Anda di halaman 1dari 8

‫‪HAKIKAT MUSIBAH DISEBABKAN KESALAHAN MANUSIA‬‬

‫‪Oleh:H. Ahmad S., MSI.‬‬


‫)‪(Majelis Syuro PW IKADI DIY‬‬

‫‪9x‬‬ ‫هللَا ُ َأ ْكبَر‪ ،‬هللَا ُ َأ ْكبَر‪ ،‬هللَا ُ َأ ْكبَر‬


‫ص ْيالً‪ ،‬آلِإلَ هَ ِإالَّ هللاُ‬ ‫ان هللاِ بُ ْك َرةً َّوَأ ِ‬
‫هللَا ُ َأ ْكبَ ُر َكبِ ْي رًا‪َ ،‬و ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َكثِ ْي رًا‪َ ،‬و ُس ْب َح َ‬
‫اب َوحْ َده‪.‬‬ ‫ص َر َع ْب َده‪َ ،‬وَأ َع َّز ُج ْن َده‪َ ،‬وهَ َز َم اَألحْ َز َ‬ ‫ق َو ْع َده‪َ ،‬ونَ َ‬ ‫ص َد َ‬‫َوحْ َده‪َ ،‬‬
‫صي َْن لَهُ ال ِّدي ُْن َولَ ْو َك ِرهَ ْال َك افِر ُْون‪َ ،‬ولَ ْو َك ِرهَ‬ ‫آلِإلَهَ ِإالَّ هللاُ َوالَ نَ ْعبُ ُد ِإالَّ ِإيَّاهُ ُم ْخلِ ِ‬
‫ْال ُم ْش ِر ُك ْون‪َ ،‬ولَ ْو َك ِرهَ ْال ُمنَافِقُ ْون‪.‬‬
‫ُور َأ ْنفُ ِس نا َو ِم ْن‬
‫الح ْم َد هّلِل ‪ ،‬نَحْ َم ُدهُ َونَ ْستَ ِعينُهُ َونَ ْس تَ ْغفِرُه‪َ ،‬ونَ ُع و ُذ بِاهللِ ِم ْن ُش ر ِ‬ ‫ِإ َّن َ‬
‫ض َّل لَه‪َ ،‬و َم ْن يُضْ لِ ْلهُ فَال ها ِد َ‬
‫ي لَه‪.‬‬ ‫ت َأ ْع َمالِنَا‪َ ،‬م ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَال ُم ِ‬ ‫َسيِّئا ِ‬
‫يك لَ ه‪َ ،‬وَأ ْش هَ ُد َأ َّن َس يِّ َدنا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ‬
‫َوَأ ْش هَ ُد َأ ْن ال ِإلَ هَ ِإالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر َ‬
‫ار َعلَى نَهْجِ ِه ِإلَى‬ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َعلَى آلِ ِه َو َم ْن َس َ‬‫صفِيُّهُ َو َخلِ ْيلُه‪ ،‬فَ َ‬ ‫َو َرسُولُه‪َ ،‬و َ‬
‫يَ ْو ِم ال ِّديْن‪.‬‬
‫َأ ّما بَ ْع ُد‪:‬‬
‫ك َوتَ َع الَى فِ ْي ِكتابِ ِه‬
‫ار َ‬‫وص ي ُك ْم َونَ ْف ِس َي بِتَ ْق َوى هللاِ‪ .‬يَقُ و ُل هللاُ تَب َ‬ ‫فَيَا ِعبَا َد هللاِ‪ُ ،‬أ ِ‬
‫ال َع ِزيز‪:‬‬
‫ق تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُموتُ َّن ِإاَّل َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمون))‬ ‫((يَا َأيُّهَا الَّ ِذ َ‬
‫ين آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َح َّ‬

‫هللَا ُ َأ ْكبَر‪ ،‬هللَا ُ َأ ْكبَر‪َ ،‬وهَّلِل ِ ْال َح ْمد‪.‬‬


‫‪Ma’aasyirol Hadirin Jama’ah ‘Iidul Fitri yang mulia‬‬

‫‪Hari ini kita bersukaria, sembari bersama-sama memanjatkan puji dan‬‬

‫‪dan syukur kehadirat Allah Swt, dengan melantunkan takbir, tahmid dan‬‬

‫‪1‬‬ ‫‪Kamis, 13 Mei 2021‬‬


tahlil, dalam rangka melaksanakan sholat ‘Iidul Fitri dan teriring do’a, kiranya

rasa syukur dan kebahagian ini merupakan luapan atas usainya perjuangan

melaksakan puasa Roamadhan Tahun 1442 H memperoleh kemenangan dan

dapat meraih tujuan puasa yaitu menjadi orang yang bertakwa, sebagaimana

dinyatakan Allah di dalam QS: Albaqoroh: 183..

Puasa Romadhon apabila dipahami dan dimaknai, ini merupakan suatu

proses pembinaan dan pelatihan diri dalam banyak hal, seperti bagaimana rasa

lapar dan dahaga ketika kita melaksanakan puasa, tidak makan dan tidak

minum seharian. Rasa lapar dan dahaga itu tentu akan dirasakan oleh setiap

orang yang melaksanakan puasa, siapapun dia, orang gemuk, orang kurus,

orang tinggi maupun orangnya pendek, orang kaya, orang miskin, pejabat,

rakyat, dan lainnya, pasti merasakan bagaimana lemahnya tubuh ini kalau

dalam keadaan lapar. Kondisi itu seharusnya dijadi dasar :

1. Untuk merasakan bahwa sesungguhnya kita ini lemah, baru 1 hari tidak

makan tidak minum tetapi sudah tidak berdaya.

2. Bahwa didalam ketentuan Tuhan diberlakukan sama akan dirasakan oleh

setiap orang.

3. Pada sisi lain dengan puasa yang kita lakukan tersebut, membuat kita

memahami dan menyadari bagaimana kalau saudara-saudara kita yang

ditimpa nasib dalam dia menjalani kehidupannya sehari-hari, terpaksa

berpuasa, menahan lapar karena ketidak mampu karena hidup yang tidak

berkecukupan.

Oleh karenanya dengan pengalaman lapar selama 1 bulan yang kita

alami, kiranya betul-betul membekas dan dapat mengetuk rasa sosial dengan

memberikan uluran tangan menyantuni dan membantu saudara kita yang

mengalami penderitaan lapar seperti itu. Hal ini jelas dan penting untuk kita

terapkan dalam kehidupan sesial di manapun kita berada. Uluran tangan ini di

satu sisi hal itu merupakan bentuk perwujudan solidaritas sosial dan di sisi lain
2 Kamis, 13 Mei 2021
memang merupakan perintah Allah Swt. sebagaimana dinyatakan di dalam

Surat Al-Ma’un ayat 1 dan ayat 3, bahwa Allah mengecam seseorang dengan

kategori pendusta agama bagi mereka yang memiliki kemampuan tetapi tidak

peduli atau tidak memberi makan orang yang miskin (Al-Mau’un : 1 dan 3).

4. Puasa melatih kita untuk hidup jujur terhadap diri dan Tuhan.

Puasa adalah suatu ibadah yang bersifat sirri (tersembunyi) yang hanya orang
yang puasa dan Allah lah yang mengetahui. Oleh karnanya ketika kita
berpuasa tidak ada orang yang mengetahui apakah kita berpuasa atau tidak,
umpamanya pada saat sahur kita bersama-sama bersahur, tetapi selanjutnya
tidaklah diketahui seandainya ketika kita jalan-jalan ternyata berbuka sebelum
waktunya di pasar. Bagi orang yang beriman ketika anda ditanya apakah anda
puasa, pasti dia akan menjawab tadi saya berpuasa, tetapi karena capek di
jalan, terpaksa batal puasa, saya minum tidak sanggup menahan haus di jalan.
Tetapi apabila orang itu menjawab ketika ditanya apakah anda masih puasa,
iya saya masih puasa, dia akan mendapatkan tambahan dosa yaitu dosa dusta,
dan bertentangan dengan ajaran agama kita. Artinya: “Dari ‘Abdullâh bin
Mas’ûd Radhiyallahu anhuma, ia berkata: “Rasûlullâh Saw. bersabda,
‘Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena kejujuran membawa kepada
kebaikan, dan kebaikan mengantarkan seseorang ke Surga. Dan apabila
seorang selalu berlaku jujur dan tetap memilih jujur, maka akan dicatat di sisi
Allâh sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian berbuat dusta (berbohong),
karena dusta membawa seseorang kepada kejahatan, dan kejahatan
mengantarkan seseorang ke Neraka. Dan jika seseorang senantiasa berdusta
dan memilih kedustaan maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai pendusta
(PEMBOHONG).’” [HR Bukahari, Muslim, Abu Dawud,At Tirmidzi, Al
.Baihaqi, Ibnu Hiba

Pada sisi lain, Maka dan membuat jiwa dan raga tunduk, ta’at kepada Allah
Saw. Dan mengakui dengan sesungguhnya betapa Kemaha Besaran Allah, dan
sebaliknya merasa dan menghayati betapa kerdil dan kecilnya kita dihadapan
Allah Swt. Karenanya campakkan rasa dan sifat yang dapat menjauhkan diri
kita dari rahmat Allah Swt. apapun keberadaan dan kebesaran yang kita
sandang, semua itu sesungguhnya kecil di hadapan Allah. Betapapun perkasa
dan gagahnya kita, mungkin pangkat, jabatan, harta kekayaan dan lainnya,
3 Kamis, 13 Mei 2021
sesungguhnya tiada arti di sisi Allah, ketika semua itu disalah gunakan dari
tuntunan yang disyari’atkan-Nya. Tetapi sebaliknya apabila hal itu kita
lakukan atau kita terapkan dengan ikhlas walaupun sedikit akan sangat
bernilai, dan kebaikannya bukan untuk Allah, melainkan untuk diri kita
: Sebagaimana Firman Allah Swt sendiri.

‫يَا َأيُّهَا النَّاسُ َأ ْنتُ ُم ْالفُقَ َرا ُء ِإلَى هَّللا ِ َوهَّللا ُ هُ َو ْال َغنِ ُّي ْال َح ِمي ُد‬
"Wahaimanusia! Kamulah yang memerlukan Allah; dan Allah Dia Yang Maha Kaya,
lagi MahaTerpuji." (Q.s. Fatir 35: 15).

Ma’asyirol Hadirin yang saya dimuliakan.

Sekarang kita sedang dihebohkan oleh wabah Corona 19, seharusnya

banyak bencana, wabah dan musibah yang begitu dahsyat melanda seantero

jagat raya ini, merupakan bahan renungan, yang dijadikan i’tibar untuk

memperkuat rasa keimanan dan keyakinan kita betapa keagungan kekuasaan

Allah. Karena sampai saat ini, tidak terkcuali negara berkembang atau negara

modern yang kesohor kemajuan ilmu dan teknologinya, semua seakan lumpuh

dan tidak berdaya menghadapi wabah Corona ini. Hal itulah tentu seyogyanya

menjadi dasar dan tolok ukur bahwa sesungguhnya kita manusia tidak

memiliki kekuatan apa-apa. Dan memang sesungguhnya hanya ketidak

berdayaan itulah yang menjadi milik kita, bahkan jiwa, raga kita pun pada

hakikatnya hanya nikmat yang dititipkan Allah kepada kita. Oleh sebab itu

sesungguhnya kita telah menzholimi diri kita sendiri apabila nikmat yang ada

pada kita justru kita pergunakan kepada hal-hal yang tidak selaras dengan apa

yang diperintahkan Tuhan. Coba kita renungkan firman Allah Ta’ala berikut

ini.

ٍ ِ‫ت َأ ْي ِدي ُك ْم َويَ ْعفُو َع ْن َكث‬


‫ير‬ ْ َ‫صيبَ ٍة فَبِ َما َك َسب‬ َ ‫َو َما َأ‬
ِ ‫صابَ ُك ْم ِم ْن ُم‬
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka hal itu disebabkan oleh perbuatan
tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (darikesalahan-
kesalahanmu).”(Q.s. AsySyura: 30).

4 Kamis, 13 Mei 2021


Ibnu Katsir Rahimahullah berkata, “Wahai sekalian manusia, ketahuilah

bahwa musibah yang menimpa kalian tidak lain adalah disebabkan dosa-dosa

yang kalian perbuat. Namun berdasarkan ayat di atas Allah masih tetap

memaafkan kesalahan-kesalahan tersebut, kalau tidak, betapa lebih dahsyatnya

musibah yang akan kita alami. Oleh sebab itu cukup kiranya musibah yang

diberika Allah untuk kita jadikan pelajaran, guna meningkatkan amal kebaikan,

mumpung hayat masih dikandung badan, kekuatan dan kemampuan masih

menyertai diri kita.

Dari Abu Sa’id dan Abu Hurairah, mereka mendengar Rasulullah Saw.

bersabda,

َّ‫ب َوالَ َسقَ ٍم َوالَ َح َز ٍن َحتَّى ْالهَ ِّم يُهَ ُّمهُ ِإال‬ َ َ‫ب َوالَ ن‬
ٍ ‫ص‬ َ ‫صيبُ ْال ُمْؤ ِم َن ِم ْن َو‬
ٍ ‫ص‬ ِ ُ‫َما ي‬
‫ُكفِّ َر بِ ِه ِم ْن َسيَِّئاتِ ِه‬
“Tidaklah seorang mukmin tertimpa suatu musibah berupa rasa sakit (yang tidak
kunjung sembuh), rasa capek, rasa sedih, dan kekhawatiran yang menerpa melainkan
dosa-dosanya akan diampuni”(HR. Muslim no. 2573).

Dari Mu’awiyah, ia berkata bahwa ia mendengar sabda Rasulullah Saw.

‫ُصيبُ ْال ُمْؤ ِم َن فِى َج َس ِد ِه يُْؤ ِذي ِه ِإالَّ َكفَّ َر هَّللا ُ َع ْنهُ بِ ِه ِم ْن َسيَِّئاتِه‬
ِ ‫َما ِم ْن َش ْى ٍء ي‬
“Tidaklah suatu musibah menimpa jasad seorangmukmin dan itu menyakitinya
melainkan akan menghapuskan dosa-dosanya”(HR. Ahmad 4: 98. Syaikh Syu’aib
Al Arnauth berkata bahwa sanadnya shahih sesua isyarat Muslim).

Hadirin yang saya muliakan Rasulullah Saw. bersabda, ”Tidaklah nampak

perbuatan keji di suatu kaum, sehingga dilakukan secara terang-terangan

kecuali akan tersebar di tengah-tengah mereka tha'un (wabah) dan penyakit-

penyakit yang tidak pernah menjangkiti generasi sebelumnya.” (HR.

IbnuMajah)

Akan tetapi, kitasebagai orang yang beriman, harus merenungi musibah

ini berdasar kanfirman Allah Ta’ala di atas. Bahwa setiap musibah yang Allah

5 Kamis, 13 Mei 2021


Ta’ala turunkan, disebabkan oleh dosa dan kesalahan kita sendiri. Sejak awal

pandemi, seberapa kesungguhan kita untuk memohon ampunan dan taubat

atas dosa dan/atau kesalahan kita lakukan sebelumnya? Atau, justru kita

semakin menambah kemaksiatan kepada Allah Ta’ala di tengah-tengah situasi

pandemic ini?

Oleh karenaitu, satu nasihat penting yang hendaknya kita selalu ingat

adalah ungkapan:

‫ب َواَل ُرفِ َع ِإاَّل بِتَ ْوبَ ٍة‬


ٍ ‫َما نَ َز َل بَاَل ٌء ِإاَّل بِ َذ ْن‬
“Tidaklahmusibahituturun (terjadi), kecualikarenadosa. Dan tidaklahakandiangkat,
kecualidengantaubat.”

Mengapa kita menunda-nunda taubat di tengah musibah semacam ini?

Padahal, Allah Ta’alamemerintahkankitauntuksegerabertaubat.

AllahTa’ala berfirman,

َ ُ‫َوتُوبُوا ِإلَى هَّللا ِ َج ِميعًا َأيُّهَ ْال ُمْؤ ِمن‬


َ ‫ون لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِح‬
‫ُون‬
“Dan bertaubatlahkamusemuakepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar
kamuberuntung.” (Q.s. An-Nuur [24]: 31)

Sekalilagi, hendaknya kita renungkan dengan sungguh-sungguh,

seberapa serius kita bertaubat kepada Allah Ta’alaseja kawal pandemi?

Di akhir khutbah ini, marilahkitaberdoasemoga Allah swtmenjadikankita

orang yang istiqamahdalamketakwaan. AamiinYaRabbalAlamin

‫ اََألحْ يَ ا ِء ِم ْنهُ ْم‬،‫ت َو ْال ُم ْؤ ِمنِي َْن َو ْال ُمْؤ ِمنَ ات‬ِ ‫اَللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْس لِ ِمي َْن َو ْال ُم ْس لِ َما‬
ِ ‫ك َس ِم ْي ٌع قَ ِريْبٌ ُم ِجيْبُ ال َّد ْع َوا‬
.‫ت‬ ِ ‫َواَأل ْم َوا‬
َ َّ‫ت اِن‬
“Ya Allah, ampunilahdosakaummuslimin dan muslimat, mukminin dan

mukminat, baik yang masihhidupmaupun yang telahmeninggal dunia.

SesungguhnyaEngkauMahaMendengar, Dekat, dan Mengabulkandoa.”

َ ‫َربَّنَا ظَلَ ْمنَا َأ ْنفُ َسنَا َوِإ ْن لَ ْم تَ ْغفِرْ لَنَا َوتَرْ َح ْمنَا لَنَ ُكونَ َّن ِم َن ْال َخا ِس ِر‬
‫ين‬

6 Kamis, 13 Mei 2021


“Ya Rabb kami, kami telahmenganiayadiri kami sendiri, dan

jikaEngkautidakmengampuni kami, sertamemberirahmatkepada kami, niscaya

kami termasuk orang-orang yang merugi.”

‫ص َغارًا‬ َ ‫َربَّنَا ا ْغفِرْ لَنَا َولِ َوالِ ِد ْينَا َوارْ َح ْمهُ ْم َك َم‬
ِ ‫اربَّونَا‬
“Ya Allah, ampunilahdosakami dan dosakedua orang tua kami,

sertasayangilahmerekaberduasebagaimanamerekatelahmemelihara kami

waktukecil.”

‫اف َو ْال ِغنَى‬


َ َ‫ك ْالهُ َدى َوالتُّقَى َو ْال َعف‬
َ ُ‫اللَّهُ َّم ِإنَّا نَ ْسَأل‬
“Ya Allah, kami memohonpetunjuk, ketakwaan, kesucian (dijauhkandarihal-

hal yang tidakbaik) dan kecukupan.”

‫ف قُلُ ْوبَنَ ا‬
ْ ‫ص ِّر‬ ِ ‫ف القُلُ ْو‬
َ ‫ب‬ َ ِّ‫ص ر‬ َ ِ‫ِّت قُلُ ْوبَنَا َعلَى ِديْن‬
َ ‫يَا ُم‬،‫ك‬ ْ ‫ب ثَب‬ َ ِّ‫اللَّهُ َّم يَا ُمقَل‬
ِ ‫ب القُلُ ْو‬
‫ك‬
َ ِ‫طا َعت‬ َ ‫ِإلَى‬
“Ya Allah, yang membolak-balikkanhati, teguhkanlahhati kami pada agama-

Mu. Wahai Rabb yang mengarahkanhati, arahkanlahhati kami

untuktaatkepada-Mu.”

ُ ‫ َوَأصْ لِحْ لَنَا ُد ْنيَانَا الَّ ِذي فِ ْيهَ ا َم َع‬،‫اللَّهُ َّم َأصْ لِحْ ِد ْينَنَا الَّ ِذيْ هُ َو ِعصْ َمةُ َأ ْم ِرنَا‬
،‫اش نَا‬
َ ‫ َو ْال َم ْو‬،‫ َواجْ َع ِل ْال َحيَاةَ ِزيَا َدةً لَنَا فِى ُكلِّ َخي ٍْر‬،‫َوَأصْ لِحْ آ ِخ َرتَنَا الَّتِي ِإلَيْها َ َم َعا ُدنَا‬
‫ت‬
‫احةً لَنَا ِم ْن ُكلِّ َش ٍّر‬
َ ‫َر‬
“Ya Allah, perbaikilah agama kami yang

iamerupakanbentengpelindungbagiurusan kami. Dan perbaikilah dunia kami

yang iamenjaditempathidup kami. Serta perbaikilahakhirat kami yang

iamenjaditempatkembali kami. Jadikanlahkehidupaninisebagaitambahanbagi

kami dalamsetiapkebaikan, sertajadikanlahkematiansebagaikebebasanbagi

kami darisegalakejahatan.”

َ ِ‫اجنَا َو ُذرِّ يَّاتِنَا قُ َّرةَ َأ ْعي ٍُن َواجْ َع ْلنَا لِ ْل ُمتَّق‬


‫ين ِإ َما ًما‬ ِ ‫َربَّنَا هَبْ لَنَا ِم ْن َأ ْز َو‬

7 Kamis, 13 Mei 2021


“Ya Rabb kami, anugerahkanlahkepada kami isteri-isteri kami dan keturunan

kami sebagaipenyenanghati (kami), dan jadikanlah kami pemimpnbagi orang-

orang yang bertakwa”.

ُ‫ت ْال َوهَّاب‬


َ ‫ك َأ ْن‬ َ ‫َربَّنَا اَل تُ ِز ْغ قُلُوبَنَا بَ ْع َد ِإ ْذ هَ َد ْيتَنَا َوهَبْ لَنَا ِم ْن لَ ُد ْن‬
َ َّ‫ك َرحْ َمةً ِإن‬
“Ya Rabb kami, janganlahEngkaujadikanhati kami

condongkepadakesesatansesudahEngkauberipetunjukkepada kami, dan

karuniakanlahkepada kami rahmatdarisisi-Mu;

SesungguhnyaEngkauMahapemberi (karunia)”.

َ ‫َربَّنَا آتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِي اَآْل ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ‬
ِ َّ‫اب الن‬
‫ار‬
“Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan

lindungilah kami darisiksaneraka”

‫َو ْال َح ْم ُد هللِ َربِّ ال َعالَ ِمي َْن‬

8 Kamis, 13 Mei 2021

Anda mungkin juga menyukai