Anda di halaman 1dari 4

TAUSIYAH LINGKUNGAN HIDUP

Assalamua’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Allah Swt yang telah menganugrahi
kita nikmat yang begitu berlimpah. Mulai dari nikmat kehidupan sampai segala nikmat-nikmat lainnya
baik kecil maupun besar yang telah Allah berikan kepada kita. Dengan adanya nikmat kehidupan yang
diberikan ini, kita tau bahwa Allah benar-benar menyayangi kita semua karena kita masih diberi
kesempatan untuk berbuat kebaikan dan menjadi orang yang bermanfaat di dunia ini. Tak lupa juga
shalawat kita curahkan kepada Nabi kita yaitu Nabi Muhammad Saw yang telah membawa kita dari
zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang ini.
Saat ini kita sedang berdiri di atas permukaan bumi, dan kita sedang berada di tengah-tengah lingkungan
hidup di bumi ini. Yang dimana semua ini merupakan ciptaan Allah Swt yang sempurna sebagaimana
dijelaskan dalam surah al-Mulk ayat 3: “Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang pada
ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih. Maka lihatlah sekali lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang
cacat?”. Dari ayat tersebut, sudah terbukti bahwa segala penciptaan Allah termasuk bumi dan seisinya
sudah pasti seimbang dan sempurna. Semuanya memiliki fungsi masing-masing dan saling berhubungan
antar satu sama lain. Termasuk manusia, yang memiliki dampak besar terhadap kehidupan yang ada di
bumi ini.
Allah berfirman di surah al-Baqarah ayat 30 yang berbunyi “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman
kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau
hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih
memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu? Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui.” Padahal malaikat itu lebih taat dan tidak pernah berbuat dosa ataupun menentang
perintah Allah, tetapi Allah justru menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi. Berdasarkan
ayat tersebut, sudah terlihat bahwa kita memiliki potensi yang luar biasa dibanding malaikat. Karena
kita memiliki kehendak bebas, sedangkan malaikat tidak memiliki hal tersebut, mereka hanya bisa
mematuhi perintah Allah tanpa henti. Tetapi, manusia yang memiliki kehendak bebas bisa memilih
untuk menjadi hamba yang taat atau hamba yang membangkang. Kita sebagai manusia juga diberi hawa
nafsu, hal inilah yang membedakan kita dari malaikat dan hal inilah yang dapat membuat kita bisa
menjadi lebih mulia daripada malaikat. Kemuliaan itu akan tercapai apabila manusia tersebut bisa
melawan hawa nafsunya agar tetap taat kepada Allah Swt. Kenapa bisa lebih mulia dari malaikat?
Karena malaikat tidak mempunyai hawa nafsu sehingga mudah saja bagi para malaikat untuk mematuhi
perintah Allah, sedangkan manusia yang memiliki hawa nafsu memiliki tantangan yang lebih besar
untuk taat kepada Allah. Mereka harus bisa melawan hawa nafsunya agar tidak tersesat di dunia ini,
yang demikian itulah yang membuat manusia bisa menjadi lebih mulia daripada malaikat.
Allah menjadikan kita sebagai khalifah di dunia ini. Karena berdasarkan surah Al-Baqarah ayat 30 Allah
telah melihat potensi-potensi yang ada pada diri kita yang tidak kita ketahui. Dan hal itu sudah terbukti
bahkan sampai sekarang. Dahulu manusia belum memiliki teknologi dan masih menggunakan alat
berupa batu-batuan. Tetapi karena manusia memiliki potensi, mereka belajar, mencari tau, dan mencoba,
sehingga akhirnya teknologi bisa semakin berkembang hingga sekarang. Yang dahulunya sangat
primitif tetapi sekarang bisa menjadi modern seperti saat ini. Sungguh sebuah perkembangan yang
disebabkan oleh potensi yang dimiliki manusia. Dan dengan semakin berkembangnya teknologi, maka
lingkungan pun juga bisa menjadi lebih bersih dan terjaga. Dengan kata lain, manusia juga memiliki
potensi untuk memakmurkan bumi. Oleh karena itulah Allah Swt menjadikan manusia sebagai khalifah
di muka bumi ini. Karena Allah lebih tau tentang potensi-potensi yang dimiliki manusia yang bahkan
kita belum tau sampai maksimal.

ِ ْ‫ه َُو اَ ْن َشا َ ُك ْم م َِّن ااْل َر‬


‫ض َواسْ َتعْ َم َر ُك ْم ِف ْي َها‬
“Dia telah menciptakanmu dari bumi (tanah) dan menjadikanmu pemakmurnya….”(Q.S Hud ayat 61)
Selain beribadah kepada Allah, Allah juga menciptakan manusia dengan tujuan untuk menjadikan
mereka sebagai pemakmur di bumi. Maksud dari pemakmur ini adalah manusia akan menjadi penghuni
bumi yang meramaikan bumi, serta memanfaatkan sumber daya alam yang ada di dalamnya. Dengan
potensi yang kita miliki, maka kita dapat mengelola sumber daya alam yang ada di bumi untuk menjaga
kemakmuran bumi beserta makhluk yang ada di dalamnya. Misalnya kita menanam pohon untuk
melakukan penghijauan atau reboisasi sehingga hutan bisa pulih kembali dan habitat menjadi
berkembang untuk hewan-hewan yang ada di hutan. Kita juga bisa membuat pupuk kompos dari bahan
organic untuk menyuburkan tanah serta meningkatkan unsur hara tanah sehingga mempercepat hasil
produksi tanaman.
Tidak lupa bahwa kita juga hidup berdampingan dengan hewan-hewan disekitar kita. Maka hendaknya
kita menjaga dan memanfaatkan mereka dengan baik. Jangan sampai kita menyiksa dan membunuh
hewan sesuka hati tanpa alasan yang syar’I. Karena hewan-hewan tersebut juga merupakan ciptaan
Allah, dan juga merupakan umat-umat seperti kita. Berkenan dengan itu Allah Swt berfirman:
ٰۤ
ُ‫اح ْي ِه ِآاَّل ا ُ َم ٌم اَمْ َثالُك ْم‬ ِ ْ‫َۗ و َما ِمنْ دَ ۤا َّب ٍة ِفى ااْل َر‬
َ ‫ض َواَل ط ِٕى ٍر ي َِّط ْي ُر ِب َجن‬
َ
“Dan tidak ada seekor binatang pun yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua
sayapnya, melainkan semuanya merupakan umat-umat (juga) seperti kamu….” Q.S Al-An’am ayat 38
Meskipun mereka hewan, kita juga harus memiliki adab terhadap mereka. Dalam islam, berikut adalah
adab-adab kita terhadap hewan disekitar kita:
1. Menyayangi hewan dengan memberi makan dan minum

"Siapa yang tidak menyayangi tidak akan disayangi," (HR. Mutafaq 'alaih)

Nabi juga bersabda:

"Sayangilah makhluk yang ada di bumi, niscaya yang di langit akan menyayangi kamu,"

2. Membuat nyaman hewan saat hendak menyembelihnya

Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya:

"Sesungguhnya Allah telah mewajibkan berbuat baik kepada segala sesuatu, maka apabila kalian
membunuh maka bunuh lah dengan cara yang baik. Jika kalian menyembelih, maka sembelih lah
dengan cara yang baik pula. Hendaknya kalian menyamankan sembelihannya dan menajamkan
pisaunya," katanya.

3. Tidak menyiksa hewan dalam bentuk apapun

Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya:

"Ada seorang wanita yang masuk neraka gara-gara seekor kucing, dia mengurungnya sampai mati
sehingga wanita tersebut dimasukkan dalam neraka. Perempuan itu tidak memberi makan atau
minum kucing yang dikurungnya dan tidak pula melepasnya untuk bisa makan serangga," (HR.
Bukhari)

4. Tidak melalaikan ketaatan kepada Allah karena sibuk mengurus hewan

Allah berfirman yang artinya: "Hai orang-orang yang beriman janganlah harta-harta dan anak-anak
kalian melalaikan kalian dari mengingat Allah." (Al-Munafiqun:9).
Allah SWT. menciptakan bumi dan seisinya dengan baik beserta dengan fungsi-fungsinya yang begitu
beragam dan saling melengkapi kehidupan antar satu sama lain. Kita sebagai manusia, yang memiliki
akal diperintahkan oleh Allah agar tidak berbuat kerusakan di dalam bumi, dan hendaknya kita sebagai
orang yang beriman memanfaatkan isi bumi agar bumi menjadi semakin baik dan makmur, serta demi
kepentingan kita bersama juga. Allah swt berfirman:

‫ ٌر لَّ ُك ْم ِانْ ُك ْن ُت ْم مُّْؤ ِم ِني َْۚن‬0‫ض َبعْ َد ِاصْ اَل ِح َه ۗا ٰذلِ ُك ْم َخ ْي‬
ِ ْ‫َواَل ُت ْف ِس ُد ْوا ِفى ااْل َر‬
“Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Itulah yang lebih
baik bagimu jika kamu orang beriman.” (Q.S Al-A’raf ayat 85)
Kita adalah makhluk yang diberikan akal oleh Allah swt. Oleh karena itulah Allah menugaskan kita
menjadi seorang khalifah di muka bumi. Karena dengan akal yang kita miliki, apabila digunakan dengan
baik maka dapat membawa keberkahan kepada bumi beserta isinya. Jangan sampai dengan akal yang
kita miliki, kita merasa sombong dan memanfaatkan isi bumi dengan seenaknya dan berbuat kerusakan.
Karena itu adalah perbuatan orang-orang yang dzalim, yang sangat dibenci oleh Allah swt.
Kemudian dalam rangka sekolah kita yang sedang menyelenggarakan adiwiyata, maka hendaknya kita
semakin tingkatkan lagi kesadaran kita terhadap kebersihan lingkungan kita. Mari kita rawat tanaman-
tanaman disekitar kita, kita tanam lagi tanaman baru. Agar udara disekitar menjadi semakin segar dan
bersih, serta dapat mendukung proses pembelajaran kita disekolah. Dan juga segala tanaman yang kita
tanam, dan kebaikan yang kita lakukan padanya adalah merupakan sedekah bagi kita. Rasulullah SAW.
Bersabda:

َ ‫ فَيَْأ ُك ُل ِم ْنهُ طَ ْي ٌر َأ ْو ِإ ْن‬، ‫ َز ْر ًعا‬ ‫ع‬


‫سانٌ َأ ْو‬ ُ ‫ َأ ْو يَ ْز َر‬، ‫سا‬ ً ‫س َغ ْر‬
ُ ‫سلِ ٍم يَ ْغ ِر‬
ْ ‫ ُم‬  ْ‫َما ِمن‬
ٌ‫ص َدقَة‬ َ ‫ ِإالَّ َك‬، ٌ‫بَ ِهي َمة‬
َ ‫ان لَهُ بِ ِه‬
Tak seorang pun muslim yang menanam pohon atau tanaman, lalu dimakan oleh burung, manusia, atau
hewan lainnya, kecuali akan menjadi sedekah baginya. (HR. Bukhari).
Oleh karena itu jangan sampai kita merasa ragu menanam tanaman dan merawatnya. Karena
sesungguhnya semua itu merupakan bentuk sedekah bagi kita.
Tahukah kalian, bahwa pohon-pohon dan tanaman yang ada disekitar kita memiliki caranya tersendiri
dalam bertasbih? Dan mereka bertasbih tiap pagi dan malam. Allah SWT. Berfirman di surah Nur ayat
41 dan Al-Isra’ ayat 44 yang berbunyi:

ٍ ‫افَّا‬X‫ص‬
‫ ْد‬Xَ‫ ٌّل ق‬X‫ت ُك‬ ِ ‫ت َواَأْل ْر‬
َ ‫ ُر‬X‫ض َوالطَّ ْي‬ ِ ‫ َم َوا‬X‫الس‬ َّ ‫سبِّ ُح لَهُ َمنْ فِي‬ َ ُ‫َألَ ْم تَ َر َأنَّ هَّللا َ ي‬
َ ُ‫يحهُ َوهَّللا ُ َعلِي ٌم بِ َما يَ ْف َعل‬
‫ون‬ َ ِ ‫سب‬ْ َ‫صاَل تَهُ َوت‬ َ ‫َعلِ َم‬
"Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan
(juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang
dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan" (Q.S An-Nur ayat 41)

‫ت ال َّس ْب ُع َوااْل َرْ ضُ َو َمنْ ِفي ِْه ۗنَّ َو ِانْ مِّنْ َشيْ ٍء ِااَّل ُي َس ِّب ُح‬ ُ ‫ُت َس ِّب ُح َل ُه الس َّٰم ٰو‬
‫ان َحلِ ْيمًا َغفُ ْورً ا‬ َ ‫ِب َح ْمدِهٖ َو ٰل ِكنْ اَّل َت ْف َقه ُْو َن َتسْ ِبي َْح ُه ۗ ْم ِا َّن ٗه َك‬
Artinya: Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak
ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka.
Sungguh, Dia Maha Penyantun, Maha Pengampun.
Banyak sekali pelajaran yang dapat kita ambil dari lingkungan hidup ini. Mulai dari tugas kita sebagai
khalifatullah fil ard, yaitu sebagai pemakmur-pemakmur bumi, dan sebagai orang orang yang mengolah
bumi demi kesejahteraannya. Kemudian dari tanaman yang selalu bertasbih kepada Allah swt. Dari pagi
hingga petang. Hendaknya kita selalu bertasbih mengingat Allah swt di tengah-tengah kesibukan kita.
Karena bagaimanapun juga, tempat kembali kita adalah kepada Allah swt.
Demikian tausiyah singkat yang dapat saya berikan. Mohon maaf apabila masih terdapat banyak
kekurangan. Semoga tausiyah singkat ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua, dan membuat
kita semakin bersemangat dalam menjalankan sekolah kita sebagai sekolah adiwiyata.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai