Anda di halaman 1dari 15

TUGAS TERSTRUKTUR: DOSEN PENGAMPU:

Materi Qur’an Di Mts/MA Dr. H. Abdul Basir, M.Ag

SIKAP TOLERANKU MEWUJUDKAN KEDAMAIAN

MATERI AL-QUR'AN DI MTS KELAS VII SEMESTER 2

Disusun oleh:

KELOMPOK 2

AHMAD NOPIAR AULIA RAHMAN (1601211674)

ALPIANDI (1601211677)

MUHAMMAD ASY’ARI (1601210600)

MUHAMMAD FAISAL (1601210605)

SAIFULLAH (1601210638)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BANJARMASIN

2018
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kita taufiq, rahmat dan hidayah-Nya sehingga tugas pembuatan makalah ini dapat
diselesaikan. Shalawat dan salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW,
keluarga, sahabat dan kerabat beliau hngga akhir zaman.

Dalam pembuatan makalah ini kami mengucapkan terima kasih kepada


bapak Dr. H. Abdul Basir, M.Ag selaku dosen pengajar mata kuliah Materi
Qur’an Di Mts/MA. Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan, sehingga kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan
untuk pembuatan makalah selanjutnya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin Ya Rabbal
Alamin.

Banjarmasin, 26 September 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................I

DAFTAR ISI .......................................................................................................II

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar belakang ....................................................................................... 1


B. Rumusan masalah ................................................................................. 1
C. Tujuan penulisan ................................................................................... 1
BAB II: PEMBAHASAN

A. Sikap toleranku mewujudkan kedamaian ............................................. 2


1. Surah Al-Bayyinah .......................................................................... 2
2. Surah Al-Kafirun ............................................................................. 3
B. Istiqamah kunci keberhasilanku ............................................................ 6
1. Surah Al-Lahb ................................................................................. 6
2. Surah An-Nashr ............................................................................... 7
BAB III: PENUTUP

A. Kesimpulan ...........................................................................................10
B. Kritik dan saran .....................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUANN

A. Latar belakang

Indonesia merupakan negara dengan beribu macam perbedaan. Mulai


perbedaan bahasa, suku, ras serta agama, semuanya besatu padu di bawah sang
saka merah putih.

Sejalan dengan hal ini, agama Islam yang sudah lebih dari 1000 tahun lalu
dibawa Nabi Muhammad SAW kepada umatnya ini telah lebih dulu mengajarkan
tentang apa arti perbedaan. Sehingga tidak ada permusuhan di muka bumi ini jika
perbedaan yang ada dapat dipahami.

Islam mengajarkan betapa pentingnya arti toleransi dalam berbagai hal,


termasuk toleransi antar umat beragama. Karena kedamaian akan tercapai jika
semua yang berbeda dapat saling menghargai perbedaan tersebut.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana bunyi surah Al-Kafirun beserta artinya?
2. Bagaimana bunyi surah Al-Baiyyinah beserta artinya?
3. Bagaimana bunyi surah Al-Lahb beserta artinya?
4. Bagaimana bunyi surah An-Nashr beserta artinya?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui bunyi surah Al-Kafirun beserta artinya.
2. Untuk mengetahui bunyi surah Al-Baiyyinah beserta artinya.
3. Untuk mengetahui bunyi surah Al-Lahb beserta artinya.
4. Untuk mengetahui bunyi surah An-Nashr beserta artinya.
1.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sikap toleranku mewujudkan kedamaian


1. Surah Al-Kafirun
a. Ayat dan terjemah

٤ ۡ‫ َوٓاَل َأنَ ۠ا َعابِ ٌد َّما َعبَ دمُّت م‬٣ ‫ َوٓاَل َأنتُمۡ َٰعبِ ُدو َن َم ٓا ۡعَأبُ ُد‬٢ ‫ ٓاَل َأ ۡعبُ ُد َم ا تَ ۡعبُ ُدو َن‬١ ‫ٰيََٓأيُّ َه ا ٱ ۡل َٰك ِف ُرو َن‬

٦ ‫ لَ ُكمۡ ِدينُ ُكمۡ َويِل َ ِدي ِن‬٥ ‫َوٓاَل َأنتُمۡ َٰعبِ ُدو َن َمٓا َأ ۡعبُ ُد‬

Artinya: “Katakanlah: Hai orang-orang kafir.(1) Aku tidak akan


menyembah apa yang kamu sembah.(2) Dan kamu bukan penyembah
Tuhan yang aku sembah.(3) Dan aku tidak pernah menjadi penyembah
apa yang kamu sembah.(4) Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi
penyembah Tuhan yang aku sembah.(5) Untukmu agamamu, dan
untukkulah, agamaku.(6)”

b. Mufrodat

Arti Kata Arti Kata


)‫ٌد (ج‬ ِ‫َعاب‬
Katakanlah ‫ قُ ۡل‬penyembah
‫َعابِ ُدو َن‬
‫ٓاَل‬
Aku tidak akan menyembah Agama kalian ۡ‫ِدينُ ُكم‬
‫َأ ۡعبُ ُد‬

c. Tafsir dan asbabun nuzul

Surah ini turun ketika para pemuka Quraisy, menurut riwayat Ibnu
Ishaq dari Said bin Mina mereka adalah Al-Walid bin Al-Mughirah,
Al-‘Ash bin Wail, Al-Aswad bin Al-Muthalib dan Umaiyah bin Khalaf. 1
Mereka sepakat untuk menemui Nabi Muhammad SAW dengan tujuan
mengajukan perdamaian kepada Nabi. Damai yang dimaksud adalah
1
Prof. Dr. Hamka, Tafsir Al-Azhar Juz XXX, (Jakarta: PT PUSTAKA PANJIMAS, 1982),
h. 288.

2
mereka akan ikut menyembah apa yang Nabi Muhammad sembah dan
begitu pula sebaliknya. Akan tetapi usulan tersebut langsung mendapat
penolakan dari Allah SWT dengan diturunkannya surah ini.

(Katakanlah: "Hai orang-orang kafir”) katakanlah wahai Muhammad


kepada mereka yang mengajakmu menyembah berhala.

(Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah) kami tidak akan
pernah menyembah berhala yang kalian sembah.

(Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah) dan kalian
tidak akan menyembah tuhan yang kami sembah.

(Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah)
ayat ini sebagai penguat bagi ayat sebelumnya.

(Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku
sembah) di masa mendatang pun kalian tidak akan menyembah tuhan yang
aku sembah.

(Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku) bagi kalian kesyirikan


kalian, dan bag kami tauhid kami.

2. Surah Al-Bayyinah
a. Ayat dan terjemah

ٌ ‫ َر ُس‬١ ُ‫ني َحىَّت ٰ تَ ۡتأَِي ُه ُم ٱ َۡبلِّينَ ة‬


‫ول ِّم َن ٱللَّ ِه‬ َ ‫ني ُمن َف ِّك‬
ِ ۡ ۡ ِ َ‫مَل مۡ ي ُك ِن ٱلَّ ِذين َك َف رواْ ِم ۡن َأ ۡه ِل ٱ ۡل ِك ٰت‬
َ ‫ِرك‬T‫ب َوٱل ُم ش‬ ُ َ َ
‫ب ِإاَّل ِم ۢن بَ ۡع ِد َم ا َج ٓاءَ ۡت ُه ُم‬ ِۡ
َ َ‫ين ُأوتُ واْ ٱلك ٰت‬
ِ َّ
َ ‫ َو َم ا َت َف َّر َق ٱلذ‬٣ ٌ‫ب َقيِّ َم ة‬
ِ
ٌ ُ‫ ف َيه ا ُكت‬٢ ٌ‫ص ُح ًفا ُّمطَ َّهَرة‬
ۡ
ُ ْ‫يَتلُ وا‬
ِ ۚ َّ ْ‫ٱلص لَ ٰو َة وي ۡؤتُوا‬ ِ ِِ ِ ِ ۡ
َ ‫ٱلز َك ٰوةَ َو َٰذل‬
‫ك‬ ُ َ َّ ْ‫يم وا‬ ُ ‫ِّين ُحَن َفٓاءَ َويُق‬
َ ‫ني لَهُ ٱلد‬ َ ‫ َو َمٓا ُأم ُر ٓواْ ِإاَّل ليَ ۡعبُ ُدواْ ٱللَّهَ خُم ۡخلص‬٤ ُ‫ٱلَبِّينَة‬
ٰٓ ۚ ِ ِ ِ ِ ‫ِركِ َ يِف‬T‫ب وٱ ۡلم ۡش‬ ِ ِۡ ۡ ِۡ ِ َّ ‫ِد ۡ ِ ِإ‬
ۡ‫ك ُهم‬ َ ‫ين ف َيهٓا ُْأولَِئ‬
َ ‫َّم َٰخل د‬
َ ‫ني نَ ار َج َهن‬ ُ َ َ‫ين َك َف ُرواْ من َأه ِل ٱلك ٰت‬ َ ‫ َّن ٱلذ‬٥ ‫ين ٱل َقيِّ َم ة‬ ُ
ٰ ِ ِ ِ ۡ ٰٓ ِ ِ ٰ ِ َّ ‫ۡ ِ ِ ِإ‬
ُ َّ‫ َج َزٓاُؤ ُهمۡ عن َد َرهِّب مۡ َجن‬٧ ‫ك ُهمۡ َخ ۡي ُر ٱلرَبِ يَّة‬
‫ت‬ َ ‫ت ُْأولَِئ‬ َّ ْ‫ين ءَ َامنُ واْ َو َع ِملُ وا‬
‫ٱلص ل َٰح‬ َ ‫ َّن ٱلذ‬٦ ‫َش ُّر ٱلرَب يَّة‬
ِ ِ ِ‫ن ۚهُ ٰذَل‬Tۡ‫ع ۡد ٍن جَت ۡج ِري ِمن حَت ۡحتِها ٱ ۡلَأ ۡن ٰهر ٰخلِ ِدين فِيه ٓا َأب ًد ۖا َّر ِض ي ٱللَّه ع ۡنهمۡ ورض واْ ع‬
ُ‫ك ل َم ۡن َخش َي َربَّهۥ‬
َ َ ُ ََ ُ َ ُ َ َ َ َ َ َُ َ َ
٨

3
Artinya: “Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang
musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan
(agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata.(1) (yaitu)
seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-
lembaran yang disucikan (Al Quran).(2) di dalamnya terdapat (isi) Kitab-
kitab yang lurus.(3) Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang
didatangkan Al Kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada
mereka bukti yang nyata.(4) Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya
menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam
(menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat
dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.(5)
Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang
yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di
dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.(6) Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu
adalah sebaik-baik makhluk.(7) Balasan mereka di sisi Tuhan mereka
ialah surga ´Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka
kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan
merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi
orang yang takut kepada Tuhannya.(8)”

b. Mufrodat

Arti Kata Arti Kata


ِ ِ‫خُم ۡخ ل‬
‫ص‬
Tidak akan meninggalkan َ ‫ُمن َف ِّك‬
‫ني‬ Memurnikan
‫ني‬
َ
Bukti yang nyata ‫ٱ ۡلَبِّينَة‬ Makhluk ‫ٱ ۡلرَبِ يَِّة‬
Lembaran-lembaran ‫ص ُح ًفا‬ ُ Mengalir ‫جَت ۡج ِري‬
Lurus ٌ‫َقيِّ َمة‬

c. Tafsir

4
Surah Al-Bayyinah merupakan surah madaniah. Mujahid dan Qatadah
menjelaskan bahwa para ahli kitab (Yahudi dan Nasrani yang ada di
Yatsrib) dan kaum musyrikin (penyembah berhala dan api) tidak akan
berhenti menyembah sesembahan mereka sampai bukti yang nyata datang,
yaitu diutusnya Nabi Muhammad SAW dan Al-Qur'an.2

Secara khusus Allah mengkhitab para ahli kitab di ayat ke- empat dan
ke- lima. Seharusnya setelah munculnya Nabi Muhammad SAW dengan
membawa Al-Qur'an membuat mereka semua beriman. Karena kabar
tentang munculnya Nabi akhir zaman telah termaktub di dalam kitab-kitab
meraka. Akan tetapi hal yang terjadi adalah mereka mulai terpecah belah,
saling menyalahkan satu sama lain. Di dalam ajaran Taurat dan Injil,
mereka diperintahkan hanya menyembah Allah SWT.3

Di dalam surah ini dijelaskan bahwa tempat kembali bagi orang-orang


kafir adalah neraka Jahannam dan mereka akan kekal di dalamnya.
Sedangkan balasan bagi orang-orang beriman adalah surga dengan segala
kenikmatannya.

3. Tajwid

Izhar Syafawi merupakan salah satu bacaan mim mati yang ada dalam
hukum tajwid. Dimana mim mati dibaca izhar atau jelas (tidak samar atau
berdengung) ketika bertemu dengan huruf-huruf hijaiyah selain huruf Ba’
dan huruf Mim.

No Contoh keterangan No Contoh keterangan


1 ‫َأنتُمۡ َٰعبِ ُدو َن‬ ‫ع‬+‫م‬ 6 ‫ُهمۡ َشُّر‬ ‫ش‬+‫م‬
2 ‫َأنتُمۡ َٰعبِ ُدو َن‬ ‫ع‬+‫م‬ 7 ‫ُهمۡ َخ ۡي ُر‬ ‫خ‬+‫م‬
3 ۡ‫لَ ُكمۡ ِدينُ ُكم‬ ‫د‬+‫م‬ 8 ‫ت‬ ٰ ِ
ُ َّ‫َرهِّب مۡ َجن‬ ‫ج‬+‫م‬
ِ
4 ‫يِل‬
َ ‫دينُ ُكمۡ َو‬ ‫و‬+‫م‬ 9 ُ ‫َع ۡن ُهمۡ َو َر‬
‫ضوا‬ ‫و‬+‫م‬
2
Dr. Abdullah bin Muhammad, Lubaabut Tafsir Min Ibnu Katsir, terj. M. Abdul Ghoffar
E.M., Abdurrahim Mu’thi dan Abu Ihsan Al-Atsari (Bogor: Pustaka Imam Asy-Syafi’i, 2004), jil.
8, h. 516.
3
Syaikh Muhammad Ali Ash-Shabuni, Shafwatut Tafasir, terj. KH. Yasin (Jakarta:
PUSTAKA AL-KAUTSAR, 2001), jil. 5, h. 780.

5
5 ‫مَل مۡ يَ ُك ِن‬ ‫ي‬+‫م‬

B. Istiqamah kunci keberhasilanku


1. Surah Al-Lahb
a. Ayat dan terjemah

ٍ َ‫ات هَل‬ ۡ َ‫ َسي‬٢ ‫ب‬ ۡ ۡ ٍ َ‫َتبَّ ۡت يَ َدٓا َأيِب هَل‬


ُ‫ َوٱمۡ َرَأتُهۥ‬٣ ‫ب‬ َ َ‫صلَ ٰى نَ ًارا ذ‬ َ ‫ َم ٓا َأغىَن ٰ َعنهُ َم الُهۥُ َو َم ا َك َس‬١ ‫ب‬
َّ َ‫ب َوت‬
ِ ‫ يِف ِج‬٤ ‫ب‬
٥ ‫يد َها َح ۡب ٌل ِّمن َّم َس ۢ ِد‬ ِ َ‫مَحَّالَةَ ٱ ۡل َحط‬

Artinya: “Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia


akan binasa.(1) Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa
yang ia usahakan.(2) Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.
(3) Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar.(4) Yang di lehernya
ada tali dari sabut.(5)”

b. Mufrodat

Arti Kata Arti Kata


َ‫مَحَّالَة‬
Celaka ‫َتبَّ ۡت‬ Pembawa kayu bakar
‫ب‬ِ َ‫ٱ ۡل َحط‬
ِ ‫يِف ِج‬
Tidaklah berfaedah ٰ ‫ َمٓا َأ ۡغىَن‬Di lehernya ‫يد َها‬
‫َما‬ ‫َح ۡب ٌل ِّمن‬
Apa yang ia usahakan Tali dari sabut
‫ب‬ َ َ ‫س‬ ‫ك‬
َ ‫َّم َس ۢ ِد‬
Kelak dia akan masuk ‫صلَ ٰى‬ ۡ َ‫َسي‬

c. Tafsir dan asbabun nuzul

Surah ini termasuk surah makkiyah. Imam Bukhari meriwayatkan dari


Ibnu ‘Abbas bahwa Nabi Muhammad SAW menaiki sebuah bukit seraya
berseru: “Wahai sekalian kaum.” Lalu kaum Quraisy berkumpul untuk
datang mendengarkan ucapan Nabi. Saat semuanya sudah berkumpul,
Nabi Muhammad bersabda: “bagaimana jika aku memberitahu kalian

6
bahwa musuh akan menyerang kalian di pagi atau sore hari, apakah kalian
percaya padaku?” mereka menjawab “Ya”. Beliau bersabda:
“Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan kepada kalian akan adzab
yang sangat pedih.” Abu Lahab pun berkata: “Apakah untuk ini kau
kumpulkan kami? Kebinasaan bagimu.” Lalu Allah SWT turunkan surah
ini.

(Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan


binasa). Yakni benar-benar merugi dan gagal, amal perbuatan serta
usahanya pun telah tersesat. Kata َّ‫ َو تَب‬berarti binasa lagi benar-benar
terbukti kerugian dan kebinasaannya.

(Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia


usahakan). Kata “yang ia usahakan” menurut Ibnu ‘Abbas dan yang
lainnya berarti anak dari Abu Lahab. Ibnu Mas’ud meriwayatkan bahwa
pada saat Nabi Muhammad SAW menyeru kaum Quraisy untuk beriman,
Abu Lahab berkata: “Jika yang dikatakan oleh anak saudaraku itu benar,
aku akan menebus diriku dari siksaan hari kiamat dengan harta dan
anakku.” Lalu Allah SWT menurunkan ayat ini.

(Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak) yaitu api yang
yang sangat besar dan sangat panas. “(Dan (begitu pula) istrinya, pembawa
kayu bakar) Ummu Jamil istri Abu Lahab adalah seorang wanita terhormat
di kalangan kaum Quraisy, namanya Arwa binti Harb saudari Abu Sufyan.
Merupakan pembantu setia sang suami dalam kekufuran, sehingga kelak
akan menemani suaminya disiksa dalam neraka Jahannam. (Yang di
lehernya ada tali dari sabut) Mujahid mengatakan: “yakni kalung dari
besi.”4

2. Surah An-Nashr
a. Ayat dan terjemah

4
Dr. Abdullah bin Muhammad, Lubaabut Tafsir Min Ibnu Katsir, terj. M. Abdul Ghoffar
E.M., Abdurrahim Mu’thi dan Abu Ihsan Al-Atsari, h. 569

7
ِ ۡ ِ ِ ۡ ِ ‫ِإ َذا ج ٓاء نَ ۡ ر‬
َ ِّ‫د َرب‬TTۡ‫ فَ َس بِّ ۡح حِب َ م‬٢ ‫اج ا‬
‫ك‬ ً ‫َّاس يَ ۡد ُخلُو َن يِف دي ِن ٱللَّه َأف َو‬ َ ‫ َو َرَأ ۡي‬١ ‫ ٱللَّه َوٱل َف ۡت ُح‬TT‫ص‬
َ ‫ت ٱلن‬ ُ َ َ
٣ ‫َوٱ ۡستَ ۡغ ِف ۡر ۚهُ ِإنَّهۥُ َكا َن َت َّوا ۢبَا‬

Artinya: “Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan.


(1) dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-
bondong.(2) maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah
ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.
(3)”

b. Mufrodat

Arti Kata Arti Kata


Datang َ‫َجٓاء‬ Kemenangan ‫َوٱ ۡل َف ۡت ُح‬
‫ص ُر‬ ۡ َ‫ن‬ Secara berbondong- ۡ
Pertolongan Allah
‫ٱللَّ ِه‬ bondong ً ‫َأف َو‬
‫اجا‬

Dan kau lihat ‫ت‬َ ‫َو َرَأ ۡي‬ Maka bertasbihlah ‫فَ َسبِّ ۡح‬
Mereka masuk ‫يَ ۡد ُخلُو َن‬ Maha penerima taubat ‫َت َّوا ۢبَا‬

c. Tafsir dan asbabun nuzul

Surah ini termasuk surah madaniyah. Surat ini turun menceritakan


tentang peristiwa fathu Mekah. Selain itu juga, surah ini juga merupakan
pertanda bahwa Nabi Muhammad SAW sebentar lagi akan dipanggil
pulang oleh Allah SWT. Menurut Ibnu ‘Umar surah ini diturunkan di kota
Mina di saat haji wada’.

(Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan) yang


dikhitab disini adalah Nabi Muhammad SAW untuk mengingatkan beliau
dan kaum muslimin akan nikmat dan karunia yang diterima. Yaitu
keberhasilan fathu Mekah.

(Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-


bondong) dan kamu melihat bangsa Arab masuk Islam secara berbondong-
bondong tanpa peperangan.

8
(Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu) maka sucikan Tuhanmu
dan agungkanlah Dia dengan memuji atas nikmat yang sudah didapat dan
bersyukur atas kemenangan yang diraih. (dan mohonlah ampun kepada-
Nya.) mintalah ampun kepada Tuhan untuk dirimu dan umatmu
(Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat) Allah maha
pengampun dan rahmatnya maha besar kepada orang yang beriman.

3. Tajwid

Qalqalah merupakan salah satu hukum bacaan dalam tajwid Al-Qur'an.


Secara bahasa kata Qalqalah berarti pantulan atau goncangan. Sedangkan
dalam ilmu tajwid adalah membaca huruf ‫ د‬,‫ ج‬,‫ ب‬,‫ ط‬,‫ ق‬dengan memantul

dari makhrajnya. Qalqalah terbagi dua macam, yaitu:

a. Qalqalah Sugra: adalah huruf-huruf qalqalah yang sukun dan


berada di tengah sebuah kata.
b. Qalqalah Kubra: adalah huruf-huruf qalqalah yang sukun ataupun
berharakat dibaca mati dan berada di akhir kata.

No Contoh Keterangan No Contoh Keterangan


1 ‫ب۝‬
َّ َ‫َوت‬ Qalqalah Kubra 5 ‫َح ۡب ٌل‬ Qalqalah Sugra
2 ‫ب۝‬ َ ‫َك َس‬ Qalqalah Kubra 6 ‫َّم َس ۢ ِد۝‬ Qalqalah Kubra
3 ‫ب۝‬ ٍ َ‫هَل‬ Qalqalah Kubra 7 ‫يَ ۡد ُخلُو َن‬ Qalqalah Sugra
ِ َ‫ٱ ۡل َحط‬
‫ب‬
4 Qalqalah Kubra
‫۝‬

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Islam merupakan agama rahmatan lil ‘alamin yang ajaran agamanya


merupakan kebaikan. Kebaikan yang tidak hanya terasa oleh umat Islam, namun
juga semua makhluk yang ada di dunia ini. Dengan adanya toleransi atas
perbedaan, terlebih antar umat beragama, maka kehidupan yang dijalani akan
terasa indah dan damai.

Ajaran agama Islam turun kepada Nabi Muhammad SAW di jazirah arab.
Namun berkat semangat para penyebar Islam yang tidak pernah padam, maka
nikmatnya Islam saat ini dapat terasa di Indonesia.

B. Kritik dan saran

Melalui makalah ini kami berharap semoga pembahasan mengenai materi Al-
Qur'an di madrasah tsanawiah kelas vii sedikit banyaknya dapat dipahami oleh
pembaca. Selain itu kami sebagai penulis mohon maaf karena sudah tentu masih
terdapat kesalahan-kesalahan dalam penyusunan makalah ini, untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, agar kami kedepannya bisa lebih
baik.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ash-Shabuni, Syaikh Muhammad Ali. Shafwatut Tafasir, terj. KH. Yasin. Jakarta:
PUSTAKA AL-KAUTSAR, 2001.

Departemen Agama RI. Al-Qur'an Dan Tafsirnya. Jakarta: Departemen Agama


RI, 2010.

Hamka. Tafsir Al-Azhar Juz XXX. Jakarta: PT PUSTAKA PANJIMAS, 1982.

Kementrian Agama RI. Al-Qur'an Hadis Untuk Madrasah Tsanawiah Kelas VII.
Jakarta: Kementrian Agama RI, 2014.

Muhammad, Abdullah bin. Lubaabut Tafsir Min Ibni Katsir, terj. M. Abdul
Ghoffar E.M., Abdurrahim Mu’thi dan Abu Ihsan Al-Atsari. Bogor:
Pustaka Imam Asy-Syafi’i, 2004.

Wadud, Abd. Al-Qur'an Hadis Madrasah Tsanawiah Kelas VII. Semarang: PT


Karya Toha Putra, 2009.

11

Anda mungkin juga menyukai