Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TAFSIR AYAT TENTANG KONSUMSI


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah: Tafsir Hukum Ekonomi
Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Mundakir, M.Ag.

Disusun Oleh:
Kelompok 6
1. Adelia Tasfa Salsabila (2220210017)
2. Muhammad Abdurrahman (2220210018)
3. Novi Fatmawati (2220210019)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

FAKULTAS SYARIAH

PROGAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Serta shalawat serta
salam yang tidak lupa diucapkan kepada Nabi Muhammad SAW yang selalu kita nantikan
syafaatnya di hari akhir nanti.
Puji dan syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah -Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Tafsir Ayat Tentang Konsumsi” ini
sebagai tugas mata kuliah Tafsir Hukum Ekonomi.
Terima kasih yang sebanyak-banyaknya kami ucapkan kepada Bapak Prof. Dr. H.
Mundakir, M.Ag. sebagai dosen pengampu mata kuliah Tafsir Hukum Ekonomi yang telah
membantu memberikan materi sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
dan tepat waktu.
Demikian apa yang dapat kami sampaikan, kurang lebihnya kami mohon maaf yang
sebesar besarnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk para pembaca.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kudus, 13 Maret 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah.......................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 2
A. Pengertian Konsumsi................................................................................................. 2
B. Ayat-Ayat Tentang Konsumsi...........................................................................….... 2
C. Kata Kunci dan Makna Ayat Tentang Konsumsi....................................................... 4
D. Penjelasan dan Kandungan Tentang Ayat Tentang Konsumsi ................................. 5

BAB III PENUTUP....................................................................................................... 10


A.Kesimpulan................................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 11

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai sumber ajaran Islam, al-Qur’an perlu ditafsirkan untuk menghasilkan
pemahaman yang tepat mengenai perilaku kehidupan manusia, termasuk dalam
bidang ekonomi. Pengembangan ilmu ekonomi Islam yang bersumber dari al-Qur’an
mempunyai peluang yang sama dengan pengembangan keilmuan lainnya. Sebagai
sebuah metodologi, tafsir ekonomi terhadap ayat-ayat al-Qur’an memberi peluang
bagi pengembangan ilmu ekonomi Islam. Pilihan atas masalah ini didasarkan pada
kebutuhan terhadap konsumsi yang seimbang dalam tatanan perekonomian. Model
tahapan kerja yang akan digunakan yaitu menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an yang
terkait dengan konsumsi.
Pemanfaatan konsumsi dalam kehidupan sehari-hari merupakan kebutuhan
utama yang harus dipenuhi. Terutama untuk melakukan kehidupan langsung di masa
mendatang. Bahkan konsumsi sangat sensitif untuk dibahas, karena banyak perbedaan
di antara beberapa daerah. Sedangkan untuk beberapa hukum yang ada dapat dipakai
sebagai pedoman kehidupan sehari-hari. Apa yang dikaruniakan Allah kepada
manusia sungguh banyak dan tidak terhitung. Konsumsi dalam Islam tidak hanya
untuk materi saja tetapi juga termasuk konsumsi sosial yang terbentuk dalam zakat
dan shadaqah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian konsumsi
2. Bagaimana ayat-ayat tentang konsumsi
3. Bagaimana kata kunci ayat-ayat konsumsi
4. Bagaimana penjelasan dan kandungan tentang ayat- ayat konsumsi

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian konsumsi
2. Untuk mengetahui ayat-ayat tentang konsumsi
3. Untuk mengetahui kata kunci ayat-ayat tentang konsumsi

4
4. Untuk mengetahui penjelasan dan kandungan tentang ayat-ayat konsumsi

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Konsumsi
Konsumsi merupakan pemakaian atau penggunaan manfaat dari barang dan
jasa. Ia merupakan tujuan yang penting, karena sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan
hidup seseorang. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa prinsip dasar bagi
konsumsi adalah “saya akan mengkonsumsi apa saja dan dalam jumlah berapa pun
sepanjang anggaran saya memenuhi dan saya memperoleh kepuasan maksimum”.
Teori perilaku konsumen yang Islami dibangun atas dasar syariah Islam. Dalam
ekonomi Islam, konsumsi dikendalikan oleh lima prinsip dasar, yaitu: Prinsip
Keadilan, Prinsip Kebersihan, Prinsip Kesederhanaan, Prinsip Kemurahan Hati, dan
Prinsip Moralita
Konsumsi (consumptie) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup seperti sandang, pangan dan
papan. Jika dipandang secara khusus maka sering kali konsumsi hanya terbatas pada
pola makan dan minum. Namun apabila cakupan konsumsi di perluas akan ditemukan
konsep bahwa konsumsi merupakan segala aktivitas yang dilakukan untuk
mendapatkan kepuasan atas penggunaan suatu produk sehingga mengurangi atau
menghabiskan daya guna produk seperti memanfaatkan mesin cuci dan memakai
pakaian termasuk konsep konsumsi. Ajaran konsumsi pada arti khusus untuk pola
makan dan minum ada dalam Al quran yang diambil dari Q.S. Al-A`raf: 31, Q.S. An-
Nahl: 66, Q.S. Al-Mu`min: 21-22, Q.S. Al-Baqarah: 68.

B. Ayat-Ayat Tentang Konsumsi


1. Q.S. Al-A`raf: 31
۟ ۟ ۟ ٍِ ِ ۟
ُ‫يَٰبَىِن ٓى ءَ َاد َم ُخ ُذوا ِزينَتَ ُك ْم ع َند ُك ِّل َم ْسجد َو ُكلُوا َوٱ ْشَربُوا َواَل تُ ْس ِرفُ ٓوا ۚ ِإنَّهۥ‬
ِ ُّ ِ‫اَل حُي‬
َ ‫ب ٱلْ ُم ْس ِرف‬
‫ني‬

5
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid,
makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS. al-A’raf: 31)

2. Q.S. An-Nahl: 66

ٍ ‫وِإ َّن لَ ُكم ىِف ٱَأْلْن ٰع ِم لَعِبر ًة ۖ نُّس ِقي ُكم مِّمَّا ىِف بطُونِِهۦ ِم ۢن ب ِ َفر‬
‫ث َو َدٍم لََّبنًا‬ ْ ‫َنْي‬ ُ ْ َْ َ ْ َ
َّٰ ِّ‫صا َسٓاِئغًا ل‬ ِ
َ ِ‫لش ِرب‬
‫ني‬ ً ‫َخال‬
“Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran
bagi kamu. Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam
perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan
bagi orang-orang yang meminumnya.” (Q.S. An-Nahl; 66)
3. Q.S. Al-Mu`min: 21 dan 22

‫َوِإ َّن لَ ُك ْم ىِف ٱَأْلْن َٰع ِم لَعِْبَرةً ۖ نُّ ْس ِقي ُكم مِّمَّا ىِف بُطُوهِنَا َولَ ُك ْم فِ َيها َمٰنَ ِف ُع َكثِ َريةٌ َو ِمْن َها‬

‫تَْأ ُكلُو َن‬

ِ ‫و َعلَيها و َعلَى الْ ُف ْل‬


‫ك حُتْ َملُ ْو َن‬ َ َْ َ
“Dan sesungguhnya pada binatang-binatang ternak, benar-benar terdapat pelajaran
yang penting bagi kamu, Kami memberi minum kamu dari air susu yang ada
dalam perutnya, dan (juga) pada binatang-binatang ternak itu terdapat faedah yang
banyak untuk kamu, dan sebagian daripadanya kamu makan.” (Q.S.Al-Mu`min:
21)
“ Di atasnya (hewan-hewan ternak) dan di atas kapal-kapal kamu diangkut..”
(Q.S.Al-Mu`min: 22)
4. Q.S. Al-Baqarah: 168

ِ ‫ض ح ٰلَاًل طَيِّبا واَل َتتَّبِعو ۟ا خطُٰو‬


‫ت ٱلشَّْي ٰطَ ِن ِإنَّهۥُ لَ ُك ْم‬ ِ ‫ٱَأْلر‬ ‫ىِف‬ ‫َّا‬ ‫ٰيََٓأيُّها ٱلنَّاس ُكلُو ۟ا مِم‬
َ ُ ُ َ ً َ ْ ُ َ

ٌ ِ‫َع ُد ٌّو ُّمب‬


‫ني‬

6
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di
bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena
sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu” (Q.S. Al-Baqarah:
168).

C. Kata Kunci dan Maknanya


1. Q.S. Al- A`raf ayat 31

‫ ُخ ُذو ۟ا‬: pakailah

‫ ِزينَتَ ُك ْم‬: pakaianmu

‫ َو ُكلُو ۟ا‬: dan makanlah

‫ َوٱ ْشَربُو ۟ا‬: dan minumlah

‫ ۚ َواَل تُ ْس ِرفُ ٓو ۟ا‬: dan janganlah berlebih-lebihan


2. Q.S. An- Nahl ayat 66

‫ ٱَأْلْن َٰع ِم‬: binatang ternak

‫ نُّ ْس ِقي ُكم‬: kami memberi minuman kamu

‫ لََّبنًا‬: susu

‫صا‬ ِ
ً ‫ َخال‬: bersih
‫ َسٓاِئغًا‬: mudah

َّٰ ِّ‫ ل‬: bagi orang orang yang meminumnya


َ ِ‫لش ِرب‬
‫ني‬

7
3. Q.S. Al- Mu`min ayat 21-22

‫ ىِف ٱَأْلْن َٰع ِم‬: pada binatang ternak

‫ نُّ ْس ِقي ُكم‬: kami memberi minum

‫ مِّمَّا ىِف بُطُوهِنَا‬: dari dalam perutnya

‫ َمٰنَ ِف ُع‬: terdapat faedah

‫ تَْأ ُكلُو َن‬: kamu makan


4. Q.S. Al- Baqarah ayat 168

‫ ُكلُو ۟ا‬: makanlah

‫ َح ٰلَاًل‬: halal

‫ طَيِّبًا‬: baik
D. Penjelasan dan Kandungan Tentang Ayat Konsumsi
1. Q.S. Al- A`raf ayat 31
Ayat ini di sampaikan kepada seluruh umat manusia yang pada sejarah nya
adalah anak adam kemudian ada pembatasan seruan yang untuk para umat yang
menjadikan masjid sebagai tempat ibadah. Dan mereka di anjurkan untuk

memakai pakaian yang indah pada saat berada di masjid. ‫ُخ ُذو ۟ا ِزينَتَ ُك ْم ِع َند ُك ِّل‬

‫ َم ْس ِج ٍد‬pakaian yang indah akan nyaman Ketika dipakai didalam masjid sehingga
memperlancar kegiatan yang ada di masjid dan pakaian yang indah adalah wujud
dari kesopanan terhadap sesama manusia.

Termasuk seruan untuk makan dan minum ‫ا‬Q۟‫ ۚ َو ُكلُ))و ۟ا َوٱ ْش )َربُو ۟ا َواَل تُ ْس ) ِرفُ ٓو‬jika
saat memakai pakaian harus indah dan sopan maka saat makan dan minum juga

8
harus bijak dengan tidak makan dan minum secara berlebih-lebihan, sering kali
rasa lapar menjadikan manusia terdorong untuk memuaskan dirinya sendiri.
Mestinya harus lebih bijak dengan tidak makan dan minum berlebih-lebihan
seperti memnbatasi makan dan minum sesuai dengan kebutuhan tubuh dan pula
tidak melampai batas-batas yang diharamkan. Jangan berlebihan dengan cara tidak
benar dalam agama hanya karena hawa nafsu yang menyesatkan.
2. Q.S. An-Nahl ayat 66
Pada Q.S. An-Nahl ayat 66 menekankan tanda kebesaran Allah melalui

binatang ternak karena binatang ternak memiliki keunikan tersendiri ‫ىِف ٱَأْلْن َٰع ِم‬

‫ ۖ لَعِْ)ب َ)ر ًة‬kemudian Allah memberi manusia minuman susu yang bersih dari perit
binatang ternak ‫ۦ‬ ‫ نُّ ْس ) ) ِقي ُكم مِّمَّا ىِف بُطُ ) ))ونِِه‬susu tersebut bersih karena tidak
tercampur dengan darah dan kotoran binatang ternak tersebut ‫ث و َدٍم‬ ٍ ِ ِ
َ ‫م ۢن َبنْي َف ْر‬
‫ لََّبنًا‬dari ٰ ‫ِئ‬
susu tersebut manusia mendapatkan kesehatan َ ِ‫َس) ) )ٓا غًا لِّل َّش ) ) ) ِرب‬
‫ني‬
maksudnya manusia mudah meminum susu karena susu berbentuk cair dan
rasanya lezat dan bergizi. Inilah bukti telah disediakannya sumber konsumsi bagi
manusia

3. Q.S. Al- Mu`min ayat 21- 22


Pada ayat ini menjadi bukti kekuasaan dan nikmat yang Allah berikan kepada
manusia dalam kehidupan sehari-hari yaitu Allah menciptakan binatang ternak

yang banyak memberikan pelajaran bagi manusia ‫ ۖ ىِف ٱَأْلْن َٰع ِم لَعِْب) َ)ر ًة‬pelajaran
sekaligus nikmat dari penciptaan binatang ternak adalah adanya kelenjar yang
memproduksi susu. Kelenjar tersebut mendapatkan suplai berupa zat yang
terbentuk dari darah dan zat makanan yang terlah dicerna kemudian kelenjar
tersebut menyaring zat-zat tersebut sehingga mengeluarkan enzim yang

merubahnya menjadi air susu yang aroma dan warnanya berbeda dari zat aslinya ُّ‫ن‬

9
‫ ْس) ِقي ُكم مِّمَّا ىِف بُطُوهِنَا‬selain mendapatkan susu manusia juga bisa menggunakan
kulit dan bulunya sebagai pemenuhan berbagai kebutuhan hidup ‫كم فِيها م ٰنَ ِفع‬
ُ َ َ ْ ُ َ‫َول‬

ٌ‫ِرية‬
َ ‫َكث‬ terlebih daging nya data menjadi makanan pelengkap bagi manusia yang

lezat dan bergizi ‫َو ِمْن َها تَْأ ُكلُو َن‬ jika manusia menghendaki kalau binatang ternak

yang besar seperti unta, kuda, sapi, dan kerbau tidak untuk dimakan maka
manusia dapat memanfaatkan punggung binatang ternak tersebut untuk

ِ ‫ و َعلَى الْ ُف ْل‬seperti saat


‫ك حُتْ َملُ ْو َن‬
mengangkut barang menuju tempat yang jauh
َ
manusia menggunakan kapal untuk berlayar diperairan.

4. Q.S. Al- Baqarah ayat 168


Ayat ini bersifat umum karena ditunjukkan kepada seluruh manusia atau tidak

terbatas pada orang-orang yang beriman saja ‫َّاس‬


‫ن‬ ‫ٱل‬ ‫َا‬
‫ه‬ ‫ي‬
ُّ ‫َأ‬َ ٓ‫ ٰي‬pentingnya makanan
ُ
dalam kehidupan manusia penekaannya terletak pada jenis makanannya. Makanan
yang dimaksud adalah semua yang tersedia dibumi dengan cacatan khusus harus

‫ض َح ٰلَاًل طَيِّبًا‬
ِ ‫ٱَأْلر‬ ‫ىِف‬ ‫َّا‬ ‫ ُكلُو ۟ا مِم‬halal dan
yang dihalalkan kan baik untuk manusia
ْ
baik yang dimaksud yang tidak diharamkan atau yang tidak merugikan krhidupan
manusia hanya bujukan setan yang menggoda manusia untuk makan maknan yang

ِ ‫ واَل َتتَّبِع) ) ) ))و ۟ا خطُ) ) ) ) ٰ)و‬perintah


‫ت ٱل َّش ) ) )ْي ٰطَ ِن‬
diharamkan
َ ُ ُ َ ini menegaskan dan

memperkuat bahwa manusia memang benar-benar harus makan makanan yang

halal tidak yang diharamkan ‫ني‬ ُ ‫ ِإنَّهۥُ لَ ُك ْم ع‬bujukan


ٌ ِ‫َد ٌّو ُّمب‬ setan begitu nyata

didunia sehingga setan adalah musuh yang nyata bagi manusia.

Kandungan Ayat-Ayat Tentang Konsumsi

Q.S. Al-A`raf: 31

10
Wahai anak cucu adam! pakailah pakaianmu yang bagus yaitu pakaian yang
dapat menutupi aurat kalian atau bahkan yang lebih dari itu ketika
kalian beribadah, sehingga kalian bisa melakukan salat dan tawaf dengan nyaman,
dan pakailah pakaian yang bagus pada setiap memasuki dan berada di dalam
masjid atau tempat lainnya. Dalam rangka beribadah, kami telah menyediakan
makanan dan minuman, maka makan dan minumlah apa saja yang kamu sukai
dari makanan dan minuman yang halal, baik dan bergizi, tetapi jangan berlebihan
dalam segala hal, baik dalam beribadah dengan menambah cara atau kadarnya,
ataupun dalam makan dan minum. Karena sungguh, Allah tidak menyukai, yakni
tidak melimpahkan rahmat dan ganjaran-Nya kepada orang yang berlebih-lebihan
dalam hal apa pun.

Q.S. An-Nahl: 66
Ayat ini merupakan hakekat ilmiah dari wahyu yang diturunkan kepada
Muhammad SAW, ribuan tahun yang lalu. Jika tidak berasal dari Yang Maha
Benar, tentu ayat ini akan bertentangan dengan temuan ilmiah dewasa ini. Allah
menciptakan semua makluk hidup yang bermanfaat contohnya seperti Binatang
Ternak. Dan jika diperinci, maka terdapat ada empat macam kemanfaatan yang
diperoleh manusia dari binatang ternak itu : Air susu yang sangat lezat untuk di
minum dan mengandung unsur kesehatan, yang juga dapat dijadikan mentega dan
keju dan lain-lain, Bulu dan kulitnya dapat dijadikan bahan pakaian, Dagingnya
dapat dimakan segera atau diawetkan dalam kaleng, Dapat dijadikan alat
tranportasi.

Q.S. Al- Mu`min ayat 21- 22


Sesungguhnya pada penciptaan binatang ternak itu benar-benar terdapat
pelajaran yang sangat penting bagi manusia di samping manfaatnya yang besar
sebagai nikmat pemberian Allah. Binatang ternak bisa menjadi sumber
pembelajaran dan bahan riset, misalnya bagaimana sapi yang makanan utamanya,
setelah dikunyah dan masuk dalam perutnya, saripatinya kemudian bercampur
dengan darah bisa menghasilkan susu yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Dari
perutnya kemudian, Allah berkuasa untuk me-misahkan air susu dari percampuran
dua benda yang kotor itu, yaitu darah dan kotoran sapi yang ada diperutnya. Jika

11
diperinci, terdapat banyak manfaat yang diperoleh manusia dari binatang ternak
itu:
Air susu yang sangat lezat untuk diminum dan mengandung berbagai unsur yang
dibutuhkan tubuh agar tetap sehat, juga dapat dijadikan mentega, keju, dan lain-
lain, Bulu atau rambutnya dapat dijadikan bahan pakaian dan selimut yang sangat
berguna terutama di musim dingin, Dagingnya dapat dimakan segera atau
diawetkan dalam kaleng, Dijadikan kendaraan, terutama untuk pergi ke tempat
yang jauh yang sulit dicapai dengan kendaraan lain seperti tersebut dalam ayat 21-
22.
Q.S. Al-Baqarah: 168
Pada ayat 168 di atas, berisi tentang perintah Allah SWT kepada manusia agar
memakan makanan yang halal dan baik. Yang dimaksud dengan makanan yang
halal adalah makanan yang dibolehkan oleh agama, misalnya telor, buah-buahan,
sayur mayur, daging sapi, kambing dan lain-lain. Makanan yang halal hakikatnya
adalah makanan yang didapat dan diolah dengan cara yang benar menurut agama,
misalnya makanan seperti yang diperoleh dengan jalan usaha yang benar,
makanan haram hakikatnya adalah makanan hasil dari usaha menipu, mencuri,
sapi yang disembelih dengan menyebut nama Allah dan lain-lain. Adapun maksud
makanan yang baik dapat di pertimbangkan dengan akal, dan ukurannya adalah
kesehatan. Artinya makanan yang baik adalah yang berguna dan tidak
membahayakan bagi tubuh manusia dilihat dari sudut kesehatan.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Konsumsi (consumptie) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup seperti sandang, pangan dan
papan. Jika dipandang secara khusus maka sering kali konsumsi hanya terbatas pada
pola makan dan minum. Manusia diberi fasilitas hidup didunia untuk pemenuham
kehidupan dasar manusia yakni kebutuhan pangan. Allah memberikan nikmat
berbagai macam makanan yang ada di bumi dan mudah didapatkan baik dari hasil
bumi maupun yang bersumber dari binatang ternak. Semua boleh dipakai, dimakan,

dan diminum manusia dengan beberapa catatan yaitu halal, baik ‫ َح ٰلَاًل طَيِّبًا‬dan tidak
berlebih-lebihan ‫ا‬Q۟‫َواَل تُ ْس ِرفُ ٓو‬
Allah SWT memerintahkan kepada manusia agar memakan makanan yang halal dan
baik. Makanan yang halal hakikatnya adalah makanan yang didapat dan diolah
dengan cara yang benar menurut agama, misalnya makanan yang diperoleh dengan
jalan usaha yang benar, makanan haram hakikatnya adalah makanan hasil dari usaha
menipu, mencuri, sapi yang disembelih dengan menyebut nama Allah dan lain-lain.

13
DAFTAR PUSTAKA

Kasdi, A. (2013). Tafsir Ayat- Ayat Konsumsi Dan Implikasinya Terhadap


Ekonomi Islam . Equilibrium, 19-24.
Suwiknyo, D. (2010). Kompilasi Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi Islam. Yogyakarta:
Pusaka Pelajar.
Tarigan, M. Ag, D. A. (2012). Tafsir Ayat- Ayat Ekonomi Alquran Sebuah
Eksplorasi Melalui Kata- Kata Kunci. Bandung: Ciptapustaka Media
Perintis.

14

Anda mungkin juga menyukai