I. UMUM
Prosedur Akuntansi di SKPD meliputi:
1. Prosedur akuntansi penerimaan kas;
2. Prosedur akuntansi pengeluaran kas;
3. Prosedur akuntansi transaksi kas lainnya;
4. Prosedur akuntansi selain kas;
5. Prosedur akuntansi aset;
6. Prosedur akuntansi kewajiban;
7. Prosedur akuntansi koreksi transaksi pengembalian pendapatan dan belanja.
1
Pada umumnya transaksi pendapatan yang ada di lingkungan SKPD berasal dari
penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD), meliputi:
1. Pajak Daerah;
2. Retribusi Daerah;
3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan; dan
4. Lain-lain PAD yang Sah.
2
II.3 Standar Jurnal Transaksi Penerimaan Kas Pendapatan
Berikut adalah standar Jurnal untuk mencatat transaksi penerimaan kas
pendapatan di SKPD:
3
18 Pebruari 2011 Dispenda menerima pendapatan yang berasal dari pembayaran
pajak penerangan jalan umum dari PT PLN yang merupakan
pembayaran untuk bulan Desember 2010 sebesar
Rp100.000.000,00
Dari transaksi tersebut di atas, PPK-SKPD akan mencatat Jurnal sebagai Berikut:
Analisis:
1. Transaksi tanggal 5 dan 10 Pebruari 2011 merupakan transaksi penerimaan
pendapatan yang biasa dan hanya mempengaruhi akun kas dan akun
pendapatan.
2. Jika pendapatan langsung disetorkan ke rekening Kas Daerah oleh wajib
pajak/wajib retribusi, maka bendahara penerimaan tidak menerima kas terlebih
dahulu. Transaksi ini akan dicatat pada Jurnal Umum.
Contoh adalah transaksi tanggal 5 Pebruari 2011, wajib pajak langsung
menyetorkan ke Kas Daerah dan memberikan tembusan bukti pembayaran kepada
bendahara penerimaan.
4
III. PROSEDUR AKUNTANSI PENGELUARAN KAS
Akuntansi pengeluaran kas pada SKPD meliputi serangkaian proses, baik manual
maupun terkomputerisasi, mulai dari pencatatan, penggolongan, sampai peringkasan
transaksi dan/atau kejadian keuangan serta pelaporan keuangan yang berkaitan
dengan pengeluaran kas belanja SKPD.
Akuntansi pengeluaran kas pada SKPD meliputi akuntansi untuk belanja melalui
mekanisme Uang Persediaan (UP)/Ganti Uang (GU)/Tambah Uang (TU) dan belanja
langsung (LS) dimana bendahara pengeluaran menerima kas untuk pengeluaran
belanja tersebut.
Secara ringkas dokumen sumber untuk prosedur akuntansi pengeluaran kas dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
5
NO TRANSAKSI DOKUMEN SUMBER LAMPIRAN DOKUMEN SUMBER
Belanja dengan SPD, SPP, SPM, SP2D, SPJ & Bukti
1 Bukti Pengesahan SPJ
mekanisme UP/GU/TU Transaksi Lainnya
Belanja dengan
mekanisme LS SP2D, NOTA DEBIT
2 (bendahara pengeluaran BANK & Bukti SPD, SPP, SPM
menerima kas terlebih Pengeluaran Lainnya
dahulu)
6
III.3 Standar Jurnal Transaksi Pengeluaran Kas
Berikut adalah standar Jurnal untuk mencatat transaksi pengeluaran kas di SKPD:
7
2 Januari 2011 Dinas Kesehatan menerima SP2D atas pembayaran gaji Gol. IV
dan III bulan Januari 2011 sebesar Rp1.259.387.500,00 dengan
rincian:
Gaji Pokok 999,510,000.00
Tunjangan Keluarga 97,457,125.00
Tunjangan Jabatan 99,951,000.00
Tunjangan Fungsional Umum 62,469,375.00
Iuran Wajib Pegawai 52,240,000.00
Taperum 22,575,000.00
Dari transaksi tersebut di atas, PPK-SKPD akan mencatat Jurnal sebagai Berikut:
Analisis:
1. Transaksi tanggal 2 Januari 2011 merupakan transaksi yang berasal dari SP2D
LS, namun dana untuk pembayaran gaji pegawai akan ditransfer terlebih dahulu
ke rekening bendahara pengeluaran dan langsung dipindahbukukan ke rekening
masing-masing pegawai. Untuk meminimalisir ketidakcocokan saldo BKUdengan
saldo rekening koran bendahara pengeluaran, maka transaksi ini dcatat
sebagaimana transaksi SP2D UP/GU/TU yaitu bendahara pengeluaran menerima
kas terlebih dahulu dan kemudian dipergunakan untuk membiayai pengeluaran.
Transaksi penerimaan SP2D tersebut dicatat secara bruto pada Jurnal Umum,
sedangkan transaksi belanja dicatat secara bruto pada jurnal pengeluaran kas.
Pungutan dan penyetoran IWP, Taperum dan PPh gaji PNS hanya dibukukan oleh
PPKD.
8
2. Transaksi tanggal 12 Januari 2011 merupakan transaksi pemberian
panjar/uang muka kegiatan kepada penerima panjar. Transaksi ini
menimbulkan piutang kepada penerima panjar. Sebelum penerima
panjar memberikan SPJ hasil pelaksanaan kegiatan, maka uang yang
telah dikeluarkan oleh bendahara pengeluaran belum bisa dianggap
sebagai realisasi belanja. Apabila penerima panjar telah
menyampaikan bukti SPJ kepada bendahara pengeluaran, maka
bendahara pengeluaran akan mencatat pada BKU sebagai penerimaan
kembali panjar dan mencatat pengeluaran belanja sesuai SPJ,
sedangkan PPK-SKPD akan membukukan pada jurnal umum pada
akun buku besar kas di bendahara pengeluaran dan akun piutang
lainnya (panjar). Pencatatan belanja berdasarkan hasil panjar dicatat
pada Jurnal Umum. Contoh Pencatatan pada Jurnal Umum: