Anda di halaman 1dari 3

Nama : Alung Prasetya

NIM : 2211032029
Kelas : B

Fikih Zakat

1. Pengertian Zakat,Infak,dan Sedekah serta perbedaan masing masing secara


Praktenya.
- Zakat. Menurut Bahasa, berasal dari kata Bahasa Arab Zaka yang berarti suci,
tumbuh dan berkembang. Secara istiah, zakat adalah bagian tertentu dari
beberapa jenis harta yang waji diberikan kepada golongan-golongan tertentu
dengan syarat tertentu
- Infaq. Menurut Bahasa, Infaq berasal dari kata Anfaqa yang berarti mengeluarkan
atau membelanjakan harta. Menurut istilah, Infaq berarti mengeluarkan
Sebagian harta untuk kepentingan yang diperintahkan islam.
- Sedekah. Menurut Bahasa, berasal dari kata Shidqoh yang berarti benar. Menurut
istilah, sedekah adalah pemberian sukarela kepada orang lain.

Perbedaan ketiganya :
a. Berdasarkan hukumnya
- Hukum zakat adalah wajib, apabila sudah memenuhi kriteria tertentu
- Hukum infaq adalah wajib dan sunnah. Contoh infaq wajib adalah
membayar kafarat dan nadzar, sedangkan infaq sunnah adalah infaq
kemanusiaan, bencana alam, dan sebagainya.
- Hukum sedekah adalah sunnah. Contoh, sedekah uang, makanan,
barang atau benda.
b. Berdasarkan nisab/jumlah Batasan
- Zakat ditentukan nisabnya
- Infaq dan sedekah tidak memiliki batas. Allah memberi kebebasan
kepada pemiliknya untuk menentukan besaran harta yang dikeluarkan
c. Berdasarkan penerimanya
- Zakat ditentukan siapa saja yang berhak menerimanya
- Infaq dan sedekah boleh diberikan kepada siapa saja yang
membutuhkannya
d. Berdasarkan waktu pembayaran
- Zakat dilakukan pada waktu tertentu
- Infaq dan sedekah bisa dilakukan kapan saja
2. Zakat ada dua, yaitu zakat Mal dan zakat Fitri. Jelaskan konsep zakat Mal menurut
Muhammadiyah dan bagaimana cara menghitungnya.
Zakat mal adalah harta yang wajib dikeluarkan seorang muslim dari rezeki
yang diperolehnya yang telah ditentukan besaran dan waktunya.

Konsep zakat mal dalam Muhammadiyah diberlakukan sebagai salah satu dari
lima rukun Islam yang wajib dilaksanakan umat Muslim. Beberapa prinsip dan
pandangan Muhammadiyah terkait zakat mal diantaranya:
- Subjek zakat mal adalah harta kekayaan yang mencapai nisab tertentu.
Seseorang wajib mengeluarkan zakat mal jika kekayaannya mencapai
nisab dan telah melewati masa haul(periode 1 tahun).
- Besaran zakat mal adalah 2,5% dari nilai harta yang telah mencapai
nisab.
- Pendekatan sosial. Muhammadiyah mendorong pendekatan sosial
dengan pengelolaan zakat mal untuk mengurangi kesenjangan sosial.

Cara perhitungan zakat mal:


1. Menentukan nisab(ambang batas harta yang harus dicapai agar wajib
membayar zakat mal). Contoh, Muhammadiyah menerapkan nisab emas
seberat 85 gram
2. Jumlahkan harta yang dimiliki
3. Kurangi hutang
4. Tentukan haul
5. Hitung jumlah zakat: 2,5% x total harta setelah dikurangi hutang(jika ada)
Contoh perhitungan:
Anda memiliki total harta berupa uang dan emas senilai 100.000.000 dan
tidak memiliki hutang yang jatuh tempo. Maka perhitungan untuk zakat mal: 2,5% x
100.000.000 =Rp2.500.000

3. Menjelaskan konsep zakat fitri perspektif Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat
Muhammadiyah.
Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dibayarkan setiap orang Islam sejumlah 1 sha’
atau senilai 3,5 liter atau 2,5kg bahan makanan pokok pada bulan suci Ramadhan.
Konsep zakat Fitri perspektif majelis tarjih dan tajdid pimpinan pusat
Muhammadiyah:
- Disebut zakat fitri karena merupakan zakat yang wajib dibayarkan
ketika berbuka(al-fitr) dan mengakhiri puasa Ramadhan(idul fitri)
menggunakan bahan makanan pokok, seperti beras, gandum atau
lainnya.
- Menurut putusan majlis tarjih, orang yang wajib mengeluarkan zakat fitrah
adalah mereka yang berkelapangan rezeki(mampu), baik laki-
laki, perempuan, dewasa dan anak-anak. Kadar zakat yang dibayarkan adalah
tiap kepala sebesar 2,5kg atau uang seharga makanan tersebut
4. Menjelaskan mustahik zakat secara konstektual
Mustahik zakat adalah golongan yang berhak mendapat bantuan/menerima
zakat.Para mustahik adalah mereka yang telah melewati kelayakan untuk menerima
zakat yang akan diberikan. Kategori penerima zakat adalah sebagai berikut:
1) Fakir. Orang-orang yang tidak memiliki sumber penghasilan apapun dan
kesulitan mencukupi kebutuhan pokok sehari-hari
2) Miskin. Orang yang memiliki pemasukan, akan tetapi hanya cukup untuk
memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari, seperti makan. Mereka
belum mampu memenuhi tanggungan terhadap hal pakaian, tempat
tinggal dan keperluan lainnya.
3) Riqab, budak atau hamba sahaya adalah orang yang yang
dipekerjakan/diperbudak oleh kafir quraisy pada masa perkembangan
Islam
4) Gharim adalah orang yang terlilit hutang
5) Mualaf adalah orang yang baru masuk islam
6) Fi sabilillah. Orang/Lembaga yang memiliki kegiatan utama berjuang di
jalan Allah swt. dalam rangka menegakkan agama Islam.
7) Ibnu Sabil adalah orang yang sedang dalam perjalanan dan sudah
kehabisan bekal, sehingga tidak bisa meneruskan perjalanannya
8) Amil Zakat adalah orang yang bertugas mengumpulkan dana zakat yang
telah diberikan oleh muzakki(orang yang dikenai kewajiban membayar
zakat.

Anda mungkin juga menyukai