Lengkap
By ubayPosted on October 8, 2015
Pengertian Zakat, Haji Dan Wakaf Lengkap – Zakat merupakan sedekah yang diwajibkan untuk
umat islam menjelang akhir bulan puasa (Ramadhan), Sebagai pelengkap ibadah puasa. Zakat ialah
salah satu rukun islam yang keempat. Zakat menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya syariat
ISLAM. Oleh sebab itu hukum zakat ialah Fardhu atau Wajib atas setiap umat muslim yang telah
memenuhi syarat dan ketentuan. Zakat termasuk dalam kategori ibadah, semisal: Shalat, Puasa dan
Haji yang telah diatur secara rinci dan paten berdasarkan Al-Qur’an dan As Sunnah, Sekaligus
merupakan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan
perkembangan Umat Manusia.
Hikmah Zakat
1. Mengurangi resiko kesenjangan sosial.
2. Pilar amal jama’i antara yang berada dengan para mujahid dan da’i yang berjuang
meninggikan kalimat Allah.
3. Sebagai pembersih harta dan penjagaan dari orang kerakusan irang jahat.
4. Penggambaran atau ungkapan rasa syukur atas nikmat yang diberikan.
5. Sebagai pengambangan potensi umat.
6. Dorongan moral kepada muallaf.
7. Menambah pendapatan negara untuk pembangunan yang berguna bagi umat Islam.
WAKAF
Wakaf ialah perbuatan wakif atau orang atau pihak yang melakukan wakaf untuk menyerahkan
sebagian atau seluruh hartanya untuk kepentingan ibadah dan kesejahtaraan masyarakat untk
selama-lamanya. Seorang wakuf dapat per-orsngsn, organisasi ataupun badan hukum.
Obyek Wakaf
Obyek wakaf ialah benda yang bergerak maupun tidak bergerak yang secara sah dimiliki oleh wakif
atau pihak yang akan memberi wakaf. Obyek yang tidak bergerak bisa berbentuk tanah atau
bangunan. Obyek yang bergerak bisa berbentuk uang.
Syarat Wakaf
Syarat wakaf yang jadi syarat utama dalam wakaf agar sah akadnya ialah wakif yang telah dewasa,
berakal sehat, mempunyai waktu atau tidak berhalangan mmbuat perbuatan hukum serta pemilik sah
dan utuh dari harta benda yang akan diwakafkan. Akad wakaf harus disaksikan oleh dua orang saksi
yang berakal sehat dan baligh dan pejabat pembuat akta wakaf. Ikrar wakaf dilakauan oleh wakif
untuk menyerahkan harta benda yang sah dimiliki oleh wakif untuk diurus oleh nadzir demi
kepentingan ibadah dan masyarakat utk selama-lamanya.
Rukun Wakaf
Empat rukun wakaf yang harus dipenuhi dalam berwakaf : orang yang berfakaf, benda yang akan
diwakafkan, penerima wakaf dan lafadz atau akad atau ikrar.
Syarat-syarat Wakaf
1. Syarat bagi orang yang akan melakauan wakaf : al-wakif harus memiliki secara sah harta yang
akan diwakafkan, harus berakal, sudah baligh dan orang yang mampu bertindak secara hukum.
penggambaran orang bodoh, orang yang sedang muflis dan orang yang lemah ingatannya tidak sah
mewakafkan hartaya.
2. Syarat barang yang diwakafkan, barang tidak sah dipindahnamakan kecuali memenuhi syarat yang
ditentukan oleh ahli: barang yang diwakafkan harus berharga, harta yang diwakafkan harus diketahui
kadarnya. jadi jika harta yang diwakafkan tidak diketahui majhuknya maka pengalihan tidak sah,
kemudian harta yang diwakafkan harus dimiliki oleh wakif dan harta itu harus berdiri sendiri, tidak
terikat harta lain atau mufarrazan sering disebut dengan istilah ghaira shai’.
3. Syarat orang yang menerima manfaat wakaf diklasifikasikan ada dua macam, pertama tertentu
atau mu’ayyan dan tidak tertentu atau ghairu mu’ayyan.tertentu artinya jelas orang yang menerima
wakaf apakah seorang, dua orang atau sekumpulan orang yang tidak bolh dirubah. yang tidak tentu
ialah tempat berwakaf tidak ditentukan secara terperinci. Syarat badi yang menerima wakaf tertentu
ini ia harus orang yang boleh untuk memiliki harta. Jadi orang muslim, merdeka dan kafis zimmi boleh
memiliki harta wakaf. Syaratnya: harus dapat menjadikan wakaf itu umtuk kebaikan dan dengan
wakaf itu dapat mendekatkan diri kepada Allah. Dan wakaf ini hanay untk kepentingan Islam saja.
4. Syarat Shigah berhubungan dengan isi ucapan, beberapa syarat yang diperlukan: 1. ucapan harus
mengandung kata-kata yang menunjukan kekekalan, wakaf tidak sah jika mengungkapkan batas
waktu tertentu, 2. ucapan harus segera direalisasikan tanpa digantungkan atau disangkutkan dengan
syarat tertentu, 3. ucapan harus bersifat pasti, 4. ucapan tidak mengandung syarat yang
membatalkan. Jika semua syarat terpenuhi maka penguasaan atas wakaf adalah sah. pewakaf tidak
bisa menarik lagi pemilikan harta itu karena telah berpindah kepada Allah dan pengusaan harta
adalah orang yang menerima wakaf yang secara umum dianggap pemilik akan tetapi bersifat ghaira
tammah.
HAJI
Secara lughawi haji artinya menyengaja atau menuju dan mengunjingi. Mnurut istilah syara’ haji
berarti menuju Baitullah dan tempet-tempat tertentu untuk melaksanakan ibadah tertentu.
Jenis-jenis Haji
1. Haji ifrad artinya menyendiri, Haji ifrad dilaksanakan jika seorang bermaksud menyendirikan haji
atau umroh. Dalam hal ini yang didahulukan ialah haji. Berarti saat pertama kali mengenakan pakaian
ihram di miqad-Nya orang yang melaksanakan haji berniat berhaji dahulu jika haji sudah selesai
makan orang itu akan menggunakan kembalai pada saat umrah.
2. Haji tamattu’ berarti bersenang-senang atau santai dengan melakukan umrah dahulu dibulan haji
demgam tidak bertahallul. selanjutnya menggunakan pakaian ihram lagi untk berhaji ditahun yang
sama. haji tamattu’ juga berarti melakukan ibadah dalam bulan dan tahun yang sama tanpa kembali
ke negeri asal.
3. Haji qiran berarti menggabungkan artinya menyatukan atau enyakaliguskan haji dan umrah. Haji
kiran dilakukan denagn tetap berpakaian ihram sejak miqat makani dan melakukan semua rukun dan
wajib haji sampai selesai meski akan memakan waktu lama.
http://www.masterpendidikan.com/2015/10/pengertian-zakat-haji-dan-wakaf-lengkap.html
Memahami Islam tidak akan lengkap bila kita tidak mengetahui hukum-hukumnya. Melalui
hukumlah aturan yang berasal dari nilai-nilai Islam dapat dilaksanakan. Allah SWT
menerapkan syari’at bukan untuk memberatkan manusia , akan tetapi dibalik itu, orang-orang
yang mampu melaksanakan syariat dengan baik pasti akan mendapatkan kebahagiaan dan
kemulyaan hidup.
Dalam bab ini akan dibahas ibadah-ibadah yang menggunakan unsur harta yaitu : zakat, haji
dan wakaf. Pemerintah juga memiliki kewajiban untuk menjamin keterlaksanaan ibadah
zakat, haji dan wakaf. Untuk itulah pemerintah mengeluarkan undang-undang yang mengatur
zakat, haji dam wakaf dengan tujuan agar ibadah tersebut dapat dilaksanakan dengan baik,
mensejahterkan masyarakat dan dapat memberdayakan potensi umat Islam untuk
kemaslahatan umat.
A. ZAKAT
Pengertian Zakat
Zakat adalah rukun ketiga dari rukun Islam. Secara syari'ah, zakat merujuk pada aktivitas
memberikan sebagian kekayaan dalam jumlah dan perhitungan tertentu untuk orang-orang
tertentu menurut ketentuan-ketentuan Al-Qur’an.
Zakat secara bahasa dapat berarti ”kesucian”, ”tumbuh atau berkembang”,dan dapat berarti
”keberkatan”. Menurut istilah zakat ialah kadar harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh
seseorang kepada yang berhak menerima (mustahik) dengan ketentuan dan syarat syarat
tertentu. Zakat mengandung arti kesucian, maksudnya jika harta itu dikeluarkan zakatnya,
maka harta yang dimiliki orang tersebut menjadi suci. Begitu pula orangnya juga menjadi
suci atau lepas dari dosa. Zakat mengandung arti tumbuh atau berkembang, maksudnya jika
zakat itu dilaksanakan dapat menjadikan suburnya harta yang dimilliki, maupun suburnya
bagi orang yang menerima. Zakat mengandung arti keberkatan, maksudnya jika zakat itu
dilaksanakan dapat memberi berkah terhadap harta itu sendiri, orang yang zakat (muzakki)
maupun orang yang menerima zakat (mustahik).
Zakat berbeda dengan pajak, menurut ahli fiqih pajak sama dengan jizyah yang berari pajak
pungut, membalas jasa. Menurut istilah, pajak ialah kewajiban yang ditetapkan terhadap
wajib pajak yang harus disetorkan kepada negara sesuai dengan ketentuan.
Selain zakat dan pajak ada dana yang bersifat kesosialan yaitu :
a. Infaq ialah memberikan sebagian harta yang dimiliki kepada fihak lain yang
membutuhkan untuk membantu meringankan beban.
b. Hibbah yaitu memberikan suatu barang kepada orang lain atas dasar cinta kasih dan
tidak mengharap balasan.
c. Sedekah yaitu memberikan suatu barang kepada orang lain dengan dasar mencari
keridhaan Allah swt.
d. Hadiah yaitu memberikan suatu barang kepada orang lain atas dasar prestasi.
Zakat merupakan salah satu[rukun Islam], dan menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya
[syariat Islam]. Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib (fardhu) atas setiap muslim yang
telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat termasuk dalam kategori ibadah,
seperti:shalat,haji,dan puasa yang telah diatur secara rinci dan paten berdasarkan Al-Qur'an
dan As Sunnah,sekaligus merupakan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang
dapat berkembang sesuai dengan perkembangan ummat manusia. Adapun dasar kewajiban
zakat ialah firman Allah swt :
Artinya: "Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan
dan mensucikan harta dan mendo'akan untuk mereka. Sesungguh-nya do'a kamu itu
(menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka dan Allah Maha Mendengar Lagi Maha
Mengetahui". ( At-Taubah : 103).
Dari ayat diatas ada beberapa masalah yang perlu dicatat yaitu :
b. Zakat yang diambil itu dalam bentuk harta yang penjabarannya bisa bermacam-macam
seperti : emas, perak, dagangan, buah-buahan dan lain sebagainya.
Adapun kewajiban melaksanakan pajak didasarkan kepada kemaslahatan umum yaitu sebagai
dasar untuk mewujudkan keadaan masyarakat yang sejahtera lahir batin.Kesejahteraan lahir
batin antara lain didukung oleh tersedianya kesejahteraan lahir dalam bentuk perlengkapan
hidup untuk dapat melaksanakan perintah Allah swt.
Macam-macam Zakat
a. Zakat Fitrah
Zakat fitrah adalah zakat pribadi yang wajib dikeluarkan setiap bulan ramadhan atau sebelum
idhul fitri berupa makanan pokok atau uang sebesar kadar yang diwajibkan. Zakat fitrah
boleh dibayarkan sejak awal ramadhan dan sunahnya dibayarkan sesudah sholat subuh
sebelum sholat Ied. Bila dibayarkan sesudah sholat Iedul fitri sebelum matahari tenggelam,
hukumnya makruh sedang bila dibayar sesudah matahari tenggelam hukumnya haram. Yang
wajib dikeluarkan untuk zakat fitrah adalah berupa makanan pokok seperti beras, jagung dan
gandum sebesar 3,1 liter.
Zakat fitrah adalah wajib atas setiap muslim dan muslimah. Berdasar hadits berikut, Dari
Ibnu Umar r.a. ia berkata, “Rasulullah saw. telah memfardhukan
(mewajibkan) zakat fitrah satu sha’ tamar atau satu sha’ gandum atas hamba sahaya, orang
merdeka, baik laki-laki maupun perempuan, baik kecil maupun tua dari kalangan kaum
Muslimin; dan beliau menyuruh agar dikeluarkan sebelum masyarakat pergi ke tempat shalat
‘Idul Fitri.” (Muttafaqun ‘alaih : Fathul Bari III :367 no:1503, Muslim II: 277 no:279/984 dan
986, Tirmidzi II : 92 dan 93 no: 670 dan 672, ‘Aunul Ma’bud V:4-5 no: 1595 dan 1596,
Nasa’i V:45, Ibnu Majah I: 584 no:1826)
b. Zakat Maal
Harta yang akan dikeluarkan sebagai zakat harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
· Milik penuh, yakni harta tersebut merupakan milik penuh individu yang akan
mengeluarkan zakat.
· Berkembang, yakni harta tersebut memiliki potensi untuk berkembang bila diusahakan.
· Mencapai nisab, yakni harta tersebut telah mencapai ukuran/jumlah tertentu sesuai
dengan ketetapan, harta yang tidak mencapai nishab tidak wajib dizakatkan dan dianjurkan
untuk berinfaq atau bersedekah.
· Bebas dari hutang, bila individu memiliki hutang yang bila dikonversikan ke harta
yang dizakatkan mengakibatkan tidak terpenuhinya nishab, dan akan dibayar pada waktu
yang sama maka harta tersebut bebas dari kewajiban zakat.
· Berlalu satu tahun (Al-Haul), kepemilikan harta tersebut telah mencapai satu tahun
khusus untuk ternak, harta simpanan dan harta perniagaan. Hasil pertanian, buah-buahan dan
rikaz(barang temuan) tidak memiliki syarat haul.
q Harta perniagaan
q Hewan ternak
Adapun binatang ternak yang wajib dizakati adalah kambing, domba, kerbau, sapi dan
unta. Penghitungannya adalah sebagai berikut :
4) 301ke atas, setiap bertambah 100 zakatnya bertambah 1 ekor kambing berumur 2 tahun.
Ø Hasil pertanian;
Hasil pertanian seperti makanan pokok beras, jagung dan gandum, hasil perkebunan seperti
kurma, anggur dan semacamnya syarat zakatnya seperti wajib zakat emas dan perak.
Waktunya setelah selesai panen. Nisobnya kurang lebih 930 liter. Biaya hasil pertanian yang
ditanam dengan biaya yang cukup banyak, zakatnya 5 % , sedang bila ditanami tanpa biaya
zakatnya 10 %.
Harta rikaz (harta terpendam seperti emas, perak dan semacamnya zakatnya 20 %.
1) Fakir yaitu orang yang tidak mempunyai harta atau usaha, atau mempunyai harta dan
usaha tetapi kurang dari ½ kecukupannya dan tidak ada orang memberi belanja kepadanya.
2) Miskin yaitu orang yang mempunyai harta atau usaha sebanyak ½ kecukupan-nya atau
lebih tetapi tidak mencukupinya.
3) Amil yaitu semua orang yang bekerja mengurus zakat, sedang dia tidak mendapatkan
upah selain zakat itu.
4) Muallaf yaitu orang yang masih lemah imannya sehingga masih memerlukan
bimbingan dan pembinaan iman.
5) Riqob yaitu hamba sahaya yang ingin merdeka. Dalam hal ini zakat dipergu nakan
untuk menebus kepada majikannya.
6) Ghorim yaitu orang yang terlilit hutang sehingga berat sekali untuk membayar padahal
hutang bukan untuk maksiat.
7) Sabilillah yaitu orang-orang yang berjuang di jalan Allah swt., atau menegakkan agama
Islam, seperti membangun Rumah Sakit, Masjid dan lainnya.
8) Ibnu Sabil yaitu orang-orang yang sedang dalam perjalanan jauh bukan untuk maksiat
seperti belajar, haji dan lain sebagainya
· Orang kaya. Rasulullah bersabda, "Tidak halal mengambil sedekah (zakat) bagi orang
yang kaya dan orang yang mempunyai kekuatan tenaga." (HR Bukhari).
· Hamba sahaya, karena masih mendapat nafkah atau tanggungan dari tuannya.
· Orang yang dalam tanggungan yang berzakat, misalnya anak dan istri.
· Orang kafir.
·
Faedah Diniyah (segi agama)
· Pembayar zakat akan mendapatkan pahala besar yang berlipat ganda, sebagaimana
firman Allah, yang artinya: "Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah" (QS: Al
Baqarah: 276). Dalam sebuah hadits yangmuttafaq "alaih Nabi Shallallaahu 'alaihi wa
Sallam" juga menjelaskan bahwa sedekah dari harta yang baik akan ditumbuhkan
kembangkan oleh Allah berlipat ganda.
· Zakat merupakan sarana penghapus dosa, seperti yang pernah disabdakan Rasulullah
Muhammad SAW.
Faedah Khuluqiyah (Segi Akhlak)
· Menanamkan sifat kemuliaan, rasa toleran dan kelapangan dada kepada pribadi
pembayar zakat.
· Pembayar zakat biasanya identik dengan sifat rahmah (belas kasih) dan lembut kepada
saudaranya yang tidak punya.
· Merupakan realita bahwa menyumbangkan sesuatu yang bermanfaat baik berupa harta
maupun raga bagi kaum Muslimin akan melapangkan dada dan meluaskan jiwa. Sebab sudah
pasti ia akan menjadi orang yang dicintai dan dihormati sesuai tingkat pengorbanannya.
· Zakat merupakan sarana untuk membantu dalam memenuhi hajat hidup para fakir
miskin yang merupakan kelompok mayoritas sebagian besar negara di dunia.
· Zakat bisa mengurangi kecemburuan sosial, dendam dan rasa dongkol yang ada dalam
dada fakir miskin. Karena masyarakat bawah biasanya jika melihat mereka yang
berkelas ekonomi tinggi menghambur-hamburkan harta untuk sesuatu yang tidak
bermanfaaat bisa tersulut rasa benci dan permusuhan mereka. Jikalau harta yang demikian
melimpah itu dimanfaatkan untuk mengentaskan kemiskinan tentu akan terjalin
keharmonisan dan cinta kasih antara si kaya dan si miskin.
· Zakat akan memacu pertumbuhan ekonomi pelakunya dan yang jelas berkahnya akan
melimpah.
· Membayar zakat berarti memperluas peredaran harta benda atau uang, karena ketika
harta dibelanjakan maka perputarannya akan meluas dan lebih banyak pihak yang mengambil
manfaat.
Hikmah Zakat
· Mengurangi kesenjangan sosial antara mereka yang berada dengan mereka yang
miskin.
· Pilar amal jama'i antara mereka yang berada dengan para mujahid dan da'i yang
berjuang dan berda'wah dalam rangka meninggikan kalimat Allah SWT.
· QS (2:43) ("Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang
yang ruku'".)
· QS (9:35) (Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar
dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka:
"Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang
(akibat dari) apa yang kamu simpan itu.")
· QS (6: 141) (Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang
tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan
delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya
(yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik
hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan).
Sebagai wujud kepedulian pemerintah terhadap masalah zakat ini, pemerintah mendirikan
BAZIS (Badan Amil Zakat dan Sedekah). Lembaga ini diharapkan mampu mendorong
profesinalisme dalam pengelolaan ZIS. Bagi umat Islam pengeloaan ZIS yang profesional
akan memberikan beberapa manfaat antara lain :
o Pendistribusian ZIS lebih terorganisir dan benar-benar akan sampai kepada yang berhak.
o Pemerintah dapat melihat potensi masyarakat pembayar ZIS dan para penerimanya.
Adapun isi dari UU Nomor 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat tersebut adalah :
BAB I
Pasal 1
2) Zakat adalah harta yang wajib disisihkan oleh seorang musli atau badan yang dimiliki
oleh orang muslim sesuai dengan ketentuan agama untuk diberikan kepada yang berhak
menerimanya.
3) Muzakki adalah orang atau badan yang dimiliki oleh orang muslim yang berkewajiban
menunaikan zakat.
6) Menteri adalah Menteri yang ruang lingkup tugas dan tanggung jawabnya meliputi
bidang agama.
Pasal 2
Setiap warga negara Indonesia yang beragama Islam dan mampu atau badan yang dimiliki
oleh orang muslim berkewajiban menunaikan zakat.
Pasal 3
BAB II
Pasal 5
BAB III
Pasal 6
(1) Pengelolaan zakat dilakukan oleh badan amil zakat yang dibentuk oleh pemerintah.
c. daerah kabupaten atau daerah kota oleh bupati atau wali kota atas usul kepala kantor
departemen agama kabupaten atau kota;
d. kecamatan oleh camat atas usul kepala kantor urusan agama kecamatan.
BAB IV
Pasal 11
d. Hasil pertambangan;
e. Hasil peternakan;
g. tikaz
(3) Penghitungan zakat mal menurut nishab, kadar dan waktunya ditetapkan berdasarkan
hukum agama.
Pasal 13
Badan amil zakat dapat menerima harta selain zakat seperti infaq, shadaqah, wasiat waris dan
kafarat.
BAB V
Pasal 16
(1) Hasil pengumpulan zakat didayagunakan untuk mustahiq sesuai dengan ketentuan agama.
(2) Pendayagunaan hasil pengumpulan zakat berdasarkan skala prioritas kebutuhan mustahiq
dan dapat dimanfaatkan untuk usaha yang produktif.
Haji adalah rukun (tiang agama) Islam yang kelima setelah syahadat, shalat, zakat dan puasa.
Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan yang dilaksanakan
kaum muslim sedunia yang mampu (material, fisik, dan keilmuan) dengan berkunjung dan
melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa tempat di Arab Saudipada suatu waktu yang
dikenal sebagai musim haji (bulan Dzulhijjah). Hal ini berbeda dengan ibadah umrah yang
bisa dilaksanakan sewaktu-waktu.
Haji menurut bahasa artinya menyengaja (ُ)اَ ْلقَصْ د. Menurut istilah haji ialah menyengaja
berkunjung ke Baitullah (Ka'bah) untuk melakukan beberapa perbuatan antara lain wukuf,
thowaf, sa'i dan amalan-amalan lain pada waktu tertentu dengan syarat dan rukun tertentu
demi memenuhi panggilan Allah swt, dan mengharap ridhoNya. Allah swt, berfirman :
1. Syarat Haji
Haji diwajibkan atas orang yang kuasa dan mampu, satu kali dalam seumur hidupnya.
Adapun syarat wajib haji adalah :
a. Islam
c. Berakal sehat.
- Mempunyai bekal yang cukup untuk perjalanan pergi dan pulang serta bekal bagi keluarga
yang ditinggalkan.
- Bagi perempuan hendaklah dengan muhrimnya, suami atau wanita lain yang dapat
dipercaya. Rasulullah saw, bersabda :
Artinya : "Janganlah seorang wanita bepergian kecuali beserta muhrimnya". (HR. Bukhori)
- Sehat badan. Orang yang sakit atau sudah tua kewajiban haji boleh digantikan orang lain
dengan biaya orang tersebut.
2. Rukun Haji.
Di dalam haji rukun dibedakan dengan wajib. Rukun haji adalah perbuatan-perbuatan yang
apabila tidak dikerjakan maka batal ibadah hajinya dan harus diulang. Sedang wajib haji
adalah suatu perbuatan yang wajib dikerjakan tetapi syahnya haji tidak tergantung kepadanya,
dan apabila tidak dikerjakan wajib diganti dengan dam (denda). Adapun yang termasuk rukun
haji adalah sebagai berikut :
a. Ihrom, yaitu niat mulai mengerjakan ibadah haji/umroh dengan berpakaian ihrom.
b. Wukuf, yaitu berdiam dipadang Arafah pada waktu yang ditentukan, yaitu mulai
tergelincirnya matahari pada tanggal 9 dzulhijjah sampai terbit fajar pada tanggal 10
dzulhijjah.
c. Thawaf, yaitu mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali. Adapun syarat-syarat thawaf adalah
sebagai berikut:
4). Dimulai dari Hajar Aswad dan diakhiri di Hajar Aswad.
5). Hendaklah Ka'bah selalu disebelah kiri orang yang thowaf.
6). Hendaklah thawaf itu diluar Ka'bah tetapi masih di dalam Masjid.
q Thawaf Tahallul, yaitu thawaf yang dilakukan untuk melepaskan diri dari yang diharamkan
karena ihrom.
q Thawaf Sunat.
)(رواه إبن ماجه ِ الَ َحوْ َل َوالَ قُ َّوةَ إِالَّ بِاهللا,ُُس ْب َحانَ هللاِ َو ْال َح ْم ُد ِهللِ َوالَإِلَهَ إِالَّهللاُ َوهللاُ أَ ْكبَر
Artinya : "Maha Suci Allah, segala Puji bagi Allah, tidak ada Tuhan selain Allah, Allah
Maha Besar, tidak ada daya dan kekuatan kecuali atas pertolongan Allah". (HR. Ibnu
Majah)
§ Dilakukan sebanyak 7 kali. Dari Shofa ke Marwah dihitung sekali dan sebaliknya dari
Marwah keShofa juga dihitung sekali.
e. Mencukur/Menggunting rambut.
Mencukur rambut berfungsi sebagai tahallul (penghalalan) terhadap beberapa hal yang
diharamkan selama ihrom. Mencukur rambut sekurang-kurangnya 3 helai.
3. Wajib Haji.
Wajib haji adalah hal-hal yang harus dilakukan dalam mengerjakan haji dan bila
ditinggalkan tetap syah hajinya tetapi wajib membayar dam (denda). Hal-hal yang termasuk
wajib haji adalah :
Miqot adalah batas tempat dan waktu untuk melakukan ihrom ( niat haji ). Miqot dibagi
menjadi dua macam :
o Miqot Zamani yaitu batas atau ketentuan waktu mulai mengerjakan ibadah haji. Miqot
zamani mulai awal bulan syawal sampai terbit fajar tanggal 10 dzulhijjah.
o Miqot Makani yaitu tempat memulai ihrom bagi yang akan mengerjakan haji/
umroh.Untuk jamaah haji dari Indonesia mulai ihromnya dari Bandara King Abdul Azis
Jeddah bagi yang langsung menuju Makkah, dan mulai dari Bir Ali bagi yang menuju
Madinah lebih dahulu.
b. Bermalam di Musdalifah.
Yaitu sesudah terbenam matahari tanggal 9 dzulhijjah (setelah wukuf). Kemudian sholat
maghrib dan isak dijamak qosor. Disini bisa mengambil kerikil sebanyak 49 buah atau 70
buah.
c. Bemalam di Mina.
Dilakukan sebanyak 7 kali pada tanggal 10 dzulhijjah kemudian melakukan tahallul awal
dengan mencukur rambut, sehingga seluruh larangan ihrom menjadi gugur kecuali menggauli
istri.
Dilakukan pada tanggal 11, 12, 13 dzulhijjah (masing-masing 7 kali). Boleh melontar pada
tanggal 11,12 saja kemudian kembali ke- Makkah dan ini dinamakannafar awal. Bagi yang
pada tanggal 13 masih di Mina diharuskan melontar jumrah lagi dan ini dinamakan nafar
tsani.
g. Thawaf Wada'.
3). Bagi wanita dilarang menutup muka dan telapak tangan.
4). Bagi laki-laki maupun perempuan dilarang memakai harum-haruman selama ihrom baik
badan atau pakaian kecuali sebelum ihrom malah dianjurkan.
5). Dilarang memotong rambut atau bulu badan lain, dan juga dilarang memakai minyak
rambut.
6). Dilarang meminang, menikah, menikahkan, atau menjadi wali.
8). Dilarang membunuh binatang darat yang liar dan halal dimakan.
ad. g. Thawaf Wada' ( thawaf pamitan ).
4. Sunat Haji
a. Membaca Talbiyah. Bagi laki-laki dengan suara nyaring dan bagi perempuan cukup di
dengar sendiri. Waktunya sejak mulai ihrom sampai melontar jumrah aqobah. Adapun lafal
talbiyah adalah sebagai berikut :
)ك(رواه البخارى و مسلم ُ إِ َّن ْال َح ْم َد َوالنِّ ْع َمةَ لَكَ َو ْال ُم ْل,َك لَبَّ ْيك
َ َك الَ َش ِر ْيكَ ل َ َك ل َ لَبَّ ْي,َلَبَّ ْيكَ اللَّهُ َّم لَبَّ ْيك
َ ك الَ َش ِر ْي
e. Masuk ke Ka'bah.
(1). Ifrod, yaitu mengerjakan haji dan umroh dengan cara mendahulukan haji dari pada
umroh. Yakni ihrom diteruskan haji, kemudian ihrom lagi untuk umroh. Cara ini yang terbaik
dan bebas dari dam (denda).
(2). Tamatuk, yaitu mengerjakan haji dan umroh dengan cara mendahulukan umroh dari pada
haji. Yakni ihrom dulu diteruskan umroh kemudian ihrom lagi untuk haji. Cara ini terkena
dam (denda).
(3). Qiron, yaitu mengerjakan haji dan umroh secara bersama. Jadi sekali ihrom dalam waktu
haji untuk menunaikan haji dan umroh sekaligus. Cara ini juga terkena dam.
Dam adalah denda yang wajib dilaksanakan oleh orang yang selama menunaikan haji dan
umroh, melanggar larangan haji atau meninggalkan wajib haji.
o Bila tidak menyembelih, ia wajib bersedekah kepada fakir miskin berupa makan seharga
unta/lembu.
o Bila tidak sanggup, ia harus berpuasa sebanyak harga unta dengan perhitungan setiap satu
mud (+ 0,8 kg.) daging tersebut ia harus berpuasa satu hari.
b. Dam karena melanggar salah satu larangan haji sebagai berikut : mencukur rambut,
memotong kuku, memakai pakaian berjahit (bagi laki-laki), memakai minyak rambut,
memakai wangi-wangian, bersenggama sesudah tahalul pertama, maka dendanya memilih
salah satu diantara 3 hal yaitu:
- Puasa 3 hari.
c. Dam karena melaksanakan haji Tamatuk atau Qiron. Dendanya adalah sebagai berikut:
· Jika tidak mampu ia wajib puasa 10 hari, 3 hari dikerjakan di tanah suci dan 7 hari
dikerjakan di tanah air.
d. Dam karena meninggalkan salah satu wajib haji. Dendanya sama dengan melakukan
haji Tamatuk atau Qiron
e. Dam karena berburu atau membunuh binatang buruan. Dendanya memilih salah satu
diantara 3 hal :
(3) Puasa sebanyak harga binatang tersebut, setiap satu mud wajib berpuasa 1
7. Umroh
a. Pengertian Umroh.
Menurut bahasa umroh berarti ziarah. Menurut istilah umroh ialah ziarah ke Ka'bah untuk
melakukan thawaf, sa'i dan memotong rambut. Hukum mengerjakan umroh adalah wajib
sekali seumur hidup. Allah swt, berfirman :
Artinya : "Dan sempurnakan ibadah haji dan umroh karena Allah.... ". (Al-Baqoroh : 196)
o Sa'i.
o Haji dilakukan pada waktu tertentu ( mulai bulan syawal sampai dengan tanggal 10
dzulhjjah ), sedangkan umroh waktunya sepanjang tahun.
o Bemalam di Musdalifah, Mina, melempar jumroh, thawaf wada' menjadi wajib haji,
sedangkan umroh tidak.
q Dapat menambah dan memperkuat iman dan taqwa kepada Allah swt, sebab haji dan
umroh memerlukan fisik yang kuat.
q Memperkuat ukhuwah islamiyah antara sesama umat Islam dari berbagai penjuru dunia.
q Dapat menjadi forum muktamar umat Islam seluruh dunia untuk membahas dan
memecahkan permasalahan kaum muslimin.
q Dapat mengenal tempat-tempat bersejarah seperti Ka'bah, Sofa, Marwa, Sumur Zam- zam
Mekah, Arofah, Madinah, Makam Nabi saw, dan lain-lain.
Pasal 1
Ayat 1. Ibadah Haji adalah rukun Islam kelima yang merupakan kewajiban sekali seumur
hidup bagi setiap orang Islam yang mampu menunaikannya.
Ayat 3. Jemaah Haji adalah Warga Negara Indonesia yang beragama Islam dan telah
mendaftarkan diri untuk menunaikan Ibadah Haji sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
Ayat 7. Komisi Pengawas Haji Indonesia, yang selanjutnya disebut KPHI, adalah lembaga
mandiri yang dibentuk untuk melakukan pengawasan terhadap
Ayat 8. Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji, yang selanjutnya disebut BPIH, adalah sejumlah
dana yang harus dibayar oleh Warga Negara yang akan menunaikan Ibadah Haji.
Ayat 11. Paspor Haji adalah dokumen perjalanan resmi yang diberikan kepada Jemaah Haji
untuk menunaikan Ibadah Haji.
Ayat 16. Ibadah Umrah adalah umrah yang dilaksanakan di luar musim haji.
Ayat 17. Dana Abadi Umat, yang selanjutnya disebut DAU, adalah sejumlah dana yang
diperoleh dari hasil pengembangan Dana Abadi Umat dan/atau sisa biaya operasional
Penyelenggaraan Ibadah Haji serta sumber lain yang halal dan tidak mengikat.
Ayat 18. Badan Pengelola Dana Abadi Umat, yang selanjutnya disebut BP DAU, adalah
badan untuk menghimpun, mengelola, dan mengembangkan Dana Abadi Umat.
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
(1) Setiap Warga Negara yang beragama Islam berhak untuk menunaikan Ibadah Haji dengan
syarat:
a. berusia paling rendah 18 (delapan belas) tahun atau sudah menikah; dan
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
dengan Peraturan Menteri.
Pasal 5
Setiap Warga Negara yang akan menunaikan Ibadah Haji berkewajiban sebagai berikut:
a. mendaftarkan diri kepada Panitia Penyelenggara Ibadah Haji kantor Departemen Agama
kabupaten/kota setempat;
c. memenuhi dan mematuhi persyaratan dan ketentuan yang berlaku dalam Penyelenggaraan
Ibadah Haji.
Pasal 6
Pasal 7
a. pembimbingan manasik haji dan/atau materi lainnya, baik di tanah air, di perjalanan,
maupun di Arab Saudi;
d. penggunaan Paspor Haji dan dokumen lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan Ibadah
Haji; dan
e. pemberian kenyamanan Transportasi dan pemondokan selama di tanah air, di Arab Saudi,
dan saat kepulangan ke tanah air.
Pasal 11
(1) Menteri membentuk Panitia Penyelenggara Ibadah Haji di tingkat pusat, di daerah yang
memiliki embarkasi, dan di Arab Saudi.
(2) Dalam rangka Penyelenggaraan Ibadah Haji, Menteri menunjuk petugas yang menyertai
Jemaah Haji, yang terdiri atas:
BAB XIII
PENYELENGGARAAN PERJALANAN IBADAH UMRAH
Pasal 43
(1) Perjalanan Ibadah Umrah dapat dilakukan secara perseorangan atau rombongan melalui
penyelenggara perjalanan Ibadah Umrah.
(2) Penyelenggara perjalanan Ibadah Umrah dilakukan oleh Pemerintah dan/atau biro
perjalanan wisata yang ditetapkan oleh Menteri.
C. WAKAF
1. Ketentuan Wakaf
a. Pengertian wakaf
Artinya : "Kamu sekali-kali tidak akan sampai kepada kebaktian yang (sempurna) sebelum
kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan
maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui ". (Ali Imron : 92)
b. Rukun Wakaf
q Wakif (fihak yang menyerahkan wakaf), yaitu orang atau badan hukum yang mewakafkan
benda miliknya.
q Mauquf 'Alaihi (fihak yang menerima wakaf/nadzir), yaitu kelompok atau badan hukum
yang diserahi tugas memelihara dan mengurus benda wakaf.
q Mauquf (harta yang diwakafkan) yaitu benda yang bergerak/ tidak bergerak yang
memilki daya tahan lama dan bernilai seperti tanah, mobil dan lain-lain.
q Sighot (ikrar serah terima wakaf), yaitu pernyataan kehendak dari wakif untuk
mewakafkan benda miliknya.
c. Syarat Wakaf
§ Harta yang diwakafkan hendaklah tahan lama, dapat diambil manfaatnya, milik sendiri dan
tidak dibatasi waktu.
§ Tujuan wakaf, hendaklah semata-mata karena beribadah kepada Allah swt, dan bukan
untuk maksiat.
Hukum wakaf adalah sunat dan dilaksanakan pada waktu seseorang masih hidup sampai tak
terbatas waktunya, sebab ia sendiri yang akan mendapatkan pahala dari Allah swt. Dengan
telah dilaksakannya wakaf maka hak wakif terputus dan beralih menjadi hak Allah swt.,
yang pengurusannya dilaksanakan oleh nadzir. Pada dasarnya terhadap benda wakaf tidak
dapat dilakukan perubahan sesuai dengan ikrar wakaf. Tetapi misalnya bangunan
Masjid/Madrasah telah ditinggal penduduk sekitar, dengan alasan maslahah dan manfaat
maka mengganti bangunan itu boleh dengan alasan :
§ Karena tidak sesuai lagi dengan tujuan wakaf yang di ikrarkan oleh wakif.
Jenis barang/benda yang boleh di wakafkan adalah barang yang dapat di ambil manfaatnya
dan tidak merusak dzatnya, misalnya :
a. sebidang tanah
3. Wakaf Di Indonesia
¨ Calon wakif menghadap Nadzir di hadapan Pejabat Pembuat AktA Ikrar Wakaf
(PPAIW) yaitu Kepala KUA setempat dengan membawa sertifikat tanah atau surat bukti
kepemiikan tanah yang syah yang diperkuat dengan keterangan Kepala desa dan camat
bahwa tanah tersebut tidak dalam keadaan sengketa.
¨ Ikrar Wakaf disaksikan sedikitnya 2 orang saksi dan dilakukan secara tertib.
¨ Ikrar wakaf ditulis dengan persetujuan Kepala Kantor Depag Kab./Kota setempat.
¨ PPAIW membuat Akta Ikrar Wakaf (AIW) setelah ikrar wakaf selesai dilaksanakan.
AIW dibuat rangkap tiga dan salinannya rangkap empat. Lembar ke 1 disimpan PPAIW,
lembar ke 2 dilampirkan pada surat permohonan Bupati/Walikota c.g. Kepala Sub Derektorat
Agraria setempat, lembar ke 3 dikirim ke Pengadilan Agama setempat, sedang salinan AIW
yang empat diberikan kepada wakif, nadzif, Kandepag dan kepala desa setempat.
¨ PPAIW atas nama nadzir mengajukan permohonan pendaftaran tanah wakaf kepada
Bupati/Wakilota c.g. Kepala Sub Direktorat Agraria setempat.
¨ Dengan telah didaftarkannya tanah wakaf tersebut Kepala Sub Direktorat Agraria atas
nama Bupat/Walikota menerbitkan Sertifikat Tanah Wakaf.
1) Hak Nadzir
q Berhak menerima penghasilan tanah wakaf yang ditentukan oleh Kepala Kantor Depag
Kab./Kota dan menggunakan untuk kepentinngan umum.
2) Kewajiban Nadzir
Keutamaan Wakaf
Wakaf termasuk sodaqoh jariyah yang pahalanya mengalir terus kepada yang berwakaf.
Sebagaimana Sabda Rasulullah saw sebagai berikut :
)(رواه مسلم ُح يَ ْد ُعوْ لَه َ أَوْ َولَ ٍد, أَوْ ِع ْل ٍم يُ ْنتَفَ ُع بِ ِه,اريَ ٍة
ٍ ِصال ِ ص َدقَ ٍة َج ٍ َإِ َذا َماتَ ابْنُ أَ َد َم إِ ْنقَطَ َع َع َملُهُ إِالَّ ِم ْن ثَال
َ :ث
Artinya : “Apabila seorang anak adam meninggal dunia maka terputuslah semua amalnya
keculi tiga perkara : Sodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholeh yang mau
mendoakan kepadanya”. (HR. Muslim)
BAB I
Pasal 1
3. Ikrar Wakaf adalah pernyataan kehendak wakif yang diucapkan secara lisan dan/atau
tulisan kepada Nazhir untuk mewakafkan harta benda miliknya.
4. Nazhir adalah pihak yang menerima harta benda wakaf dari Wakif untukdikelola dan
dikembangkan sesuai dengan peruntukannya.
5. Harta Benda Wakaf adalah harta benda yang memiliki daya tahan lama dan/atau manfaat
jangka panjang serta mempunyai nilai ekonomi menurut syariah yang diwakafkan oleh
Wakif.
6. Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf, selanjutnya disingkat PPAIW, adalah pejabat
berwenang yang ditetapkan oleh Menteri untuk membuat akta ikrar wakaf.
8. Pemerintah adalah perangkat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas
Presiden beserta para menteri.
BAB II
Pasal 4
Pasal 5
Wakaf berfungsi mewujudkan potensi dan manfaat ekonomis harta benda wakaf untuk
kepentingan ibadah dan untuk memajukan kesejahteraan umum.
Pasal 7
Pasal 9
Pasal 32
PPAIW atas nama Nazhir mendaftarkan harta benda wakaf kepada Instansi yang
berwenang paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak akta ikrar wakaf ditandatangani.
Pasal 33
Dalam pendaftaran harta benda wakaf sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32, PPAIW
menyerahkan:
Pasal 34
Pasal 35
Bukti pendaftaran harta benda wakaf sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 disampaikan
oleh PPAIW kepada Nazhir.
Pasal 36
Dalam hal harta benda wakaf ditukar atau diubah peruntukannya Nazhir melalui PPAIW
mendaftarkan kembali kepada Instansi yang berwenang dan Badan Wakaf Indonesia atas
harta benda wakaf yang ditukar atau diubah peruntukannya itu sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dalam tata cara pendaftaran harta benda wakaf.
BAB IV
Pasal 40
a. dijadikan jaminan;
b. disita;
c. dihibahkan;
d. dijual;
e. diwariskan;
f. ditukar; atau
Pasal 41
(1) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 huruf f dikecualikan apabila hartabenda
wakaf yang telah diwakafkan digunakan untuk kepentingan umum sesuai dengan rencana
umum tata ruang (RUTR) berdasarkan ketentuan peraturan
(2) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat dilakukan
setelah memperoleh izin tertulis dari Menteri atas persetujuan Badan Wakaf Indonesia.
(3) Harta benda wakaf yang sudah diubah statusnya karena ketentuan pengecualian
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib ditukar dengan harta benda yang manfaat dan
nilai tukar sekurang. kurangnya sama dengan harta benda wakaf semula.
BAB V
Pasal 42
Nazhir wajib mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf sesuai dengan tujuan,
fungsi, dan peruntukannya.
Pasal 43
(1) Pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf oleh Nazhir sebagaimana
(2) Pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) Dalam hal pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf yang dimaksud pada ayat
(1) diperlukan penjamin, maka digunakan lembaga penjamin syariah.
Pasal 44
(1) Dalam mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf, Nazhir dilarang
melakukan perubahan peruntukan harta benda wakaf kecuali atas dasar izin tertulis dari
Badan Wakaf Indonesia.
Pasal 45
(1) Dalam mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf, Nazhir diberhentikan dan
diganti dengan Nazhir lain apabila Nazhir yang bersangkutan:
larangan dalam pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf sesuai dengan
e. dijatuhi hukuman pidana oleh pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hokum tetap.
BAB VI
Pasal 47
(1) Dalam rangka memajukan dan mengembangkan perwakafan nasional, dibentuk Badan
Wakaf Indonesia.
tugasnya.
Pasal 48
Badan Wakaf Indonesia berkedudukan di ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
dapat membentuk perwakilan di Provinsi dan/atau Kabupaten/Kota sesuai dengan kebutuhan.
RANGKUMAN
Salah satu wujud pelayanan pemerintah kepada masyarakat, khususnya umat Islam adalah
dengan adanya Undang-undang yang mengatur kepentingan umat Islam dalam melaksanakan
zakat, haji dan wakaf. Pemerintah telah menetapkan perundang-undangan yang menyangkut
masalah adalah :
3. jizyah = pajak
6. wajib haji = perbuatan yang wajib dikerjakan tetapi syahnya haji tidak tergantung
kepadanya, dan apabila tidak dikerjakan wajib diganti dengan dam (denda).
http://barzacommunity.blogspot.co.id/2013/04/kelas-x-bab-11-zakat-haji-waqaf.html
Ringkasan materi Zakat, Haji dan Umrah, Wakaf Ringkasan materi
Zakat, Haji dan Umrah, Wakaf
21.59.00 M NASHRUN FATHONI, S. Pd. I. No comments
A. Zakat
b. Menurut istilah, zakat adalah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh seseorang kepada orang-
orang yang berhak menerimanya (mustahik) dengan beberapa ketentuan, bertujuan untuk
mensucikan harta / jiwa.
c. Hukum membayar zakat adalah WAJIB bagi orang yang terpenuhi persyaratannya
a. Fakir : orang yang tidak punya harta dan tidak memiliki pekerjaan
b. Miskin : keluarga pra sejahtera/ memiliki pekerjaan dan harta tapi masih kurang mencukupi
untuk kebutuhan hidupnya
f. Garim : orang yang banyak hutang, tapi tidak dalam maksiat pada Allah
g. Sabilillah : perjuangan di jalan Allah swt./ sekolah, panti asuhan dll
h. Ibnu sabil : musafir yang kehabisan bekal dan tidak dalam perjalanan maksiat
3. Pembagian Zakat
a. Zakat Fitrah
2) hukumnya wajib dikeluarkan oleh setiap orang yang masih hidup sampai malam idul fitri dan
mempunyai kelebihan bahan makanan
3) Bentuknya adalah bahan makanan pokok perjiwa 2,5 Kg beras/ makanan pokok yang lain senilai 2,5
kg beras
b. Zakat Maal
1) Zakat harta yang wajib dibayarkan oleh seseorang yang sudah mencapai nisab dan haul. Tujuannya
adalah untuk mensucikan harta.
5% jika
pengairannya
dengan biaya
b) Berakal b) Berakal
c) Baligh/dewasa c) Baligh/dewasa
d) Merdeka d) Merdeka
e) Kuasa/mampu e) Kuasa/mampu
b) Wukuf b) Tawaf
c) Tawaf c) Sa’i
d) Sa’i d) Tahalul
e) Tahalul e) Tertib
f) Tertib
1. Ihram, yaitu berniat menunaikan haji dengan memakai kain putih tidak berjahit dari miqatnya. Miqat
ada 2:
a. Miqat zamani, yaitu batas waktu dibolehkannya mulai ikhram, yaitu mulai bulan syawal sampai terbit
fajar tgl 10 dzulhijjah
b. Miqat makani, yaitu batas tempat dimana para calon haji wajib memulai memakai baju ihram. Bagi
jamaah haji yang dari Indonesia dimulai pada bukit yalamlam
2. Wukuf, adalah berhenti di padang arafah sejak tergelincirnya matahari tanggal 9 dzulhijjah sampai
terbit fajar 10 dzulhijjah
3. Tawaf, yaitu mengelilingi ka’bah 7 kali. Dalam melaksanakan thawaf, tidak perlu dengan niat sendiri
karena sudah terkandung dalam ihram
4. Sa’i, Sa’i ialah berlari-lari kecil antara bukit Shofa dan Marwa sebanyak tujuh kali
5. Tahalul, ialah mencukur atau menggunting rambut kepala sebagai tanda telah bebas dari larangan-
larangan haji atau umrah. Sedikitnya 3 helai rambut.
C. Wakaf
1. Pengertian
menahan sesuatu benda yang kekal zatnya, untuk diambil manfaatnya untuk kebaikan dan kemajuan
Islam. Menahan suatu benda yang kekal zatnya, artinya tidak dijual dan tidak diberikan serta tidak
pula diwariskan, tetapi hanya disedekahkan untuk diambil manfaatnya saja.
2. Syarat
b. Tunai tanpa menggantungkan pada suatu peristiwa di masa yang akan datang. Misalnya, “Saya
wakafkan bila dapat keuntungan yang lebih besar dari usaha yang akan datang”.
c. Jelas mauquf alaih nya (orang yang diberi wakaf) dan bisa dimiliki barang yang diwakafkan (mauquf)
itu
3. Rukun
A. ZAKAT
Zakat menurut bahasa artinya tumbuh dengan subur atau suci dari dosa. Zakat menurut
istilah agama Islam adalah kadar harta tertentu yang diberikan kepada yang berhak
menerimanya dengan syarat tertentu.
Dasar diwajibkannya zakat yaitu QS. At-Taubah ayat 103:
öNåk¨Xy‰ÉftGs9ur šÝtômr& Ĩ$¨Y9$# 4’n?tã ;o4quŠym z`ÏBuršúïÏ
%©!$# (#qä.uŽõ°r& 4 –Šuqtƒ öNèd߉tnr& öqs9 ã£Jyèãƒ
y#ø9r&7puZy™ $tBur uqèd ¾ÏmÏnÌ“ômt“ßJÎ/ z`ÏB É>#x‹yèø9$# br& t£Jy
èãƒ3 ª!$#ur 7ŽÅÁt/ $yJÎ/ šcqè=yJ÷ètƒ ÇÒÏÈ
103. dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling loba kepada kehidupan (di dunia),
bahkan (lebih loba lagi) dari orang-orang musyrik. masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun,
Padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya daripada siksa. Allah Maha mengetahui apa
yang mereka kerjakan.
Zakat ada dua macam:
1. Zakat mal (zakat harta),Yaitu zakat emas, perak, hasil tambang, binatang, tumbuh-tumbuhan
(buah-buahan dan biji-bijian) dan barang perniagaan.
2. Zakat nafs (zakat fitrah),Yaitu zakat jiwa yang disebut zakat fitrah (zakat yang diberikan
berkenaan dengan telah selesainya mengerjakan puasa Ramadhan).
Hal-hal yang berkaitan dengan zakat:
• Nishab adalah batas minimal harta yang wajib dikeluarkan zakatnya.
• Mustahiq adalah orang yang berhak menerima zakat.
• Muzakki adalah orang yang wajib mengeluarkan zakat
Beberapa nishab harta:
Pengumpulan Zakat
Untuk zakat mal, harta yang wajib dizakati menurut pasal 11 meliputi :
• emas, perak dan uang
• perdagangan dan perusahaan
• hasil pertanian, perkebunan, dan perikanan
• hasil pertambangan
• hasil peternakan
• hasil pendapatan dan jasa
• rikaz
Model Pengelolaan Zakat
Secara produktif yaitu pemberian zakat yang dapat menghasilkan suatu usaha. Cara ini
diberikan kepada orang lemah harta tetap kuat fisiknya.
Secara Konsumtif, yaitu pemberian zakat yang langsung habis. Cara ini diberikan kepada orang
yang lemah harta dan lemah fisiknya.
Pengawasan dan Sanksi
• Pengawasan dalam plaksanaan tugas badan amil zakat dilakukan oleh unsur pengawas.
Unsur pengawas badan amil zakat berkedudukan disemua tingkatan badan amil zakat.
Apabila badan amil zakat menemui kesulitan dalam melakukan audit keuangan, dapat
meminta bantuan akuntan publik. Dalam pasal 20, masyarakat dapat berperan aktif dalam
pengawasan badan amil zakat dan lembaga amil zakat.
• Apabila pengelola zakat melakukan kekeliruan, maka akan dikenai sanksi dalam pasal 21
dijelaskan bahwa setiap pengelola zakat yang melakukan kelalaian, akan dikenakan sanksi
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
B. HAJI
Haji menurut bahasa artinya kemauan untuk datang ke suatu tempat. Menurut istilah, haji
artinya melaksanakan niat mengunjungi Baitullah (Ka’bah) untuk beribadah kepada Allah
pada waktu tertentu, syarat tertentu dan cara-cara tertentu.Dasar diwajibkannya haji Q.S. Ali
Imran ayat 97.
Syarat Wajib Haji:
• Beragama Islam
• Berakal sehat
• Balig
• Merdeka
• Kuasa / mampu (istitha’ah)
Rukun Haji:
1) Ihram : niat mulai mengerjakan haji
2) Wukuf di Arofah : hadir / berada di Arofah
3) Thawaf : mengelilingi Ka’bah tujuh kali
4) Sa’i yaitu berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwa.
5) Tahallul yaitu mencukur atau menggunting rambut
6) Tertib maksudnya menertibkan rukun-rukun
Syarat Sahnya Thawaf:
– Suci dari hadas besar, kecil dan najis
– Menutup aurat
– Dilaksanakan tujuh kali putaran
– Thawaf dimulai dari Hajar Aswad dan di akhiri di Hajar Aswad
– Ka’bah berada disebelah kiri orang yang thawaf
– Thawaf diluar Ka’bah tetapi masih di dalam Masjidil Haram
Macam –macam Thawaf
1) Thawaf Ifadah yaitu thawaf yang menjadi rukun haji
2) Thawaf Qudum yaitu thawaf yang dilaksanakan ketika jamaah haji tiba di Masjidil Haram
3) Thawaf Wada’ yaitu thawaf yang dilaksanakan ketika akan meninggalkan Mekah
4) Thawaf Tahallul yaitu thawaf sebagai penghalalan barang yang haram karena ihram
5) Thawaf Nazar, yaitu thawaf yang dilakukan karena nazar
6) Thawaf Sunat, yaitu thawaf yang dilakukan setiap ada kesempatan diluar rangkaian ibadah
haji
Syarat-Syarat Sa’i
– Dimulai dari Bukit Shafa dan diakhiri di Bukit Marwa
– Dilaksanakan tujuh kali
– Waktu Sa’i hendaklah setelah Thawaf
Wajib Haji
• Ihram
• Bermalam di Muzdalifah
• Bermalam di Mina
• Melontar Jumroh aqabah
• Melontar tiga jumrah (ula, wustha, aqobah)
• Meninggalkan larangan haji karena ihram
• Thawaf Wada’
Sunnah Haji
• Membaca Talbiayah
َ ك َو ْال ُم ْلكَ الَ َش ِر ْي
• َك لَك َ َك الَ َش ِر ْيكَ ل
َ َك لَبَّ ْيكَ اِ َّن ْال َح ْم َد َوالنِّ ْع َمةَ ل َ لَبَّ ْي, َلَبَّ ْيكَ اللَّه َّم لَبَّ ْيك
• Membaca Sholawat Nabi Muhammad dan do’a setelah membaca talbiyah
• Melaksanakan Thawaf qudum
• Masuk ke Baitullah atau Hijir Ismail.
Larangan Haji
Larangan yang harus ditinggalkan bagi orang yang sedang ihram haji :
• Bagi laki-laki dilarang memakai pakaian berjahit dan tutup kepala
• Bagi perempuan dilarang menutup muka dan kedua telapak tangan
• Bagi laki-laki dan perempuan dilarang :
– Memakai harum-haruman serta minyak wangi
– Mencukur rambut atau bulu badan
– Dilarang menikah atau menikahkan
– Dilarang bersetubuh
– Dilarang membunuh binatang darat yang liar dan halal dimakan
Dam atau Denda
1. Dam karena bersetubuh sebelum tahallul pertama
– Menyembelih seekor unta/kerbau/lembu atau tujuh ekor kambing, dan hajinya wajib diulang.
– Apabila tidak mampu, wajib memberi sedekah kepada fakir miskin seharga seekor unta
– Apabila tidak mampu, berpuasa dengan perhitungan setiap 0,8 kg daging unta berpuasa satu
hari
2. Dam karena berburu atau membunuh binatang buruan
– Menyembelih binatang yang sebanding dengan binatang yang diburu atau dibunuh.
– Bersedekah kepada fakir miskin sebanyak harga binatang tersebut
– Berpuasa dengan hitungan setiap 0,8 kg daging binatang itu, harus berpuasa satu hari
3. Dam karena melakukan salah satu larangan berikut:
– mencukur rambut
– memotong kuku
– memakai pakaian berjahit bagi pria
– memakai minyak rambut
– memakai harum-haruman/wangi wangian
– bersetubuh setelah tahallul pertama
dendanya adalah :
• menyembelih seekor kambing
• puasa tiga hari
• bersedekah sebanyak tiga gantang (9,3 liter) makanan kepada enam orang fakir miskin.
D. WAKAF
Wakaf menurut bahasa artinya menahan, wakaf menurut istilah artinya menahan harta
milik pribadi yang diserahkan kepada pihak lain untuk kepentingan umum dengan tujuan
untuk mendapatkan Ridho Allah SWT .
Dasar Wakaf:
• لَ ْن تَنَالُوا ْالبِ َّر َحتَّى تُ ْنفِقُوا ِم َّما تُ ِحبُّونَ َو َما تُ ْنفِقُوا ِم ْن َش ْي ٍء فَإ ِ َّن هَّللا َ بِ ِه َعلِي ٌم
artinya :”Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu
menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka
sesungguhnya Allah mengetahuinya.
( Ali Imran : 92 )
• ح َ ص َد قَ ٍة َجا ِريَ ٍة اَوْ ِع ْل ٍم يُ ْنتَفَ ُع بِ ِه اَوْ َولَ ٍد
ٍ ِ صا ل ٍ َاِ َذا َماتَا اب ُْن اَ َد َم اِ ْنقَطَ َع َع َملُهُ اِالَّ ِم ْن ثَال
َ ,ث
)(رواه مسلم ُيَ ْد ُعوْ لَه
Artinya : “Apabila seorang anak adam (manusia) meninggal dunia, maka putuslah amalnya
kecuali tiga perkara yaitu shadaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholeh yang
mau mendo’akan kepadanya”.
(H.R. Muslim).
Rukun Wakaf
1. Wakif (orang yang berwakaf)
2. Mauquf (harta yang diwakafkan)
3. Mauquf’alaih (pihak yang menerima wakaf atau nadhir)
4. Sighat (ikhrar serah terima wakaf)
Undang-undang Wakaf Nomor 41 tahun 2004.
1. Ketentuan Umum
2. Dasar-dasar wakaf
3. Pendaftaran dan pengumuman harta wakaf
4. Perubahan status harta benda wakaf
5. Pengelolaan dan pengembangan harta wakaf
6. Badan Wakaf Indonesia
7. Penyelesaian sengketa
8. pembinaan dan pengawasan
9. Ketentuan pidana dan sanski administrative
Ketentuan Umum
• Pasal 1 dalam Undang-undang ini menjelaskan beberapa pengertian tentang hal-hal yang
berkaitan dengan wakaf. Wakaf adalah perbuatan hokum wakif untuk memisahkan dan atau
menyerahkan sebagian harta benda miliknya guna keperluan ibadah dan atau kesejahteraan
umum menurut syariah.
• Wakif adalah orang yang mewakafkan harta benda miliknya.
• Ikhrar Wakaf adalah pernyataan kehendak wakif yang diucapkan secara lisan, dan atau
tulisan kepada Nazir.
• Nazir adalah pihak yang menerima harta benda wakaf dari wakif untuk dikelola dan
dikembangkan sesuai dengan peruntukannya.
• Harta benda wakaf adalah harta benda yang memiliki daya tahan lama dan atau manfaat
jangka panjang serta mempunyai nilai ekonomi menurut syariah yang diwakafkan oleh wakif.
• PPAIW (Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf) adalah pejabat berwenang yang ditetapkan oleh
Menteri untuk membuat akta Ikrar wakaf. Badan Wakaf Indonesia (BWI) adalah lembaga
Independen untuk mengembangkan perwakafan di Indonesia.
Dasar-Dasar Wakaf
unsur-unsur wakaf meliputi wakif, nazir, harta benda wakaf, ikrar wakaf, peruntukan harta
benda wakaf, dan jangka waktu wakaf. Wakif dapat dibentuk perseorangan, badan hukum
dan organisasi
Nazir dapat menerima imbalan dari hasil bersih atas pengelolaan dan pengembangan harta
wakaf yang besarnya tidak melebihi 10%.
Harta benda wakaf diperuntukan bagi :
– sarana dan kegiatan ibadah
– sarana dan kegiatan pendidikan serta kesehatan
– bantuan kepada fakir miskin, anak terlantar, yatim piatu, dan beasiswa.
– Kemajuan dan peningkatan ekonomi umat
– Kemajuan kesejahteraan umum lainnya yang tidak bertentangan dengan syariah dan
perundang-undangan yang berlaku
Pengelolaan dan Pengembangan Harta benda wakaf
Yang mempunyai tugas untuk mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf adalah
nazir sesuai dengan prinsip syariah dan secara produktif nazir tidak boleh melakukan
perubahan peruntukan harta benda wakaf kecuali atas ijin tertulis dari Badan Wakaf
Indonesia.
Badan Wakaf Indonesia merupakan lembaga independen yang berkedudukan di Ibu Kota
Negara dan dapat membentuk perwakilan di Propinsi. Tugas dan wewenang Badan Wakaf
Indonesia adalah melakukan pembinaan terhadap nazir dalam mengelola dan
mengembangkan harta benda wakaf, melakukan pengelolaan dan pengembangan harta benda
wakaf berskala nasional, memberikan ijin atau perubahan peruntukan dan status harta benda
wakaf, memberhentikan dan mengganti nazir, memberikan persetujuan atas penukaran harta
benda wakaf, serta memberikan saran dan pertimbangan kepada pemerintah dalam
penyusunan kebijakan dibidang perwakafan.
Ketentuan Pidana dan Sanksi Administratif
Bahwa orang yang dengan sengaja menjaminkan, menghibahkan, menjual, mewariskan,
dan mengalihkan harta benda wakaf akan dikenai sanksi pidana. Juga orang yang dengan
sengaja menggunakan atau mengambil fasilitas atas hasil pengelolaan dan pengembangan
harta wakaf melebihi jumlah yang ditentukan juga dapat dikenai dengan hukuman pidana.
Selain sanksi pidana, sanksi administratif dapat berupa peringatan tertulis, penghentian
sementara, atau penghentian ijin kegiatan dibidang wakaf bagi lembaga keuangan syariah.
http://pembelajaranpaiasyik.blogspot.co.id/2016/12/zakat-haji-dan-waqaf.html
HUKUM ISLAM TENTANG ZAKAT, HAJI DAN WAKAF
Disusun Oleh:
1. Dyah Yulianita Hastuti (XD/07)
2. Eka Apriliyana (XD/08)
3. Elis Ariesa Rani (XD/09)
4. Elis Suraningsih (XD/10)
5. Elvanuari Putri Rahayu (XD/11)
6. Ervina Melinda Anggreini (XD/12)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayat-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah agama ini dengan baik.
Makalah agama ini disusun untuk memenuhi tugas bidang studi Pendidikan Agama
Islam, dan untuk mempresentasikan BAB 11 mengenai “HUKUM ISLAM TENTANG
ZAKAT, HAJI DAN WAKAF.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada guru bidang studi Pendidikan Agama
Islam yang telah memberikan tugas makalah ini. Dan tak lupa kami ucapkan terima kasih
kepada Bapak/Ibu guru yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini.
Kami sadari dalam penulisan makalah ini banyak kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan karena kami masih dalam tahap belajar. Maka dari itu kami ucapkan minta
maaf. Bila ada kesalahan dan kekurangan kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai
pihak.
Penyusun
DAFTAR ISI
1. Halaman Judul 1
2. Kata Pengantar 2
3. Daftar Isi 3
4. Zakat dan Pengelolaannya 4-10
a. Pengertian Zakat Dan Macam-Macam Zakat 5-9
b. Perilaku Cerminan Hikmah Zakat 10
5. Haji Dan Umrah 11-15
a. Pengertian Haji Dan Umrah 11
b. Hukum Haji Dan Umrah 11-12
c. Syarat, Rukun, Wajib, Serta Sunah Haji dan Umrah 12-15
Syarat Haji 12
Rukun Haji 12-13
Wajib Haji 14
Sunah Haji 14-15
Rukun Dan Wajib Umrah 15
6. Wakaf 16-17
a. Pengertian Wakaf 16
b. Rukun Wakaf 16
c. Dalil Tentang Wakaf 16-17
7. Latihan Soal 18-19
8. Daftar Pustaka 20
Zakat merupakan bagian dari rukun Islam yakni rukun yang ketiga, fardhu ‘ain atas
tiap-tiap orang yang cukup syarat-syaratnya. Perintah wajib mengeluarkan zakat ialah pada
tahun kedua Hijriah atau tahun sebelum perintah puasa Ramadhan. Dalil tentang zakat antara
lain adalah sbb.
“Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-
mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan
zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus(benar).” (QS Al-Bayinnah/98:5)
Zakat menjadi suatu kewajiban yang harus ditunaikan kepada yang berhak dan bukan
karena belas kasihan orang yang berharta kepada orang yang tidak punya. Ada pula
kewajiban lain yang harus kita patuhi, seperti menunaikan pajak terhadap kelebihan atau
keuntungan dalam berbisnis. Hal ini merupakan pemberian wajib kepada negara sesuai
dengan ketentuan untuk digunakan sebagai anggaran negara dalam pembangunan. Zakat
maupun pajak adalah upaya untuk mengatasi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat lahir dan batin.
Kedudukan zakat sebagai salah satu rukun islam mempunyai fungsi yang sangat penting
dalam kehidupan manusia. Di satu pihak, ia merupakan bentuk pelaksanaan interaksi manusia
sebagai makhluk sosial, dan di lain pihak, ia mendorong dinamika manusia untuk berusaha
mendapatkan harta benda sehingga dapat menunaikan kewajibannya berzakat sebagai bukti
pelaksanaan dari rukun islam.
1. Pengertian Zakat dan Macam-Macam Zakat
a. Pengertian Zakat
Pengertian zakat menurut syarak adalah sejumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan
oleh orang islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya, sedangkan zakat
menurut istilah artinya “kadar harta yang tertentu, yang diberikan kepada yang berhak
menerimanya, dengan beberapa syarat”. Ada 8 golongan penerima zakat (asnaf) berdasarkan
firman Allah SWT.
“Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang
dilunakkan hatinya (muallaf), untuk (memerdekakan), hamba sahaya, untuk (membebaskan)
orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan,
sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.” (QS At-
taubah/9:60)
Penjelasan ayat tersebut menurut Imam Syafi’i adalah sebagai berikut.
1. Fakir adalah orang yang tidak memiliki pekerjaan dan tidak memiliki harta.
2. Miskin adalah orang yang memiliki pekerjaan, tetapi penghasilannya tidak mencukupi
kebutuhan atau sering disebut keluarga prasejahtera.
3. Amil adalah panitia yang menerima zakat dan membagi-bagikan zakat (pengurus zakat).
4. Muallaf adalah orang yang baru masuk Islam karena imannya belum teguh.
5. Riqab adalah budak yang yang ingin memerdekakan diri dengan membayar uang tebusan.
6. Garim adalah orang yang banyak hutang, baik untuk diri sendiri maupun untuk menjamin
hutang orang lain.
7. Sabillilah adalah perjuangan untuk kepentingan agama (syiar islam, pembangunan masjid,
dan lain-lain).
8. Ibnu Sabil adalah musafir yang kehabisan bekal.
b. Macam-Macam Zakat
Secara garis besar zakat dibagi menjadi dua macam yaitu sebagai berikut.
Unta
Nisab Zakat yang harus dibayar Umur
5-9 1 ekor kambing 2 tahun lebih
atau 1 ekor domba
10-14 2 ekor kambing 2 tahun lebih
atau dua ekor domba
15-19 3 ekor kambing 2 tahun lebih
atau 3 ekor domba
20-24 2 tahun lebih
4 ekor kambing
25-35 atau 4 ekor domba 1 tahun lebih
36-45 1 ekor anak unta 2 tahun lebih
46-60 1 ekor anak unta 3 tahun lebih
61-75 1 ekor anak unta 4 tahun lebih
76-90 1 ekor anak unta 2 tahun lebih
91-120 2 ekor anak unta 3 tahun lebih
121 2 ekor anak unta 2 tahun lebih
3 ekor anak unta
Kambing
Nisab Zakat yang harus dibayar Umur
40-120 1 ekor kambing betina 2 tahun lebih
121-200 2 ekor kambing betina 2 tahun lebih
201-399 3 ekor kambing betina 2 tahun lebih
400 4 ekor kambing betina 2 tahun lebih
3. Zakat buah-buahan
Zakat buah-buahan meliputi buah kurma dan buah anggur. Tentang zakat buah-
buahan diterangkan dalam Al Quran, “Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu)
bila berbuah, dan tunaikanlah haknya dari memetik hasilnya (dengan menyedekahkan
kepada fakir miskin) dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang yang berlebihan.” (QS Al-an’am/6: 141).
7. Zakat fitrah
.Yang dimaksud dengan zakat fitrah adalah zakat pribadi yang dikeluarkan pada sebelum
hari Idul Fitri dan pembagiannya diprioritaskan untuk fakir miskin karena maksud utamanya
adalah untuk membantu fakir miskin pada hari lebaran. Zakat fitrah dikeluarkan untuk setiap
orang/jiwa sebanyak 2,5 kg atau 3,5 liter atau boleh diganti dengan uang senilai 2,5 kg beras.
Syarat-syarat wajib zakat fitrah:
1. Islam
2. Lahir senelum terbenam matahari pada hari penghabisan bulan Ramadhan. Anak yang lahir
sesudah terbenam matahari tidak wajib fitrah. Orang yang kawin sesudah terbenam matahari
tidak wajib membayarkan fitrah istrinya yang baru dikawininya itu. Karena yang dimaksud
dalam hadis di atas ialah “zakat fitri” (berbuka) bulan Ramadhan. Yang dimaksud berbuka
dari bulan Ramadhan adalah malam hari raya. Jadi, malam hari raya itulah waktu wajib
fitrahnya.
3. Dia mempunyai lebihan harta dari keperluan makanan untuk dirinya sendiri dan yang wajib
dinafkahinya, baik manusai ataupunbinatang, pada malam hari raya dan siang harinya. Orang
yang tidak mempunyai lebihan harta tidak wajib membayar fitrah
Sikap dan perilaku yang mencerminkan penghayatan terhadap hikmah zakat antara lain
sebagai berikut.
a. Melaksanakan zakat, baik zakat fitrah maupun zakat mal secara rutin tiap tahun.
b. Menunjukkan kepekaan terhadap fakir miskin atau kaum dhuafa.
c. Mengutamakan keikhlasan dalam beramal.
d. Berpartisipasi dalam kepanitiaan zakat, baik di sekolah maupun di lingkungan tempat
tinggal.
e. Menjauhi sifat ego, kikir, dan sombong karena sifat tersebut membuat miskin hati.
f. Mengembangkan ekonomi berbasis Islam untuk memperkuat ekonomi umat.
g. Mempelajari ilmu ekonomi dan disesuaikan dengan semangat dan hikmah ajaran islam.
h. Menyadari pentingnya membayar zakat demi pembangunan dan pengembangan umat.
i. Berperan aktif menciptakan lapangan kerja di tengah masyarakat.
B. HAJI DAN UMRAH.
Haji dan umrah merupakan suatu kegiatan rohani yang didalamnya terdapat pengorbanan,
ungkapan rasa syukur, berbuat kebajikan dengan kerelaan hati, melaksanakan perintah Allah
serta mewujudkan pertemuan besar dengan umat Islam lainnya di seluruh dunia. Firman
Allah SWT
.
Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah (Kakbah) tempat berkumpul dan
tempat yang aman bagi manusia, dan jadikanlah maqam Ibrahim itu tempat salat. Dan telah
Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang
yang itikaf, orang yang rukuk dan orang yang sujud!”(QS Al-Baqarah/2:125)
1. Pengertian Haji dan Umrah
Haji (asal maknanya) adalah “menyengaja sesuatu”. Pengertian haji secara istilah
adalah pergi beribadah ke tanah suci (Mekah), melakukan tawaf, sa’i, dan wukuf di Padang
Arafah serta melaksanakan semua ketentuan-ketentuan haji di bulan Zulhijah.
Pengertian umrah menurut bahasa yaitu berkunjung. Di dalam syariat, umrah artinya
adalah berkunjung ke Baitullah (Masjidil Haram) dengan tujuan mendekatkan diri kepada
Allah dengan memenuhi syarat tertentu yang waktunya tidak ditentukan seperti halnya haji.
Hukum melaksanakan haji adalah wajib bagi setiap muslim yang mampu, satu kali
seumur hidupnya. Allah Swt. berfirman:
ِ اس َوهَّلِل ِ هَّللا َ فَإِ َّن َكفَ َر َو َم ْن ۚ َسبِياًل إِلَ ْي ِه ا ْستَطَا َع َم ِن ْالبَ ْي
ِ َّت ِحجُّ الن
ۚ ين َع ِن َغنِ ٌّي َ ْال َعالَ ِم
Artinya: “Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, (diantaranya) maqam Ibrahim.
Barangsiapa memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dan (diantara) kewajiban manusia
terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang
mampu mengadakan perjalanan kesana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka
ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.” (QS Ali
‘Imran/3:97)
Ibadah haji wajib segera dikerjakan. Artinya, apabila orang tersebut telah memenuhi
syarat-syaratnya, tetapi masih dilalaikanjuga (tidak dikerjakan pada tahun itu), maka ia
berdosa karena kelalaiannya itu.
a. Syarat Haji
Syarat wajib haji adalah sbb.
1. Islam
2. Berakal
3. Balig
4. Mampu
a. Mempunyai cukup bekal
b. Ada kendaran yang pantas dengan keadaannya
c. Aman perjalanannya
b. Rukun Haji
1. Ihram
Ihram yaitu berniat untuk mulai mengerjakan ibadah haji dengan memakai kain putih yang
tidak dijahit. Ibadah ini dimulai setelah sampai di miqat(batas-batas yang telah ditetapkan).
Miqat ini dibagi dua yaitu:
a. Miqat zamani, yakni batas yang telah ditentukan berdasarkan waktu. Mulai bulan Syawal
sampai terbit fajar tanggal 10 Zulhijah. Maksudnya, hanya pada masa itulah ibadah haji bisa
dilaksanakan.
b. Miqat makani, yakni, batas yang telah ditetapkan berdasarkan tempat.Miqat makani dibagi
ke dalam beberapa tempat yaitu sebagai berikut.
1. Bagi orang yang bermukim di Mekah, niat Ihram dihitung sejak keluar dari Mekah.
2. Bagi orang yang berasal dari Madinah dan sekitarnya. Niat ihram dimulai sejak mereka
sampai di Dzulhulaifah (Bir Ali).
3. Bagi orang sari Syam, Mesir dan arah barat, memulai ihram mereka ketika sampai di Juhfah.
4. Bagi orang yang dating dari Yaman dan Hijaz, ihram dimulai setelah mereka sampai di bukit
Qarnul Manazil.
5. Bagi orang dari India, Indonesia dan Negara yang searah memulai ihram setelah mereka
berada di bukit Yalamlam.
6. Bagi yang datang dari arah Irak dan yang searah dengannya, ihram dimulai dari Dzatu Irqin.
2. Wukuf
Wukuf yang dilaksanakan di Arafah berhenti di padang Arafah sejak tergelincirnya
matahari tanggal 9 bulan Zulhijah sampai terbit fajar pada tanggal 10 Zulhijah.
3. Tawaf
Macam-macam tawaf itu sendiri ada lima macam, yaitu seperti berikut ini.
a. Tawaf qudum adalah tawaf yang dilakukan ketika baru sampai di Mekah.
b. Tawaf ifadah adalah tawaf yang menjadi rukun haji. Tawaf ifadah adalah mengelilingi
Kakbah sebanyak 7 kali dengan syarat sebagai berikut.
1. Suci dari hadas dan najis, baik badan maupun pakaian.
2. Menutup aurat.
3. Kakbah berada di sebelah kiri orang yang mengelilinginya.
4. Memulai tawaf dari arah Hajar Aswad (batu hitam) yang terletak di salah satu pojok di luar
Kakbah.
c. Tawaf sunah adalah tawaf yang dilakukan semata-mata mencari rida Allah.
d. Tawaf nazar adalah tawaf yang dilakukan untuk memenuhi nazar.
e. Tawaf wada adalah tawaf yang dilakukan sebelum meninggalkan kota Mekah.
4. Sa’i
Sa’i adalah lari-lari kecil atau jalan cepat antara Safa dan Marwa. Syarat-syarat sa’i
adalah sebagai berikut.
a. Dimulai dari bukit Safa dan berakhir di bukit Marwa.
b. Dilakukan sebanyak 7 kali.
c. Melakukan sa’i setelah tawaf qudum.
5. Tahalul
Tahalul adalah mencukur atau menggunting rambut sedikitnya tiga helai. Pihak yang
mengatakan bercukur sebagai rukun haji beralasan karena tidak dapat diganti dengan
penyembelihan.
6. Tertib
Tertib maksudnya adalah menjalankan rukun haji secara berurutan.
c. Wajib Haji
Wajib haji ada 7 macam, yakni sebagai berikut.
1. Ihram mulai dari miqat.
2. Bermalam di Muzdalifah pada malam hari raya haji.
3. Melempar jumratul aqabah.
4. Melempar tiga jumrah, yakni jumrah ula, jumrah wusta, dan jumrah aqabah.
Melempar jumrah ini dilakukan setiap hari pada tanggal 11, 12, dan 13 bulan Zulhijah dan
waktunya setelah tergelincir matahari. Masing-masing jumrahdilempar sebanyak 7 kali
dengan batu kecil.
5. Bermalam di Mina.
6. Tawaf wada.
7. Menjauhkan diri dari larangan atau perbuatan yang diharamkan dalam ihram dan umrah,
yaitu sebagai berikut,
1. Bagi pria dilarang memakai pakaian berjahit.
2. Menutup kepala bagi pria dan menutup muka bagi wanita.
3. Memotong kuku.
4. Memakai wangi-wangian.
5. Hubungan suami istri (bersetubuh).
6. Mengadakan akad nikah (kawin atau mengawinkan).
7. Memotong rambut atau bulu badan yang lain.
d. Sunah Haji
Adapun sunah haji ada enam perkara, yakni sebagai berikut.
1. Cara mengerjakan haji dan umrah. Terdapat tiga macam sunah mengerjakan haji dan umrah,
yaitu sebagi berikut.
a. Ifrad : melakukan haji lebih dahulu, kemudian baru umrah.
b. Tamattu : mendahulukan umrah, kemudian haji.
c. Qiran : ibadah haji dan umrah dilakukan secara bersama-sama.
2. Membaca talbiyah selama dalam ihram sampai melempar jumrah aqabahpada Hari Raya Haji
(Idul Adha). Bacaan talbiyah adalah sebagai berikut.
Artinya: “Aku datang menyambut panggilan-Mu, ya Allah, tidak ada sekutu bagimu. Aku
sambut panggilan-Mu dan hanya Engkaulah yang memiliki kerajaan, tidak ada sekutu
bagimu.”
3. Berdoa setelah membaca talbiyah.
4. Berzikir sewaktu tawaf.
5. Salat dua rakaat sesudah tawaf.
6. Masuk ke Kakbah (Baitullah).
C. WAKAF
1. Pengertian Wakaf
Wakaf ialah menahan suatu benda yang kekal zatnya, yang dapat diambail manfaatnya
guna diberikan di jalan kebaikan. Kelebihan wakaf dari amal yang lain adalah berwakaf
bukan hanya seperti sedekah biasa, tetapi lebih besar ganjaran dan bermanfaatnya terhadap
diri yang berwakaf itu sendiri, karenan ganjaran wakaf itu terus menerus mengalir selama
barang wakaf itu masih berguna, juga terhadap masyarakat, dapat menjadi jalan untuk
kemajuan yang seluas-luasnya.
2. Rukun wakaf
1. Ada yang berwakaf. Syaratnya:
a. Baliq dan mumayiz
b. Tidak punya tanggungan hutang
c. Kehendak sendiri, tidak sah karena dipaksa.
2. Ada barang yang diwakafakan. Syaratnya:
a. Kekal zatnya. Berarti bila manfaatnya diambil, zat barang itu tidak rusak.
b. Batas-batasnya harus jelas.
c. Kepunyaan sendiri.
3. Ada tempat berwakaf (yang berhak menerima wakaf tersebut)
a. Dewasa, mampu memegang amanah dengan baik dan tidak ingkar.
b. Orang yang menerima wakaf tersebut hendaknya orang yang membutuhkannya. Maka tidak
sah berwakaf kepada anak yang masih dalam kandungan ibunya, begitu juga kepada hamba
sahaya.
c. Wakaf kepada umum itu lebih penting. Misalnya, kepada fakir miskin, kepada ulama, murid-
murid, masjid-masjid, sekolah-sekolah, untuk membuat jalan, membuat jembatan, benteng,
dan kemaslahatan umum lainnya.
4. Lafadz atau Sigat
Sigat adalah pernyataan orang yang mewakafkan dan merupakan tanda penyerahan
barang atau benda yang diwakafkan. Sigat dapat dinyatakan dengan lisan atau dengan tulisan.
Sigat harus dinyatakan secara jelas bahwa ia telah melepaskan haknya atas benda tersebut
untuk diwakafkan. Ketegasan tersebut dibutuhkan agar tidak menimbulkan masalah di
kemudian hari.
3. Dalil tentang wakaf
Hukum wakaf adalah sunah. Berdasarkan dalil-dalil wakaf bagi kepentingan umat, maka
wakaf merupakan perbuatan yang terpuji dan sangat dianjurkan oleh islam. Firman Allah
SWT.
http://eapriliyanaa.blogspot.co.id/2013/12/v-behaviorurldefaultvmlo.html