AKUNTANSI DI SKPD
I. UMUM
Akuntansi di SKPD meliputi prosedur akuntansi yang terdiri serangkaian proses,
baik manual maupun terkomputerisasi, mulai dari pencatatan, penggolongan,
sampai peringkasan transaksi dan/atau kejadian keuangan serta pelaporan
keuangan dalam rangka mempertanggungjawabkan pelaksanaan APBD oleh SKPD.
Prosedur Akuntansi di SKPD meliputi:
1. Prosedur akuntansi penerimaan kas;
2. Prosedur akuntansi pengeluaran kas;
3. Prosedur akuntansi transaksi kas lainnya;
4. Prosedur akuntansi selain kas;
5. Prosedur akuntansi aset;
6. Prosedur akuntansi kewajiban;
7. Prosedur akuntansi koreksi transaksi pengembalian pendapatan dan belanja.
1
Pada umumnya transaksi pendapatan yang ada di lingkungan SKPD berasal dari
penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD), meliputi:
1. Pajak Daerah;
2. Retribusi Daerah;
3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan; dan
4. Lain-lain PAD yang Sah.
Dari transaksi tersebut di atas, PPK-SKPD akan mencatat Jurnal sebagai Berikut:
Analisis:
1. Transaksi tanggal 5 dan 10 Pebruari 2011 merupakan transaksi penerimaan
pendapatan yang biasa dan hanya mempengaruhi akun kas dan akun
pendapatan.
2. Jika pendapatan langsung disetorkan ke rekening Kas Daerah oleh wajib
pajak/wajib retribusi, maka bendahara penerimaan tidak menerima kas terlebih
dahulu. Transaksi ini akan dicatat pada Jurnal Umum.
Contoh adalah transaksi tanggal 5 Pebruari 2011, wajib pajak langsung
menyetorkan ke Kas Daerah dan memberikan tembusan bukti pembayaran
kepada bendahara penerimaan.
Secara ringkas dokumen sumber untuk prosedur akuntansi pengeluaran kas dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
NO TRANSAKSI DOKUMEN SUMBER LAMPIRAN DOKUMEN SUMBER
Belanja dengan SPD, SPP, SPM, SP2D, SPJ &
1 Bukti Pengesahan SPJ Bukti
mekanisme UP/GU/TU
Transaksi Lainnya
Belanja dengan
mekanisme LS SP2D, NOTA DEBIT
2 (bendahara pengeluaran BANK & Bukti SPD, SPP, SPM
menerima kas terlebih Pengeluaran Lainnya
dahulu)
Dari transaksi tersebut di atas, PPK-SKPD akan mencatat Jurnal sebagai Berikut:
Analisis:
1. Transaksi tanggal 2 Januari 2011 merupakan transaksi yang berasal dari SP2D
LS, namun dana untuk pembayaran gaji pegawai akan ditransfer terlebih dahulu
ke rekening bendahara pengeluaran dan langsung dipindahbukukan ke rekening
masing-masing pegawai. Untuk meminimalisir ketidakcocokan saldo BKU
dengan saldo rekening koran bendahara pengeluaran, maka transaksi ini dcatat
sebagaimana transaksi SP2D UP/GU/TU yaitu bendahara pengeluaran
menerima kas terlebih dahulu dan kemudian dipergunakan untuk membiayai
pengeluaran. Transaksi penerimaan SP2D tersebut dicatat secara bruto pada
Jurnal Umum, sedangkan transaksi belanja dicatat secara bruto pada jurnal
pengeluaran kas. Pungutan dan penyetoran IWP, Taperum dan PPh gaji PNS
hanya dibukukan oleh PPKD.
2. Transaksi tanggal 12 Januari 2011 merupakan transaksi pemberian panjar/uang
muka kegiatan kepada penerima panjar. Transaksi ini menimbulkan piutang
kepada penerima panjar. Sebelum penerima panjar memberikan SPJ hasil
pelaksanaan kegiatan, maka uang yang telah dikeluarkan oleh bendahara
pengeluaran belum bisa dianggap sebagai realisasi belanja. Apabila penerima
panjar telah menyampaikan bukti SPJ kepada bendahara pengeluaran, maka
bendahara pengeluaran akan mencatat pada BKU sebagai penerimaan kembali
panjar dan mencatat pengeluaran belanja sesuai SPJ, sedangkan PPK-SKPD
akan membukukan pada jurnal umum pada akun buku besar kas di bendahara
pengeluaran dan akun piutang lainnya (panjar). Pencatatan belanja berdasarkan
hasil panjar dicatat pada Jurnal Umum. Contoh Pencatatan pada Jurnal Umum:
Akuntansi transaksi kas lainnya pada SKPD meliputi serangkaian proses, baik
manual maupun terkomputerisasi, mulai dari pencatatan, penggolongan, sampai
peringkasan transaksi dan/atau kejadian keuangan serta pelaporan keuangan yang
berkaitan dengan penerimaan kas selain dari pendapatan dan pengeluaran kas
selain pengeluaran belanja SKPD.
Contoh dari transaksi penerimaan kas selain pendapatan adalah penerimaan SP2D
UP/GU/TU, penerimaan SP2D LS di mana kas diterima terlebih dahulu oleh
bendahara pengeluaran, penerimaan kas pungutan pajak, dan penerimaan jasa giro
oleh bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran (untuk SKPD yang tidak
memiliki target anggaran penerimaan PAD dari jasa giro).
Contoh dari transaksi pengeluaran kas selain belanja SKPD adalah penyetoran
pendapatan oleh bendahara penerimaan ke rekening Kas Daerah, penyetoran
pengembalian belanja dan jasa giro oleh bendahara penerimaan dan bendahara
pengeluaran (untuk SKPD yang tidak memiliki target anggaran penerimaan PAD
dari jasa giro).
IV.1 Transaksi Penerimaan Kas Selain Pendapatan
2 Penerimaan a. SPD
mekanisme LS 1. SP2D b. SPP
(bendahara 2. Nota debit bank c. SPM
pengeluaran menerima 3. Bukti pengeluaran lainnya
kas terlebih dahulu) 4. Bukti memorial
Berikut adalah standar Jurnal untuk mencatat transaksi penerimaan kas selain
pendapatan di SKPD:
05 Januari Terdapat pembayaran untuk penyediaan bahan obat-obatan senilai Rp2.000.000,00 dari
2011 kegiatan pengadaan obat dan perbekalan kesehatan. Dari pelaksanaan kegiatan ini
bendahara pengeluaran memungut PPN sebesar Rp181.818,00 dan Pph 22
sebesar Rp27.273,00.
Dari transaksi tersebut di atas, PPK-SKPD akan mencatat Jurnal sebagai Berikut:
Selain itu, selama tahun anggaran 2011 PPK-SKPD Dinas Kesehatan menerima
SPJ pengeluaran beserta lampirannya dari Bendahara Pengeluaran Dinas
Kesehatan. Dari SPJ dan lampirannya tersebut diketahui bahwa selama tahun
2011 Dinas Kesehatan telah melakukan transaksi pengeluaran kas selain
belanja, diantaranya adalah sebagai berikut:
Analisis:
Jika pada tanggal 31 Desember 2011 bendahara pengeluaran memutuskan untuk
menyetorkan sisa uang yang harus dipertanggungjawabkan (sisa UYHD) sebesar
Rp5.000.000,00 ke Kas Daerah, transaksi ini akan dicatat pada Jurnal Umum
sebagai berikut:
TANGGAL KODE AKUN URAIAN DEBET KREDIT
31/12/2011 1.02.1.02.01.3.4.1.01.01 RK-PPKD 5,000,000.00
1.02.1.02.01.1.1.1.03.01 Ka s di Bend. Pengeluaran 5,000,000.00
(penyetoran sisa kas UYHD oleh
bendahara pengeluaran di akhir
tahun)
V. PROSEDUR AKUNTANSI SELAIN KAS
Akuntansi selain kas pada SKPD meliputi serangkaian proses, baik manual maupun
terkomputerisasi, mulai dari pencatatan, penggolongan, sampai peringkasan
transaksi dan/atau kejadian keuangan serta pelaporan keuangan yang berkaitan
dengan transaksi selain kas SKPD.
Prosedur akuntansi ini meliputi penerimaan pendapatan yang tidak melalui
bendahara penerimaan, pengeluaran belanja yang tidak melalui bendahara
pengeluaran, koreksi karena salah pencatatan, pemindahan klasifikasi akun.
Penerimaan pendapatan yang tidak melalui bendahara penerimaan terjadi apabila
wajib pajak daerah, wajib retribusi, atau pihak ketiga menyetorkan langsung ke
rekening Kas Daerah.
Pengeluaran belanja selain kas meliputi pengeluaran belanja melalui mekanisme
belanja (LS) dimana bendahara pengeluaran tidak menerima kas untuk pengeluaran
belanja tersebut, melainkan Kas Daerah langsung melakukan pemindahbukuan
kepada pihak ketiga.
Koreksi karena salah pencatatan meliputi kesalahan dalam mencatat akun
pendapatan, belanja, pembiayaan, aset, kewajiban, dan ekuitas dana. Koreksi ini
hanya memindahkan klasifikasi akun tanpa ada kas yang terlibat.
Secara ringkas dokumen sumber untuk prosedur akuntansi selain kas dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
No Transaksi Dokumen Sumber Lampiran Dokumen Sumber
3 Koreksi kesalahan
1. STS a. SKPD
2. Nota kredit bank b. SKR
3. SP2D c. Tanda bukti pembayaran
4. Nota debit bank d. BAST barang/jasa
5. Bukti penerimaan/ pengeluaran lainnya e. Kontrak Pengadaan
6. Bukti memorial Barang/Jasa
f. Bukti lainnya
Berikut adalah standar Jurnal untuk mencatat transaksi selain kas di SKPD:
Dari transaksi tersebut di atas, PPK-SKPD akan mencatat pada Jurnal Umum
sebagai Berikut:
Dari transaksi tersebut di atas, PPK-SKPD akan mencatat pada Jurnal Umum
sebagai Berikut:
TANGGAL KODE AKUN URAIAN DEBET KREDIT
3/3/2011 1.02.1.02.01.01.11.5.2.2.06.0 Belanja Cetak 98,000,000.00
1.02.1.02.01. 3.4.1.01.06 RK-PPKD 98,000,000.00
(transaksi belanja barang dan jasa
yang berasal dari SP2D LS)
Belanja Modal Pengadaan
15/3/2011 1.02.1.02.01.25.02.5.2.3.26.0 Konstruksi Puskesmas 300,000,000.00
1.02.1.02.01. 3.4.1.01.06 RK-PPKD 300,000,000.00
(transaksi belanja modal yang
berasal dari SP2D LS)
Analisis:
1. Transaksi tanggal 15 Maret merupakan transaksi belanja yang menghasilkan
aset tetap, walaupun pada tanggal transaksi pelaksanaan pekerjaan belum
sepenuhnya diselesaikan, namun transaksi ini mengakibatkan timbulnya aset
tetap berupa konstruksi dalam pengerjaan. Berdasarkan hal tersebut jurnal
korolari harus dibuat. PPK akan mencatat jurnal korolari pada Jurnal Umum,
dengan sisi debet Konstruksi dalam Pengejaan dan sisi kredit Ekuitas Dana
dengan nilai sebesar jumlah belanja yang telah dikeluarkan (sebagaimana pada
transaksi 15-03-11 di bawah ini. Pada akhir pelaksanaan kegiatan dan sesuai
dengan berita acara serah terima pekerjaan/barang, nilai konstruksi dalam
pekerjaan akan di-reclass ke pada akun aset tetap bangunan. Pencatatan aset
tetap ini dicatat sesuai dengan prosedur akuntansi aset tetap, dengan jurnal
sebagai berikut:
TANGGAL KODE AKUN URAIAN DEBET KREDIT
15/3/2011 1.02.1.02.01. 1.4.6.02.08 KDP Gedung RS/Puskesmas 300,000,000.00
Selain terdapat aset tetap, akibat transaksi serah terima barang tanggal 25 Maret
2011, Dinas Kesehatan juga memiliki utang yang timbul akibat belum dibayarkannya
aset dan barang yang diterima. Nilai utang yang timbul adalah sebesar total nilai
aset dan barang yang diserahkan atau sebesar nilai kontrak perjanjian pengadaan
barang/jasa, dalam ilustrasi kasus ini adalah sebesar Rp17.000.000,00. Transaksi ini
termasuk dalam prosedur akuntansi kewajiban, dan PPK-SKPD mencatat dalam
Jurnal Umum sebagai berikut:
TANGGAL KODE AKUN URAIAN DEBET KREDIT
Dana yg hrs Disediakan utk
Pembayaran Utang Jk Pendek-
25/3/2011 1.02.1.02.01.3.1.5.06.01 Utang Jk Pendek Lainnya 17,000,000.00
1.02.1.02.01.2.1.6.03.01 Utang Jk. Pendek Lainnya 17,000,000.00
(pengakuan utang jangka pendek
akibat pengadaan barang)
Dari transaksi tersebut di atas, PPK -SKPD akan mencatat pada Jurnal Umum sebagai
Berikut:
TANGGAL KODE AKUN URAIAN DEBET KREDIT
10/3/2011 1.20.1.20.06.00.00.4.1.1.01.0 Pajak Hotel Bintang Tiga 10,000,000.00
1.20.1.20.06.00.00.4.1.1.02.0 Pajak Restoran 10,000,000.00
(koreksi kesalahan mencatat
transaksi penerimaan pajak hotel
bintang tiga seharusnya pajak
restoran untuk STS No 506
tanggal
4 Pebruari 2009)
Analisis:
Pada tanggal 5 Juni 2011 PPK-SKPD Dinas Kesehatan menerima SPJ pengeluaran
beserta lampirannya dari Bendahara Pengeluaran Dinas Kesehatan. Dari SPJ dan
lampirannya tersebut diketahui bahwa selama bulan Juni 2011 Dinas Kesehatan
terdapat koreksi belanja sebagai berikut:
15 Mei 2011 terdapat koreksi belanja atas bukti transaksi No 506 tanggal 28
April 2011. Koreksi terjadi karena bendahara pengeluaran salah
mencatat transaksi pengeluaran belanja penggandaan pada
kegiatan Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat sebesar
Rp1.250.000,00 seharusnya pengeluaran tersebut adalah untuk
belanja cetak.
20 Mei 2011 Terdapat koreksi belanja atas bukti transaksi No 327 tanggal 30
Maret 2011. Koreksi terjadi karena bendahara pengeluaran
salah mencatat transaksi belanja makan dan minum rapat pada
kegiatan Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan untuk program
Standarisasi Pelayanan Kesehatan sebesar Rp 500.000,00,
seharusnya pengeluaran tersebut adalah pada kegiatan
kegiatan Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan untuk program
Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin.
Dari transaksi tersebut di atas, PPK -SKPD akan mencatat pada Jurnal Umum sebagai
Berikut:
Analisis:
1. Transaksi tanggal 15 Mei 2011 karena salah pengklasifikasian akun, maka
koreksi dilakukan hanya sebatas pada perubahan klasifikasi dari belanja
penggandaan kepada akun belanja cetak.
2. Transaksi tanggal 20 Mei 2011 karena salah pengklasifikasi program, maka
koreksi dilakukan sebatas pada perubahan kode rekening program dan kegiatan
untuk akun belanja makanan dan minuman rapat. Perubahan tersebut terlihat
dari perubahan kode akun belanja semula 1.02.1.02.01.23.06.5.2.2.11.02
(belanja makanan dan minuman rapat kegiatan Monitoring, Evaluasi dan
Pelaporan Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan) menjadi
1.02.1.02.01.24.10.5.2.2.11.02 (belanja makanan dan minuman rapat kegiatan
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Program Pelayanan Kesehatan Penduduk
Miskin)
VI.4.3.3 Koreksi Aset
Pada tanggal 30 Oktober 2011 Bendahara barang Dinas Kesehatan melakukan
inventarisasi, berdasarkan laporan hasil inventarisasi diketahui data sebagai berikut:
30 Oktober 2011 Terdapat 1 buah unit komputer PC dalam aset tetap dalam
kondisi rusak berat. Nilai perolehan komputer PC tersebut
adalah senilai Rp8.000.000,00.
1 unit Komputer Notebook senilai Rp14.500.000,00 dicatat
dalam Komputer PC.
Dari transaksi tersebut di atas, PPK -SKPD akan mencatat pada Jurnal Umum sebagai
Berikut:
Analisis :
1. Transaksi pertama merupakan koreksi aset tetap ke pada aset lainnya. Koreksi ini
selain mengakibatkan perpindahan pada akun aset juga terjadi perubahan pada
ekuitas dana, yaitu dari ekuitas dana diinvestasikan dalam aset tetap kepada
akun ekuitas dana diinvestasikan dalam aset lainnya.
2. Transaksi kedua merupakan koreksi aset dalam obyek aset yang sama yaitu
peralatan dan mesin. Perubahan hanya terjadi pada rincian aset, yaitu dari
Komputer PC kepada Komputer Notebook.
VI. PROSEDUR AKUNTANSI ASET
1. Aset Lancar (Current Asset), terdiri dari: Kas, Piutang, dan Persediaan.
2. Aset Tidak Lancar (Non-Currents Asset), terdiri dari: Aset Tetap dan Aset Lainnya.
Akuntansi aset pada SKPD meliputi serangkaian proses, baik manual maupun
terkomputerisasi, mulai dari pencatatan, penggolongan, sampai peringkasan transaksi
dan/atau kejadian keuangan serta pelaporan keuangan yang berkaitan dengan aset
SKPD.
Berdasarkan bukti transaksi yang ada, fungsi akuntansi SKPD membuat bukti
memorial yang sedikitnya memuat informasi sebagai berikut :
1. Tanggal transaksi
2. Jenis/nama aset
3. Kode rekening terkait
4. Klasifikasi aset tetap
5. Nilai aset tetap.
5 Pengakuan Bagian Lancar Tuntutan Ganti Dr. Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi..........................................................XX
Rugi di akhir peiode (triwulanan/tahunan)
Diinvestasikan dalam Aset Lainnya-Tagihan Tagihan Tuntutan Ganti
Rugi................XX
Cr. Cadangan Piutang........................................XX
Tuntutan Ganti Rugi.....................................XX
Pada bagian ini diberikan beberapa contoh transaksi piutang pada SKPD.
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) yang
bertindak sebagai SKPD akan digunakan sebagai ilustrasi.
31 Desember 2011 PPK-SKPD melakukan inventarisasi untuk retribusi
pemakaian kekayaan daerah sewa lahan, hal ini dilakukan
dengan membandingkan antara catatan SKR sewa lahan
yang sudah diterbitkan dengan bukti pembayaran SKR.
Berdasarkan hasil pembandingan tersebut diketahui bahwa
masih terdapat SKR yang telah diterbitkan dan belum
dibayar oleh wajib retribusi sebesar Rp1.050.000,00.
Dari transaksi tersebut di atas, PPK -SKPD akan mencatat pada Jurnal Umum sebagai Berikut:
TANGGAL KODE AKUN URAIAN DEBET KREDIT
31/12/2011 1.20.1.20.06.1.1.3.02.02 Piutang Retribusi 1,050,000.00
1.20.1.20.06.3.1.3.02.01 Cadangan Piutang Retribusi 1,050,000.00
(Pengakuan piutang retribusi sewa
lahan per 31 desember 2009
berdasarkan hasil inventarisasi)
Analisis:
Pada awal tahun berikutnya saldo pada akun piutang dibuat jurnal balik. Contohnya
pada tanggal tanggal 2 Januari 2012 dibuat jurnal balik (reversing entry) untuk
piutang retribusi. PPK-SKPD mencatat dalam Jurnal Umum sebagai berikut:
TANGGAL KODE AKUN URAIAN DEBET KREDIT
2/1/2012 1.20.1.20.06.3.1.3.02.01 Cadangan Piutang Retribusi 1,050,000.00
1.02.1.20.06.1.1.3.02.02 Piutang Retribusi 1,050,000.00
1. Barang konsumsi;
2. Barang pakai habis;
3. Barang cetakan;
4. Perangko dan materai;
5. Obat-obatan dan bahan farmasi;
6. Amunisi;
7. Bahan untuk pemeliharaan;
8. Suku cadang;
9. Persediaan untuk tujuan strategis/berjaga-jaga;
10. Pita cukai dan leges;
11. Bahan baku ;
12. Barang dalam proses/setengah jadi;
13. Tanah/bangunan/barang lainnya untuk dijual atau diserahkan/dihibahkan kepada
masyarakat;
14. Hewan dan tanaman, untuk dijual atau diserahkan/dihibahkan kepada masyarakat
Dari transaksi tersebut di atas, PPK -SKPD akan mencatat pada Jurnal Umum sebagai
Berikut:
TANGGAL KODE AKUN URAIAN DEBET KREDIT
31/12/2011 1.02.1.02.01.1.1.4.01.01 Persediaan ATK 3,450,000.00
1.02.1.02.01.1.1.4.03.06 Persediaan Obat-obatan 1,425,000,000.00
1.02.1.02.01.3.1.4.01.01 Cadangan Persediaan ATK 3,450,000.00
Cadangan Persediaan
1.02.1.02.01.3.1.4.03.01 Material/Bahan 1,425,000,000.00
(pengakuan persediaan ATK dan
Obat-obatan per 31 desember 2009
berdasarkan hasil inventarisasi)
Selama tahun anggaran 2011 PPK-SKPD menerima SPJ dari bendahara pengeluaran
yang berkaitan dengan transaksi aset lainnya sebagai berikut:
25 Mei 2011 Diterima SP2D LS untuk pembayaran pembelian software Pelayanan
Kesehatan senilai Rp500.000.000,00 pada rekening CV. DD di Bank
Z. Pembayaran ini dibebankan kepada kegiatan peningkatan
pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan. Dalam DPA
Dinas Kesehatan, pembelian software ini dianggarkan pada belanja
barang dan jasa, yaitu belanja jasa konsultansi sistem informasi.
Serah terima barang dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 2011.
Dari transaksi tersebut di atas, PPK -SKPD akan mencatat pengakuan aset lainnya pada
Jurnal Umum sebagai Berikut:
Analisis:
Secara ringkas dokumen sumber untuk prosedur akuntansi kewajiban dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
2 Pelunasan Utang
Pemotongan Pajak 1. Surat Setoran Pajak a. SP2D
2. Daftar/Bukti Potongan Pajak b. Bukti pengeluaran lainnya (SPJ)
3. Bukti memorial
3 Pengakuan Utang
karena pengadaan 1. BAST barang/jasa a. SPP
barang/jasa 2. Bukti memorial b. SPM
c. Kontrak pengadaan barang/jasa
Dari transaksi tersebut di atas, PPK -SKPD akan mencatat pada Jurnal Umum sebagai
Berikut:
Analisis:
1. Transaksi pada tanggal 8 Januari 2011, selain merupakan transaksi penerimaan
pemotongan pajak pusat juga merupakan transaksi pengeluaran kas belanja
melalui mekanisme UP/GU/TU. Untuk transaksi pengeluaran kas belanja
mekanisme UP/GU/TU mengikuti prosedur akuntansi pengeluaran kas. PPK-
SKPD mencatat dalam Jurnal Pengeluaran Kas sebagai berikut:
b. Transaksi tanggal 11 Juli 2011 pada saat pemindahbukuan dari rekening Kas
Daerah ke rekening rekening selain merupakan transaksi pelunasan
pembayaran kepada Pihak ketiga yang mempengaruhi posisi utang dan
ekuitas dana, juga merupakan transaksi belanja melalui mekanisme LS
(bendahara pengeluaran tidak menerima kas). Transaksi belanja ini dicatat
berdasarkan prosedur akuntansi selain kas. PPK-SKPD akan mencatat pada
Jurnal Umum sebagai berikut:
Dari transaksi tersebut di atas, PPK -SKPD akan mencatat pada Jurnal Umum sebagai
Berikut:
TANGGAL KODE AKUN URAIAN DEBET KREDIT
4/2/2011 1.20.1.20.06.00.00.4.1.1.01.0 Pajak Hotel Bintang Tiga 2,500,000.00
1.20.1.20.06.3.4.1.01.01 RK PPKD 2,500,000.00
(pengembalian kelebihan
pendapatan hotel bintang tiga)
Analisis:
Transaksi ini tidak mempengaruhi kas yang ada di bendahara penerimaan.
Pengembalian pendapatan ini berasal dari pengeluaran Rekening Kas Daerah ke
Pihak Ketiga/Wajib Pajak.
Dari transaksi tersebut di atas, PPK -SKPD akan mencatat pada Jurnal Umum sebagai
Berikut: