NIM: MM-19518
Tahap perencanaan, merupakan tahap yang sangat vital, di tahap ini MSDM
harus bisa memastikan mendapatkan karyawan perusahaan sesuai dengan
kriteria yang diinginkan perusahaan. Maka dari itu, perencanaan seleksi harus
dilakukan dengan planning indikator dan alur dan jelas. Semua itu berdasarkan
kebutuhan, kualifikasi dalam rangka mencapai visi, misi, dan tujuan perusahaan.
Di tahapan ini juga diperlukan tahap pengujian dengan masa ujicoba sebelum
penetapan karyawan dalam bentuk memorandum of understanding (MOU).
Sehingga perusahaan benar-benar mendapatkan sumber daya manusia yang
diinginkan.
Dengan prinsip mengupayakan yang telah ada MSDM harus mampu melihat lini
yang paling lemah sebagai acuan dalam upaya untuk selalu mendorong dan
mengupayakan progres menjadi sejajar dengan karyawan yang lain. Karyawan
harus lebih kreatif dan inovatif baik dalam menghasilkan produk, memastikan
distribusi yang unggul, dan promosi yang merambah semua lini dan jenjang
melalui berbagai media. Maka upgrading sumberdaya harus dilakukan dengan
berbagai metode hingga semua karyawan bergerak sesuai dengan tuntutan
perusahan dan tuntuan zaman dalam keranga visi, misi, dan tujuan perusahaan.
Konpensasi merupakan apa yang diterima oleh karyawan sebagai balas jasa
atas pekerjaan yang diberikannya (Wiliam B. Werther dan keit Davis).
Selain itu, ada pula konpensasi yang tinggi diberikan kepada karyawan
karena jenis dan sifat pekerjaan. Konpensasi ini berikan karena memang
pekerjaan yang diberikan atas dasar jarang, sulit, atau memiliki resiko yang
tinggi seperti tukang las di bawah laut, pekerja di ketinggian atau pekerjaan di
dasar tanah.
Dalam sebuah perusahaan yang berkembang di era yang serba cepat ini
rasanya wajib untuk terus meng-upgrading diri. Upgrading tidak hanya bagian
produksi, distribusi ataupun promosi. Tetapi bagian SDM pun demikian.
Upgrading diri sangat diperlukan karena tidak semua permasalah yang
menyangkut sumberdaya manusia ini dapat diselesaikan dengan
pengalaman di lapangan. Tetapi antara pengalaman alangkah lebih kuat jika
dibarengi dengan keilmuan dari pendidikan formal seperti peningkatan di
jenjang S-2 di bidang magister managemen. MSDM yang memiliki
sumberdaya yang dibarengi dengan ilmu pengetahuan secara keilmuan
tentunya akan berbeda kualitas dengan yang hanya mengandalkan
pengalaman semata. Sehingga Manajemen di sebuah perusahaan akan lebih
tertata dan teroranisir dengan baik dan benar. Semua peningkatan melalui
upgrading ini semata untuk menajadikan perusahaan lebih berkembang,
maju, dan kuat dalam persaingan.
d. Pelatihan membuat media content bagi pengelola Web dan media sosial
perusahaan;
Konten writer atau pembuat konten merupakan garis terdepan dalam upaya
meningkatkan penghasilan dan promosi perusahaan. Dengan adanya
revolusi 4.0 perusahaan harus bisa memenuhi kebutuhan promosi dimana
saat ini akses internet menjadi kebutuhan setiap manusia.
Namun, untuk bisa mencapai suatu team builing yang solid, tentunya harus
menemukan akar permasalahan di suatu perusahaan sehingga metode dan
bentuk pelatihannya bisa meningkatkan kinerja team. Terdapat beberapa
metode yang bisa kita sesuaikan dengan keperluan seperti Training
Methodes, Understudy, Job Rotation and planned progression, Coaching and
counseling, Junior Board Executive or multiple management, Committee
assignment, Business game, Sensivity training dan lain-lain. Yang intinya,
dari berbagai jenis metode tersebut harus mampu meningkatkan kinerja
individu-individu untuk menjalankan suatau perusahaan secara bersama-
sama.
Dalam lingkup pekerjaan, sebagai bagian dari MSDM kita harus mampu melihat
dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan kondusif. Lingkungan
kondusif pekerjaan merupakn ekosistem dimana karyawan merasakan suasana
secara profesional saling mendukung satu dengan yang lainnya dalam upaya
mewujudkan visi, misi, dan tujuan dari perusahaan.
Untuk mewujudkan lingkungan kerja yang kondusif bidang SDM dimulai dari jobs
deskripsi yang jelas dari setiap orang, pengorganisasian yang sesuai dengan
bidang dan kompetensi yang dimiliki. Sehingga setiap orang memahami dan
melaksanakan pekerjaan satu dengan yang lainnya berdasarkan kinerja yang
terukur dan profesional sesuai dari ketentuan perusahaan. Apabila semua kinerja
jelas dan terukur, maka perubahan dan baik itu promosi (kenaikan jabatan) dan
mutasi (rolling jabatan) tidak akan menjadi persaingan yang tidak sehat yang
merugikan perusahaan. Tetapi, semua sepakat sebagai evaluasi untuk kemajuan
perusahaan.
Selain itu, semua harus sepakat antara perusahaan dan karyawan mengenai hak
dan kewajiban dari kedua belah pihak. Ini sangat penting, mengingat seringkali
kita melihat beberapa perusahaan yang tidak komitmen hak dan kewajiban
seperti keterlambatan gaji, perlakuan yang tidak sesuai dengan jobs deskripsi,
diskriminasi kerja menciptakan kondisi lingkungan tidak kondusif dalam
pekerjaan. Sementara itu, dari pihak karyawan pun MSDM juga harus
memastikan semua kinerja karyawan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
Perilaku negatif karyawan yang menghambat perusahaan harus segera
dievaluasi dan diperbaiki dengan pendekatan humanis.
Untuk itu, MSDM harus memiliki semua data karyawan secara akurat dan
memulai mempersiapkan program pensiun sesuai dengan prinsif sesuai dengan
hukum, adil, terukur, dan manusiawi. Prinsif tersebut tentunya harus
dituangkan dalam instrumen-instrumen dan dokumen yang jelas sehingga
antara karyawan dan perusahaan menerima dan melaksanakan proses pensiun
sebagai dasar kebutuhan dan ketentuan yang harus dilakukan demi kemajuan
perusahaan.
Dengan demikian, MSDM dapat mengusulkan kepada perusahaan untuk
melakukan program pengembangan seperti upgrading agar sumberdaya yang
telah hilang pada saatnya dapat tergantikan dengan sumberdaya yang baru
dengan kompetensi yang setara atau lebih baik lagi.
6. Dari film ‘My Stupid Boss’ yang menjadi tugas, jelaskan berbagai hal
berikut:
Ada beberapa lesson learn yang didapat setelah melihat tayangan film
tersebut yakni sebagai berikut.
a. Sebuah perusahaan haruslah memiliki visi, misi, dan tujuan
b. Perusahaan yang tidak memiliki standar operasional yang jelas akan
menciptakan ketidakjelasan dalam suasana kerja.
c. Pentingnya semua karyawan dan perusahaan menjalankan hak dan
kewajiban atas dasar aturan yang jelas.
d. Pentingnya membangun komunikasi antara karyawan dalam lingkup kerja
yang profesional, maupun dengan pemimpin atas dasar komitmen yang
kuat.
Kepemimpinan hal yang sangat penting. Sehingga semua proses untuk
menjadi pemimpin harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya.
Loyalitas perusahaan yang saya lihat di film tersebut, memiliki latar belakang
yang berbeda. Akan tetapi kebanyakan loyalitas terhadap perusahaan atas
dasar keterpaksaan. Begitupun dengan motivasi terhadap perusahaan,
semua karyawan tidak memiliki motivasi karena ketidak jelasan dari Job
deskripsi dari bosman.