Anda di halaman 1dari 4

Khutbah I

‫ َو الَّص اَل ُة َو الَّس اَل ُم َع َلى َس ِّيِد َن ا ُم َح َّمٍد َر ُسْو ِل‬.‫اْل َح ْم ُد ِهَّلِل اَّلِذي َأنَز َل ِمَن الَّس َم اِء َم اًء َف َأْح َي ا ِبِه اَأْلْر‌َض َب ْع َد َم ْو ِتَه ا األية‬
‫ اَل‬،‫ َو َأْش َه ُد َأَّن َس ِّيَد َن ا ُم َح َّم ًد ا َع ْب ُد ُه َو َر ُسْو ُلُه‬،‫ َأْش َه ُد َأْن اَّل ِإلَه ِإاَّل ُهللا َو ْح َدُه اَل َش ِر ْي َك َلُه‬،‫ َو َع َلى آِلِه َو َص ْح ِبِه َو َم ْن َو ااَل ُه‬،‫ِهللا‬
‫ ِاَّتُقوا َهللا َح َّق ُتَق اِتِه َو اَل َت ُمْو ُتَّن ِإاَّل َو َأْنُتْم‬. . ‫ َأَّما َب ْع ُد َف َي ا ِع َب اَد هللا ُأْو ِص ْي ُك ْم َو ِإَّياَي ِبَت ْق َو ى ِهللا َفَقْد َف اَز الُم َّت ُقْو َن‬.‫َن ِبَّي َب ْع َدُه‬
‫ َف ُقْلُت اْس َتْغ ِفُرْو ا َر َّب ُك ْم ِاَّن ٗه َك اَن َغ َّفاًر ۙا ُّيْر ِس ِل الَّس َم ۤا َء َع َلْي ُك ْم ِّم ْد َر اًر ۙا‬: ‫ َفَق اَل ُهللا َت َع اَلى‬. ‫ُمْس ِلُمْو َن‬

Jamaah Khutbah Jumat yang berbahagia,


Alhamdulillah ungkapan syukur pada Allah, yang telah memberikan kita kesehatan dan juga
kesempatan hingga bisa melaksanakan shalat Jumat secara berjamaah. Shalawat dan salam kita
haturkan pada baginda Nabi Muhammad saw, yang telah membimbing kita semua dari alam
kejahilan, menuju cahaya Islam.
‫اللُهَّم َص ِّل َو َس ِّلْم َو َب اِر ْك َع َلى َس ِّيِد َن ا ُم َح َّمٍد َو َع َلى آِلِه َو َص ْح ِبِه‬
Sebagai khatib, sudah jadi tanggung jawab kami untuk mengajak kita semua untuk
meningkatkan iman dan takwa pada Allah. Sejatinya iman dan takwa adalah suluh manusia
dalam menghadapi dunia yang penuh tipu dan daya. Dengan modal keduanya manusia akan
selamat dari kebejatan dunia. Hal ini sebagaimana nasihat Luqman al Hakim pada anaknya,
untuk selalu beriman dan bertakwa dalam hidup.
،‫ َو َح ْش ُو َه ا اِإْليَم اُن ِباِهَّلل َت َع اَلى‬،‫ َف ْل َت ُك ْن َس ِفيَن ُتَك ِفيَه ا َت ْق َو ى ِهَّللا َت َع اَلى‬،‫َي ا ُبَن َّي ِإَّن الُّد ْن َي ا َب ْح ٌر َع ِميٌق َي ْغ َر ُق ِفيِه َن اٌس َك ِثيٌر‬
‫َو ِش َر اُع َه ا الَّت َو ُّك ُل َع َلى ِهَّللا َلَع َّلَك َت ْن ُجو‬
Artinya: "Wahai anak ku, sesungguhnya dunia adalah lautan yang sangat dalam. Banyak
manusia terjebak dan tenggelam di dalamnya, maka jadikanlah iman sebagai sampan, takwa
kepada Allah sebagai layar agar engkau tak tenggelam dalam gemerlap lautan dunia ini”
Maasyiral Muslimin rahimakumullah
Allah swt telah memberikan beberapa larangan kepada manusia, salah satunya adalah larangan
untuk membuat kerusakan di muka bumi. Hal ini tercantum dalam beberapa ayat Al-Qur'an.
Dalam al-Baqarah [2] ayat 11, Allah melarang manusia mengeksploitasi alam yang
menimbulkan kerusakan di muka bumi. Allah berfirman;
‫َو ِاَذ ا ِقْي َل َلُهْم اَل ُتْف ِس ُد ْو ا ِفى اَاْلْر ِۙض َق اُلْٓو ا ِاَّن َم ا َن ْح ُن ُمْص ِلُحْو َن‬
Artinya: "Apabila dikatakan kepada mereka, “Janganlah berbuat kerusakan di bumi,” mereka
menjawab, “Sesungguhnya kami hanyalah orang-orang yang melakukan perbaikan.”
Maasyiral Muslimin rahimakumullah
Dalam ayat ini, jelas Allah menciptakan manusia untuk menjaga dan merawat bumi. Maka
perbuatan merusak, sedikit maupun banyak, tergolong pada tindakan yang buruk. Hal ini
sebagaimana dikatakan Imam Qurthubi bahwa manusia dilarang untuk melakukan kerusakan
baik yang kecil maupun yang besar di muka bumi ini.
‫ َفُهَو َع َلى اْلُعُموِم َع َلى‬. ‫ِفيِه َم ْس َأَلٌة َو اِحَد ٌة َو ُه َو َأَّن ُه ُسْب َح اَن ُه َن َه ى َع ْن ُك ِّل َف َس اٍد َقَّل َأْو َك ُثَر َب ْع َد َص اَل ٍح َقَّل َأْو َك ُثَر‬
.‫ َو اَل َت ْقَط ُعوا الَّش َج َر اْل ُم ْث ِمَر ِض َر اًر ا‬، ‫ معناه ال تعوروا اْلَم اَء اْل َم ِعيَن‬:‫ وقال الضحاك‬.‫الَّصِحيِح من األقوال‬
Artinya; "Ini berisi satu masalah, dan itu adalah bahwa Allah melarang memperbuat kerusakan
baik yang kecil atau pun besar. Dan berkata Dhahak; Maha Suci-Nya, melarang setiap
kerusakan, apakah itu lebih besar atau lebih kecil, setelah kebenaran, katakan sedikit atau lebih.
Hal ini umumnya benar dalam ucapan. Dan berkata Dhahhak; maknanya adalah jangan
mengotori sumber mata air, jangan memotong pohon buah yang tengah berbuah yang bisa
menimbulkan kerusakan."
Maasyiral Muslimin rahimakumullah
Larangan merusak di muka bumi ini berlaku untuk semua manusia, baik yang beragama Islam
maupun penganut agama lainnya. Sejatinya, perbuatan merusak bumi adalah perbuatan yang
tidak bertanggung jawab. Perbuatan ini dapat menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan
manusia dan makhluk hidup lainnya. Hal ini karena bumi adalah milik bersama semua makhluk
hidup, termasuk manusia. Oleh karena itu, setiap orang memiliki tanggung jawab untuk menjaga
kelestariannya. Pasalnya, manusia diciptakan oleh Allah swt sebagai khalifah di muka bumi.
Khalifah artinya pengganti atau wakil. Dengan demikian, manusia memiliki tugas untuk
menggantikan Allah swt dalam menjaga dan merawat bumi. Tugas ini tidak hanya terbatas pada
menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga menjaga keharmonisan alam dan manusia.
Maasyiral Muslimin rahimakumullah
Pada sisi lain, Nabi Muhammad saw selaku Nabi yang membawa risalah kenabian, merupakan
teladan terbaik bagi umat manusia dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam menjaga
lingkungan. Rasulullah saw sangat mencintai dan menyayangi lingkungan, dan selalu
mengajarkan kepada umatnya untuk menjaga dan melestarikan lingkungan. Salah satu cara
untuk menjaga lingkungan dari Rasulullah adalah menanam pohon. Pohon memiliki banyak
manfaat bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Pohon dapat menghasilkan
oksigen, menyerap karbon dioksida, mencegah erosi tanah, dan menjadi tempat tinggal bagi
berbagai macam hewan. Selain itu, pohon juga dapat memperindah lingkungan dan memberikan
kesejukan bagi manusia.
Maasyiral Muslimin rahimakumullah
Nabi Muhammad saw sangat menganjurkan umatnya untuk menanam pohon. Dalam sebuah
hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim Nabi bersabda bahwa menanam pohon termasuk
dalam sedekah jariyah. Nabi bersabda;
‫َص َد َق ًة َو َم ا ُس ِر َق ِم ْن ُه َلُه َص َد َق ٌة َو َم ا َأَك َل الَّسُبُع ِم ْن ُه َفُهَو َلُه َص َد َق ٌة‬ ‫َم ا ِمْن ُمْس ِلٍم َي ْغ ِر ُس َغ ْر ًسا ِإاَّل َك اَن َم ا ُأِكَل ِم ْن ُه َلُه‬
‫َك اَن َلُه َص َد َق ٌة‬ ‫َو َم ا َأَكَلْت الَّط ْيُر َفُهَو َلُه َص َد َق ٌة َو اَل َي ْر َز ُؤ ُه َأَح ٌد ِإاَّل‬

Artinya: "Tak satupun seorang muslim yang menanam pohon, kecuali sesuatu yang dimakan
dari tanaman itu akan menjadi pahala sedekah baginya, dan yang dicuri orang lain akan bernilai
sedekah. Apa saja yang dimakan oleh binatang buas darinya, maka sesuatu (yang dimakan) itu
akan menjadi sedekah baginya. Apapun yang dimakan oleh burung darinya, maka hal itu akan
menjadi sedekah baginya. Tak ada seorangpun yang menguranginya, kecuali itu akan menjadi
sedekah baginya.” (HR. Muslim). Maasyiral

Muslimin rahimakumullah
Hadits Rasulullah saw ini menerangkan bahwa menanam pohon merupakan amal yang sangat
dianjurkan dalam Islam. Allah swt akan memberikan pahala sedekah bagi setiap Muslim yang
menanam pohon, baik pohon itu dimakan oleh manusia, binatang, atau burung. Adapun pahala
sedekah yang dimaksud dalam hadits ini adalah pahala yang akan terus mengalir hingga hari
kiamat, sebagaimana pahala sedekah jariyah lainnya. Hal ini dikarenakan pohon yang ditanam
akan terus memberikan manfaat bagi manusia dan makhluk hidup lainnya, baik berupa buah,
oksigen, maupun tempat tinggal.
Maasyiral Muslimin rahimakumullah
Selanjutnya, cara Rasulullah dalam menjaga lingkungan adalah dengan tidak membuang sampah
sembarangan karena hal itu dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan. Dalam hadits,
Nabi Muhammad saw menyebutkan bahwa membuang sampah sembarangan adalah salah satu
dari tujuh perkara yang membinasakan. Hal ini menunjukkan bahwa membuang sampah
sembarangan adalah perbuatan yang sangat buruk dan harus dihindari. Pasalnya, membuang
sampah sembarangan dapat membahayakan kesehatan manusia karena sampah dapat menjadi
tempat berkembang biak bagi bakteri dan virus. Hal ini dapat menyebabkan berbagai penyakit,
seperti diare, kolera, dan malaria.
Pada sisi lain, membuang sampah sembarangan juga dapat membahayakan lingkungan. Sampah
yang dibuang sembarangan dapat mencemari tanah, air, dan udara. Hal ini dapat merusak
ekosistem dan membunuh hewan-hewan liar. Oleh karena itu, kita sebagai umat Islam harus
mematuhi larangan Nabi Muhammad untuk membuang sampah sembarangan. Kita harus
membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan lingkungan. Imam Ath-Thabrani
dalam kitabnya Al-Mu'jam Al-Kabir menjelaskan tentang pentingnya menjaga kebersihan dalam
Islam. Rasulullah saw bersabda bahwa Islam dibangun atas dasar kebersihan, dan tidak akan
masuk surga kecuali orang yang bersih.
‫َتَن َّظ ُفْو ا ِبُك ِّل َم ا ِاْس َت َط ْع ُتْم َف ِاَن َهللا َت َع اَلي َب َن ي اِالْس َالَم َع َلي الَن َظ اَف ِة َو َلْن َي ْد ُخ َل اْل َج َّنَة ِاَال ُك ُّل َن ِظ ْيٍف‬
Artinya: "Bersihkanlah segala sesuatu semampu kamu. Sesungguhnya Allah ta'ala membangun
Islam ini atas dasar kebersihan dan tidak akan masuk surga kecuali setiap yang bersih". (HR
Ath-Thabrani).
Maasyiral Muslimin rahimakumullah
Sementara itu, dalam sebuah hadits Rasulullah saw menjelaskan bahwa Allah menjanjikan surga
bagi orang yang membuang sampah, meskipun hanya sekadar membersihkan dahan pohon di
jalanan. Hal ini menunjukkan bahwa Allah sangat menghargai perbuatan baik, bahkan perbuatan
kecil sekalipun, yang dilakukan untuk kepentingan orang lain.
‫ َف ُأْد ِخَل اْل َج َّنَة‬، ‫ َو ِهَّللا ُأَلَن ِّح َي َّن هَذ ا َع ِن اْلُمْس ِلِمْي َن اَل ُيْؤ ِذْيُهْم‬: ‫مَّر رُجٌل ِبُغ ْص ِن َش َج َر ٍة َع َلى َظ ْه ِر َط ِر ْي ٍق َفَق اَل‬
Artinya: "Seorang laki-laki melewati ranting pohon di tengah jalan, lalu dia berkata, "Demi
Allah, aku akan menyingkirkan ranting ini agar tidak mengganggu kaum Muslimin." Maka dia
pun masuk surga." (HR Muslim).
Dalam hadits tersebut, seorang lelaki melihat ada dahan pohon yang melintang di jalan.
Dahannya cukup besar dan bisa membahayakan orang yang lewat. Lelaki tersebut pun berniat
untuk menyingkirkannya agar tidak membahayakan orang lain. Atas perbuatannya itu, Allah swt
pun memasukkan lelaki tersebut ke dalam surga. Hal ini menunjukkan bahwa Allah sangat
menghargai perbuatan baik yang dilakukan untuk kepentingan orang lain.
‫ ِإَّن ُه ُه َو‬،‫ َو َتَق َب َّل ُهللا ِم ِّن ْي َو ِم ْنُك ْم ِتَالَو َت ُه‬، ‫ َو َنَف َع ِنْي َو ِإَّياُك ْم ِبَم ا ِفْيِه ِمَن ْاآلَياِت َو الِّذ ْك ِر اْل َح ِكْي ِم‬، ‫َب اَر َك ُهللا ِلْي َو َلُك ْم ِفي اْلُقْر آِن اْلَع ِظ ْي ِم‬
‫ْل‬ ‫ْل‬ ‫ْل‬ ‫ْل‬ ‫َذ َأ‬ ‫َأ‬ ‫ْل‬
‫ ُقْو ُل َق ْو ِلْي َه ا َو ْس َتْغ ِفُر َهللا ا َع ِظ ْي َم ِلْي َو َلُك ْم َو ِلَس اِئِر ا ُمْس ِلِمْي َن َو ا ُمْس ِلَماِت َف اْس َتْغ ِفُرْو ُه ِإّن ُه ُه َو ا َغ ُفْو ُر الّر ِحْي ِم‬،‫الَّسِمْيُع ا َع ِلْي ُم‬
‫‪Khutbah II‬‬
‫َاْل َح ْم ُد ِهَّلِل اَّلِذْي َأَمَر َن ا ِبْاِالِّت َح اِد َو ْاِالْع ِتَص اِم ِبَح ْب ِل ِهللا اْلَم ِتْي ِن ‪َ .‬أْش َه ُد َأْن َال ِإَلَه ِإَّال ُهللا َو ْح َدُه َالَش ِر ْي َك َلُه‪ِ ،‬إَّياُه َن ْع ُبُد َو ِإَّي ُاه َن ْس َت ِعْيُن ‪.‬‬
‫َو َأْش َه ُد َأَّن ُم َح َّم ًد ا َع ْب ُد ُه َو َر ُسْو ُلُه‪َ ،‬اْلَم ْبُعْو ُث َر ْح َم ًة ِلْلَع اَلِمْي َن ‪َ .‬الَّلُهَّم َص ِّل َع َلى َس ِّيِد َن ا ُم َح َّمٍد َو َع َلى آِلِه َو َأْص َح اِبِه َأْج َم ِعْي َن ‪ِ .‬اَّتُقوا َهللا‬
‫َم ا اْس َت َط ْع ُتْم َو َس اِر ُعْو ا ِإَلى َم ْغ ِفَر ِة َر ِّب اْلَع اَلِمْي َن ‪ِ .‬إَّن َهللا َو َم َالِئَكَت ُه ُيَص ُّلْو َن َع َلى الَّن ِبِّي ‪َ ،‬ي اَأُّيهَا اَّلِذْي َن َء اَم ُنْو ا َص ُّلْو ا َع َلْيِه َو َس ِّلُمْو ا‬
‫َت ْس ِلْيًما‪َ .‬و َص َّلى هللا َع َلى َس ِّيَد َن ا َو َم ْو اَل َن ا ُم َح َّمٍد َو َع َلى آِلِه َو َص ْح ِبِه َو َس َّلَم َالَّلُهَّم اْغ ِفْر ِلْلُمْؤ ِم ِنْي َن َو اْلُمْؤ ِم َن اِت َو اْلُمْس ِلِمْي َن َو اْلُمْس ِلَماِت‬
‫َاَالْح َي اِء ِم ْن ُهْم َو اَاْلْم َو اْت ِإَّن َك َسِم ْيٌع َق ِر ْيٌب ُم ِجْيُب الَّد َع َو اِت َو َي ا َق اِض َي اْل َح اَج اِت ِبَر ْح َمِتَك َي ا َاْر َح َم الَّر ِحِمْي َن الَّلُهَّم ِإَّن ا َن ُعوُذ ِبَك ِمْن‬
‫َع َذ اِب َج َه َّن َم َو َن ُعوُذ ِبَك ِمْن َع َذ اِب اْلَق ْب َو َن ُعوُذ ِبَك ِمْن ِفْت َن ِة اْلَمِس ي الَّد َّج اِل َو َن ُعوُذ ِبَك ِمْن ِفْت َن ِة اْلَم ْح َي ا َو اْلَمَم اِت‪ ،‬الَّلُهَّم ِإَّن ا َن ُعوُذ‬
‫ِح‬ ‫ِر‬
‫ِبَك ِمْن اْلَه ِّم َو اْل َح َز ِن َو َن ُعوُذ ِبَك ِمْن اْلَع ْج ِز َو اْلَك َس ِل َو َن ُعوُذ ِبَك ِمْن اْل ُجْب ِن َو اْلُبْخ ِل َو َن ُعوُذ ِبَك ِمْن َغ َلَبِة الَّدْي ِن َو َقْه ِر الِّر َج اِل َر َّب َن ا‬
‫آِتَن ا ِفي الُّد ْن َي ا َح َس َن ًة َو ِفي اآلِخَر ِة َح َس َن ًة َو ِقَن ا َع َذ اَب الَّن اِر ِع َب اَد ِهللا‪ِ ،‬إَّن َهللا َي ْأُمُر ُك ْم ِباْلَع ْد ِل َو ْاِإلْح َس اِن َو ِإيَت آِئ ِذي اْل ُقْر َب ى َو َي ْن َه ى‬
‫َع ِن اْلَف ْح َش آِء َو اْلُمنَك ِر َو اْل َب ْغ ِي َيِع ُظ ُك ْم َلَع َّلُك ْم َت َذ َّك ُرْو َن ‪َ .‬ف اْذ ُك ُروا َهللا اْلَع ِظ ْي َم َي ْذ ُك ْر ُك ْم َو اْد ُعْو ُه َي ْس َت ِجْب َلُك ْم َو َلِذ ْك ُر ِهللا َأْك َب ُر‬

Anda mungkin juga menyukai