Hikmah baik bagi orang yang membayar zakat maupun yang menerimanya, antara lain:
a. Mensucikan diri dari kotoran dosa, memurnikan jiwa, sehingga dapat merasakan ketenangan batin
b. Mengikis dan melepaskan sifat kekikiran dan ketergantungan terhadap aspek materi
c. Menolong, membina dan membangun kaum yang lemah dengan materi untuk memenuhi keperluan
pokok hidupnya
d. Memberantas sifat iri hati dan dengki yang biasanya muncul ketika melihat orang2 sekitarnya
berkehidupan cukup
e. Mempersatukan umat islam
f. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang rukun, damai dan harmonis
Selain itu, Shadaqah dan hibah memiliki hikmah antara lain dapat menumbuhkan ukhuwah islamiyah
dan menumbuhkan rasa kasih sayang dan tolong menolong antar sesame
b. Shadaqah
Shadaqah berasal dari kata shadaqa yang berarti benar. Shadaqah menurut istilah berarti pemberian
seseorang secara ikhlas kepada yang berhak menerimanya. Bentuk-bentuk shadaqah berdasarkan
hadits riwayat Ahmad bin Hanbal yaitu seseorang berusaha dengan tenaganya hingga memperoleh
keuntungan yang dapat ia sedekahkan, kemudian bentuk lain adalah melakukan kebaikan dan
menahan diri dari kejahatan. Berdasarkan surah Al-Munafiqun ayat 10, Allah Swt. Memerintahkan
kita untuk rajin berinfak dan bersedekah sebelum ajal datang. Bentuk-bentuk sedekah lain misalnya
mendamaikan dua orang yang berselisih, membuang duri, tulang, batu dari tengah jalan.
5. ZAKAT
1. Zakat secara bahasa berarti suci, tumbuh, barakah dan terpuji. Menurut istilah, zakat ialah nama suatu
ibadah wajib yang dilaksanakan dengan memberikan sejumlah kadar tertentu dari harta milik sendiri
kepada orang yang berhak menerimanya sesuai ketentuan syari’at islam. Harta yang diberikan dalam
zakat memiliki ketentuan khusus baik jenis, kadar ukuran, waktu, serta orang yang menerimanya.
Terdapat berbagai istilah dalam Al-Qur’an yang berarti zakat. Yaitu
- Zakat
- Shadaqah
- Haq
- Infaq
2. Klasifikasi Zakat
a. Zakat fitrah
Zakat fitrah wajib ditunaikan setelah menunaikan ibadah puasa ramadhan dikeluarkan sebelum
shalat ‘iedul Fitri. Jumlah zakat fitrah yang harus dilaksanakan adalah sebanyak 2,5 kg dari bahan
makanan pokok. Zakat fitrah berfungsi untuk membersihkan diri bagi orang yang berpuasa dan
mencukupi keperluan orang-orang fakir dan miskin di hari ‘Iedul fitri.
b. Perniagaan/perdagangan
Yaitu semua yang dapat diperjualbelikan. Harta perniagaan wajib dikeluarkan zakatnya bila sudah
sampai masa satu tahun. Batas nishab harta perniagaan ialah sama dengan nishab emas, yaitu 85
gram emas murni.
c. Hasil Pertanian
Misalnya padi, kentang, jagung dan sejenisnya yang merupakan bahan makanan pokok dan
mencapai nishab. Waktu membayar zakatnya ialah pada saat dipanen, ketentuan ini didasarkan
pada surah al-An’am ayat 141. Persentase jumlah zakat yang harus dibayarkan dari hasil pertanian
dibagi menjadi 2 yaitu
a) Hasil tanam yang diairi dengan air hujan, sungai dan mata air, kadar zakatnya adalah 10%
b) Yang diairi dengan system irigasi, kadar zakatnya 5%
e. Hasil Profesi
Yaitu segala harta yang diperoleh dari hasil kerja professional. Penetapan zakat hasil profesi oleh
para ulama modern didasarkan pada hasil ijtihad, karena zakat hasil profesi baru berkembang pada
masa modern. Ketentuan nishab hasil profesi dapat diqiyaskan dengan emas, dan zakat yang harus
dibayarkan adalah 2,5%.
4. Pembagian Zakat
a. Penerima zakat
Orang yang berhak menerima zakat disebut dengan (mustahiq). Ada 8 golongan atau kelompok
yang berhak menerima zakat yang dikenal dengan istilah 8 asnaf. Hal ini didasarkan dengan surah
at-Taubah ayat 30. 8 Asnaf itu adalah
1) Fakir
2) Miskin
3) Amil zakat (yang bebrtugas melaksanakan pengumpulan dan pembagian zakat maal)
4) Muallaf
5) Hamba sahaya
6) Orang yang sedang terlilit hutang (untuk mencukupi kebutuhan)
7) Fi sabilillah
8) Ibnus Sabil (orang yang sedang dalam perantauan)