Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PERAN DAN MACAM-MACAM METODE DAKWAH

Disusun oleh:
Shabrina Keyza Stiza Azka
Nazwa Mayashita
Erika Siti Hajar

ASESMEN MADRASAH TP.2023/2024


MAS EL-BAS
Jl.Angganaya No.37 Dusun Ciwahangan Desa Imbanagara Ciamis

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahiwabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan- Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukurkepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehinggan penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata p e l a j a r a n A l -
Quran Hadits Kelas XII Semester Genap dengan judul "Peran dan
Metode Dakwah dalam Menyebarkan Ajaran Islam"

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Para
Dewan Guru Lembaga Bina Anak Sholeh terkhusus kepada Bapak Drs. H. Moh.
Amrullah selaku guru mata pelajaran Al-Quran Hadits
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terimakasih.

Ciamis, 3 1 Oktober 2023


i

DAFTAR ISI
Hal.

KATA PENGANTAR... .......................................................................................... i


DAFTAR ISI. .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah......................................................................... 1
1.2 Rincian Sasaran...................................................................................... 1
BAB II KONSEP
2.1 Ayat dan Terjemahan............................................................................. 2-3
2.1 Pokok Pikiran......................................................................................... 3
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pembahasan Dalil................................................................................... 4-6
3.2 Contoh Nyata Peranan Dakwah............................................................. 6
BAB IV KESIMPULAN
4.1 Pesan...................................................................................................... 7
4.2 Penutup.................................................................................................. 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Risalah tauhid yang dibawa oleh Rasulullah Saw agar dapat disampaikan kepada
umatnya, maka harus dilakukan dengan cara berdakwah. Berdakwah merupakan tugas mulia,
setiap rasul mempunyai tugas dakwah kepada umatnya tertentu, sedangkan dakwah
Rasulullah Saw ditujukan untuk seluruh umat manusia. Dakwah Rasulullah Saw dilakukan
dengan dua fase, yaitu:
Fase pertama, berdakwah secara sembunyi-sembunyi yang dilakukan setelah turunnya
surah Al-Muddatsir dari ayat 1-7.Tempat yang dipilih beliau untuk berdakwah ialah rumah
sahabat Al-Arqam bin Abil Arqam Al-Makhzumy
Fase kedua, Rasulullah Saw berdakwah dengan terang-terangan yaitu setelah turunnya
Q.S Al-Hijr:94 Dakwah ini dilakukan setelah kurang lebih 3 tahun Rasulullah Saw
berdakwah secara sembunyi-sembunyi. Para sahabat yang telah beriman sampai awal fase
kedua kurang lebih berjumlah 39 orang banyaknya.
Selanjutnya banyak wahyu yang turun kepada beliau sebagai bahan materi dakwah dan
risalah beliau. Lalu beliau sampaikan wahyu tersebut kepada para kerabat dan sahabat,
kemudian para sahabat menyampaikan kembali kepada anak, isteri dan keluarganya. Dalam
berdakwahnya Rasulullah Saw menjadikan prilaku beliau sebagai suri tauladan, ucapan
beliau yang lembut dan menari, ramah, tidak kasar, tidak keras, tetapi sangat familiar dan
sebagainya, sehingga dakwah beliau dengan cepat diterima masyarakat jahiliyah ketika itu
dan pengikutnya bertambah banyak. Sepeninggal Rasulullah Saw maka yang melanjutkan
misi dakwah ialah para ulama secara khusus dan umat seluruhnya secara umum sesuai
dengan kemampuan. Dan yang perlu diingat bahwa dakwah adalah kewajiban setiap individu
muslim-muslimah, dan anda tentu berada di dalamnya.

Berdasarkan rumusan masalah diatas penulis berusaha membahas mengenai "Peran dan
Metode Dakwah dalam Menyebarkan Ajaran Islam"

1.2 Rincian Sasaran:


 Menyelidiki konsep dan metode dasar berdakwah dalam Islam.
 Mengkaji ayat-ayat Al-Quran yang berkaitan dengan kewajiban berdakwah
 Memahami hadits yang membahas dakwah, seperti Hadits Riwayat Muslim.
 Memahami peran dakwah dalam menyebarkan ajaran Islam dan mendidik
masyarakat. Serta menyajikan contoh-contoh nyata peran berdakwah.
1
BAB II
KONSEP

2.1 Ayat dan terjemahan


A. QS.Al- Hijr: 94-96
‫َفاْص َد ْع ِبَم ا ُتْؤ َم ُر َو َأْع ِر ْض َع ِن اْلُم ْش ِرِك ين‬
‫ِإَّنا َك َفْيَناَك اْلُم ْسَتْهِزِئين‬
‫اَّلِذ يَن َيْج َع ُلوَن َم َع ِهَّللا ِإَلًها َء اَخ َر َفَس ْو َف َيْع َلُم وَن‬

Terjemahan:
(94) Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan
(kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.
(95) Sesungguhnya Kami memelihara kamu daripada (kejahatan) orang-orang yang
memperolok-olokkan (kamu),
(96) yaitu orang-orang yang menganggap adanya tuhan yang lain disamping Allah; maka
mereka kelak akan mengetahui (akibat-akibatnya)

B. QS. Asy Syu’ara: 214-216

‫َو َأْنِذ ْر َع ِش يَر َتَك اَأْلْقَر ِبيَن‬


‫َو اْخ ِفْض َج َناَح َك ِلَمِن اَّتَبَع َك ِم َن اْلُم ْؤ ِمِنيَن‬
‫َفِإْن َع َص ْو َك َفُقْل ِإِّني َبِر يٌء ِمَّم ا َتْع َم ُلوَن‬
Terjemahan:
(214) Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat,
(215) dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang
yang beriman.
(216) Jika mereka mendurhakaimu maka katakanlah: "Sesungguhnya aku tidak
bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan”.

2
C. QS. An-Nahl: 125

‫اْدُع ِإَلى َس ِبيِل َر ِّبَك ِباْلِح ْك َم ِة َو اْلَم ْو ِع َظِة اْلَحَس َنِة َو َج اِد ْلُهْم ِباَّلِتي ِهَي َأْح َس ُن ِإَّن َر َّبَك ُهَو َأْعَلُم ِبَم ْن َض َّل َع ْن َس ِبيِلِه َو ُهَو َأْعَلُم‬
‫ِباْلُم ْهَتِد ين‬

Terjemahan:
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk.”

D.HR.Muslim No.2674
‫ َم ْن َدَعا ِإَلى ُهًدى َك اَن َلُه ِم ْن اَأْلْج ِر ِم ْثُل ُأُجوِر َم ْن َتِبَع ُه اَل َيْنُقُص َذ ِلَك ِم ْن‬: ‫َأَّن َر ُسوَل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َقاَل‬
2674 ‫ مسلم‬.‫ َو َم ْن َدَعا ِإَلى َض اَل َلٍة َك اَن َع َلْيِه ِم ْن اِإْل ْثِم ِم ْثُل آَثاِم َم ْن َتِبَع ُه اَل َيْنُقُص َذ ِلَك ِم ْن آَثاِم ِهْم َشْيًئا‬،‫ُأُجوِرِهْم َشْيًئا‬
Rasulullah Saw bersabda, “Barangsiapa yang menyeru kepada sebuah petunjuk maka
baginya pahal seperti pahala-pahala orang-orang yang mengikutinya, hal tersebut tidak
mengurangi akan pahala-pahala mereka sedikitpun dan barangsiapa yang menyeru kepada
sebuah kesesatan maka atasnya dosa seperti dosa-dosa yang mengikutinya, hal tersebut
tidak mengurangi dari dosa-dosa mereka sedikitpun.”(HR Muslim)

2.2 Pokok Pikiran


A.QS.Al-Hijr:94-96
 Dakwah secara terang-terangan
 Jaminan keselamatan
 Orang-orang yang memperolok-olokkan
B.QS.An-Nahl:125
 3 metode dakwah
 Sasaran/audience metode dakwah tersebut
 Sikap pendakwah
C.QS.Asy-Syu’ara;214-216
 Memberi peringatan kepada keluarga terdekat
 Sikap yang harus dimiliki pendakwah
 Tanggapan/sikap pendakwah terhadap para pembangkang
D.HR.Muslim No.2674
 Balasan dari dakwah yang dilakukan, pahala/dosa.

3
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pembahasan Dalil
A.QS.Al-Hijr:94-96
Kalimat ‫ َفاْص َد ْع‬yang berarti Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan ialah fiil
amar yang menunjukkan wajib. Asal katanya dari ‫ َص َدَع‬yang berarti menerangkan (kebenaran)
dengan terang-terangan. Dan huruf ‫ َم ا‬pada kalimat ‫ ِبَم ا‬mempunyai makna isim maushul yang
bermakna ‫ اَّلِذ ي‬dengan apa-apa yang. Jadi yang dimaksud dengan ‫ َفاْص َد ْع ِبَم ا ُتْؤ َم ُر‬ialah bahwa
Allah Swt memerintahkan Rasulullah Saw supaya bergerak dan berdakwah secara terang-
terangan dengan menyiarkan atau mengajarkan apa-apa yang telah diperintahkan oleh Allah
Swt.
Yang dimaksud dengan kalimat ‫ َو َأْع ِر ْض َع ِن اْلُم ْش ِرِكيَن‬yang bermakna dan berpalinglah dari
orang-orang yang musyrik, maksudnya ialah agar Rasulullah Saw tidak memperdulikan
gangguan orang-orang yang tidak percaya karena mereka menyekutukan Allah Swt.
Dan yang dimaksud dengan ayat ‫ ِإَّنا َك َفْيَناَك اْلُم ْسَتْهِزِئيَن‬yang artinya Sesungguhnya Kami
memelihara kamu daripada (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan (kamu) ialah
bahwa Allah Swt senantiasa memelihara, menjaga dan melindungi peribadi Rasulullah Saw
dari perbuatan orang-orang yang memperolok-olokan atau mengejek beliau. Ayat ini
merupakan jaminan Allah kepada Rasululllah Saw.
Lalu ayat selanjutnya menjelaskan bahwa yang memperolok-olokan nabi ialah ‫اَّلِذ يَن‬
‫ َيْج َع ُلوَن َم َع ِهَّللا ِإَلًها َء اَخ َر َفَس ْو َف َيْع َلُم وَن‬yang berarti (yaitu orang-orang yang menganggap adanya
tuhan yang lain disamping Allah; maka mereka kelak akan mengetahui (akibat-akibatnya).
Orang-orang yang mengejek beliau itu diantaranya ialah Walid bin Mughirah, Ash bin Wail,
Adi bin Qais, Aswad bin Abdil Muthalib, dan Aswad bin Abd Yaguts.
Dakwah dengan cara sembunyi-sembunyi ini dilakukan kurang lebih 3 tahun, ada juga
yang menyebutkan 3 tahun 10 hari. Para sahabat yang telah beriman pada fase ini kurang
lebih berjumlah 39 orang banyaknya. Setelah turunnya Q.S Al-Hijr:94 maka dakwah
dilakukan dengan terang-terangan.
B.QS.Asy-Syu’ara:214-216
Surah Asy-Syu'ara ayat 214 diturunkan pada awal mula Islam di waktu Nabi
Muhammad SAW. Strategi yang dilakukan Rasulullah yaitu menggalang kekuatan dari
keluarga dekat, sebab dukungan dan dorongan dari keluarga itu sangat penting dalam
mencapai kesuksesan dalam kegiatan apapun termasukberdakwahsecara luas. Oleh karena
itu, Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW untukberdakwahkepada keluarga
untuk menyampaikan janji dan ancaman Allah terhadap yang memungkiri dan
menyekutukannya.
Pada surah Asy-Syu'ara ayat 215, Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad
SAWberdakwahdengan menunjukkan sikap yang rendah hati, terutama kepada orang-orang
yang baru masuk Islam (mualaf). Jangan pernah sombong dan kasar kepada mereka. Dengan
demikian hubungan kasih sayang dan simpati akan terjalin sesama mukmin berdasarkan nilai-
nilai keimanan kepada Allah.
4
Pada surah Asy-Syu'ara ayat 216, Allah SWT memberi petunjuk kepada Nabi
Muhammad SAW, yaitu “Jika keluarga dekat, karib kerabatmu hai Nabi, tidak mengindahkan
seruanmu (janganlah risau). Katakan saja kepada mereka bahwa Anda melepaskan diri (tidak
bertanggung jawab) dari kedurhakaan dan keingkaran mereka itu. Bahwa Allah akan
mengambil sikap dan tindakan mereka yang menolak dakwah Rasul dengan azab yang berat,
sebagai balasan atas perbuatan mereka. Sejatinya tidak seorang pun yang dapat menghindari
dari azab Allah SWT. Hanya orang-orang yang menghadap Allah dengan membawa
keimanan dan amal shalehah yang dapat lepas dari azab-Nya. Pendakwahpun harus bersikap
optimis,ikhlas,tidak memaksa dan rendah hati.
C.QS.An-Nahl:125
Kalimat ‫ ُاْدُع‬yang berarti serulah olehmu, merupakan fiil amar kata kerja perintah,
perintah atau amr dalam ushul fiqh asalnya ialah lilwujub atau wajib, dan wajib ialah
mengerjakan mendapatkan pahala meninggalkan mendapat dosa. Dan dalam ayat ini kalimat
perintah ‫ ُاْدُع‬mempunyai faedah lilwujub atau wajib. Maka perintah menyeru atau berdakwah
ialah kewajiban, di dalam ayat ini khithab khususnya ialah Rasulullah Saw, namun dengan
demikian umumnya ialah umatnya, jadi menyeru ke dalam agama Allah Swt merupakan
kewajiban umat Islam seluruhnya. Dan yang dimaksud dengan kalimat ‫ َس ِبيِل َر ِّبَك‬yang berarti
jalan Tuhanmu ialah agama Allah Swt yaitu Islam yang dibawa oleh Rasulullah Saw.
Yang dimaksud dengan ‫ ِباْلِح ْك َم ِة‬yang artinya dengan hikmah ialah dalil yang menjelaskan
kebenaran. Ada juga yang berpendapat bahwa hikmah mempunyai makna ‫ اسَو ٌة َحَس َنٌة‬yang
berarti suri teladan yang baik, sebagaimana firman Allah Swt dalam QS. Al-Ahzab:21
berikut:
‫َلَقْد َك اَن َلُك ْم ِفي َر ُسوِل ِهَّللا ُأْس َو ٌة َحَس َنٌة ِلَم ْن َك اَن َيْر ُجو َهَّللا َو اْلَيْو َم اآْل ِخَر َو َذ َك َر َهَّللا َك ِثيًرا‬
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu)
bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah.”
Kalimat ‫ اْلَم ْو ِع َظِة اْلَحَس َنِة‬yang berarti pelajaran yang baik mempunyai makna pelajaran-
pelajaran, perumpamaan-perumpamaan bermanfaat, dan kata-kata lembut lagi menarik
namun umumnya orang menerjemahkan mauidzah itu dengan nasehat berarti ia adalah
perkataan yang baik.
Dan kalimat ‫ َو َج اِد ْلُهْم‬yang berarti dan bantahlah mereka mempunyai makna mendebat
mereka tetapi dengan cara yang paling baik seperti lunak, lembut, mempengaruhi jiwa, kata-
kata yang mudah dimengerti, dalil-dalil yang kuat, yang mampu membuka akal mereka, juga
hati mereka dari pengaruh-pengaruh nafsu dan syaitan. Karena cara ini sangat bermanfaat
terhadap ketidaktahuan dan keegoan mereka.Seorang pendakwah harus memperhatikan
perkara-perkara berikut:
 Menghindari perkataan yang menyinggung dan menyakitkan
 Berdebat dengan mereka secara familiar
 Balaslah keburukan dengan kebaikan
 Mendebat dengan maksud menyampaikan kebenaran
 Bahasa dengan intonasi yang lembut, tidak keras

5
 Imam Baidhawi berpendapat bahwa hikmah untuk menyeru umat khusus yang
mencari hakekat kebenaran, sedangkan mauidzah ialah untuk menyeru umat yang
awam.
 Namun bisa saja, hikmah diperuntukan bagi orang awam, mauidzah hasanah bagi
orang terpelajar serta mujadalah bagi para ‘alim ‘ulama.
D.HR.Muslim No.2674
Balasan dakwah tergantung pada haluan mana pendakwah berdiri. Orang yang menyeru
kepada kebaikan (amar ma’ruf nahyi munkar), maka dia akan mendapatkan pahala yang sama
dari orang-orang yang mengikuti seruannya, tanpa menguranginya sedikitpun. Sedangkan
sebaliknya, orang yang menyeru kepada kebathilan ataupun kesesatan, ia akan mendapat dosa
sama dengan yang diseru tanpa menguranginya sedikitpun pula.
3.2 Contoh Nyata Peranan Dakwah
Beberapa contoh peran dakwah dalam sejarah Islam dan kehidupan sehari-hari
diantaranya:
 Dakwah Rasulullah SAW: Nabi Muhammad adalah utusan Allah yang membawa
ajaran Islam kepada masyarakat Arab pada masa itu. Melalui metode dakwahnya yang
penuh kebijaksanaan, beliau berhasil mengubah masyarakat Arab yang jahiliah
 Pengajaran Ulama: Para ulama Islam memiliki peran besar dalam menyebarkan ajaran
Islam dan mendidik masyarakat melalui ceramah, kuliah, dan publikasi ilmiah. .
 Media Sosial dan Internet: Banyak individu dan kelompok Islam menggunakan
platform ini untuk menyebarkan pesan agama, memberikan pengetahuan, dan
menjawab pertanyaan masyarakat.
 Organisasi Amal: seperti lembaga zakat dan lembaga kemanusiaan,melalui tindakan
nyata dengan memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan. Ini adalah
bentuk dakwah sosial yang penting.
 Dialog Antar Agama: Berpartisipasi dalam dialog antar agama untuk mempromosikan
pemahaman yang lebih baik antara berbagai agama ad
 Penulisan dan Penerbitan: Banyak Muslim yang telah menulis buku, artikel, dan
pamflet untuk menjelaskan ajaran Islam dan memerangi stereotip negatif.
 Kegiatan Sosial: Melalui kegiatan sosial seperti program pendidikan, pemberian
makanan, dan layanan kesehatan.
6
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Pesan
Ada sejumlah orang yang menganggap bahwa kewajiban berdakwah hanya untuk para
ustadz, dai, kiai, ulama dan seterusnya yang bergelut dalam bidang agama. Padahal
berdakwah dapat dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja, berdakwah tidak mengenal
waktu dan usia, berdakwah juga tidak mengenal tempat asalkan sesuai dan layak sebagai
tempat berdakwah maka di situ dapat dijadikan tempat berdakwah.
Berdakwah juga tidak hanya dilakukan oleh ustadz atau kiayi, tetapi juga dapat dilakukan
oleh pejabat, pedagang, guru, pemborong, banker, insinyur, arsitek termasuk anda sebagai
pelajar. Karena berdakwah merupakan kewajiban bagi siapa saja yang merasa dirinya
muslim-muslimah/mukmin-mukminah. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw berikut
‫َبِّلُغ ْو ا َع ِّني َو َلْو آَيًة‬: ‫وقال صلى هللا عليه وسلم‬
"sampaikanlah dariku walaupun satu ayat"(HR.Bukhari)

4.2 Penutup
1) Dalam QS. Al-Hijr:94 Allah Swt memerintahkan Rasulullah Saw untuk berdakwah
secara terang-terangan dan berpaling dari gangguan kaum musyrikin dengan tidak
menghiraukannya.
2) Dalam QS. Al-Hijr:95 Allah menjamin dakwah Rasulullah Saw dengan melindungi
beliau dari olok-olok atau ejekan kaum musyrikin.
3) Yang dimaksud dengan kaum musyrikin ialah orang-orang yang menjadikan tuhan
lain selain Allah Swt.
4) Dalam QS. Asy-Syuara:214 Allah memerintahkan supaya Rasulullah Saw
memberikan peringatan kepada keluarga terdekat.
5) Dalam QS. Asy-Syuara:215 Allah Swt juga memerintahkan agar Rasulullah Saw
memperhatikan kaum mukminin lainnya selain keluarga terdekat. Dan pada ayat 216
ditegaskan jika mereka maksiat maka Rasulullah Saw lepas dari apa yang mereka
perbuat.
6) Berdasarkan QS.An-Nahl:125 Dakwah harus dilakukan dengan cara hikmah,
mauidzah hasanah, dan berdebat dengan cara terbaik.
7) Dakwah Rasulullah Saw dibagi 2 fase yaitu; fase sembunyi-sembunyi dan fase terang-
terangan.
8) Balasan dakwah tergantung dihaluan mana kita berdiri, kebaikan menjemput pahala
dan kesesatan menjemput dosa.

Anda mungkin juga menyukai