Anda di halaman 1dari 5

Krisis Lingkungan dan Solusi Pencegahannya

‫الحمدهلل الذي كان بعباده خبيرا بصيرا تبارك الذي جعل في السماء بروجا وجعل فيها سراجا وقمرا‬
‫منير اللهم صل علي سيد نا محمد وعلي اله وصحبه اجمعين امابعد‬

Dewan hakim yang arif dan bijaksana,

Saudaraku sebangsa dan setanah air yang kami banggakan.

Gambaran tentang Indonesia dengan segala keanekaragaman kekayaan alam


dan keindahannya, membuat Indonesia menjadi berbeda. Alam Indonesia yang “
gemah ripah loh jenawi“ telah diisyaratkan oleh para pendiri Bangsa.

Sungguh begitu besar semesta raya dipersembahkan kepada manusia, Allah


membentangkan langit sebagai atap dunia, melukis bumi sebagai lantainya dan
gunung sebagai pondasinya. Dihamparkan luas dari Sabang sampai Merauke
laksana sajadah panjang guna bersujud kepada-Nya. Bumi pertiwi ini kaya akan
keindahan alamnya yang tak tertandingi dibelahan bumi lain, hingga Indonesia
dijuluki zamrud katulistiwa. Namun sayang sunguh sayang kerusakan alam
Indonesia semakin memprihatinkan, yang manyebabkan berbagai bencana dan
musibah.Tentu hal ini membuat kita bertanya apakah ini fenomena alam ataukah
teguran ? sebagai jawabannya perkenankan kami membawakan syarah Al-Qur’an
yang bertajuk “ Krisis Lingkungan dan Solusi Pencegahanya” dengan rujukan
firman Allah dalam surah Ar Rum : 41

ۡ ۡ ۡ
ْ ُ‫ض ٱلَّ ِذي َع ِمل‬
٤١ َ‫وا لَ َعلَّهُمۡ يَ ۡر ِجعُون‬ ِ َّ‫ظَهَ َر ٱلفَ َسا ُد فِي ٱلبَ ِّر َوٱلبَ ۡح ِر بِ َما َك َسبَ ۡت َأ ۡي ِدي ٱلن‬
َ ‫اس لِيُ ِذيقَهُم بَ ۡع‬

Artinya : Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena


perbuatan tangan manusi, supaya Allah merasakan kepada mereka

1
sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke
jalan yang benar)

Hadirin Rahimakumullah,

Muhammad Ali As Shaabuni dalam Shafwatut Tafaasiir Juz 2 halaman 442


menerangkan bahwa kalimat ‫دالناس‬%%‫بت اي‬%%‫اد في البروالبحربماكس‬%%‫ ظهرالفس‬telah tampak
berbagai kerusakan di bumi, baik di daratan maupun di lautan, disebabkan
oleh berbagai kemaksiatan dan dosa-dosa manusia. As Shaabuni mengutip Al
Baidlowi yang berkata: maksud dari kalimat “ ‫ ” الفساد‬dalam ayat tersebut adalah:
banyaknya kasus kebakaran hutan ,tenggelamnya kapal, hilangnya keberkahan, dan
banyaknya kemudaratan dikarenakan kemaksiatan manusia dan usaha-usaha
mereka.
Maksud Allah SWT menampakkan berbagai kerusakan di muka bumi
adalah agar manusia bisa merasakan akibat dari sebagian perbuatan mereka di
dunia sebelum SWT mengadzab mereka di akhirat lantaran perbuatan kemasiatan
mereka . Itulah makna dari kalimat ‫وا‬%%‫ذي عمل‬%%‫ذيقهم بعض ال‬%%‫ لي‬Tujuannya adalah
mudah-mudahan mereka mau bertobat dan kembali kepada Allah, ‫ون‬%%‫لعلهم يرجع‬
yakni dengan meninggalkan apa saja dosa-dosa dan kemasiatan yang mereka
lakukan selama ini.

Abu Al Aliyah berkata siapa saja yang durhaka kepada Allah di muka bumi,
sungguh dia telah merusak bumi. Prof. Dr. Yusuf Al-Qordawi dalam kitabnya
Ri’ayatul bi’ati fi Syari’ati Islam menjelaskan bahwa

‫ان تصرفات االنسان المنحرفة هي السبب االول وراء ذلك‬

2
Perilaku manusia yang menyimpang terhadap lingkungan adalah factor
utama kerusakan lingkungan itu.

Keangkuhan tangan-tangan manusia yang berlindung di balik dalih


sains dan teknologi telah mengikis habis keramahan alam. Keindahan bumi
dinodai dengan merusaknya, diporak-porandakan dengan tabiat keserakahan,
maka bencana demi bencana krisis demi krisis akan datang silih berganti.
Hadirin, per 30 september 2020 Badan Nasional Penanggulangan Bencana
mencatat jumlah kejadian bencana di Indonesia, yakni banjir terjadi sebanyak 791
kali, puting beliung 573 kejadian, 387 kali terjadi tanah longsor, kebakaran
hutan dan lahan 314 kejadian, abrasi 26 kali melanda negri, kekeringan 22
kejadian, 13 kali terjadi gempa bumi, dan erupsi gunung api 5 kejadian. Total
jumlah bencana alam sebanyak 2.131 kejadian. Hancur sebagian infrastruktur
semangat hidup masyarakat menjadi kendur. Lalu tindakan apa yang harus kita
lakukan agar terhindar dari bencana yang bertubi-tubi? Allah SWT berfirman
dalam surat Al-A’raf 96 :

‫وا‬ ْ ‫ض َو ٰلَ ِكن َك َّذب‬


ْ ُ‫ُوا فََأخَ ۡذ ٰنَهُم بِ َم ا َك ان‬ ِ ‫ٱلس َمٓا ِء َوٱَأۡل ۡر‬ ٖ ‫وا َوٱتَّقَ ۡو ْا لَفَت َۡحنَ ا َعلَ ۡي ِهم بَ َر ٰ َك‬
َّ َ‫ت ِّمن‬ ٓ ٰ ‫َولَ ۡو َأ َّن َأ ۡه َل ۡٱلقُ َر‬
ْ ُ‫ى َءا َمن‬
٩٦ َ‫يَ ۡك ِسبُون‬

Artinya :Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa,


pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan
bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa
mereka disebabkan perbuatannya.

Kalau saja penduduk negeri beriman kepada Allah dan rasul-


Nya,menjalankan perintah dan menjauhi larangan Nya. Niscaya Allah akan

3
menurunkan keberkahan dari langit dan bumi berupa hujan, tanaman yang subur,
buah-buahan yang melimpah, binatang ternak , rizki yang banyak, rasa aman dan
keselamatan dari berbagai bencana. Tetapi mereka ingkar dan mendustakan para
Rosul. Maka Allah limpahkan kepada mereka hukuman ketika mereka sedang tidur
akibat kemusyrikan dan kemaksiatan yang mereka lakukan demikian penjelasan
Prof. Dr. Muhammad Quraisy Shihab dalam tafsir Al Misbah

Prof. Dr. Yusuf Al-Qordawy menawarkan langkah-langkah solutif dalam


menjaga kelestarian lingkungan

1. Memberi kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian


lingkungan hidup dan bahaya yang besar bagi manusia jika lingkungan
dirusak
2. Mendidik generasi muda sebagai pewaris akan pentingnya kelestarian
lingkungan hidup
3. Membuat perundang-undangan dan peraturan yang disertai sangsi tegas bagi
pelaku perusak lingkungan

Dari uraian yang kami sampaikan dapat disimpulkan bahwa

Kerusakan lingkungan yang terjadi merupakan fenomena yang nyata akibat


dari ulah tangan-tangan manusia memperturutkan hawa nafsu dan keserakahan.
Solusi pencegahannya adalah meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah demi
kemaslahatan , keharmonisan dan kelanggengan hidup umat manusia.

Demikian yang kami sampaikan sebelum kami akhiri mari mari kita renungkan
sepenggal lirik lagu dari Ebied GAD

Barang kali disana ada jawabnya

4
Mengapa ditanahku terjadi bencana

Mungkin tuhan mulai bosan melihat tingkah kita

Yang selalu dan bangga dengan dosa-dosa

Atau alam mulai enggan

Bersahabat dengan kita

Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang

Trima kasih atas perhatian mohon maaf atas kesalahan

Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

Anda mungkin juga menyukai