Anda di halaman 1dari 9

ARTIKEL ILMU AKHLAK

KERUSAKAN ALAM

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Akhlak

Dosen Pengampu : Fahmi Hasan Nugroho, Lc., M.A.

Disusun Oleh

Anindi Yuli Fauziah (1213060014)

Auliya Rahma Atqiya (1213060021)

Farhan Mutashim Billah (1213060035)

PROGRAM STUDI HUKUM PIDANA ISLAM FAKULTAS SYARI’AH DAN


HUKUM UNIVERSITAS NEGRI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2021
A. Pendahuluan

Alam semesta ini diciptakan oleh Allah swt sangat sempurna. Untuk mengatur
kelangsungan kehidupan makhlukNya di muka bumi, Allah telah memberikan kepercayaan
kepada manusia untuk memakmurkan dan mengelolanya dengan cara yang baik sehingga
tidak terjadi bencana di muka bumi (QS. Hud [11]: 61).

9‫ن‬9َ 9‫ ِم‬9‫ ْم‬9‫ َأ ُك‬9‫ َش‬9‫ َأ ْن‬9‫ َو‬9ُ‫ ه‬9ۖ 9ُ‫ ه‬9‫ ُر‬9‫ ْي‬9‫ َغ‬9ٍ‫ ه‬9َ‫ل‬9ٰ ‫ ِإ‬9‫ن‬9ْ 9‫ ِم‬9‫ ْم‬9‫ ُك‬9َ‫ ل‬9‫ ا‬9‫ َم‬9َ ‫ هَّللا‬9‫ا‬9‫ و‬9‫ ُد‬9ُ‫ ب‬9‫ ْع‬9‫ِم ا‬9 9‫و‬9ْ 9َ‫ ق‬9‫ ا‬9َ‫ ي‬9‫ َل‬9‫ ا‬9َ‫ ق‬9ۚ 9‫ ا‬9‫ح‬9ً ِ9‫ل‬9‫ ا‬9‫ص‬
َ 9‫ ْم‬9ُ‫ه‬9‫ ا‬9‫خ‬9َ ‫ َأ‬9‫ َد‬9‫ و‬9‫ ُم‬9َ‫ ث‬9‫ى‬9ٰ 9َ‫ ِإ ل‬9‫و‬9َ

9‫ب‬ 9ٌ 9‫ ي‬9ِ‫ ر‬9َ‫ ق‬9‫ ي‬9ِّ9‫ ب‬9‫ر‬9َ ‫َّن‬9 ‫ ِإ‬9ۚ 9ِ‫ ه‬9‫ ْي‬9َ‫ ِإ ل‬9‫ا‬9‫و‬9ُ‫ب‬9‫ و‬9ُ‫َّ ت‬9‫م‬9ُ‫ ث‬9ُ‫ه‬9‫ و‬9‫ِ ُر‬9‫ ف‬9‫غ‬9ْ 9َ‫ ت‬9‫ ْس‬9‫ ا‬9َ‫ ف‬9‫ ا‬9َ‫ه‬9‫ِ ي‬9‫ ف‬9‫ ْم‬9‫ ُك‬9‫ َر‬9‫ َم‬9‫ ْع‬9َ‫ ت‬9‫ ْس‬9‫ ا‬9‫و‬9َ 9ِ‫ ض‬9‫ر‬9ْ ‫َأْل‬9‫ا‬
ٌ 9‫ ي‬9‫ ِج‬9‫ ُم‬9‫ب‬

Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: "Hai kaumku,
sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan
kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah
ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat
(rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)".

Di dalam ayat tersebut, kata ‫ َوا ْستَ ْع َم َر ُك ْم‬berarti diperintahkan untuk memakmurkan bumi,
karena manusia mempunyai potensi dan memiliki kesiapan untuk menjadi makhluk yang
membangun. Memakmurkan bumi pada hakikatnya adalah pengelolaan lingkungan secara
benar dengan cara melaksanakan pembangunan dan mengolah bumi. Karena alam harus
dijaga dan dilestarikan supaya tidak punah sehingga dapat dimanfaatkan oleh generasi
mendatang.

B. Pembahasan
1. Ajaran Islam dalam melestarikan kerusakan alam.
Menurut Islam pandangan terhadap alam semesta bukan hanya berdasarkan akal semata.
Alam semesta difungsikan untuk menggerakkan emosi dan perasaan manusia terhadap
keagungan al-Khaliq, kekerdilan manusia di hadapan-Nya, dan pentingnya ketundukan
kepada-Nya. Artinya, alam semesta dipandang sebagai dalil qath’i yang menunjukkan
keesaan dan ketuhanan Allah. Allah swt telah mengatur semua proses penciptaan bumi. Dan
Allah telah memberitahukan kepada umatnya mengenai penciptaan alam semesta serta
larangan merusak alam semesta/bumi dan melalui Al-quran. Penciptaan alam semesta
merupakan salah satu tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Tidak sedikit ayat Al-Qur’an
mengajak kita untuk merenungkan ciptaan-Nya tak terkecuali tentang alam semesta. Alam
semesta adalah ruang dimana di dalamnya terdapat kehidupan biotik maupun abiotik serta
segala macam peristiwa alam yang dapat diungkapkan maupun yang belum dapat
diungkapkan oleh manusia.

Dan dari semua itu juga Allah melarang manusia untuk merusak alam yang sudah di
ciptakannya dengan baik.

Salah satu ayat yang terdapat di dalam Al-Qur'an Menjelaskan mengenai larangan membuat
kerusakan dimuka bumi yaitu Q.S Al A'Raf ayat 56 :

َ‫ًا اِ َّن َرحْ َمتَ هّٰللا ِ قَ ِريْبٌ ِّمنَ ْال ُمحْ ِسنِ ْين‬9ۗ‫ض بَ ْع َد اِصْ اَل ِحهَا َوا ْد ُعوْ هُ َخوْ فًا َّوطَ َمع‬
ِ ْ‫َواَل تُ ْف ِس ُدوْ ا فِى ااْل َر‬
Yang artinya "Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan
baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat
Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan. "

Dalam Ayat Diatas tersebut Allah Subhanahu Wa ta A'la Melarang untuk tidak berbuat
kerusakan dibumi karena Allah telah menciptakan bumi dan alam semesta ini dengan baik.
Larangan ini sebenarnya mencakup semua bidang seperti jangan membuat kerusakan alam
dan lain sebagainya.

Maka dari ayat tersebut kita diharuskan untuk melestarikan alam yang Allah ciptakan dan
kita harus mensyukurinya serta selalu meminta doa kepada-nya agar alam semesta ini bisa
terjaga kelestariannya dan tidak dirusak oleh orang orang dzolim yang merusak kelestarian
alam.

Adapun pula Hadist tentang melestarikan Alam dengan menanam tumbuhan yang bermanfaat
dan menjadi sedekah bagi yang menanamnya yaitu

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda:

"Tidak seorang pun Muslim yang menanam tumbuhan atau bercocok tanam, kemudian
buahnya dimakan oleh burung atau manusia atau binatang ternak, kecuali yang dimakan itu
akan bernilai sedekah untuknya." (HR Bukhari)
Dari hadist tersebut Rasulullah menganjurkan untuk bercocok tanam.

Tak hanya untuk melestarikan alam, bercocok tanam juga memberi manfaat bagi seorang
muslim di dunia maupun akhirat kelak Sebab, tanaman yang dikonsumsi dan menjadi sumber
kehidupan bagi manusia, hewan dan burung akan menjadi sedekah bagi orang yang
menanamnya.

2. Akar Permasalahan Kerusakan Alam

a. Polusi
Polusi udara, air dan tanah memerlukan waktu jutaan tahun agar dapat normal kembali.
Sektor Industri dan asap kendaraan adalah sumber pencemaran utama.

- Polusi air disebabkan oleh tumpahan minyak, hujan asam, limbah yang dibuang ke
sungai atau pantai.
- Polusi udara disebabkan oleh berbagai gas dan racun yang dikeluarkan oleh pabrik
serta sisa pembakaran bahan bakar fosil
- Polusi tanah disebabkan oleh limbah industri yang merusak unsur hara dan zat nutrisi
di tanah yang penting bagi tumbuhan dan timbunan sampah plastik ditanah yang
susah diuraikan.

b. Perubahan iklim
Perubahan iklim seperti pemanasan global adalah hasil dari praktik manusia seperti gas
rumah kaca. Pemanasan global menyebabkan meningkatnya suhu lautan dan permukaan
bumi sehingga menyebabkan mencairnya es di kutub dan kenaikan permukaan air laut,juga
mengubah pola alami musim dan curah hujan.

c. Kelebihan populasi
Ledakan populasi di negara-negara maju dan berkembang menyebabkan semakin
langkanya sumber daya yang mengakibatkan Pertanian meningkatkan produksi makanan
dengan menggunakan pestisida yang justru pada akhirnya menimbulkan masalah baru.
Kerusakan itu berupa menurunnya kualitas tanah dan kesehatan manusia.
d. Pembuangan limbah
Pembuanganimbah yang terjadi dikota kota besar seperti limbah plastik di Kali Ciliwung
Jakarta atau kota-kota di Indonesia. Pembuangan limbah rumah tangga, limbah dari sektor
industri yang sering dibuang ke sungai menyebabkan ikan-ikan mati dan hancurnya
ekosistem sungai. Pembuangan limbah ini akhirnya akan menyebabkan pencemaran laut dan
merusak ekosistem laut.
e. Kepunahan keanekaragaman Hayati
Aktifitas perburuan satwa menyebabkan punahnya sumber pemenuhan kebutuhan hidup
manusia. Ekosistem menempuh waktu jutaan tahun untuk stabil sebagai pendukung
kehidupan manusia dan kini berada dalam bahaya bila populasi spesies yang punah terus
bertambah.

f. Penggundulan hutan
Pembukaan hutan untuk pengembangan sektor perkebunan, terutama sawit,
menyebabkan pelepasan karbon ke bumi sehingga meningkatkan perubahan suhu bumi.
Hutan yang sesungguhnya berperan menyerap racun karbon dioksida hasil pencemaran,
kemudian mengubahnya menjadi oksigen, membantu menciptakan hujan, menjadi habitat
bagi berbagai jenis satwa yang penting untuk mendukung bagi kehidupan manudia, hancur
digantikan tanaman monokulutur. Padahal tanaman monokultur tidak akan mampu berperan
seperti hutan di dalam mendukung pemenuhan kebutuhan hidup manusia.

h. Penipisan lapisan ozon


Lapisan ozon merupakan lapisan peindung yang tak terlihat yang menutupi planet bumi,
melindungi kita dari radiasi sinar matahari yang berbahaya. Penipisan lapisan Ozon
diperkirakan disebabkan oleh polusi yang disebabkan oleh gas Klorin dan Bromida. Lapisan
ozon penting bagi manusia karena mencegah radiasi Ultraviolet (UV) yang berbahaya jika
mencapai bumi. Ini wajib menjadi perhatian.

i. Hujan asam
Hujan asam dapat disebabkan karena pembakaran bahan bakar fosil atau akibat
meletusnya gunung berapi atau membusuknya vegetasi yang melepaskan sulfur dioksida dan
nitrogen oksida ke atmosfer. Hujan asam merupakan permasalahan lingkungan yang dapat
memiliki efek serius pada kesehatan manusia, satwa liar dan spesies air.
3. Solusi mengatasi kerusakan alam

Manusia dan lingkungan mempunyai hubungan yang erat, bahkan tidak terpisahkan.
Yang ada manusia sangat bergantung terhadap alam atau lingkungan. Maka faktor
ketergantungan ini mestinya menyadarkan manusia untuk senantiasa menjaga dan
merawatnya. Dalam kondisi dan posisi krisis lingkungan seperti inilah, Islam, sekali lagi,
menawarkan konsep yang sangat jelas tentang pentingnya konservasi, penyelamatan, dan
pelestarian lingkungan. 
ٰۤ
‫م فِ ْي َمٓا ٰا ٰتى ُك ۗ ْم اِ َّن َربَّكَ َس ِر ْي ُع‬9ْ ‫ت لِّيَ ْبلُ َو ُك‬
ٍ ‫ْض د ََر ٰج‬
ٍ ‫ع‬َ ‫ب‬ ‫ق‬
َ ْ‫و‬َ ‫ف‬ ‫م‬
ْ ُ
‫ك‬ ‫ض‬
َ ْ
‫ع‬ َ ‫ب‬ ‫ع‬
9
َ َ ‫ف‬‫ر‬َ ‫و‬
َ ‫ض‬
ِ ْ‫ر‬َ ‫اْل‬‫ا‬ َ‫ف‬ ِٕ ‫َوهُ َو الَّ ِذيْ َج َعلَ ُك ْم َخ‬
‫ى‬ ‫ل‬
ِ ‫ب َواِنَّهٗ لَ َغفُوْ ٌر ر‬
ࣖ ‫َّح ْي ٌم‬ ِ ۖ ‫ْال ِعقَا‬

Q.S Al An’am : 165

Dan Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di bumi dan Dia
mengangkat (derajat) sebagian kamu di atas yang lain, untuk mengujimu atas (karunia) yang
diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu sangat cepat memberi hukuman dan
sungguh, Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang.

Dijelaskan pada ayat diatas bahwasanya fungsi dan kedudukan manusia dalam Islam
adalah sebagai hamba Tuhan sekaligus sebagai wakil (khalifah) Tuhan di muka bumi.
Dengan demikian, manusia memiliki tugas dan tanggung jawab merawat lingkungan dengan
baik dan benar.

Rasul SAW meletakkan prinsip umum dalam melestarikan lingkungan berupa larangan
melakukan perusakan di muka Bumi.

a. Melarang pencemaran lingkungan. "Jauhilah tiga perilaku terlaknat; buang kotoran di


sumber air, di pinggir jalan, dan di bawah naungan pohon." (HR Abu Daud, Ahmad
dan Ibnu Majah).
b. Menghilangkan segala bahaya di jalan dan melarang duduk-duduk di pinggir jalan.
"Janganlah kalian duduk-duduk di pinggir jalan." Para sahabat bertanya,
"Bagaimana kalau terpaksa untuk duduk dan mengobrol?" Rasulullah menjawab,

"Bila terpaksa, maka tunaikan semua hak jalan." Mereka bertanya, "Apa haknya
wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Menundukkan pandangan mata, menjauhkan
bahaya, menjawab salam, amar makruf dan nahi mungkar." (HR Bukhari dan
Muslim).
c. Menjaga kebersihan lingkungan. "Semua amalan umatku ditampakkan kepadaku baik
dan buruknya. Aku dapatkan di antara amal kebajikan adalah menghilangkan bahaya
dari jalanan dan aku temukan di antara amalan yang buruk adalah membuang ingus di
masjid dan tidak dibersihkan." (HR Muslim, Ahmad dan Ibnu Majah).
d. Melarang melakukan pencemaran lingkungan. "Sesungguhnya Allah itu Mahabaik
yang mencintai kebaikan, Mahabersih yang mencintai kebersihan. Oleh sebab itu,
bersihkanlah halaman-halaman rumah kamu dan jangan menyerupai Yahudi." (HR
Tirmidzi dan Abu Ya'la).
e. Menganjurkan umat manusia untuk menghidupkan lahan mati dan menanaminya
dengan pepohonan. "Tidaklah seorang Muslim menanam pohon kecuali buah yang
dimakannya menjadi sedekah, yang dicuri sedekah, yang dimakan binatang buas
adalah sedekah, yang dimakan burung adalah sedekah, dan tidak diambil seseorang
kecuali menjadi sedekah." (HR Muslim dan Ahmad).

C. Kesimpulan
Intinya, kerusakan lingkungan yang terjadi belakangan ini adalah sebagai bentuk
kelalaian manusia untuk selalu menjaga dan melestarikan lingkungan. Illegal logging,
pembangunan yang tidak ramah lingkungan dan perusakan lingkungan lain menjadi musabab
Allah murka kepada manusia sehingga menurunkan banyak bencana seperti banjir dan lain
sebagainya.
D. Saran
Hal pertama yang dianjurkan Islam dalam konteks membangun dan melestarikan
lingkungan adalah sikap ramah lingkungan. Melalui kitab suci Alquran, Allah telah memberi
informasi spiritual kepada manusia untuk bersikap ramah terhadap lingkungan. Surat ar-Rum
ayat 9 secara tegas memberikan perintah agar manusia menjadi pelaku aktif dalam mengolah
lingkungan serta melestarikannya dengan kadar yang telah ditentukan. Kemudian Alquran
juga mengutuk manusia yang berbuat kerusakan (Al-Qashash: 77).
E. Penutup
Ajaran Islam yang tertulis dalam Alquran dan Hadits sesungguhnya memiliki arti yang cukup
mendalam dan luas tentang hubungan antara manusia dan alam/lingkungan. Hubungan
tersebut mengikat manusia untuk terus menjaga kelestarian lingkungannya, sebagai upaya
untuk menjaga sumber daya alam untuk menopang hidup manusia. Kesalehan terhadap alam
dalam Islam dianggap sebagai rasa keberimanan manusia kepada Allah SWT. Bahwasannya
manusia dikatakan sebagai orang yang beriman manakala lingkungannya terjaga dengan baik

DAFTAR PUSAKA
1. Mustofa, Akhlak Tasawuf, Pustaka Setia, Bandung, 1997
2. Mujiono Abdillah, Agama Ramah Lingkungan Perspektif Al-4XU¶DQ. Jakarta:
Paramadina, 2001.
3. https://republika.co.id/berita/mhu2ib/enam-prinsip-rasulullah-saw-untuk-pelestarian-
lingkungan
4. https://binus.ac.id/character-building/2021/01/pandangan-agama-islam-terhadap-
lingkungan-hidup/
5. https://muslim.okezone.com/read/2020/06/26/614/2236977/5-dalil-ajaran-islam-
tentang-melestarikan-lingkungan?page=2
6. https://quran.kemenag.go.id/sura/7
7. https://dlhk.bantenprov.go.id/upload/dokumen/15%20Permasalahan%20Lingkungan
%20Hidup%20Indonesia%20dan%20Penyebabnya.pdf

Anda mungkin juga menyukai