A. Permasalahan
B. Pembahasan
Orang yang berhak menerima zakat disebut mustahik, sedangkan orang yang memberi atau menge-
luarkan zakat disebut muzaki. Tujuan berzakat adalah untuk memberdayakan orang fakir miskin dan 8
golonga penerma zakat agar kehidupannya berangsur-angsur membaik. Selain itu, ketika muzakki
mengeluarkan zakat, maka menumbuhkan kenyamanan dalam kehidupan bermasyarakat, dan
menumbuhkan perasaan bersyukur karena mampu membantu orang lain untuk sama-sama berdaya
secara ekonomi.
2. Syarat Zakat Fitrah
Sebelum mengeluarkan zakat fitrah, ada baiknya kita ketahui terlebih dahulu syarat-syarat wajib zakat
fitrah yaitu sebagai berikut:
.
3. Tujuan Membayar Zakat Fitrah
1. Mensucikan Diri
Membayar zakat fitrah dapat dilakukan sepanjang bulan Ramadan, namun dianjurkan untuk dilakukan
pada penghujung bulan Ramadan. Hal ini karena zakat fitrah dapat membersihkan kembali diri orang
berpuasa dari perbuatan sia-sia yang dilakukannya selama bulan Ramadan.
Perbuatan sia-sia ini memiliki konteks yang luas, seperti berkata kotor, bergunjing, dan lainnya. Oleh
karena itu, zakat fitrah memiliki peran untuk mensucikan diri dari segala kesalahan yang dilakukan di
bulan Ramadan.
1. Fakir yaitu orang yang tidak mempunyai harta dan tidak mempunyai pekerjaan atau
sumber pendapatan yang tetap
2. Miskin yaitu yaitu orang yang mempunyai pekerjaan tetap tetapi gajinya tidak dapat
mencukupi kebutuhan keluarganya
3. Gharim artinya orang yang mempunyai banyak utang dan kesulitan untuk melunasi
semua utangnya
4. Riqab yang berarti budak (hamba sahaya) yang akan dimerdekakan oleh tuannya,
apabila ia mampu menebus dirinya
5. Amil adalah orang yang bertugas mengumpulkan dan membagikan zakat
6. Muallaf atau orang yang masih lemah imannya, sehingga dengan pemberian itu
diharapkan akan semakin mantap imannya
7. Sabilillah yang artinya orang-orang yang berjuang di jalan Allah seperti berperang
melawan musuh-musuh Allah, mendirikan sekolah (madrasah), masjid, dan lain
sebagainya
8. Ibnu Sabil yang diartikan sebagai musafir atau orang-orang yang kehabisan bekal di
perjalanan.
Yang pertama adalah waktu wajib, yaitu saat matahari terbenam di hari terakhir Ramadan
menuju Idul Fitri.
Yang kedua adalah waktu sunnah, yaitu saat sholat Subuh hingga sebelum sholat Idul Fitri
dilaksanakan.
Yang ketiga adalah waktu yang hukumnya mubah, yaitu dari hari pertama Ramadan
hingga hari terakhir Ramadan.
Yang keempat adalah waktu makruh, yaitu setelah sholat Idul Fitri hingga sebelum
matahari terbenam di hari Idul Fitri.
Yang kelima adalah waktu haram, yaitu setelah matahari terbenam pada hari Idul Fitri.
Zakat fitrah harus dibayar dalam bentuk makanan pokok. Lantaran di Indonesia makanan
pokoknya adalah beras, maka yang dibayarkan zakatnya adalah berupa beras. Besaran zakat
fitrah adalah sebesar 1 sha' makanan pokok di negara masing-masing. Artinya, zakat fitrah
bisa dibayarkan dalam bentuk beras, gandum, sorgum, kurma, dan makanan pokok lainnya.
Ukuran 1 sha' sendiri setara dengan 2,5 kilogram atau 3,5 liter beras. Beberapa ulama lain
menyebut kalau 1 sha' setara dengan 2,7 kilogram. Selain dalam bentuk beras, bisa juga
dengan membayarkan zakat fitrah dalam bentuk uang yang harganya disetarakan dengan
harga bahan pokok saat ini. Apabila merujuk pada SK Ketua BAZNAS Nomor 07 Tahun
2023 tentang Zakat Fitrah dan Fidyah untuk wilayah Ibukota DKI Jakarta Raya dan
Sekitarnya, ditetapkan bahwa nilai zakat fitrah setara dengan uang sebesar Rp 45.000/jiwa.
Saat menunaikannya, ada serah terima di mana pemberi zakat harus membaca niat zakat
fitrah sementara penerimanya pun membaca doa.
C. Kesimpulan
Zakat fitrah adalah kewajiban zakat yang diberikan oleh umat Islam pada bulan Ramadan
sebagai bentuk kepedulian sosial dan pembersihan diri. Kesimpulannya, zakat fitrah memiliki
beberapa tujuan utama:
1. Pembersihan Spiritual: Zakat fitrah membantu umat Islam membersihkan diri dari dosa-
dosa minor yang mungkin terjadi selama bulan Ramadan.
2. Solidaritas Sosial: Melalui zakat fitrah, umat Islam menunjukkan solidaritas sosial dengan
membantu sesama yang kurang beruntung, memastikan bahwa mereka juga dapat
merayakan Idul Fitri dengan layak.
3. Pemberian Kepada yang Membutuhkan: Zakat fitrah mendukung kaum miskin dan yang
membutuhkan, memastikan bahwa mereka memiliki cukup untuk merayakan Idul Fitri
dengan layak.
4. Menjaga Harga Diri: Zakat fitrah membantu menjaga harga diri penerima karena mereka
tidak perlu meminta-minta atau merasa malu pada saat perayaan Idul Fitri.
5. Kepatuhan Agama: Membayar zakat fitrah adalah bagian dari kewajiban agama Islam dan
menunjukkan ketaatan terhadap ajaran agama.Dengan demikian, zakat fitrah adalah salah
satu aspek penting dalam praktik ibadah dan kepedulian sosial dalam agama Islam.
D. Daftar Pustaka
1. zakat.or.id
2. cendekia.kemenag.go.id
3. megasyariah.co.id