4
Dokumen Sumber Pembukuan (2)
5. Faktur pajak, bukti potongan yang dipungut
Bendahara Pengeluaran sebagai bukti
penerimaan kas
6. Kwitansi/bukti pembayaran dengan UP/TUP
sebagai bukti pengeluaran kas dan bukti
pengurangan anggaran
7. Bukti pembayaran kas dari dana SPM-LS
Bendahara sebagai bukti pengeluaran kas
8. SSP/SSBP/SSPB sebagai bukti pengeluaran kas
5
Dokumen Sumber Pembukuan (3)
9. SPM-LS kepada pihak ketiga/rekanan yang telah
terbit SP2Dnya sebagai bukti pengesahan atas
belanja dan pengurangan anggaran
10. Cek, bukti setoran ke bank, tanda terima UM
Kerja oleh BPP sebagai bukti perpindahan kas
6
Prosedur Pembukuan
Bendahara Pengeluaran wajib menyelenggarakan
pembukuan dalam Buku Kas Umum (BKU), buku-
buku pembantu dan Buku Pengawasan Anggaran.
PA/Kuasa PA dapat menentukan buku-buku
pembantu/register-register di samping BKU
Prosedur pembukuan dimulai dari membukukan
dokumen sumber penerimaan dan atau
pengeluaran/ pembayaran pada Buku Kas Umum,
selanjutnya dilakukan pada Buku Pembantu terkait.
BUKU KAS UMUM (BKU)
Fungsi BKU
Buku Kas Umum
mempunyai fungsi untuk
mencatat semua penerimaan
dan pengeluaran, baik tunai
maupun giral, serta untuk
penerimaan dan pengeluaran
yang sifatnya perbaikan
atau pembetulan kesalahan
pembukuan
Bagian 1 BKU
Departemen/Lembaga :( )
Unit Organisasi :( )
Propinsi/Kab/Kota :( )
Satuan Kerja :( )
Tgl dan No.SP DIPA :
Revisi ke : 1. :
2. :
3. :
… :
Tahun Anggaran :
KPPN :
……….,…………………2010
Mengetahui,
Kuasa Pengguna Anggaran, Bendahara Pengeluaran,
( ) ( )
Nip. Nip.
Bagian 2 BKU
Tgl No Uraian Debet Kredit Saldo
Bukti
1 2 3 4 5 6
Jumlah Jumlah
Uraian singkat sumber penerimaan pengeluaran
penerimaan/pengeluaran
No. bukti Jumlah selisih penerimaan
pembukuan dengan pengeluaran
Bulan & tgl pembukuan
Tanggal Pembukuan
Setiap transaksi harus segera dicatat dalam BKU sebelum
dibukukan dalam buku pembantu (Ps.16 PMK 73)
Pada prinsipnya tanggal pembukuan =tanggal terima
dokumen sumber/transaksi terjadi.
Dalam hal dokumen sumber diterima setelah tanggal
transaksi, maka:
SPM/SP2D diberi tanggal berdasarkan tanggal
penerimaannya.
LPJ BPP diberi tanggal berdasarkan tanggal penerimaanya.
Khusus akhir tahun, diberi tanggal 31 Desember.
Bagian 3 BKU
Berita Acara Pemeriksaan Kas dan Rekonsiliasi
Yang diperiksa,
Bendahara Pengeluaran, Kuasa Pengguna Anggaran,
Nama Nama
Nip Nip
Pengisian BKU bagian 3
Untuk pengisian BKU halaman 3 datanya diambil dari
pembukuan bulan bersangkutan.
Contoh; nomor bukti diambil dari nomor bukti
terakhir di BKU.
Saldo BKU diambil dari saldo akhir BKU, dst
BUKU PEMBANTU (BP)
BUKU PEMBANTU
BUKU BANK
BUKU UP
BUKU BPP
BUKU PAJAK
BUKU UM PERJADIN
BUKU LAIN-LAIN
BUKU PENGAWASAN
ANGGARAN BELANJA
Buku Pembantu:
a. Berdasarkan Sumber Kas/Jenis Kas.
i. Buku Uang Persediaan.
ii. Buku LS Bendahara.
iii. Buku Pajak.
iv. Buku Lain-lain
b. Berdasarkan Keberadaan Kas.
i. Buku Bank.
ii. Buku Kas Tunai.
iii. Buku UM BPP.
iv. Buku UM Perjadin.
c. Buku Pengawasan Anggaran Belanja.
BUKU PEMBANTU…………
Departemen/Lembaga :( )
Unit Organisasi :( )
Prop/Kab/Kota :( )
Satuan Kerja :( )
Tgl dan No.SP DIPA :
Tahun Anggaran :
KPPN :( )
Prop/Kab/Kota :( ) Program :
Tahun Anggaran :
KPPN :( )
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
TATA CARA PEMBUKUAN
Menerima DIPA
• DIPA dibukukan oleh Bendahara Pengeluaran
mendahului pembukuan terhadap transaksi realisasi
pendapatan dan belanja.
• DIPA dibukukan di BKU kolom Debet dan Kredit sekaligus
karena DIPA tidak berdampak pada penerimaan atau
pengeluaran kas, kemudian dibukukan di Buku
Pengawasan Anggaran sebagai pagu anggaran belanja.
• Pembukuannya :
BKU (D/K)
BP Was Anggaran (Pagu)
Pembukuan DIPA
Dokumen sumber: DIPA
Misal Pagu DIPA sebesar Rp 620.000.000
Pertama kali dicatat di BKU kolom Selanjutnya dicatat di Buku Pengawasan
Debet dan Kredit Anggaran Belanja
BKU Buku Pengawasan Anggaran
620.000.000 620.000.000 620.000.000
Sebagai pagu anggaran
23
Menerima SP2D UP
• UP yang dikelola Bendahara berawal dari SP2D-UP atas
pengajuan SPM-UP.
• UP sebagai uang muka kerja belum membebani anggaran
satker/KL.
• UP oleh BUN dibebankan ke Belanja Transito (825111)
• UP ditransfer dari BO I KPPN ke rekening Bendahara.
• Penerimaan SP2D atas pengajuan SPM-UP dicatat sebagai
penerimaan di BKU, BP Bank dan BP UP.
• Pembukuannya :
BKU (D)
BP Bank (D)
BP UP (D)
Pembukuan UP
Dokumen sumber: SPM/SP2D-UP
Misal nilainya sebesar Rp 20.000.000
BKU
Buku Pembantu Bank
20.000.000 Tersimpan di
20.000.000
25
Menerima SP2D TUP
Pembukuannya sama dengan UP.
Mengambil Uang Tunai di Bank
• Untuk pembayaran pengadaan barang dan jasa secara tunai,
diperlukan persediaan kas tunai di brankas yang diambil dari bank.
• Pengambilan uang di bank untuk mengisi kas tunai tidak mengubah
saldo uang Bendahara .
• Yang terjadi adalah perubahan tempat penyimpanan uang , yaitu dari
bank disimpan ke dalam brankas Bendahara.
• Dicatat sebagai penerimaan dan pengeluaran di BKU, Pengeluaran di
BP Bank, dan Penerimaan di BP Kas Tunai.
• Pembukuannya :
BKU (D/K)
BP Bank (K)
BP Kas Tunai (D)
Pembukuan PU Bank
Dokumen sumber: Bukti berupa cek
Misal nilai penarikan kas dari bank sebesar Rp 10.000.000
28
Membayar Tunai
• Pembayaran tunai menggunakan UP yang tersimpan di
brankas.
• Dicatat sebagai pengeluaran di BKU, BP Kas Tunai, BP UP
dan BP Was Anggaran.
• Langkah Pembukuan :
BKU (K);
BP Kas Tunai (K)
BP UP (K)
BP Was Anggaran (K)
Pembukuan Pembayaran Tunai dengan UP
Dokumen sumber: Kwitansi belanja ATK sebesar Rp 2.200.000
Buku Pembantu UP
Jumlah kas keluar 2.200.000
Sumber dana
BKU 200.000
Diterima di 30.000
200.000
30.000
Buku Pajak
32
Menyetor Pajak
• Sebagai wajib pungut, bendahara pengeluaran tidak hanya
memungut, tetapi juga harus menyetorkan setiap pajak yang
dipungutnya sesuai ketentuan.
• Pungutan pajak dicatat sebagai pengeluaran di BKU, BP Kas
Tunai, dan BP Pajak.
• Pembukuannya :
BKU (K)
BP Kas Tunai (K)
BP Pajak (K)
Pembukuan Penyetoran Pajak
Dokumen sumber: SSP PPN Rp 200.000 dan SSP PPh 22 Rp 30.000
Buku Pajak
34
Membayar dengan Cek
• Pembayaran menggunakan UP dengan menerbitkan cek
atas nama penerima/pihak yang berhak.
• Mengurangi saldo di bank
• Dicatat sebagai pengeluaran di BKU, BP Bank, BP UP dan BP
Was Anggaran.
• Pembukuannya :
BKU (K);
BP Bank (K)
BP UP (K)
BP Was Anggaran (K)
Pembukuan Pembayaran dengan Cek
Dokumen sumber: Kwitansi belanja ATK sebesar Rp 2.200.000
Buku Pembantu UP
Jumlah kas keluar 2.200.000
Sumber dana
BKU
Buku Pembantu UP
20.000.000
20.000.000
Revolving
39
Menerima SP2D GUP Nihil
SP2D GUP Nihil atas pengajuan SPM-GUP Nihil berfungsi
mengesahkan penggunaan UP/belanja oleh bendahara
menjadi belanja negara.
Tidak mengisi kembali UP.
Dicatat sebagai penerimaan dan pengeluaran di BKU dan
(Disahkan) pada BP Was Anggaran.
Pembukuannya:
BKU (D/K);
BP Was Anggaran (Disahkan)
Pembukuan SP2D-GUP Nihil
Dokumen sumber: SPM/SP2D-GUP Nihil
Misal nilainya sebesar Rp 20.000.000
41
Menyetor Sisa TUP
Apabila batas waktu penggunaan TUP telah habis,
sementara masih terdapat sisa TUP maka sisa TUP tersebut
harus disetor kembali ke Rekening Kas Negara
Sisa TUP tersebut disetor dengan SSBP menggunakan MA
(akun) 815111.
Menyetor sisa TUP dicatat sebagai pengeluaran di BKU, BP
Kas Tunai dan BP UP.
Pembukuannya:
BKU (K)
BP Kas Tunai (K)
BP UP (K)
42
Pembukuan Penyetoran Sisa TUP
Dokumen sumber: SSBP sisa TUP sebesar Rp 5.000.000.
Buku Kas Tunai
Diambil dari
5.000.000
BKU
5.000.000
Buku Pembantu UP
5.000.000
Mengurangi
Sisa TUP
43
Menerima SP2D LS Pihak III
• SP2D LS-III untuk pembayaran pengadaan barang/jasa yang
pembayarannya langsung dilakukan oleh KPPN kepada rekanan
melalui pemindahbukuan dari rekening kas negara ke rekening
rekanan.
• Contoh : SP2D LS-III untuk pembayaran kontrak pembangunan
gedung.
• Dicatat pada sebagai penerimaan dan pengeluaran di BKU dan
Pengeluaran di BP Was Anggaran.
• Pembukuannya :
BKU (P dan K) jumlah kotor SPM-LS III;
BP Was Anggaran (K) jumlah kotor SPM-LS III
Pembukuan SPM-LS Pihak III
Dokumen sumber: SPM-LS III/SP2D-LS III
Misal nilainya sebesar Rp 3.000.000
45
Menerima SP2D LS Bendahara
BKU
Buku Pembantu LS Bendahara
5.000.000 450.000
5.000.000 450.000
Dana LS
47
Pembayaran Tunai dari SPM-LS Bendahara
48
Pembukuan Pembayaran Tunai dari SPM-LS Bendahara
Dokumen sumber: Daftar honor sebesar nilai bersih Rp 4.550.000
4.550.000
Buku LS Bendahara
Jumlah kas keluar 5.000.000 450.000
4.550.000
Sumber dana
49
Menyetorkan Sisa LS Bendahara
Jika terdapat sisa LS Bendahara yang tidak dibayarkan,
bendahara harus segera menyetorkan ke kas negara
dengan SSPB (Surat Setoran Pengembalian Belanja).
Mata anggaran (akun) yang digunakan sesuai dengan
akun asal belanjanya.
Pengembalian belanja berdampak tidak
menghidupkan lagi pagu anggaran belanja yang
sebelumnya berkurang.
Dicatat sebagai pengeluaran di BKU, BP Kas Tunai, BP
LS Bendahara
Pembukuan Penyetoran Sisa LS Bendahara
Dokumen sumber: SSPB Sisa LS Bendahara Rp 800.000,-
BKU
Buku LS Bendahara
800.000
800.000
Mengurangi
Sisa LS Bendahara
51
Pendapatan Jasa Giro
Tidak ada lagi setelah berlaku TNP (Treassury
Notional Pooling)
Jika masih ada, pendapatan jasa giro dicatat sebagai
penerimaan di BKU, BP Bank, dan BP Lain-lain.
Pembukuan Pend.Jasa Giro
Dokumen sumber: Rekening koran, misal pend. jasa giro sebesar
Rp 100.000
BKU
Buku Pembantu Bank
100.000 Tersimpan di
100.000
53
Beban Administrasi Bank
Beban administrasi bank dapat dibebankan ke DIPA
sebagai belanja keperluan sehari-hari perkantoran
(521111).
Dibukukan sebagai pengeluaran di BKU, BP Bank, BP
UP, dan BP Pengawasan Anggaran.
Pembukuannya:
BKU (K)
BP Bank (K)
BP UP (K)
BP Pengawasan Anggaran (K)
Pembukuan Beban Administrasi bank
Dokumen sumber: Rekening Koran, misal beban adm Rp 50.000
Buku Pembantu UP
Jumlah kas keluar 50.000
Sumber dana
58
Persamaan Konsepsi BPP dgn PUM
Melakukan pembayaran
59
F. Perbedaan Konsepsi BPP dgn PUM
PUM BPP
• Bukan pejabat fungsional • Pejabat fungsional
• Tidak bertanggungjawab • Bertanggungjawab atas
atas uang yang dikelolanya, uang yang dikelolanya
tanggung jawab tetap berada
pada Bendahara Pengeluaran
• Tidak melakukan pembukuan • Melakukan pembukuan dan
dan tidak menyusun LPJ/ menyusun LPJ sebagaimana
hanya melakukan pencatatan bendahara
• Apabila terjadi kerugian • Apabila terjadi kerugian
negara yang dikenakan negara dapat dikenakan
tuntutan perbendaharaan tuntutan perbendaharaan
adalah Bendahara
Pengeluaran
60