Anda di halaman 1dari 4

Cara Meningkatkan Produktivitas Karyawan

Berikut ada beberapa strategi yang bisa diterapkan dalam perusahaan atau organisasi Anda
untuk meningkatkan produktivitas karyawan Anda:

Meningkatkan dan Penyegaran Motivasi

Motivasi adalah penggerak, semakin besar motivasi yang dimiliki akan semakin besar
tindakannya. Produktivitas jelas akan meningkat. Namun, yang perlu diperhatikan adalah
motivasi tidak cukup dengan gaji. Gaji memang memberikan kontribusi terhadap motivasi
karyawan, namun gaji baru sebagai motivasi dasar.

Untuk meningkatkan produktivitas diperlukan motivasi lebih selain gaji yang biasa mereka
terima. Motivasi juga tidak selalu dengan uang. Perusahaan harus lebih kreatif dalam
memberikan motivasi bagi karyawannya. Kadang, hal yang sederhana dan gratis bisa
meningkatkan motivasi karyawan.

Suntikan motivasi sangat diperlukan bagi karyawan-karyawan jika memang sudah memiliki
“penyakit” sehingga motivasi mereka berkurang. Diperlukan program training yang tepat
untuk menjaga dan meningkatkan level motivasi karyawan.

Motivasi bisa turun dan ini adalah hal yang lumrah dalam diri manusia. Motivasi bisa naik
dan turun. Untuk diperlukan program untuk menjaga level motivasi agar tetap berada pada
level tertinggi sehingga menghasilkan produktivitas kerja yang tinggi.

Linkungan Kerja Yang Kondusif Juga Meningkatkan Produktivitas


Karyawan

Jika motivasi ibarat bensin yang menggerakan mesin, maka lingkungan kondusif menjadi
pelumasnya. Kecukupan bensin tidak akan memadai jika pelumas pada mesin tersebut
kurang. Malah, jika dipaksakan akan merusak mesin. Begitu juga dengan perusahaan dan
organisasi Anda. Meski perusahaan memberikan dorongan motivasi yang tinggi, jika kondisi
atau lingkungan tidak kondusif, maka motivasi tidak begitu bermanfaat.

Disini peran kepemimpinan terutama top leader dalam menciptakan lingkungan yang
kondusif untuk berkerja. Karyawan merasa nyaman dan optimis dalam bekerja. Kadang ada
perusahaan yang menerapkan kondisi yang tidak kondusif, maksudnya meningkatkan
motivasi berdasarkan persaingan, tetapi malah menjadikan banyak friksi diantara karyawan
yang akan mengurangi produktivitas.

Program pelatihan yang juga diperlukan adalah platihan yang meningkatkan mindset
karyawan. Karyawan yang memiliki mindset positif akan menciptakan linkungan yang lebih
kondusif. Sehingga semakin banyak karyawan yang memiliki mindset positif akan semakin
kondusif lingkungan. Tentu saja disamping kebijakan perusahaan yang menciptakan
lingkungan yang kondusif.
Integrasi Manajemen Waktu Dengan Sistem Perusahaan

Manajemen waktu mungkin akan memberikan kontribusi pada produktivitas karyawan.


Namun tidak cukup hanya dengan memaksakan karyawan untuk mengelola waktunya.
Manajemen waktu harus terintegrasi dengan sistem pada perusahaan Anda. Bahkan, sistem
perlu didesain sedemikian rupa agar karyawan dalam bekerja dengan manajemen waktu yang
tepat sehingga produktivitasnya akan tinggi. Sistem harus menjadikan aktivitas karyawan
lebih efektif dan produktif.

Tentu saja pemahaman manajemen waktu bagi karyawan sangat penting. Diperlukan program
pelatihan agar karyawan bekerja dengan menggunakan manajemen waktu dengan benar.
Namun, jika sistem yang ada diperusahaan tersebut tidak sejalan atau bahkan malah
menghambat pro

duktivitas, maka produktivitas tidak akan banyak meningkat.

Sebagai contoh, sistem manajemen kualitas selain fokus pada kualitas, perlu diperbaiki dan
ditingkatkan agar meningkatkan produktivitas karyawan. Begitu juga dengan sistem-sistem
lainnya, bukan hanya mengejar agar pekerjaan menjadi benar, tetapi juga produktivitas
pekerjaan yang tinggi.

Reward and Punishment Serta Mental Juara

Penghargaan dan hukuman tetap menjadi metode cukup efektif dalam meningkatkan
produktivitas, namun ada hal yang perlu diperhatikan dalam penerapannya. Jangan sampai
reward and punishment malah menciptakan linkungan yang tidak kondusif. Justru ini malah
kontradiktif dengan tujuannya.

Salah satu kelemahan reward and punishment adalah mindset kebanyakan orang lebih takut
menerima hukuman dibandingkan motivasi untuk mengejar reward. Ketakutan ini memiliki
potensi untuk menjadi friksi diantara karyawan. Inilah yang memungkinkan kondisi yang
tidak kondusif bisa terjadi.

Untuk itu penerapan konsep reward and punishment harus diiringi dengan peningkatan
mental juara bagi karyawannya. Mental juara adalah sebuah kondisi mental dimana seseorang
ingin memberikan yang terbaik dengan sportif (menerima kekalahan dan konsekuensinya).

Kesimpulan
Anda perlu membuat program meningkatkan produktivitas dengan cara menyiapkan sistem
dan kebijakkan yang menjadikan kondisi kerja kondusif dan produktif. Ini adalah tanggung
jawab top management. Selain itu top management juga perlu membuat program pelatihan
yang bukan hanya memperhatikan masalah teknis, juga masalah motivasi, mindset positif,
mental juara dan manajemen waktu.

Peningkatkan produktivitas karyawan tidak bisa dengan memperhatikan satu aspek saja,
tetapi harus secara menyeluruh dan terintegrasi.
 dislike di dalam penilaian kinerja. Jadi, buatlah sistem penilaian kinerja yang transparan
dan akuntabel. Dari awal perekrutan, beri tahu kinerja karyawan akan diukur dari hal-hal apa
saja. Karyawan jadi akan menyadari mengapa ia mendapat kenaikan gaji yang paling kecil
dibandingkan rekannya yang lain. Dengan demikian, tidak ada prasangka yang tidak baik dari
karyawan.

 Penuhi hak karyawan


Hak-hak karyawan yang dimaksud meliputi gaji dan kenaikannya tiap tahun, Tunjangan Hari
Raya, tunjangan kesehatan, komunikasi, dan lain-lain sesuai kesepakatan dalam kontrak
kerja. Jangan sampai terjadi Anda lalai memberikannya karena lupa. Misalnya, Ina karyawan
baru di sebuah perusahaan dijanjikan mendapatkan tunjangan BPJS Kesehatan dari
perusahaan. Namun hingga 3bulan bekerja, masih juga belum didaftarkan. Akibatnya ia jadi
tidak semangat dalam bekerja.

 Reward dan punishment


Reward dan punishment efektif untuk mempertahankan karyawan berkualitas.  Jika seorang
karyawan kinerjanya unggul atau menghasilkan profit besar bagi perusahaan, tidak ada
salahnya diberi penghargaan. Penghargaan bisa berupa jalan-jalan baik ke luar negeri ataupun
dalam negeri, bonus berupa uang, atau perhiasan. Namun ada kalanya penghargaan tidak
berupa hadiah yang mahal. Misalnya berikan satu hari off atau kue jika karyawan Anda
mencapai target atau memberikan keuntungan bagi perusahaan.

 Jenjang Karier
Jenjang karier erat kaitannya dengan motivasi kerja. Sebagai contoh, sudah lima tahun ini
Fany bekerja sebagai financial advisor sebuah perusahaan asuransi dan belum juga diangkat
menjadi unit manager. Akibatnya, ia jadi kehilangan motivasi kerja dan target marketingnya
tidak tercapai. Malahan ia berpikir untuk melamar kerja ke tempat kerja baru. Walau
perbedaan gajinya kadang tak terlalu signifikan, jenjang karier tetap jadi prioritas para
karyawan. Jadi, pikirkan baik-baik jenjang karier karyawan yang telah bekerja lama di
perusahaan Anda, ya.

 Training dan Pelatihan


Ada kalanya skill karyawan perlu ditambah seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Maka mengadakan training dan pelatihan perlu dilakukan untuk meningkatkan
kinerja karyawan. Misalnya, programmer dalam perusahaan Anda diikutkan dalam training,
pelatihan, atau seminar pemrograman. Training dan pelatihan ini diharapkan dapat
menyegarkan dan menambah cakrawala berpikir para karyawan.

 Menjalin keakraban
Ada kalanya seorang karyawan bertahan di suatu perusahaan bukan karena gaji tinggi
ataupun butuh kerja, namun karena sudah terjalin ikatan keakraban di antara rekan-rekan
sekantor. Iklim dan suasana kerja sudah cocok dan membuat karyawan enggan mencari
kerjaan baru.  Nah, bagaimana Anda dapat membuat jalinan keakraban tersebut di perusahaan
Anda? Beberapa cara yang patut dicoba misalnya adakan acara outbound, hiking, dan jalan-
jalan yang tidak terlalu mahal. Makan siang bersama juga salah satu cara yang tak terlalu
mahal.

Bagaimana Meningkatkan Disiplin Kerja Karyawan


Ketika banyak businessman menanyakan bagaimana meningkatkan disiplin kerja karyawan,
sejatinya terdapat banyak solusi jitu yang dapat Anda lakukan untuk mengembalikan
produktivitas dan semangat mereka, diantaranya :

1. Menciptakan Ruang Kerja Yang Kondusif

Ruang kerja yang indah, nyaman, sejuk dan kondusif merupakan cerminan ruang kerja yang
banyak diidam- idamkan karyawan. Sebisa mungkin memberi ruang gerak yang cukup bagi
karyawan Anda sehingga mereka bisa bebas berekspresi dan tidak merasa terkurung dalam
sangkar.

Ubah view ruang kerja mereka. Buat senyaman dan sesantai mungkin untuk menghilangkan
rasa ketegangan. Jika perlu sediakan tempat yang lebih luas untuk mereka. Dengan begitu,
karyawan Anda tak hanya akan bersemangat bekerja namun juga segala kepenatan dan
masalah eksternal akan hilang dengan sendirinya.

2. Disiplin Bukan Berarti Harus Banyak Aturan

Terlalu banyak peraturan tentu akan membuat karyawan stress, misalnya terlambat 1x akan
mendapatkan SP 1, bermain game di saat kerja akan langsung mendapat SP 3 dan sebagainya.
Akan lebih bijak bagi Anda untuk memberikan reward atas pencapaian yang mereka lakukan
meskipun bentuknya kecil, misalnya mereka mampu menyelesaikan tugas-tugas kurang dari
waktu yang sudah ditentukan, datang lebih awal dan penjualan (sales) meningkat.

Pujian, bonus, reward dan pengangkatan jabatan akan membuat mereka merasa dihargai dan
akan melakukan sesuatu dengan disiplin tanpa harus disuruh.

3. Training dan Motivasi

Bagaimana meningkatkan disiplin kerja karyawan juga dapat dilakukan dengan cara
mengadakan monthly training and motivating season dimana para karyawan bisa kembali
ditraining dan dimotivasi untuk dapat meningkatkan kinerja dan kedisiplinan mereka. Anda
bisa menyewa motivator dan trainer handal untuk melakukan tugas ini.

Anda mungkin juga menyukai