Anda di halaman 1dari 6

Khutbah Jum'at,

Episode Jumadil Tsani

KIAT-KIAT MENJAGA LINGKUNGAN HIDUP

ُ‫اَل َّسالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ هللاِ َوبَ َر َكاتُه‬


‫ان ِإالَّ َعلَى‬ َ ‫َأ ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِمي َْن َو ْال َعاقِبَةُ لِ ْل ُمتَّقِي َْن َوالَ ُع ْد َو‬
‫ َأ ْش هَ ُد َأ ْن‬،‫الظَّالِ ِمي َْن الَ َح ْو َل َوالَ قُ َّوةَ ِإالَّ ِباهللِ ْال َعلِ ِّي ْال َع ِظي ِْم‬
ً‫ث َرحْ َم ة‬ ُ ‫الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللا َوأ ْشهَ ُد َأ َّن ُم َح َّمدًا الَ َّرس ُْو ُل هللاِ اَ ْل َم ْبع ُْو‬
‫ار ْك َعلَ ْي ِه َو َعلَى ِإ ْخ َوانِ ِه ِم ْن‬ ِ َ‫ص ِّل َوسلِّ ْم َوب‬ َ ‫ اَللَّهُ َّم‬.‫لِ ْل َعالَ ِمي َْن‬
Ma'asyiral Muslimin, Jama'ah Jum'atْ Rahimakumullah.
‫بِ ِه الطَّيِّبِي َْن‬Marilah
‫ص َحا‬ ْ ‫وَأ‬memanjatkan
َ ‫ْن َو َعلى آلِ ِه‬puji َ ‫س لِي‬ dan
‫يَ ا ِء َوال‬keِ‫َْأل ْنب‬hadirat
َ ْ‫ ُمر‬syukur ‫ ِم ْي ِع ا‬Allah
‫َج‬
‫بَ ْع ُد‬swt ‫َأ َّما‬atas َ‫ ْال ُم ْس ت‬nikmat,
.‫قِي َم‬segala ُ‫ص َراطَه‬ ‫ك‬َ َ‫ ْن َس ل‬dan
ِّ anugerah, ‫الطَّا ِه ِري َْن َو َعلَى ُك‬yang
‫ ِّل َم‬kasihsayang-Nya
‫َأ ْنتُ ْم‬begitu
‫ َّن ِإاَّل َو‬besar.
mohonkan
ُ‫ تَ ُم وت‬Shalawat
kepada
ِ‫ق تُقَات‬
‫ ِه َواَل‬Allah َّ dan ‫قُ وا هَّللا‬semoga
‫ َح‬salam
danَ kita khususkan kepada Nabi
‫فَيَا َأيُّهَا ْال ُم‬kita
َّ‫ ْسلِ ُم ْو َن ات‬senantiasa
Muhammad saw, sebagai nabi dan rasul-Nya yang termulia
budipekertinya. Kemuliaan budipekertinya nabi kita bukan
saja pada kemuliaan akhlaknya terhadap Allah, dan terhadap
sesama manusia, tetapi beliau juga sangat mulia akhlaknya
terhadap lingkungan alam, lingkungan hidup sekitarnya.
Pada dasarnya, kemulian akhlak terhadap lingkungan
hidup, merupakan sejauh mana usaha manusia menjaga
lingkungannya, dan kiat-kiat apa yang dilakukan dalam
melestarikan lingkungan hidupnya tersebut.
Kaum Muslimin Sidang Jama'ah Jum'at yang Berbahagia,

1
Khutbah Jum'at,
Episode Jumadil Tsani

Alquran sejak diwahyukan Allah kepada Nabi saw,


sudah berbicara tentang kiat-kiat menjaga lingkungan hidup.
Hal ini dapat dipahami dari pembicaraan Alquran tentang
penghijauan dengan cara menanam dan bertani. Dalam hal
ini, Allah menegaskan bahwa di bumi ini telah tersedia
berbagai fasilitas yang melimpah untuk bercocok tanam,
menanam pepohonan, sayur-sayuran, dan semacamnya
sebagaimana dalam surah al-An’am ayat 99 yakni,
‫ات ُك ِّل َش ْي ٍء‬ َ َ‫َوهُ َو الَّ ِذي َأ ْن َز َل ِم َن ال َّس َما ِء َما ًء فََأ ْخ َرجْ نَا بِ ِه نَب‬
‫ضرًا نُ ْخ ِر ُج ِم ْنهُ َحبًّا ُمتَ َرا ِكبًا َو ِم َن النَّ ْخ ِل‬ ِ ‫فََأ ْخ َرجْ نَا ِم ْنهُ َخ‬
‫ون‬َ ُ‫ب َوال َّز ْيت‬ ٍ ‫ت ِم ْن َأ ْعنَا‬ ٍ ‫ان َدانِيَةٌ َو َجنَّا‬ ٌ ‫ِم ْن طَ ْل ِعهَا قِ ْن َو‬
‫ان ُم ْشتَبِهًا َو َغي َْر ُمتَ َشابِ ٍه ا ْنظُرُوا ِإلَى ثَ َم ِر ِه ِإ َذا َأ ْث َم َر‬ َ ‫َوالرُّ َّم‬
Dan Dialah ‫ون‬ ُ‫يُْؤ ِمن‬menurunkan
َ yang ٍ ‫آَل يَا‬air‫ ُك ْم‬hujan
‫ت لِقَ ْو ٍم‬ ِ‫فِي َذل‬dari ‫ َويَ ْن ِع ِه‬lalu kami
‫ ِإ َّن‬langit,
tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka
Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang meng-
hijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir
yang banyak; dan dari mayang kurma mengurai tangkai-
tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan
(Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang
tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah,
dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada
yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi
orang-orang yang beriman.
Hadirin sekalian, pertimbangan mendasar dari kiat-kiat
upaya penghijauan yang dapat dipahami dari ayat ini. Karena
adannya kemanfaatan bagi kita.
Allah berfirman dalam surah al-An'am ayat 99
‫ات ُك ِّل َش ْي ٍء‬ َ َ‫َوهُ َو الَّ ِذي َأ ْن َز َل ِم َن ال َّس َما ِء َما ًء فََأ ْخ َرجْ نَا بِ ِه نَب‬
‫ضرًا نُ ْخ ِر ُج ِم ْنهُ َحبًّا ُمتَ َرا ِكبًا َو ِم َن النَّ ْخ ِل‬ ِ ‫فََأ ْخ َرجْ نَا ِم ْنهُ َخ‬
‫ون‬َ ُ‫ب َوال َّز ْيت‬ ٍ ‫ت ِم ْن َأ ْعنَا‬ ٍ ‫ان َدانِيَةٌ َو َجنَّا‬ٌ ‫ِم ْن طَ ْل ِعهَا قِ ْن َو‬
2
‫ان ُم ْشتَبِهًا َو َغي َْر ُمتَ َشابِ ٍه ا ْنظُرُوا ِإلَى ثَ َم ِر ِه ِإ َذا َأ ْث َم َر‬ َ ‫َوالرُّ َّم‬
‫ون‬ ٍ ‫َويَ ْن ِع ِه ِإ َّن فِي َذلِ ُك ْم آَل يَا‬
َ ُ‫ت لِقَ ْو ٍم يُْؤ ِمن‬
Khutbah Jum'at,
Episode Jumadil Tsani

Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu kami
tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka
Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang
menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir
yang banyak; dan dari mayang kurma mengurai tangkai-tangkai
yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan
pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa.
Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan
(perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada
yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah)
bagi orang-orang yang beriman.
Melalui ayat ini, Allah swt menggambarkan proses
pelestarian lingkungan yang dimulai dengan diturunkannya
hujan, lalu tumbuhlah tumbuh-tumbuhan yang buahnya
indah yang menghijau, menyejukkan jiwa, mata dan hati
ketika memandangnya. Setelah Allah swt, memaparkan
keasrian lingkungan kebun yang di dalamnya berupa
tanaman, kurma, zaitun, buah delima dan semacamnya, lalu
kita dianjurkan pula untuk memperhatikan buahnya yang
telah matang untuk dimanfaatkan.
Berkenaan dengan itulah, maka kiat-kiat untuk meng-
adakan penghijauan adalah pertama kali kita harus
menyiramnya dengan air. Dengan cara seperti ini, insyaAllah
apa yang kita tanam akan tumbuh. Karenanya, bila kita
menanam pohon dengan niat penghijauan dan lalu kita
menjaganya dengan baik, lalu suatu saat dimanfaatkan untuk
kita semua, atau untuk manusia, bahkan bila suatu saat
diantara buahnya ada yang dimanfaatkan oleh hewan, maka
nilainya adalah sedekah. Hal ini sesuai hadis Nabi saw,

3
Khutbah Jum'at,
Episode Jumadil Tsani

‫ع َزرْ عًا فَيَْأ ُك ُل ِم ْنهُ طَ ْي ٌر‬


ُ ‫َما ِم ْن ُم ْسلِ ٍم يَ ْغ ِرسُ غَرْ سًا َأ ْو يَ ْز َر‬
ٌ ‫َأ ْو ِإ ْن َس‬
‫ان‬
)‫ مسلم‬seorang
Tidaklah ‫البخاري و‬ muslim ‫(رواه‬
menanamٌ‫ص َدقَة‬ ‫ان لَهُ بِ ِه‬
َ tanaman, َ kemudian ‫َأ ْو بَ ِهي‬
‫ َمةٌ ِإاَّل َك‬tanaman
itu dimakan dan dimanfaatkan oleh burung, atau manusia,
ataupun hewan, kecuali baginya dengan tanaman itu
adalah sadaqah”. (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Kaum Muslimin yang Dirahmati Allah,
Kiat lain yang dianjurkan syariat dalam rangka
menjaga lingkungan hidup, terutama lingkungan sekitar kita
adalah senantiasa menjaga kebersihannya. Dalam sebuah
hadis Nabi saw bersabda,
َ ‫تَنَـظَّفُ ْوا بِ ُكلِّ َماا ْستَطَ ْعتُ ْم فَِإ َّن هللاَ تَ َعال َى بَنَى ْاِإل ْسالَ ُم َع‬
‫لى‬
)‫ْف (رواه الطبرانى‬ ٍ ‫النَّظَافَ ِة َولَ ْن يَ ْد ُخ َل ْال َجنَّةَ ِإالَّ ُكلُّ نَ ِظي‬
Jagalah kebersihan lingkungan dengan segala usaha yang dapat
kamu lakukan. Sesungguhnya Allah menegakkan Islam di atas
prinsip kebersihan, dan tidak akan masuk syurga kecuali
orang-orang yang memelihara kebersihan (HR. al-Thbarani)
Untuk menjaga lingkungan yang bersih, tentu kita
harus memulai dari lingkungan rumah sendiri, lingkungan
tempat ibadah, lingkungan tempat pendidikan, lingkungan
kantor tempat kita bekerja, dan selainnya. Dalam sebuah
hadis Nabi saw bersabda,
‫صالِ َحةً َوَأ ْوالَ ُد‬
َ ُ‫ َأ ْن تَ ُك ْو َن َز ْو َجتُه‬،‫َأرْ بَ َعةُ َسا َع َد ِة ْال َمرْ ِء‬
‫فى بَلَ ِد ِه (رواه‬ ِ ُ‫صالِ ِحي َْن َوَأ ْن يَ ُك ْو َن ِر ْزقُه‬
َ ُ‫َأ ْب َرارًا َو ُخلَطَاُؤ ه‬
Ada empat kebahagiaan seseorang, )‫الديلمى‬ yaitu : mempunyai istri yang
saleh, anak-anak yang baik, lingkungan yang yang baik, dan
rezki berasal dari lingkungan di negerinya
Jama'ah Jum'at yang Dirahmati Allah,

4
Khutbah Jum'at,
Episode Jumadil Tsani

Di awal khutbah ini, juga telah disinggung bahwa


kemuliaan nabi kita, Muhammad saw, adalah antara lain
disebabkan mulia akhlaknya terhadap lingkungan alam,
lingkungan hidup sekitarnya. Beliau memiliki moral yang
islami terhadap lingkungannya. Karena itu, termasuk pula
kiat menjaga lingkungan hidup, adalah kita harus memiliki
moral Islami terhadap lingkungan.
Perlu kita sadari bahwa krisis ekologi global yang
melanda lingkungan hidup sebagaimana yang dihadapi
negara-negara besar dewasa ini adalah persoalan krisis moral.
Kita sebagai umat Islam, telah diberikan kode etik tersendiri
bagaimana bermoral Islami dengan lingkungan. Dalam hal
ini, mungkin sudah ada khatib yang telah menyinggung
sebelumnya bahwa, antara lain bentuk moral terhadap
lingkungan hutan, adalah kita dilarang menebang pohon
secara liar. Pada lingkungan tumbuh-tumbuhan, dilarang
memetik buahnya sebelum matang, pada lingkungan air dan
sungai, kita dilarang buang kotoran baik kotoran dari perut
kita maupun kotoran lain berupa sampah pada saluran yang
tergenang dan air mengalir. Kesemuanya, ini harus kita
hindari karena tidak sesuai dengan moralitas islami, dan
prilaku yang demikian, disebut sebagai akhlak al-mazmumah,
moralitas tecelah.
Sebaliknya, marilah kita bermoral Islami terhadap
lingkungan, dengan cara menjaga lingkungan hidup kita
sebagaimana yang khatib telah jelaskan. Moral islami yang
demikian, telah ada pada diri nabi kita Muhammad saw, dan
kita harus mencontoh, dan atau mengikutinya. Dalam surah
al-Ahzab ayat 21, Allah swt berfirman,
َ ‫ُول هَّللا ِ ُأس َْوةٌ َح َسنَةٌ لِ َم ْن َك‬
َ ‫ان يَرْ جُو هَّللا‬ ِ ‫ان لَ ُك ْم فِي َرس‬
َ ‫لَقَ ْد َك‬
‫َو ْاليَ ْو َم اآْل ِخ َر َو َذ َك َر هَّللا َ َكثِيرًا‬

5
Khutbah Jum'at,
Episode Jumadil Tsani

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan


yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap
(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan
dia banyak menyebut Allah.
Hadirin yang Dirahmati Allah
Aisyah, isteri Nabi saw pernah ditanya, bagaimanakah
akhlak Nabi saw. Aisyah menjawab, "Akhlaknya Nabi saw
adalah Alquran", maksudnya bahwa seorang yang dalam
upayanya mencontohi akhlak Nabi saw yang mulia itu, maka
hendaklah ia menjadi Alquran sebagai pedoman hidupnya.
Kaitannya dengan itu, jelas sekali bagi kita bahwa, ke-
peloporan pemerintah kita saat ini menggalakkan gerakan
cinta terhadap Alquran termasuk sebuah upaya untuk men-
jadikan masyarakat di daerah ini, masyarakat Sulsel ber-
akhlak qur'aniyah.

‫ك هللاُ لِى َولَ ُك ْم فِى‬ َ ‫ بَا َر‬،‫ْق‬ ِ ‫َوهللاُ ْال ُم َوفِّ ْق ِإلَى َأ ْق َو ِم الطَّ ِري‬
‫ت َوال ِّذ ْك ِر‬ِ ‫ َونَفَ ْعنِي َوِإيَّا ُك ْم بِ َما فِ ْي ِه ِم َن ْاآليَا‬،‫ْالقُرْ آ ِن ْال َع ِظي ِْم‬
ِ ‫لى هَ َذا َوَأ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ ْال َع ِظي ِْم‬
‫لى َولَ ُك ْم‬ ِ ‫ َأقُ ْو ُل قَ ْو‬،‫ْال َح ِكي ِْم‬
 ...‫ْن‬ َ ‫َو ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِمي‬

Anda mungkin juga menyukai