Anda di halaman 1dari 15

PENGURUS PHDI

PROVINSI JAWA TENGAH


EKO PUJIANTO, S.Ag

Jl. Jaipong I, No. 46 C, Pudakpayung,


Banyumanik, Semarang
BENDAHARA PHDI Provinsi Jawa Tengah Masa Bhakti
2019-2024
Nomor Hp. 081 225 85 978
THEOLOGI MODERASI BERAGAMA
DALAM PERSPEKTIF HINDU

Disampaikan Dalam Rangka Pelatihan


Penggerak Penguatan Moderasi Beragama
Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan
Semarang
Kementerian Agama Republik Indonesia
Jl. Temugiring, Banyumanik.
Tanggal : 9 Februari 2022
APA ITU MODERASI BERAGAMA

MODERASI
Moderasi dari bahasa latin Moderasi Artinya
Ke- Sedang – an ( Tidak Lebih, Tidak Kurang)

Moderasi : Penguasaan diri dari sikap sangat


kelebihan dan kekurangan

KBBI
 Pengurangan kekerasan
 Penghindaran keekstriman/tidak ekstrim (Wajar,
biasa-biasa saja)
MODERASI BERAGAMA MENGAPA PENTING?

Sebagai upaya pencegahan terhadap berbagai sikap


intoleran dan praktik dari paham-paham keagamaan yang
radikal dan ekstrim yang berpotensi menjadi gangguan
terhadap kerukunan umat beragama

Sebagai upaya mengembalikan pemahaman dan praktik


beragama agar sesuai dengan esensinya demi menjaga
harkat, martabat dan peradaban manusia, bukan sebaliknya
IDEALISME ARAH MODERASI BERAGAMA

• Penguatan cara pandang, sikap dan praktik beragama dalam


perspektif jalan tengah untuk memantapkan persaudaraan dan
kebersamaan di kalangan umat beragama
• Penguatan harmoni dan kerukunan (toleransi, kerjasama, kesetaraan)
umat beragama
Data puslitbang kemenag RI indeks kerukunan umat
beragama 2021 mencapai skor 72,39 dengan indikator
 Toleransi 68,72
 Kerjasama 73,41
 Kesetaraan 75,03

• Penyelarasan Relasi Agama, budaya dan negara


MODERASI BERAGAMA DALAM
AGAMA HINDU

Berorientasi pada Hindu Nusantara (Hindu yang


bersumber pada pustaka suci Weda, namun
dalam implementasinya mengadopsi nilai-nilai
Adhiluhung nusantara)
Mengalir dari visi yang terpadu/utuh:
Ketuhanan dalam Weda
Ketuhanan dalam Upanisad (Pantheisme)
Tindakan bermoral & terhormat (susila)
Melayani penuh bhakti-tulus (Yadnya)
RUMAH MODERASI HINDU DHARMA

 LANDASAN FUNDAMENTAL
 Jnana-Wijnana(pengetahuan-kebijaksanaan)
 Tattvamasi – Vasudewa kuntumbhakam (kesadaran ke - kita – an –
kita semua bersaudara)
 Ahimsa parama dharma – dharma himsa tetevaca (menhindari
kekerasan – kekerasan bila perlu)
 Yadnya – Bhakti (kesediaan berkorban tanpa pamrih- mengabdi
tulus)

 PILAR PENYANGGA
 Karuna (Cinta Kasih)
 Maitri (Pertemanan)
 Mudita (Simpati, Empati )
 Upeksa ( Kewaspadaan Hati-hati)
 ATAP PELINDUNG
 Satyam(kebenaran hakiki)
 Sivam (Kesucian)
 Sundaram (Keindahan)
 Swasti-santi Keselamatan – kedamaian)

 Tujuan
 Dharma ( hidup berkebajikan)
 Artha (hidup aman, nyaman, sejahtera)
 Kama (hidup dengan hasrat terkendali)
 Moksa (kebahagiaan batin)
PANDANGAN THEOLOGI HINDU

 Dalam ranah Hindu Dharma – Theologi di kenal beberapa istilah


 Brahmawidya (Ilmu pengetahuan ketuhanan dan nilai-nilai
ketuhanan seperti keyakinan, spiritualitas dll)

 Brahman Sradha (keyakinan tentang adanya Tuhan)

 Widhi Tatwa ( Filsafat ketuhanan)

 Dalam kehidupan beragama di Indonesia Tuhan disebut Ida


Sanhyang Widhi Wasa disimbulkan aksara suci “OM”
Theologi Hindu dalam moderasi beragama

Atharwaveda XII.30.1
Sahridayam sam manusyam
Avidvesam krinomivah
Anyo anyam abhiryata
Vatsamjatkam ivaghnya

Wahai manusia, Aku telah memberimu sifat-sifat ketulusiklasan dan


mentalitas yang sama serta perasaan berkawan tanpa kebencian.
Seperti halnya induk sapi mencintai anaknya yang lahir.
Demikian seharusnya engkau mencintai sesamamu
Atharwa Weda XII.1.12

Mata Bhumi, Putra Aham Prthiwiyah


“Tanah air ini adalah ibu kita dan kita adalah putra-putranya (yang mesti) Setia Kepadanya”

Atharwa Weda XII.1.62


Viyam thubyam balihrtam syama
“Hendaknya kita bersedia mengorbankan hidup untuk kejayaan bangsa dan negara”

Atharva Weda XII.1.45.

Janam bibhratî bahudhâ vivâcasam nana


dharmanam prthiviyathaukasam,
sahasram dhara dravinasya me duham
dhruveva dhenur anapasphuranti.
Artinya :
“bekerjalh keras untuk kejayaan ibu pertiwi,tumpah darah dan bangsamu yg menggunakn berbagai bahasa.Berikanlah
PENGHARGAAN yg pantas KEPADA mereka yg menganut AGAMA yg BERBEDA.HARGAILAH mereka seluruhnya SEPERTI
halnya KELUARGA yg tinggal dlm satu rumah.Curahknlah kasih sayangmu,bagaikan induk sapi yg selalu membrikan
susu kpada manusia.Bunda pertiwi akan memberikan kekayaan dan kesejahteraan kepada kamu,umat manusia sbg
anak2nya” (hormatilah)
Bhagawadgita IV.11
ye yathā māḿ prapadyante
tāḿs tathāiva bhajāmy aham
mama vartmānuvartante
manuṣyāḥ pārtha sarvaśaḥ

“Bagaimanapun (jalan) Manusia mendekatiKU, Aku terima, Wahai Arjuna


Manusia mengikuti jalan Ku pada segala jalan

Bagawadgita VII.22

sa taya shraddhaya yuktas


tasyaradhanam ihate
labhate ca tatah kaman
mayaiva vihitan hi tan
Artinya :
“Berpegang teguh pada kepercayaan itu, mereka sibuk pada keyakinan
wujud itu pula, dan daripadanya mereka memperoleh yang
diharapkan, yang sebenarnya hanya dikabulkan oleh KU” (Tuhan)
Bhagawadgita IX.29
Samoham sarva bhutesu
name dvesya sti na priyah
ya bhajanti tu mam bhaktiya
mayitetesu capy aham

“Aku sama bagi semua mahluhk.


Bagiku tiada yang terbenci dan terkasih.
Tetapi mereka yang berbhakti kepadaku dengan penuh pengabdian
mereka ada padaKu dan Aku ada pada mereka”

Bhagawadgita XII.6
Advesta sarva-bhutanam
Maitrahkaruna evaca
Nirmamo nirahamkara
Sma-duhkha-sukhah ksami

Hendaknya dia tidak membenci segala mahluk


Bersahabat penuh kasih sayang.
Bebas dari egoisme dan keangkuhan.
Bersikap sama dalam suka dan duka serta bersifat pemaaf
upaya

Mengedepankan sikap beragama yang


inklusif dan rendah hati
Menghormati/menghargai perbedaan
dalam banyak hal sebagai anugerah Tuhan
Mengembangkan kerjasama untuk
kesejahteraan dan kedamaian bersama
Mendahulukan kepentingan nasional
Om Sarva Bhawantu Sukhinah
( atas anugerah Hyang Widhi, semua
makhluk hidup bahagia ).

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai