Anda di halaman 1dari 5

E.

Tom Fry adalah seorang manajer pabrik di Ligonier Steel Corporation, berlokasi di
Ligonier, Pennysylvania. Pabriknya kecil memiliki 250 karyawan. Pertumbuhan
produktivitas rata-ratanya telah mencapai titik jenuh dalam satu setengah tahun
terakhir.
Tom memperhatikan dan memutuskan untuk bertemu dengan karyawan dari
berbagai departemennya. Selama pertemuan itu, karyawan mengungkapkan bahwa
mereka tidak berpeluang untuk berinteraksi dengan yang lainnya saat bekerja.
Karena mereka tidak menerima pengakuan apapun atas saran mereka, input dar ide-
ide mereka untuk perbaikan telah dihentikan.
Setelah seminggu berlalu, Tom mengadakan rapat untuk mengumumkan program
baru. Ia berencana memberikan penghargaan untuk kinerja yang tinggi sehingga
karyawan akan termotivasi untuk melampaui kuota. Bonus akan diberikan kepada
karyawan yang melebihi kuotanya. Tom yakin program ini akan berhasil karena
persepsinya bahwa “uang memotivasi karyawan.”
Beberapa bulan kemudian, Tom mendapati produktivitas perusahaan meningkat dan
karyawan menyukai bonus yang mereka terima. Tom memutuskan untuk memberi
tambahan arti pada motivasi. Ia ingin karyawan terus berinteraksi dengan lainnya
untuk memecahkan masalah pekerjaan dan berbagi informasi. Para pengawas
sekarang mengenali pencapaian individu.Mereka memberikan selamat kepada
karyawan ketika saran-saran dijalankan dan menentukan seorang karyawan terbaik
setiap bulan atas kinerjanya yang hebat untuk diumumkan dalam buletin perusahaan.
Tom sangat mendukung bentuk program ini.
Tujuannya adalah untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi terbaik
karyawan. Semua individu boleh berlatih atau kembali kuliah untuk menghasilkan
pertumbuhan kerja di perusahaan. Ide-ide dan kontribusi karyawan sekarang
dipandang sebagai salah satu cara untuk mendorong jenjang karier individual.
Hasilnya sudah lebih dari cukup. Tom Fry, para pengawas, dan karyawan telah
menikmati keuntungan yang dihasilkan, dan Ligonier Steel menjadi tempat kerja yang
sangat memuaskan semua orang.
Pertanyaan:
A. Kebutuhan apakah yang membuat karyawan Ligonier Steel merasa puas
dalam melaksanakan pekerjaannya.
B. Uraikan bagaimana bonus memotivasi karyawan di Ligonier Steel.
C. Uraikan penghargaan selain bonus yang dapat memotivasi perilaku di
tempat kerja.

JAWABAN

A. Kebutuhan yang membuat karyawan di Ligioner Steel merasa puas dalam


melaksanakan pekerjaannya yaitu Tambahan Penghasilannya. Selain dari gaji
pokok yang mereka terima tiap bulan atau tahunnya, mereka juga mendapatkan
tambahan penghasilan atas kinerja terbaik mereka dan tentunya ini akan
membuat para karyawan bersaing dengan karyawan lain untuk mendapatkan
tambahan penghasilan tersebut, dan mereka akan memberikan kinerja terbaik
mereka kepada perusahaan. Tambahan penghasilan tersebut berupa Uang
bonus, penghargaan, dan tunjangan.
B.
Bonus sendiri adalah upah tambahan yang diberikan kepada karyawan di samping
gaji tetap sebagai bentuk penghargaan. Pemberian bonus ini sifatnya sewaktu-waktu, dan
diberikan berdasarkan hasil kerja dan prestasi yang dicapai karyawan. Selain itu, bonus
cenderung memiliki jumlah yang bervariasi, sehingga besarnya bonus yang diterima
karyawan satu dengan lainnya cenderung berbeda. Ada karyawan yang mendapatkan
bonus besar, tetapi bisa saja ada pula karyawan yang tidak mendapatkan bonus.
Bonus dapat memotivasi Karyawan karena bagi karyawan dapat menjadi penghasilan
lebih baginya dan itu dapat meningkatkan semangat untuk bekerja.
Pemberian bonus tersebut merupakan salah satu cara dimana perusahaan
berkomunikasi kepada karyawan bahwa mereka menghargai karyawan sebagai bagian
penting dalam perusahaan. Hal ini bertujuan untuk membahagiakan dan memberikan
kepuasan kepada karyawan tersebut. Pemberian bonus ini berdampak Positif bagi
perusahaan dan karyawan yaitu Kinerja Karyawan menjadi lebih produktif, karyawan
merasa lebih bahagia, menjadi lebih loyal kepada perusahaan, mengurangi angka
pengunduran diri dan meningkatkan Reputasi Perusahaan. Dengan adanya bonus,
diharapkan karyawan dapat semakin termotivasi untuk selalu meningkatkan kinerja.
Bonus tidak hanya membantu meningkatkan kepuasan atau motivasi karyawan dalam
bekerja, tetapi juga membantu perusahaan dalam menekan jumlah turnover. Selain untuk
meningkatkan semangat kerja karyawan, pemberian bonus juga bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan karyawan terutama dalam kehidupan di luar pekerjaan. Hal
itu tentunya akan menciptakan rasa aman, dedikasi, disiplin dan loyalitas terhadap
perusahaan, sehingga karyawan dapat fokus terhadap pekerjaannya. Selain itu, karyawan
juga diharapkan mampu mendukung usaha dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan
oleh perusahaan.

C. Memberikan penghargaan kepada karyawan atas peningkatan kerja sekecil apa pun juga
bisa menjadi pelecut semangat kerja karyawan. Penghargaan Selain bonus yang dapat
memotivasi periaku di tempat kerja yaitu insentif bulanan, dan kenaikan jabatan
dikarenakan kinerja dari karyawan tersebut baik, jika terdapat karyawan yang dari hari ke
hari kinerjanya bagus maka perusahaan memberikan insentif bulanan atau dapat juga
dinaikkan jabatannya, dengan memberikan penghargaan ini maka karyawan akan berusaha
memberikan yang terbaik, selain itu pemberian penghargaan ini jg dapat meningkatkan
kinerja karyawan dan juga membantu peningkatan reputasi dan laba perusahaan. Selain
kedua hal tersebut hal yang dapat diberlakukan kepada karyawan agar mereka dapat
termotivasi dalam bekerja yaitu pemberian sanksi dan punishment, Dengan begitu, setiap
karyawan secara otomatis akan memperbaiki kinerjanya sendiri Sanksi atau Punishment.
Ini berguna sekali untuk membuat semangat kerja dalam perusahaan. Jika ada karyawan
yang tidak suka terkena sanksi, secara otomatis karyawan tersebut akan termotivasi secara
pribadi untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Sanksi ini diberlakukan agar karyawan
yang melakukan kesalahan dapat merasa jera atas perbuatan yan dilakukannya dan bentuk
hukuman ini dapat berupa hilangnya pekerjaan, tidap mendapat kenaikan gaji, dan
dihapuskan dari salah satu karyawan yang berprestasi dan potongan gaji.

F. Sandy Caleste berusia 40 tahun saat dia bercerai. Dia terpaksa kembali bekerja
untuk membiayai kedua anaknya. Sandy menikah setelah lulus kuliah dan tidak
pernah bekerja penuh di luar rumah. Akan tetapi, karena antusiasme, pendidikan,
dan kedewasaan, manajer sumberdaya manusia di Devon’s Department Store
tertarik padanya dan segera mempekerjakannya. Possinya adalah mengawasi tiga
bagian pakaian perempuan dan pria. Pelatihan Sandy berlangsung dua bulan di toko
lain milik Devon’s. Dia menghabiskan periode latihannya dengan menjual barang dan
mempelajari tanggung jawab penyelia. Pada hari pertama sebagai penyelia, Sandy
mengetahui karena keterbatasan ukuran toko, enam bagian pakaian ada dalam area
yang sama. Selain Sandy, ada dua penyelia lain dari departemen lain. Ketiga
penyelia ini sama-sama mengawasi 28 tenaga penjualan yang bekerja penuh waktu
dan paruh waktu. Karena terdapat banyak departemen yang bergabung bersama,
semua tenaga penjualan diharapkan mengetahui merchandise dari setiap
departemen. Filosofi usaha Devon adalah tidak akan menghentikan satu departemen
atau melakukan cuci gudang tanpa memulai yang lain. Pegawai dan penyelia yang
bekerja berdasarkan komisi dan gaji, sibuk menandai barang saat satu obral berakhir
dan obral lain memulai. Parahnya, Devon mengharapkan karyawan menandai setiap
barang sebelum malam penutupan setelah obral besar. Tekanan meningkat, dan
pelanggan sering terabaikan dan terganggu. Akan tetapi, semua tenaga penjualan
menyadari bahwa saat pelanggan terganggu, begitu pula komisi mereka. Sebagai
penyelia, Sandy diharapkan mendukung kebijakan perusahaan dengan tegas.
Setelah menduduki posisi penyelia, Sandy mulai mengalami sakit kepala dan sakit
perut yang mengganggu. Dia ingin berhenti dari pekerjaannya, tetapi tidak bisa
karena gajinya bagus dan dia perlu membiayai anak-anaknya.
Pertanyaan:
A. Identifikasikan berbagai hal yang dapat menjadi penyebab Sandy merasa stress!
B. Stressor apa yang kemungkinan terjadi sebagai penyebab.
C. Apakah ada yang dapat dilakukan perusahaan ini untuk mengurangi stress pada
para penyelianya.
D. Strategi individu apa yang dapat diterapkan oleh Sandy
JAWABAN

A. Hal yang menjadi penyebab Sandi merasa stress yaitu dengan pekerjaannya
yang menjadi penyelia di Devon’s Departemen Store. Posisinya adalah
mengawasi tiga bagian pakaian perempuan dan pria dan juga dia sibuk
menandai barang saat satu obral berakhir dan obral lain memulai, ditambah lagi
ia menandai setiap barang sebelum malam penutupan setelah obral besar. Akan
tetapi Pelanggan mereka yang sering terabaikan dan terganggu karena Sandi
sebagai Penyelia terlalu fokus untuk menandai barang barang saja, tidak
menyeimbanginya dengan melayani pelanggan diwaktu yang bersamaan.
Namun Sandi juga menyadari bahwa saat pelanggan terganggu, gaji beserta
komisinya akan terganggu juga, sedangkan Sandi diharapkan juga mendukung
dan mengikuti kebijakan perusahaan dengan tegas. Akhirnya sandi merasa
pusing harus mengikuti yang mana dan mau tidak mau ia harus mengikuti
kebijakan perusahaan meskipun nantinya komisi beserta gajinya yang
terganggu. Sedangkan dilain waktu ia juga perlu membiayai anak anaknya dalam
kesehariannya. Pasti itu akan menjadi beban si Sandi.
B. Stressor yang kemungkinan akan terjadi sebagai penyebab yaitu Stressor Ekstra
Organisasi, atau stressor diluar organisasi yang berhubungan dengan efek dan
perasaan negative pada pekerjaan mencakup :
 Perubahan social/teknologi mempunyai efek yang besar pada gaya hidup
yang terbawa pada pekerjaan
 Kondisi keluarga, seperti : hubungan yang buruk, sakitnya anggota,
pertengkaran, krisis keluarga.
 Pindah tempat (Relokasi) sekeluarga karena promosi, dapat
menyebabkan stress.
 Perubahan hidup, seperti menjadi lebih tua, kehilangan pasangan karena
kematian atau perceraian. Hal ini yang juga menyebabkan sandi menjadi
stress, dikarenaan ia telah bercerai dan menanggung kedua anaknya
sehingga ia harus bekerja dengan giat.
 Variable sosiologis seperti: ras, jenis kelamin, kelas social.

C. Ada yaitu dengan Memotivasi Para pegawai dalam menjalankan pekerjaannya


supaya mereka merasa sepadan sama apa yang mereka kerjakan, seperti
memberikan mereka bonus, memberikan penghargaan bagi pegawai yang
kinerjanya bagus, menaikkan gajinya dan memberikan fasilitas-fasilitas dalam
memudahkan pekerjaan mereka. Hal ini dapat menumbuhkan dan
mengembangkan potensi mereka supaya target perusahaan tercapai dengan
cepat..perusahaan perlu merancang kembali pekerjaan sehingga karyawan
mempunyai wewenang yang cukup untuk mengambil kepututsan dalam
melaksanakan tanggung jawab, mengurangi kelebihan beban kerja, tekanan
waktu dan peranan ganda.
Selain itu juga Perusahaan perlu Mengrecruit atau menambah karyawan
dan pegawai baru supaya tingkat beban kerja yang ditanggung seorang pegawai
diminimalisir atau dibagi dengan banyak jumlah pegawai lainnya agar
perusahaan dapat memaksimalkan kinerjanya sesuai target yang telah
ditentukan. Selain itu juga Perusahaan membutuhkan Alat teknologi yang berupa
cctv, bisa sebagai pengawas bagian pakaian perempuan dan pria, dan barang-
barang lainnya serta mengawasi kinerja dari para penyelia dan pegawai lainnya.
Ini dapat memudahkan bagi para manajer untuk mengawasi dari jarak jauh.
D. Strategi individu yang diterapkan sandi yaitu:
a. Pengelolaan Waktu; dengan pengelolaab waktu yang baik maka seseorang
karyawan dapat menyelesaikan tugas dengan baik tanpa adanya tuntutan
tugas yang tergesa-gesa.
b. Latihan Fisik; dengan ini dapat meningkatkan kondisi tubuh agar lebih prima
sehingga mampu menghadapi tuntutan tugas yang berat.
c. Dukungan social; dengan mencari dukungan social, yang dapat berperan
sebagai tameng dalam menghadapi stress. Dengan strategi ini Sandi dapat
menceritakan persoalaannya dan tidak tertutup kemungkinan orang tersebut
akan memberikan jalan keluar kepadanya.

Anda mungkin juga menyukai