Anda di halaman 1dari 5

KHOTBAH JUM’AT

KEWAJIBAN MELINDUNGI JIWA DI MASA PANDEMI

I’dad: Abdul Jawad RD & Ismail SM (MUI Kota Semarang)

‫ أ َ ْش َهدُ أ َ ْن الَ إلَهَ هإال للاُ َوحْ دَهُ َال ش هَري َْك‬.‫س ُن َع َم ًل‬ ِ َ ‫ال َح ْمدُ لله الَّ ِذي َخلَ َق ال َْم ْو‬
َ ‫َح‬ ْ ‫ت َوا ْْلَيَا َة ليَ ْب لُ َوُك ْم أَيُّ ُك ْم أ‬
ْ ْ ‫س هل‬ َ ‫ ا َللهم‬.ً‫ص ْيل‬
َ ‫ص هل َو‬ ‫ان بُ ْك َرة ً َوأ َ ه‬ ُ ‫س‬ ُ ‫ش َهادَة ً يُ ْع هر‬
َ ‫ب به َها ال هل‬ َ ُ‫س ْولُه‬ ُ ‫ع ْبدُهُ َو َر‬ َ ‫سيهدَنَا ُم َح َّمدًا‬ َ ‫ َوأ َ ْش َهدُ أ َ َّن‬. ُ‫لَه‬
‫سلَهُ َرحْ َمةً هل ْلعالَ هميْنَ بَ هشي ًْرا َونَ هذي ًْرا َودَا هعيًا هإلَى للاه هبإ ه ْذنه هه هس َرا ًًا‬ َ ‫س هي هدنَا َو َم ْو َلنَا ُم َح َّمد أ َ ْر‬ َ ‫علَى‬ َ ‫ار ْك‬ ‫َوبَ ه‬
ْ
. َ‫ص ْي ُك ْ ْ َونَ ْف هس ْي هبت َ ْق َوى للا فَقَ ْد فَازَ ال ُمت َّقُ ْون‬ ‫ ا ُ ْو ه‬:‫ أ َ َّما َب ْعدُ فَ َيا هع َبادَ للاه‬.‫َومنيرا‬
‫ يَا أَيُّ َها الَّذهينَ آ َمنُوا اتَّقُوا للاَ َح َّق ت ُقاتهه‬: ْ ‫الر هً ْي ه‬ َّ ‫ان‬ ‫ط ه‬ َّ ‫ع ْوذُ بهالل ه همنَ ال‬
َ ‫ش ْي‬ ُ ‫ أ‬ْ ‫قَا َل ت َعَالَى فهي هكت َابه هه ْال َك هر ْي ه‬
 )١.٢ : ‫ (أل عمران‬. َ‫َول ت َ ُموت ُ َّن هإلَّ َوأ َ ْنت ُ ْ ْ ُم ْس هل ُمون‬
Kaum Muslimin rahimakumullah

Pada kesempatan yang mulia dan penuh barokah ini, saya berwasiat kepada diri saya
sendiri dan jamaah sekalian untuk senantiasa meningkatkan kualitas taqwa kepada Allah
SWT. Karena sesungguhnya Takwa merupakan bekal terbaik bagi orang mukmin pada saat
pulang menghadap Allah SWT. Takwa adalah bekal terbaik meraih hidup selamat bahagia
di dunia dan akhirat.

Dalam kitab-kitab usul fikih diterangkan bahwa salah satu misi utama syariat Islam adalah
hifdun nafs, menjaga jiwa. Oleh karenanya, Islam melarang segala tindakan yang dapat
mengancam keselamatan jiwa. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah 195;

. َ‫ّللا ي هُحبُّ ْال ُم ْح هسنهيْن‬


َ ٰ ‫ َوال ت ُ ْلقُ ْوا هبا َ ْي هد ْي ُك ْ ْ اهلَى الت َّ ْهلُ َك هة َوا َ ْح هسنُ ْوا ا َّهن‬...
“… dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat
baiklah, karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik”.

Jamaah Jum’at rahimakumullah

Dalam situasi musibah pandemic covid-19 yang tak kunjung reda melanda negeri kita
tercinta, tentu sudah sepatutnya bagi kita sebagai Umat Islam untuk berbuat seoptimal
mungkin dalam rangka turut serta menenteramkan suasana kegelisahan saat ini.
Caranya adalah dengan berusaha menampilkan sikap-sikap yang terukur dan sejalan
dengan tuntunan Agama Islam dalam menghadapi situasi pandemi saat ini. Di antaranya;
Pertama, menyakini dan berbaik sangka (husnudzon) kepada Allah SWT bahwa setiap
musibah, bencana dan ujian apapun yang diberikan Allah kepada hamba-Nya pasti
mengandung hikmah dan pembelajaran berharga.

Dalam kasus covid-19 ini, banyak sekali hikmah-hikmah yang sudah tersampaikan, baik
dalam perspektif agama maupun ilmu-ilmu yang lain.
.‫ار‬ َ َ ‫عذ‬
‫اب النَّ ه‬ ُ ‫اط ً ۚل‬
َ ‫سبْحٰ ن ََك فَ هقنَا‬ َ ‫… َربَّنَا َما َخلَ ْق‬
‫ت ٰهذَا َب ه‬
"Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau,
Maka peliharalah Kami dari siksa neraka. (QS. Ali Imran, ayat 191)

Kedua, jangan panik dan takut secara berlebihan. Namun jangan pula terlalu percaya diri,
sombong dan bahkan menentang kepada penyakit. Sadarilah bahwa penyakit itu juga
makhluk yang ada penciptanya. Menentang penyakit berarti menentang Penciptanya, yaitu
Allah SWT. Oleh karena itu bersikaplah wajar, waspada, perbanyak doa seraya berpasrah
diri kepada Allah. SWT.

. َ‫ّللاه فَ ْل َيت َ َو َّك هل ْال ُمؤْ همنُ ْون‬ َ ‫ّللاُ َلنَاۚ ُه َو َم ْو ٰلىنَا َو‬
ٰ ‫علَى‬ ٰ ‫ب‬ ‫قُ ْل لَّ ْن ي ه‬
َ َ ‫ُّص ْي َبنَا ٓ اهال َما َكت‬
“Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan
Allah untuk kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang
beriman harus bertawakal." QS. At-Taubah, ayat 51

Jamaah Jum’at rahimakumullah

Ketiga, meluruskan pemahaman yang benar tentang qodho’ dan qodar Allah. Dalam
masalah ajal misalnya, janganlah mudah terlontar ucapan, “ kalau sudah waktunya mati,
ya mati”. Kalimat ini memang benar, tapi harus tepat kapan dan di mana selayaknya
diucapkan. Bukan diucapkan untuk meremehkan jerih payah berbagai pihak dalam
mengatasi pandemi. Kita yakin sebagai kaum beragama bahwa kematian menjadi rahasia
takdir Allah. Tapi ingat, ada sunnatullah yang berlaku atas hamba-Nya. Ada sebab akibat
dari setiap peristiwa yang terjadi di alam semesta ini. Ilmu kedokteran menyimpulkan,
bahwa Pola hidup sehat sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan dan usia seseorang.

ۚ ‫س ْو ًءا فَل َم َردَّ لَه‬ ٰ َ‫ّللاَ ال يُغَيه ُر َما به َق ْوم َحتٰى يُغ هَي ُر ْوا َما بها َ ْنفُ هس هه ْ ْۚ َواهذَآ ا َ َراد‬
ُ ‫ّللاُ به َق ْوم‬ ٰ ‫ا َّهن‬
. ‫ هم ْن َّوال‬,‫َو َما لَ ُه ْ ْ هم ْن د ُْو هنه‬
“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan
terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada
pelindung bagi mereka selain Dia”.(QS Ar-Ra’du, ayat 11)
Jamaah Jum’at rahimakumullah

Ada kisah menarik yang perlu kita renungkan dalam suasana pandemi covid ini. Suatu
ketika Amirul Mukminin Umar bin Khattab ingin melakukan kunjungan ke daerah Syam.
Di tengah perjalanan, beliau mendengar kabar bahwa daerah tersebut sedang dilanda
wabah ganas. Akhirnya beliau memutuskan kembali ke Madinah. Abu Ubaidah Al-Jarrah
sebagai Gubenur Syam memprotes atas keputusan Umar seraya bertanya, “Ya Amirul
mukmin, apakah engkau menghindar dari takdir Allah?”. Beliau menjawab, “Tidak. Saya
hanya menghindar dari satu takdir menuju takdir Allah yang lain”. Menghindar dari
takdir sakit menuju takdir sehat.

Subhanallah, Abu Ubaidah Al-jarrah sebagai Gubenur Syam akhirnya meninggal dunia
terpapar wabah. Begitu pula penggantinya Muaz bin Jabal ra. Menurut catatan sejarah,
wabah menular tersebut baru dapat teratasi pada masa Gubenur Amr bin Ash. Beliau
mencoba menganalisa sebab musababnya kemudian melakukan isolasi, memisahkan yang
sakit dengan yang sehat.

Jamaah Jum’at rahimakumullah

Keempat, bersikap rendah hati dan sabar untuk mengikuti protokol kesehatan yang
ditetapkan para ahli. Islam mewajibkan rakyat untuk menaati aturan pemerintah selama
aturan tersebut mengandung kemaslahatan dan tidak ada unsur kemaksiatan.

ْۚ ْ ‫س ْو َل َواُو هلى االَ ْم هر هم ْن ُك‬ ٰ ‫ٰ ٓياَيُّ َها الَّ هذيْنَ ٰا َمنُ ْٓوا ا َ هط ْيعُوا‬
َّ ‫ّللاَ َوا َ هط ْيعُوا‬
ُ ‫الر‬
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di
antara kamu. (QS.An-Nisaa’ 59)

Bahkan jika direnungkan, sejumlah kebijakan pemerintah dalam mengatasi pandemi ini
seperti metode lock down, isolasi, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, menjaga
kebersihan diri dari polusi udara dan bakteri penyakit dengan memakai masker dan cuci
tangan, ternyata sangat sejalan dengan anjuran Rasulullah Saw. dalam mencegah
penularan wabah. Mari perhatikan hadits-hadits berikut ini. Rasulullah Saw bersabda;

.‫ون هبأ َ ْرض فال ت َ ْد ُخلُ ْوهَا َو هإذَا َو َق َع هبأ َ ْرض َوأ َ ْنت ُ ْ ْ هب َها فَالَ تَ ْخ ُر ًُ ْوا هم ْن َها‬
‫ع ه‬ َّ ‫س هم ْعت ُ ْ ْ هب‬
ُ ‫الطا‬ َ ‫هإذَا‬
“jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya.
Tapi jika terjadi wabah di tempat kalian berada, maka jangan tinggalkan tempat itu”.
HR. Bukhari.
َ َ ‫َوفه َّر همنَ ال َم ْجذ ُ ْو هم َك َما ت َ هف ُّر همنَ ْال‬
‫س هد‬
“Hindarilah orang yang terkena lepra (penyakit menular) seperti halnya kalian
menghindari seekor singa”. HR. Muslim

‫ع َلى ُم ه‬
"‫ص ح‬ َ ‫ّللا صلى للا عليه وسل ْ قَا َل " لَ ي ُْو هرد ُ ُم ْم هرض‬ ُ ‫أ َّن َر‬
‫سو َل َّ ه‬
“Janganlah (unta) yang sakit itu didekatkan dengan yang sehat”. HR. Bukhari-Muslim

Dengan demikian, melaksanakan protokol kesehatan di masa pandemic sesungguhnya


tidak hanya sebagai wujud ketaatan rakyat kepada pemerintah selaku ulil amri, melainkan
juga kita niatkan untuk meneladani ajaran Rasulullah Saw dalam prinsip; Tidak
membahayakan diri sendiri, tidak membayakan orang lain. Melindungi diri dan
melindungi sesama agar selamat dan aman.

Kaum Muslimin rahimakumullah

Di penghujung khotbah ini, saya mengajak diri sendiri dan kaum muslimin untuk
menyikapi masa darurat Pandemi ini dengan sabar dan moderat agar kita selamat. Marilah
kita selalu melakukan ikhtiar spiritual, taqorrub ilallah dan tawakkal alallah dengan
memperbanyak tilawah Al-Qurán, istighfar, dzikir, istighosah/berdoa mohon keselamatan
dan perlindungan kepada Allah SWT dari segala bala dan penyakit, juga mohon agar
pandemi segera sirna dari muka bumi. Kita juga wajib ikhtiar optimal secara dlohiriyah
dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan sesuai yang ditetapkan para ahli, selalu
menjaga kebersihan dan kesucian diri. Di samping itu kita perlu meningkatkan imunitas
tubuh kita dengan makan, minum dan istirahat yang cukup. Sebagai orang mukmin kita
juga harus mendukung dan mengikuti program vaksin yang difasilitasi pemerintah
Republik Indonesia. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah kita wajib saling menolong
sesama yang menghadapi berbagai kesulitan.

Mari kita saling menguatkan dan mendoakan: semoga Allah SWT selalu melimpahkan
sehat wal afiat, yang sedang diuji sakit, semoga Allah SWT segera sembuhkan. Bagi
saudara kita yang telah wafat semoga dalam maghfiroh rohmat ridloNya dan ahlil jannah.
Semoga Allah Yang Maha Rahman-Rahim segera mengangkat musibah pandemic ini, dan
mengganti musibah dengan limpahan rahmah dan barokahNya untuk kita semua. Aamiin
Ya rabbal Alamiin. Semoga bermanfaat dan mohon maaf atas segala khilaf.

‫ف َو ْال ُجوعه َونَ ْقص همنَ ا ْلَ ْم َوا هل َوا ْلَ ْنفُ هس‬ ‫ش ْيء همنَ ْالخ َْو ه‬ َ ‫ َولَنَ ْبلُ َونَّ ُك ْ ْ به‬:ْ ‫الر هً ْي ه‬
َّ ‫ان‬‫ط ه‬ َّ ‫ع ْوذُ بهالل ه همنَ ال‬
َ ‫ش ْي‬ ُ ‫أ‬
. َ‫اًعُون‬ ‫صيبَة قَالُوا إهنَّا ه َّلِله َوإهنَّا إهلَ ْي هه َر ه‬ ‫صابَتْ ُه ْ ْ ُم ه‬َ َ ‫ الَّ هذ ْينَ إهذَا أ‬. َ‫صابه هرين‬ َّ ‫ت َوبَش ههر ال‬ ‫َوالث َّ َم َرا ه‬
 .}١٥٥ ~ ١٥٦/‫{البقرة‬
ْ ْ‫ إهنَّهُ تَعَالَى ًَ َّواد َك هري‬.ْ ْ‫الذ ْك هر ْال َح هكي ه‬ ‫ت َو ه‬ ‫ َونَفَعَنه ْي َوإهيَّا ُك ْ ْ بهاآليَا ه‬،ْ ْ‫آن العَ هظي ه‬ ‫با َ َر َك للاُ هل ْي َولَ ُك ْ ْ فهي القُ ْر ه‬
 .ْ ْ‫َم هلك َب ٌّر َرؤُ ْوف َر هحي‬
‫‪KHOTBAH KEDUA‬‬

‫هي لَ ْولَ ا َ ْن َهدَانَا للاُ‪ .‬ا َ ْش َهدُ‪‬ا َ ْن لَ‪‬اهلهَ اهلَّ‪‬للُ َوحْ دَه‬ ‫ا َ ْل َح ْمدُ لله‪ ،‬ا َ ْل َح ْمدُ‪‬لله الَّذهي َهدَانَا هل َهذَا َو َما ُكنَّا هلنَ ْهتَد َ‬
‫لى ا َ هل هه‬
‫ع َ‬‫سََََيه هدنَا ُم َح َّمد َو َ‬
‫لى َ‬
‫ع َ‬‫سََََ هل ْ ْ َ‬ ‫سََََ ْولُهُ‪ .‬اَلل ُه َّ ْ َ‬
‫صََََ هل َو َ‬ ‫شََََ هري َْك لَهُ َوا َ ْشََََ َهدُ‪‬ا َ َّن ُم َح َّمدًا َ‬
‫ع ْبدُهُ َو َر ُ‬ ‫لَ َ‬
‫سلَّ َ ْ ت َ ْس هليْما ً َكثهي ًْرا‪.‬‬
‫صحْ به هه َو َ‬
‫َو َ‬
‫الطا َع هة‬ ‫علَى َّ‬ ‫ظوا َ‬ ‫‪،‬و َحافه ُ‬ ‫طنَ َ‬ ‫ظ َه َر هم ْن َها َو َما بَ َ‬ ‫ش َما َ‬ ‫اح َ‬ ‫اس هاتَّقُو للاَ َوذَ ُروا ْال َف َو ه‬ ‫أما بَ ْعدُ‪َ :‬ف َيا أيُّ َها ال َّن ُ‬ ‫َّ‬
‫أن للاَ أ َم َر ُك ْ ْ هبا َ ْمر بَدَا َ فه ْي هه هبنَ ْف هسََََ هه‪َ ،‬وثَنَى هب َم َلئه َك هة قُد هْسََََ هه‪.‬‬ ‫ع هة‪َ ،‬وا ْعلَ ُم ْو َّ‬‫ضََََ ْو هر ْال ُج ُم َع هة َو ْال َج َما َ‬ ‫َو ُح ُ‬
‫صََََلُّ ْوا‬ ‫علَى النَّ هبي‪ ،‬يَاأيَّ َها الَّ هذيْنَ أ َمنُ ْوا َ‬ ‫ُصََََلُّ ْونَ َ‬
‫ع هل ْي ًما‪ .‬هإ َّن للاَ َو َم َلئه َكتَهُ ي َ‬ ‫فَقَا َل ت َ َعالَى َولَ ْ ْ يَزَ ْل قَائه ًل َ‬
‫ص َحْ هب هه أًْ َم هعيْنَ َوالتَّا هب هعيْنَ‬‫لى ا َ هل هه َو َ‬
‫ع َ‬ ‫س َ هي هدنَا ُم َح َّمد َو َ‬ ‫لى َ‬ ‫ع َ‬‫س َ هل ْ ْ َ‬
‫ص َ هل َو َ‬ ‫علَ ْي هه َو َ‬
‫س َ هل ُم ْوا ت َْس َ هل ْي ًما‪ .‬اَلل ُه َّ ْ َ‬ ‫َ‬
‫اح هميْنَ ‪ .‬‬ ‫الر ه‬
‫أر َح َ ْ َّ‬ ‫عنَّا َم َع ُه ْ ْ هب َرحْ َمته َك يَا ْ‬
‫ض َ‬ ‫ار َ‬ ‫َوت َا هب هعي التَّا هب هعيْنَ َو ْ‬

‫سَََََ هميْع‬ ‫ت إهنَّ َك َ‬ ‫اء هم ْن ُه ْ ْ َواْلَ ْم َوا ه‬‫ت اْلَحْ يَ ه‬ ‫ت َو ْال ُمؤْ همنهيْنَ َو ْال ُمؤْ همنَا ه‬
‫اَلل ُه َّ ْ ا ْغ هف ْر‪ ‬هل ْل ُم ْسَََََ هل هميْنَ َو ْال ُم ْسَََََ هل َما ه‬
‫ظلَ ْمنَا ا َ ْنفُ َسنَا َوا ْهن لَ ْ ْ ت َ ْغ هفرلَنا َ‬ ‫ت‪َ .‬ربَّنَا َ‬ ‫ف ْالبَ هليَّا ه‬
‫اش َ‬ ‫ت َويَا َك ه‬ ‫ي ْال َحا ًَا ه‬‫اض َ‬ ‫ت‪ .‬يَا قَ ه‬ ‫ع َوا ه‬ ‫قَ هريْب ُم هجيْب الدَّ َ‬
‫اً نَا َوذُ هر يَّاته نَا قُ َّرة َ ا َ ْعيُن َواًْ عَ ْل نَا هل ْل ُمت َّ هقيْنَ‬ ‫اسََََََ هريْنَ ‪َ .‬ربَّنَا هَبْ لَ نَا هم ْن ا َ ْز َو ه‬ ‫َوت َْر َح ْم نَا لَنَ ُكونَ َّنا همنَ ْال خَ ه‬
‫اه َما ًما‪ .‬‬

‫ي َوال َّ‬
‫شدَا هئدَ‬ ‫شا َء َو ْال ُم ْن َك َر َو ْال َب ْغ َ‬
‫والزنَا َو ْالزَ لَ هز َل َو ْالفَ ْخ َ‬
‫الر َبا ه‬ ‫عنَّا ْالغَلَ َء َوال َب َل هء‪َ ‬و ْال َو َبا َء َو ه‬ ‫اَلل ُه َّ ْ ا ْدفَ ْع َ‬
‫ع ْن بَلَ هدنَا اه ْندُوني هسيَا‬ ‫طنَ َ‬ ‫ظ َه َر‪ ‬هم ْن َها َو َما‪‬بَ َ‬ ‫س ْو َء ْال هفت هَن َو ْال َ ْم َر َ‬
‫اض َما َ‬ ‫ف ْال ُم ْخت َ هلفَةَ َو ْال هم َحنَ َو ُ‬ ‫سيُ ْو َ‬‫َوال ُّ‬
‫ش ْيئ قَ هد ْي ُر‪.‬‬‫علَى ُك هل َ‬‫عا َّمةً إنَّ َك َ‬ ‫سا هئ هر‪ ‬هبلَ هد‪ْ ‬ال ُم ْس هل هميْنَ َ‬
‫ع ْن َ‬ ‫صةً َو َ‬‫خَا َّ‬

‫ان َو َلتَجْ َع ْل فهي قُلُ ْو هبنَا هغلَّ هللَّ هذيْنَ أ َمنُ ْوا َربَّنَا إنَّ َك َرؤُ ْوف‬ ‫َربَّنَا ا ْغ هف ْرلَنَا َو ه هِل ْخ َوانهنَا الَّ هذيْنَ َ‬
‫س َبقُ ْونَا هب ْ ه‬
‫اِل ْي َم ه‬
‫ار‪َ .‬واَد هْخ ْلنَا ْال َجنَّةَ َم َع ْالَب َْر هار‬ ‫اب النَّ ه‬ ‫سنَةً َو هقنَا َ‬
‫عذَ َ‬ ‫سنَةً َوفهى اْلَ هخ َرةه َح َ‬ ‫الر هحيْ ْ‪َ .‬ربَّنَااَتهنَافهى الدُّ ْن َيا َح َ‬ ‫َّ‬
‫علَي الَ ُم ْر َ‬
‫س هل ْينَ‬ ‫سلَم َ‬ ‫صفُ ْونَ َو َ‬ ‫ع َّما َي ه‬ ‫ْ‬
‫ب ال هع َّزةه َ‬
‫س ْب َحانَ َر هب َك َر ه‬ ‫ب ال َعالَ هميْنَ ‪ُ .‬‬ ‫ار َيا َر ه‬ ‫غفَّ ُ‬
‫ع هزي ُْز َيا َ‬ ‫َيا َ‬
‫ب ال َعالَ هميْنَ ‪ .‬‬ ‫َو ْال َح ْمدُ لله َر ه‬
‫َاء َو ْال ُم ْن َك هر َو ْالبَ ْغي ه‬
‫ع هن ْالفَحْ ش ه‬ ‫ان َواه ْيت هَاء ذهى ْالقُ ْربَى َويَ ْن َهى َ‬ ‫س ه‬ ‫هعبَادَ للا‪ ،‬ا َّهن للاَ يَأ ْ ُم ُر هب ْال َعدْ هل َواْلهحْ َ‬
‫لى هن َع هم هه َي هز ْد ُك ْ ْ‪َ ،‬ولَ هذ ْك ُرللاه ا َ ْك َب ُر‪ .‬‬
‫ع َ‬‫ظ ُك ْ ْ‪‬لَ َعلَّ ُك ْ ْ تَذَ َّك ُر ْونَ ‪ ،‬فَا ْذ ُك ُروا للاَ ْال َع هظي هْ ْ َي ْذ ُك ْر ُك ْ ْ‪َ ‬وا ْش ُك ُروهُ َ‬
‫َي هع ُ‬
‫‪ ‬‬

Anda mungkin juga menyukai