Anda di halaman 1dari 7

HIKMAH DI BALIK PROTOKOL KESEHATAN

DALAM MENGHADAPI PANDEMI COVID-19

Amiruddin Maulani, S.E.Sy


Masjid Al-Hidayah Dusun Tarikolot Desa Babakanmulya Cigugur
29 Januari 2021 / 16 Jumadil Akhir 1441 H

‫ق‬ َ َ ‫الض يا‬ ِّ ‫ب ْال ُم ْسلِ ِمي َْن ال ُمْؤ ِمنِي َْن َو َج َع َل‬ ِ ‫الح ْم ُد هللِ الَّ ِذيْ َأ ْن َز َل ال َّس ِك ْينَةَ َعلَى قُلُ ْو‬َ
.‫ق ْال ُمبِي ُْن‬ ُّ ‫ك ْال َح‬ ُ ِ‫ َأ ْشهَ ُد َأ ْن اَل ِإلَ هَ ِإاَّل هللاُ ْال َمل‬.‫ب ْال ُمنَافِقِي َْن َو ْال َكافِ ِري َْن‬ ِ ‫َعلَى قُلُ ْو‬
‫ص ِّل َو َس ل ِّم‬ َ ‫ اللَّهُ َّم‬.‫ق ْال َو ْع ِد اَأل ِمي ِْن‬ ُ ‫الص ا ِد‬ َّ ُ‫َوَأ ْش هَ ُد َأ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َر ُس ْولُه‬
‫ص حْ بِ ِه‬ َ ‫ َو َعلَى آلِ ِه َو‬.‫ث َرحْ َم ةً لِ ْل َع الَ ِمي َْن‬ ِ ‫ ال َم ْب ُع ْو‬،‫َعلَى َسيِّ ِدنَا َو َم ْواَل نَا ُم َح َّم ٍد‬
.‫ َأ َّما بَ ْع ُد‬.‫ اَل َح ْو َل َواَل قُ َّوةَ ِإاَّل بِاهللِ ْال َعلِ ِّي ْال َع ِظي ِْم‬.‫َوالتَّابِ ِعي َْن‬
ُ‫ قَا َل هللا‬.ِ‫َّاي بِتَ ْق َوى هللا‬ َ ‫ص ْي ُك ْم َوِإي‬ ِ ‫ ُأ ْو‬.ُ‫لحاضِ ر ُْو َن ْال ُم ْسلِ ُم ْو َن َحفِظَ ُك ُم هللا‬ َ ‫َأيُّها َ ْا‬
ُ ‫ق هَّللا َ يَجْ َعل لَّهُ َم ْخ َر ًج ا َويَرْ ُز ْق هُ ِم ْن َحي‬
‫ْث اَل‬ ِ َّ‫ َو َمن يَت‬:‫الى فِي ِكتَابِ ِه ْال َك ِري ِْم‬ َ ‫تَ َع‬
ِّ‫يَحْ تَ ِسبُ ۚ َو َمن يَتَ َو َّكلْ َعلَى ٱهَّلل ِ فَهُ َو َح ْسبُهُۥٓ ۚ ِإ َّن ٱهَّلل َ بَالِ ُغ َأ ْم ِر ِهۦ ۚ قَ ْد َج َع َل ٱهَّلل ُ لِ ُكل‬
  ‫َش ْى ٍء قَ ْدرًا‬
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Puji syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan ketenangan dan
kesejukan ke dalam hati orang-orang muslim dan mu’min. sehingga dalam
berbagai macam situasi dan kondisi apa pun, kita sebagaia orang mu’min,
selalu diliputi rasa tenang dalam beribadah kepada Allah agar tingkat
keimanan dan ketakwaan kita selalu tumbuh.
Di hari yang penuh berkah ini, marilah kita perbanyak sholawat kepada Nabi
Muhammad SAW, dengan harapan semoga dihari akhir kelak kita mendapat
syafa’at dari beliau. Aamiin ya robbal ‘alamin.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah


Pada kesempatan yang mulia ini, marilah kita senantiasa meningkatkan
keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Kita harus menyadari
bahwa segala yang terjadi dalam kehidupan kita di dunia ini merupakan
takdir dan kehendak-Nya. Tidak ada yang bisa mendatangkan nikmat dan
tidak ada pula yang bisa menerima tobat kecuali Allah SWT. Dialah yang
paling berkuasa atas kehidupan manusia di bumi ini karena semua berasal
dari Allah dan semua akan kembali kepada-Nya.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah


Satu tahun sudah dunia dilanda musibah pandemi Covid-19. Virus Corona itu
menginveksi manusia di berbagai penjuru dunia. Tercatat sampai awal tahun
2021 ini, virus yang tak kasat mata ini sudah menginveksi lebih dari 90 juta
orang. Makhluk Allah ini juga sampai sekarang sudah menyebabkan sekitar
1,9 juta orang meninggal dunia. Walau tanpa adanya virus pun, semua
makhluk yang bernyawa pasti akan mengalami kematian.
Bencana nonalam ini mengakibatkan berbagai sektor kehidupan terdampak,
mulai dari kesehatan, ekonomi, pendidikan, dan berbagai sendi kehidupan
manusia. Pandemi ini pun disikapi oleh pemangku kebijakan dengan
menerapkan pola hidup baru yang dikenal melalui istilah new normal.
Segala aktivitas kehidupan harus tetap berjalan namun juga harus
memperhatikan tatanan atau model baru untuk menghindari virus ini.
Pemerintah pun terus mengingatkan masyarakat untuk senantiasa menaati
dan menerapkan protokol kesehatan dalam berbagai aktivitas. Hal ini
ditujukan sebagai ikhtiar lahiriah untuk memutus rantai penyebaran virus.
Protokol kesehatan yang dianjurkan meliputi empat hal yakni memakai
masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah


Menurut para ahli, protokol kesehatan ini dinilai mampu menjadi ikhtiar fisik
dalam menjaga diri dan orang lain dari terpaparnya virus. Namun jika
direnungkan, empat bentuk protokol kesehatan ini memiliki hikmah dan
makna penting yang patut menjadi renungan kita bersama.
Dengan merenungkan hakikat makna memakai masker, mencuci tangan,
menjaga jarak, dan menghindari kerumunan ini, kita diingatkan kembali,
betapa Allah SWT sangat sayang pada umat manusia dengan mengingatkan
agar selalu ingat pada-Nya.
Protokol kesehatan pertama adalah memakai masker. Ini bisa menjadi
peringatan bagi kita untuk senantiasa menjaga mulut kita. Di zaman digital
saat ini, setiap orang bebas mengekspresikan dan mengatakan apa yang
ada dalam benak dan pikirannya. Era media sosial yang tidak ada lagi batas
waktu dan jarak ini, menjadikan banyak orang ceroboh dan tidak memikirkan
efek dari apa yang diucapkan atau ditulis di media sosial.
Saat ini kita bisa rasakan sendiri, banyak orang yang memproduksi hoaks,
ujaran kebencian, dan propaganda untuk berbagai kepentingan. Hal ini
mengakibatkan banyak permasalahan yang mengarah pada konflik di tengah
masyarakat.
Oleh karena itu, Rasulullah SAW pun telah mengingatkan kita melalui
haditsnya untuk berbicara hal-hal yang baik saja.

ْ ‫ان يُْؤ ِم ُن بِاهللِ َو ْاليَ ْو ِم ْاآل ِخ ِر فَليَقُلْ َخ ْيرًا َأ ْو لِيَصْ ُم‬


‫ت‬ َ ‫َو َمنْ َك‬
Artinya:“Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia
berkata yang baik atau diam” (HR al-Bukhari).

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah


Protokol kesehatan yang kedua adalah mencuci tangan. Ini menjadi simbol
bagi kita untuk segera membersihkan diri dari banyaknya dosa yang telah
dilakukan. Di zaman modern ini, berbagai tindakan dosa yang ditimbulkan
akibat ulah anggota badan kita bisa dengan mudah dilakukan, baik dosa itu
merugikan diri sendiri dan atau merugikan orang lain.   Berbagai macam
bencana selalu menjadi peringatan bagi kita untuk segera bertobat atas
dosa-dosa yang telah kita lakukan. Pertobatan bisa dilakukan dengan
banyak-banyak membaca istighfar dengan harapan dosa-dosa yang telah
kita perbuat diampuni oleh Allah subhanahu wata’ala sehingga keberkahan
akan turun kepada kita.
Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Nuh ayat 10 sampai 13.

. ‫الس َما َء َعلَ ْي ُك ْم ِم ْد َرارًا‬ َّ ‫ يُرْ ِس ِل‬. ‫ان َغفَّارًا‬ َ ‫اس تَ ْغفِرُوا َربَّ ُك ْم ِإنَّهُ َك‬ ْ ‫ت‬ ُ ‫فَقُ ْل‬
‫ َم ا لَ ُك ْم اَل‬. ‫ت َويَجْ َع لْ لَ ُك ْم َأ ْنهَ ارًا‬
ٍ ‫ين َويَجْ َع لْ لَ ُك ْم َجنَّا‬
َ ِ‫ال َوبَن‬ ٍ ‫َويُ ْم ِد ْد ُك ْم بِ َأ ْم َو‬
  ‫ُون هَّلِل ِ َوقَارًا‬
َ ‫تَرْ ج‬
Artinya: “Maka aku (Nuh) berkata (kepada mereka), ‘Mohonlah ampunan
(beristighfarlah) kepada Tuhanmu. Sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya
Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan Dia
memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun
untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu’.”

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,


Protokol kesehatan yang ketiga adalah menjaga jarak. Ini juga menjadi
renungan kita untuk tetap menjaga jarak dengan kehidupan dunia. Jangan
sampai terlalu terlena terhadap dunia yang hanya sebagai tempat transit
kehidupan, sehingga menjadikan kita lupa terhadap kehidupan yang abadi,
yakni kehidupan akhirat.
Virus corona ini seolah-olah diutus oleh Allah untuk mengingatkan bahwa
umat manusia saat ini sudah tenggelam dalam kenikmatan dunia sekaligus
lupa dan dibuat lupa oleh pesona dunia.   Kehidupan dunia dan akhirat
haruslah seimbang sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam dalam hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Umar radliyallahu ‘anhu:
َ َّ‫ك َكَأن‬
ُ ‫ك تَ ُم ْو‬
‫ت َغدًا‬ َ َ‫ا ْع َملْ لِ ُد ْني‬
َ ِ‫اك َكأنَّك تَ ِعيشُ أبَدًا َوا ْع َملْ آِل ِخ َرت‬
Artinya: “Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup
selamanya. Dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati
besok pagi.”  

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah


Protokol kesehatan yang terakhir adalah menghindari kerumunan. Hal ini
merupakan simbol bahwa terkadang kita memang harus menyendiri dan
bermuhasabah terhadap segala sesuatu yang telah diperbuat selama ini.
Kita harus menghitung-hitung kembali jika kemungkinan selama hidup ini kita
sombong dan tidak dapat menundukkan nafsu. Manusia sering berbuat
ketamakan dan kesewenang-wenangan karena nafsu telah menunggangi
akal sehat.
Dalam satu khutbahnya, Sayyidina Umar bin Khattab telah mengingatkan
pentingnya muhasabah, yakni:

ُّ ‫ َوِإ َّنـما َ يَـ ِخ‬،‫ض اَأل ْكبَ ر‬


‫ف‬ ِ ْ‫ َوتـ َ َزيـَّنُوا لِ ْل َعر‬،‫اسبُوا َأ ْنفُ َسـ ُك ْم قَب َْل َأ ْن تُحـَا َسبُوا‬
ِ ‫َح‬
َ ‫ْال ِحسـَابُ يَ ْو َم ْالقِيـَا َم ِة َعلَى َم ْن َحا َس‬
‫ب نَ ْف َسهُ فِى ال ُّدنـْيـَا‬
“Introspeksilah diri kalian sebelum kalian dihisab, dan berhias dirilah kalian
untuk menghadapi penyingkapan yang besar (hisab). Sesungguhnya hisab
pada hari kiamat akan menjadi ringan hanya bagi orang yang selalu
menghisab dirinya saat hidup di dunia.”

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah


Demikian khutbah renungan hikmah di balik protokol kesehatan dalam
menghadapi pandemi Covid-19 ini. Sebagai orang yang beriman, janganlah
takut terhadap virus corona, tapi takutlah kepada Allah SWT. Maka marilah
dekatkan diri kita, keluarga dan saudara kita kepada Allah SWT.
‫‪Virus Corona adalah makhluk Allah, dan kitapun sama makhluk Allah.‬‬
‫‪Maka, marilah kita berlomba dengan virus Corona, siapa yang lebih‬‬
‫‪dekat dengan Allah. Karena, barangsiapa yang dekat dengan Allah‬‬
‫‪Insya Allah Allah akan melindungi kita.‬‬
‫‪Tanamkan dalam diri kita, bahwa Allah-lah yang paling kuasa terhadap‬‬
‫‪segala apa yang terjadi.‬‬
‫‪Namun, sebagai makhluk lemah, kita tetap harus melakukan ikhtiar bumi‬‬
‫‪(dengan menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan) agar kita diberi‬‬
‫‪keselamatan, dan diiringi dengan melakukan ikhtiar langit (berdo’a dan‬‬
‫‪berdzikir) agar Allah segera mengangkat musibah ini dari muka bumi.‬‬

‫آن ْال َك ِري ِْم َونَفَ َعنِ ْي َوِإيَّا ُك ْم بِ َما فِ ْي ِه ِم َن ْاآليَ ا ِ‬


‫ت‬ ‫ك هللاُ لِ ْي َولَ ُك ْم فِي ْالقُ رْ ِ‬ ‫ـار َ‬
‫بَ َ‬
‫الس ِم ْي ُع ْال َعلِ ْي ُم َوَأقُ ْو ُل قَ ْولِي‬
‫َوال ِّذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم َوتَقَب ََّل ِمنِّي َو ِم ْن ُك ْم تِاَل َوتَهُ ِإنَّهُ هُ َو َّ‬
‫هَ َذا فَأ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ ال َع ِظ ْي َم ِإنَّهُ هُ َو ال َغفُ ْو ُر الر ِ‬
‫َّح ْي ُم‬

‫ص ِام بِ َح ْب ِل هللاِ ْال َمتِي ِْن‪َ .‬أ ْش هَ ُد َأ ْن الَ ِإلَ هَ‬ ‫الح ْم ُد هّلِل ِ الَّ ِذيْ َأ َم َرنَا بِاْ ِالت َِّحا ِد َو ْا ِال ْعتِ َ‬
‫َ‬
‫ْك لَ هُ ِإيَّاهُ نَ ْعبُ ُد َوِإيَّاُه نَ ْس تَ ِعي ُْن‪َ .‬وَأ ْش هَ ُد َأ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ‬ ‫ِإالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِري َ‬
‫ص لِّ َعلَى َس يِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه‬ ‫ث َرحْ َم ةً لِ ْل َع الَ ِمي َْن‪ .‬اَللَّهُ َّم َ‬ ‫َو َرس ُْولُهُ اَ ْل َم ْبع ُْو ُ‬
‫ار ُع ْوا ِإلَى َم ْغفِ َر ِة َربِّ ْال َعالَ ِمي َْن‪.‬‬ ‫َوَأصْ َحابِ ِه َأجْ َم ِعي َْن‪ .‬اِتَّقُوا هللاَ َما ا ْستَطَ ْعتُ ْم َو َس ِ‬
‫صلُّ ْوا َعلَ ْي ِه َو َس لِّ ُم ْوا‬ ‫ُصلُّ ْو َن َعلَى النَّبِ ِّي يَاَأيُّها َ الَّ ِذي َْن َءا َمنُ ْوا َ‬ ‫ِإ َّن هللاَ َو َمالَِئ َكتَهُ ي َ‬
‫صحْ بِ ِه َو َسلَّ َم‬‫صلَّى هللا َعلَى َسيِّ َدنَا َو َم ْواَل نَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو َ‬ ‫تَ ْسلِ ْي ًما ‪َ .‬و َ‬
‫ت اَالَحْ يَ ا ِء ِم ْنهُ ْم‬ ‫ت َو ْال ُم ْس لِ ِمي َْن َو ْال ُم ْس لِ َما ِ‬‫اَللَّهُ َّم ا ْغفِ رْ لِ ْل ُم ْؤ ِمنِي َْن َو ْال ُمْؤ ِمنَ ا ِ‬
‫ك يَا‬ ‫ت بِ َرحْ َمتِ َ‬ ‫اض َي ْال َحا َجا ِ‬ ‫ت َويَا قَ ِ‬ ‫ك َس ِم ْي ٌع قَ ِريْبٌ ُم ِجيْبُ ال َّد َع َوا ِ‬ ‫ات ِإنَّ َ‬ ‫َوااْل َ ْم َو ْ‬
‫ب‬‫ك ِم ْن َع َذا ِ‬ ‫ب َجهَنَّ َم َونَ ُع و ُذ بِ َ‬ ‫ك ِم ْن َع َذا ِ‬ ‫َّح ِمي َْن‪ .‬اللَّهُ َّم ِإنَّا نَ ُع و ُذ بِ َ‬ ‫اَرْ َح َم ال ر ِ‬
‫ك ِم ْن فِ ْتنَ ِة ْال َمحْ يَا َو ْال َم َما ِ‬
‫ت‪ ‬‬ ‫يح ال َّدجَّا ِل َونَعُو ُذ بِ َ‬ ‫ك ِم ْن فِ ْتنَ ِة ْال َم ِس ِ‬ ‫ْالقَب ِْر َونَعُو ُذ بِ َ‬
‫لوبَ ا َء َوال َّزالَ ِز َل َو ْال ِم َح َن َو ُس ْو َء ْالفِ ْتنَ ِة َو ْال ِم َح َن َم ا‬ ‫اللهُ َّم ا ْدفَ ْع َعنَّا ْالبَالَ َء َو ْا َ‬
‫خآص ةً َو َس اِئ ِر ْالب ُْل َدا ِن ْال ُم ْس لِ ِمي َْن‬ ‫َّ‬ ‫ظَهَ َر ِم ْنهَ ا َو َم ا بَطَ َن َع ْن بَلَ ِدنَا اِ ْن ُدونِي ِْس يَّا‬
‫عآ َّمةً يَا َربَّ ْال َعالَ ِمي َْن ‪َ .‬ربَّنَا آتِنَ ا فِي ال ُّد ْنيَا َح َس نَةً َوفِي اآل ِخ َر ِة َح َس نَةً َوقِنَ ا‬
‫اب النَّ ِ‬
‫ار‪.‬‬ ‫َع َذ َ‬
‫ان َوِإيتَ آِئ ِذي ْالقُ رْ بَى َويَ ْنهَى َع ِن‬ ‫ِعبَ ا َد هللاِ‪ِ .‬إ َّن هللاَ يَ ْأ ُم ُر ُك ْم بِ ْال َع ْد ِل َو ْاِإل حْ َس ِ‬
‫ْالفَحْ َشآ ِء َو ْال ُمن َك ِر َو ْالبَ ْغ ِي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكر ُْو َن‪ .‬فَ ْاذ ُكرُوا هللاَ ْال َع ِظ ْي َم يَ ْذ ُكرْ ُك ْم‬
‫َوا ْد ُع ْوهُ يَ ْستَ ِجبْ لَ ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر هللاِ َأ ْكبَر‬

Anda mungkin juga menyukai