Anda di halaman 1dari 5

IDUL FITRI: REFLEKSI ATAS KETAQWAAN DAN

KEBERAGAMAAN
Khotbah pertama

‫هللا ُأ َ ْك َب ُر – هللا ُأ َ ْك َب ُر – هللا ُأ َ ْك َب ُر – هللا ُأ َ ْك َب ُر – هللا ُأَ ْك َب ُر – هللا ُأَ ْكبَ ُر‬
‫هللا ُأ َ ْك َب ُر – هللا ُأ َ ْك َب ُر – هللا ُأَ ْك َب ُر‬
َ‫ الَ ِإله‬,َ‫ص ْيال‬ ِ َ‫س ْب َحانَ هللاِ بُ ْك َرةً َوأ‬ ُ ‫ َو‬,ً‫لِل َكثِيْرا‬ ِ ‫ َوال َح ْم ُد ِ ه‬,‫هللا ُأ َ ْكبَ ُر َكبِي ًْرا‬
َ َ‫ص َر َع ْب َدهُ َوأ َ َع از ُج ْن َدهُ َو َهزَ َم األ َ ْحز‬
‫اب‬ َ َ‫ص َدقَ َو ْع َدهُ َون‬ َ ُ‫ِإالاهللا َُو ْح َده‬
َ‫صيْنَ لَهُ ال ِ هديْنَ َولَ ْو َك ِره‬ ِ ‫َو ْح َدهُ َال ِإلهَ ِإالاهللا َُوالَ نَ ْعبُ ُد ِإالا ِإيهاَهُ ُم ْخ ِل‬
َ‫ال ُم ْش ِر ُك ْونَ َولَ ْو َك ِرهَ الكاَفِ ُر ْونَ َولَ ْو َك ِرهَ ال ُمنا َفِقُ ْون‬.

Hadirin jamaah sholat ied yang mulia


Pada hari ini ahad 1 Syawal 1441 Hijiriah atau Minggu 24 Mei 2020
kita bersama-sama merayakan hari raya idul fitri. Hari dimana kita
merayakan dengan rasa gembira dan sedih, gembira atas
kemenangan yang diraih setelah menahan hawa nafsu dengan
berpuasa selama 30 hari lamanya. Dan rasa sedih dimana kita harus
meninggalkan Bulan Suci Ramadhan yang penuh dengan keberkahan
dari Allah SWT, juga rasa sedih dikarenakan kita terpaksa
memendam rasa rindu terhadap kampung halaman, orang tua, adik
kakak dan keluarga besar serta sahabat kita.
Namun, hadirin jamaah sholat ied yang mulia pada kesempatan
khotbah ini izinkan saya untuk mengajak para hadirin sekalian untuk
merefleksikan atau merenungkan rasa syukur kita kepada Allah SWT
sebagai wujud ketaqwaan kita kepadaNya. Karena sejatinya Allah
mengutus kita 30 hari berpuasa untuk meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan kita.
Dalam surat Al Baqarah ayat 183 Allah SWT berfirman:

Yang artinya hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu


berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu
agar kamu bertakwa.
Hadirin jamaah sholat ied yang mulia
Kita harus bersyukur bahwa Allah SWT masih memberikan
kesempatan bagi kita untuk tetap bertemu dengan Bulan Suci
Ramadhan dengan kondisi yang sehat wal afiat sehingga dapat
menunaikan kewajiban dan sunnah di dalamnya dan melaksanakan
sholat ied yang penuh berkah ini.
Setiap Bulan Ramadhan umat manusia baik kaya atau miskin yang
memiliki jabatan atau hanya sebagai buruh atau staf diwajibkan
untuk berpuasa. Menahan hawa nafsu dari waktu imsak hingga
senja hari atau maghrib. Yang dengan aktivitas keagamaan tersebut
kita akan merasakan hal yang sama seperti penderitaan sahabat-
sahabat kita yang kurang mampu secara ekonomi. Dimana mereka
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari harus memerangi
dan mengurangi nafsu makannya. Pada bulan ini kita juga
diwajibkan untuk membayar zakat fitrah sebagai suatu cara untuk
mengasihi umat manusia yang sedang dalam kesusahan.
Mungkin jika bisa direfleksikan pula, bahwa kita saat ini juga bisa
merasakan hal yang sama dengan para sahabat kita yang tidak
mampu pulang kampung halaman pada tahun sebelumnya, dimana
mereka terpaksa bertahan hidup di perantauan ketika ongkos untuk
mudik belum cukup.
Dari refleksi ini kita menjadi tahu bahwa Allah selalu menyelipkan
makna dan hidayah dari setiap kondisi yang ia takdirkan. Maka dari
itu, kita harus pandai-pandai bersyukur dan berintropeksi diri
sebagai cara untuk mensucikan hati kita dan untuk meningkatkan
ketaqwaan kita kepada Allah SWT
Hadirin jamaah sholat ied yang mulia
Di hari raya idul fitri ini mari kita juga menguatkan hubungan kita
kepada Allah (Habulumminallah) kepada sesama manusia
(habluminannas) dan atau hubungan kita kepada alam
(hablumminalalam).
Menguatkan hubungan kita kepada Allah dengan cara meningkatkan
amal dan ibadah kita dengan disertai niat yang tulus ikhlas untuk
mengharap RidhoNya. Menguatkan hubungan kita kepada sesama
umat manusia dengan interaksi sosial yang harmonis, dan salah
satunya pada hari ini mari kita meminta maaf dan memberi maaf
kepada keluarga dan rekan-rekan kita baik secara langsung atau
secara virtual media komunikasi elektronik. Dan menjaga hubungan
kita pada alam dengan cara menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Dengan memperkuat tiga unsur tersebut dalam keseharian kita
insyaallah keberagamaan kita sebagai umat islam akan lebih
bermakna dan bermanfaat.
Hadirin jamaah sholat ied yang mulia
Kita telah menyaksikan fenomena akhir-akhir ini dimana virus covid-
19 telah menyerang tatanan hidup umat manusia. Terus
merebaknya virus tersebut dapat kita simak bahwa ternyata
perilaku manusia selama ini telah mengabaikan apa yang disebutkan
dengan etika interaksi sosial dan relasi umat manusia dengan alam.
Abainya manusia terhadap pola hubungan sosial yang harmonis
membuat kita tidak bisa melawan pandemi ini dengan solid.
Rakusnya manusia dalam mengeksploitasi sumber daya alam juga
menyebab sulitnya muncul keseimbangan ekologis sehingga
bencana menjadi peristiwa yang sulit itu dihindarkan.
Berdasarkan sebuah buku hasil riset terhadap sejarah manusia karya
Yoval Noah Harari, bahwa zaman saat ini manusia tengah
melaksanakan sebuah teologi kerakusan. Kondisi ini digambarkan
bahwa posisi manusia yang saling melibas, saling membunuh,
menimbulkan kekacauan, ketidakdamaian, yang disebabkan oleh
tingkat keserakahan manusia yang tak terkendali. Dalam buku
tersebut juga diungkap bahwa munculnya pandemi akibat virus dan
penyakit menular lainnya diakibatkan oleh kolonisasi manusia yang
terus meluas dan tidak mengindahkan unsur-unsur ekosistem
sumber daya alam.
Allah mengingatkan

‫ت َو ُه ْم َل‬ َ ‫َّللا ث ُ َّم ت ُ َوفَّ ٰى ُك ُّل نَ ْف ٍس َّما َك‬


ْ ‫س َب‬ ِ َّ ‫َواتَّقُوا يَ ْو ًما ت ُ ْر َجعُونَ فِي ِه ِإلَى‬
َ‫ظلَ ُمون‬ْ ُ‫“ ي‬

Artinya: Takutlah pada suatu hari kamu kembali kepada Allah (mati)
kemudian dipertemukan dengan setiap orang dengan apa yang telah
diperbuat (di dunia) dan mereka tidak ada yang teraniaya
Ayat di atas menjelaskan bahwa kita akan mati; kita akan
dipertemukan dengan amal baik atau dengan amal jelek kita. Siapa
banyak berbuat baik (amal saleh) di dunia akan menuai kebahagiaan
yang bernama sorga, dan siapa yang melakukan maksiat akan
bertemu amal buruknya di neraka. Allahu Akbar.
Kita semua akan meninggalkan dunia ini. Satu saat kita akan
dikuburkan. Hanyalah Iman dan takwa yang akan kita bawa
menghadap Allah.
Maka hari Raya sekarang ini kita berjanji kepada diri kita sendiri,
bahwa sisa umur kita akan kita pergunakan untuk mengabdi kepada
Allah (Habulumminallah), berperilaku harmonis dalam hubungan
sesama manusia (habluminannas) dan menjaga kelestarian alam
untuk kehidupan yang keberlanjutan (hablumminalalam).
Semoga wabah covid 19 segera berakhir dan kita diperkenankan
kembali oleh Allah untuk bertemu dengan keindahan Bulan
Ramadhan tahun depan Amin

Khotib duduk lalu membaca:


‫الر ِح ِيم‬ ‫الر ِج ِيم بِس ِْم اللاـ ِه ا‬
‫الرحْ َم ٰـ ِن ا‬ ‫ان ا‬ِ ‫ط‬ َ ‫ش ْي‬‫الِل ِمنَ ال ا‬ ِ ‫ع ْوذُ بِ ا‬ُ َ‫أ‬
‫ت‬
ِ ‫صا ِل َحا‬ َ ‫﴾ ِإ اال الاذِينَ آ َمنُوا َو‬٢﴿ ‫سانَ لَ ِفي ُخس ٍْر‬
‫ع ِملُوا ال ا‬ َ ‫اْلن‬ ِ ْ ‫﴾ ِإ ان‬١﴿ ‫ص ِر‬ ْ ‫َو ْال َع‬
٣﴿ ‫صب ِْر‬
‫ص ْوا ِبال ا‬َ ‫ق َوت َ َوا‬ ِ ‫ص ْوا ِب ْال َح ه‬
َ ‫﴾ َوت َ َوا‬
Khotbah Kedua:

Anda mungkin juga menyukai