Anda di halaman 1dari 4

Nama : Wulan Ramadhani

Nim : 09.18.2331

M.K : Studi Kelayakan Bisnis

Prodi : Perbankan Syariah Reg VIII Sore

UJIAN TENGAH SEMESTER

1. Jelaskan menurut Anda :


a. Seberapa penting melakukan studi kelayakan bisnis (SKB) sebelum memulai dan
menjalankan suatu bisnis/proyek !
b. Jika SKB merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dilakukan, mengapa
masih banyak bisnis yang gagal ketika dijalankan !

Jawab :
a. Menurut saya sangat penting, karena Studi Kelayakan Bisnis membantu pengusaha
maupun calon pengusaha untuk melihat kelayakan ide usaha yang ingin dirintis. Bagi
pengusaha, studi kelayakan ini membantunya mengambil keputusan bisnis. Sedangkan bagi
calon pengusaha, studi ini membantu menghindarkannya dari kerugian bisnis. Dalam studi
kelayakan kelayakan bisnis, ada lima bidang yang akan diteliti dan dianalisis, diantara nya :
1. Deskripsi pasar
2. Deskripsi bisnis
3. Teknologi yang diperlukan
4. Rincian mengenai keuangan dan struktur organisasi bisnis
5. Kesimpulan mengenai bisnis yang dirintis agar dapat berkembang

b. Menurut saya ketika bisnis yang dijalankan gagal itu terjadi karena adanya berbagai
kesalahan, mulai dari perhitungan hingga faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan akibat
situasi dan kondisi yang tidak stabil. Faktor yang menyebabkan kegagalan adalah sebagai
berikut :
1. Pada saat menyusun SKB data dan informasi yang tidak lengkap
2. Tim penyusun SKB tidak teliti
3. Perhitungan yang salah
4. Pelaksanaan pekerjaan salah
5. Kondisi Lingkungan
6. Faktor kesengajaan

2. Jelaskan menurut Anda :


a. Seberapa penting memahami aspek pasar !
b. Apa strategi alternative yang bisa dilakukan jika suatu pelaku bisnis gagal
memahami aspek pasar bisnis nya !
Jawab :
a. Menurut saya memahami aspek pasar itu sangat penting, karena dapat membantu sebuah
bisnis untuk menentukan arah, tujuan, dan sasaran dari pemasaran produk yang akan
ditawarkan. Aspek pasar juga perlu diteliti karena menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan
strategi berbisnis (marketing) sehingga jika tidak dianalisis akan berakibat fatal bagi
perusahaan di kemudian hari.
b. Menurut saya ada beberapa strategi alternative yang dapat dilakukan oleh pelaku bisnis
agar bisnis tersebut bisa dikembangkan.
1. Mengembangkan kembali produk yang dipasarkan. Lakukan inovasi dan perbaikan
pada produk yang dipasarkan dengan memberikan sesuatu yang unik yang hanya
menjadi ciri khas produk tersebut.
2. Membuat tawaran yang lebih berharga. Dengan menawarkan diskon pada produk,
dan menambahkan lebih banyak hadiah gratis. Strategi ini sudah cukup terbukti untuk
menggait banyak konsumen.
3. Mentargetkan agar sesuai dengan audiens. Menjalankan beberapa penelitian baru
mengenai target dan sesuaikan dengan pesanan agar sesuai dengan orang yang ingin
dijangkau.
4. Mencoba strategi baru. Bereksperimen dengan pendekatan yang berbeda saat
memodifikasi strategi pemasaran yang ada agar dapat membentuk strategi yang lebih
sesuai dan efektif sejak awal. Selalu ada sesuatu untuk dipelajari, dan selalu lebih
banyak cara untuk menjadi lebih baik.
5. Manfaatkan strategi A/B test marketing. Bereksperimen dengan berbagai jenis dan
media, jalankan tes A/B untuk melihat mana yang berkinerja lebih baik di lingkungan
yang terkendali.
6. Berikan lebih banyak waktu. Memberikan tenggang waktu yang tepat agar bias
dievaluasi. Tidak ada sebuah usaha yang instant, semuanya membutuhkan proses
untuk mencapai keberhasilan

3. Jelaskan menurut Anda :


a. Apa tujuan perusahaan melakukan pelatihan SDM nya !
b. Bagaimana mengukur kinerja para karyawannya !
c. Bagaimana menentukan reward dan punishment bagi karyawan !

Jawab :
a. Sebenarnya tujuannya untuk meningkatkan kualitas para pekerja atau individu melalui
program pendidikan dan pelatihan. Namun secara terperinci ini tujuantujuannya :
1. Dapat meningkatkan produktivitas di dalam pekerjaan. Jika produktivitas
meningkat maka pekerjaan yang dihasilkan meningkat pula.
2. Mengurangi kerusakan produk. Sebelum terjun ke lapangan tingkat penguasaan
karyawan sudah teruji dan hasil pekerjaannya bagus.
3. Memastikan semua berjalan efisien. Jika karyawan mengerjakannya secara efisien
maka efektifitas waktu akan baik.
4. Meningkatkan sikap kepemimpinan. Jiwa kepemimpinan membuat para karyawan
tau seberapa besar porsi dalam pekerjaannya.
5. Menciptakan moral karyawan atu manusia. Jika moral karyawan baik, maka
suasana kerja yang nyaman dan kondusif bias tercipta.
6. Menaikkan balas jasa. Ketika pengembangan SDM dilakukan. Maka kualitas
pekerja semakin baik, imbasnya upaya balas jasa dilakukan dengan baik.

b. Kinerja ialah hasil kerja atau prestasi kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok
orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing
dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan tanpa melanggar hukum,
legal, dan sesuai dengan moral maupun etika. Berikut cara mengukurnya :
 Mengetahui produktivitas secara kuantitas
 Semangat dalam berkontribusi.
Dalam hal ini anda bisa meilhatnya dari kualitas pekerjaan yang diselesaikan dan
kemampuan karyawan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
 Faktor Kedisiplinan.
Kedisiplinan ialah faktor penting untuk melihat apakah karyawan bisa
mempertanggung jawabkan atas tugas yang diberikan.
 Teliti aktivitas karyawan dalam memanfaatkan jam kosong.
 Evaluasi dari berbagai pihak

c. Reward diberikan kepada karyawan yang berprestasi dan mampu mencapai target tertentu,
sedangkan punishment diberikan kepada karyawan yang melakukan kesalahan. Untuk itulah
ada beberapa cara yang efektif untuk dilakukan dalam memberikan reward dan punishment
yang baik kepada karyawan, seperti:
1. Pujian Tulus Bagi karyawan yang berhasil dan berprestasi Reward berupa pujian
adalah hal yang tidak ngan uang. Pujian yang tulus dapat mengena dalam hati dan
membuat karyawan lebih termotivasi.
2. Rayakan Keberhasilan Bersama Teman Kantor Jika ada pencapaian dalam kinerja
perusahaan, dirayakan bersama tim terkait, supaya semua orang turut merasakan hasil
jerih lelah bersama-sama. Ini dapat membangun kerja sama tim yang kuat. Jika tim
kerja kuat maka menjadi contoh bagi karyawan yang lain.
3. Penghargaan Tahunan Award tahunan sebagai ajang puncak keberhasilan
perusahaan tahunan. Di atas panggung penghargaan itu setiap mata melihat arti
sebuah kerja keras dan menghargai keseriusan dalam bekerja.
4. Memberikan Bonus/Voucher Bonus atau Voucher bisa menjadi hadiah yang sangat
menyenangkan karyawan. Mereka merasa hasil kerja keras dihargai. Berikan Bonus
atau hadiah yang berkesan.
5. Berikan Punishment Secara Lisan Jika karyawan yang kedapatan melakukan
pelanggaran, mungkin awalnya berikan teguran lisan. Jelaskan arti dan maksud tujuan
itu. Dengan teguran ringan diharapkan karyawan mau berubah.
6. Memotong Gaji atau Tunjangan Tidak Tetap Jika karyawan kedapatan melakukan
pelanggaran dengan sengaja maka pihak HRD boleh memberikan punishment berupa
pemotongan gaji atau tunjangan tidak tetap. Ini akan membuar karyawan lebih
berhati-hati dalam bekerja supaya tidak dipotong gajinya lagi. Jika karyawan
kedapatan tidak mau berubah maka pihak HRD dapat menetapkan Surat Peringatan
(SP) bagi karyawan tersebut.
7. Memberikan Konseling Khusus Jika karyawan yang kedapatan pelanggaran dalam
bekerja, dan setelah pemberian SP pun tidak ada perubahan, maka karyawan tersebut
perlu dikonseling. Tujuannya adalah mengetahui problem apa yang dialami karyawan,
sehingga bisa kembali bekerja optimal. Memberikan motivasi berupa rewarding dan
punishment sudah menjadi tugas dari HRD. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi yang
cermat agar maksud dan tujuan dari HRD dapat tersampaikan dengan jelas, bukan
sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai