara, sesuai dengan tujuan organisasi untuk mencapai efektifitas dan efisiensi dalam
penggunaan sumber daya.
Proses Audit yang seharusnya dilaksanakan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan
Proses audit adalah metodologi penyelenggaraan audit yang jelas untuk membantu auditor
dalam mengumpulkan bahan bukti pendukung yang kompeten.
Adapun tahapan dalam proses audit:
1. Tahap Pemeriksaan Pendahuluan
Sebelum auditor menentukan sifat dan luas pengujian yang harus dilakukan, auditor harus
memahami bisnis perusahaan yang di audit (kebijakan, struktur organisasi, dan praktik yang
dilakukan). Setelah itu, analisis risiko audit merupakan bagian yang sangat penting.
Ini meliputi review atas pengendalian intern. Dalam tahap ini, auditor juga mengidentifikasi
aplikasi yang penting dan berusaha untuk memahami pengendalian terhadap transaksi yang
diproses oleh aplikasi tersebut. pada tahap ini pula auditor dapat memutuskan apakah audit
dapat diteruskan atau mengundurkan diri dari penugasan audit.
2. Tahap Pemeriksaan rinci
Pada tahap ini auditnya berupaya mendapatkan informasi lebih mendalam untuk memahami
pengendalian yang diterapkan dalam sistem komputer klien. Auditor harus dapat
memperkirakan bahwa hasil audit pada akhirnya harus dapat dijadikan sebagai dasar untuk
menilai apakah struktur pengendalian intern yang diterapkan dapat dipercaya atau tidak.
Kuat atau tidaknya pengendalian tersebut akan menjadi dasar bagi auditor dalam
menentukan langkah selanjutnya.
3. Tahap Pengujian Kesesuaian
Dalam tahap ini, dilakukan pemeriksaan secara terinci saldo akun dan transaksi. Informasi
yang digunakan berada dalam file data yang biasanya harus diambil menggunakan software
CAATTs. Pendekatan basis data menggunakan CAATTs dan pengujian substantif untuk
memeriksa integritas data. Dengan kata lain, CAATTs digunakan untuk mengambil data
untuk mengetahui integritas dan keandalan data itu sendiri.
4. Tahap Pengujian Kebenaran Bukti
Tujuan pada tahap pengujian kebenaran bukti adalah untuk mendapatkan bukti yang cukup
kompeten,. Pada tahap ini, pengujian yang dilakukan adalah (Davis at.all. 1981) :
1. Mengidentifikasi kesalahan dalam pemrosesan data
2. Menilai kualitas data
3. Mengidentifikasi ketidakkonsistenan data
4. Membandingkan data dengan perhitungan fisik
5. Konfirmasi data dengan sumber-sumber dari luar perusahaan.
6. Tahap Penilaian seacara umum atas hasil pengujian