Anda di halaman 1dari 9

AKUNTANSI DI SKPD

I. UMUM
Prosedur Akuntansi di SKPD meliputi:
1. Prosedur akuntansi penerimaan kas;
2. Prosedur akuntansi pengeluaran kas;
3. Prosedur akuntansi transaksi kas lainnya;
4. Prosedur akuntansi selain kas;
5. Prosedur akuntansi aset;
6. Prosedur akuntansi kewajiban;
7. Prosedur akuntansi koreksi transaksi pengembalian pendapatan dan belanja.

Pihak yang terkait dalam pelaksanaan akuntansi di SKPD terdiri dari:

1. Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK-SKPD), yang memiliki tugas sebagai


berikut:
a. Mencatat transaksi kas (penerimaan dan pengeluaran), pendapatan,
belanja, aset, kewajiban, ekuitas dana, dan selain kas berdasarkan bukti-
bukti terkait;
b. Memposting jurnal ke dalam buku besar;
c. Membuat laporan keuangan yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran,
Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan.

2. Bendahara di SKPD, yang memiliki tugas Menyiapkan dokumen-dokumen atas


transaksi yang terkait dengan proses pelaksanan akuntansi di SKPD.

II. PROSEDUR AKUNTANSI PENERIMAAN KAS


Akuntansi penerimaan kas pada SKPD meliputi serangkaian proses, baik manual
maupun terkomputerisasi, mulai dari pencatatan, penggolongan, sampai peringkasan
transaksi dan/atau kejadian keuangan serta pelaporan keuangan yang berkaitan
dengan penerimaan kas dari pendapatan SKPD.

1
Pada umumnya transaksi pendapatan yang ada di lingkungan SKPD berasal dari
penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD), meliputi:
1. Pajak Daerah;
2. Retribusi Daerah;
3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan; dan
4. Lain-lain PAD yang Sah.

II.1 Dokumen Sumber yang Digunakan


Dokumen sumber yang digunakan sebagai dasar pencatatan transaksi penerimaan
kas (penerimaan pendapatan) adalah sebagai berikut:
1. Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) merupakan dokumen yang dibuat oleh
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah/Pejabat yang ditunjuk untuk menetapkan
Pajak Daerah atas Wajib Pajak.
2. Surat Ketetapan Retribusi (SKR) merupakan dokumen yang dibuat oleh Pengguna
Anggaran/Pejabat yang ditunjuk untuk menetapkan Retribusi atasWajib Retribusi.
3. Surat Tanda Setoran (STS) merupakan dokumen yang diselenggarakan
Bendahara Penerimaan untuk menyetor/mencatat transaksi penerimaan daerah
dan bagi PPK-SKPD untuk dijadikan dokumen dalam menyelenggarakan
akuntansi pada SKPD.
4. Bukti Transfer merupakan dokumen atau bukti atas transfer penerimaan daerah.
5. Nota Kredit Bank merupakan dokumen atau bukti dari Bank yang menunjukkan
adanya transfer uang masuk ke rekening kas umum daerah.

II.2 Uraian Prosedur Akuntansi Penerimaan Kas


1. Fungsi Akuntansi pada PPK-SKPD berdasarkan bukti transaksi penerimaan kas
mencatat ke dalam jurnal penerimaan kas, disertai rekening-lawan asal
penerimaaan kas dimaksud.
2. Penerimaan kas dari penerimaan pendapatan dicatat berdasarkan asas bruto,
yaitu dengan membukukan seluruh jumlah penerimaan pendapatan (bruto) dan
tidak dibenarkan mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan
pengeluaran biaya).
3. Bukti transaksi penerimaan kas mencakup antara lain:
a. Surat Tanda Setoran;
b. Bukti transfer;
c. Nota kredit;
d. Bukti penerimaan lainnya.

2
II.3 Standar Jurnal Transaksi Penerimaan Kas Pendapatan
Berikut adalah standar Jurnal untuk mencatat transaksi penerimaan kas
pendapatan di SKPD:

No Transaksi Standar Jurnal


1 Penerimaan kas Dr. Kas di Bend. Penerimaan ....................... XX
pendapatan pajak Cr. Pajak Daerah.......................... XX
daerah
2 Penerimaan kas Dr. Kas di Bend. Penerimaan ....................... XX
pendapatan Cr. Retribusi Daerah ..................................... XX
retribusi daerah
3 Penerimaan kas Dr. Kas di Bend. Penerimaan ....................... XX
hasil pengelolaan Cr. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
kekayaan daerah dipisahkan ................................................ XX
yang dipisahkan
4 Penerimaan kas Dr. Kas di Bend. Penerimaan ....................... XX
Lain-lain PAD Cr. Lain-lain PAD yang Sah .......................... XX
yang Sah

II.4 Ilustrasi Jurnal


Pada bagian ini akan diberikan beberapa contoh transaksi penerimaan kas, pada
Dinas Pendapatan (Dispenda) yang bertindak sebagai SKPD:

Pada tanggal 5 Februari 2011 PPK-SKPD Dispenda menerima SPJ Bendahara


Penerimaan beserta lampirannya dari Bendahara Penerimaan. Berdasarkan SPJ
dan lampiran tersebut diketahui bahwa selama bulan Pebruari 2011, Dispenda
menerima pendapatan yang diantaranya adalah sebagai berikut (asumsi
penerimaan kas pendapatan melalui bendahara penerimaan):

5 Pebruari 2011 Dispenda menerima pendapatan yang berasal dari pembayaran


pajak hotel bintang Tiga sebesarRp10.000.000,00.
5 Pebruari 2011 Dispenda menerima pendapatan dari pembayaran pajak restoran
dari Cafe Del Mar sebesar Rp2.500.000,00.
10 Pebruari 2011 Dispenda menerima pendapatan yang berasal dari penerimaan
sewa lahan untuk reklame sebesar Rp500.000,00.

3
18 Pebruari 2011 Dispenda menerima pendapatan yang berasal dari pembayaran
pajak penerangan jalan umum dari PT PLN yang merupakan
pembayaran untuk bulan Desember 2010 sebesar
Rp100.000.000,00

Dari transaksi tersebut di atas, PPK-SKPD akan mencatat Jurnal sebagai Berikut:

Tanggal Kode Akun Uraian Debet Kredit


5/2/2011 1.20.1.20.06. 1.1.1.02.01 Kas di Bend. Penerimaan 10,000,000.00
1.20.1.20.06.00.00.4.1.1.01. Pajak Hotel Bintang Tiga 10,000,000.00
5/2/2011 1.20.1.20.06. 1.1.1.02.01 Kas di Bend. Penerimaan 2,500,000.00
1.20.1.20.06.00.00.4.1.1.02. Pajak Restoran Cafe 2,500,000.00
10/2/2011 1.20.1.20.06. 1.1.1.02.01 Kas di Bend. Penerimaan 500,000.00
Retribusi Pemakaian
1.20.1.20.06.00.00.4.1.2.02. Kekayaan Daerah 500,000.00
18/2/2011 1.20.1.20.06. 1.1.1.02.01 Kas di Bend. Penerimaan 100,000,000.00
Pajak Penerangan
1.20.1.20.06.00.00.4.1.1.05. Jalan PLN 100,000,000.00

Analisis:
1. Transaksi tanggal 5 dan 10 Pebruari 2011 merupakan transaksi penerimaan
pendapatan yang biasa dan hanya mempengaruhi akun kas dan akun
pendapatan.
2. Jika pendapatan langsung disetorkan ke rekening Kas Daerah oleh wajib
pajak/wajib retribusi, maka bendahara penerimaan tidak menerima kas terlebih
dahulu. Transaksi ini akan dicatat pada Jurnal Umum.
Contoh adalah transaksi tanggal 5 Pebruari 2011, wajib pajak langsung
menyetorkan ke Kas Daerah dan memberikan tembusan bukti pembayaran kepada
bendahara penerimaan.

Tanggal Kode Akun Uraian Debet Kredit


5/2/2011 1.20.1.20.06. 3.4.1.01.01 RK-Pusat 10,000,000.00
1.20.1.20.06.00.00.4.1.1.01. Pajak Hotel Bintang Tiga 10,000,000.00
(pencatatan transaksi
penerimaan pendapatan yang
disetorkan oleh WP langsung
ke Kas Daerah)

4
III. PROSEDUR AKUNTANSI PENGELUARAN KAS
Akuntansi pengeluaran kas pada SKPD meliputi serangkaian proses, baik manual
maupun terkomputerisasi, mulai dari pencatatan, penggolongan, sampai peringkasan
transaksi dan/atau kejadian keuangan serta pelaporan keuangan yang berkaitan
dengan pengeluaran kas belanja SKPD.
Akuntansi pengeluaran kas pada SKPD meliputi akuntansi untuk belanja melalui
mekanisme Uang Persediaan (UP)/Ganti Uang (GU)/Tambah Uang (TU) dan belanja
langsung (LS) dimana bendahara pengeluaran menerima kas untuk pengeluaran
belanja tersebut.

III.1 Dokumen Sumber yang Digunakan


Dokumen sumber yang digunakan sebagai dasar pencatatan transaksi pengeluaran
kas (pengeluaran kas belanja) adalah sebagai berikut:
1. Surat Penyediaan Dana (SPD) merupakan dokumen yang dibuat oleh Pejabat
Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) sebagai media atau surat yang
menunjukkan tersedianya dana untuk diserap/direalisasi.
2. Surat Permintaan Pembayaran (SPP) merupakan dokumen yang diajukan oleh
bendahara pengeluaran untuk permintaan pembayaran.
3. Surat Perintah Membayar (SPM) merupakan dokumen yang dibuat oleh
Pengguna Anggaran untuk mengajukan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)
yang akan diterbitkan oleh Bendahara Umum Daerah/Kuasa Bendahara Umum
Daerah.
4. Kuitansi Pembayaran dan Bukti Pembayaran Lainnya merupakan dokumen
sebagai tanda bukti pembayaran.
5. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) merupakan dokumen yang diterbitkan
oleh Bendahara Umum Daerah/Kuasa Bendahara Umum Daerah untuk
mencairkan uang pada Bank yang telah ditunjuk.
6. Bukti transfer merupakan dokumen atau bukti atas transfer pengeluaran daerah.
7. Nota Debet Bank merupakan dokumen atau bukti dari Bank yang menunjukkan
adanya transfer uang keluar dari rekening kas umum daerah.
8. Bukti pengesahan SPJ merupakan dokumen yang menyatakan bahwa
pengeluaran melalui UP/GU/TU telah sah dan dapat diakui sebagai belanja.

Secara ringkas dokumen sumber untuk prosedur akuntansi pengeluaran kas dapat
dilihat pada tabel berikut ini:

5
NO TRANSAKSI DOKUMEN SUMBER LAMPIRAN DOKUMEN SUMBER
Belanja dengan SPD, SPP, SPM, SP2D, SPJ & Bukti
1 Bukti Pengesahan SPJ
mekanisme UP/GU/TU Transaksi Lainnya
Belanja dengan
mekanisme LS SP2D, NOTA DEBIT
2 (bendahara pengeluaran BANK & Bukti SPD, SPP, SPM
menerima kas terlebih Pengeluaran Lainnya
dahulu)

III.2 Uraian Prosedur Akuntansi Pengeluaran Kas


1. Fungsi Akuntansi pada PPK-SKPD berdasarkan bukti transaksi pengeluaran kas
mencatat ke dalam jurnal pengeluaran kas. Transaksi pengeluaran kas yang
berkaitan dengan belanja meliputi:
a. Transaksi belanja melalui mekanisme UP/GU/TU, yang dicatat harian pada
saat kas dibayarkan oleh bendahara pengeluaran.

b. Transaksi belanja melalui mekanisme LS dimana bendahara pengeluaran


menerima terlebih dahulu melalui rekening koran bendahara pengeluaran di
bank. Contoh dari belanja LS ini adalah pembayaran gaji dan tunjangan
pegawai, pembayaran honor TKK. Transaksi ini dicatat harian pada saat
tanggal pemindahbukuan dari rekening kas daerah ke rekening bendahara
pengeluaran di bank.

c. Khusus untuk transaksi belanja modal, pencatatan dilakukan secara


corollary, yaitu dicatat dengan 2 (dua) jurnal, yaitu jurnal untuk mencatat
transaksi belanja dan jurnal untuk mencatat aset yang diperoleh dari
transaksi belanja modal tersebut.

2. Akuntansi belanja dilaksanakan berdasarkan asas bruto.

3. Bukti transaksi Pengeluaran kas mencakup antara lain:


a. Surat Perintah pencairan Dana (SP2D);
b. Bukti Transfer;
c. Nota debit bank;
d. Bukti pengesahan SPJ;
e. Bukti Pengeluaran lainnya.

6
III.3 Standar Jurnal Transaksi Pengeluaran Kas
Berikut adalah standar Jurnal untuk mencatat transaksi pengeluaran kas di SKPD:

No Transaksi Standar Jurnal


1 Pelaksanaan belanja dengan Dr. Belanja .............................. XX
menggunakan uang persediaan yang Cr. Kas di Bend. Pengeluaran .......... XX
sebelumnya dicairkan melalui SP2D
UP/GU/TU

2 Pelaksanaan belanja dengan Dr. Belanja ............................. XX


menggunakan uang persediaan yang Cr. Kas di Bend. Pengeluaran ........... XX
sebelumnya dicairkan melalui SP2D
LS dan kas diterima terlebih dahulu
oleh Bendahara Pengeluaran

3 Transaksi pemberian panjar kepada Dr. Piutang Lainnya-Panjar........... XX


Penerima panjar Cr. Kas di Bend. Pengeluaran ............ XX

III.4 Ilustrasi Jurnal


Pada bagian ini diberikan beberapa contoh transaksi pengeluaran kas. Dinas
Kesehatan akan digunakan sebagai ilustrasi SKPD.

Pada tanggal 5 Pebruari 2011 PPK-SKPD Dinas Kesehatan menerima SPJ


pengeluaran beserta lampirannya dari Bendahara Pengeluaran Dinas Kesehatan.
Dari SPJ dan lampirannya tersebut diketahui bahwa selama bulan Januari 2009
Dinas Kesehatan telah melakukan transaksi pengeluaran kas sebagai berikut:

7
2 Januari 2011 Dinas Kesehatan menerima SP2D atas pembayaran gaji Gol. IV
dan III bulan Januari 2011 sebesar Rp1.259.387.500,00 dengan
rincian:
Gaji Pokok 999,510,000.00
Tunjangan Keluarga 97,457,125.00
Tunjangan Jabatan 99,951,000.00
Tunjangan Fungsional Umum 62,469,375.00
Iuran Wajib Pegawai 52,240,000.00
Taperum 22,575,000.00

12 Januari 2011 Bendahara pengeluaran memberikan panjar kepada PPTK


kegiatan penyediaan barang cetakan dan penggandaan sebesar
Rp15.000.000,00.

28 Januari 2011 Terdapat pembayaran untuk pembelian snack rapat senilai


Rp550.000,00 dari kegiatan penyediaan makanan dan minuman

Dari transaksi tersebut di atas, PPK-SKPD akan mencatat Jurnal sebagai Berikut:

TANGGAL KODE AKUN URAIAN DEBET KREDIT

2/1/2011 1.02.1.02.01.00.00.5.1.1.01.01 Gaji Pokok PNS/Uang Repr. 999,510,000.00


1.02.1.02.01.00.00.5.1.1.01.02 Tunjangan Keluarga 97,457,125.00
1.02.1.02.01.00.00.5.1.1.01.03 Tunjangan Jabatan 99,951,000.00
1.02.1.02.01.00.00.5.1.1.01.05 Tunjangan Fungsional Umum 62,469,375.00
1.02.1.02.01.1.1.1.03.01 Kas di Bend. Pengeluaran 1,259,387,500.00

12/1/2011 1.02.1.02.01.00.00.1.1.3.13.08 Piutang Lainnya-Panjar 15,000,000.00


1.02.1.02.01.1.1.1.03.01 Kas di Bend. Pengeluaran 15,000,000.00

Analisis:

1. Transaksi tanggal 2 Januari 2011 merupakan transaksi yang berasal dari SP2D
LS, namun dana untuk pembayaran gaji pegawai akan ditransfer terlebih dahulu
ke rekening bendahara pengeluaran dan langsung dipindahbukukan ke rekening
masing-masing pegawai. Untuk meminimalisir ketidakcocokan saldo BKUdengan
saldo rekening koran bendahara pengeluaran, maka transaksi ini dcatat
sebagaimana transaksi SP2D UP/GU/TU yaitu bendahara pengeluaran menerima
kas terlebih dahulu dan kemudian dipergunakan untuk membiayai pengeluaran.
Transaksi penerimaan SP2D tersebut dicatat secara bruto pada Jurnal Umum,
sedangkan transaksi belanja dicatat secara bruto pada jurnal pengeluaran kas.
Pungutan dan penyetoran IWP, Taperum dan PPh gaji PNS hanya dibukukan oleh
PPKD.

8
2. Transaksi tanggal 12 Januari 2011 merupakan transaksi pemberian
panjar/uang muka kegiatan kepada penerima panjar. Transaksi ini
menimbulkan piutang kepada penerima panjar. Sebelum penerima
panjar memberikan SPJ hasil pelaksanaan kegiatan, maka uang yang
telah dikeluarkan oleh bendahara pengeluaran belum bisa dianggap
sebagai realisasi belanja. Apabila penerima panjar telah
menyampaikan bukti SPJ kepada bendahara pengeluaran, maka
bendahara pengeluaran akan mencatat pada BKU sebagai penerimaan
kembali panjar dan mencatat pengeluaran belanja sesuai SPJ,
sedangkan PPK-SKPD akan membukukan pada jurnal umum pada
akun buku besar kas di bendahara pengeluaran dan akun piutang
lainnya (panjar). Pencatatan belanja berdasarkan hasil panjar dicatat
pada Jurnal Umum. Contoh Pencatatan pada Jurnal Umum:

TANGGAL KODE AKUN URAIAN DEBET KREDIT

12/1/2011 1.02.1.02.01.01.11.5.2.2.06.01 Belanja Cetak 15,000,000.00


1.02.1.02.01. 2.1.3.02.01 Piutang Lainnya-Panjar 15,000,000.00

Anda mungkin juga menyukai