Anda di halaman 1dari 13

TAKE HOME EXAM

MATAKULIAH: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

JAWABAN DIKIRIM VIA EMAIL KE ALAMAT: yuanita.indriani@gmail.com

SELAMBAT-LAMBATNYA HARI SABTU,

TANGGAL 7 DESEMBER 2019 PUKUL 13.00

Nama: Ivan Masdudin, S.S.

NIM: MM-19518

1. Mengapa Departemen SDM dijadikan mitra strategis dalam mewujudkan


visi, misi, tujuan dan sasaran Perusahaan, terlebih dalam menghadapi
persaingan usaha? Bagaimana perannya dan apa saja sumbangan nya
terhadap eksistensi serta daya saing perusahaan? Jelaskan.

Dalam Upaya mewujudkan Visi dan Misi Perusahaan


Visi, misi, tujuan dan sasaran perusahaan merupakan proses dalam upaya
menjadikan perusahaan yang dicita-citakan secara idela. Untuk memenuhi
tujuan tersebut diperlukan upaya-upaya yang maksimal. Departemen SDM
sebagai salah satu mitra perusahaan harus hadir dalam upaya memanajemen
pergerakan SDM organisasi perusahaan dari saat ini hingga posisi yang
diinginkan di masa depan dengan upaya perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian karyawan dalam semua bidang, baik itu bagian
produksi, pemasaran, keuangan, maupun kepegawaian.

Tahap perencanaan, merupakan tahap yang sangat vital, di tahap ini MSDM
harus bisa memastikan mendapatkan karyawan perusahaan sesuai dengan
kriteria yang diinginkan perusahaan. Maka dari itu, perencanaan seleksi harus
dilakukan dengan planning indikator dan alur dan jelas. Semua itu berdasarkan
kebutuhan, kualifikasi dalam rangka mencapai visi, misi, dan tujuan perusahaan.
Di tahapan ini juga diperlukan tahap pengujian dengan masa ujicoba sebelum
penetapan karyawan dalam bentuk memorandum of understanding (MOU).
Sehingga perusahaan benar-benar mendapatkan sumber daya manusia yang
diinginkan.

Tahapan selanjutnya yaitu pengorganisasin, di tahapan ini MSDM harus bisa


memiliki fungsi staffing, yaitu dimulai dengan struktur pengorganisasian
perusahaan yang jelas memiliki interrelasi antar pekerjaan, antarpersonalian dan
faktor lainnya. Semua itu agar semuanya dapat menempati orang dalam stuktur
sesuai dengan keahlian masing-masing. Struktur organisasi perusahaan tersebut
tentu saja harus memiliki job deskripsi yang jelas yang bersumber dari visi, misi,
dan tujuan perusahaan. Sehingga semua karyawan harus dipastikan menempati
sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya.

Selama dalam proses pergerakan suatu perusahaan, MSDM harus terus


mengupayakan semua karyawan untuk bekerja dan berpartisipasi sesuai dengan
alur visi perusahaan. Motivasi harus terus ditanamkan dengan kerangka
komunikasi yang baik, sehingga semua karyawan memiliki semangat dan etos
kerja yang tinggi, suasana bekerja yang kondusif sehingga menghasilkan
sumberdaya manusia yang memiliki loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan.

Di tahapan selanjutnya yaitu tetap melakukan kontroling. Tahapan ini berfungsi


untuk melakukan kontroling atau pengawasan guna menilai rencana dan proses
pergerakan perusahaan beserta elemen di dalamnya dapat dilaksanan dengan
sebaik-baiknya. Tentunya dalam tahap kontroling ini semua menggunakan
instrumen indikator yang jelas, sehingga ke depannya dapat dilakukan upaya
evaluasi memperbaiki lini yang lemah dan terus melakukan pengembangan
dalam upaya pengembangan untuk masa depan perusahaan.

MSDM dalam eksistensi daya saing perusahaan


Kita tidak dapat memungkiri bahwa zaman terus berkembang dengan pesatnya.
Semua perusahaan bergerak dengan berkembang dengan berbagai gaya dan
inovasi tersendiri. Sebagai perusahaan yang berada di zaman milenial ini,
tentunya kita sebagai perusahaan dan individu tidak bisa berdiam begitu saja,
sebab di depan persaingan tengah tejadi begitu sengitnya.

Sebagai departemen SDM, tentunya kita harus lebih responsif terhadap


perubahan ini. Evaluasi dan pengembangan harus terus dikaji sehingga
membentuk inovasi dan mengarah keunggulan dalam persaingan perusahaan.

Dengan prinsip mengupayakan yang telah ada MSDM harus mampu melihat lini
yang paling lemah sebagai acuan dalam upaya untuk selalu mendorong dan
mengupayakan progres menjadi sejajar dengan karyawan yang lain. Karyawan
harus lebih kreatif dan inovatif baik dalam menghasilkan produk, memastikan
distribusi yang unggul, dan promosi yang merambah semua lini dan jenjang
melalui berbagai media. Maka upgrading sumberdaya harus dilakukan dengan
berbagai metode hingga semua karyawan bergerak sesuai dengan tuntutan
perusahan dan tuntuan zaman dalam keranga visi, misi, dan tujuan perusahaan.

2. Jelaskan berbagai hal yang terkait dengan pemberian kompensasi bagi


pegawai sebagai berikut:
a. Apakah pemberian kompensasi dapat mempengaruhi kinerja pegawai?
Mengapa demikian, jelaskan dengan kerangka teoritis.

Konpensasi merupakan apa yang diterima oleh karyawan sebagai balas jasa
atas pekerjaan yang diberikannya (Wiliam B. Werther dan keit Davis).

Pemberian konpensasi dalam suatu perusahaan tentunya tidak semua


mempengaruhi kinerja karyawan. Konpensasi yang tinggi seharusnya dapat
meningkatkan kinerja karyawan. Untuk itu, perusahaan yang memberikan
konpensasi yang tinggi biasanya menentukan standar kerja yang tinggi pula.

Konvensasi yang tinggi yang akan mempengaruhi kinerja karyawan adalah


apabila pihak perusahaan dan karyawan sepakat untuk melaksanakan
komitmen pekerjaan secara profesional sesuai dengan job deskripsi yang
ditentukan. Karyawan yang komitmen, tentukan akan menerima konpensi
yang tinggi itu sebagai bentuk tanggung jawab, motivasi, dan loyalitas
terhadap perusahaan. Sebab, bagi karyawan yang komitmen, kenaikan
konpensasi merupakan peningkatan sumber penghidupan yang layak untuk
kehidupan pribadi dan keluarganya.

b. Faktor apa yang mempengaruhi besar dan jenis kompensasi pada


sebuah perusahaan, mengapa kita pada umumnya menduga bahwa gaji
besar akan memberikan kepuasan kepada pegawai? Bagaimana dalam
praktiknya?

Di lapangan, pemberikan konpensasi ada yang bersumber dari produktifitas,


prestasi, ataupun karena pendidikan karyawan dan masa kerja. Konpensasi
ini biasanya berupa kenaikan konpensasi atau konpensasi karena menempati
posisi jabatan di atas.

Selain itu, ada pula konpensasi yang tinggi diberikan kepada karyawan
karena jenis dan sifat pekerjaan. Konpensasi ini berikan karena memang
pekerjaan yang diberikan atas dasar jarang, sulit, atau memiliki resiko yang
tinggi seperti tukang las di bawah laut, pekerja di ketinggian atau pekerjaan di
dasar tanah.

Namun adapula perusahaan yang sejak awal memberikan konpensasi di atas


gaji rata-rata di atas UMR. Perusahaan yang memberikan konpensasi tinggi
(di atas rata-rata) adalah perusahaan yang memiliki standar kerja yang tinggi
pula, yang menuntut karyawan untuk produktif dengan hasil sesuai yang
ditentukan perusahaan.

Secara umum, konpensasi yang tinggi tentu akan memberikan kepuasan


kepada karyawan, sebab dengan konpensasi itulah karyawan mampu
memenuhi kebutuhan dan kepastian sumber kehidupannya baik bagi diri dan
keluarganya.

Namun besarnya konpensasi tentunya tidak semuanya akan memberikan


kepuasan kepada pegawai. Hal ini dikarenakan level kebutuhan yang melekat
pada diri manusia sesuai dengan asas motivasi. Bagi orang yang memiliki
asas pengakuan atau ketentraman kehidupan, tentunya uang bukanlah
penentu kepuasan atas konvensasi yang diberikan dari pekerjaan.
Konpensasi yang akan memberikan kepuasan adalah apabila kebutuhan dan
pekerjaannya sesuai, dan itu adalah tugas MSDM untuk menemukan dan
penghubungkan kebutuhan tersebut sebagai seni dalam memanajemen
perusahaan.

c. Buat rancangan pemberian kompensasi bagi pegawai yang


memungkinkan perusahaan memiliki pegawai yang berkinerja tinggi dan
labor turn over (LTO) perusahaan rendah.

Rancangan pemberian konpensasi bagi pegawai yang memiliki kinerja tinggi


harus memilik prinsif berikut ini.
1. Terdapatnya rasa keadilan dan pemerataan pendapatan dalam
perusahaan.
2. Setiap pekerjaan dinilai melalui proses evaluasi pekerjaan dan kinerja
atau performance.
3. Mempertimbangkan keuangan perusahaan.
4. Nilai rupiah dalam sistem penggajian mampu bersaing dengan harga
pasar tenaga kerja sejenis.
5. Sistem penggajian yang baru dapat membedakan orang yang berprestasi
baik dan yang tidak dalam golongan yang sama.
6. Sistem penggajian yang baru harus dikaitkan dengan penilaian kinerja
karyawan.

3. Jelaskan berbagai indikasi yang terjadi pada perusahaan yang mengarah


pada kebutuhan pelatihan dan/atau pendidikan bagi karyawan sebagai
solusi dari permasalahan yang dihadapi, melalui kegiatan:
a. Peningkatan pendidikan formal hingga jenjang S2 di bidang Magister
Manajemen;

Dalam sebuah perusahaan yang berkembang di era yang serba cepat ini
rasanya wajib untuk terus meng-upgrading diri. Upgrading tidak hanya bagian
produksi, distribusi ataupun promosi. Tetapi bagian SDM pun demikian.
Upgrading diri sangat diperlukan karena tidak semua permasalah yang
menyangkut sumberdaya manusia ini dapat diselesaikan dengan
pengalaman di lapangan. Tetapi antara pengalaman alangkah lebih kuat jika
dibarengi dengan keilmuan dari pendidikan formal seperti peningkatan di
jenjang S-2 di bidang magister managemen. MSDM yang memiliki
sumberdaya yang dibarengi dengan ilmu pengetahuan secara keilmuan
tentunya akan berbeda kualitas dengan yang hanya mengandalkan
pengalaman semata. Sehingga Manajemen di sebuah perusahaan akan lebih
tertata dan teroranisir dengan baik dan benar. Semua peningkatan melalui
upgrading ini semata untuk menajadikan perusahaan lebih berkembang,
maju, dan kuat dalam persaingan.

b. Pemagangan bagi operator mesin pada perusahaan yang menggunakan


mesin sejenis;
Pemagangan pada operator mesin yang sejenis sangat penting dilakukan.
Operator mesin sebagaimana kita ketahui memiliki standar pekerjaan teknis
yang harus setara antara karyawan yang satu dengan yang lainnya. Dengan
adanya pemagangan, maka akan menghasilkan kualitas teknis operator yang
sama dalam waktu yang relatif singkat. Hal ini tentunya akan menghemat dari
segi biaya jika dibandingkan dengan mempelajari secara step by step dari
seniornya.

Selain itu, pemagangan operator mesin akan memanjangkan memberi


ketenangan bagi perusahaan jika sewaktu-waktu operator yang satu
mengalami permasalahan seperti kecelakaan kerja, pindah kerja, atau
memasuki masa pensiun.

c. Pelatihan komunikasi efektif bagi tenaga pemasar;

Bagi tenaga pemasaran, pelatihan komunikasi tentunya merupakan hal yang


wajib dilakukan hal ini menyangkut penyetandaran komunikasi yang harus
dikuasai di sebuah perusahaan. Jenis komunikasi efektif ini biasanya yang
berkaitan dengan bagaimana cara melayani konsumen dan promosi, dan
pemasaran kepada konsumen.

Komunikasi yang tidak memiliki standar, akan menjatuhkan citra perusahaan.


Untuk itu, pelatihan efektif wajib dilakukan agar perusahaan memiliki standar
komunikasi efektif yang akan meningkatkan pelayanan, promosi, dan
pemasaran dari perusahaan tersebut sebagai upaya meningkatkan citra dan
branding perusahaan.

d. Pelatihan membuat media content bagi pengelola Web dan media sosial
perusahaan;
Konten writer atau pembuat konten merupakan garis terdepan dalam upaya
meningkatkan penghasilan dan promosi perusahaan. Dengan adanya
revolusi 4.0 perusahaan harus bisa memenuhi kebutuhan promosi dimana
saat ini akses internet menjadi kebutuhan setiap manusia.

Namun dalam praktiknya sebuah perusahaan banyak yang mengabaikan


jenis pekerjaan ini. Jika kita lihat, hampir semua perusahaan saat ini yang
mampu bertahan dan unggul di pasaran adalah mereka yang memiliki team
di bidang konten writer. Beberapa hal yang harus unggul dalam promosi
melaui konten writer adalah bagaimana perusahaan menjadi unggul dalam
mesin pencarian seperti google, altavista, yahoo dan laian-lain. Promosi ini
biasanya berbentuk web yang tentunya harus menggabungkan dengan teknik
SEO (search engine peration) agar perusahaan kita populer. Selain itu, hal
yang perlu diperhatikan pula adalah promosi melaui media sosial seperti
facebook, instagram, twiter, dan lain-lain.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka diperlukan upgrading bagi


karyawan supaya handal, kreatif, dan inovatif dalam membuat media konten
yang meliputi kepelatihan menulis (artikel, esai, berita, promosi) dan desain
grafis (gambar, ilustrasi, animasi).

Dengan adanya writer konten, akan meningkatkan branding perusahaan


menyakut citra diri perusahaan, produk yang unggul, sumber daya yang
profesional, memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat
sebagai konsumen.

e. Pelatihan team building


Keberhasilan perusahaan bukanlah hasil dari seorang karyawan atau
seorang manajer. Tetapi merupakan hasil dari kerja tim baik tim dalam satu
departeman, maupun hasil dari antar departemen. Namun faktanya,
seringkali kita melihat kerjasama dalam tim di suatu perusahaan tidak
berjalan sesuai yang seharusnya. Keberhasilan kadangkala menjadi klaim
dari masing-masing departemen seperti produksi atau pemasaran.

Contoh kasus di atas seharusnya sebagai tim MSDM menganalisi sebagai


suatu yang harus diperbaiki, maka diperlukan suatu patihan team building
yang mampu meningkatkan mainset seluruh karyawan bahwa keberhasilan
suatu perusahaan merupakan hasil kerja semua departemen.

Namun, untuk bisa mencapai suatu team builing yang solid, tentunya harus
menemukan akar permasalahan di suatu perusahaan sehingga metode dan
bentuk pelatihannya bisa meningkatkan kinerja team. Terdapat beberapa
metode yang bisa kita sesuaikan dengan keperluan seperti Training
Methodes, Understudy, Job Rotation and planned progression, Coaching and
counseling, Junior Board Executive or multiple management, Committee
assignment, Business game, Sensivity training dan lain-lain. Yang intinya,
dari berbagai jenis metode tersebut harus mampu meningkatkan kinerja
individu-individu untuk menjalankan suatau perusahaan secara bersama-
sama.

4. Teori menjelaskan bahwa salah satu hal yang menyebabkan ketidakpuasan


karyawan adalah lingkungan pekerjaan, benarkah demikian? Jika demikian
bagaimana sebaiknya kita membangun budaya kerja, sehingga diperoleh
suasana kerja terbaik, baik untuk karyawan maupun untuk perusahaan,
jelaskan.

Dalam lingkup pekerjaan, sebagai bagian dari MSDM kita harus mampu melihat
dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan kondusif. Lingkungan
kondusif pekerjaan merupakn ekosistem dimana karyawan merasakan suasana
secara profesional saling mendukung satu dengan yang lainnya dalam upaya
mewujudkan visi, misi, dan tujuan dari perusahaan.
Untuk mewujudkan lingkungan kerja yang kondusif bidang SDM dimulai dari jobs
deskripsi yang jelas dari setiap orang, pengorganisasian yang sesuai dengan
bidang dan kompetensi yang dimiliki. Sehingga setiap orang memahami dan
melaksanakan pekerjaan satu dengan yang lainnya berdasarkan kinerja yang
terukur dan profesional sesuai dari ketentuan perusahaan. Apabila semua kinerja
jelas dan terukur, maka perubahan dan baik itu promosi (kenaikan jabatan) dan
mutasi (rolling jabatan) tidak akan menjadi persaingan yang tidak sehat yang
merugikan perusahaan. Tetapi, semua sepakat sebagai evaluasi untuk kemajuan
perusahaan.

Selain itu, semua harus sepakat antara perusahaan dan karyawan mengenai hak
dan kewajiban dari kedua belah pihak. Ini sangat penting, mengingat seringkali
kita melihat beberapa perusahaan yang tidak komitmen hak dan kewajiban
seperti keterlambatan gaji, perlakuan yang tidak sesuai dengan jobs deskripsi,
diskriminasi kerja menciptakan kondisi lingkungan tidak kondusif dalam
pekerjaan. Sementara itu, dari pihak karyawan pun MSDM juga harus
memastikan semua kinerja karyawan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
Perilaku negatif karyawan yang menghambat perusahaan harus segera
dievaluasi dan diperbaiki dengan pendekatan humanis.

MSDM dengan fungsi penggerak dan kontrolingnya harus mampu memotivasi


semua karyawan agar untuk menciptakan lingkungan kerja menjadi ekositem
yang memiliki etos kerja tinggi yang profesionalisme, humanis, dan loyalis
terhadap perusahaan.

5. Mengapa perusahaan melakukan program persiapan pensiun bagi


pegawainya, apa manfaatnya baik untuk perusahaan maupun bagi pegawai
yang akan pensiun? Jelaskan.
Perusahaan yang baik salah satu indikatornya adalah dengan mempersiapkan
semua program yang menyangkut perusahaan, salah satunya adalah program
pensiun. Sebab jika tidak dipersiapkan dikhawatirkan akan menurunkan
performa kinerja perusahaan, terutama karyawan kunci yang sulit untuk
mendapatkan penggantinya. Karyawan tersebut biasanya memiliki kompetensi
teknik, atitud, dan loyalis terhadap perusahaan.

Untuk itu, MSDM harus memiliki semua data karyawan secara akurat dan
memulai mempersiapkan program pensiun sesuai dengan prinsif sesuai dengan
hukum, adil, terukur, dan manusiawi. Prinsif tersebut tentunya harus
dituangkan dalam instrumen-instrumen dan dokumen yang jelas sehingga
antara karyawan dan perusahaan menerima dan melaksanakan proses pensiun
sebagai dasar kebutuhan dan ketentuan yang harus dilakukan demi kemajuan
perusahaan.
Dengan demikian, MSDM dapat mengusulkan kepada perusahaan untuk
melakukan program pengembangan seperti upgrading agar sumberdaya yang
telah hilang pada saatnya dapat tergantikan dengan sumberdaya yang baru
dengan kompetensi yang setara atau lebih baik lagi.

6. Dari film ‘My Stupid Boss’ yang menjadi tugas, jelaskan berbagai hal
berikut:

a. Setujukah Saudara jika dikatakan bahwa Film tersebut adalah sebuah


contoh film MSDM, lesson learn apa yang didapat setelah melihat
tayangan film tersebut?

Film My Stupid Boss menyajikan permasalahan dalam suatu perusahaan.


Jika dikatakan sebagai contoh MSDM saya pribadi kurang setuju, mengingat
dalam film tersebut tidak menyajikan teori dan praktik MSDM. Namun film
tersebut bisa dikatakan sebagai permasalahan MSDM yang harus
dipecahkan agar mampu menciptakan sebuah perusahaan yang maju, dan
profesional.

Ada beberapa lesson learn yang didapat setelah melihat tayangan film
tersebut yakni sebagai berikut.
a. Sebuah perusahaan haruslah memiliki visi, misi, dan tujuan
b. Perusahaan yang tidak memiliki standar operasional yang jelas akan
menciptakan ketidakjelasan dalam suasana kerja.
c. Pentingnya semua karyawan dan perusahaan menjalankan hak dan
kewajiban atas dasar aturan yang jelas.
d. Pentingnya membangun komunikasi antara karyawan dalam lingkup kerja
yang profesional, maupun dengan pemimpin atas dasar komitmen yang
kuat.
Kepemimpinan hal yang sangat penting. Sehingga semua proses untuk
menjadi pemimpin harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya.

b. Jelaskan implementasi fungsi manajerial dan fungsi operasional MSDM


dalam film tersebut, bagaimana pendapat anda? Dan bagaimana
seharusnya?

Menurut saya, film My Stupid Boss tidak mengimplementasikan fungsi


manajerial. Sebab Bosman tidak mempercayakan semua kegiatan kepada
karyawannya yang mungkin saja bersumber seringkali ada yang
memanfaatkan perusahaan. Dalam film tersebut, terkesan bahwa yang
melakukan sesuatu hal itu adalah bosman. Baik dalam pengambilan
keputusan ataupun kegiatan lainnya yang menyangkut perusahaan. Apa
yang dikatakan oleh Bosman seolah-olah merupakan suatu keputusan final
yang harus dilakukan oleh setiap karyawan tanpa ada tawar menawar.
Sehingga tolak ukur dari evaluasi dari sebuah perusahaan terkesan tidak ada
yang mengakibatkan perusahaan kritis dan bangkrut karena Bosman hanya
mengandalkan prinsif mengayaan karyawan menggunakan ajas murah.
Fungsional pun dalam film tersebut tidak dilakukan oleh Bosman, sehingga
semua semua pihak yang seharusnya menjalankan fungsi pekerjaan sesuai
dengan jobs deskripsi pun tidak dilakukan, karena semua sumber pekerjaan
dilakukan atas dasar langsung dari Bosman sesuai dengan keinginannya.
Tokoh Kerani yang bertanggung jawab terhadap perusahaan tidak diberikan
kewenangan untuk malakukan pekerjaannya sebagai MSDM untuk
menjalankan fungsi operasinal di perusahaan tersebut.

c. Bagaimana pendapat anda mengenai loyalitas dan motivasi karyawan


pada perusahaan tersebut, apakah sebaiknya dipertahankan atau tidak?
Bagaimana strategi mempertahankannya? Jelaskan.

Loyalitas perusahaan yang saya lihat di film tersebut, memiliki latar belakang
yang berbeda. Akan tetapi kebanyakan loyalitas terhadap perusahaan atas
dasar keterpaksaan. Begitupun dengan motivasi terhadap perusahaan,
semua karyawan tidak memiliki motivasi karena ketidak jelasan dari Job
deskripsi dari bosman.

Loyalitas dan motivasi di perusahaan tersebut mutlak harus diubah. Akan


tetapi, untuk mengubah hal tersebut tidak bisa dilakukan secara langsung
dengan menerapkan langsung kepada karyawan sebagai suatu keharusan.
Tetapi harus dimulai dengan mengubah mainset dari bosman untuk mau
mengubah suatu keputusan yang awalnya bersifat otoriter untuk disesuaikan
kepada aturan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai