ُ َأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْيكَ لَهُ َوَأ ْش هَ ُد َأ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُده،ِص ِام بِ َح ْب ِل هللا َ ِاَ ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ الَّ ِذيْ َأ َم َرنَا بِاْ ِال ْعت
،ِ َأ َّما بَ ْع دُ؛ فَيَ ا ِعبَ ا َد هللا.ُص حْ بِ ِه َو َم ْن تَبِ َع هُ دَاه َ ص ِّل َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو َ اَللَّهُ َّم.ُي بَ ْع َده َّ َِو َر ُس وْ لُهُ الَ نَب
َق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُموْ تُ َّن ِإالَّ َوَأنتُ ْم ُّم ْسلِ ُموْ ن
َّ يَاَأيُّها َ الَّ ِذ ْينَ َءا َمنُوا اتَّقُوا هللاَ َح: فَقَا َل هللاُ تَ َعالَى،ِص ْي ُك ْم بِتَ ْق َوى هللا ِ ُْأو.
Orang yang istiqamah selalu kokoh dalam aqidah dan tidak goyang keimanan
bersama dalam tantangan hidup. Sekalipun dihadapkan pada persoalan hidup,
ibadah tidak ikut redup, kantong kering atau tebal, tetap memperhatikan haram
halal, dicaci dipuji, sujud pantang berhenti, sekalipun ia memiliki fasilitas
kenikmatan, ia tidak tergoda melakukan kemaksiatan.
Orang seperti itulah yang dipuji Allah Swt. dalam Al-Qur'an surat Fushshilat
ayat 30:
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah”
kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun
kepada mereka (dengan mengatahkan): “Janganlah kamu merasa takut dan
janganlah kamu merasa sedih dan bergembiralah dengan syurga yang telah
dijanjikan Allah kepadamu.” (QS. Fushshilat: 30)
2. Istikharah, selalu mohon petunjuk Allah dalam setiap langkah dan penuh
pertimbangan dalam setiap keputusan.
Orang bijak berkata “Think today and speak tomorrow” (berfikirlah hari ini dan
bicaralah esok hari).
Kalau ucapan itu tidak baik apalagi sampai menyakitkan orang lain maka
tahanlah, jangan diucapkan, sekalipun menahan ucapan tersebut terasa sakit.
Tapi ucapan itu benar dan baik maka katakanlah jangan ditahan sebab lidah kita
menjadi lemas untuk bisa meneriakan kebenaran dan keadilan serta
menegakkan amar ma’ruf nahi munkar.
Mengenai kebebasan ini, malaikat Jibril pernah datang kepada Nabi Muhammad
SAW untuk memberikan rambu-rambu kehidupan, beliau bersabda:
َ َّ َوا ْع َملْ َم ا ِش ْئتَ فَِإن،ق
ك َ َّ َوَأحْ بِبْ َما ِشْئتَ فَِإن،ِّت
ِ َك ُمف
ٌ ار َ َّ يَا ُم َح َّمدًا ِعشْ َما ِشْئتَ فَِإن:َأتَانِ ْي ِجب ِْر ْي ُل فَقَا َل
ٌ ك َمي
) (رواه البيهقي عن جابر. َمجْ ِزيٌّ بِ ِه.
Jibril telah datang kepadaku dan berkata: Hai Muhammad hiduplah sesukamu,
tapi sesungguhnya engkau suatu saat akan mati, cintailah apa yang engkau sukai
tapi engkau suatu saat pasti berpisah juga dan lakukanlah apa yang engkau
inginkan sesungguhnya semua itu ada balasannya. (HR.Baihaqi dari Jabir).
Sabda Nabi Muhammad SAW ini semakin penting untuk diresapi ketika akhir-
akhir ini dengan dalih kebebasan, banyak orang berbicara tanpa logika dan data
yang benar dan bertindak sekehendaknya tanpa mengindahkan etika agama .
Para pakar barang kali untuk saat-saat ini, lebih bijaksana untuk banyak
mendengar daripada berbicara yang kadang-kadang justru membingungkan
masyarakat.
Kita memasyarakatkan istikharah dalam segala langkah kita, agar kita benar-
benar bertindak secara benar dan tidak menimbulkan kekecewaan di kemudian
hari.
Nabi Muhammad SAW bersabda:
َ َال َم ِن ا ْقت
َص َد َ َخَار َوالَ نَ ِد َم َم ِن ا ْستَ َشا َر َوالَ ع َ َما َخ.
َ اب َم ِن ا ْست
Tidak akan rugi orang yang beristikharah, tidak akan kecewa orang yang
bermusyawarah dan tidak akan miskin orang yang hidupnya hemat. (HR.
Thabrani dari Anas)
Tidak sedikit persoalan besar yang kita hadapi akhir-akhir ini yang diakibatkan
kesalahan kita sendiri. Saatnya kita instrospeksi masa lalu, memohon ampun
kepada Allah, melakukan koreksi untuk menyongsong masa depan yang lebih
cerah dengan penuh keridloan Allah.
Dalam persoalan ekonomi, jika rizki Allah tidak sampai kepada kita disebabkan
karena kemalasan kita, maka yang diobati adalah sifat malas itu. Kita tidak
boleh menjadi umat pemalas. Malas adalah bagian dari musuh kita. Jika
kesulitan ekonomi tersebut, karena kita kurang bisa melakukan terobosan-
teroboan yang produktif, maka kreatifitas dan etos kerja umat yang harus kita
tumbuhkan.
َأقُو ُل قَوْ لِي هَ َذا َوَأ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ لِ ْي َولَ ُك ْم فَا ْستَ ْغفِرُوْ هُ اِنَّهُ هُ َو ْال َغفُو ُر ال َّر ِح ْي ُم.
KHUTBAH II
َربّنَا.ت ِ ك َس ِم ْي ٌع قَ ِريْبٌ ُم ِجيْبُ ال ّد َع َوا ِ ت اَْألحْ يَ ا ِء ِم ْنهُ ْم َواَْأل ْم َوا
َ َّ ِإن،ت ِ َو ْال ُمْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُمْؤ ِمنَا،ت
ِ اَللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما
الَتَُؤا ِخ ْذ نَا ِإ ْن نَ ِس ْينَا َأوْ َأ ْخطَْأنَا َربّنَا َوالَ تَحْ ِملْ َعلَ ْينَا ِإصْ رًا َك َما َح َم ْلتَ هُ َعلَى اّل ِذ ْينَ ِم ْن قَ ْبلِنَ ا َربّنَ ا َوالَ تً َح ّم ْلنَ ا
َربَنَ ا َءاتِنَ ا فِي. َص رْ نَا َعلَى ْالقَ وْ ِم ْال َك افِ ِر ْين ُ َماالَ طَاقَةَ لَنَا بِ ِه َواعْفُ َعنّا َوا ْغفِرْ لَنَا َوارْ َح ْمنَ ا َأ ْنتَ َموْ الَنَ ا فَا ْن
والحم د هلل رب الع المين.ار ِ ّاب الن َ ال ّد ْنيَا َح َس نَةً َوفِي اَْأل ِخ َر ِة َح َس نَةً َوقِنَ ا َع َذ. Allahummagh fir
lilmuslimiina wal muslimaati, wal mu’miniina wal mu’minaatil ahyaa’I
minhum wal amwaati, innaka samii’un qoriibun muhiibud da’waati. Robbanaa
laa tuaakhidznaa in nasiinaa aw akhtho’naa. Robbanaa walaa tahmil ‘alaynaa
ishron kamaa halamtahuu ‘alalladziina min qoblinaa. Robbana walaa
tuhammilnaa maa laa thooqotalanaa bihi, wa’fua ‘annaa wagh fir lanaa war
hamnaa anta maw laanaa fanshurnaa ‘alal qowmil kaafiriina. Robbana ‘aatinaa
fiddunyaa hasanah wa fil aakhiroti hasanah wa qinaa ‘adzaabannaar.
Walhamdulillaahi robbil ‘aalamiin. Artinya: "Ya Allah, ampunilah seluruh
kaum muslimin dan kaum muslimat, kaum mukminin dan kaum mukminat, baik
yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, Sesungguhnya, Engkau
adalah Dzat yang Maha Mendengar, Mahadekat, Dzat yang mengabulkan doa.
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau melakukan
kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang
berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya
Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup
kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami.
Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang
kafir. Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat
dan peliharalah kami dari siksa neraka.