Anda di halaman 1dari 16

3. 12.1.

Askep komunitas
3.12.1.1. Pengkajian
a. Data inti (core)
Pengkajian askep komunitas menggunakan Community as Partner Model (Mc Farlane &
Lancaster, 2011) meliputi: inti komunitas, dan subsistem. Inti meliputi sejarah/riwayat desa tempat
wilayah (pertanian, industri, pusat perekonomian, adanya peperangan, bencana alam demografi,
komunitas dimana lingkungan rumah yang tidak sehat, riwayat kesehatan, riwayat penyakit infeksi yang
mungkin diderita komunitas, riwayat kesehatan ibu balita).

b.Data Subsistem
Delapan (8) Subsistem: Lingkungan fisik lingkungan tempat tinggal keluarga meliputi kondisi
bangunan/rumah, kepadatan, ventilasi, pencahayaan, kebersihan, pemanfaatan pekarangan. Pendidikan
meliputi tingkat pendidikan keluarga, pengalaman, pengetahuan masyarakat mengenai masalah
kesehatan (misalnya: Gizi, Malaria, Demam Berdasarh, Tuberkulodidi, HIV/AIDS, dan sebagainya).
Sumber belajar yang tersedia untuk mendapatkan informasi mengenai masalah kesehatan. Transportasi
dan keamanan-keselamatan, jenis transpostrasi yang digunakan oleh keluarga sehari-hari, terutama
untuk mencapai fasilitas pelayanan kesehatan, mengakses pelayanan kesehatan, dan mendapatkan
sumber makanan. Keterlibatan keluarga di dalam pemerintahan dan politik, serta pengambilan
keputusan penyelesaikan masalah, mengevaluasi program pembangunan yang ada di komunitas, serta
pelayanan kesehatan. Pelayanan sosial dan kesehatan meliputi fasilitas pelayanan kesehatan seperti RS,
puskesmas, klinik swasta, posyandu, PPG, balai pengobatan; pelayanan (waktu, biaya, rencana kerja);
sumber daya (tenaga, tempat, dana, dan perencanaan); karakteristik pemakai (penyebaran geografis,
gaya hidup, sarana dan transpotasi); kecukupan dan keterjangkauan oleh pemakai dan pemberi
pelayanan). Komunikasi yang dikaji meliputi pola komunikasi keluarga, alat komuniksi yang
dipergunakan serta sumber informasi umum yang ada di komunitas seperti terbitan mingguan, TV,
Koran, dan Film. Ekonomi meliputi rata-rata pendapatan keluarga, karakteristik pekerjaan, serta sistem
perekonomian di masyarakat. Rekreasi berupa tempat rekreasi atau tempat-tempat hiburan yang tersedia
di masyarakat. Metode pengumpulan data dengan whinshield survey, obsevasi, wawancara mendalam,
serta studi literatur.
Persepsi masyarakat tentang perasaan mereka, kekuatan; petugas kesehatan tentang kesehatan
masyarakat, kekuatan dan masalah atau risiko kesehatan.

1) Analisis data komunitas


Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut:

2) Klasifikasi data
Proses klasifikasi data dimaksudkan untuk mengelompokkan data secara keseluruhan sehingga
dapat memberikan infromasi yang bermanfaat tentang gambaran yang ada di komunitas.
Pengklasifikasian data mengacu kepada: (a) tujuan yang ingin dicapai, (b) Prgram nasional; (c) isu
yang dimunculkan.
Penyajian data hasil pengklasifikasian dapat berupa tabel atau diagram yang menginformasikan
tentang distribusi dan frekuensi (Tabel 3.1)

Tabel 3.2.Tabel klasifikasi data


Klasifikasi Distribusi Frekuensi (%)
3) Interpretasi data
Data yang telah diklasifikasikan akan menghasilkan infromasi tentang gambaran nyata yang
terjadi di komunitas. Dengan mengaitkan antara beberapa data akan didapatkan suatu klesimpulan
masalah yang ada di masyarakat, baik aktual maupun potensial. Analisis interpretasi data akan lebih
mudah dilakukan dengan membuat matriks (Tabel 3.2).

Tabel 3.3 Tabel interpretasi data


Data Kemungkinan penyebab Masalah kesehatan

4) Prioritas Masalah
Setelah ditemukan masalah kesehatan, maka langkah-langkah selanjutnya adalah menyusun
prioritas masalah. Hal ini dilakaukan dengan menggunakan berbagai pendekatan. Berikut adalah contoh
format penapisan masalah di komunitas (Tabel 3.3)

Tabel 3.4. Penapisan masalah asuhan keperawatan komunitas di.....


Masalah 1: Resiko peningkatan status gizi kurang pada balita di ...................
NO KRITERIA BERAT KRITERI RASIONAL PRIORITAS
MASALA A (BMX Rank)
H RANKIN
(1-10) G
(1-10)
1. Perhatian 5 10 Pelayanan kesehatan, 50
komunitas guru, jenis-jenis
terhadap masalah masalah kesehatan
2. Motivasi 10 3 Kurang yakin 30
komunitas untuk masalah dapat
menyelesaikan diselesaikan karena
masalah lebih komplek
3. Kemampuan 5 8 Perawat dilatih 40
perawat untuk meningkatkan
mempengaruhi kesadaran dan
penyelesaian dukungan
masalah
4. Kesiapan untuk 8 10 Tenaga kader 80
menyelesaikan menyadari kesiapan
masalah sebagai pembaharu
5. Hasil penyelesaian 8 5 Masalah dapat 40
masalah sulit dikontrol dengan baik
dicapai
6. Kecepatan 3 3 Waktu untuk 9
pencapaian mobilisasi penduduk
penyelesaian mendapatkan
masalah dukungan dan
kegiatan soaial
lainnya
Jumlah 249

Masalah 2: Risiko terjadinya keterlambatan tumbuh kembang balita di................


NO KRITERIA BERAT KRITERI RASIONAL PRIORITAS
MASALA A (BM X Rank)
H RANKIN
(1-10) G
(1-10)
1 Perhatian 4 10 Pelayanan 40
komunitas kesehatan, guru,
terhadap masalah jenis-jenis masalah
kesehatan
2 Motivasi 8 5 Kurang yakin 40
komunitas untuk masalah dapat
menyelesaikan diselesaikan
masalah karena lebih
komplek
3 Kemampuan 5 8 Perawat dilatih 40
perawat untuk meningkatkan
mempengaruhi kesadaran dan
penyelesaian dukungan
masalah
4 Kesiapan untuk 6 10 Tenaga kader 60
menyelesaikan menyadari
masalah kesiapan sebagai
pembaharu
5 Hasil penyelesaian 7 10 Masalah dapat 70
masalah sulit dikontrol dengan
dicapai baik
6 Kecepatan 3 3 Waktu untuk 12
pencapaian mobilisasi
penyelesaian penduduk
masalah mendapatkan
dukungan dan
kegiatan sosial
lainnya
Jumlah 262

(Sumber: Stanhope & Lancaster, 2004)


b. Diagnosis keperawatan komunitas
Diagnosis keperawatan komunitas merupakan gambaran kebutuhan atau respon komunitas
terhadap masalah yang dihadapinya. Keperawatan komunitas mengacu kepada peleyanan kesehatan
promotif dan preventif melalui 3 level pencegahan, yaitu rimer, sekuner dan tertier. Pendekatan yang
digunaan adalah pemberdayaan masyarakat dianatara dengan pendidikan dan promosi kesehatan dan
advokasi kepada pengambil kebijakan.

Daftar Diagnosis Keperawatan Kelompok


Sasaran Domain Kelas Kode Rumusan Diagnosis
Keperawatan
Kelompok Domain 1: Kelas 1: Kesadaran 00168 Gaya hidup monoton
Promosi Kesehtan
Kesehatan Kelas 2:  00257  Sindrom kelemahan
(NSNDA) Manajemen lansia
Kesehatan  00231  Risiko sindrom
kelemahan lansia

 00188  Perilaku kesehatan


cendreung berisiko
 Ketidakefektifan
 00099 pemeliharaan kesehatan
 Ketidakefektifan
manajemen kesehatan
 00078  Kesipan meningkatkan
manajemen kesehatan

 00162
Manajemen  10029684  Krisis kesehatan akut
perawatan
(ICNP)
Promosi  1002223452  Kemampuan performa
kesehatan (ICNP) mempertahankan
kesehatan
 Penyalahgunaan
 10022234 alcohol
 Penyalahgunaan obat-
 10022425 obatan
 Perilaku seksual
 10028187 efektif
 Ketidakmampuan
 10022592 memanajemen
regimen diet
 Ketidakmampun
 10022603 memanajemen
regimen latihan
 10000918  Ketidakmampuan
mempertahakan
kesehatan
 Ketidaksiapan
 10022140 meningkatkan
keamanan
 Masalah perilaku
 10001274 seksual
 Risiko terjadi penyakit
 10031386  Risiko cidera
lingkungan
 10032355  Penyaahgunaan rokok

 10022247
Manajemen  10029744  Kekrasan pada anak
perawatan jangka  10029825  Kekerasan lansia
panjang  10029856  Kemanan lingkungan
yang efektif
 Risiko kekerasan
 10032289  Risiko kekerasan anak
 10032301  Risiko pengabaian
anak
 10033489  Risiko kekerasan lansi
 Risiko pengabaian
 10032340 lansia
 Risiko jatuh
 10033489  Risiko pengabaian
 10015122
 10033436

Sumber: IPKKI (2017). Panduan Asuhan Keperawatan Individu, Keluarga, Kelompok, dan Komnitas
dengan Modifikasi NANDA, ICNP, NOC, dan NIC di Puskesmas dan Masyarakat (hal: 103-104).

c. Perencanaan asuhan keperawatan kelompok


Proses perencanaan disusun sebagai upaya untuk menyusun rencana penyelesaian masalah
kesehtan yng dialami kelompok atau komunitas dikembangkan berdasarkan intergarasi dari diagnosis
keperawatan NANDA dan International Classification for Nursing Practice (ICNP); Nursing Outcome
Clasification (NOC); dan Nursing Intervention Classification (NIC) pada diagnosis keperawatan
kelompok enggunakan pendekatan prevensi primer, sekunder, dan tersier.
Tahapan menyususn perencanaan keperawatan adalah sebagai berikut: 1) melakukan proses
analisis data hasil pengkajian; 9) Menetukan diagnosis keperawatan berdasarkan NANDA atau ICNP;
3) Menentukan hasil (outcome) yang terukur dan dapat dicapai berdasarkan NOC dengan cara
menentukan diagnosis keperawatan; memilih kriteria; memilih indicator; dan mementukan skala; 4)
menentukan intervensi berdasarkan NIC (IPKKI, 2017).
Perencanaan dilaksanakan secara terstruktur dan mendapt dukungan dari unsur stakeholder.
Berikut ini adalah tabel perencanaan program (POA) yaitu tabel 3.6
Tabel 3.2. Contoh Perencanaan Asuhan Keperawatan Kelompok Integrasi Dokumentasi Asuhan Keperawatan Kelompok
dengan NANDA/ICNP,NOC, NIC
Data Diagnosis Keperawatan NOC NIC
Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Hasil
Keperawatan
Data pendudkung masalah kesehatan kelompok: Perilaku berisiko pada remaja; tawuran
 Terjadi peningkatan  00138  Risiko perilaku Prevensi Primer Prevensi Primer
tawuran remaja kekerasan pada  1805  Pengetahuan, perilaku  6610  Identifikasi risiko
 Terbanyak kelompok orang lain sehat  Pendidikan
pelajar SMA  1832  Pengetahuan, promosi  5510 kesehatan
 Terdapat korban kesehatan  Perlindungan
meninggal dunia, luka  1855  Pengetahuan gaya  8880 berisiko
berat, dan ringan hidup sehat  Pengem-bangan
 Dipicu oleh saling  1600  Kepatuhan perilaku  8700 program
mengejek antar siswa  1602  Perilaku promosi  Pendidikan
 Pengawasan orang tua kesehatan kesehatan
yang kurang  1603  Perencanaan perilaku  5510  Fasilitator belajar
 Belum ada tindakan sehat  Mendengarkan
tegas dari pihak  1606  Partisipasi dalam  5520 secara aktif
sekolah pengambilan  Peningkatan/
 Pengaruh minuman keputusan perawatan  4920 penambahan
keras kesehatan peran
 Beberapa partisipan  Keyakinan kesehata:  5370
 Monitoring
mengatakan bahwa  1704 Ancaman yang kebijakan
picu masalah pacr dirasakan kesehatan
 7970
 Konsumsi narkoba
 Kepdulian masyarakat
yang kurang Prevensi sekunder Prevensi sekunder
 Kurang saran  1902  Kontrol risiko  Identifikasi
pendudkung untuk  Status kesehatan Risiko
untuk menyalurkan  2005 pelajar  6610  Konsultasi
bakat dan Kmnat kea  Kompetensi  Tearpi aktifitas
rah kegiatan yang  2700 komunitas  8100  Asertifness
positif  Health beliefts  4310  Manajemen
 Kurang perhatian  1700  Health orientation  4340 perilaku
orang tua  1705  4350  Modifkasi
 Pengaruh teknologi perilaku
 Tugas perkembangan  4360
yang belum terpenuhi Prevensi tersier Prevensi tersier
 Status kenyamanan  Mediasi konflik
 2012 sosialkultural  Distraksi
 Kualitas hidup  5020  Peningkatan
 2000  Status kesehatan  5900 sistem dukungan
 2005 pelajar  5440
 Kesehatan spiritual
 2001
 00018 Risiko cidera fisik Prevensi primer Prevensi Primer
 1805  Pengetahuan, perilaku  6610  Identifikasi risiko
sehat  Pendidikan
 Pengetahuan, promosi  5510 kesehatan
 1832 kesehatan  Perlindungan
 Pengetahuan gaya  8880 berisiko
hidup sehat  Pendidikan
 1855  Kepatuhan perilaku  5510 kesehatan
 Perilaku promosi  Pengajaran
 1600 kesehatan  5604 kelompok
 Perencanaan perilaku  Mendengarkan
 1602  5520
sehat secara aktif
 Partisipasi dalam  Peningkat-an/
 1603
pengambilan penambahan
 1606 keputusan perawatan  4370 peran
kesehatan  Edukasi orang
 Keyakinan kesehatan:  5562 tua:Remaja
 1704 Ancaman yang
dirasakan
 Prevensi sekunder Prevensi sekunder
 1902  Kontrol risiko  Manajemen
 6486 lingkungan:
 2005  Status kesehatan  Pencegahan
pelajar  6487 kekerasan
 2700  Kompetensi  Latihan control
komunitas  8100 impuls
 1700  Health beleifs  Konsultasi
 1705  Health orientation  8310  Terapi aktivitas
 5450  Terapi kelompok
 5430  Dukungan
kelompok
 Prevensi tersier Prevensi tersier
 2012  Status kenyaman-an  5020  Mediasi konflik
sosialkultural  5900  Distraksi
 2000  Kulaitas hidup
 2005  Status kesehatan
pelajar
 2001  Kesehatan spiritual

Data pendudkung maslah keshatan komunitas kebutuhan nutrizi anak usia sekolah
Anak kelas III SD 00188  Perilaku kesehatan Prevensi primer Prevensi primer
mayoritas sering jaan cenderung berisiko  1805  Pengetahuan perilaku  5510  Pendidikan
di luar pagar sekolah sehat kesehatan
Beberapa anak pernah  1832  Pengetahuan promosi  5320  Memfasilitasi
absen 3 hari karna kesehatanPengetahuan pembelajaran
diare diet sehat  5604  Pengajaran
Tampak saat jam  Pengetahuan diet kelompok
istirahat anak-anak  1854  Pengetahuan: gaya  5618  Pengajaran
menyerbu pedagang  1855 hidup sehat prosedur/
Jenis jajanan seperti:  Kepatuhan perilaku tindakan
cilok, nakso goring  1600  8750  Pemaaran sosil di
 Kepatuhan perilaku;
dan lain-lain dengan  1621 diet sehat masyarakat
suos berarna merah  7970  Monitoring
 Perilaku promosi
terang  1602
Warung sekolah ada 2 kesehatan kebijakan
kios kecil , namun  1603  Pencarian periaku kesehatan
hanya menyediakan sehat
jajanan kering  1606  Partisipasi dalam
gorengan pengambilan
Tempat cuci keputusan perawatan
tangan hanya 3 kran kesehatan
tapa sabun  Health beliefs;
 1704 perceived threat
 Motivasi
 1209
  Prevensi Sekunder Prevensi
 1902  Kontrol risiko sekunder
 1702  Health beliefs;  4310  Terapi aktivitas
Percived control  4350  Majemen perilaku
 2013  Keseimbangan pola  Modifikasi
hidup  4360 perilaku
 1621  Kepatuhan perilaku;  Manajemen
diet sehat  6480 Lingkungan
 1934  Kemanan dan  Manajemen
kesehatan serta  6486 lingkungan
perawatn lingkungan keamanan
 Status kenyamanan  Surveilans
 Status kenyamanan;  6650  Skrining kesehatan
 2008  6520
lingkungan  Manajemen kasus
 2009
 Status kesehatan  Panduan sistem
individu  7320 kesehatan
 2006  Kualitas hidup  Pengontrolan
 7400
 Status kesehatan berkala
 2000 peserta didik  Preseptor, peserta
 7620
 2005  Kepuasan klien didik (306)
 Kepuasan mana-  7726  Pengembang-an
 3014 jemen kasus program
 3015  Kepusan terhadap
lingkungan fisik  8700
 3007  Kepuasan terhadap
kemanan
 3010  Kepuasan terhadap
pengajaran
 3012  Keluasan terhadap
fungsi asistensi
 3005  Status kesehatan
keluarga
 2606  Status kesehatan
komunitas
 2701  Kompetensi
komunitas
 2700
 Efektifitas skrining
kesehatan komunitas
 2807
 Efektifitas program
komunitas
 2808
Prevensi tersier Prevensi tersier
 2605  Partisipasi tim  7040  Dukungan
kesehatan dalam terhadap care
keluarga giver
 1504  Dukungan sosial  7140  Dukungan
keluarga
Data pendudkung masala kesehatan komunitas;kelompok ibu hamil berisiko
Hasil survey: ANC  00099x  Ketidakefek-tifan Prevensi primer Prevensi primer
ibu hamil: 0 kali pada pemeliharaan  1810  Pengetahuan  Pendidikan
usia kehamilan 0-4 kesehatan (ANC) kehamilan  5510 kesehatan
bulan; 0-2 kali pada  1823  Pengetahuan:promosi  Fasilitasi
usia kehamilan 509 kesehatan  5520 pembelajaran
bulan  1805  Pengetahuan perilaku  Mengajar
Hasil skrining gizi: kesehatan  5604 kelompok
Berat badan dan LILA  1806  Pengetahuan: sumber  Manajemen kasus
sesuai dengan usia kesehatan  7320  Pengembangan
kehamilan  1602  Perilaku meingkat- kesehatan
Hasil diskusi kan status kesehatan  8500 komunitas
kelompok dengan ibu  Peilaku mencari  Pendidikan
hamil:  1603 pelayanan kesehatan kesehatan
 Tidak boleh periksa  Partisipasi dalam  5510  Pengem-bangan
sebelum melewati usia membuat keputusan program
kehamilan 4 bulan  1606 pada perawatan  8700  Dukungan
 Senang mendapatka kesehatan pembuatan
tambahan darah  Motivasi keputusan
 Banyak aturan terkait  5250  Panduan sistem
laranan/kewajiban kesehatan
makan makanan pada  1209
waktu tertentu  7400

 Dilarang banyak  Prevensi sekuner Prevensi sekunder


makan suaya tidak  2006  Status kesehatan  Skrining kesehatan
melahirkan bayi besar personal  6520  Identits risiko
 Merasa tidak berdaya  1602  Perilaku peningkatkan  Culture brokerage
dengan peraturan status kesehatan  6619  Dukungan
karena “pamali”  Kepuasan klien:  7330 pengambilan
Hasil wawancara  3004 Pemenuhan keputusan
dengan tokoh kebutuhan budaya  5250  Peningkatan
masyarakat:  Perilaku pencarian keterlibatan
 Nilai-niliai yng dianut  1603 kesehatan keluarga
masyarakat  Perilaku  7110  Panduan sistem
perempuan harus  1607 kesehatanprenatal kesehatan
langsing, laki-laki  Kepercayaan  Identitas risiko
harus kuat, keluarga  1701  7400
kesehatan merasa  Peningkatan
harus mengtamakan memapu untuk kecakapan dalam
laki-laki  6610
mengontrol kesehatan/ health
 Hasil kolam dan  5515
 1702  Kepercayaan Literacy
kebun dijual sebagai kesehatan merasa Enchancement
sumber pengahsila mampu sebagai smber  Panduan sistem
keluarga  Kepercayaan kesehatan
 1703 kesehatan merasa  7400  Skrining kesehatan
mampu mengatasi  Identitas risiko
 Self direction self  6520  Pengembang-an
 1704 care program
 Kompetensi  6610
 1613 komunitas  8700
 Status kesehaan
 2700
komunitas
 1701  Efektifitas skrinig
kesehatan komunitas
 Kontrol risiko
kesehatan
komunitastradisi
 1808 budaya tidak sehat
 Deteksi risiko
 Efektifitas program
 Kelompok/
 2810 Komunitas
 1908
 2808
Hasil winshed survey  Prevensi tersier Prevesi tersier
Wrung menyediakan  1603  Perilaku mencari
banyak ikan asin; pelayanan kesehatan 5395  Self efficacy
minuman segar sayur  3004  Kepuasan klien: enchancement
dan buah sedikit. pemenuhan kebutuhan 8100  Rujukan
budaya 5440  Peningkatan sistem
dukungan
5430  Dukungan
kelompok

 00083  Konflik Prevensi primer Prevensi primer


pengambilan  1810  Pengethuan:kehamil  5510  Pendidikn
keputusan (Nutrizi) an kesehatan
 1823  Pengetahuan:  5520  Fasilitasi
promosi kesehatan pembelajaran
 1805  Pengetahuan:  5640  Pengsjsrsn:
periaku kesehatan kelompok
 1854  Pengethuandiet
sehat
 1841  Pengetahuan:
manajemen berat
badan
 Partsisipasi dalam
mengambil
 1606 keputusan pada
perawatan

   Prevensi Prevensi sekunder


sekunder  Pendidikan
 1906  Pembuatan keputusan  5510 kesehatan
 Health beliefs  Fasilitasi pem-
 1700  Perilaku pencarian  5520 belajaran
 1603 kesehatan  Pengajaran:
 5604 kelompok
 Perilaku keehatan
 1607 prenatal
 Perilaku
mempertahan-kan
 1603 berat badan
 Partisipasi dalam
mengambil keputusan
 1606 pada perawatan
  Prevensi tersier Prevensi tersier
 2065  Partisipasi tim  5000  Membangun
kesehatan dalam hubungan yang
keluarga kompleks
 1504  Dukungan sosial  5020  Mediasi konflik
 5440  Peningkatan
sistem
dukungan

Tabel (3.6) Contoh Format POA (Implementasi)


Prioritas Masalah

Standar kriteria

Keterangan
Aktivitas

P.Jawab

Tempat
Strattgi
Tujuan

Waktu

Biaya
I
II
III
d.Implementasi Asuhan Keperawatan Komnunitas

Merupakana fase tindakan dari proses keperawatan. Implementasi merupakan tindakan


keperawatan dan kolaborasi bersama klien dan profesi lain. Hal yang perlu diingat dalam
implementasi asuhan keperawatan komunitas ada tujuan utama memberdayakan masyarakat,
yaitu menolong masayarakat untuk menyelesaiakan masalahnya sendiri mencapai level sehat
secar optimum. Fase implementasi terdiri dari fase persiapan dan fase tindakan (Tabel).
Pada fase persiapan perawat harus yakin terhadap apa, siapa, kenapa, kapan, dimana dan
bagaimana. Pase persipan dapat digunakan perawat menklarifikasi rencan asuhan keperawatan
dan berbagai fasilitas yang diperlukan. Pada fase ini perawat menyelasaikan masalah secara
fleksibel dan menyeseuaikan terhadap hal-hal yang dapat diantisipasi sebelummnya.
Fase tindakan keperawatan merupakan fase serangkaian tindakan yang dilakukan oleh
perawat untuk: 1) mengklarifikasi teori yang tepat ke dalam tindakan yang digunakan; 2)
menolong memfasilitasi menciptakan lingkungan yang kondusif untuk melakasanakan rencan
tindakan asuhan keperawatan; 3) mempersiapkan masyarakat menerima pelayanan kesehatan; 4)
memonitor dan mendokumentasikan perkembangan asuhan keperawatan.

e.Evaluasi asuhan keperawatan komunitas


Evaluasi merupakan penilaian dan penetapan efektivitas pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan. Evaluasi merupakan tindakan menilai standar dengan kriteria keberhasilaan
pelaksanaan kegiatan. Dalam asuhan keperawatan komubitas digunakan utnuk mengukur mutu
pelayanan (quality of services), program, dan penampilan perawat. Program in disebut juga
dengan Total Quality Management (TQM) karena merefleksikan peningkatan perhatian dengan
pengukuran dan peningkatan kualitas asuhan keperawatan yang diberikan pada masyarakat.
Makna dari manajemen kualitas, yaitu: (1) Pengorganisasian yang dihasilkan dari
pengkajian yang berkualitas, (2) Penetapan standar atau kriteria, (3) Pengumpulan informasi
yang terus menerus sebagai kegiatan rutin, (4) Jaminan bahwa infromasi didasarkan pada total
populasi atau sampel yang repreentatif, (5) Suatu proses yang menyajikan hasil dari reviw pada
klien

Tabel 3.7. Tabel impelemantasi asuhan keperawatan komunitas


Dx Tgl Implementasi Evaluasi Modifikasi Nama Inisial
Keperawata (Level prevensi perawat
n (Nanda) 1,2,3) (mahasiswa)
Paraf

Anda mungkin juga menyukai