Anda di halaman 1dari 4

Naskah Khutbah Jum’at

MENDENGARKAN KHUTBAH
ُ ُ َ َ َ َ ‫َ َّ َ ُ َ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ ُ ه‬
‫اّلِل وبركاته‬ ٰ ٰ ‫السالم عليكم ورحمة‬
ُ‫ َا ْش َه ُد َا ْن َال ا َل َه إ َّالهللا‬,‫ َا ْل َح ْم ُد هّلِل َّالذ ْي َن َّو َر ُق ُل ْو َب َنا ب ُع ُل ْوم ْال ُع َل َماء‬,‫َا ْل َح ْم ُد هّلِل‬
ٰ ٰ ٰ
َ ِّ َ ٰ َ َ ِّ َ َّ ُ ‫َ ْ َ ُ َ ٰ ََ ْ َ َ ُ َ َ ٰ ْ َ ٰ ُ َ َّ ُ َ َّ ً ٰ َ ْ ُ ُ ٰ َ َ ُ ْ ُ ٰ ُ َ ه‬
‫ اللهـم ُصل عَل سي ٰدنا‬,‫شيك له َ وأشهد ا َن محمدا عبده ورسوله‬ ِ ‫وحده ال‬
ََْ ُْ ْ ْ َ َ َ َ ُ ْ َ َّ َْ ْ َ ْ ٰ َ َ
َ ‫ُم َح َّمد َوعَل اله َوأ ْص‬
‫س‬ ‫ف‬ ‫ن‬‫و‬ ‫م‬ ‫ك‬ ‫ي‬ ‫ص‬ ‫و‬ ‫أ‬ ‫هللا‬
ٰ ‫د‬ ‫با‬ ‫ع‬ ‫يا‬ ‫ف‬ ; ‫د‬ ‫ع‬‫ب‬ ‫ا‬ ‫أم‬ , ‫ي‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫ج‬ ‫أ‬ ‫ه‬ ‫اب‬ ‫ح‬ ٍ
ٰ
َُّ ْ ‫َ َ َ ُ ي‬ ٰ
ُ َّ َ َ ‫ه‬ ُ َّ ْ ُ َ ٰ َ ْ َّ َ ُّ َ ٰۤ َ ْ ُ َّ ُ ْ َ َ ْ ٰ َ ٰ َ
ٰ ٰ ٰ ٰ َ ‫ب َت ْق‬
‫اّلِل حق تق ٰت ٖه وال تموتن‬ ‫وا‬ ‫ق‬ ‫ات‬ ‫ا‬‫و‬ ‫ن‬‫م‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫ي‬ ‫ذ‬ ‫ال‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ي‬ ‫ـا‬ ‫ي‬ , ‫ن‬ ‫و‬ ‫ق‬ ‫ت‬ ‫م‬ ‫ال‬ ‫از‬ ‫ف‬ ‫د‬‫ق‬‫ف‬ , ‫هللا‬ٰ ‫ى‬ ‫و‬
َ ْٰۤ ُ َ ٰ َ ْ َّ َ ُّ َ ٰۤ ْ َ ْ ٰ ْ ُ ْ ٰ ْ َ َ َ ُ َ َ َ َ ْ ُ ْ ُّ ْ ُ ْ َ َ َّ ٰ
‫ وقال هللا تعاَل ٰ يف القرا ٰن الع ٰظي ٰم; يا يها ال ٰذين امنوا ٰاذا‬,‫ٰاال وا نـتم مس ٰلمون‬
َ ُ ْ َ ‫ْ َّ ْ ْ ُ ُ َ َ ْ َ ْ ٰ ْ ه‬ ٰ َّ َ ْ ُ
‫اّلِل َوذ ُروا ال َب ْي َع ۗ ذ ٰلك ْم خ ْ ٌي‬ ٰ ِ ٰ ٰ ‫ر‬ ‫ك‬ ‫ذ‬ ‫َل‬ ‫ا‬ ‫ا‬‫و‬ ‫ع‬ ‫س‬ ‫ا‬ ‫ف‬ ‫ة‬ ٰ ‫ع‬ ‫م‬ ‫ج‬ ‫ال‬ ‫م‬ٰ َ ْ َ ٰ َ ٰ ‫لص‬
‫و‬ ‫ي‬ ‫ن‬‫م‬ ‫وة‬ ‫ل‬ ‫نو ٰدي ٰل‬
ُ
ُ ْ ْ ُ َّ
‫لـك ْم ٰان كنت ْم ت ْعل ُمون‬
Hadirin kaum Muslimin jamaah shalat Jum'at yang mulia.
Alhamdulillah… segala puji dan Syukur kita persembahkan pada Allah Ta’ala atas
Nikmat dan kesempatan, sehingga kita hari ini bisa melaksanakan ibadah sholat Jum’at.
Untuk itu, mari kita meningkatkan takwa kita kepada Allah SWT dengan berusaha
melaksanakan semua perintah-Nya serta menjauhi larangan-laranga--Nya.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad Saw., berserta keluarganya dan sahabatnya, semoga pada hari kiamat nanti.
Kita dan keluarga besar kita mendapatkan syafa'at dari beliau. Aamiin..Ya Robbal
Aalamiin..
Maasyiral Muslimin rahimakumullah,
Shalat Jumat merupakan kewajiban yang dibebankan bagi tiap Muslim laki-laki
yang sudah baligh dan berakal. Saat melaksanakan sholat Jumat, Muslim diwajibkan
mendengarkan khutbah dan dilarang berbicara saat khutbah berlangsung. Lantas
bagaimana dengan hukum main ponsel saat khutbah berlangsung..?.
Sholat Jumat adalah salah satu ibadah yang sangat penting dan utama bagi kaum
muslimin. Sholat Jumat memiliki keutamaan dan hikmah yang besar, baik di dunia
maupun di akhirat. Salah satu syarat sahnya sholat Jumat adalah adanya khutbah Jumat
yang disampaikan oleh khatib sebelum sholat. Khutbah Jumat adalah ceramah agama
yang berisi nasihat, pengajaran, dan ajakan kepada kebaikan. Khutbah Jumat juga
merupakan salah satu sarana untuk menyampaikan informasi dan perkembangan umat
Islam.
Lalu, bagaimana hukum mendengarkan khutbah Jumat bagi jamaah sholat..?
Apakah wajib atau sunnah..? Apa saja akibatnya jika tidak mendengarkan khutbah
Jumat..? Dan bagaimana cara mendengarkan khutbah Jumat yang benar..? Allah Swt.
berfirman dalam Alquran surat Al Jumuah ayat 9;
‫ْ َّ ْ ْ ُ ُ َ َ ْ َ ْ ٰ ْ ه‬ ٰ َّ َ ْ ُ َ ْٰۤ ُ َ ٰ َ ْ َّ َ ُّ َ ٰۤ
‫اّلِل‬
ٰ ِ ٰ‫ر‬‫ك‬‫ذ‬ ‫َل‬‫ا‬ٰ ‫ا‬‫و‬‫ع‬‫س‬ ‫ا‬ ‫ف‬ ‫ة‬
ٰ ‫ع‬‫م‬ ‫ج‬‫ال‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫ي‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫وة‬ ‫ل‬ ‫يا يها ال ٰذين امنوا ٰاذا نودي للص‬
َ ْٰ ُ َ ْ َ ٰ ْ ٰ ُ ْ ُ ْ ٰ ْ ُ َّ ٰ ٌ ْ َ ْ ُ ْ َ
‫َوذ ُروا ال َب ْي َع ۗ ذ ٰلكم خي لـكم ٰان كنتم تعلمون‬
"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan sholat
pada hari Jum'at, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang
demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."(QS. Al-Jumu'ah: 9)
Hadits Rasulullah yang membahas mengenai kewajiban sholat Jumat juga
menjelaskan bahwa:"Jumatan adalah wajib atas setiap Muslim dengan berjamaah, kecuali
4 (golongan), yakni budak, wanita, anak kecil dan orang yang sakit”. (HR. Abu Daud)
Untuk menjalankan sholat Jumat, terdapat beberapa syarat sah sholat Jumat.
Salah satunya adalah harus dilakukan secara berjamaah dan didahului dengan dua
khutbah Jumat. Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual
beli. Ayat diatas menunjukkan bahwa Allah SWT memerintahkan kaum muslimin untuk
bersegera menuju masjid untuk mengingat Allah SWT dengan menjalankan sholat jumat.
Penyusun: Usman Tahir, S.Ag
Kelompok Kerja Penyuluh Agama (Pokjaluh) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo 1
Dan salah satu syarat sah sholat Jumat adalah harus dilakukan secara berjamaah dan
didahului dengan dua khutbah Jumat.
Maasyiral Muslimin rahimakumullah
Ada dua pendapat utama tentang hukum mendengarkan khutbah Jumat, yaitu:
Pertama: Hukumnya wajib. Pendapat ini dikemukakan oleh kalangan Hanafiyah,
Malikiyah, Hanabilah, dan al-Auza’i. Ini juga merupakan pendapat ‘Utsman ibn ‘Affan,
‘Abdullah ibn ‘Umar dan Ibn Mas’ud. Bahkan kalangan Hanafiyah berpendapat bahwa
mendengarkan khutbah Jumat lebih wajib daripada sholat Jumat itu sendiri. Kedua:
Hukumnya sunnah muakkadah (sunnah yang sangat ditekankan). Pendapat ini
dikemukakan oleh kalangan Syafi’iyah dan sebagian ulama lainnya. Ini juga merupakan
pendapat ‘Ali ibn Abi Thalib, ‘Abdullah ibn Abbas, Abu Hurairah, dan Jabir ibn ‘Abdillah..
Kelompok Ulama yang berpendapat bahwa mendengarkan Khutbah Jum’at itu
wajib, berdasarkan Firman Allah Swt dalam Qs. Al-Jumu'ah: 9 tersebut diatas; Apabila
telah diseru untuk melaksanakan sholat pada hari Jum'at, maka segeralah kamu
mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu
mengetahui."
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah SWT memerintahkan kaum muslimin untuk
bersegera menuju masjid untuk mengingat Allah SWT. Mengingat Allah SWT di sini
mencakup mendengarkan khutbah Jumat yang merupakan salah satu bentuk zikir.
Selain Ayat Qur’an diatas, dalil lainya yang menjadi dasar pendapat bahwa wajib
mendengar Khutbah Jum’at, adalah hadits Nabi Saw.;
ْ َْ َ ُ ُ ْ َ ْ َ ْ ُ َ ‫اّلِل َع َل ْيه َو َس َّل َم إ َذا ُق ْل ُت ْم ل‬ َّ ُ ُ َ َ َ
ُ َّ ‫اّلِل َص ََّل‬
‫اح ٰبكم يوم الجمع ٰة أن ٰصت‬‫ص‬
ٰ ٰ ٰ ٰ ُ ََ ْ ََ ٰ ‫قال رسول‬
‫ب فقد لغ ْوت ْم‬ ُ ‫َو ْاْل َم ُام َي ْخ ُط‬
ٰ
Rasulullah SAW bersabda: “Jika kalian berkata kepada teman kalian pada hari
Jumat: ‘Diamlah!’ sedangkan imam sedang berkhutbah, maka kalian telah berbuat sia-
sia.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menunjukkan bahwa Nabi SAW melarang jamaah sholat Jumat untuk
berbicara atau mengganggu orang lain yang sedang mendengarkan khutbah Jumat. Ini
menunjukkan bahwa mendengarkan khutbah Jumat adalah suatu kewajiban yang tidak
boleh ditinggalkan atau diabaikan.
Maasyiral Muslimin rahimakumullah,
Mendengarkan khutbah jum’at itu wajib hukumnya. Sebagaimana hadits Nabi Saw.:
“Jika engkau berkata kepada temanmu pada hari Jumat, ‘diam dan perhatikanlah’,
sedangkan imam sedang berkhutbah, maka engkau telah berbuat sia-sia.” (HR. Al-
Bukhari, Muslim, Ahmad, Malik, Abu Dawud dan An-Nasai)
Imam Syafi’i berpendapat mendengarkan khutbah itu hukumnya sunnah, bukan
wajib. Akan tetapi mereka memakruhkan adanya pembicaraan ketika khutbah sedang
berlangsung. “Makruh maksudnya adalah makruh berbicara yang baik-baik. Semisal
berbicara menuntun orang buta yang mau sholat, makruh menjawab salam, makruh
menegur teman samping yang mau digigit kalajengking selain perkara ini maka tidak
diperbolehkan apalagi main ponsel. Selain menyiakan pahala, mendengarkan khutbah
juga merupakan rangakaian ibadah Jumat sehingga seorang akan ketinggalan jika
menyibukkan diri dengan ponselnya.
Jika melihat kembali beberapa fenomena baru yang sekarang sering terlihat di
masjid ketika khutbah jumat berlangsung, baik mereka yang berbicara, canda, main
ponsel yang jelas-jelas tidak diperbolehkan dan tidak sempurna ibadah sholat Jumatnya
atau sia-sia pahalanya. Nabi Saw. bersabda; “Barang siapa yang melakukan hal sia-sia
maka tidak akan mendapatkan sesuatu dari ibadah sholat Jumatnya.” (HR Abu Dawud).
Bagi orang yang tidak mendengarkan khutbah Jumat dengan sengaja atau karena
alasan yang tidak dibenarkan syariat, maka dia akan mendapatkan akibat-akibat negatif,
di antaranya:
1) Kehilangan pahala dan keutamaan yang besar dari mendengarkan khutbah Jumat
2) Melakukan dosa dan maksiat karena meninggalkan perintah Allah SWT dan Rasul-Nya
Penyusun: Usman Tahir, S.Ag
Kelompok Kerja Penyuluh Agama (Pokjaluh) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo 2
3) Mengurangi khusyu’ dan kualitas sholat Jumat
4) Menyia-nyiakan kesempatan untuk belajar ilmu agama dan mengetahui perkembangan
umat Islam
5) Menyakiti hati imam dan jamaah sholat Jumat yang lain
6) Menjadi contoh buruk bagi orang lain
Maasyiral Muslimin rahimakumullah,
Beberapa larangan yang dilakukan saat sedang mendengarkan khutbah Jum’at
diantaranya adalah: Pertama: Berbicara saat khatib sedang khutbah sebagaimana firman
Allah didalam QS. Al-A’raf, ayat 204 :
َ ُ َ ْ ُ ْ ُ َّ َ َ ُ ْ َ َ ُ َ ُ َ ْ َ ُ ْ ُ ْ َ ُ َ َ
‫وٰإذا ق ِرئ القرآن فاست ٰمعوا له وأن ٰصتوا لعلكم ترحمون‬
“Dan apabila dibacakan Al Quran (khutbah), maka dengarkanlah baik-baik, dan
perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.”(QS. Al-A’raf: 204).
Pada kenyataannya, masih sering kita jumpai ada beberapa jemaah yang saling
berbicara padahal khotbah sedang berlangsung. Ketika khutbah berlangsung semestinya
tidak keluar dari mulut seorang muslim, apa lagi saat ibadah Jumat seperti ini. Karena
khutbah Jumat itu setara dengan dua rokaat. Jadi jika lalai dari mendengarkannya, maka
seakan kita lalai dari dua raka’at shalat kita.
Kedua; Melakukan Aktifitas yang Melalaikan Mendengarkan Khutbah. Menurut
Imam Hanafi, Maliki, dan Hambali wajib hukumnya mendegarkan khutbah Jumat.
Pendapat ini juga pendapat sahabat Utsman bin Affan, Abdullah bin Umar dan Ibnu
Mas’ud. Imam Abu Hanifah mengatakan: “Semua hal yang diharamkan ketika sholat,
haram juga dilakukan ketika sedang mendengarkan khutbah”.
Tidak diperkenankan untuk melakukan kegiatan atau aktifitas yang dapat
mengalihKan diri dari mendengarkan khutbah, misalkan main Hp, dimana sekarang
banyak yang main Hp ketika khutbah jumat berlangsung. Sudah bisa dipastikan bahwa
dalam khutbah Jumat itu pasti ada ayat Al-Quran, karena itu tidak layak bagi jama’ah
untuk main-main ketika khotib sedang berkhutbah. Anjuran diam saat khutbah
berlangsung berlaku umum, termasuk diam dari melafalkan dzikir.
Ketiga; Melangkahi Pundak Orang Lain. Larangan ini ditujukan bagi orang yang
terlambat datang ke masjid saat khatib sedang berkhutbah lalu melihat ada celah di shaf
dan berupaya melewati pundak orang lain untuk menempati celah yang kosong tersebut.
َّ َ ً ْ َ ُّ َ ُ ُ ْ َ ْ َ َّ َ َ َّ َ َ ْ َ
‫ْسا ٰإَل َج َهن َم‬‫اس يوم الجمع ٰة ات ٰخذ ٰج‬
ِ ‫الن‬ ‫اب‬ ‫ق‬‫ر‬ِ ‫َّط‬ ‫من تخ‬
“Barangsiapa di hari jum’at melangkahi pundak orang lain, maka akan dibuatkan
baginya jembatan ke jahannam”. (HR. Ibnu Majah).
Kecuali, jika melewati pundak orang lain sebelum khatib naik mimbar untuk khutbah
maka dibolehkan.
Keempat; Duduk sambil memeluk lutut (‘Ihtiba’).
ُ‫َن ََه َعن ْال ُح ْب َوة َي ْو َم ْال ُج ُم َعة َواْل َم ُام َي ْخ ُطب‬
ٰ ٰ ٰ ِ
“Rasulullah melarang dari duduk dengan memeluk lutut pada saat imam sedang
berkhutbah.” (HR. Tirmidzi dan Abu Daud).
Imam Nawawi mengatakan larangan duduk memeluk lutut saat mendengarkan
khutbah agar tetap terjaga dan tidak tidur.
Jama’ah shalat Jum’at Rahimakumullah,
Selain itu juga disunahkan bagi jamaah yang mendengarkan khotbah menghadap
khatib dengan wajah mereka, karena hal tersebut merupakan etika dan membuat mereka
menghadap qiblat. Dan sunah bagi mereka untuk memperhatikan dan mendengarkan
khutbah.
Demikian, semoga kita dapat mengambil hikmahnya, untuk menjadikan sholat
jum’at kita tidak sia-sia.…Aamiin..Allahhumma Aamiin.
َ ‫العظ ْيم َو َن َف َع ْن َوا َّي ُاك ْم ب َما ف ْيه م َن ال َا َيات َو ذ ْكر‬
‫الح ٰك ْي ٰم َو‬ َ ‫الق ْرأن‬ُ ْ ََُْ ُ َ َ َ
ِ ٰ ٰ ٰ ٰ ٰ ٰ ٰ ُ‫ٰ ي‬ ٰ ُ ُ َّ ُ ٰ َ َ ‫هللا ٰ يَل ولكم ْ ٰ ُ يف‬
ٰ ‫بارك‬
َ ‫السم ْيع‬
‫الع ٰل ْي ٰم‬ َّ ‫َت َق َّب َل هللا م ْن ومنك ْم تالوته ٰانه هو‬
َ َ َ ِّ ُ
ٰ ٰ ٰ ‫ٰ ي‬
Penyusun: Usman Tahir, S.Ag
Kelompok Kerja Penyuluh Agama (Pokjaluh) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo 3
‫َ َ ْ َ ُ َ ْ َ َ َ َّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫‪Khutbah Kedua‬‬
‫َ ُّ ْ ُ َ ُ َ َ َ‬ ‫هلل َع َ‬ ‫َْ َ ْ ُ‬
‫َل ت ْو ٰفي ٰق ٰه وٰام ٰتن ٰان ٰه‪ .‬وأشهد أن ال ٰاله ٰإال‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َل ٰإ ْح َس ٰان ٰه والش َكر له ع‬ ‫الحم ٰ‬ ‫د‬
‫الد ٰاِع َ‬ ‫ُ‬
‫ُ َ َّ ً َ ْ ُ ُ َ َ ُ ْ ُ َّ‬ ‫َّ‬ ‫ْ‬
‫ُ َ ُ َ ْ َ ُ َ ْ َ ُ َ َ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫إَل‬
‫َ‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫و‬ ‫س‬ ‫ر‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫د‬ ‫ب‬ ‫ع‬ ‫ا‬ ‫د‬ ‫م‬ ‫َ‬ ‫ح‬ ‫م‬ ‫أن‬ ‫د‬ ‫شيك له وأشه‬ ‫ِ‬ ‫هللا وهللا وحده ال‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ِّ‬
‫الله َّم َص ِّل َعَل ُم َح َّم ٍد و َعَل ا ٰل ٰه َوأ ْص َحاب ٰه َو َسل ْم ت ْس ٰل ْي ًما ٰك ْ ً‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ر ْض َوانه‪ُ .‬‬
‫ثيا أ َّ َما َب ْعد‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َِ ْ َ ُ ْ َ َ َ ٰ‬ ‫َِ َ َ ٰ ٰ‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬
‫فيا ا ُّي َها الن ُ‬
‫اس ٰاتقوا هللا ٰف ْي َما أ َم َر وانتهوا ع َّما نَه واعل ُموا أن هللا أ َم َرك ْم ٰبأ ْمر‬
‫َ َ َ َ َ َ َّ َ َ َ َ َ ُ ُ َ ُّ ْ َ‬ ‫ُ ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ََ‬ ‫َََ ْ َْ‬
‫آلئكته يصلون‬ ‫بدأ ٰفي ٰه ٰبنف ٰس ٰه وثـن ٰبمآل ٰئك ٰت ٰه ٰبقد ٰس ٰه وقال تعاَل ٰإن هللا وم‬
‫ُ َّ ٰ َ ِّ َ َ‬ ‫ً‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ ُّ َ َّ ْ َ َ ُ ْ َ ُّ ْ َ َ ْ َ َ ِّ ُ ْ َ‬ ‫َ َ َّ‬
‫‪.‬‬
‫َل الن ِٰن يآ ايها ال ٰذين آمنوا صلوا علي ٰه وسلموا تس ٰليما اللهم صل عَل‬ ‫ع‬
‫َ َُ ُ َ َ َ َ‬ ‫ُ َ َّ َ َ َ َ ْ‬ ‫ُ َ َ ْ َ َ ِّ ْ َ َ َ‬ ‫ُ َ َّ َ َّ‬
‫آلئك ٰة‬ ‫يآئك و ْرس ٰلك وم ٰ‬ ‫آل محم ٍ َد وع َْل ان ٰب ٰ‬ ‫ْمح َم ٍد صَل هللا ّعلي ٰه وس ْلم ُ َو َعَل ٰ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ض الل ُه َّم َعن الخلف ٰاء َّ‬
‫الر ٰاش ٰد ْي َن أ ِٰب َبكر َوع َمر َوعث َمان َوع َٰل َوع ْن‬ ‫ي َو ْار َ‬ ‫لمق َّرب ْ َْ‬ ‫ا ُ‬
‫َ َ ْ ِّ ْ َ ْ َ َ َّ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َّ ْ َْ َ‬ ‫َ َّ ٰ َّ َ َ َ َّ ْ َْ ِ َ َ‬
‫الت ٰاب ٰعي وت ٰاب ٰ يع الت ٰاب ٰعي لهم ٰب ٰاحس ٍان ٰالىيو ٰم الدي ِن وارض عنا‬ ‫َ‬ ‫ب ٰقي ٰة الصحاب ٰة و‬
‫لم ْسلم ْ َْ‬ ‫لمؤم َن َ ُ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬
‫لله َّم اغف ْر لل ُمؤمن ْ َْ َ ُ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫يا ُ‬ ‫َ‬ ‫الراحم ْ َْ‬ ‫َم َع ُه ْم ب َر ْح َمت َ َ ْ َ َ‬
‫ي‬ ‫ات وَا ٰ ٰ‬ ‫ي وْا ٰ ٰ‬ ‫ٰ َ ٰ ْ ٰ َٰ‬ ‫ك يا أرحم َّ ْٰ َٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬
‫ي َوأذلَّ‬ ‫لم ْسلم ْ َْ‬ ‫الله َّم أع َّز اْل ْسال َم َوا ُ‬ ‫يآء م ْن ُه ْم َواال ْم َوات ُ‬ ‫لم ْسل َمات َا َال ْح ُ‬ ‫َو ْا ُ‬
‫ٰ‬
‫اخ ُذ ْل َمنْ‬ ‫َِّ ْ َ ٰ َ ْ ُٰ َْ ْ َْ َ ْٰ ُ ْ َ َ َ ْ ٰ ُ َ ِّ َّ َ ٰ َ ْ ُ ٰ ْ َ ْ َ َ َ ٰ ِّ ٰ ْ َ َ ْ‬
‫ُص ٰعبادك الموح ٰدية وانُص من نُص الدين و‬ ‫َ‬ ‫ْسكي وان‬ ‫ٰ‬ ‫ِ‬ ‫الْسك والم‬
‫ُ َّ ْ َْ‬
‫‪.‬‬ ‫ْ‬ ‫َ ْ َ ِّ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ ْ ُ ْ ْ َْ َ َ ِّ ْ ْ َ َ ِّ ْ َ ْ‬
‫خذل المس ٰل ٰمي و دمر أعداء الدي ِن واع ٰل ك ٰلم ٰاتك ٰإَل يوم الدي ِن اللهم ادفع‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ َْ ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ َّ ْ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ َّ َ‬
‫الزال ِز َل َوا ٰلم َح َن َو ُس ْو َء ا ٰلفتن ٰة َوا ٰلم َح َن َما ظ َه َر ٰمن َها َو َما‬ ‫عنا البالء والوباء و‬
‫عآم ًة َيا َربَّ‬ ‫ي َّ‬ ‫لم ْسلم ْ َْ‬ ‫َب َط َن َع ْن َب َلد َنا ٰا ْن ُدون ْيس َّيا خآصة و َسائر ا ُلبلدان ا ُ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ً‬ ‫َّ‬
‫ٰٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬
‫ْ َ َ ْ َْ ‪َ َّ َ . َّ َ َ َ َ َ ً َ َ َ ٰ َ ْ ِ ْ َ ً َ َ َ َ ْ ُّ ٰ ْ َ َ َّ َ .‬‬
‫آلخرٰة حسنة و ٰقنا عذاب الن ِار ربنا‬ ‫ي ُ ربنا ٰآتناْ ٰ َف َالدنيا َحسن َة و ٰف ا َ ٰ‬ ‫العال ٰم‬
‫َّ‬
‫هللا ! ٰإن‬
‫َ‬
‫اشي َن‪ٰ .‬ع َباد‬ ‫َظ َل ْم َنا انف َسنا َواإن ل ْم تغف ْر لنا َوت ْر َح ْمنا لنك ْون َّن م َن الخ ْ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫ٰ‬
‫َْ ُ ْ َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ ُ ْ َ َ َ ْ ٰ َ َ ْٰ ِ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫ٰ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َْ ُ ُ ْ َ ْ َْ‬
‫شآء والمنك ِر‬ ‫تآء ُ ٰذي القر ِْب وينَه ْعُ ِن ُ الفح ُ ٰ‬ ‫س ٰان وٰإي ٰ‬ ‫هللا يأمر ٰبالعد ٰل وا ْٰلح‬
‫ْ‬
‫هللا ا َلع ٰظ ْي َم َيذك ْرك ْم َواشك ُر ْو ُه َع َ‬ ‫َو ْا َلب ْع َيع ُظ ُك ْم َل َع َّل ُك ْم َتذك ُر ْون َواذك ُروا َ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬
‫َل ٰن َع ٰم ٰه‬ ‫َ‬ ‫ُ ي َٰ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ ْ َ‬
‫هللا أ ك ِ ْي‬ ‫ي ِزدك ْم ول ٰذك ُر ٰ‬

‫‪Penyusun: Usman Tahir, S.Ag‬‬


‫‪Kelompok Kerja Penyuluh Agama (Pokjaluh) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo‬‬ ‫‪4‬‬

Anda mungkin juga menyukai