Anda di halaman 1dari 40

BAB 7 MENGELOLA SUMBER DAYA MANUSIA

A. Peranan Pengelola Sumber Daya Dan Tantangan Yang Dihadapinya


Bagaimana sebuah perusahaan dapat bertahan (survive) ditengah-tengah kondisi
ekonomi seperti saat ini dimana ,pertumbuhan ekonomi rendah, disertai nilai inflasi
tinggi kedua faktor ini ternyata tidak sesuai dengan target pemerintah. Kedua kondisi
tersebut tentu saja akan membuat daya beli masyarakat akan terganggu juga.
Bagi perusahaan-perusahaan yang terkait dengan daya beli masyarakat tentu saja
akan merasakan dampaknya secara signifikan. Agar dapat bertahan dalam berkompetisi,
setiap perusahaan akan merumuskan kembali strategi yang sudah dibuat. Salah satu
upaya yang dilakukan perusahaan agar dapat mencapai keunggulan kompetitif
(Competitive Advantage) adalah dengan melakukan pengelolaan Sumber Daya Manusia
yang akurat dan tepat sasaran.
Namun untuk menncapai itu, tentu saja akan mendapat/menghadapi berbagai
tantangan. Tantangan yang dihadapi tidak saja dari lapis menengah dan atas tapi juga dari
lapis terbawah pada organisasi perusahaan. Ada beberapa tantangan yang selama ini
sering terjadi pada perusahaan, yaitu :
Pertama, bagaimana upaya untuk menetralisir asumsi-asumsi (premises) keliru
tentang SDM yang dipegang oleh manajemen. Empat asumsi keliru dalam pengelolaan
SDM di banyak organisasi adalah :
· Siapapun manajernya, Pengelolaan SDM dapat berjalan dengan sendirinya;
· Sumber Daya Manusia adalah tidak begitu penting;
· Pengendalian adalah segalanya
· Setiap masalah mempunyai suatu solusi.
Kedua bagaimana mensosialisasikan Pengelolaan SDM kepada seluruh lapisan
organisasi, agar dapat dimengerti/difahami yang selanjutnya semua dapat menerima. Ini
semua dipengaruhi oleh struktur,size,diversitas dan alokasi wewenang organisasional.
Ketiga,menyangkut pencapaian komitmen karyawan. Penciptaan komitmen
ratusan atau ribuan individu dalam suatu perusahaan,agar mereka bersedia
“mengeluarkan” energi untuk mencapai tujuan organisasi,adalah sangat sulit. Tujuan
perusahaan biasanya bersifat jangka panjang dan bersifat umum,seperti pertumbuhan atau
keuntungan. Padahal,para karyawan memfokuskan pada horison waktu jangka pendek
untuk memenuhi berbagai kebutuhan mereka (misal,gaji,kondisi kerja,promosi dan
perlakuan adil). Penciptaan hubungan antara rangkaian tujuan-tujuan tersebut tidak
mudah.
Keempat,upaya mengimplementasikan konsep Pengelolaan SDM, hal ini
bersumber pada kenyataan bahwa banyak konsep atau teori dibidang Pengelolaan SDM
yang tidak hanya berbeda,tetapi sering bertentangan (contradictory)
Kelima,mungkin tantangan terpenting dalam lima sampai sepuluh tahun
mendatang, adalah fleksibelitas: Fleksibelitas untuk melakukan adaptasi
dan adjusmentspainful. Fleksibilitas untuk berubah ini harus dipunyai bukan karena kita
ingin memilikinya,tetapi karena kita harus melakukannya,sebagai adaptasi terhadap
berbagai perubahan lingkungan,seperti perubahan pelanggan,perubahan sumber dan
komposisi personalia,perubahan teknologi, dan perubahan sosial budaya. Dilema kita
adalah personalia organisasi,bahkan staf profesional SDM, sering menunjukkan
penolakan terhadap perubahan (resistance to change),membuat orgnisasi tidak fleksibel
ketika kita harus mengubah terhadap lingkungan yang berubah secara cepat dan semakin
turbulen;fleksibilitas untuk mencoba berbagai konsep SDM baru; dan,fleksibilitas untuk
menerima dan menimplementasikan perubahan-perubahan mendasar, yang kadang-
kadang the way we do things.

B. Merencanakan Kebutuhan Sumber Daya Manusia


Perencanaan sumber daya manusia (SDM) adalah proses berkelanjutan
perencanaan sistematis ke depan untuk mencapai penggunaan optimal dari aset organisasi
yang paling berharga yaitu karyawan itu sendiri. Perencanaan sumber daya manusia
memastikan kesesuaian terbaik antara karyawan dan pekerjaan, dengan tujuan untuk
menghindari kekurangan atau kelebihan tenaga kerja.
Secara luas perencanaan ini dilakukan untuk merencanakan masa depan
perusahaan, juga strategi agar mereka dapat mempertahankan pasokan karyawan yang
terampil. Itu sebabnya juga disebut sebagai perencanaan tenaga kerja. Proses ini
digunakan untuk membantu perusahaan mengevaluasi kebutuhan mereka dan
merencanakan ke depan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Namun dalam prosesnya bagian HR harus cukup fleksibel untuk memenuhi
tantangan kepegawaian, baik dalam jangka pendek sambil melakukan adaptasi dengan
perubahan kondisi di lingkungan bisnis dalam jangka panjang. HRP dimulai dengan
menilai dan mengaudit kapasitas sumber daya manusia saat ini.

C. Proses Mendapatkan SDM Yang Dibutuhkan


Pengembangan Sumber Daya Manusia pada hakekatnya berfokus pada
perwujudan karyawan yang kompeten dan berkualitas, memiliki keterampilan, dan
berdaya saing tinggi dalam mendukung kesempurnaaan produktivitas dan aktivitas
perusahaan dalam persaingan global sat ini. Disinilah perusahaan dituntut untuk mampu
mengatasi masalah tenaga kerja dan  menata strategi yang tepat untuk pengelolaanya
secara komprehensif. Tidak hanya fokus dan bergantung pada tatanan strategi jangka
pendek tetapi juga strategi jangka panjang. Dalam tahapannya, pengembangan SDM
dapat direalisasikan melalui kegiatan pelatihan dan kegiatan pengembangan SDM itu
sendiri sehingga setiap potensi yang dimiliki oleh setiap karyawan dapat dikembangkan
untuk selanjutknya digunakan secara efektif.

D. Kompensasi Untuk Para Pekerja


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kompensasi didefinisikan sebagai imbalan
berupa uang atau bukan uang (natura) yang diberikan kepada karyawan dalam
perusahaan atau organisasi. Imbalan ini diberikan sebagai balas jasa atas kontribusi
karyawan kepada perusahaan.
Kompensasi karyawan juga diartikan sebagai paket yang diterima dalam bentuk
finansial maupun non-finansial dari pemberi kerja. Dalam setiap rekrutmen, HR akan
menawarkan kompensasi kepada kandidat mengenai apa saja yang akan mereka terima
jika bekerja di perusahaan tersebut.
Apa saja itu? Ada empat bentuk kompensasi karyawan yang secara umum
diberikan perusahaan, yaitu:
1. Upah atau Gaji
2. Tunjangan
3. Insentif
4. Fasilitas

E. Meningkatkan Motivitas Kerja


Motivasi dalam bekerja dapat berangsur-angsur menghilang di tengah tumpukan
beban pekerjaan yang tinggi. Semangat kerja yang rendah akan berdampak pada kinerja
karyawan yang semakin memburuk, produktivitas yang semakin rendah, dan pada
akhirnya akan menghambat tercapainya tujuan perusahaan.
Oleh karena itu, dibutuhkan peranan seorang pemimpin yang mampu memompa
kembali semangat mereka. Lantas, langkah apa saja yang perlu dilakukan pemimpin
untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan di perusahaan?
 Memberikan reward bagi karyawan berprestasi
Sebagai bentuk apresiasi kepada karyawan terbaik di perusahaan, Anda dapat
memberikan bonus atau insentif yang setimpal dengan prestasi yang diraih. Cara
ini akan mendongkrak semangat karyawan lain untuk menorehkan prestasi yang
terbaik bagi perusahaan.
 Mempererat kekeluargaan sesama karyawan
Hubungan kekeluargaan yang erat sesama karyawan akan membuat mereka
merasa nyaman dalam bekerja dan loyalitas terhadap perusahaan akan semakin
meningkat. Hal ini bisa dibangun dengan mengadakan gathering atau pertemuan
rutin setiap bulan untuk menjalin keakraban para karyawan di perusahaan.
 Kenali kekurangan dan kelebihan masing-masing karyawan
Setiap karyawan di perusahaan Anda tentunya memiliki karakteristik tersendiri.
Para pemimpin perusahaan perlu mengenali kekurangan dan kelebihan mereka
agar dapat mengoptimalkan kinerja karyawan. Dengan pendekatan ini, Anda
dapat membantu karyawan yang kesulitan mengerjakan tugasnya untuk dapat
meraih prestasi seperti rekan-rekan yang lainnya.
 Berikan training karyawan secara rutin dan berkala
Terkadang, melakukan pekerjaan yang sama setiap harinya membuat para
karyawan menjadi jenuh dan bosan. Training karyawan dapat memberikan
motivasi untuk membangkitkan kembali semangat kerja mereka.

F. Menjalin Hubungan Baik Dengan Organisasi Pekerja


Kemajuan dan perkembangan suatu perusahaan dapat tercapai karena adanya
karyawan. Untuk itu menjalin hubungan baik dengan karyawan perlu dilakukan oleh
setiap perusahaan. Hubungan tidak harmonis sering terjadi dalam perusahaan karena
hanya memandang karyawan sebagai alat untuk mencapai keuntungan saja. Agar memiliki
hubungan baik dengan karyawan, ada beberapa hal yang perlu dilakukan
1. Saling menghormati dan menghargai
2. Berkomunikasi dengan baik
3. Luangkan waktu untuk karyawan
4. Bersikap adil kepada karyawan
5. Libatkan karyawan dalam pengambilan keputusan

BAB 8 PERANAN PEMASARAN DAN BENTUK-BENTUK KEGIATANNYA


A. Pemasaran Dan Kegiatan Yang Diliputinya
Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah :
a. Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
b. Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses
sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa
yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik
produk dan nilai dengan orang lain.
c. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang
yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan
perusahaan.
d. Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha
yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli
maupun pembeli potensial.

Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan,


produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar,
pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan
permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar
tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap
kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan
akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk
membelinya.

B. Sumbangan Pemasaran Kepada Masyarakat Dan Perekonomian


Pemasaran membantu masyarakat untuk meningkatkan kepuasannya dalam
mengkonsumsi barang dan jasa. Melalui pemasaran masyarakat akan menukar uangnya
dengan barang dan kegiatan ini menimbulkan surplus konsumen. Pemasaran dan
pembelanjaan yang dilakukan masyarakat sebagai akibat usaha pemasaran tersebut akan
menimbulkan utilitas waktu, utilitas tempat, utilitas pemilikan, dan utilitas bentuk.
Kepada perekonomian, pemasaran akan memberikan sumbangan untuk meningkatkan
penjualan barang dan jasa, meningkatkan perkembangan ekonomi dan mempercepat
pertumbuhan, memacu perkembangan teknologi, dan mendorong perkembangan barang
baru

C. Strategi Mengembangkan Barang


Langkah pertama kegiatan perusahaan untuk berbisnis adalah menciptakan barang. Untuk
menciptakan suatu barang yang yang sesuai dengan kebutuhan pasar, perlu dilakukan
langkah berikut :
a. Mengumpulkan ide
b. Menilai kesesuaian berbagai ide yang dikembangkan
c. Membuat penilaian atas barang yang akan dikembangkan
d. Membuat model atau contoh barang
e. Melakukan ujian terhadap sikap konsumen terhadap barang yang diperkenalkan
f. Memasarkan barang yang baru diproduksikan
Dalam memasarkan barang perlu diperhatikan konsep value package, yaitu menciptakan
penampilan barang yang cukup menarik dan dapat mengundang minat konsumen untuk
membeli

D. Strategi Penetapan Harga


Menentukan kebijakan harga memang penting dilakukan, karena selain akan
berpengaruh secara langsung terhadap pendapatan perusahaan, juga akan berpengaruh
terhadap daya saing atas kompetitor.
Banyak metode untuk menentukan harga jual produk, namun secara umum
terdapat tiga cara dalam pelaksanaan penetapan harga yakni :
1. Cost Oriented Pricing (Penetapan harga berdasar pendekatan biaya)
Merupakan cara paling umum yang banyak digunakan oleh perusahaan, yakni
dengan penetapan harga jual berdasar biaya-biaya yang dikeluarkan untuk produksi
dan menambahkan suatu prosentase tertentu sebagai labanya. Terdapat tiga kelompok
dalam melakukan penetapan harga model ini yakni :
 Cost Plus Pricing Method (Metode Penetapan Harga Biaya-Plus), yakni
penetapan biaya yang banyak dilakukan oleh perusahaan produksi.
Penghitungannya dengan cara harga jual per unit produk dihitung dengan
menjumlahkan seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu sebagai laba yang
dikehendaki. (Rumus: Biaya Total + laba = Harga jual)
 Mark-up pricing (Metode Penetapan Harga Mark-Up),  merupakan penetapan
harga yang dilakukan hanya dengan menambah laba, cara ini banyak dilakukan
oleh pedagang perantara karena mereka tidak ada biaya-biaya produksi.
(Rumus: Harga Beli + MarkUp = Harga Jual)
 Target pricing, merupakan penetapan harga yang dilakukan berdasarkan tingkat
pengembalian investasi (ROI) yang diinginkan.

2. Demand-Oriented Pricing (Penetapan harga berdasar pendekatan kebutuhan /


permintaan)
Menurut Djaslim Saladin (2003:96) Demand-Oriented Pricing adalah Penentuan
harga dengan mempertimbangkan keadaan permintaan, keadaan pasar dan keinginan
konsumen. Demand-oriented pricing mendasarkan kepada tingkah laku demand,
misalnya harga tinggi apabila demand sangat kuat dan harga rendah
bilamana demand lemah.
Untuk menanggapi aneka macam konsumen yang mengiinginkan suatu produk,
maka cara yang biasa ditempuh adalah dengan mengadakan diskriminasi harga.
Macam-macam diskriminasi harga yang dapat dilakukan misalnya adalah
diskriminasi terhadap teritorial (wilayah), kelompok customer (pelanggan), Waktu
dan kualitas atau bentuk produk.

3. Competition Oriented Pricing (Penetapan harga berdasar pendekatan persaingan)


Competition oriented pricing merupakan penetapan harga yang didasarkan kepada
harga yang ditetapkan oleh pesaing, hal ini dilakukan terutama untuk produk-produk
yang bersifat homogen. Beberapa metode penetapan harga yang dapat disebutkan
sebagai berikut:
 Perceived value pricing, yaitu penetapan harga dimana perusahaan berusaha
menetapkan harga setingkat dengan rata – rata industri.
 Sealed bid pricing yaitu suatu penetapan harga didasarkan pada tawaran yang
diajukan oleh pesaing.
Ada banyak tujuan dalam penetapan harga produk sebelum dilempar ke
pasaran. Berbagai kemungkinan tujuan trsebut misalnya untuk penetrasi pasar
baru, market skimming, mempercepat pemasukan uang tunai, memenuhi target laba
maupun promosi product line. Apapun tujuannya, penetapan harga produk perlu
dilakukan sejak awal karena juga merupakan salah satu fungsi yang penting dalam
pemasaran.

E. Strategi Pendistribusian Barang


Strategi distribusi (distribution strategy) adalah bagian dari strategi pemasaran yang
berkaitan dengan upaya produsen agar produk sampai ke perantara dan pelanggan akhir.
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa konsumen menemukan produk mereka dalam
jumlah yang tepat pada waktu dan tempat yang tepat. 
Ada tiga jenis pendekatan distribusi yang umum suatu perusahaan. Mereka adalah: 
 Distribusi intensif: perusahaan mendistribusikan produk ke sebanyak mungkin
tempat atau outlet melalui berbagai distributor. 
 Distribusi eksklusif: perusahaan memberi  hak eksklusi kepada beberapa dealer
tertentu untuk mendistribusikan produk perusahaan di dalam wilayah mereka. 

 Distribusi selektif: perusahaan memilih untuk mendistribusikan produknya secara


selektif melalui beberapa distributor.

Pemilihan strategi distribusi akan cenderung bervariasi untuk masing-masing


perusahaan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi. Salah satunya adalah karakteristik
produk. Misalnya, distribusi eksklusif biasanya digunakan oleh produsen produk-produk
eksklusif seperti jam tangan mewah atau mobil mewah. Sebaliknya, untuk produk yang
sering dibeli dan relatif murah, produsen biasanya akan mengandalkan strategi distribusi
intensif.

F. Strategi Mempromosikan Barang


Setelah menguasai strategi mengembangkan barang, strategi penetapan harga, dan
strategi pendistribusian barang, maka perlu juga diterapkan strategi mempromosikan
barang. Kegiatan promosi ini dapat dilakukan melalui beberapa cara sebagai berikut:
Pengiklanan (advertensi) dapat dilakukan dengan menggunakan billboard atau
melalui advertensi di surat kabar dan majalah. Kadang-kadang advertensi dilakukan
melalui media radio dan televisi. Pengiklanan juga dilakukan dalam Yellow Pages.
Menggunakan brosur langsung kepada konsumen melalui pos atau dengan cara
memberikan secara langsung.
Penjualan langsung. Hal ini biasanya dilakukan oleh perusahaan yang
memproduksi barang yang mahal dan barang dibuat menurut selera konsumen. Wakil
produsen akan mendatangi para konsumen untuk menawarkan barangnya.
Publisitas. Ini dilakukan oleh surat kabar, majalah, dan televisi. Dengan menulis
mengenai organisasi/perusahaan yang menghasilkan barang atau menulis barang yang
diproduksikan, publisitas tersebut telah membantu memperkenalkan barang yang sedang
dipromosikan.

BAB 9 MENGELOLA KEUANGAN PERUSAHAAN :AKUNTANSI DAN FUNGSINYA


A. Definisi Akuntansi Dan Bidang Liputannya
Akuntansi ialah pengukuran, analisis, atau pemberian kepastian tentang informasi
yang akan membantu manajer, penanam modal, otoritas pajak dan pembuat keputusan
lain untuk menciptakan distribusi sumber kapasitas keputusan di dalam industri,
organisasi, dan badan pemerintah. Akuntansi ialah seni dalam mengukur, berinteraksi dan
mendefinisikan kegiatan keuangan. secara luas, akuntansi pula diketahui sebagai bahasa
bidang usaha. Akuntansi bertujuan untuk menyediakan suatu laporan keuangan yang
akurat supaya dapat digunakan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak
bersangkutan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, ataupun pemilik perusahaan.
pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan.
Akuntansi keuangan ialah suatu cabang dari akuntansi di mana informasi keuangan pada
suatu bidang usaha dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan, dan
dikomunikasikan.
Adapun bidang yang diliputinya yaitu Akuntansi Keuangan (Financial Accounting),
Pemeriksaan akuntansi (Auditing), Akuntansi Manajemen (Management Accounting), Akuntansi
Perpajakan (Tax Accounting), Akuntansi Biaya (Cost Accounting), Peranggaran (Budgeting),
Akuntansi Pemerintahan (Governmental Accounting), Sistem Akuntansi (Accounting System),
Akuntansi untuk Organisasi Nirlaba, Akuntansi Sosial, Akuntansi Pendidikan

B. Prinsip Pembukuan Dan Neraca Keuangan


Pembukuan diselenggarakan dengan prinsip taat asas dan dengan stelsel akrual atau
stelsel kas berdasarkan penjelasan Pasal 28 ayat (5) UU Nomor 28 TAHUN 2007 seperti:
1. Prinsip taat asas adalah prinsip yang sama digunakan dalam metode pembukuan
dengan tahun-tahun sebelumnya untuk mencegah penggeseran laba atau rugi. Prinsip
taat asas dalam metode pembukuan misalnya dalam penerapan stelsel pengakuan
penghasilan, tahun buku, metode penilaian persediaan atau metode penyusutan dan
amortisasi.
2. Stelsel akrual adalah suatu metode penghitungan penghasilan dan biaya dalam arti
penghasilan diakui pada waktu diperoleh dan biaya diakui pada waktu terutang. Jadi,
tidak tergantung kapan penghasilan itu diterima dan kapan biaya itu dibayar secara
tunai.
3. Stelsel kas adalah suatu metode yang penghitungannya didasarkan atas penghasilan
yang diterima dan biaya yang dibayar secara tunai.
4. Perubahan terhadap metode pembukuan dan/atau tahun buku harus mendapat
persetujuan dari Direktur Jenderal Pajak.
5. Pembukuan sekurang-kurangnya terdiri atas catatan mengenai harta, kewajiban,
modal, penghasilan dan biaya, serta penjualan dan pembelian sehingga dapat dihitung
besarnya pajak yang terutang.
6. Pembukuan dengan menggunakan bahasa asing dan mata uang selain Rupiah dapat
diselenggarakan oleh Wajib Pajak setelah mendapat izin Menteri Keuangan.
7. Buku, catatan, dan dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan dan
dokumen lain termasuk hasil pengolahan data dari pembukuan yang dikelola secara
elektronik atau secara program aplikasi on-line wajib disimpan selama 10 (sepuluh)
tahun di Indonesia, yaitu di tempat kegiatan atau tempat tinggal Wajib Pajak orang
pribadi, atau di tempat kedudukan Wajib Pajak badan.

Dalam pembuatan neraca akan ditemukan banyak angka-angka untuk diinput ke


dalam pos-pos kerangka neraca. Angka-angka tersebut merupakan nilai transaksi atau
nilai dari kegiatan perekonomian perusahaan. Untuk prosesnya akan melalui beberapa
tahap, diantaranya:
 Menyusun jurnal neraca
 Mempostingnya ke dalam buku besar
 Membuat laporan laba rugi
 Membuat laporan perubahan modal
Setelah menyelesaikan empat tahap tersebut, barulah bisa memulai membuat laporan
neraca. Dalam menentukan angkanya, Anda mengutipnya dari buku besar, kemudia
penyusunan laba rugi dan perubahan modal dahulu. Ini supaya dapat diketahui laba yang
diperoleh dan laba tersebut nantinya akan dimasukkan sebagai modal pemilik pada
laporan neracanya.
Dapat dikatakan, neraca sebagai gambaran posisi keuangan perusahaan pada suatu
periode. Neraca bisa berubah setiap harinya seiring dengan bertambah dan berkurangnya
persediaan, naik atau turunnya pinjaman bank, dan meningkatnya atau dihentikannya aset
tetap perusahaan.
Perusahaan yang sifat bisnisnya musiman, tentu akan mengalami perubahan laporan
neraca yang besar sepanjang tahun. Seperti halnya pedagang ritel yang sebagian besar
sudah punya persediaan tinggi menjelang hari libur atau hari raya. Tetapi sesudahnya,
persediaan menjadi rendah dan piutang usaha meningkat.
Pada intinya setelah laporan neraca selesai tersusun, perhatikan selalu jumlah dari
total aktiva dan passiva. Apakah keduanya sudah seimbang? Jika sudah berarti tak ada
masalah dengan neraca keuangan perusahaan. Akan tetapi jika nominalnya tidak sama,
maka Anda perlu meneliti ulang letak kesalahan, mulai dari jurnal hingga neraca
lajurnya.

C. Informasi Dan Analisi Keuangan


Analisis Laporan Keuangan atau Analisis Keuangan mengacu pada proses
menganalisis kelayakan, stabilitas dan profitabilitas organisasi, unit bisnis atau proyek.
Hal ini untuk  mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan finansial suatu organisasi
dengan menetapkan hubungan antara entri pada neraca, jurnal dan laporan laba-rugi.
Analisis laporan keuangan sering dilaporkan kepada manajemen senior dan
dewan direksi, hal ini termasuk dalam bagian akuntansi manajemen. Mereka
menggunakan informasi  dari Analisis Laporan keuangan sebagai masukan dalam proses
pengambilan keputusan kedepannya. Analisis Laporan Keuangan juga digunakan oleh
pihak eksternal, seperti investor dan badan pengawas untuk mendapatkan wawasan
tentang organisasi. Ada beberapa metode Analisis Laporan Keuangan dan teknik yang
dapat digunakan untuk menganalisis neraca dan laporan laba-rugi.

D. Manajemen Keuangan Perusahaan


Manajemen Keuangan Perusahaan ini membahas tentang teori menurut para ahli
didalam bidangnya,apa arti manajemen keuangan,sejarah manjemen keuanggan ,fungsi
dan peran serta tugas-tugasnya,aktivitas keuangan,dan yang terakhir tentang
penganggaran modal dalam sebuah perusahaan. makalah ini, dilatar belakangi oleh
adanya masyarakat umum yang belum mengetahui bagaimana bentuk manajemen
keuangan pada perusahaan.tujuan yang paling utama dibuatnya sebuah makalah ini karna
untuk mengetahui lebih dalam lagi sebuah manajemen keuangan dalam sebuah
perusahaan atau intansi dari mulai perusahaan kecil atau besar.
Manajemen Keuangan mengalami perkembangan mulai dari pengertian
manajemen yang hanya mengutamakan aktivitas memperoleh dana saja sampai yang
mengutamakan aktivitas memperoleh dan menggunakan dana serta pengelolaan terhadap
aktiva. Khususnya penganalisisan sumber dana dan penggunaan-nya untuk
merealisasikan
Keuntungan maksimum bagi perusahaan tersebut. Seorang manajemen keuangan
harus memahami arus peredaran uang baik eksternal maupun internal.Namun,
Manajemen keuangan juga berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak
dari investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk
membelanjai aktiva tersebut. Untuk memperoleh dana, manajer keuangan bisa
memperolehnya dari dalam maupun luar perusahaan. Sumber dari luar perusahaan
berasal dari pasar modal, bisa berbentuk hutang atau modal sendiri. Seorang manajer
keuangan dalam suatu perusahaan harus mengetahui bagaimana mengelola segala unsur
dan segi keuangan, hal ini wajib dilakukan karena keuangan merupakan salah satu fungsi
penting dalam mencapai tujuan perusahaan.Unsur manajemen keuangan harus diketahui
oleh seorang manajer.
Manajer keuangan tidak mengetahui apa-apa saja yang menjadi unsur-unsur
manajemen keuangan, maka akan muncul kesulitan dalam menjalankan suatu perusahaan
tersebut. Sebab itu, seorang manajer keuangan harus mampu mengetahui segala aktivitas
manajemen keuangan, khususnya penganalisisan sumber dana dan penggunaan-nya untuk
merealisasikan keuntungan maksimum bagi perusahaan tersebut. Seorang manajer
keuangan harus memahami arus peredaran uang baik eksternal maupun internal.

E. Pengawas Keuangan
Pengawasan keuangan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
pelaporan keuangan menjadi lebih andal. Pengawasan keuangan yang baik akan berguna
untuk menetapkan apakah telah terjadi penyimpangan dan berguna juga untuk mengambil
tindakan perbaikan untuk menjamin bahwa sumber daya pada pemerintah daerah telah
digunakan seefektif dan seefisien mungkin dalam hal ini tercermin dalam pelaporan
keuangan yang andal. Pengawasan keuangan yang dilakukan juga diarahkan untuk
mendapatkan keyakinan yang memadai mengenai efektifitas dan efisiensi organisasi,
keterandalan pelaporan keuangan, dan kepatuhan terhadap peraturan. Pengawasan
keuangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keterandalan pelaporan keuangan
pemerintah daerah.
F. Sistem Akuntansi Menggunakan Komputer
Secara umum, pengertian komputerisasi akuntansi adalah suatu teknologi
komputer yang dipakai untuk mengolah data akuntansi melalui sebuah aplikasi.
Pengolahan data ini juga terkait dengan laporan keuangan suatu perusahaan karena
perusahaan-perusahaan saat ini juga telah menggunakan sistem ini.
Ada banyak jenis aplikasi akuntansi berbasis komputer yang digunakan untuk
pengolahan data keuangan perusahaan. Sebagai contoh, MYOB Accounting,
KRISHAND, ACCURATE V3 Standard, SAGE ACCPAC ERP, K-Sistem Indonesia,
dan lainnya.
Setiap aplikasi akuntansi tersebut umumnya memiliki keunggulan masing-masing.
Namun, salah satu aplikasi yang cukup banyak dipakai yaitu MYOB Accounting, bahkan
juga digunakan di sebagian kampus atau universitas. Beberapa keunggulan MYOB
Accounting ini yaitu mudah digunakan, jangkauan yang luas, tingkat keamanan yang
baik, dan lainnya.

Manfaat Komputerisasi Akuntansi :


1. Akses Data Mudah
Informasi yang tersimpan di dalam database komputer secara langsung akan lebih
akurat karena telah diprogram dengan sedemikian rupa. Oleh sebab itu, proses
pencarian data menjadi lebih cepat dan aktivitas value chain bisa lebih efektif dan
efisien. Dalam sebuah perusahaan, efisiensi adalah hal mutlak yang dibutuhkan agar
dapat menghemat waktu.
2. Tingkat Akurasi Tinggi
Sistem komputer dapat didesain dengan tingkat akurasi yang tinggi agar bisa
mencegah berbagai hal yang tidak diinginkan. Data yang didapat bisa dipastikan tidak
akan keliru, tidak diinput dua kali, dan memiliki tingkat ketelitian yang tinggi.
Penambahan dan pengurangan data akan dilakukan oleh perangkat lunak sehingga
memiliki tingkat akurasi yang tinggi.
3. Efisiensi Tinggi
Dengan data yang akurat dan sistem pencarian komputerisasi, tentunya akan
meningkatkan efisiensi. Pekerjaan seperti mencari dan menyimpan data menjadi lebih
mudah dilakukan dengan sistem akuntansi berbasis komputer. Waktu dan tenaga yang
dibutuhkan juga jauh lebih sedikit dibandingkan jika sobat mencari dan menata data
secara manual.
4. Kecepatan Efektif
Komputerisasi akuntansi dapat membantu sobat untuk melakukan proses seperti
pembuatan akun menjadi lebih cepat. Selain itu, input laporan dan pembuatan faktur
menjadi lebih mudah dengan menekan satu tombol saja. Jadi, dalam memberikan
laporan bulanan, sobat tidak akan membutuhkan waktu yang lama karena semua data
sudah tersimpan di dalam komputer.
5. Lebih Aman
Jika data di simpan secara online dan berbayar, maka data akan memiliki tingkat
keamanan yang tinggi. Namun, beberapa di antaranya juga menyediakan
penyimpanan online gratis dengan batas tertentu. Data yang disimpan
secara online pun juga bisa dengan mudah diambil atau diakses.
6. Otomatisasi
Semua perhitungan akan ditangani oleh komputer yang telah tersistem dengan
spesifik. Jika terjadi perubahan, maka data secara otomatis akan diolah menjadi yang
terbaru. Misalnya, jika terjadi perubahan stok barang yang dikeluarkan, maka faktur
akan tersedia secara otomatis. Sobat hanya tinggal mencetak dan memberikan faktur
tersebut kepada yang bersangkutan.
7. Hemat Biaya
Data yang disimpan ke dalam komputer jauh lebih hemat biaya dibandingkan
menyimpan di kertas biasa. Selain itu, penyimpanan data dengan komputer juga akan
hemat waktu, jadi ketika selesai menginput data, sobat bisa langsung menyimpannya.
Pertukaran data secara online melalui email juga jauh lebih hemat dibandingkan harus
mengirim data menggunakan jasa pengiriman.
8. Visual Menarik
Data yang disimpan akan lebih mudah dilihat karena bisa dibuat dalam bentuk visual
(tabel atau grafik) yang menarik. Hal ini tentu saja dapat membantu sobat agar lebih
mudah dalam memahami data tersebut.

BAB 10 TEKNOLOGI KOMPUTER DAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


A. Data Dan Informasi Dalam Manajemen
Data adalah fakta-fakta mentah yang harus dikelola untuk menghasilkan suatu informasi
yang memiliki arti bagi suatu organisasi atau perusahaan. Data terdiri atas fakta-fakta dan
angka-angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai atau fakta mentah yang belum
diolah.
Data terbagi menjadi 2 macam berdasarkan macamnya, yaitu:
 Data Internal
Data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara
internal. Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb
 Data Eksternal
Data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar organisasi.
Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat
preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya.
Selain itu, terdapat klasifikasi data berdasarkan jenis data, yaitu sebagai berikut:
 Data Kuantitatif
Data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Contohnya adalah jumlah
pembeli buah pada pasar segar, tinggi badan siswa kelas 3 IPA 2, dan lain-lain.
 Data Kualitatif
Data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna. Contohnya
seperti persepsi konsumen terhadap botol air minum dalam kemasan.
Informasi adalah hasil pengolahan data yang telah mempunyai arti sehingga dapat
digunakan khususnya oleh manajemen dalam membuat keputusan.
Sebuah sistem informasi manajemen (SIM) adalah sebuah sistem informasi yang
selain melakukan semua pengolahan transaksi atau kejadian yang perlu untuk sebuah
organisasi, juga memberi dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi manajemen
dan pengambilan keputusan dalam sebuah perusahaan.
Sistem informasi manajemen berfungsi baik untuk pengolahan transaksi
manajemen kontrol maupun sebagai sistem pendukung pengambilan keputusan.

B. Teknologi Informasi, Komputer Dan E-Commerce


Perdagangan elektronik atau e-commerce, adalah penggunaan jaringan
komunikasi dan computer untuk melaksanakan proses bisnis. Sebagian besar e-
commerce, terjadi antarbisnis, dan bukan antara bisnis dengan konsumen.
Tetapi pandangan populer tentang e-commerce ini adalah tentang penggunaan
internet dan komputer dengan browser web untuk membeli dan menjual produk. Memang
tidak salah, tapi pandangan ini hanyalah sebagian kecil bagian tentang e-commerce.
Definisi sempit mengenai perdagangan elektronik (yang biasa disebut e-
commerce) yaitu meliputi transaksi-transaksi bisnis yang berhubungan dengan pelanggan
dan pemasok, yang menghubungkan computer mereka masing-masing melalui internet.
Ini artinya hanya transaksi-transaksi yang melintasi batas perusahaan saja yang dapat
diklasifikasikan sebagai e-commerce.
Sedangkan definisi luas yang  diberikan mengenai e-commerce yaitu bahwa e-
commerce dapat memfasilitasi operasi internal maupun eksternal perusahaan. Maka
dengan pandangan ini, istilah bisnis elektronik dan perdagangan elektronik akan sama.

C. Komputer: Perkembangan Dan Aplikasinya


Perkembangan dan perjalanan aplikasi tidak bisa lepas dari yang namanya
komputer, jauh sebelum aplikasi ditemukan dan belum banyak seperti sekarang ini,
semua perangkat lunak atau software selalu mengandalkan aljabar Boolean. Seperti yang
NextGeners tahu, aljabar Boolean ini menggunakan bilangan yang menggunakan kode
biner digit atau yang dikenal dengan bit yang terdiri dari dua angka, yaitu 1 (benar atau
on) dan 0 (salah atau off). karena terlalu rumit dan panjang penggunaan kode biner maka
orang-orang pada saat itu mulai membuat kelompok-kelompok bit yang terdiri
dari nible (4 bit), byte (8 bit), word (16 bit), dan juga double word (32 bit).
Hadirnya kelompok-kelompok bit ini cukup membantu dalam kegiatan yang
dilakukan dalam software komputer. Melalui kode-kode bit ini orang-orang mulai
merakit kode-kode tersebut menjadi berbagai struktur instruksi seperti transfer, operasi
logika, dan juga penyimpanan, hingga pada akhirnya maka terbentuk kode-kode baru
yang dikenal dengan nama assembler. Assembler atau yang dikenal juga dengan
bahasa assembly (rakitan) adalah bahasa pemprograman tingkat rendah. Dalam
pemprograman komputer dikenal dua jenis tingkatan bahasa, jenis yang pertama adalah
bahasa pemprograman tingkat tinggi (high level language) dan jenis yang kedua adalah
bahasa pemprograman tingkat rendah (low level language).
Kode dari assembler inilah yang menjadi cikal bakal terlahirnya banyak aplikasi.
Saat ini aplikasi komputer sudah dikembangkan dan semakin luas. Aplikasi komputer ada
yang menjadi sistem operasi dasar, dan dimana setelah aplikasi sistem operasi terinstal
maka akan muncul aplikasi-aplikasi lainnya. Perkembangan aplikasi pun terus berlanjut
sampai sekarang.
Aplikasi yang digunakan didalam komputer secara personal begitu banyak,
misalnya untuk aplikasi pengolahan data kerja terdapat Microsoft Office yang terdiri dari
banyak aplikasi untuk mengolah data berdasarkan fungsinya, kemudian terdapat aplikasi
pengolahan gambar seperti Photoshop, Corel Draw, GIMP 2 dan sebagainya.
Jika awalnya aplikasi dikembangkan hanya untuk perangkat komputer personal,
tetapi sekarang setelah muncul jaringan internet berbagai aplikasi sudah merambah
dengan berbasis online mulai dari aplikasi jejaring sosial facebook, twitter, google plus,
dan bahkan untuk game juga sudah berbasis online, contohnya counter strike, DOTA
(Defense of the Ancients), Audition Online,Ragnarok, 3 Kingdoms dan lain-lain.
Aplikasi komputer berbasis online lainnya yang tidak kalah populer
adalah Content Management System (CMS)dimana pengguna dapat menggunakan
aplikasi ini untuk membuat website, contoh dari CMS adalah blogspot, wordpress,
joomla, opencart, droopal dan lain-lain.
Jika dulu ketika kita ingin menikmati aplikasi-aplikasi tersebut harus
menggunakan komputer, tetapi berkat kemajuan teknologi yang semakin meningkat para
pengguna ponsel cerdas pun bisa menikmati aplikasi-aplikasi tersebut. Semua aplikasi
jejaring sosial dapat kita nikmati melalui ponsel selular kita, contohnya bila saat kita
ingin membuka aplikasi jejaring sosial melalui komputer kita harus membuka browser
untuk menampilkannya. Tetapi dengan aplikasi jejaring sosial yang sudah tersedia di
dalam ponsel, kita dapat dengan mudah membukanya melalui aplikasi, misal
aplikasi facebook, twitter, instagram, path, line, dan aplikasi jejaring sosial sejenisnya.
Jika dulu ketika kita ingin menikmati aplikasi-aplikasi tersebut harus
menggunakan komputer, tetapi berkat kemajuan teknologi yang semakin meningkat para
pengguna ponsel cerdas pun bisa menikmati aplikasi-aplikasi tersebut. Semua aplikasi
jejaring sosial dapat kita nikmati melalui ponsel selular kita contohnya bila saat kita ingin
membuka aplikasi jejaring sosial melalui komputer, kita harus membuka browser untuk
menampilkannya. Tetapi dengan aplikasi jejaring sosial yang sudah tersedia di dalam
ponsel, kita dapat dengan mudah membukanya melalui aplikasi misal aplikasi facebook,
twitter, instagram, path, line, dan aplikasi jejaring sosial sejenisnya.
Tidak hanya itu bahkan perkembangan teknologi aplikasi untuk smart
phone menjadi lebih gencar dibandingkan untuk aplikasi komputer.
Seperti data yang diperoleh oleh Flurry menunjukkan jika tren aplikasi mobile (smart
phone) semakin tahun semakin melonjak pemakaiannya dibandingkan orang yang
mengakses melalui web browser

D. Sistem Informasi Manajemen : Konsep Fungsi Dan Aplikasi


Pada awal perkembangan komputerisasi informasi, komputer belum mempunyai
program yang berjalan secara otomatis, melainkan hanya menjalankan komando yang
dimasukkan secara manual ke dalam komputer. Setelah tahun 2000’an, sistem informasi
manajemen mulai berkembang sebagai satu sistem yang terintegrasi pada berbagai induk
perusahaan dan cabang-cabangnya.
Sistem tersebut kemudian dibentuk dalam sistem informasi berbasis komputer
(Computer Based Information System). Hingga kini, sistem informasi berjalan secara
terintegrasi dan berjalan secara otomatis.
SIM sendiri mempunyai elemen-elemen fisik yang dibutuhkan untuk kelancaran
sistem yang digunakan, yaitu perangkat keras komputer, perangkat lunak, yaitu perangkat
lunak sistem umum, perangkat lunak terapan umum, serta program aplikasi.
Selanjutnya, dalam SIM terdapat database dan prosedur pelaksanaan sistem
manajemen perusahaan dan tentunya, petugas yang mengoperasikan semua sistem
tersebut.

Fungsi Sistem Informasi Manajemen


Fungsi utama diterapkannya sistem infomasi manajemen dalam suatu organisasi adalah
sebagai berikut:
1. Mempermudah pihak manajemen untuk melakukan perencanaan, pengawasan,
pengarahan dan pendelegasian kerja kepada semua departemen yang memiliki
hubungan komando atau koordinasi dengannya.
2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas data yang tersaji akurat dan tepat waktu.
3. Meningkatkan produktifitas dan penghematan biaya dalam suatu organisasi.
4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia karena unit sistem kerja yang
terkoordinir dan sistematis.
BAB 11 UANG, PENDANAAN KEGIATAN USAHA DAN PERANAN SISTEM
FINANSIAL
A. Fungsi Dan Peranan Uang Dalam Perekonomian
Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia
dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan
jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran hutang.
Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran.
Secara kesimpulan, uang adalah suatu benda yang diterima secara umum oleh masyarakat
untuk mengukur nilai, menukar, dan melakukan pembayaran atas pembelian barang dan
jasa, dan pada waktu yang bersamaan bertindak sebagai alat penimbun kekayaan

Fungsi Uang
Fungsi asli uang
1. Alat tukar (medium of exchange)
Fungsi uang yang pertama adalah sebagai alat tukar. Alat tukar merupakan fungsi
utama uang karena pada dasarnya penggunaan uang adalah untuk memudahkan
pertukaran.
Adanya uang menjadikan kamu lebih fleksibel dalam menentukan pilihan antara
pembeli dan penjual sehingga tidak perlu lagi memiliki keinginan timbal balik seperti
pada pola barter.
Pada zaman dulu orang akan melakukan proses pertukaran barang dengan barang
yang nilainya kurang lebih sama. Di zaman modern, pertukaran tidak lagi
menukarkan barang tapi hanya dengan memakai uang yang dimanfaatkan sebagai alat
tukar. Uang inilah yang mampu mengatasi kesulitan pertukaran dengan cara barter.
2. Satuan hitung (unit of account)
Fungsi uang yang kedua adalah sebagai satuan hitung. Fungsi uang sebagai satuan
hitung sudah merupakan suatu keharusan. Tanpa adanya satuan hitung orang akan
sulit menentukan nilai atau harga suatu barang dan jasa.
Karena nilai dari bermacam-macam barang atau jasa yang ditawarkan di luar sana
cukup bervariatif sehingga mudah dengan ditunjukkannya oleh uang sebagai untuk
satuan hitung. Satuan hitung yang dimaksudkan di sini adalah menghitung besar dan
kecilnya pinjaman serta menunjukkan besar kekayaan.

Fungsi turunan uang


1. Menunjukkan harga
Fungsi uang yang ketiga adalah untuk menunjukkan harga. Dalam bidang
perekonomian entah itu barang atau jasa yang diperjualbelikan, tentu kamu harus tahu
harga dari barang atau jasa tersebut.
Uanglah yang digunakan untuk menentukan harga tersebut. Dengan kata lain,
uang dimanfaatkan sebagai sebuah alat penunjuk harga. Dengan kamu mengetahui
harga suatu barang, kamu bisa memperkirakan untuk jadi membeli atau tidak suatu
barang.
2. Alat pembayaran
Setelah kamu mengetahui harga suatu barang dengan melihat fungsi uang sebagai
untuk menunjukkan harga. Fungsi uang selanjutnya adalah sebagai alat pembayaran.
Tanpa uang, manusia tidak akan dapat membeli sebuah barang atau jasa.
Arti dari fungsi ini adalah bahwa manusia menggunakan uang untuk membayar
jasa atau barang yang dibutuhkannya.
3. Penimbun kekayaan
Fungsi uang yang keempat dalam bidang perekonomian sebagai penimbun
kekayaan. Uang sebagai penimbun kekayaan Uang adalah bagian kekayaan seseorang
atau perusahaan dalam menunjukkan seberapa besar finansial yang dimilki. Ini berarti
menyimpan uang sama artinya dengan menyimpan kekayaan. 4. Pemindahan
kekayaan
Fungsi uang yang keenam adalah sebagai alat pemindahan kekayaan. Uang
sebagai pemindah kekayaan maksdunya ialah seseorang yang memiliki suatu
kekayaan dapat di pindahkan ke dalam bentuk kekayaan lain dengan perantara uang.
Seseorang yang mempunyai kekayaan dengan bentuk lain selain dari banyak
uang, ia dapat memindahkan kekayaannya.
Contohnya adalah ketika seseorang yang tinggal di kota namun sebenarnya
memiliki tanah di desa. Tanah tersebut bisa dijual yang kemudian uangnya dapat
digunakan untuk membeli tanah di kota.
4. Penunjang kegiatan ekonomi dan sosial
Fungsi uang dalam perekonomian selanjutnya adalah penunjang kegiatan
ekonomi dan sosial. Uang sangat berpengaruh dalam masyarakat dan dianggap sangat
mendukung aktivitas ekonomi dan sosial.
Hal ini dikarenakan setiap orang akan termotivasi untuk memperoleh uang
sehingga mereka ingin bekerja atau melakukan kegiatan ekonomi. Motivasi ini
didapat juga karena uang adalah sebuah kebutuhan dalam kehidupan.
5. Alat pembayar utang
Fungsi uang selanjutnya adalah alat pembayar utang. Uang berfungsi untuk
melakukan dan menentukan pembayaran kewajiban atau digunakan untuk standar
pembayaran utang, hal tersebut karena uang dapat digunakan untuk
mengukur/dijadikan standar pembayaran utang pada masa yang akan datang.
Uang yang digunakan oleh manusia sebagai alat pembayaran akan berubah fungsi
jika uang itu dipinjam oleh seorang maka diwajibkan bagi orang yang meminjam
uang untuk mengembalikan karena secara tidak langsung uang sudah berubah fungsi
sebagai alat pembayar utang.

B. Masalah Pendanaan Dalam Kegiatan Perusahaan


Pendanaan merupakan masalah yang sangat penting bagi suatu perusahaan,
karena melibatkan banyak pihak, seperti pemegang saham, kreditur, serta pihak
manajemen perusahaan itu sendiri. Selain itu pendanaan juga menentukan
keberlangsungan operasional perusahaan. Dalam proses pendanaan, perusahaan bisa
menggunakan sumber dana internal maupun eksternal. Sumber dana ekternal adalah dana
yang didapatkan dari para pemegang saham, kreditur, dan pemilik perusahaan.
Sedangkan untuk sumber dana internal berasal dari laba yang ditahan.
Dana yang berasal dari pemilik merupakan modal sendiri, sedangkan untuk dana
yang berasal dari para kreditur akan menjadi hutang bagi perusahaan. Dan keputusan
pendanaan menjadi faktor yang sangat penting dalam menentukan proporsi hutang karena
menyangkut kepentingan para pemegang saham. Hal ini sesuai dengan teori keuangan
modern yang menyebutkan bahwa tujuan utama perusahaan adalah untuk
memaksimalkan kemakmuran pemegang saham (Gitman, 2003:15).
Selain itu keputusan pendanaan juga akan berpengaruh terhadap kemampuan
perusahaan untuk melakukan aktivitas operasinya dan juga menentukan besarnya risiko
keuangan yang akan ditanggung oleh perusahaan, yaitu kemungkian ketidakmampuan
perusahaan dalam melunasi kewajiban-kewajibannya dan kemungkinan ketidakberhasilan
perusahaan untuk mencapai laba yang telah ditargetkan. Jika perusahaan meningkatkan
porsi hutang, maka perusahaan itu secara otomatis akan meningkatkan risiko
keuangannya.
Namun jika perusahaan menggunakan modal sendiri, perusahaan juga harus
mempertimbangkan pajak yang akan ditanggungnya. Oleh karena itu penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan perusahaan
dalam melakukan pendanaan.
Menurut Brigham and Houston (2006:42), variabel yang mempengaruhi struktur
modal adalah stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan,
profitabilitas, pajak, pengendalian, sikap manajemen, sikap pemberi pinjaman dan agen
pemberi peringkat, kondisi pasar, kondisi internal perusahaan, dan fleksibilitas keuangan.
Menurut Alexandri (2008:41) faktor-faktor utama yang mempengaruhi struktur
modal adalah tingkat bunga, stabilitas dari earning, struktur aset, kadar risiko dari aset,
besarnya jumlah modal yang dibutuhkan, keadaan pasar modal, sifat manajemen, dan
besarnya suatu perusahaan.
Sedangkan Sawir (2004:101) membagi faktor tersebut kedalam faktor intern dan
ekstern. Faktor intern yang mempengaruhi struktur modal adalah karakteristik perusahaan
yaitu profitabilitas, ukuran perusahaan, bentuk hukum, klasifikasi industri, situasi
keuangan, keadaan jaminan (struktur aktiva), siklus hidup, dan klasifikasi pengusaha.
Sedangkan faktor ekstern yang mempengaruhi struktur modal adalah bank dan lembaga
keuangan, pemasok, pelanggan dan pesaing, tahap siklus bisnis, tindakan pemerintah dan
regulasi, dan peraturan keuangan. Pemilihan struktur aktiva yang digunakan perusahaan,
akan menentukan struktur kekayaan perusahaan.
Sedangkan pemilihan struktur kuantitatif dari pasiva akan menentukan stuktur
finansial dan struktur modal (Riyanto, 2011:22). Struktur modal yang optimal adalah
ketika risiko dan pengembalian seimbang dan memaksimumkan harga saham (Brigham
dan Houston, 2011:6). Sedangkan struktur modal yang optimal menurut Riyanto
(2011:297) adalah struktur modal yang dapat meminimalkan biaya modal ratarata dan
memaksimalkan nilai perusahaan. Struktur modal merupakan salah satu faktor
pertimbangan yang penting dalam keuangan perusahaan.
Dan perkembangan pasar saham sangat berpengaruh terhadap struktur modal
perusahaan. Keberadaan pasar saham memberikan kesempatan kepada perusahaan untuk
meningkatkan sumber dananya. Keputusan manajemen menyangkut sumber pendanaan
melalui pasar saham terlihat dari struktur modalnya, yaitu keputusan pendanaan melalui
utang atau ekuitas. Selain itu kebijakan struktur modal menjadi salah satu keputusan yang
penting bagi manajer dalam kaitannya dengan kelangsungan operasi perusahaan yang
berhubungan dengan komposisi hutang, saham preferen, saham biasa dan laba ditahan
yang harus digunakan oleh perusahaan.
Karena baik buruknya struktur modal akan berpengaruh langsung terhadap posisi
finansial perusahaan. Perusahaan diharuskan menganalisis dan mempertimbangkan
sumbersumber dana yang ekonomis guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan investasi serta
kegiatan usahanya. Indonesia sebagai negara berkembang menunjukkan fenomena yang
cukup menarik, yaitu tingginya tingkat utang yang dimiliki perusahaan-perusahaan di
Indonesia. Sedangkan jika kondisi ekonomi mengalami penurunan, maka tingkat resiko
yang muncul akan meningkat. Tingkat hutang yang tinggi pada perusahaan-perusahaan di
Indonesia merupakan suatu fenomena keuangan yang menarik untuk diteliti.
Penelitian terdahulu umumnya dilakukan di negara-negara maju, sedangkan
penelitian di negara berkembang masih jarang dilakukan (Pandey, 2003) dalam
Hestuningrum (2012). Apabila pendanaan dipenuhi hanya dari hutang, risiko finansialnya
akan lebih besar. Karena adanya ketergantungan terhadap pihak luar. Dan apabila
pendanaan dipenuhi hanya dari penjualan saham, maka biayanya akan sangat mahal.
Oleh sebab itu harus ada keseimbangan sumber pendanaan.
Menurut Riyanto (2001) dalam Hestuningrum (2012), perusahaan tidak
diperbolehkan memiliki jumlah hutang yang melebihi modal sendiri. Jadi hutang tidak
boleh lebih dari 50%, sehingga modal yang dijamin (hutang) tidak lebih besar dari modal
yang menjadi jaminannya (modal sendiri). Rasio struktur modal menunjukkan jumlah
pinjaman jangka panjang dibandingkan dengan modal sendiri yang diinvestasikan pada
aktiva tetap yang digunakan untuk memperoleh laba operasi.
Semakin besar angka rasio struktur modal berarti semakin banyak jumlah
pinjaman jangka panjang, sehingga semakin banyak bagian dari laba operasi yang
digunakan untuk membayar beban bunga tetap, dan semakin banyak aliran kas yang
digunakan untuk membayar angsuran pinjaman, akibatnya semakin sedikit jumlah laba
bersih sesudah pajak yang akan diterima oleh perusahaan.
C. Peranan Sistem Financial Dalam Mengalirkan Dana
Sistem finansial adalah kumpulan isntitusi atau lembaga yang kegiatan utamanya
mengalirkan dana dari penabung kepada pengguna tabungan atau melakukan jual beli
harta-harta keuangan. Dalam pasar barang dilakukan jual beli barang dan jasa dan dengan
adanya transaksi berikut:
 uang (pembelanjaan) akan mengalir dari rumah tangga perusahaan
 barang dan jasa mengalir kerumah tangga
Dalam pasar faktor aliran yang berlaku adalah 1. Faktor-faktor produksi mengalir
ke sektor perusahaan dan sebagai ganjarannya 2. Gaji, upah, sewa, bunga dan keuntungan
(pendapatan faktor-faktor produksi) mengalir ke sektor rumah tangga.

Jenis-jenis institusi keuangan ada bermacam-macam, diantaranya:


1. Bank umum (commercial bank)
2. Bank tabungan dan kredit unions
3. Perusahaan asuransi
4. Perusahaan finance

BAB 12 PERTIMBANGAN ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DALAM


MENGELOLA PERUSAHAAN
A. Beberapa Pandangan Mengenai Tingkah Laku Yang Beretika
Pengertian dari etika, sampai saat ini belum memiliki definisi yang jelas. Istilah
etika mengacu pada peraturan atau prinsip yang mendefinisikan tindakan benar dan salah.
Menurut kamus bahasa Indonesia, etika adalah suatu ilmu pengetahuan tentang asas-asas
akhlak ataupun moral. Pengertian etika lainnya dalam Webster’s New Colegiate
Dictionary mendefinisikan sebagai disiplin ilmu yang mempelajari atau membicarakan
apa yang baik dan buruk, dan apa tugas dan kewajiban moral. Selain itu etika dapat
diartikan pula sebagai sebuah studi bagaimana keputusan kita mempengaruhi orang lain.

Ada 4 pandangan mengenai etika :


1. Pandangan etika utilitarian yaitu pandangan etika yang mengatakan bahwa keputusan
etika yang dibuat semata-mata berdasarkan hasil atau akibat keputusan itu. Teori
utilitarian menggunakan metode kuantitatif untuk pembuatan keputusan-keputusan
etis dengan melihat pada bagaimana cara memberikan manfaat terbesar bagi jumlah
terbesar.
2. Pandangan etika hak yaitu pandangan yang peduli terhadap penghormatan dan
perlindungan hak dan kebebasan pribadi individu,seperti hak terhadap
kerahasiaa,kebebasan suara hati,dan kemerdekaan berbicara.
3. Pandangan etika teori keadilan yaitu pandangan etika dimana para manajer
memaksakan dan mendorong peraturan secara adil dan tidak memihak dan tindakan
itu dilakukan dengan mengikuti seluruh peraturan dan perundang undangan secara di
bidang hukum. Menerapkan standar keadilan juga memiliki kelebihan dan
kekurangan. Pandangan ini melindungi kepentingan para pemercaya yang mungkin
tidak mewakili perwakilan yang memadai atau tidak mempunyai kekuasaan.
4. Pandangan etika teori kontrak sosial terpadu yaitu pandangan etika yang
mengusulkan bahwa keputusan etika harus didasarkan pada sejumlah faktor empiris
dan faktor normatif.

Etika manajerial adalah standar prilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka.
Ricky W. Griffin dalam bukunya yang berjudul Business mengklasifikasikan etika
manajerial ke dalam tiga kategori:
 Perilaku terhadap karyawan
Kategori ini meliputi aspek perekrutan, pemecatan, kondisi upah dan kerja, serta
privasi dan respek. Pedoman etis dan hukum mengemukakan bahwa keputusan
perekrutan dan pemecatan harus didasarkan hanya pada kemampuan untuk
melakukan pekerjaan. Perilaku yang secara umum dianggap tidak etis dalam
kategori ini misalnya mengurangi upah pekerja karena tahu pekerja itu tidak bisa
mengeluh lantaran takut kehilangan pekerjaannya.
 Perilaku terhadap organisasi
Permasalahan etika juga terjadi dalam hubungan pekerja dengan organisasinya.
masalah yang terjadi terutama menyangkut tentang kejujuran, konflik
kepentingan, dan kerahasiaan. Masalah kejujuran yang sering terjadi di antaranya
menggelembungkan anggaran atau mencuri barang milik perusahaan. Konflik
kepentingan terjadi ketika seorang individu melakukan tindakan untuk
menguntungkan diri sendiri, namun merugikan atasannya. Misalnya, menerima
suap. Sementara itu, masalah pelanggaran etika yang berhubungan dengan
kerahasiaan di antaranya menjual atau membocorkan rahasia perusahaan kepada
pihak lain.
 Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya
Seorang manajer juga harus menjalankan etika ketika berhubungan dengan agen-
agen ekonomi lain-seperti pelanggan, pesaing, pemegang saham, pemasok,
distributor, dan serikat buruh.

Agar perusahaan tersebut baik di mata dunia maka seorang manajer harus
memiliki etika yang baik. Para manajer yang memiliki etika yang baik akan
melaksanakan tugas-tugasnya sebagai manajer dengan penuh tanggung jawab. Etika
dipergunakan dimana saja ia berada. Baik dalam mengambil keputusan, memimpin suatu
rapat, berinteraksi kepada rekan kerjanya, dan terhadap para karyawannya.

TANGGUNG JAWAB SOSIAL


Perilaku etis terjadi bila manajer dan karyawan mengikuti prinsip dan nilai-nilai
yang disepakati. Manajer dapat memberikan contoh untuk melakukan perilaku etis
dengan menetapkan standar menyangkut penggunaan sumber daya organisasi untuk
kepentingan perusahaan daan bukan kepentingan pribadi, menangani informasi secara
jujur dan rahasia, tidak menggunakan wewenang mereka untuk mempengaruhi orang lain
melakukan perilaku tidak etis, tidak membuat kebijakan yang tidak sengaja membuat
karyawan berperilaku tidak etis dengan menetapkan tujuan yang masuk akal.

Faktor-faktor yang mempengaruhi etika manajerial sebagai berikut :


 Manajer secara pribadi, pengaruh keluarga, nilai-nilai dan agama serta kebutuhan
dan standar pribadi akan menentukan tindakan etis dari manajer pada situasi-
situasi tertentu.
 Organisasi, mempengaruhi etika manajerial berdasarkan kebijaksanaan, aturan,
perilaku atasan dan perilaku rekan sekerja yang dapat mendukung dan mendorong
tumbuhnya budaya organisasi sehingga mempengaruhi perilaku etis manajer dan
karyawan.
 Lingkungan luar, seperti peraturan pemerintah, norma dan nilai masyarakat serta
keadaan industri atau pesaing mempengaruhi perilaku mereka dalam organisasi.

Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility) adalah Manajemen
mempertimbangkan dampak hukum, etika, sosial dan ekonomi dalam membuat
keputusan-keputusan yang etis atau; Kewajiban perusahaan untuk merumuskan
kebijakan, mengambil keputusan dan melaksanakan tindakan yang memberikan manfaat
kepada masyarakat.

B. Pertimbangan Etika Dalam Pengambilan Keputusan


Seorang pemimpin dalam mengambil keputusan dihadapkan pada dilema etika
dan moral. Keputusan yang diambil pemimpin tentunya akan menghasilkan dampak bagi
orang lain. Idealnya, seorang pemimpin mempunyai integritas yang menjunjung tinggi
nilai moral dan etika. Sehingga, keputusan yang diambilnya adalah mengacu tidak hanya
pada kepentingannya sendiri, melainkan juga kepentingan orang banyak termasuk
lingkungannya.
Misalnya seperti kasus Enron, tentunya pengambilan keputusan dilakukan tanpa
mengacu pada nilai-nilai etika dan moral. Oleh karena itu, hasilnya adalah kehancuran.
Maka, ada baiknya sebelum Anda mengambil keputusa mengacu pada prinsip-prinsip
berikut ini:
 Autonomy
Isu ini berkaitan dengan apakah keputusan Anda melakukan eksploitasi
terhadap orang lain dan mempengaruhi kebebasan mereka? Setiap keputusan yang
Anda ambil tentunya akan mempengaruhi banyak orang. Oleh karena itu, Anda
perlu mempertimbangkan faktor ini ke dalam setiap proses pengambilan
keputusan Anda.

Misalnya keputusan untuk merekrut pekerja dengan biaya murah. Seringkali


perusahaan mengeksploitasi buruh dengan biaya semurah mungkin padahal
sesungguhnya upah tersebut tidak layak untuk hidup.
 Non-malfeasance
Apakah keputusan Anda akan mencederai pihak lain? Di kepemerintahan,
nyaris setiap peraturan tentunya akan menguntungkan bagi satu pihak sementara
itu mencederai bagi pihak lain. Begitu pula halnya dengan keputusan bisnis pada
umumnya, dimana tentunya menguntungkan bagi beberapa pihak namun tidak
bagi pihak lain.
Misalnya kasus yang belakangan menghangat yaitu pemerintah dengan
UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) yang baru
disahkan dan ditentang oleh banyak pihak. Salah satunya implikasi dari UU
tersebut adalah pemblokiran situs porno. Meskipun usaha pemerintah baik, namun
banyak pihak yang menentangnya.
 Beneficence
Apakah keputusan yang Anda ambil benar-benar membawa manfaat?
Manfaat yang Anda ambil melalui keputusan harus dapat menjadi solusi bagi
masalah dan merupakan solusi terbaik yang bisa diambil.
 Justice
Proses pengambilan keputusan mempertimbangkan faktor keadilan, dan
termasuk implementasinya. Di dunia ini memang sulit untuk menciptakan
keadilan yang sempurnam namun tentunya kita selalu berusaha untuk
menciptakan keadilan yang ideal dimana memperlakukan tiap orang dengan
sejajar.
Misalnya dalam keputusan reward, Astra Internasional mempunyai 2
filosofi dasar. Pertama adalah fair secara internal, dimana setiap orang dengan
dengan golongan yang sama dan prestasi yang sama maka pendapatannya juga
sama. Keputusan ini mencerminkan keadilan di dalam perusahaan itu sendiri.
Sementara itu, filosofi lainnya adalah kompetitif secara eksternal, atau gaji yang
bersaing dalam industri.
 Fidelity
Fidelity berkaitan dengan kesesuaian keputusan dengan definisi peran
yang kita mainkan. Seringkali ini melibatkan ‘looking at the bigger picture’ atau
melihat secara keseluruhan dan memahami peran Anda dengan baik.

C. Beberapa Aspek Etika Ditempat Kerja


Etika kerja terkait dengan apa yang seharusnya dilakukan karyawan atau manajer. Untuk
itu etika kerja setiap karyawan didasari prinsip-prinsip:
 Melaksanakan tugas sesuai dengan visi, misi dan tujuan perusahaan,
 Selalu berorientasi pada budaya peningkatan mutu kinerja,
 Saling menghormati sesama karyawan,
 Membangun kerjasama dalam melaksanakan tugas-tugas perusahaan,
 Memegang amanah atau tanggung jawab, dan kejujuran,
 Mananamkan kedisiplinan bagi diri sendiri dan perusahaan.
D. Fungsi-Fungsi Perusahaan Dan Etika
 Etika Bisnis
 Menurut Velasques (2002) Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan
mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada
standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan
perilaku bisnis.
 Menurut Brown dan Petrello (1976) Bisnis adalah suatu lembaga yang
menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Apabila
kebutuhan masyarakat meningkat, maka lembaga bisnis pun akan
meningkat pula perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut,
sambil memperoleh.
 Menurut Hill dan Jones (1998) Etika bisnis merupakan suatu ajaran untuk
membedakan antara salah dan benar guna memberikan pembekalan
kepada setiap pemimpin perusahaan ketika mempertimbangkan untuk
mengambil keputusan strategis yang terkait dengan masalah moral yang
kompleks.
 Fungsi Perusahaan
Ada 2 fungsi perusahaan yang bila keduanya berjalan dengan baik, perusahaan
akan menjalankan operasinya dengan lancar, terkoordinasi, dan terintegrasi dalam
rangka mencapai tujuan.
 Fungsi operasi
Pembelian dan produksi, pemasaran, keuangan, personalia, fungsi operasi
utama perusahaan, akuntansi, administrasi, teknologi informasi,
transformasi dan komunikasi, pelayanan umum dan uu, fungsi operasi
penunjang.
 Fungsi manajemen
Perencanaan, pengorganisasian, pengarah, pengendalian.

E. Arti Dan Sejarah Perkembangan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan telah menjadi pemikiran para
pembuat kebijakan sejak lama. Bahkan di dalam Kode Hammurabi 1700-an SM yang
berisi 282 hukum telah memuat sanksi bagi para pengusaha yang lalai dalam menjaga
kenyamanan warga atau menyebabkan kematian bagi pelanggannya.
Dalam Kode Hammurabi disebutkan bahwa hukuman mati diberikan kepada
orang-orang yang menyalahgunakan izin penjualan minuman, pelayanan yang buruk dan
melakukan pembangunan gedung di bawah standar sehingga menyebabkan kematian
orang lain. Adanya Revolusi Industri telah menyebabkan masalah tanggung jawab
perusahaan menjadi fokus yang tajam. Ini merefleksikan kekuatan industri baru untuk
membentuk kembali hubungan yang sudah diaggap kuno, feodal, klan, rumpun, atau
sistem otoritas yang berlandaskan kekeluargaan dan teknologi memberi kekuasaan yang
besar dan kekayaan pada “perusahaan”.
Tanah harus dibagi-bagikan kembali dan kota-kota dibangun. Kekuatan mesin
yang melebihi manusia meningkatkan masalah tanggung jawab dan moralitas. Kesan
yang kadang-kadang muncul adalah Revolusi Industri melakukan pelanggaran keras
terhadap sistem, struktur, dan perhatian pada masa lalu. Dampak industrialisasi terhadap
lingkungan alam maupun lingkungan buatan menjadi sumber baru untuk diperhatikan dan
diberi tanggapan.
Kondisi di sekitar pabrik dan kota memperbesar kemarahan dan membuat orang
lain memberi perhatian mendalam. Perkembangan CSR semakin terasa pada tahun 1960-
an saat dimana secara global, masyarakat dunia telah pulih dari Perang Dunia II, dan
mulai menapaki jalan menuju kesejahteraan. Pada waktu itu, persoalan-persoalan
kemiskinan dan keterbelakangan yang semula terabaikan mulai mendapatkan perhatian
lebih luas dari berbagai kalangan. Persoalan ini telah mendorong berkembangnya
beragam aktivitas yang terkait dengan pengentasan kemiskinan dan keterbelakangan
dengan mendorong berkembangnya sektor produktif dari masyarakat.
Konsep hubungan antara perusahaan dengan masyarakat ini dapat juga ditelusuri
dari zaman Yunani kuno, sebagaimana disarankan Nocholas Eberstadt. Beberapa
pengamat menyatakan CSR berhutang sangat besar pada konsep etika perusahaan yang
dikembangkan gereja Kristen maupun fiqih muamalah dalam Islam. Tetapi istilah CSR
sendiri baru menjadi populer setelah Howard Bowen menerbitkan buku “Social
Responsibility of Businessmen” pada 1953. Sejak itu perdebatan tentang tanggung jawab
sosial perusahaan dimulai. Tetapi baru pada dekade 1980- an dunia barat menyetujui
penuh adanya tanggung jawab sosial itu.
Tentunya Tom Cannon, Membedah Konsep Aplikasi Corporate Social
Responsibility CSR, dengan perwujudan berbeda di masing-masing tempat, sesuai
pemahaman perusahaan terhadap apa yang disebut tanggung jawab sosial. Buku karangan
Howard Bowen yang berjudul “Social Responsibility of Businessmen” dapat dianggap
sebagai tonggak bagi CSR modern. Dalam buku itu Bowen memberikan definisi awal
dari CSR sebagai : “…obligation of businessman to pursue those policies, to make those
decisions or to follow those line of action which are diserable in term of the objectives
and values of our society.”
Buku yang diterbitkan di Amerika Serikat itu menjadi buku terlaris di kalangan
dunia usaha pada era 1950-1960. Pengakuan publik terhadap prinsip- prinsip tanggung
jawab sosial yang ia kemukakan membuat dirinya dinobatkan secara aklamasi sebagai
bapak CSR. Sejak saat itu sudah banyak referensi ilmiah lain yang diterbitkan di berbagai
negara mengacu pada prinsip-prinsip tanggung jawab dunia usaha kepada masyarakat
yang telah dijabarkan dalam buku Bowen. Ide dasar yang dikemukakan Bowen adalah
mengenai “kewajiban perusahan menjalankan usahanya sejalan dengan nilai-nilai dan
tujuan yang hendak dicapai masyarakat di tempat perusahaan tersebut beroperasi. Ia
menggunakan istilah sejalan dalam konteks itu demi meyakinkan dunia usaha tentang
perlunya mereka memiliki visi yang melampaui urusan kinerja finansial perusahaan.
Pemikiran Bowen dikembangkan pada dekade 1960-an oleh berbagai ahli sosiologi bisnis
lainnya seperti Keith Devis yang memperkenalkan konsep Iron law of Social
Responsibility.
Dalam konsepnya Davis berpendapat bahwa penekanan pada tanggung jawab
sosial perusahaan memiliki korelasi positif dengan size atau besarnya perusahaan, studi
ilmiah yang dilakukan Davis menemukan bahwa semakin besar perusahaan atau lebih
tepat dikatakan, semakin besar dampak suatu perusahaan terhadap masyarakat sekitarnya,
semakin besar pula bobot tanggung jawab yang harus dipertahankan perusahaan itu pada
masyarakat. Dalam periode 1970-1980 definisi CSR lebih diperluas lagi oleh Archi
Carrol yang sebelumnya telah merilis bukunya tentang perlunya dunia usaha
meningkatkan kualitas hidup masyarakat agar menjadi penunjang eksistensi perusahaan.
Terbitnya buku “The Limits to Growth” pada dasawarsa 1970-an merupakan hasil
pemikiran para cendikiawan dunia yang tergabung dalam Club of Rome yang dimana
buku tersebut terus diperbaharui sampai dengan saat ini. Buku ini mengingatkan kepada
masyarakat dunia bahwa bumi yang kita pijak ini mempunyai keterbatasan daya dukung.
Sementara di sisi lain, manusia bertambah secara eksponensial. Oleh karena itu,
eksploitasi alam mesti dilakukan secara hati- hati supaya pembangunan dapat dilakukan
secara berkelanjutan.
Sampai dengan pada era 1980-an makin banyak perusahaan yang menggeser
konsep filantropisnya kearah Community Development CD. Intinya kegiatan
kedermawanan yang sebelumnya kental dengan pola kedermawanan ala Robbin Hood
makin berkembang kearah pemberdayaan manusia misal pengembangan kerjasama,
memberikan keterampilan, pembukaan akses pasar, dan sebagainya. Dasawarsa 1990-an
adalah dasawarsa yang diwarnai dengan beragam pendekatan civil society. Beragam
pendekatan tersebut telah mempengaruhi prektek CD. CD menjadi suatu aktivitas yang
lintas sektor karena mencakup baik aktivitas produktif maupun sosial dan juga lintas
pelaku sebagai konsekuensi berkembangnya keterlibatan berbagai pihak.
Terobosan besar dalam kontek CSR ini dilakukan oleh John Elkington melalui
konsep “3P” profit, people, dan planet yang dituangkan dalam bukunya “Cannibals with
Forks, the Triple Bottom Line of Twentieth Century Business” yang direlease pada tahun
1997. Ia berpendapat bahwa jika perusahaan ingin sustain, maka ia perlu memperhatikan
3P, yakni bukan cuma profit yang diburu, namun juga harus memberikan kontribusi
positif kepada masyarakat people dan ikut aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan
planet. Gaung CSR kian bergema setelah diselenggarakannya World Summit on
Sustainable Development WSSD tahun 2002 di Johannesburg, Afrika Selatan. Sejak saat
inilah, definisi CSR mulai berkembang. Di Indonesia, istilah CSR semakin populer
digunakan sejak tahun 1990-an. Beberapa perusahaan sebenarnya telah lama melakukan
CSA Corporate Social Activity atau “aktivitas sosial perusahaan”.
Walaupun tidak menamainya sebagai CSR, secara faktual aksinya mendekati
konsep CSR yang merepresentasikan bentuk “peran serta” dan “kepedulian” perusahaan
terhadap aspek sosial dan lingkungan. Melalui konsep investasi sosial perusahaan “seat
belt”, sejak tahun 2003 Departemen Sosial tercatat sebagai lembaga pemerintah yang
aktif dalam mengembangkan konsep CSR dan melakukan advokasi kepada berbagai
perusahaan nasional.
Kepedulian sosial perusahaan terutama didasari alasan bahwasanya kegiatan
perusahaan membawa dampak – for better or worse, bagi kondisi lingkungan dan sosial-
ekonomi masyarakat, khususnya di sekitar perusahaan beroperasi. Selain itu, pemilik
perusahan sejatinya bukan hanya shareholders atau para pemegang saham. Melainkan
pula stakeholders, yakni pihak-pihak yang berkepentingan terhadap eksistensi
perusahaan. Stakeholders dapat mencakup karyawan dan keluarganya, pelanggan,
pemasok, masyarakat sekitar perusahaan, lembaga-lembaga swadaya masyarakat, media
massa dan pemerintah selaku regulator. Jenis dan prioritas stakeholders relatif berbeda
antara satu perusahaan dengan lainnya, tergantung pada core bisnis perusahaan yang
bersangkutan (Supomo, 2004. 15)

BAB 13 MENGEMBANGKAN USAHA KECIL DAN PERANAN KEWIRAUSAHAAN


A. Usaha Kecil Dan Kewirausahaan
Menurut undang-undang Republik Indonesia No 9 tahun 1995 tentang usaha
kecil: “Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi
kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan sebagaimana
diatur dalam undang-undang ini. Kriteria usaha kecil adalah memiliki kekayaan bersih
paling banyak Rp 200 juta tidak termasuk kepemilikan tanah dan bangunan tempat usaha
atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1 milyar, milik warga negara
indonesia, berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, baik langsung ataupun tidak langsung dengan usaha menengah
atau besar”
M. Tohar mendefinisikan perusahaan kecil adalah “kegiatan ekonomi rakyat yang
berskala kecil, dan memenuhi kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta
kepemilikan sebagaimana diatur dalam undang-undang (Tohar, 2001:1)”
Sehingga bisa disimpulkan bahwa usaha kecil dan kegiatan ekonomi rakyat yang mandiri,
hasil penjualan paling banyak Rp. 1 Milyar dalam setahun.
Kata Kewirausahaan yang dalam bahasa inggris “Entrepreneurship” adalah suatu
“proses mengidentifikasikan, mengembangkan, dan membawa visi ke depan, berupa ide
inovatif, melihat peluang, dan cara mendapatkan yang lebih baik dalam melakuan sesuatu
hal. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada
kondisi risiko atau ketidakpastian. Sedangkan, pengertian wirausaha (entrepreneur)
adalah seseorang yang tangguh melakukan sesuatu” (Suryana,2003).
“Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang
dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah kepada upaya cara kerja teknologi
dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan
yang lebih baik dan keuntungan yang lebih besar” (Inpres no. 4 tahun 1995 (GNMMK))
Terdapat bermacam alasan yang mendasari banyak orang memutuskan untuk
menjadi wirausaha, antara lain: (Green,2013).
 Seorang wirausaha menginginkan materi/uang yang lebih banyak yang bisa dia
usahakan selama ini.
 Seorang wirausaha menginginkan kebebasan dan kemandirian dalam bekerja.
 Seorang wirausaha menginginkan bisa menciptakan sesuatu yang baru dan bisa
membantu sesama (social entrepreneurship).

B. Ciri-Ciri Wirausaha Yang Berhasil


Ciri-ciri Wrausaha Sukses yang harus dimiliki karena terbilang penting
seseorang entrepreneur memilikinya. memang dalam dunia persaingan wirausaha dituntut
bisa mengatasi berbagai hal, ulet, kreatif, disiplin, dan ciri alin yang akan saya tulis
dibawah ini:
 Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak ke mana
langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang harus
dilakukan oleh pengusaha tersebut
 Inisiatif dan selalu proaktif. Ini merupakan ciri mendasar di mana pengusaha tidak
hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari
peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.
 Berorientasi pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang
lebih baik daripada prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang diberikan,
serta kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu segala aktifitas
usaha yang dijalankan selalu dievaluasi dan harus lebih baik dibanding
sebelumnya.
 Berani mengambil risiko. Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang
pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk uang maupun waktu.
 Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada peluang
di situ dia datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu
kerjanya. Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya. Ide-ide baru selalu
mendorongnya untuk bekerja kerjas merealisasikannya. Tidak ada kata sulit dan
tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan.
 Bertanggungjawab terhadap segala aktifitas yang dijalankannya. baik sekarang
maupun yang akan datang. Tanggungjawab seorang pengusaha tidak hanya pada
segi material, tetapi juga moral kepada berbagai pihak.
 Komitmen pada berbagai pihak merupakan ciri yang harus dipegang teguh dan
harus ditepati. Komitmen untuk melakukan sesuatu memang merupakan
kewajiban untuk segera ditepati dana direalisasikan.
 Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak baik
yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak.
Hubungan baik yang perlu dlijalankan, antara lain kepada : para pelanggan,
pemerintah, pemasok, serta masyarakat luas.

C. Faktor-Faktor Kegagalan Kegiatan Seorang Wirausaha


Selain keberhasilan, seorang wirausaha juga dibayangi oleh potensi kegagalan yang akan
memberikan lebih banyak pelajaran dibandingkan sekedar kesuksesan. Keberhasilan atau
kegagalan berwirausaha sangat tergantung pada kemampuan pribadi wirausaha.
Zimmerer (1996: 14-15) mengemukakan beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha
gagal dalam menjalankan usaha barunya, yaitu:
1. Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan
dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat
perusahaan kurang berhasil.
2. Kurang berpengalaman, baik dalam kemampuan teknik, kemampuan
memvisualisasikan usaha, mengoordinasikan, mengelola sumber daya manusia, dan
mengintegrasikan perusahaan.
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan. agar perusahaan dapat berhasil dengan baik,
faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas, mengatur
pengeluaran dan penerimaan secara cermat. kekeliruan dalam pemeliharaan aliran kas
akan menghambat operasional perusahaan dan mengakibatkan perusahaan tidak
lancar.
4. Gagal dalam perencanaan. perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan,
sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
5. Lokasi yang kurang memadai. lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang
menentukan keberhasilan usaha. Lokasi usaha yang kurang strategis dapat
mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.
6. Kurangnya pengawasan peralatan. pengawasan erat kaitannya dengan efisiensi dan
efektivitas. Kurangnya pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan peralatan
(fasilitas) perusahaan secara tidak efisien dan tidak efektif.
7. Sikap yang kurang bersungguh-sungguh dalam berwirausaha. Sikap yang setengah-
setengah  terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil
dan gagal. dengan sikap setengah hati, kemungkinan terjadinya gagal lebih besar.
8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan. Wirausaha
yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan tidak akan menjadi
wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh
apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.

D. Daya Cipta Dan Pembaruan Dalam Ciptaan Produk


Perkembangan teknologi saat ini melahirkan cara baru dalam menyelesaikan
pekerjaan di berbagai sektor, seperti manufaktur, perbankan, jasa dan lain sebagainya.
Kondisi ini kemudian menuntut adanya sumber daya manusia (SDM) yang kreatif,
inovatif serta berdaya saing.
Dewasa ini segala aspek kehidupan dituntut untuk bersaing menunjukkan yang
terbaik, karena yang terbaiklah yang akan dapat bertahan untuk tetap bersaing dalam
panggung globalisasi. Sebuah organisasi seharusnya mempersiapkan diri menghadapi
tantangan yang ada dalam dunia yang penuh gejolak global tersebut. Sebagai contoh,
perkembangan bisnis dunia yang sangat pesat menimbulkan persaingan pasar yang ketat
dan alot. Setiap harinya muncul pelaku bisnis yang menghasilkan dan mengenalkan
produknya dengan kreativitas dan inovasi baru, sehingga persaingan pun tidak bisa
dihindarkan lagi.
Jika para pelaku usaha tidak berusaha menjadi diri yang kreatif dan inovatif dalam
menghasilkan produknya, maka usahanya akan tergilas oleh kompetitor lain. Sejatinya,
manusia yang memegang peran besar dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Manusia
yang menjadi motor penggerak semua komponen yang ada di dalam organisasi tersebut,
sehingga manusia menjadi ujung tombak dari pengelolaan organisasi secara keseluruhan.
Untuk melakukan perubahan ke arah yang positif, maka dibutuhkan manusia-manusia
andal yang mampu mencari strategi yang tepat dan unik guna memenangkan persaingan.
Seperti diketahui, dalam organisasi terdapat salah satu unsur, yaitu manusia yang
merupakan sumber daya penggerak tujuan suatu organisasi dan paling banyak berperan
untuk menentukan berhasil atau tidaknya tujuan organisasi tersebut.
Sumber daya manusia atau disebut karyawan berperan dalam perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian organisasi demi pencapaian misi yang
maksimal. Demikian vitalnya manusia dalam sebuah organisasi, sehingga untuk dapat
menjalankan organisasi dengan baik, maka manusia tersebut haruslah kreatif, inovatif,
dan produktif. 

E. Perencanaan Perusahaan (Business Plan)


1. Perencanaan yang baik adalah sebuah proses, bukan hanya sekedar perencanaan.
Perencanaan yang baik indikatornya antara lain:
a. Sederhana, perencanaan yang baik adalah perencanaan yang mudah dimengerti
dan mudah dilaksanakan (mengandung kemudahan dan kepraktisan)
b. Spesifik, perencanaan yang baik adalah yang konkret, terukur, spesifik dalam
waktu, personalianya dan anggarannya.
c. Realistik, perencanaan yang baik adalah perencanaan yang realistik dalam tujuan,
anggaran maupun target pencapaian waktunya.
d. Komplit atau lengkap, perencanaan yang baik adalah perencanaan yang lengkap
semua elemennya.
2. Perencanaan yang baik adalah perencanaan yang dapat dipergunakan untuk berbagai
hal, seperti:
a. Mendefinisikan dan menetapkan tujuan
b. Menciptakan laporan bisnis secara regular
c. Mendefinisikan bisnis-bisnis baru
d. Mensupport aplikasi pinjaman
e. Mendifinisikan berbagai perjanjian dengan partner
f. Serangkaian nilai untuk pencapaian tujuan secara legal
g. Untuk mengevaluasi masalah produk-produk, promosi maupun ekspansi

BAB 14 PERDAGANGAN DAN HUBUNGAN EKONOMI INTERNASIONAL DALAM


ERA GLOBALISASI
A. Faktor Yang Mendorong Perdagangan Luar Negeri
Perdagangan internasional merupakan kegiatan jual beli antara dua negara yang
berbeda. Kegiatan tersebut menjadi satu di antara sektor yang mampu meningkatkan
perekonomian negara. Pihak yang melakukan perdagangan ini dapat berupa individu,
perusahaan atau pemerintah. Ekspor impor menjadi komponen penting dalam
perdagangan internasional.
Perdagangan internasional tidak hanya berdampak pada pendapatan negara. Akan
tetapi, juga turut serta membuka peluang kerja, menjaga hubungan baik antar negara, dan
meningkatkan kemakmuran. Itulah mengapa, penting untuk memahami faktor pendorong
perdagangan Internasional agar kegiatan ini tetap bisa dilancarkan.
1. Perbedaan Sumber Daya Alam
Setiap negara memiliki sumber daya alam yang berbeda. Indonesia memiliki banyak
sumber daya alam, antara lain kayu, minyak bumi, batubara, timah dan karet, tetapi
belum memiliki kemampuan yang memadai untuk mengolahnya. Hal ini mendorong
Indonesia untuk mengekspor bahan mentah/bahan baku ke negara lain untuk di olah.
2. Penghematan Biaya Produksi
Bagi negara yang belum memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi untuk membuat
sendiri produk, seperti mobil dan handphone, pembuatannya akan menghabiskan
biaya produksi yang jauh lebih mahal dibandingkan jika negara tersebut membelinya
dari negara lain.

3. Pemenuhan Kebutuhan Nasional


Ada kalanya suatu negara tidak mampu memenuhi semua barang dan jasa yang
menjadi kebutuhan penduduk sehingga untuk memenuhinya suatu negara perlu
mengimpor barang dan jasa tersebut dari luar negeri. Dengan demikian kebutuhan
produk dapat dipenuhi.
4. Perbedaan Penguasaan Teknologi
Penguasaan teknologi yang tidak merata antara tiap negara, menyebabkan terjadinya
perdagangan internasional. Negara dengan teknologi maju mampu menjual barang
dengan harga murah kepada negara yang memiliki teknologi sederhana.
5. Perbedaan Selera
Setiap negara dalam memproduksi barang-barang, kemungkinan mempunyai
kesamaan. Meski demikian, setiap negara mempunyai selera yang berbeda-beda. Hal
inilah yang mendorong kegiatan perdagangan antarnegara.

B. Berbagai Aspek Dari Hubungan Ekonomi Antar Negara


Hubungan internasional berpasangan baik dengan studi ekonomi internasional dan
Anda bisa melihat dua bidang yang digabungkan menjadi sebuah gelar gabungan.
Alasannya cukup sederhana – seringkali keputusan politik berdampak lebih luas
pada perdagangan dan hubungan internasional. Anda hanya perlu melihat kebijakan
ekonomi Amerika Serikat saat ini untuk melihat bagaimana perubahan tarif atau rezim
pajak mereka berdampak pada hubungan mereka dengan negara lain.
Meskipun hubungan internasional sebagai bidang sering kali lebih dari
sekadar faktor ekonomi, karena bidang ini juga menggabungkan mata pelajaran seperti
sejarah, politik, dan sampai psikologi, kebijakan ekonomi tentu berperan dalam
bagaimana sejumlah lembaga-lembaga pemerintah dan internasional:
 berinteraksi;
 bekerja sama; atau
 berbeda pendapat satu sama lain.

Memang, hubungan yang tegang antar negara dapat menyebabkan prospek


ekonomi yang lebih negatif terhadap ekonomi global. Salah satu contohnya adalah tarif
proteksionis. Ketika suatu negara memperkenalkan tarif baru untuk barang-barang impor,
misalnya, baja, maka hal ini akan memiliki konsekuensi, baik dari perspektif politik
maupun ekonomi.
Di sisi lain, kebijakan ekonomi terkadang dapat menguntungkan sejumlah negara
internasional. Salah satu contohnya adalah serikat pabean (customs union) yang ada di
Uni Eropa, yang pada dasarnya memungkinkan barang untuk beredar di dalam serikat
pabean tanpa dikenakan bea masuk. Ini secara alami mendorong peredaran barang di
antara negara-negara yang bersangkutan dan juga bermanfaat bagi importir dan eksportir
barang di dalam serikat pekerja. Secara politis, tarif semacam itu dapat merusak
hubungan internasional antar negara, karena tarif dianggap tidak berdasar atau
berlebihan. Secara ekonomi, hal ini juga akan memengaruhi permintaan barang yang
terkena dampak, serta perubahan harga barang-barang tersebut.

C. Neraca Pembayaran Dan Kurs Valuta Asing


Neraca pembayaran adalah suatu catatan aliran keuangan yang menunjukkan nilai
transaksi perdagangan dan aliran dana yang dilakukan di antara suatu negara dengn
negara lain dalam suatu tahun tertentu. Suatu neraca pembayaran dapat dibedakan kepada
dua bagian yang utama, yaitu:
a. Neraca berjalan
Neraca berjalan mencatat transaksi-transaksi berikut:
1. Ekspor dan impor barang tampak
Transaksi ini meliputi hasil-hasil sektor pertanian, barang-barang produksi
industri, sektor pertambangan dan berbagai jenis barang yang tampak lainnya.
Perbedaan antara ekspor dan impor dari perdagangan barang-barang yang tampak
dinamakan neraca perdagangan. Neraca perdagangan positif apabila nilai ekspor
lebih besar dari pada impor, sebaliknya akan negatif jika impor lebih besar dari
ekspor.
2. Ekspor dan impor jasa (atau barang tak tampak)
Transaksi ini meliputi pembayaran biaya pengangkutan dan asuransi dari barang-
barang tampak yang di ekspor atau diimpor, perbelanjaan para pelancong dan
pendapatan investasi (keuntungan, bunga atas yang diinvestasikan dan dividen).
Perbedaan antara ekspor dan impor dari perdagangan ini disebut neraca jasa.
3. Pembayaran pindahan neto ke luar negeri
Pembayaran ini meliputi pembayaran pindahan yang dilakukan oleh pihak
pemerintah maupun pihak swasta. Transaksi ini meliputi pembayaran dimana
penerimanya tidak perlu membayar dalam bentuk uang atau jasa. Contoh bantuan
uang neraga Arab ke Afganistan.
b. Neraca modal
Neraca modal meliputi dua golongan transaksi yaitu aliran modal jangka panjang dan
aliran modal keuangan swasta.
1. Aliran modal jangka panjang
Aliran modal jangka panjang memiliki dua jenis aliran, yaitu aliran modal resmi
dan investasi langsung oleh pihak swasta ke negara-negara lain. Aliran modal
resmi adalah pinjaman dan pembayaran di antara badan-badan pemerintah di
suatu negara dengan negara-negara lain. Investasi langsung swasta adalah
penanaman modal langsung, yaitu investasi berupa mendirikan perusahaan-
perusahaan terutama perindustrian. Modal yang diperoleh dari negara asal.
Perbedaan antara modal jangka panjang yang diterima dari luar negeri dengan
modal jangka panjang yang dibayarkan ke luar negeri dinamakan neraca modal
jangka panjang.
2. Aliran modal keuangan swasta dan kesilapan-ketinggalan
Modal swasta adalah aliran-aliran modal dalam bentuk tabungan atau investasi
keuangan yang dapat dengan cepat ditukarkan kembali ke valuta yang asal atau
valuta lainnya. Aliran keuangan ini juga disebut dengan “hot money”.

Kurs Valuta Asing


Kurs valuta asing atau kurs mata uang asing menunjukkan harga atau nilai mata uang
suatu negara dinyatakan dalam nilai mata uang negara lain. Kurs valuta asing juga di
definisikan sebagai jumlah uang domestik yang dibutuhkan untuk memperoleh satu unit
mata uang asing.
Cara menentukan kurs valuta asing antara lain:
1. Permintaan dan penawaran mata uang asing dalam pasar bebas
Kurs pertukaran valuta asing adalah faktor yang sangat penting dalam
menentukan apakah barang-barang di negara lain adalah “lebih murah” atau “lebih
mahal” dari barang-barang yang diproduksi dalam negeri.
Semakin tinggi harga mata uang suatu negara maka akan semakin sedikit
permintaan terhadap maka uang tersebut, sebaliknya semakin rendah mata uang suatu
negara maka semakin banyak permintaan mata uang tersebut. misalnya apabila nilai
mata uang cenderung rendah maka akan menyebabkan negara lain melakukan impor
terhadap negara tersebut, sehingga permintaan mata uang akan meningkat.
Dilihat dari sisi penawaran semakin tinggi harga mata uang suatu negara maka
semakin banyak mata uang yang akan ditawarkan, sebaliknya semakin rendah mata
uang suatu negara maka semakin sedikit penawaran uang tersebut. misalnya suatu
negara memiliki nilai mata uang yang besar dengan negara lain, maka dia akan
melakukan impor barang ke negara-negara yang cenderung nilai mata uangnya
rendah karena negara tersebut akan membayar lebih sedikit, sehingga mereka akan
meningkatkan impor dan uang yang ditawarkan akan semakin banyak.
2. Pertukaran tetap oleh pemerintah
Kurs pertukaran tetap pemerintah akan menentukan nilai pertukaran dia antara
mata uang domestik dengan mata uang asing. Apabila pemerintah menetapkan
misalnya US$ 1 adalah sama dengan Rp 9000 maka setiap transaksi apakah ekspor
atau impor menggunakan kurs tersebut, walaupun dolar mengalami perubahan nilai di
pasaran luar negeri.

D. Proteksi : Alasannya Dan Cara Melakukannya


Meski banyak yang menentang, negara-negara di dunia masih mempraktekannya. Motif
mereka bervariasi, mulai dari melindungi perekonomian domestik hingga sebagai pembalasan atas
praktik serupa di negara lain. Berikutnya, saya akan mencoba merinci alasan mengapa sebuah negara
memberlakukan proteksi perdagangan.
 Mencegah kompetisi yang tidak adil
Proteksi perdagangan bisa jadi merupakan bentuk pembalasan kepada negara
mitra. Produsen di negara mitra mungkin menerapkan praktek anti persaingan
seperti dumping. 
Dumping adalah praktik di mana produsen mereka mengekspor pada harga
lebih murah dibandingkan dengan harga pasar dalam negeri mereka. Karena lebih
murah dari yang seharusnya, perusahaan domestik harus menghadapi persaingan
yang tidak wajar dari barang impor. Untuk mencegah efek buruknya, pemerintah
menerapkan proteksi dengan memberlakukan tarif antidumping. Dalam kasus ini,
proteksi merupakan bentuk pertahanan diri alih-alih menyerang negara mitra.
 Menyelamatkan lapangan kerja domestic
Peningkatan impor mengurangi peluang penciptaan lapangan kerja domestik.
Lonjakan impor meningkatkan pasokan di pasar domestik. Itu menciptakan tekanan
terhadap produsen domestik. 
Pembeli domestik mungkin lebih menyukai produk impor daripada produk
lokal. Produk impor berharga lebih murah karena skala ekonomi produsennya.
Selain itu, mereka mungkin menawarkan fitur yang lebih menarik. 
Sebagai hasilnya, produsen domestik kalah bersaing dan posisi mereka
terancam. Beberapa mungkin tutup, sementara yang lain masih beroperasi tapi di
bawah tekanan. Itu pada akhirnya mengurangi penyerapan tenaga kerja. 
Sebaliknya, impor yang rendah seharusnya menciptakan lebih banyak
pekerjaan bagi pekerja domestik. Ketika impor rendah, produsen domestik
meningkatkan outputnya untuk memenuhi kenaikan permintaan dari konsumen.
Mereka berinvestasi di barang modal dan merekrut tenaga kerja baru. 
 Menyelamatkan lingkungan dan konsumen
Produk impor mungkin gagal memenuhi persyaratan keamanan produk. Itu
mengakibatkan bahaya serius, baik terhadap lingkungan maupun kesehatan
konsumen. Dalam hal ini, proteksi membantu untuk membatasi kerusakan yang
ditimbulkan akibat tingginya impor. 
Produsen domestik mungkin menuntut perlakuan yang adil antara produk
domestik dengan produk impor. Jika mereka harus mengikuti standar tersebut, maka
produsen asing juga harus memenuhinya. Mereka kemudian melobi pemerintah
untuk menerapkan standar yang sama. 

 Melindungi industri yang baru tumbuh


Ini sering kita sebut sebagai argumen industri bayi (infant industry
argument). Industri bayi (infant industry) adalah industri yang baru tumbuh dan
membutuhkan lingkungan yang ramah untuk berkembang. 
Pemerintah melindungi industri tersebut karena beberapa alasan. Mereka
strategis bagi kepentingan nasional karena menciptakan banyak lapangan kerja.
Atau, mereka berkontribusi besar terhadap keamanan nasional seperti industri
teknologi. Atau, mereka memiliki rantai produksi yang panjang, sehingga
menumbuhkannya akan menumbuhkan industri lainnya.
Infant industry rentan terhadap tekanan persaingan produk impor. Untuk itu,
pemerintah berusaha melindunginya melalui proteksi. Pemerintah mungkin akan
mengurangi proteksi ketika industri menjadi kompetitif secara global.
 Melindungi industri yang telah matang dan strategis
Proteksi tidak hanya untuk industri baru, tetapi juga yang telah mencapai
tahap matang. Mereka strategis karena menyerap banyak sekali tenaga kerja dan
memiliki rantai produksi yang panjang. 
Proteksi semacam itu pernah diberlakukan Amerika Serikat. Pada tahun
1980-an, Amerika Serikat memberlakukan pembatasan impor terhadap produk
mobil Jepang untuk melindungi industri dalam negerinya. 
Pemerintah mungkin memberlakukan proteksi secara ketat. Maksud saya,
tujuannya adalah untuk menjamin industri tersebut tetap hidup. Atau, pemerintah
memberlakukan proteksi secara longgar, yang mana memungkinkan industri
menurun secara perlahan demi menghindari efek kejutan pada tingkat
pengangguran. 

E. Globalisasi, Kerjasama Regional Dan Institusi Ekonomi Internasional


Kerja sama regional adalah kerja sama antara beberapa negara dalam satu wilayah
atau kawasan yang memiliki tujuan sama, kerja sama mencakup bidang politik, ekonomi,
sosial dan budaya.
Bentuk kerja sama ini diwujudkan dengan penetapan kebijakan-kebijakan berikut.
1. Pembentukan suatu kawasan perdagangan bebas dengan meniadakan tarif bea masuk
terhadap barang yang berasal dari sesama negara anggota untuk meningkatkan skala
pasar internasional.
2. Melakukan proteksi terhadap pengusaha domestik dalam menghadapi persaingan dari
luar kawasan.
3. Penetapan peraturan dan perjanjian penanaman modal untuk memperkuat posisi
tawar-menawar negara anggota dalam menghadapi negara yang lebih maju.

Beberapa contoh bentuk kerjasama regional adalah sebagai berikut :


 ASEAN
Tujuan ASEAN adalah menyelenggarakan kerja sama di bidang ekonomi, sosial,
dan kebudayaan yang meliputi hal-hal berikut.
 Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan perkembangan
kebudayaan di kawasan Asia Tenggara.
 Meningkatkan perdamaian dan stabilitas keamanan di Asia Tenggara.
 Meningkatkan kerja sama dan saling membantu untuk kepentingan
bersama dalam bidang sosial, ekonomi, kebudayaan, administrasi, dan
IPTEK.
 Menyelenggarakan usaha-usaha yang efektif untuk mencapai hasil yang
lebih baik dalam industri pertanian.
 Mendirikan industri dan memperluas perdagangan, termasuk perdagangan
internasional.
 Memelihara kerja sama dengan organisasi regional dan internasional
lainnya.
 Menyediakan bantuan fasilitas untuk latihan dan penelitian bagi negara
anggota ASEAN.
 Mengadakan pembahasan bersama mengenai permasalahan yang terjadi di
kawasan Asia Tenggara pada khususnya dan Asia pada umumnya
 North America Free Trade Area (NAFTA)
Kawasan Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) dibentuk pada tanggal 12
Agustus 1992. Negara yang menjadi anggota NAFTA adalah Kanada, Meksiko,
dan Amerika Serikat. Negaranegara tersebut sepakat untuk membentuk kawasan
perdagangan bebas bersama. Namun NAFTA mulai aktif pada tahun 1994.
Apakah tujuan pembentukan NAFTA? NAFTA, antara lain sebagai berikut.
 Mengatur impor dan produksi sesama anggota.
 Meningkatkan kegiatan ekonomi di antara negara anggota.
 Melindungi konsumen dengan mengutamakan aspek keselamatan,
kesehatan, dan keserasian lingkungan hidup.
 Menetapkan standar produk atas barang-barang yang diperdagangkan.
 Asean Free Trade Area (AFTA)
Adalah kesepakatan perdagangan bebas antara negara-negara yang tergabung
dalam ASEAN. Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN (AFTA) untuk pertama
kalinya dicetuskan dalam KTT ASEAN ke-4 di Singapura pada tanggal 27-28
Januari 1992. AFTA secara resmi dimulai pada tanggal 1 Januari 1993. AFTA
beranggotakan tujuh negara anggota ASEAN.
Dengan AFTA diharapkan negara anggota lebih meningkatkan penghasilan
ekspor masing-masing anggota; mengingkatkan investasi dalam kegiatan produksi
dan jasa antaranggota. Selain itu, negara anggota AFTA diharapkan dapat
meningkatkan investasi dari negara bukan anggota. Apa tujuan pembentukan
AFTA? Tujuan AFTA adalah sebagai berikut.
 Meningkatkan perdagangan dan spesialisasi di lingkungan ASEAN.
 Meningkatkan investasi dalam kegiatan produksi dan jasa antar anggota
ASEAN.
 Meningkatkan investasi dari luar negara anggota ASEAN.
 Meningkatkan jumlah ekspor negara-negara anggota ASEAN

F. Perusahaan Multinasional Di Negara-Negara Berkembang


Perusahaan multinasional adalah satu perusahaan besar yang biasanya didirikan di
negara maju lalu memiliki anak perusahaan di berbagai negara termasuk di negara
berkembang. Meskipun begitu, tidak semua perusahaan multinasional pertama kali
didirikan di negara maju. Banyak perusahaan yang awalnya menjalankan bisnis di negara
berkembang kemudian usahanya pun akhirnya mendunia. Perusahaan yang telah
mendunia memiliki peranan dalam aspek politik dan sosial yang sangat tinggi. 

Karakteristik Perusahan Multinasional


Pada beberapa orang, perusahaan multinasional sering disamakan dengan
Transnational Corporation (TNC). Padahal PNM dan TNC berbeda, Berikut ini
karakteristik-karakteristiknya supaya kamu lebih memahami apa itu perusahaan
multinasional.

Manfaat Keberadaan Perusahaan Multinasional di Indonesia


Di Indonesia banyak berdiri perusahaan. Salah satunya adalah perusahaan asing
dan memiliki banyak cabang yang diizinkan berdiri di Indonesia. Tentunya alasan
diizinkannya perusahaan ini karena memiliki beberapa manfaat bagi perkembangan
ekonomi dan sosial di Indonesia.
 Meningkatkan Devisa Negara
Di Indonesia terdapat anak-anak perusahaan dari perusahaan negara lain. Salah
satu manfaat dengan adanya anak perusahaan di Indonesia yaitu mampu
menambah devisa Indonesia. Devisa negara dapat bertambah karena adanya
penanaman modal, biaya perambahan pajak dan sebagainya.
 Mendukung Modernisasi
Dengan adanya perusahaan dari negara maju yang masuk ke negara berkembang
seperti Indonesia, akan memberikan kemajuan di Indonesia. Kemajuan-kemajuan
tersebut dapat dilihat dari adanya modernisasi pada teknologi dan industri.
 Mendukung Pembangunan Nasional
Mendukung pembangunan nasional merupakan salah satu efek domino dari
adanya perusahaan multinasional yang mampu menambah devisa negara. Devisa
negara sangat berperan dalam pembangunan nasional. Besarnya devisa negara
yang diperoleh dapat digunakan untuk membiayai pembangunan di suatu negara.
 Meningkatkan Penghasilan Penduduk Negara
Berdirinya anak-anak perusahaan dari luar negeri tentunya dapat membuka
lapangan pekerjaan baru di negara tempat anak perusahaan didirikan. Anak
perusahaan yang terus berkembang akan terus menyerap lebih banyak tenaga
kerja lokal sehingga mampu menambah penghasilan penduduk di negara tersebut
serta mampu mengurangi angka pengangguran suatu negara.
 Memenuhi Kebutuhan Masyarakat
Masyarakat bisa lebih mudah bekerja dan menghasilkan uang untuk memenuhi
kebutuhan mereka. Selain itu, dengan berdirinya perusahaan asing maka akan ada
produk atau jasa yang dihasilkan dari perusahaan tersebut. Bisa jadi, produk yang
dihasilkan atau jasa yang ditawarkan merupakan kebutuhan masyarakat
Indonesia.

Contoh Perusahaan Multinasional di Indonesia

Meskipun bukan negara maju, Indonesia telah memiliki perusahaan-perusahaan yang sanggup
mendirikan cabang di luar negeri dan tak kalah perkembangannya dengan perusahaan asing.
Tentunya hal ini mampu mengharumkan nama bangsa dan memotivasi banyak orang untuk
mengembangkan bisnisnya jauh lebih baik. Berikut ini perusahaan multinasional di Indonesia.
 Semen Indonesia
Semen Indonesia merupakan salah satu BUMN yang sudah memiliki status
sebagai multinasional. Semen Indonesia sudah berhasil mengakuisisi perusahaan
asing di luar negeri dan berhasil memasuki pasar Asia Tenggara dan Asia Selatan.
 GarudaFood
Tentunya kamu sudah tidak asing dengan perusahaan yang satu ini. GarudaFood
merupakan perusahaan berstatus multinasional di Indonesia merupakan produsen
makanan dan minuman yang produknya sering kamu makan atau minum.
GarudaFood sudah berhasil melakukan ekspansi ke negara lain bahkan berhasil
mengakuisisi perusahaan gula Fuhua Jinjiang Yonghe.
 Gojek
Saat ini banyak sekali perusahaan-perusahaan startup yang mulai bermunculan.
Meskipun di awal kali Gojek berdiri di Indonesia banyak sekali perdebatan yang
muncul, kini perusahaan Gojek mampu menjadi melebarkan sayap ke luar negeri
seperti Vietnam, Singapura dan Thailand dengan bermacam services mengikuti
kebijakan masing-masing negara. 
 Indofood
Indofood merupakan perusahaan dari Indonesia yang terkenal dengan produk mie
dengan merek Indomie. Indomie rupanya mampu mengikat konsumen dari
berbagai negara sehingga Indofood memiliki cabang di luar negeri seperti
Nigeria, Mesir dan sebagainya. 

Perkembangan bisnis kian pesat dan dinamis. Oleh karena itu perusahaan-
perusahaan di indonesia tidak boleh berhenti berinovasi agar dapat berkompetisi dengan
perusahaan dari negara lain di indonesia. Sekian penjelasan mengenai bagaimana
perusahaan multinasional. Semoga dapat menambah wawasan dan memberi inspirasi bagi
Anda untuk mengembangkan bisnis semakin pesat!

Pengelolaan perusahaan multinasional dapat lebih mudah dilakukan dengan


Modul organization management dari LinovHR. Perusahaan dapat menentukan unit kerja
atau divisi di lokasi yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan perusahaan cabang di luar
negeri. Perbedaan kultur dan tren pasar tiap cabang perusahaan di beda negara juga tak
menjadi masalah karena fitur job family dari organization management  memudahkan
perusahaan mengklasifikasi pekerjaan secara spesifik. Sehingga tanggung jawab dan job
desc karyawan lebih jelas sesuai kebutuhan anak perusahaan. 

Anda mungkin juga menyukai