Anda di halaman 1dari 5

Nama: Amelia Rachmi Fatmawati

NIM: 2019210581

Kelas: AB

Kelompok: 1

Resume 5W+1H

MILLENIAL EMPLOYEE ENGAGEMENT

Employee engagement adalah keterlibatan karyawan merupakan konsep


fundamental dalam upaya untuk memahami dan mendeskripsikan, baik secara
kualitatif maupun kuantitatif, hakikat hubungan antara organisasi dan
karyawannya.

Employee engagement adalah hubungan emosional dan intelektual yang


tinggi yang dimiliki oleh karyawan terhadap pekerjaannya, organisasi, manajer,
atau rekan kerja yang memberikan pengaruh untuk menambah discretionary effort
dalam pekerjaannya.

Perusahaan tidak akan pernah tahu, kapan karyawan mereka akan berhenti
dari pekerjaannya. Tetapi perusahaan dapat mencegah karyawan yang ingin
berhenti tersebut dengan program Employee Engagement. Tidak pernah ada kata
terlambat untuk memulai sesuatu bagi sebuah perusahaan. Program ini dapat
menjadi tantangan dan sekaligus menjadi kekuatan yang tidak ternilai dalam
perusahaan.

Semua karyawan yang engage dengan perusahaannya adalah karyawan yang


bahagia, tetapi tidak semua karyawan yang bahagia memilik engagement dengan
perusahaannya.
Employee Engagement menciptakan hubungan kuat dengan setiap
karyawannya. Hubungan ini juga akan membuat karyawan untuk fokus kepada
pencapaian yang ingin dituju, membangun kerjasama tim yang solid, serta tidak
lupa untuk mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas pencapaian antar divisi.

Didalam suatu perusahaan sangatlah diharuskan untuk mempunyai strategi


guna meningkatkan employee engagement yaitu:

1. Beri Kesempatan Berpendapat


Agar karyawan merasa dilibatkan sebagai bagian dari kantor, maka berikan
mereka suara untuk berpendapat. Bagaimana saja, seluruh karyawan adalah
nyawa dari berjalannya operasional company. Artinya, para pekerja adalah
prioritas utama kantor.
Semakin banyak pekerja bersuara, semakin besar potensi keberhasilan
employee engagement di perusahaan tercapai. Dari sini, para atasan dapat
mengetahui apa harapan para pekerja dan hal-hal untuk sebisa mungkin
dihindari ke depannya.

2. Beri Penghargaan
Jangan hanya fokus memberikan hukuman ketika pekerja telat atau bekerja
tidak sesuai perintah. Selain gencar memberikan hukuman maka mulai
sekarang focus. Juga pada pemberian penghargaan terhadap kinerja para
pekerja jika memang dirasa pantas. Sedikit dan sekecil apapun bentuk
penghargaan tersebut akan terasa bermakna bagi para pekerja.

3. Tanam Nilai Fundamental


Sebuah company profesional sedari awal harus menyamakan visi misi
dengan memegang teguh satu nilai sakral. Tiap tempat kerja bisa memiliki
pandangan berbeda, tapi intinya adanya nilai tersebut menjadi landasan
untuk bersikap serta bekerja.

Ketika nilai-nilai diterapkan maka siapa saja akan mengembalikan setiap


permasalahan dari sudut pandang nilai tadi. Segala sesuatu menjadi jelas cara
pandangnya karena visi misi company berdasarkan nilai tersebut.

4. Perbesar Keberagaman
Beri kesempatan untuk semua orang dari berbagai latar belakang menjadi
bagian dari tim Anda. Semakin beragam isi tim maka semakin luas wawasan
diterima setiap orang. Tingkat pencapaian employee engagement di
perusahaan juga semakin menarik di sini.

5. Insentif yang Pantas


Saat ini masih ada company yang memberikan gaji karyawan tanpa
mengikuti aturan UMR setempat. Padahal UMR setiap tahun naik dan gaji
para pekerja juga wajib mengalami penyesuaian setara dengan aturan
berlaku.
Kondisi seperti ini tidak bisa dianggap remeh karena secara terang-terangan
atau tidak, para pekerja akan mengeluh ketika tahu upahnya tidak dibayar
sebagaimana mestinya. Urusan uang memang wajib menjadi perhatian
penting untuk mempertahankan kinerja karyawan.
6. Menanggung Asuransi Kesehatan
Tidak cukup dengan memberikan insentif pokok bulanan, company juga
wajib menanggung asuransi kesehatan pekerjanya. Para pekerja tidak hanya
meluangkan waktu untuk membuat perusahaan maju, namun juga berkorban
tenaga serta pikiran.
Terlebih untuk perusahaan di bidang pekerjaan berat, employee engagement
di perusahaan bisa diciptakan dari perhatian kesehatan fisik pekerja.
Semakin tinggi risiko sebuah pekerjaan maka semakin tinggi seharusnya
tunjangan kesehatan didapatkan profesi tersebut.

7. Adanya Jenjang Karir


Berikan jenjang karir menjanjikan untuk setiap profesi. Orang tentu tidak
akan menerima sebuah tanggung jawab ketika tahu masa depannya tidak
jelas. Jika dalam 5 sampai 10 tahun terus berada pada posisi sama, maka
betapa bobroknya manajemen perusahaan. Beberapa karyawan barangkali
sudah tidak punya pilihan sehingga meski karir tidak berkembang, tetap
bertahan di sana. Namun, sejujurnya ini adalah kegagalan dalam
menciptakan employee engagement di perusahaan karena kesejahteraan
tidak tercapai.

8. Latih Kepemimpinan
Siklus perusahaan tidak bisa dihindari, di mana apabila sekarang Anda
pemimpinnya kelak akan ada generasi baru. Ciptakan latihan kepemimpinan
supaya generasi mendatang tidak melakukan kesalahan kecil atau fatal yang
merugikan perusahaan. Perihal jabatan tinggi bukan hanya otak mesti
bekerja, namun juga kepribadian turut mempengaruhi keberhasilan
memimpin. Tidak heran sekarang ini banyak program leadership.
Sehingga perusahaan dapat menemukan penerus sesuai visi dan misi.
Kedelapan strategi di atas membantu HR team membentuk lingkungan kerja
senyaman mungkin. Ketika karyawan merasa disejahterakan secara baik
oleh para atasan maka loyalitas amat mudah didapatkan. Loyalitas ini
merupakan bentuk keberhasilan dari employee engagement di perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai