Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KEPERAWATAN BENCANA

GEMPA BUMI TANAH LOMBOK NTB INDONESIA

05 AGUSTUS 2018

TUGAS INDIVIDU

Mahasiswa S1 Transfer 3B

Semester Ganjil

RIFKA ALI ABDULLAH

2017727080

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN S1 TRANSFER

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2018

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu,

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
karunia-Nya lah yang telah melancarkan dan mempermudah penulis dalam
menuntut ilmu pengetahuan. Dan tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas makalah
Keperawatan Bencana yang berjudul “Gempa Bumi Tanah Lombok NTB
Indonesia 05 Agustus 2018” ini dengan baik dan tepat waktu.

Makalah ini penulis susun untuk memenuhi tugas pertama Mata Ajar
Keperawatan Bencana. Makalah ini penulis susun dengan sebaik – baiknya dan
sesuai dengan sumber yang penulis peroleh dari buku dan internet.

Besar harapan penulis terhadap makalah ini agar dapat bermanfaat bagi para
pembacanya dalam mempelajari khususnya mengenai refleksi bencana alam di
Indonesia khususnya gempa bumi di tanah Lombok 2018, dan penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan makalah ini.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu,

Jakarta, 06 September 2018

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR………………………………………………… i
DAFTAR ISI ........................................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………...… 1
B. Tujuan Penulisan ..............………………………………...…... 2

BAB II. REFLEKSI BENCANA GEMPA BUMI


LOMBOK, NTB, INDONESIA
A. Ayat Al-Qur’an tentang Bencana dan Gempa ...................... 3
B. Pengertian Bencana ............……….......................................... 4
C. Kronologi Bencana .................................................................... 5
D. Penyebab Gempa ....................................................................... 5
E. Korban Gempa .......................................................................... 6
F. Dampak Gempa ......................................................................... 7

BAB III. PENUTUP


A. Kesimpulan ………………………………………………....... 11
B. Saran …………………………………………………….......... 11

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bencana atau disaster adalah merupakan kejadian yang luar biasa yang dapat
berdampak buruk atau dengan kata lain bencana dapat mengakibatkan kerugian
besar bagi kelangsungan hidup manusia, hewan, maupun tumbuhan di suatu
wilayah atau bahkan suatu negara yang mengalami bencana tersebut. Kerugian
bagi manusia dapat meliputi baik dari segi biopsikososial ekonomi maupun dari
segi kesehatan. Untuk meminimalisirkan kerugian tersebut maka perlu
diselenggarakannya bantuan dan pertolongan dari berbagai aspek, termasuk
pertolongan tim kesehatan secara multidisiplin yang memerlukan peran perawat
profesional sesuai dengan keahliannya.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sudah terjadi


513 bencana di tanah air sejak januari sampai dengan maret 2018. Angin puting
beliung dan banjir jadi mayoritas bencana di Indonesia. "Dari 513 kejadian
bencana tersebut terdiri dari puting beliung 182 kejadian, banjir 157, longsor 137,
kebakaran hutan dan lahan 15, kombinasi banjir dan tanah longsor 10, gelombang
pasang dan abrasi 7, gempa bumi merusak 3, dan erupsi gunung api 2 kali," kata
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho lewat
keterangan tertulisnya, Jumat (2/3/2018).

Dampak bencana tersebut, ada 72 orang meninggal dunia dan hilang, 116
jiwa luka-luka, dan lebih dari 393 ribu mengungsi dan menderita. Sebanyak
12.104 rumah rusak meliputi 1.566 rumah rusak berat, 3.141 rumah rusak sedang
dan 7.397 rumah rusak ringan. (News.detik.com, Sabtu 03 Maret 2018, 02:40
WIB).

Pada tanggal 05 Agustus 2018 baru-baru ini, kita dikejutkan kembali dengan
bencana alam gempa bumi di Indonesia. Bencana gempa bumi yang berkekuatan
7,0 SR itu terjadi di tanah Lombok NTB. Dari bencana tersebut, memakan begitu

4
banyak korban dua kali lipat bahkan sampai tiga kali lipat, kendatipun bencana ini
terbilang lebih sedikit terjadi di Indonesia dibandingkan dengan bencana alam
angin puting beliung dan banjir.

B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk merefleksikan kembali
kejadian bencana alam yang pernah terjadi di Indonesia khususnya bencana alam
“Gempa Bumi yang terjadi di Tanah Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada tanggal
05 Agustus 2018, pukul 19:46 WITA” sebagai salah satu tugas dari mata ajar
Keperawatan Bencana.

5
BAB II
REFLEKSI BENCANA GEMPA BUMI
LOMBOK, NTB, INDONESIA

A. Ayat Al-Qur’an tentang Bencana dan Gempa

۟ ُ‫سنَةٌ يَقُول‬
‫وا‬ ِ ُ ‫شيَّ َدةٍ َو ِإن ت‬
َ ‫ص ْب ُه ْم َح‬ َ ‫وج ُّم‬ ۟ ُ‫أ َ ْينَ َما تَكُون‬
ٍ ‫وا يُد ِْرك ُّك ُم ْٱل َم ْوتُ َولَ ْو كُنت ُ ْم فِى ب ُُر‬
ِ َّ ‫وا َٰ َه ِذهِۦ ِم ْن ِعندِكَ قُ ْل كُ ٌّل ِم ْن ِعن ِد‬
‫ٱَّلل‬ ۟ ُ‫سيِئ َةٌ يَقُول‬ ِ َّ ‫َٰ َه ِذهِۦ ِم ْن ِعن ِد‬
ِ ُ ‫ٱَّلل َو ِإن ت‬
َ ‫ص ْب ُه ْم‬
‫فَ َما ِل َٰ ََٰٓهؤ ََُلَٰٓءِ ْٱلقَ ْو ِم ََل يَكَادُونَ يَ ْفقَ ُهونَ َحدِيثًا‬

"Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati
pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka
memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: “Ini adalah dari sisi Allah”, dan
kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: “Ini (datangnya)
dari sisi kamu (Muhammad)”. Katakanlah: “Semuanya (datang) dari sisi
Allah”. Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak
memahami pembicaraan sedikit pun?" (QS An-Nisa 4:78)

ْ ‫ب لَ ْو ِشئْتَ أَ ْهلَ ْكتَ ُه ْم‬


‫مِن‬ َّ ‫س ْبعِينَ َر ُج اًل لِمِ يقَاتِنَا فَلَ َّما أَ َخذَتْ ُه ُم‬
ِ ‫الرجْ فَةُ قَا َل َر‬ َ ُ‫سى قَ ْو َمه‬ َ ‫َار ُمو‬ ْ ‫َو‬
َ ‫اخت‬
‫ض ُّل بِ َها َم ْن تَشَا ُء َوتَ ْهدِي َم ْن‬ ِ ُ ‫ِي إِ ََّّل فِتْنَتُكَ ت‬
َ ‫سفَ َها ُء مِ نَّا إِ ْن ه‬ُّ ‫َّاي أَت ُ ْه ِلكُنَا بِ َما فَعَ َل ال‬
َ ‫قَ ْب ُل َوإِي‬
‫ض ُع‬َ َ‫علَ ْي ِه ُم ا ْل َخبَائِثَ َوي‬
َ ‫ت َويُ َح ِر ُم‬
ِ ‫طيِبَا‬ َ ‫تَشَا ُءيَأ ْ ُم ُرهُ ْم بِا ْل َم ْع ُروفِ َويَ ْن َهاهُ ْم‬
َّ ‫ع ِن ا ْل ُم ْنك َِر َويُحِ ُّل لَ ُه ُم ال‬

َ ُّ‫ص ُروهُ َواتَّبَعُوا الن‬


‫ور‬ َ َ‫ع َّز ُروهُ َون‬َ ‫علَ ْي ِه ْم فَالَّذِينَ َءا َمنُوا بِ ِه َو‬ َ ْ‫ص َرهُ ْم َو ْاْل َ ْغ ًَل َل الَّتِي كَانَت‬ْ ‫ع ْن ُه ْم ِإ‬ َ
َ‫الَّذِي أ ُ ْن ِز َل َمعَهُ أُولَئِكَ هُ ُم ا ْل ُم ْف ِلحُون‬

“Dan Musa memilih tujuh puluh orang dari kaumnya untuk (memohonkan
Taubat kepada kami) pada waktu yang Telah kami tentukan. Maka ketika
mereka digoncang gempa bumi, Musa berkata: "Ya Tuhanku, kalau Engkau
kehendaki, tentulah Engkau membinasakan mereka dan Aku sebelum ini.
apakah Engkau membinasakan kami Karena perbuatan orang-orang yang
kurang akal di antara Kami? itu hanyalah cobaan dari Engkau, Engkau

6
sesatkan dengan cobaan itu siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau beri
petunjuk kepada siapa yang Engkau kehendaki. Engkaulah yang memimpin
kami, Maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkaulah pemberi
ampun yang sebaik-baiknya".(al-A’raf: 155)

Dari kedua ayat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Allah SWT
mengingatkan kita bahwa dimanapun kita berada, bencana bisa saja terjadi
menimpa kita, dan bisa saja saat itu ajal menjemput kita. Sehingga kita harus
tetap beriman dan bertaqwa kepada-Nya dalam situasi dan kondisi apapun
jua. Sehingga jika kita di timpa bencana, kemudian kita meninggal dunia saat
itu, diharapkan kita meninggal dalam keadaan khusnul khatimah, dan jika kita
selamat, kita harus banyak bersyukur dan lebih meningkatkan amal ibadah
kita kepada Allah SWT sebagai rasa syukur kita kepada-Nya.

B. Pengertian Bencana
Menurut Noji (1997) dalam buku KMB Vol. 1, edisi 5 cetakan 2016,
mendefinisikan bencana sebagai “kejadian yang membutuhkan upaya luar
biasa melebihi dari yang dibutuhkan untuk merespon kedaruratan tiap hari.
Bencana alam bisa disebabkan oleh tindakan alam atau penyakit yang
muncul. Bencana ini dapat diprediksi melalui teknologi meteorologi canggih
atau dapat terjadi tiba-tiba.

Bencana yang akan kita ulas adalah bencana gempa bumi yang merupakan
salah satu jenis natural disaster atau bencana alam, yaitu bencana yang
diakibatkan oleh aktivitas alam itu sendiri, yang dapat berdampak kerugian
besar terhadap lingkungan sekitar bencana tersebut. Indonesia juga
merupakan salah satu negara kepulauan yang terletak di lingkaran ring of fire.
Ring of fire (Cincin/ lingkaran api Pasifik) adalah daerah yang sering
mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi
cekungan samudra Pasifik. Daerah ini berbentuk seperti tapal kuda dan
mencakup wilayah sepanjang 40.000 km.

7
C. Kronologi Bencana
Kali ini kita akan merefleksikan tentang kejadian bencana alam gempa
bumi yang terjadi di Tanah Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada tanggal 05
Agustus 2018, pukul 19:46 WITA. Kekuatan gempa mencapai 7,0 Skala
Richter yang merupakan gempa utama dari rangkaian gempa bumi di
Lombok sejak adanya gempa awalan dengan skala 6,4 SR pada akhir Juli lalu
(29 Juli 2018). Pusat gempa berada di 18 km barat laut Lombok Timur, Nusa
Tenggara Barat dengan kedalaman 32 km. Dan terjadi gempa susulan pada
tanggal 09 Agustus 2018 dengan skala 6,2 SR. Wilayah yang terkena dampak
dari bencana ini meliputi Bali dan Nusa Tenggara Barat.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pusat


mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk wilayah pantai Lombok
Utara, Lombok Barat bagian Utara dan Lombok Timur bagian Utara. BMKG
meminta agar warga Nusa Tenggara Barat (NTB) tetap tenang dan menjauhi
bibir pantai pasca gempa 7 Skala Richter (SR) mengguncang Lombok Utara
pukul 19.46 WIB, Minggu (5/8/18). Gempa tersebut berpotensi terjadinya
tsunami.

"Meski prediksi gelombang paling tinggi hanya setengah meter, tapi kami
minta masyarakat segera jauhi bibir pantai dan mencari tempat yang jauh
lebih tinggi. Upayakan untuk tetap tenang dan tidak panik," ungkap Kepala
BMKG Pusat, Dwikorita Karnawati di Jakarta, Minggu (5/8/18).

D. Penyebab Gempa
Gempa bumi ini berpusat di darat utara Gunung Rinjani, tak jauh dari
pusat gempa awalan 6,4 SR pada tanggal 29 Juli 2018. Dengan
memperhatikan lokasinya dan kedalaman hiposenter, maka gempa bumi ini
merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Flores Back Arc
Thrust. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa ini masih
sama, gempa bumi dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme
pergerakan naik (thrust fault).

8
E. Korban Gempa
Tabel.1. Jumlah korban bencana alam yang meninggal dunia pada tanggal
05 Agustus 2018 yang teridentifikasi sementara di Lombok.
Nama Tempat Meninggal Dunia
Kabupaten Lombok Utara (NTB) 212 orang
Lombok Barat 26 orang
Lombok Tengah 2 orang
Kota Mataram 6 orang
Lombok Timur 11 orang
Denpasar (Bali) 1 orang
Wisatawan asal Bandung 1 orang
Jumlah 259 orang
Sumber : Data Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB), untuk
gempa Lombok 05 Agustus 2018

Data Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) menyebutkan 259


orang meninggal dunia, 1.033 luka berat dan 270.168 warga mengungsi.
Sedangkan Kabupaten Karangasem sebanyak 20 warga alami luka-luka.

Menurut gubernur terpilih NTB Zulkieflimansyah, warga meninggal


mencapai 381 orang, dan luka-luka 1033 orang. Kerugian rumah mencapai
22.721 unit yang rusak. Sejumlah data lain disodorkan pihak yang berbeda-
beda. TNI menyebut data yang senada dengan Zulkieflimansyah, yakni 381
orang meninggal. Kabupaten Lombok Utara dan BPBD setempat mencatat
korban mencapai 347, Basarnas menyatakan korban jatuh adalah 226 orang.

Korban terbanyak terjadi di Kabupaten Lombok Utara yang merupakan


pusat gempa, kata Humas Basarnas Mataram, Agus Hendra Sanjaya. Agus
mengatakan korban meninggal lain tersebar, termasuk di kota Mataram dan
Lombok Barat, dan bahwa angka korban ini adalah sementara dan "hingga
pukul 01:00 WITA Senin 06 Agustus masih dilakukan evakuasi oleh tim
rescue Basarnas Mataram."

9
Pada Rabu (29/8/2018), Harif Fadhillah Ketum DPP PPNI didampingi
Apri Sunadi Bendahara Umum DPP PPNI, Ketua DPW PPNI Provinsi NTB
H. Muhir mengunjungi masyarakat dan Perawat terdampak dilokasi gempa.
Mereka melaporkan kepada Ketua Umum DPP PPNI, bahwa sedikitnya 285
anggota PPNI turut menjadi korban gempa berasal dari Kab. Lombok Utara
dan Barat 220 orang serta Kab. Sumbawa 65 orang.

Harif memberikan penguatan kepada teman-teman perawat yang tetap


bekerja melayani masyarakat meskipun kondisi mereka dan Fasyankesnya
mengalami kerusakan. Dalam kesempatan itu, DPP PPNI memberikan
bantuan dana dan kebutuhan pokok yang langsung diserahkan kepada Ketua
DPW PPNI Provinsi NTB H. Muhir. (RA)

F. Dampak Gempa
1. Dari segi infrastruktur, telekomunikasi, dan transportasi
Banyak bangunan rusak di Bali. Tembok dua toserba di Kuta runtuh.
Beberapa pura juga rusak. Plafon Bandar Udara Internasional Ngurah
Rai rusak, tetapi bandara tetap beroperasi seperti biasa. Gedung
terminal Bandar Udara Internasional Lombok juga rusak ringan, tetapi
landasan pacu, jalan pesawat, dan tempat parkir pesawat tidak rusak dan
tetap beroperasi. Layanan kapal feri antara Bali dan Lombok ditutup
sementara dan baru dibuka kembali tanggal 06 Agustus 2018.

Kerusakan luas dilaporkan terjadi di Pulau Lombok. Pejabat setempat


menyatakan bahwa bangunan di Kecamatan Sembalun dan Sambelia, lokasi
episentrum gempa, mengalami kerusakan terparah. Jaringan telekomunikasi
dan listrik padam di seluruh Lombok. Ribuan rumah rusak setelah
diguncang gempa pertama. Kerusakan ini diperparah oleh tidak adanya
peraturan bangunan dan pengetahuan teknis tentang ketahanan terhadap
gempa serta kemampuan ekonomi yang rendah. Sedikitnya tiga jembatan
runtuh di Lombok.

10
Tidak lama setelah gempa, listrik padam di sebagian besar wilayah
Mataram. Meski beberapa tempat di Lombok masih teraliri listrik, bebannya
hanya 50 MW, jauh lebih rendah daripada 220 MW pada hari biasa. Jalanan
di seluruh Lombok macet karena lampu lalu lintas mati dan jalanan dipenuhi
reruntuhan. Perusahaan Listrik Negara menyatakan bahwa listrik telah
dipulihkan di sebagian besar Lombok beberapa jam setelah gempa, tetapi
25% listrik pulau masih padam.

Pada tanggal 06 Agustus 2018, dalam konferensi persnya, Kepala Pusat


Data, Informasi (Pusdatin) dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho,
menyatakan bahwa laporan awal menunjukkan bahwa lebih dari 50%
bagunan di Kabupaten Lombok Utara hancur akibat gempa. Gubernur Nusa
Tenggara Barat, Muhammad Zainul Majdi, mengatakan bahwa lebih dari
80% bangunan di Lombok Utara rusak atau hancur.

2. Dari segi ekonomi


Sebagai akibat dari bencana ini, kerugian ekonomi menurut keterangan
BPBD Nusa Tenggara Barat ditaksir mencapai Rp1 triliun. Hal yang sama
juga diutarakan oleh Sutopo Purwo Nugroho, yang menyampaikan bahwa
secara kasar, kerugian diduga lebih dari 1 triliun. Dalam pada itu,
penghitungan ditilik dari 5 sektor, yakni pemukiman, infrastruktur, ekonomi
produtif, sosial budaya, dan lintas sektor.

3. Dari segi tingkat kejahatan sosial


Di Gili Trawangan, kafe dan resor di Gili Trawangan rusak parah. Karena
banyak minimarket ditinggalkan oleh pemiliknya, penjarahan dilaporkan
terjadi di seluruh pulau ini. Barang yang dicuri beragam, dari sapi, tabung
gas, sampai sepeda motor menjadi target curian. Di Mataram, sampai
informasi bahwa 70 motor telah hilang dicuri. Apalagi keadaan kampung
yang ditinggal memang terlihat sepi dan ada rumah-rumah yang memang
terlihat terbuka. Oleh sebab itu, warga berinisiatif untuk patroli bersama
untuk menjaga keamanan di lingkungan pemukiman yang telah ditinggal
warganya mengungsi.

11
4. Dari segi psikologi
Korban bencana alam akibat gempa di Lombok tersebut, dapat beresiko
mengalami masalah kejiwaan seperti stress dan trauma. Kementerian
Kesehatan (Kemenkes) RI bekerja sama dengan sejumlah organisasi profesi,
TNI, dan LSM mengirimkan bantuan psikologis bagi para korban gempa di
Lombok. Hal tersebut merupakan salah satu upaya untuk menanggulangi
masalah kejiwaan yang dialami oleh korban bencana alam di Lombok.

"Dirjen Kesehatan Jiwa Kemenkes RI bersama yang lainnya sudah


mengirimkan trainer dan relawan untuk gunakan alat bantu di Badan
Nasional Pendamping Desa (BNPD) untuk berinteraksi dengan masyarakat,
khususnya anak-anak," kata Dirjen Kesehatan Masyarakat, Kirana Pritasari
di Kantor Kemenkes, Jakarta, Senin (20/8/2018).

Kirana melanjutkan, para relawan mengadakan sejumlah kegiatan


interaktif, seperti bercerita, menggambar dan membaca buku untuk
mendukung kondisi mental anak-anak. "Kami harap kegiatan ini bisa
diperluas. Ada rumah peduli anak pada camp-camp agar mereka melakukan
kegiatan yang positif," terangnya. Ia mengimbau agar masyarakat ikut
peduli terkait hal ini, baik dengan terjun langsung maupun sekadar
mendoakan untuk kondisi fisik dan kejiwaan para korban. "Kami minta
bantu doa. Jika ada LSM atau siapa saja yang mau ke sana silakan
koordinasikan dengan dinkes," pungkasnya.

5. Dari segi Kesehatan


Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Prof. Dr. dr. Nila Farid
Moeloek, Sp.M(K) mengaku bahwa sebagian besar cedera adalah patah
tulang. Oleh sebab itu para dokter ortopedi dan anestesi telah diterjunkan
untuk menangani masalah ini. “Kondisi korban paling banyak adalah patah
tulang. Tapi semuanya telah kami tangani dengan baik. Kami telah
melakukan koordinasi dengan para dokter ortopedi dan anestesi untuk
melakukan yang terbaik, terhadap pada korban,” ucapnya. Senin, 20
Agustus 2018 15:00 WIB.

12
"Korban rata-rata mengalami luka di bagian kepala dan patah tulang
akibat reruntuhan," kata Humas Basarnas Mataram, Agus Hendra Sanjaya
kepada BBC News Indonesia.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Gempa bumi merupakan salah satu jenis bencana alam atau natural
disaster, yaitu bencana yang diakibatkan oleh adanya aktifitas alam itu
sendiri, yang dapat menimbulkan kerugian bagi kelangsungan hidup
ekosistem disekitarnya. Indonesia termasuk salah satu negara selain Jepang
yang wilayahnya terletak di dalam lingkaran ring of fire yaitu wilayah yang
sering terjadi gempa bumi dan gunung meletus. Sebagai salah satu contoh
nyata gempa bumi yang terjadi di Indonesia baru-baru ini (05 Agustus 2018)
adalah gempa bumi yang terjadi di Tanah Lombok NTB yang berkekuatan
7,0 Skala Richter.

Jumlah korban terbanyak yang terjadi selama gempa bumi di Lombok


tersebut adalah di bagian Kabupaten Lombok Utara yang merupakan pusat
gempa. Jumlah korban meninggal dunia di kabupaten Lombok Utara tersebut
dari hasil sementara Data Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB),
untuk gempa Lombok 05 Agustus 2018 mencapai 212 korban jiwa.
Kemudian korban yang mengalami luka berat sebanyak 1033 orang. Korban
rata-rata mengalami luka di bagian kepala dan patah tulang akibat reruntuhan.

B. Saran
Indonesia merupakan salah satu negara yang wilayahnya terletak dalam
lingkaran ring of fire, yaitu merupakan salah satu negara yang rawan akan
terkena gempa bumi dan gunung berapi. Sehingga perlu dilakukan
pemantauan secara terus menerus oleh pihak terkait yang telah diberikan
tugas dalam hal tersebut. Dan tidak lupa pula, bahwa tentu saja tim kesehatan
akan ikut dilibatkan atau berperan penting terhadap perkembangan kesehatan
korban bencana, yang kemungkinan besar mengalami luka berat, penyakit,
stress, trauma, dan bahkan meninggal dunia. Oleh karena itu, tim kesehatan
harus terus meningkatkan profesionalitasnya dalam melayani korban bencana.

14
DAFTAR PUSTAKA

Lemone, Priscilla.2016. “Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Vol. 1, edisi


5”. Jakarta: EGC

BMKG. "Gempa Lombok Berpotensi Tsunami, BMKG : Jauhi Bibir Pantai |


BMKG".BMKG | Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Diakses
tanggal 05-09-2018, pukul 08.00 WIB

http://ppni-inna.org/index.php/public_eng/information/news-detail/275. Diakses
pada tanggal 05-09-2018, pukul 09.30 WIB
.
https://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi_Lombok_5_Agustus_2018. Diakses
pada tanggal 05-09-2018, pukul 09.45 WIB

https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-45077767. Diakses pada tanggal pada


tanggal 05-09-2018, pukul 10.09 WIB

https://lifestyle.okezone.com/read/2018/08/20/481/1938911/terkait-gempa-
lombok-menteri-kesehatan-sebut-para-korban-banyak-alami-patah-tulang.
Diakses pada tanggal pada tanggal 05-09-2018, pukul 10.15 WIB

http://www.tribunnews.com/kesehatan/2018/08/20/cegah-stress-dan-trauma-
korban-gempa-lombok-diberikan-bantuan-psikologis. Diakses pada tanggal
pada tanggal 05-09-2018, pukul 20.10 WIB

15

Anda mungkin juga menyukai