Anda di halaman 1dari 22

KEBIJAKAN PENATAUSAHAAN

BADAN LAYANAN UMUM DAERAH


PADA
RSUD/PUSKESMAS
BANGKALAN, 9 NOVEMBER 2021
Dasar Hukum BLUD
UU No. 1/2004
Perbendaharaan Negara

PP 23/2005 Jo. PP 74/2012


Pengelolaan Keuangan BLU

Permendagri 61/2007 diubah


Permendagri 79/2018
Badan Layanan Umum Daerah
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
Permendagri No. 61 Th 2007 Permendagri No.79Th 2018
Badan Layanan Umum Daerah Badan Layanan Umum Daerah
yang selanjutnya disingkat BLUD yang selanjutnya disingkat BLUD
adalah Satuan Kerja Perangkat adalah sistem yang diterapkan
Daerah atau Unit Kerja pada oleh unit pelaksana teknis
Satuan Kerja Perangkat Daerah di dinas/badan daerah dalam
lingkungan pemerintah daerah memberikan pelayanan kepada
yang dibentuk untuk memberikan masyarakat yang mempunyai
pelayanan kepada masyarakat fleksibilitas dalam pola
berupa penyediaan barang pengelolaan keuangan sebagai
dan/atau jasa yang dijual tanpa pengecualian dari ketentuan
mengutamakan mencari pengelolaan daerah pada
keuntungan, dan dalam umumnya.
melakukan kegiatannya
didasarkan pada prinsip efisiensi
dan produktivitas.
Implementasi BLUD
Permendagri No. 61/2007 atau No. 79/2018
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

Peraturan Kepala Daerah/Pemilik


POLA TATA KELOLA RUMAH SAKIT

Peraturan Direktur RSUD Peraturan Kepala Daerah


KEBIJAKAN PENATA KEBIJAKAN PENATA
USAHAAN RUMAH SAKIT USAHAAN RUMAH SAKIT

Sesuai Permendagri No. Sesuai Permendagri No.


61/2007 79/2018
Lingkup Penatausahaan Keuangan

Pendapatan dan Belanja

Penerimaan dan Pengeluaran

Utang dan Piutang

Persediaan, Aset Tetap dan Investasi

Ekuitas
Kebijakan Penatausahaan Pendapatan
1. Pengertian
Sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), dikenal 2
istilah pendapatan, yakni Pendapatan-LO dan Pendapatan-LRA.
Pendapatan-LO adalah hak rumah sakit yang diakui sebagai
penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali oleh rumah sakit.
Sedangkan Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan
Rekening Kas rumah sakit yang menambah Saldo Anggaran
Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang
menjadi hak rumah sakit, dan tidak perlu dibayar kembali oleh
rumah sakit.
2. Klasifikasi
a. Pendapatan Jasa Layanan;
b. Pendapatan Hibah;
c. Pendapatan Kerja sama;
d. Pendapatan APBD/APBN; dan
e. Pendapatan Lain-lain.

3. Pengakuan
a. Pendapatan LO diakui pada saat:
• timbulnya hak atas pendapatan, kriteria ini dikenal juga dengan
earned; atau
• pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya
ekonomi , yaitu sudah diterima pembayaran secara tunai
(realized.
b. Pendapatan LRA diakui pada saat:
• diterima di rekening rumah sakit; atau
• diterima oleh entitas akuntansi lain.
4. Pengukuran
a. Pendapatan-LO maupun Pendapatan-LRA dilaksanakan
berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan
pendapatan bruto sesuai tarif yang berlaku bagi pelanggan
yang bersangkutan, dan tidak mencatat jumlah netonya
(setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
b. Khusus untuk pendapatan dari Kerja Sama Operasi (KSO),
diakui berdasarkan azas neto dengan terlebih dahulu
mengeluarkan bagian pendapatan yang merupakan hak
mitra KSO.
5.Penyajian
a. Pendapatan LO disajikan pada Laporan
Operasional periode semesteran dan tahunan.
b. Sedangkan Pendapatan LRA disajikan pada:
• Laporan Pendapatan, Belanja dan
Pembiayaan yang dilaporkan secara bulanan
atau triwulanan;
• Laporan Realisasi Anggaran yang dilaporkan
dalam periode triwulanan, semesteran dan
tahunan.
6. Pengungkapan
a. Pendapatan jasa layanan dijelaskan dan dirinci
dirinci per golongan pelanggan rumah sakit (umum,
JKN, Asuransi .., dll), dan asal dari entitas
akuntansi/pelaporan lainnya (jika ada).
b. Pendapatan hibah dijelaskan bentuk dan sumbernya.
c. Pendapatan kerjasama dijelaskan dan dirincinama
pihak ketiga, bentuk kerja sama,nilai dan jangka
waktu.
d. Pendapatan APBD/APBN dijelaskan peruntukannya
(pegawai,barang/jasa, modal).
e. Pendapatan lain-lain dijelaskan dan dirinci jenis dan
sumbernya.
7. Bukti Dasar
a. Pendapatan LRA:
• Pendapatan Jasa Layanan, Hibah,
Kerjasama dan Pendapatan Lain-lain
berdasarkan Bukti Kas Masuk (BKM),
rekening koran dan/atau kuitansi rumah
sakit.
• Pendapatan APBD/APBN berdasarkan
bukti SP2D.
b. Pendapatan LO
• Faktur/Billing/Rincian Biaya Pasien/Klaim/
BA Verifikasi:
untuk Pendapatan Jasa Layanan.
• BA Hibah untuk Pendapatan Hibah.
• BKM dan/atau BA dan/atau Bukti
Memorial untuk Pendapatan Kerjasama.
• SP2D untuk Pendapatan APBD/APBN.
• Rekening koran, Nota Kredit dan/atau BA
untuk Pendapatan Lain-lain.
8. Pihak Terkait
Pendapatan Pendapatan
No Pihak Terkait LO LRA

1 Direktur √ √
2 Pejabat Keuangan √ √
3 Pejabat Teknis √
4 Pejabat Penatausahaan Keu √ √
5 Bendahara Penerimaan √
6 Kepala Ruangan √
7 Kasir Penerimaan √ √
8 Akuntansi √ √
9. Mekanisme
a. Petugas Loket/Kasir mencetak billing/rincian biaya pasien
dari SIM RS.
b. Petugas Loket/Kasir menerima pembayaran tunai dari
pasien dan memberikan kuitansi kepada pasien.
c. Petugas Loket/Kasir membuat/mencetak rekapitulasi
penerimaan dengan bukti pendukung berupa kuitansi.
d. Petugas Loket/Kasir menyetorkan seluruh penerimaan ke
bank dan menyerahkan bukti setor beserta cetakan
rekapitulasi penerimaan ke Bendahara Penerimaan
selambat-lambatnya dalam waktu 1 hari kerja bank
berikutnya, atau ke Bendahara Penerimaan jika bank libur.
e. Bendahara Penerimaan menyetorkan seluruh uang yang
diterima dari Petugas Loket / Kasir ke rekening BLUD di bank
paling lambat dalam waktu 1 hari kerja bank berikutnya.
14
Lanjutan
f. Bendahara Penerimaan membuat Bukti Kas Masuk dengan
melampirkan Surat Tanda Setoran (STS) / Slip Setoran / Bukti
Transfer / Nota Kredit Bank.
g. Bukti Penerimaan Kas diverifikasi oleh Kabag Keuangan, dan Bukti
Kas Masuk lembar 2 diserahkan ke Petugas Akuntansi untuk
dibukukan dan dijurnal.
h. Kabag Keuangan mencatat penerimaan kas di Buku Bank.
i. Berdasarkan BKM Bendahara Penerimaan mencatat penerimaan
secara harian dalam Buku Penerimaan Kas, dan dilaporkan secara
bulanan kepada Kepala Puskesmas, maksimal tanggal 10 setiap
bulannya.
j. Berdasarkan laporan penerimaan bulanan, dimasukkan dalam
laporan pendapatan, belanja dan pembiayaan untuk dilaporkan
kepada Pejabat Keuangan Daerah.

15
BUKU PENDAPATAN LRA
BULAN JANUARI 2020

Bukti Kas Masuk Jasa Layanan


Uraian Hibah Kerjasama Lain-lain Jumlah
Nomor Tanggal Umum BPJS

JUMLAH
Petunjuk Pengisian
Buku PendapatanLRA
1. Dibuat oleh fungsi akuntansi.
2. Diisi berdasarkan Bukti Kas Masuk (BKM) yang
dibuat berdasarkan bukti pemasukan uang di bank
(bukti setor, nota kredit, copy rekening koran).
3. Nomor BKM dibuat urut kronologis transaksi
penerimaan bank.
4. Dijumlah ke bawah setiap bulan, sebagai dasar
penyajian laporan bulanan:
“Laporan Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan”.
BUKU BANK

Nomor Rekening: 9999999 BANK: .......................

BKM/BKK
Uraian Debit Kredit Saldo
Nomor Tanggal
Petunjuk Pengisian
Buku Bank
1. Dibuat oleh fungsi akuntansi.
2. Diisi berdasarkan Bukti Kas Masuk (BKM) dan/atau
Bukti Kas Keluar (BKK) yang dibuat berdasarkan bukti
pemasukan uang di bank (bukti setor, nota kredit, copy
rekening koran) dan bukti pengeluaran uang di bank:
SP2D, cek/BG, nota debit, copy rekening koran.
3. Nomor BKM/BKK dibuat urut kronologis transaksi
penerimaan dan pengeluaran bank.
4. Dihitung saldonya setiap terjadi transaksi (Updated).
BUKTI KAS MASUK (BKM)

Nomor Rekening: 9999999 No.: BKM-001/A/VII/2018


BANK: ....................... Tanggal: 1 Juli 2019

Diterima
dari : ...............................................................................................................
Banyaknya : Rp ..........................................
Terbilang
:................................................................................................................
Uraian :
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
.....
No. Akun Nama Akun Debit Kredit

Dibukukan Oleh Mengetahui Mengetahui Dibuat Oleh

Pejabat Keuangan PPK ............................... Bendahara


Petunjuk Pengisian Bukti Kas Masuk (BKM)

1.BKM dibuat untuk setiap nomor rekening bank.


2.Nomor BKM menunjukkan: nomor urut, bulan dan
identitas bank. Misalnya: 001/A/VII/2019. Artinya:
001 = nomor urut yang dimulai setiap awal bulan.
A = Bukti Kas Masuk untuk rekening bank ke 1 (misal
BLUD memiliki 2 atau lebih rekening bank)
3.Tanggal adalah tanggal transaksi penerimaan.
4.Kolom jurnal disarankan menggunakan kode akun sesuai
laporan keuangan berdasarkan Standar Akuntansi
Keuangan/Pemerintahan.
21
Rekonsiliasi Pendapatan-LO dengan
Pendapatan-LRA

(-) Piutang Awal


Pendapatan-LRA
Periode

(+) Pendapatan
(+) Piutang Akhir
diterima dimuka Awal
Periode
Periode

(-) Pendapatan
diterima dimuka Akhir = Pendapatan-LO
Periode

Anda mungkin juga menyukai