Anda di halaman 1dari 2

BADAL HAJI ( AMANAT HAJI )

Badal Haji adalah amanat haji , yaitu: menghajikan orang lain. Badal berarti
pengganti atau wakil dari orang lain untuk menunaikan ibadah haji dengan ketentuan
bahwa pemeran haji harus sudah terlebih dahulu bergelar haji ( telah melakukan
ibadah haji ).
Orang lemah karena sakit atau lanjut usia, tetapi telah mampu secara materi
untuk pergi haji, maka wajib baginya mencari pengganti ( badal ) yang akan
menjalankan haji atas namanya, karena tidak mungkin baqi dia melakukan itu sendiri
karena fisiknya lemah. Begitu pula orang yang sudah meninggal.
Badal haji berdasarkan beberapa dalil :






Artinya: Dari Ibnu Abbas Semoga Alloh Meridloi keduanya, ia berkata: barang
siapa yang menghajikan orang yang sudah meninggal maka dicatat
bagi mayit satu ibadah haji, dan bagi orang yang menghajikan tujuh
kali lipat pahala haji, dan pada riwayat lain bebas dari api neraka
baqi orang yang menghajikan.





( )







.


Artinya: Ya Rosululloh, ketetapan Alloh tentang wajibnya haji atas hambahambanya, bertepatan saat ayahku sudah sangat tua; tidak bisa lagi
menunggang kendaraan, apakah aku boleh menghajikan untuknya?
Rasululloh SAW menjawab: Naam (Ya). Peristiwa terjadi ketika haji
wada. ( Hadits Muttafaq alaih dari Ibnu Abbas)
Ibnu Abbas berkata:






.

)











(
Artinya: " Bahwa seorang perempuan datang kepada Nabi saw, lalu berkata:
Sesungguhnya ibuku telah bernadzar untuk berhaji, lalu ia meninggal
dunia sebelum ia melaksanakan haji, apakah saya harus
menghajikannya? Nabi saw bersabda: Ya hajikanlah untuknya,
bagaimana pendapatmu seandainya ibumu memiliki tanggungan
hutang, apakah kamu akan melunasinya? la menjawab: Ya. Lalu
Rasulullah saw bersabda: Tunaikanlah hu tang (janji) kepada Allah,
1

karena sesungguh-nya hutang kepada Allah lebih berhak untuk


dipenuhi.''[HR. al-Bukhari]

() .


Artinya Dari Ibnu Abbas Bahwasanya Seorang perempuan dari kabilah
Khats'am telah bertanya kepada Nabi SAW: sesungguhnya bapak
saya telah mendapat ke wajiban haji sedang dia sudah tua renta dan
tidak
mampu
lagi
duduk
di
atas
kendaraan?Jawab
Rasulullah: hendaklah engkau kerjakan hajinya!" (H.R. jamaah.).

RENUNGAN










Imam Ibnu Qoyyim berkata didalam kitab Arruh : Sesuatunyang paling utama
dihadiahkan kepada mayit adalah sodakoh, bacaan Istighfar, mendoakan
kepadanya dan menghajikan baginya.
Tidak ada mayit didalam
berteriak minta tolong

kuburnya kecuali seperti orang yang tenggelam

Bila seseorang meninggal dunia dan ia belum malaksanakan haji, maka


Islamnya tidak sempurna, dan jangan sekali-kali harta warisan dibagi-bagi ke ahli
warisnya, dan apabila ia beerwasiat urungkan! Sehingga ia dibadalkan haji ( silahkan
dibagi-bagi Harta warisanya setelah dibadalkan haji ) . ( Keterangan kitab
Muyasar hal. 11 )
Qodliyah bercerita : Ada sekelompok kaum mereka mendatangi Sadun AlKhaulani di Minsatir, mereka memberitahu kepada Sadun bahwa kaum katamah
membunuh seorang laki-laki, mereka menyalakan api untuk membakar laki-laki
tersebut semalam suntuk, tetapi setelah dibakar, api tersebut tidak membakar
sedikitpun kepadanya, sehingga badannya tidak ada bekas telah dibakar. Sadun
berkata dan menduga bahwa orang laki-laki tersebut beribadah haji sebanyak tiga
kali. Mereka menanyakan bagaimana bisa terjadi, Sadun menjawab :
Barang siapa haji satu kali ia menjalankan wajib haji.
Barang siapa haji dua kali ia menghutangi kepada Tuhannya.
Barang siapa haji tiga kali Alloh mengharamkam rambut dan kulitnya
terbakar api neraka.
( Diambil dari kitab Irsyadul Ibad )
08122739601

Anda mungkin juga menyukai