Anda di halaman 1dari 6

Khutbah Jum'at,

Episode Jumadil Tsani

SANKSI DAN GANJARAN


BAGI PERUSAK LINGKUNGAN

ُ‫اَل َّسالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ هللاِ َوبَ َر َكاتُه‬


ُ‫ نَ ْستَ ْغفِرْ ه‬،ُ‫ َوِإ َّن ْال َح ْم َد هَّلِل ِ الَّ ِذى تَفَ َّر َد فِى ُم ْل ِك ِه َوبَقَاه‬،ِ‫َأ ْل َح ْم ُد هلل‬
‫ َونَ ْشهَ ُد َأ ْن الَ ِإلَ هَ ِإالَّ هللا َش هَا َدةً َم ْن َش هَا َدتُهَ بَلَ َغ‬،ُ‫َونَ ْستَ ِع ْينُه‬
‫ اَللَّهُ َّم‬.ُ‫ َونَ ْش هَ ُد َأ َّن َس يِّ َدنَا َونَبِيَّنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َر ُس ْولُه‬،ُ‫ُمنَ اه‬
‫ال‬ َ َ‫ ق‬.ُ‫ص ِّل َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلى آلِ ِه َوَأصْ َحابِ ِه َو َم ْن َواالَه‬ َ
،‫َّجي ِْم‬ِ ‫ان الر‬ ِ َ‫ َأ ُع ْو ُذ بِاهللِ ِم َن ال َّش ْيط‬،‫هللاُ تَ َعال َى فِى ِكتَابِ ِه ْال َك ِري ِْم‬
َ ‫ هَّللا‬Hadirin
‫ض ِإ َّن‬
ِ Pada ‫فَ َسا َد فِي اَأْل‬Muslimin
ْ‫ر‬Ma'asyiral ‫ َواَل تَب ِْغ ْال‬Rahimakumullah.
: ‫َّحي ِْم‬ِ ‫بِس ِْم هللاِ الرَّحْ َم ِن الر‬
kesempatan yang penuh mubarakah ini, marilah
‫َّقُ وا‬kita ُ‫ين َءا َمن‬
‫وا ات‬meningkatkan ‫ يَاَأ‬: ‫ْض ا‬
َ ‫يُّهَا الَّ ِذ‬ketaqwaan ً ‫َأي‬kepada
‫ َوقَ ا َل‬.Allah‫ين‬ ‫ ِحبُّ ْال ُم ْف‬sebenar-
َ ‫ ِس ِد‬dengan ُ‫اَل ي‬
benarnya taqwa, ‫ون‬
َ ‫ ُم‬yakni
ِ ‫ َّن ِإاَّل َوَأ ْن‬cara
‫تُ ْم ُم ْسل‬dengan ُ‫تَ ُموت‬melaksanakan
‫ق تُقَاتِ ِه َواَل‬ َ ‫هَّللا‬
َّ ‫ َح‬segala
perintahnya dan menjauhi segala yang dilarang-Nya. Mari
pula kita mengirimkan shalawat dan salam kepada nabi
Muhammad saw yang telah menyerukan dakwah Islam.
Islam yang didakwahkan Nabi saw sarat dengan nilai-nilai
etika yang pada dasarnya terdiri atas tiga. Pertama, bagai-
mana cara kita berhubungan Allah yang diistilahkan dengan
hablun minallah. Yang kedua, kepada sesama umat manusia
atau hablun minannas, dan yang ketiga hubungan kita sesama
lingkungan yang diistilahkan hablun minal alam. Aspek etika

1
Khutbah Jum'at,
Episode Jumadil Tsani

yang terakhir ini, sangat penting kita ketahui sebab dalam


kenyataannya, banyak orang yang tertimpa musibah oleh
karena hubungannya dengan alam lingkungannya tidak
begitu harmonis. Pada hakekatnya musibah yang diperoleh-
nya itu, bisa saja sebagai sanksi dan atau ganjaran oleh
karena prilakunya merusak lingkungan.
Kaum Muslimin Sidang Jum'at yang Berbahagia,
Agar kita terhindar dari sanksi dan ganjaran yang
dapat menyesengsarakan kita semua, maka marilah kita
menghindarkan diri dari prilaku merusak lingkungan. Dalam
surah al-Qashashas ayat 77 sebagaimana yang Khatib baca-
kan di awal khutbah ini, Allah berfirman,
َ ‫ض ِإ َّن هَّللا َ اَل ي ُِحبُّ ْال ُم ْف ِس ِد‬
‫ين‬ ِ ْ‫َواَل تَب ِْغ ْالفَ َسا َد فِي اَأْلر‬
dan janganlah kalian berbuat kerusakan di muka bumi, karena
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berbuat kerusakan
Nah, kalau Allah tidak menyukai orang-orang yang
berbuat kerusakan, pasti Allah akan memberikan sangksi dan
ganjaran kepada mereka yang melakukan kerusakan itu.
Sanksi itu bisa berupa hukuman di akhirat dan ganjarannya
atau akibatnya bisa saja diperoleh di dunia dan akhirat kelak.
Orang beriman diberikan ganjaran pahala atas per-
buatan baiknya di dunia dan dia akan merasakan kenikmatan
pahala itu di akhirat kelak. Demikian pula sebaliknya, orang
yang inkar, mungkin saja ketika di dunia tidak diberi sanksi,
bahkan ia bisa saja hidup bahagia di dunia ini sebagai
ganjarannya karena memang Allah Maha Pengasih, dan tiada
pilih kasih, tetapi karena kasih sayang-Nya tidak disambut
baik oleh orang-orang yang ingkar, maka yang bersangkutan
akan mendapat ganjaran lain di akhirat sebagaimana yang

2
Khutbah Jum'at,
Episode Jumadil Tsani

dinajikan Alquran, yakni azabun azhim, siksaan yang sangat


pedih, tiada taranya.
Ma'syiral Muslimin Rahimakumullah,
Mari kita perhatikan firman Allah dalam surah al-Rum
ayat 41,
ِ َّ‫ت َأ ْي ِدي الن‬
‫اس لِيُ ِذيقَهُ ْم‬ ْ َ‫ظَهَ َر ْالفَ َسا ُد فِي ْالبَ ِّر َو ْالبَحْ ِر ِب َما َك َسب‬
َ ‫ْض الَّ ِذي َع ِملُوا لَ َعلَّهُ ْم يَرْ ِجع‬
‫ُون‬ َ ‫بَع‬
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada
mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar
mereka kembali (ke jalan yang benar).
Kata al-Fasad dalam ayat ini, berarti kerusakan. Yakni,
kerusakan yang bersifat umum, baik karena perbuatan
manusia sendiri seperti berbuat maksiat kepada Allah,
pemutusan hubungan kekeluargaan, penganiaan, dan
pembunuhan antara sesama manusia. Kata al-fasad juga,
diartikan kerusakan khusus yang berkaitan dengan
lingkungan, yakni bencana alam, gempa bumi, banjir dan
selainnya. Ini semua terjadi karena ulah tangan manusia, dan
merupakan hukum kausal, karena manusia yang merusak
lingkungannya senditu, maka timbullah kesulitan hidup dan
malapetaka.
Dengan kata lain, sebab mereka merusak lingkungan
okosistem di darat dan ataupun di laut maka, maka mereka
sendiri merasakan ganjaran apa yang diperolehnya. Di darat
misalnya, jika manusia menimbulkan polusi dan mencemar-
kan lingkungan, akibat yang diperolehnya adalah antara lain
terjangkitnya berbagai penyakit. Demikian pula di laut, bila
mereka mencemarkan airnya (air laut), maka menimbulkan
berbagai penyakit.

3
Khutbah Jum'at,
Episode Jumadil Tsani

Hadirin, Ma'syiral Muslimin Rahimakumullah,


Konsekuensi dari perbuatan merusak harus diberi
ganjaran. Bagi mereka yang merusak lingkungan, dikenai
pasal tertentu menurut aturan negara dan agama. Dalam
aturan kenegaraan, berlandaskan UU No. 4 Tahun 1982
tentang lingkungan idup, Menteri Negara Kependukan dan
Lingkungan Hidup (KLH) ketika itu, Prof. Dr. Emil Salim
dengan tegas mengingatkan dan mengambil tindakan tegas
para pelaku pencemaran lingkungan hidup.
Dalam dalam perspektif agama, mencermarkan dan
merusak lingkungan, misalnya menebang pohon secara
sembarangan, dimasukkan ke dalam neraka. Nabi saw dalam
sebuah hadsinya bersabda:
‫ْأ‬
ِ َّ‫ب هَّللا ُ َر َسهُ فِي الن‬
)‫ار (رواه أبو داود‬ َ ً‫َم ْن قَطَ َع ِس ْد َرة‬
َ ‫ص َّو‬
Barang siapa yang menebang pepohonan, maka Allah akan
mencelupkannya ke dalam neraka
Demikian pula orang yang mencemarkan lingkungan,
misalnya membuang kotorang di sembaran tempat disanksi
dengan laknat Tuhan. Dalam sebuah riwayat hadis dikatakan,

َ ِ ‫َأ َّن َرسُو َل هَّللا‬


‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قَا َل اتَّقُوا الاَّل ِعنَي ِْن قَالُوا‬
‫َو َما‬
ِ َّ‫يق الن‬
‫اس‬ ِ ‫الاَّل ِعنَا ِن يَا َرسُو َل هَّللا ِ قَا َل الَّ ِذي يَتَ َخلَّى فِي طَ ِر‬
Adalah Rasulullah saw memperingatkan,
‫و‬
ْ ‫َأ‬
yang mendatangkan laknat. Para sahabat bertanya, apaka dua
takutlah akan dua hal

hal yang mendatangkan laknat ? Rasulullah menjawab,


ialah yang buang kotoran di jalan tempat manusia lewat,
dan di lingkungan yang asri berteduh (HR. Abu Dawud)
Dalam hadis ini, ditegaskan bahwa telah terlaknat bagi
orang yang mencemarkan lingkungan, terutama lingkungan
yang asri, misalnya di pemukiman penduduk. Kotoran yang

4
Khutbah Jum'at,
Episode Jumadil Tsani

dimaksud dalam hadis tersebut, bukan saja kotoran yang


keluar dari perut manusia, tetapi juga kotoran lain seperti
sampah yang banyak mengandung virus. Kesemuanya ini
dapat menimbulkan siksaan di akhirat. Dalam riwayat lain
diatakan,
‫اب ْالقَب ِْر‬
َ ‫تَنَ َّزهُ ْوا َع ِن ال َّشي ِء َو ِم َن ْالبَ ْول ِفَِإنَّهَا َعا َّمةَ َع َذ‬
)‫(رواه الدراقطنى‬
Bersihkanlah lingkungan dari sesuatu yang kotor (sampah) dan
bersihkan air kencing karena umumnya hal tersebut meng-
abikabtkan siksaan di kubur (HR. al-Daraqutniy)
Berdasarkan hadis di atas, jelaslah bahwa mengotori
lingkungan hidup, akibatnya akan mendapat sanksi berupa
siksaan kubur kelak. Naubillahi min zalik.
Sidang Jum'at Rahimakumullah,
Setelah kita mengetahui begitu berat sanksi dan
ganjaran bagi pelaku pencemar dan atau perusak lingkungan,
maka marilah kita menghindarkan diri dari perilaku tersebut.
Sebagai konsekuensinya, marilah kita merawat lingkungan
hidup kita agar tetap asri.
Daerah kita ini, Sulawesi Selatan, kelestarian sumber
alam dan lingkungannya cukup memadai untuk dimanfaat-
kan bilamana kita pelihara dengan baik. Kita telah memahami
bersama bahwa, lingkungan hidup mempunyai fungsi
penyangga kehidupan amat penting itu. Dengan demikian,
pengelolaan dan pengembangannya sedapat mungkin kita
arahkan untuk mempertahankan kelestariannya yang
dinamis melalui berbagai usaha perlindungan, karena dengan
upaya seperti ini dapat kita manfaatkan untuk kesejahteraan
kita semua, kesejahteraan rakyat dan masyarakat muslim di
daerah dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Mari kita memahami kembali bahwa, ajaran tentang
konseptualisasi pelestarian lingkungan merupakan nilai

5
Khutbah Jum'at,
Episode Jumadil Tsani

etika Islam yang sangat asasi dalam aspek hablun minal


alam. Banyak sekali redaksi ayat-ayat kauniyah yakni ayat-
ayat alam semesta yang mendorong kita untuk mengelolah
lingkungan ini dengan baik agar kita terhindar dari sanksi
dan ganjaran yang membahayakan. Di samping ayat-ayat
kauniyah tersebut, tentu saja kita juga harus memper-
hatikan ayat-ayat qauliyah, yakni ayat-ayat Alquran.
Perhatian terhadap ayat-ayat qauliyah sedini mungkin, adalah
dengan cara membacanya. Membaca Alquran sebagai firman
suci dari Zat Yang Maha suci adalah kewajiban bagi kita
semua. Berkaitan dengan itu, maka program pemerintah kita
tentang pemberantasan buta aksara Alquran, wajib pula kita
mendukungnya, dan mensukseskannya, demi kemaslahatan
diri kita semua di dunia ini, dan lebih lagi di akhirat kelak.

َ ‫صتُوا لَ َعلَّ ُك ْم تُرْ َح ُم‬


.‫ون‬ ِ ‫ان فَا ْستَ ِمعُوا لَهُ َوَأ ْن‬ ُ ‫َوِإ َذا قُ ِرَئ ْالقُرْ َء‬
‫صةً َوا ْعلَ ُموا َأ َّن‬ َّ ‫ين ظَلَ ُموا ِم ْن ُك ْم َخا‬ َ ‫صيبَ َّن الَّ ِذ‬ِ ُ‫َواتَّقُوا فِ ْتنَةً اَل ت‬
ُ‫ك هللا‬ َ ‫ار‬َ َ‫ْق َو ب‬ ِ ‫ َوهللاُ ْال ُم َوفِّ ْق ِإلَى َأ ْق َو ِم الطَّ ِري‬.‫ب‬ ِ ‫هَّللا َ َش ِدي ُد ْال ِعقَا‬
َ‫لى هَ َذا َوَأ ْستَ ْغفِ ُر هللا‬ ِ ‫ َأقُ ْو ُل قَ ْو‬،‫لِى َولَ ُك ْم فِى ْالقُرْ آ ِن ْال َع ِظي ِْم‬
ِّ‫لى َولَ ُك ْم فَا ْستَ ْغفِر ُْوهُ ِإنَّهُ هُ َو ْال َغفُ ْو ُر ال َّر ِح ْي ُم َوقُلْ َرب‬ِ ‫ْال َع ِظي ِْم‬
 ...‫ين‬ َ ‫ت َخ ْي ُر الرَّا ِح ِم‬ َ ‫ا ْغفِرْ َوارْ َح ْم َوَأ ْن‬

Anda mungkin juga menyukai