Kedua jenis distribusi tersebut sama sama dianjurkan oleh Rasulullah. Untuk
distribusi pertama misalnya, Allah melarang umat Islam menimbun barang dan tidak
mendistribusikan nya ke pasar. Penimbunan barang (ihtikar) biasanya dilakukan
dengan tujuan untuk dijual ketika barang sudah sedikit atau langka sehingga harganya
mahal. Penimbunan tersebut termasuk aktivitas ekonomi yang mengandung
kezaliman dan karenanya berdosa.
Jenis distribusi kedua dapat berupa zakat, nafkah, sedekah, Wasiat, hibah dan
sebagainya. Rasulullah sangat menganjurkan agar distribusi kategori ini dilakukan
oleh setiap muslim yang mampu. Dalam sebuah Hadis, nabi menganjurkan agar umat
Islam segera mendistribusikan sebagian hartanya sebelum datang suatu masa ketika
tidak ada orang yang mau menerimanya.
Pertama, sedekah yaitu memberikan sebagian harta kepada orang lain baik
yang pembelinya kaya ataupun tidak. Konsep sedekah, menurut Rasulullah,
ada dua yaitu pemberian harta kepada orang yang membutuhkan dan amal
amal ibadah yang lain seperti Tasbih, Takbir, Tahmid, tahlil, dan sebagainya.
Kedua, nafaqah atau nafkah yaitu sesuatu Yang diberikan seseorang kepada
orang-orang atau sesuatu yang menjadi tanggungan nya. Nafkah tersebut
ditujukan untuk enam orang, diri sendiri, istri, saudara, pembantu wanita,
Budak,dan hewan peliharaan. Seorang kepala rumah tangga berkewajiban
memberikan nafkah kepada orang-orang atau sesuatu yang menjadi
tanggungan nya.
Jika seseorang memberikan nafkah kepada orang lain, maka orang
tersebut juga akan mendapatkan nafkah dari Allah. Sesuatu yang diberikan
kepada orang lain tidaklah hilang percuma, tetapi akan mendapatkan ganti dari
Allah baik berupa pahala maupun ganti materi dalam waktu yang lain.
Keempat, warisan, yaitu pembagian harta yang ditinggalkan oleh orang yang
sudah meninggal kepada para ahli waris nya. Pembagian harta warisan
diwajibkan berdasarkan ayat Alqur’an dan Hadis nabi. Rasulullah
memerintahkan agar harta warisan itu didistribusikan kepada pihak yang
berhak menerimanya.
Kelima,udhiyyah yaitu kurban binatang ternak pada saat hari raya Idul Adha
dan hari Tasyrik. Rasulullah menganjurkan agar umat Islam menyembelih
hewan Kurban setelah dilaksanakan sholat ‘Id Adha dan bagi yang
menyembelihnya sebelum sholat dilaksanakan, maka hendaklah ia mengulangi
sembelihan lagi sebagai gantinya.
Hewan Kurban haruslah disembelih sesudah pelaksanaan sholat ‘id al Adha
dan jika binatang sudah di sembelii sebelumnya, maka tidak di namakan
daging Kurban tetapi daging biasa sebagaimana yang disembelih pada hari
hari lain. Karena itu, Rasulullah menganjurkan bagi orang yang terlanjur
menyembelih hewan Kurban sebelum sholat dilaksanakan agar mengulangi
kembali sembelihannya jika memang ia berkurban bukan sekedar
menyembelih biasa.
Daging Kurban yang telah disembelih oleh di boleh dimakan dalam waktu tiga
hari saja, selebihnya sebaiknya disimpan saja.
Keenam, Infaq yaitu sedekah yang diberikan kepada orang lain jika kondisi
keuangan rumah tangganya sudah berada di atasi nisab. Jadi seorang muslim
tidak dituntut untuk mendistribusikan hartanya untuk Infaq sebelum
memenuhi kewajiban membayar zakat.
Rasulullah menganjurkan agar seorang menginfaqkan sebagian hartanya
secara ikhlas, dengan sembunyi sembunyi sehingga orang lain tidak
mengetahuinya yang diibaratkan dengan tangan kanan memberi Infaq tangan
kiri tidak mengetahui. Orang seperti ini nanti pada hari kiamat akan bersama
dengan enam golongan lain yang akan mendapatkan Naungan ketika saat itu
tidak ada Naungan kecuali Naungan Allah.
B. TUJUAN DISTRIBUSI
Ketiga, untuk menyucikan jiwa dan harta dari segala bentuk kotoran lahir
ataupun batin. Kotoran ini dapat berupa sifat Kikir, Tamak, rakus, boros dan
sebagainya. Orang yang mampu mendistribusikan hartanya akan terhindar dari
sifat sifat negatif tersebut dan akan menguatkan tali Persaudaraan antar sesama
manusia. Jiwa dan hartag melakukan Dharma Disucikan melalui distribusi
harta yang diberikan kepada orang membutuhkannya.
Kelima, untuk mengembangkan harta dari dua Sisi spriritual dan ekonomi.
Dari segi spiritual, akan bertambah nilai keberkahan harta dan dari segi
ekonomi, dengan adanya distribusi harta kekayaan, maka akan mendorong
terciptanya produktivitas dan harga daya beli dalam masyarakat akan
meningkat.