Anda di halaman 1dari 6

Zakat merupakan salah satu dari rukun Islam yang lima.

Seorang muslim wajib menunaikan zakat untuk


menyempurnakan keislamannya. Kata Zakat dalam Alquran selalu beriringan dengan kata Shalat. Ini
menunjukan bahwa shalatnya orang Islam tidak ada artinya jika dia tidak berzakat. Begitupun
sebaliknya, zakatnya orang Islam tidak bernilai jika tidak dibarengi dengan Shalat.

Zakat memiliki banyak keistimewaan, hikmah, dan manfaat, baik bagi pemberi zakat (muzaki), penerima
(mustahiq), maupun bagi masyarakat secara luas. Berikut, gomuslim akan merangkum tentang
keutamaan dan hikmah zakat bagi muslim:

Secara bahasa, zakat diambil dari bahasa Arab, Zakah, yang artinya bersih, suci, subur, berkat dan
berkembang. Menurut istilah, zakat adalah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang
beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam
yang telah ditetapkan.

Zakat sebagaimana yang tercantum dalam Alquran surat At-Taubah ayat 60 yang artinya:

“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-
pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk budak, orang-orang yang berhutang, untuk
jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan
Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana .”

Zakat dalam bahasa Arab mempunyai beberapa makna. Pertama, zakat bermakna At-Thohuru, yang
artinya membersihkan atau mensucikan. Makna ini menegaskan bahwa orang yang selalu menunaikan
zakat karena Allah dan bukan karena ingin dipuji manusia, Allah akan membersihkan dan mensucikan
baik hartanya maupun jiwanya. Allah SWT berfirman dalam surat At-Taubah ayat 103:

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan
mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu ketenteraman jiwa bagi mereka.
Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Kedua, zakat bermakna Al-Barakatu, yang artinya berkah. Makna ini menegaskan bahwa orang yang
selalu membayar zakat, hartanya akan selalu dilimpahkan keberkahan oleh Allah SWT, kemudian
keberkahan harta ini akan berdampak kepada keberkahan hidup. Keberkahan ini lahir karena harta yang
kita gunakan adalah harta yang suci dan bersih, sebab harta kita telah dibersihkan dari kotoran dengan
menunaikan zakat yang hakekatnya zakat itu sendiri berfungsi untuk membersihkan dan mensucikan
harta.

Ketiga, zakat bermakna An-Numuw, yang artinya tumbuh dan berkembang. Makna ini menegaskan
bahwa orang yang selalu menunaikan zakat, hartanya (dengan izin Allah) akan selalu terus tumbuh dan
berkembang. Hal ini disebabkan oleh kesucian dan keberkahan harta yang telah ditunaikan kewajiban
zakatnya. Tentu kita tidak pernah mendengar orang yang selalu menunaikan zakat dengan ikhlas karena
Allah, kemudian banyak mengalami masalah dalam harta dan usahanya, baik itu kebangkrutan,
kehancuran, kerugian usaha, dan lain sebagainya. Tentu kita tidak pernah mendengar hal seperti itu,
yang ada bahkan sebaliknya.

Keempat, zakat bermakna As-Sholahu, yang artinya beres atau keberesan, yaitu bahwa orang orang
yang selalu menunaikan zakat, hartanya akan selalu beres dan jauh dari masalah. Orang yang dalam
hartanya selalu ditimpa musibah atau masalah, misalnya kebangkrutan, kecurian, kerampokan, hilang,
dan lain sebagainya boleh jadi karena mereka selalu melalaikan zakat yang merupakan kewajiban
mereka dan hak fakir miskin beserta golongan lainnya yang telah Allah sebutkan dalam Alquran.

Jenis Zakat

Zakat terbagi atas dua jenis yakni:

Zakat Fitrah

Zakat yang wajib dikeluarkan muslim menjelang Idul Fitri pada bulan suci Ramadan. Besar zakat ini
setara dengan 3,5 liter (2,7 kilogram) makanan pokok yang ada di daerah bersangkutan.

Zakat Maal (harta)

Zakat yang dikeluarkan seorang muslim yang mencakup hasil perniagaan, pertanian, pertambangan,
hasil laut, hasil ternak, harta temuan, emas dan perak. Masing-masing jenis memiliki perhitungannya
sendiri-sendiri.
Keistimewaan Zakat

1. Zakat merupakan rukun Islam ketiga setelah shalat, terletak di tengah-tengah antara lima rukun Islam
yang lain, didahului dengan syahadah dan shalat, lalu diikuti dengan puasa dan menuaikan haji bagi
mereka yang berkemampuan, sebagai rukun terakhir.

2. Apabila diteliti, kita mendapati bahwa zakat berbeda dari rukun-rukun Islam yang lain. Kesemua rukun
Islam merupakan amalan ta’abudiyah kepada Allah. Akan tetapi, kita lihat, zakat tidak hanya
berhubungan dengan Allah (habluminallah), tetapi juga berhubungan dengan manusia
(habluminannaas) secara langsung.

3. Zakat merupakan rukun istimewa yang Allah turunkan dan tetapkan sebagai rukun Islam yang
menyentuh secara langsung tentang penghidupan atau ekonomi umat Islam. Inilah satu-satunya amalan
ibadah yang Allah wajibkan dan tetapkan sebagai rukun Islam.

4. Zakat memiliki kontribusi dan peran besar dalam dakwah dan jihad yang mutlak membutuhkan harta.
Urgensi keterkaitan antara dakwah dan harta, tercermin secara implisit di dalam Alquran, tatkala
menyebutkan batas pengorbanan seorang muslim kepada Islam, umumnya kata “amwal” (harta) selalu
diiringi dengan kata “anfus” (jiwa).

“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, jiwa dan harta mereka dengan
memberikan surga untuk mereka….” (QS At-Taubah[9]: 111).

Zakat merupakan sebuah kewajiban yang memiliki efek peran integral, meliputi pembinaan pribadi,
keluarga, masyarakat, negara dan terwujudnya khilafah sebagai sasaran akhir dakwah Islam. Apabila
zakat dilaksanakan dengan penanganan dan penataan yang baik dan benar, akan diperoleh hasil yang
signifikan.Hikmah Zakat

1. Sebagai perwujudan iman kepada Allah SWT, mensyukuri nikmat-Nya, menumbuhkan akhlak mulia
dengan memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi, menghilangkan sifat kikir dan rakus, menumbuhkan
ketenangan hidup, sekaligus mengembangkan harta yang dimiliki.
2. Menolong, membantu dan membina kaum dhu’afa (orang yang lemah secara ekonomi) maupun
mustahiq lainnya ke arah kehidupannya yang lebih baik dan lebih sejahtera.

3. Sebagai sumber dana bagi pembangunan sarana maupun prasarana yang dibutuhkan oleh ummat
Islam.

4. Untuk mewujudkan keseimbangan dalam kepemilikan dan distribusi harta, sehingga diharapkan akan
lahir masyarakat makmur dan saling mencintai (marhammah) di atas prinsip ukhuwah Islamiyyah dan
takaful ijtima’i.

5. Menyebarkan dan memasyarakatkan etika bisnis yang baik dan benar.

6. Menghilangkan kebencian, iri, dan dengki dari orang-orang sekitarnya kepada yang hidup
berkecukupan, apalagi kaya raya serta hidup dalam kemewahan. Sementara, mereka tidak memiliki apa-
apa, sedang tidak ada uluran tangan dari orang kaya kepadanya.

7. Dapat menyucikan diri dari dosa, memurnikan jiwa (tazkiyatun nafs), menumbuhkan akhlak mulia,
murah hati, peka terhadap rasa kemanusiaan, dan mengikis sifat bakhil atau kikir serta serakah. Dengan
begitu, suasana ketenangan batin karena terbebas dari tuntutan Allah SWT dan kewajiban
kemasyarakatan, akan selalu melingkupi hati.

8. Menjadi unsur penting dalam mewujudkan keseimbangan dalam distribusi harta (social distribution),
dan keseimbangan tanggung jawab individu dalam masyarakat.

9. Zakat adalah ibadah mâliyah yang mempunyai dimensi dan fungsi sosial ekonomi atau pemerataan
karunia Allah SWT dan merupakan perwujudan solidaritas sosial, rasa kemanusiaan, pembuktian
persaudaraan Islam, pengikat persatuan umat dan bangsa, sebagai pengikat batin antara golongan kaya
dengan golongan miskin dan sebagai penimbun jurang yang menjadi pemisah antara golongan yang kuat
dengan yang lemah.
10. Mewujudkan tatanan masyarakat yang sejahtera, di mana hubungan seseorang dengan yang lainnya
menjadi rukun, damai, dan harmonis yang akhirnya dapat menciptakan situasi yang aman, tenteram
lahir batin.

11. Menunjang terwujudnya sistem kemasyarakatan Islam yang berdiri atas prinsip-prinsip: umatan
wahidah (umat yang bersatu), musâwah (umat yang memiliki persamaan derajat dan kewajiban),
ukhuwah Islamiyah (persaudaraan Islam), dan takâful ijtima’i (sama-sama bertanggung jawab).
(njs/dbs)Hikmah dari zakat antara lain:

1. Mengurangi kesenjangan sosial antara mereka yang berada dengan mereka yang miskin.

2. Pilar amal jama'i antara mereka yang berada dengan para mujahid dan da'i yang berjuang dan
berda'wah dalam rangka meninggikan kalimat Allah SWT.

3. Membersihkan dan mengikis akhlak yang buruk

4. Alat pembersih harta dan penjagaan dari ketamakan orang jahat.

5. Ungkapan rasa syukur atas nikmat yang Allah SWT berikan

6. Untuk pengembangan potensi ummat

7. Dukungan moral kepada orang yang baru masuk Islam

8. Menambah pendapatan negara untuk proyek-proyek yang berguna bagi ummat.

Selanjutnya apa saja sih keutamaan dari zakat??

1. Zakat merupakan salah satu sifat orang-orang baik yang menjadi penghuni Jannah. Allah Ta'ala
berfirman:

2. Zakat merupakan salah satu sifat orang-orang beriman yang berhak mendapatkan rahmat Allah.Zakat
terdiri dari dua macam:

1. Zakat Fitrah
Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan umat Muslim menjelang hari raya Idul Fitri atau pada
bulan Ramadan. Zakat fitrah dapat dibayar dengan setara 3,5 liter (2,5 kilogram) makanan pokok dari
daerah yang bersangkutan. Makanan pokok di Indonesia adalah nasi, maka yang dapat dijadikan sebagai
zakat adalah berupa beras.

2. Zakat Maal

Zakat maal (harta) adalah zakat penghasilan seperti hasil pertanian, hasil pertambangan, hasil laut, hasil
perniagaan, hasil ternak, harta temuan, emas dan perak. Masing-masing jenis penghasilan memiliki
perhitungannya sendiri.

Dalam Undang-Undang (UU) tentang Pengelolaan Zakat Nomor 38 Tahun 1998, pengertian zakat maal
adalah bagian dari harta yang disisihkan oleh seorang Muslim atau badan yang dimiliki orang Muslim
sesuai ketentuan agama untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya.

Anda mungkin juga menyukai