dan syukur kehadirat Allah Swt, dengan melantunkan takbir, tahmid dan
rasa syukur dan kebahagian ini merupakan luapan atas usainya perjuangan
dapat meraih tujuan puasa yaitu menjadi orang yang bertakwa, sebagaimana
proses pembinaan dan pelatihan diri dalam banyak hal, seperti bagaimana rasa
lapar dan dahaga ketika kita melaksanakan puasa, tidak makan dan tidak
minum seharian. Rasa lapar dan dahaga itu tentu akan dirasakan oleh setiap
orang yang melaksanakan puasa, siapapun dia, orang gemuk, orang kurus,
orang tinggi maupun orangnya pendek, orang kaya, orang miskin, pejabat,
rakyat, dan lainnya, pasti merasakan bagaimana lemahnya tubuh ini kalau
1. Untuk merasakan bahwa sesungguhnya kita ini lemah, baru 1 hari tidak
setiap orang.
3. Pada sisi lain dengan puasa yang kita lakukan tersebut, membuat kita
berpuasa, menahan lapar karena ketidak mampu karena hidup yang tidak
berkecukupan.
alami, kiranya betul-betul membekas dan dapat mengetuk rasa sosial dengan
mengalami penderitaan lapar seperti itu. Hal ini jelas dan penting untuk kita
terapkan dalam kehidupan sesial di manapun kita berada. Uluran tangan ini di
satu sisi hal itu merupakan bentuk perwujudan solidaritas sosial dan di sisi lain
2 Kamis, 13 Mei 2021
memang merupakan perintah Allah Swt. sebagaimana dinyatakan di dalam
Surat Al-Ma’un ayat 1 dan ayat 3, bahwa Allah mengecam seseorang dengan
kategori pendusta agama bagi mereka yang memiliki kemampuan tetapi tidak
peduli atau tidak memberi makan orang yang miskin (Al-Mau’un : 1 dan 3).
4. Puasa melatih kita untuk hidup jujur terhadap diri dan Tuhan.
Puasa adalah suatu ibadah yang bersifat sirri (tersembunyi) yang hanya orang
yang puasa dan Allah lah yang mengetahui. Oleh karnanya ketika kita
berpuasa tidak ada orang yang mengetahui apakah kita berpuasa atau tidak,
umpamanya pada saat sahur kita bersama-sama bersahur, tetapi selanjutnya
tidaklah diketahui seandainya ketika kita jalan-jalan ternyata berbuka sebelum
waktunya di pasar. Bagi orang yang beriman ketika anda ditanya apakah anda
puasa, pasti dia akan menjawab tadi saya berpuasa, tetapi karena capek di
jalan, terpaksa batal puasa, saya minum tidak sanggup menahan haus di jalan.
Tetapi apabila orang itu menjawab ketika ditanya apakah anda masih puasa,
iya saya masih puasa, dia akan mendapatkan tambahan dosa yaitu dosa dusta,
dan bertentangan dengan ajaran agama kita. Artinya: “Dari ‘Abdullâh bin
Mas’ûd Radhiyallahu anhuma, ia berkata: “Rasûlullâh Saw. bersabda,
‘Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena kejujuran membawa kepada
kebaikan, dan kebaikan mengantarkan seseorang ke Surga. Dan apabila
seorang selalu berlaku jujur dan tetap memilih jujur, maka akan dicatat di sisi
Allâh sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian berbuat dusta (berbohong),
karena dusta membawa seseorang kepada kejahatan, dan kejahatan
mengantarkan seseorang ke Neraka. Dan jika seseorang senantiasa berdusta
dan memilih kedustaan maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai pendusta
(PEMBOHONG).’” [HR Bukahari, Muslim, Abu Dawud,At Tirmidzi, Al
.Baihaqi, Ibnu Hiba
Pada sisi lain, Maka dan membuat jiwa dan raga tunduk, ta’at kepada Allah
Saw. Dan mengakui dengan sesungguhnya betapa Kemaha Besaran Allah, dan
sebaliknya merasa dan menghayati betapa kerdil dan kecilnya kita dihadapan
Allah Swt. Karenanya campakkan rasa dan sifat yang dapat menjauhkan diri
kita dari rahmat Allah Swt. apapun keberadaan dan kebesaran yang kita
sandang, semua itu sesungguhnya kecil di hadapan Allah. Betapapun perkasa
dan gagahnya kita, mungkin pangkat, jabatan, harta kekayaan dan lainnya,
3 Kamis, 13 Mei 2021
sesungguhnya tiada arti di sisi Allah, ketika semua itu disalah gunakan dari
tuntunan yang disyari’atkan-Nya. Tetapi sebaliknya apabila hal itu kita
lakukan atau kita terapkan dengan ikhlas walaupun sedikit akan sangat
bernilai, dan kebaikannya bukan untuk Allah, melainkan untuk diri kita
: Sebagaimana Firman Allah Swt sendiri.
يَا َأيُّهَا النَّاسُ َأ ْنتُ ُم ْالفُقَ َرا ُء ِإلَى هَّللا ِ َوهَّللا ُ هُ َو ْال َغنِ ُّي ْال َح ِمي ُد
"Wahaimanusia! Kamulah yang memerlukan Allah; dan Allah Dia Yang Maha Kaya,
lagi MahaTerpuji." (Q.s. Fatir 35: 15).
banyak bencana, wabah dan musibah yang begitu dahsyat melanda seantero
jagat raya ini, merupakan bahan renungan, yang dijadikan i’tibar untuk
Allah. Karena sampai saat ini, tidak terkcuali negara berkembang atau negara
modern yang kesohor kemajuan ilmu dan teknologinya, semua seakan lumpuh
dan tidak berdaya menghadapi wabah Corona ini. Hal itulah tentu seyogyanya
menjadi dasar dan tolok ukur bahwa sesungguhnya kita manusia tidak
berdayaan itulah yang menjadi milik kita, bahkan jiwa, raga kita pun pada
hakikatnya hanya nikmat yang dititipkan Allah kepada kita. Oleh sebab itu
sesungguhnya kita telah menzholimi diri kita sendiri apabila nikmat yang ada
pada kita justru kita pergunakan kepada hal-hal yang tidak selaras dengan apa
yang diperintahkan Tuhan. Coba kita renungkan firman Allah Ta’ala berikut
ini.
bahwa musibah yang menimpa kalian tidak lain adalah disebabkan dosa-dosa
yang kalian perbuat. Namun berdasarkan ayat di atas Allah masih tetap
musibah yang akan kita alami. Oleh sebab itu cukup kiranya musibah yang
diberika Allah untuk kita jadikan pelajaran, guna meningkatkan amal kebaikan,
Dari Abu Sa’id dan Abu Hurairah, mereka mendengar Rasulullah Saw.
bersabda,
َّب َوالَ َسقَ ٍم َوالَ َح َز ٍن َحتَّى ْالهَ ِّم يُهَ ُّمهُ ِإال َ َب َوالَ ن
ٍ ص َ صيبُ ْال ُمْؤ ِم َن ِم ْن َو
ٍ ص ِ َُما ي
ُكفِّ َر بِ ِه ِم ْن َسيَِّئاتِ ِه
“Tidaklah seorang mukmin tertimpa suatu musibah berupa rasa sakit (yang tidak
kunjung sembuh), rasa capek, rasa sedih, dan kekhawatiran yang menerpa melainkan
dosa-dosanya akan diampuni”(HR. Muslim no. 2573).
ُصيبُ ْال ُمْؤ ِم َن فِى َج َس ِد ِه يُْؤ ِذي ِه ِإالَّ َكفَّ َر هَّللا ُ َع ْنهُ بِ ِه ِم ْن َسيَِّئاتِه
ِ َما ِم ْن َش ْى ٍء ي
“Tidaklah suatu musibah menimpa jasad seorangmukmin dan itu menyakitinya
melainkan akan menghapuskan dosa-dosanya”(HR. Ahmad 4: 98. Syaikh Syu’aib
Al Arnauth berkata bahwa sanadnya shahih sesua isyarat Muslim).
IbnuMajah)
ini berdasar kanfirman Allah Ta’ala di atas. Bahwa setiap musibah yang Allah
atas dosa dan/atau kesalahan kita lakukan sebelumnya? Atau, justru kita
pandemic ini?
Oleh karenaitu, satu nasihat penting yang hendaknya kita selalu ingat
adalah ungkapan:
AllahTa’ala berfirman,
اََألحْ يَ ا ِء ِم ْنهُ ْم،ت َو ْال ُم ْؤ ِمنِي َْن َو ْال ُمْؤ ِمنَ اتِ اَللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْس لِ ِمي َْن َو ْال ُم ْس لِ َما
ِ ك َس ِم ْي ٌع قَ ِريْبٌ ُم ِجيْبُ ال َّد ْع َوا
.ت ِ َواَأل ْم َوا
َ َّت اِن
“Ya Allah, ampunilahdosakaummuslimin dan muslimat, mukminin dan
َ َربَّنَا ظَلَ ْمنَا َأ ْنفُ َسنَا َوِإ ْن لَ ْم تَ ْغفِرْ لَنَا َوتَرْ َح ْمنَا لَنَ ُكونَ َّن ِم َن ْال َخا ِس ِر
ين
ص َغارًا َ َربَّنَا ا ْغفِرْ لَنَا َولِ َوالِ ِد ْينَا َوارْ َح ْمهُ ْم َك َم
ِ اربَّونَا
“Ya Allah, ampunilahdosakami dan dosakedua orang tua kami,
sertasayangilahmerekaberduasebagaimanamerekatelahmemelihara kami
waktukecil.”
ف قُلُ ْوبَنَ ا
ْ ص ِّر ِ ف القُلُ ْو
َ ب َ ِّص ر َ ِِّت قُلُ ْوبَنَا َعلَى ِديْن
َ يَا ُم،ك ْ ب ثَب َ ِّاللَّهُ َّم يَا ُمقَل
ِ ب القُلُ ْو
ك
َ ِطا َعت َ ِإلَى
“Ya Allah, yang membolak-balikkanhati, teguhkanlahhati kami pada agama-
untuktaatkepada-Mu.”
ُ َوَأصْ لِحْ لَنَا ُد ْنيَانَا الَّ ِذي فِ ْيهَ ا َم َع،اللَّهُ َّم َأصْ لِحْ ِد ْينَنَا الَّ ِذيْ هُ َو ِعصْ َمةُ َأ ْم ِرنَا
،اش نَا
َ َو ْال َم ْو، َواجْ َع ِل ْال َحيَاةَ ِزيَا َدةً لَنَا فِى ُكلِّ َخي ٍْر،َوَأصْ لِحْ آ ِخ َرتَنَا الَّتِي ِإلَيْها َ َم َعا ُدنَا
ت
احةً لَنَا ِم ْن ُكلِّ َش ٍّر
َ َر
“Ya Allah, perbaikilah agama kami yang
kami darisegalakejahatan.”
SesungguhnyaEngkauMahapemberi (karunia)”.
َ َربَّنَا آتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِي اَآْل ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ
ِ َّاب الن
ار
“Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan