Anda di halaman 1dari 5

Khutbah Jum’at Ke- Dua Bulan Muharram

Oleh Muhammad Hanafi, SS. M.Sy

“ Merenungi Hakikat Umur”

‫اآلخرة ا ْل َحكِي ُم‬ َ ‫الح ْم ُد فِي‬ َ ‫ض َو َل ُه‬ ِ ‫ت َو َما فِي ْاَأل ْر‬ ِ ‫هلل ا ّلذِي َل ُه َما فِي الس َم َاوا‬ ِ ‫الح ْم ُد‬َ
‫ج‬
ُ ‫اء َو َما َي ْع ُر‬ ِ ‫الس َم‬
َّ َ‫نزل ُ مِن‬ ِ ‫ج ِم ْن َها َو َما َي‬ ُ ‫ض َو َما َي ْخ ُر‬ ِ ‫ا ْل َخ ِبي ُر َي ْع َل ُم َما َيلِ ُج فِي اَأْل ْر‬
َّ‫ش َه ُد َأن‬ ْ ‫ َوَأ‬، ‫ش ِر ْي َك َل ُه‬ َ َ‫ش َه ُد َأنْ الَ ِإ َل َه ِإالَّ هللاُ َو ْحدَ هُ ال‬ ْ ‫ َأ‬. .‫الرحِيم ال َغفُ ْور‬ ّ ‫فِي َها وهو‬
‫س ِّل ْم َع َلى‬ َ ‫صل ِّ َو‬ َ ‫ اَل َّل ُه َّم َف‬.ِ‫شاد‬ َّ ‫س ْولُ ُه الدَّ اعِ ى ِب َق ْولِ ِه َوف ِْعلِ ِه ِإ َلى‬
َ ‫الر‬ ُ ‫س ِّيدنا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َر‬ َ
‫ان ِإ َلى‬ ٍ ‫س‬ َ ‫ب َو َع َلى ال َّت ِاب ِع ْينَ َل ُه ْم بِِإ ْح‬ ِ ‫ِلص َوا‬ َّ ‫ص َحاِب ِه ال َها ِد ْينَ ل‬ ْ ‫س ِّي ِد َنا ُم َح َّم ٍد َو َع َلى آلِ ِه َوَأ‬ َ
‫اهللا َح َّق ُت َقاتِه َوالَ َت ُم ْو ُتنَّ ِاالَّ َوَأ ْنـ ُت ْم‬
َ ‫ ِا َّتقُ ْو‬، َ‫ َف َيااَ ُّي َها ا ْل ُم ْسلِ ُم ْون‬،ُ‫ اَ َّما َب ْعد‬.ِ‫َي ْو ِم ْال َمآب‬
‫ ا ْل َي ْو َم َن ْخ ِت ُم َع َلى َأ ْف َوا ِه ِه ْم َو ُت َك ِّل ُم َنا‬:‫الى فِي ِك َت ِاب ِه ا ْل َك ِر ْي ِم‬َ ‫ُم ْسلِ ُم ْونَ َف َقدْ َقال َ هللاُ َت َع‬
َ‫ش َه ُد َأ ْر ُجلُ ُه ْم ِب َما َكا ُنوا َي ْكسِ ُبون‬ ْ ‫َأ ْيدِي ِه ْم َو َت‬
Kaum muslimin sidang jum'at yang berbahagia.

Alhamdulillah Wasyukrulillah Banyak sekali bahkan tidak terhitung nikmat


Allah yang telah dikaruniakan kepada kita sekalian, di antaranya adalah
nikmat iman. Nikmat Iman inilah nikmat Allah yang paling besar dan paling
mulia dibanding dengan nikmat-nikmat Allah yang lain yang telah
dikaruniakan kepada kita. Oleh karena itu marilah kita syukuri nikmat iman
ini dengan meningkatkan kualitas taqwa kita kepada Allah SWT dengan
taqwa yang sebenar-benarnya dan sebaik-baiknya. Kita tunaikan segala
perintah-Nya dan kita jauhi segala larangan-Nya. Mudah-mudahan kita
memperoleh kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat kelak.

Solawat beserta salam tak lupa kita hadiahkan kepada baginda junjungan
alam Nabi besar Muhammad SAW semoga dengan sholawaat yang kita
baca menjadi tanda bukti cinta kita kepadanya dan menjadi jalan untuk
mendapatkan syafatannya di yaumil qiyamah Amin

Kaum muslimin sidang jum'at yang berbahagia.

Kini kita semua berada dihari jum’at kedua bulan Muharram dan sudah 14
hari kita telah memasuki tahun islam 1444 H.. Berarti sudah 14 hari kita
meninggalkan tahun 1443 H. Ini menunjukkan bahwa usia kita bertambah
satu tahun lagi. Akan tetapi bertambahnya usia, hari demi hari, bulan demi
bulan, tahun demi tahun, menunjukkan pula bahwa jatah hidup kita makin
berkurang hingga ajal kita datang maka mari dikesempatan ibadah sholat
Jum’at ini kamu mengajak hadirin sekalian untuk merenungkan hakekat
umur yang sebenarnya.

Jamaah shalat jum’at rahimakumullah,

Waktu adalah sebuah anugerah. Manusia menerima kesempatan di dunia


untuk mencapai tujuan-tujuan utamanya adalah akhirat. Sebagaimana
Islam ajarkan bahwa kehidupan dunia adalah ladang yang mesti digarap
serius untuk masa panen di akhirat kelak. Karena itu sifat waktu dunia
adalah sementara, sedangkan sifat waktu di akhirat adalah kekal abadi.

Islam mengutamakan kehidupan akhirat di atas kehidupan dunia. Dua


kehidupan tersebut dikontraskan sebagai dua jenis waktu yang sejati dan
tidak sejati. Al-Qur’an melukiskan kehidupan dunia dengan istilah “tempat
permainan” belaka.

َ‫الدَّار اآْل خ َِر َة َل ِه َي ا ْل َح َي َوانُ َل ْو َكا ُنوا َي ْع َل ُمون‬


َ ٌ ‫َو َما ٰ َه ِذ ِه ا ْل َح َياةُ ال ُّد ْن َيا ِإاَّل َل ْه ٌو َو َلع‬
َّ‫ َوِإن‬ ‫ِب‬
Artinya: “Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan
main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan,
kalau mereka mengetahui.” (QS al-Ankabut: 64)

Kalimat “kehidupan dunia ini merupakan senda gurau dan main-main”


bukan berarti kita dianjurkan untuk berbuat seenaknya di dunia ini layaknya
sebuah permainan. Redaksi tersebut dimaksudkan untuk menggambarkan
bahwa kehidupan dunia ini tidak sejati, tidak kekal, dan penuh dengan
tipuan. Karena itu, maknanya justru seseorang harus lebih banyak
mencurahkan perhatian kepada kehidupan akhirat. Lantas apa yang harus
dilakukan agar kesempatan hidup di dunia berkualitas? Al-Qur’an telah
memberikan garis bahwa tujuan diciptakannya manusia adalah untuk
mengabdi secara total kepada Allah.

ِ ‫س ِإاَّل لِ َي ْع ُبد‬
‫ُون‬ ُ ‫َو َما َخ َل ْق‬
َ ‫ت ا ْل ِجنَّ َواِإْل ْن‬
Artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS Adz-Dzariyat: 56)

Allah tidak menciptakan jin dan manusia untuk suatu manfaat yang
kembali kepada Allah. Mereka diciptakan untuk beribadah kepada-Nya.
Dan ibadah itu sangat bermanfaat untuk diri manusia itu sendiri. Pengertian
ibadah itu pun sangat luas, tak sekadar ritual kepada Allah (seperti shalat,
puasa, haji, atau sejenisnya) melainkan meliputi pula kebaikan-kebaikan
yang membawa kemaslahatan bagi orang lain. Memanfaatkan umur di
dunia ini menjadi sangat penting karena waktu terus berjalan, dan tak akan
bisa terulang kembali. Mari kita senantiasa memamfatkan umur diberikan
oleh Alloh SWT untuk beramal sholeh sehingga kita tergolongan menjadi
golongan manusia terbaik dimata Alloh SWT sebagimana Sabda
Rasululloh SAW dalam haditsnya yang berbunyi:

ِ ‫ َيا َرسُو َل هَّللا ِ َمنْ َخ ْي ُر ال َّن‬  


   ‫ َمنْ َطا َل ُع ُم ُرهُ َو َحس َُن َع َملُ ُه‬: ‫اس َقا َل‬
Artinya: “Wahai Rasulullah, siapakah sebaik-baik manusia?” Beliau
menjawab: “Orang yang panjang umurnya dan baik amalannya.”(HR:
Tirmidzi)
Manusia dituntut untuk memaksimalkan waktu atau kesempatan yang
diberikan untuk perbuatan-perbuatan bermutu, sehingga tak menyesal di
kehidupan kelak. Orang-orang yang menyesal di akhirat digambarkan oleh
Al-Qur’an merengek-rengek minta kembali agar bisa memperbaiki
perilakunya.

‫ت ۚ َكاَّل ۚ ِإ َّن َها َكلِ َم ٌة‬ َ ُ ‫ َل َعلِّي َأ ْع َمل‬، ‫ون‬


ُ ‫صال ًِحا فِي َما َت َر ْك‬ ِ ‫ت َقال َ َر ِّب ْار ِج ُع‬ ُ ‫َح َّت ٰى ِإ َذا َجا َء َأ َحدَ ُه ُم ا ْل َم ْو‬
َ‫خ ِإ َل ٰى َي ْو ِم ُي ْب َع ُثون‬
‫ه َُو َقاِئلُ َها ۖ َومِنْ َو َراِئ ِه ْم َب ْر َز ٌـ‬
Artinya: “(Demikianlah keadaan orang-orang yang durhaka itu) hingga
apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya
Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang saleh
terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu
adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada
dinding sampal hari mereka dibangkitkan.” (QS Al-Mu’minun: 99-100)

Jamaah shalat jum’at rahimakumullah,


Imam Al-Ghazali mengatakan, ketika seseorang disibukkan dengan hal-hal
yang tidak bermanfaat dalam kehidupannya di dunia, maka sesungguhnya
ia sedang menghampiri suatu kerugian yang besar. Sebagaimana yang ia
nyatakan—dengan mengutip hadits—dalam kitab Ayyuhal Walad:

َ ‫ َو اَنﱠ ا ْم َرًأ َذ َه َب ْت‬،ِ‫شت َِغالُ ُه ِب َما الَ َي ْعنِيه‬


،ِ‫سا َع ٌة َمنْ ُع ُم ِره‬ ْ ‫ ا‬،ِ‫هللا َت َعا َلى َع ِن ا ْل َع ْبد‬
ِ ‫اض‬ ِ ‫َعالَ َم ُة ا ِْع َر‬
‫ َل َجدِي ٌر اَنْ َت ُطول َ َع َل ْي ِه َح ْس َر ُت ُـه‬،ِ‫ير َما ُخل َِق َل ُه مِنَ ا ْل ِع َبا َدة‬ ِ ‫في َغ‬
Artinya: "Pertanda bahwa Allah ta'ala sedang berpaling dari hamba adalah
disibukkannya hamba tersebut dengan hal-hal yang tak berfaedah. Dan
satu saat saja yang seseorang menghabiskannya tanpa ibadah, maka
sudah pantas ia menerima kerugian berkepanjangan.”

Dari penjelasan ini, kita patut memikirkan ulang tentang hakikat nikmat
umur yang kita karuniakan oleh Alloh. Momen bertambahnya umur ini
seyogianya disikapi secara baik, wajar dan tepat. Kebahagiaan terhadap
bertambahnya usia semestinya diarahkan kepada rasa syukur terhadap
masih tersisanya usia. Sisa usia itu merupakan kesempatan untuk
menambal kekurangan, memperbaiki yang belum sempurna, dari perilaku
hidup kita di dunia. Bertambahnya umur lebih tepat menjadi momen
muhasabah (introspeksi) dan ishlah (perbaikan). Sebuah kata-kata Syekh
Ahmad ibn Atha'illah as-Sakandari dalam al-Hikam ini patut menjadi
renungan:

َ ‫ َو ُر َّب ُع ُم ٍر َقلي َل ٌة آما ُدهُ َك‬،ُ‫س َع ْت آما ُدهُ َو َقلَّ ْت أ ْمدا ُده‬
ُ‫ثيرةٌ أ ْمدا ُده‬ َ ‫ ُر َّب ُع ُم ٍر ا َّت‬.
"Kadang umur berlangsung panjang namun manfaat kurang. Kadang pula
umur berlangsung pendek namun manfaat melimpah."

Semoga kita menjadi pribadi yang orang-orang yang mampu


memamfaatkan sisa usia kita dengan sebiak-baiknya, dan terhindar dari
perbuatan dan perkataan yang sia-sia. Amiin. Wallahu a’lam bisshawâb.

َ ‫ت وال ِّذ ْك ِر‬


‫ إ ّن ُه َتعا َ َلى َج ّوا ٌد‬ .‫الح ِك ْي ِم‬ ِ ‫ َو َن َف َعن ِْي َوِإ ّيا ُك ْم ِباآليا‬،‫العظِ ْي ِم‬
َ ‫آن‬ِ ‫با َ َر َك هللاُ ل ِْي َولك ْم فِي القُ ْر‬
ٌ ‫َك ِر ْي ٌم َملِ ٌك َب ٌّر َرُؤ ْو‬
‫ف َر ِح ْي ٌم‬
‫‪Khutbah II‬‬

‫ش َه ُد َأنْ الَ ِا َل َه ِإالَّ هللاُ َوهللاُ َو ْح َدهُ‬ ‫لى َت ْوفِ ْيقِ ِـه َو ِا ْم ِت َنا ِن ِه‪.‬ـ َوَأ ْ‬ ‫ش ْك ُر َل ُه َع َ‬ ‫سا ِن ِه َوال ُّ‬ ‫لى ِإ ْح َ‬ ‫هلل َع َ‬ ‫اَ ْل َح ْم ُد ِ‬
‫صل ِّ َع َلى‬ ‫ض َوا ِن ِه‪.‬ـ الل ُه َّم َ‬ ‫إلى ِر ْ‬ ‫س ْولُ ُه الدَّ اعِى َ‬ ‫س ِّيدَ َنا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َر ُ‬ ‫ش َه ُد أنَّ َ‬ ‫ش ِر ْي َك َل ُه َوَأ ْ‬ ‫الَ َ‬
‫واهللا فِ ْي َما َأ َم َر‬ ‫َ‬ ‫سلِّ ْم َت ْسلِ ْي ًما كِث ْي ًرا َأ َّما َب ْع ُد َفيا َ اَ ُّي َها ال َّن ُ‬
‫اس ِا َّتقُ‬ ‫ص َح ِاب ِه َو َ‬ ‫س ِّي ِد َنا ُم َح َّم ٍد ِو َع َلى اَلِ ِه َواَ ْ‬ ‫َ‬
‫هللا َأ َم َر ُك ْم ِبَأ ْم ٍر َبدَ َأ فِ ْي ِه ِب َن ْفسِ ِه َو َثـ َنى ِب َمآل ِئ َك ِت ِه ِبقُدْ سِ ِه َو َقال َ‬ ‫اع َل ُم ْوا َأنَّ َ‬ ‫َوا ْن َت ُه ْوا َع َّما َن َهى َو ْ‬
‫سلِّ ُم ْوا َت ْسلِ ْي ًما‪.‬‬ ‫صلُّ ْوا َع َل ْي ِه َو َ‬ ‫لى ال َّن ِبى يآ اَ ُّي َها الَّ ِذ ْينَ آ َم ُن ْوا َ‬ ‫صلُّ ْونَ َع َ‬ ‫هللا َو َمآلِئ َك َت ُه ُي َ‬‫َتعا َ َلى ِإنَّ َ‬
‫سلِ َك‬ ‫س ِّيدِنا َ ُم َح َّم ٍد َو َع َلى اَ ْن ِبيآِئ َك َو ُر ُ‬ ‫آل َ‬ ‫سلِّ ْم َو َع َلى ِ‬ ‫صلَّى هللاُ َع َل ْي ِه َو َ‬ ‫س ِّي ِد َنا ُم َح َّم ٍد َ‬ ‫صل ِّ َع َلى َ‬ ‫الل ُه َّم َ‬
‫الراشِ ِد ْينَ َأ ِبى َب ْك ٍر َو ُع َمر َو ُع ْث َمان َو َعلِى َو َعنْ‬ ‫اء َّ‬ ‫ض ال ّل ُه َّم َع ِن ْال ُخ َل َف ِ‬ ‫َو َمآلِئ َك ِة ْال ُم َق َّر ِب ْينَ َو ْار َ‬
‫ض َع َّنا َم َع ُه ْم ِب َر ْح َم ِت َك‬ ‫ان ِا َلى َي ْو ِم ال ِّد ْي ِن َو ْار َ‬ ‫س ٍ‬ ‫ص َحا َب ِة َوال َّت ِاب ِع ْينَ َو َت ِابعِي ال َّت ِاب ِع ْينَ َل ُه ْم ِبا ِْح َ‬ ‫َبقِ َّي ِة ال َّ‬
‫ت اَالَ ْحيآ ُء ِم ْن ُه ْم‬ ‫ت َو ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما ِ‬ ‫اغف ِْر لِ ْل ُمْؤ ِم ِن ْينَ َو ْال ُمْؤ ِم َنا ِ‬ ‫الرا ِح ِم ْينَ اَلل ُه َّم ْ‬ ‫َيا اَ ْر َح َم َّ‬
‫ص ْر عِ َبا َد َك ْال ُم َو ِّح ِد َّي َة‬ ‫ش ِر ِك ْينَ َوا ْن ُ‬ ‫ش ْر َك َو ْال ُم ْ‬ ‫عِز ْاِإل ْسالَ َم َو ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َوَأ ِذل َّ ال ِّ‬ ‫ت الل ُه َّم َأ َّ‬ ‫َو ْاالَ ْم َوا ِ‬
‫اع ِل َكلِ َما ِت َك ِإ َلى َي ْو َم‬ ‫اخ ُذلْ َمنْ َخ َذل َ ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو َد ِّم ْر َأ ْع َدا َءال ِّد ْي ِن َو ْ‬ ‫ص َر ال ِّد ْينَ َو ْ‬ ‫ص ْر َمنْ َن َ‬ ‫َوا ْن ُ‬
‫س ْو َء ْالفِ ْت َن ِـة َو ْالم َِحنَ َما َظ َه َر ِم ْن َها‬ ‫الزالَ ِزل َ َو ْالم َِحنَ َو ُ‬ ‫اء َو َّ‬ ‫الدِّ ْي ِن‪ .‬الل ُه َّم ادْ َف ْع َع َّنا ْال َبالَ َء َو ْا َلو َب َ‬
‫ان ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ عآ َّم ًة َيا َر َّب ْال َعا َل ِم ْينَ ‪َ .‬ر َّب َنا آتِنا َ‬ ‫اِئر ْال ُب ْل َد ِ‬‫س ِ‬ ‫خآص ًة َو َ‬
‫َّ‬ ‫َو َما َب َطنَ َعنْ َب َل ِد َنا ِا ْندُو ِن ْيسِ َّيا‬
‫س َن َاواِنْ َل ْم َت ْغف ِْر َل َنا‬ ‫ار‪َ .‬ر َّب َنا َظ َل ْم َنا اَ ْنفُ َ‬ ‫اب ال َّن ِ‬ ‫س َن ًة َوقِ َنا َع َذ َ‬ ‫س َن ًة َوفِى ْاآلخ َِر ِة َح َ‬ ‫فِى ال ُّد ْن َيا َح َ‬
‫تآء ذِي ْالقُ ْر َ‬
‫بى‬ ‫ان َوِإ ْي ِ‬ ‫س ِ‬ ‫هللا َيْأ ُم ُر َنا ِباْل َعدْ ِل َو ْاِإل ْح َ‬ ‫هللا ! ِإنَّ َ‬ ‫لخاسِ ِر ْينَ ‪ .‬عِ َبادَ ِ‬ ‫َو َت ْر َح ْم َنا َل َن ُك ْو َننَّ مِنَ ْا َ‬
‫هللا ْال َعظِ ْي َم َي ْذ ُك ْر ُك ْم‬‫شآء َو ْال ُم ْن َك ِر َو ْال َب ْغي َي ِع ُظ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم َت َذ َّك ُر ْونَ َو ْاذ ُك ُروا َ‬ ‫َو َي ْن َهى َع ِن ْال َف ْح ِ‬
‫هللا َأ ْك َب ْر‬
‫لى ِن َع ِم ِه َي ِزدْ ُك ْم َو َل ِذ ْك ُر ِ‬ ‫ش ُك ُر ْوهُ َع َ‬ ‫َوا ْ‬

Anda mungkin juga menyukai